• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN SISWA SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN SISWA SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN SISWA

SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

SITI NUR ELIA LAILASARI 0907816

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN SISWA

SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG

Oleh

Siti Nur Elia Lailasari

ST Institut Teknologi Telkom Bandung, 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Siti Nur Elia Lailasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Siswa SMA Negeri di Kota Bandung

Oleh :

Siti Nur Elia Lailasari (sneljepit@gmail.com) Pembimbing Akademik :

Prof. H. Udin. S. Saud, Ph.D (usaud@upi.edu)

Kepuasan siswa adalah perasaan yang diarasakan siswa sebagai konsumen sekolah saat keinginan atau kebutuhannya terpenuhi. Kepuasaan ini tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya faktor pendorong pemenuhan kepuasan itu sendiri. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan siswa adalah penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah dan dukungan budaya sekolah yang tinggi sehingga proses manajerial dan pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan semestinya. Dua hal tersebut akan sangat mempengaruhi layanan sekolah, baik oleh tenaga pendidik (guru) maupun tenaga administrasi, terhadap siswa- siswanya. Layanan yang baik tentu akan memberikan kepuasaan tersendiri bagi siswa tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai penerapan SIM Sekolah, budaya sekolah, dan kepuasan siswa, serta besarnya pengaruh yang diberikan oleh penerapan SIM Sekolah terhadap kepuasan siswa , besarnya pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan siswa, dan besarnya pengaruh penerapan SIM dan budaya sekolah terhadap kepuasan siswa.

Penelitian dilakukan di SMA Negeri se-Kota Bandung dengan respondennya adalah siswanya. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket mengenai penerapan SIM sekolah, budaya sekolah, dan kepuasan siswa. Analisis data dilakukan dengan menguji setiap hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian.

Penelitian ini menemukan bahwa gambaran umum mengenai penerapan SIM sekolah, budaya sekolah, dan kepuasan siswa berada pada kategori tinggi. Penerapan SIM Sekolah memberikan pengaruh yang signifikan dengan kategori cukup terhadap kepuasan siswa. Budaya sekolah memberikan pengaruh yang signifikan dengan kategori rendah terhadap kepuasan siswa. Penerapan SIM dan budaya sekolah memberikan pengaruh yang signifikan dengan kategori cukup terhadap kepuasan siswa.

Namun dalam pelaksanaannya, setiap variabel tersebut harus lebih ditingkatkan lagi. Beberapa hal yang perlu tingkatkan adalah faktor interface sebagai penghubung antara SIM dan siswa, memberikan orientasi lebih terhadap setiap individu di sekolah, dan sekolah lebih memperhatikan hal- hal yang bersifat fisik karena hal ini dirasakan dan dilihat langsung oleh siswa.

(5)

ABSTRACT

The Influence of School Management Information System Implementaion and School Culture to The Student Satisfaction in Public Senior High School

in Bandung City By :

Siti Nur Elia Lailasari (sneljepit@gmail.com) Academic Advisor :

Prof. H. Udin. S. Saud, Ph.D (usaud@upi.edu)

Student satisfaction is a feeling of student as school consumer when their wants or needs was fulfilled. This satisfaction will not happen without some driving factor to fullfill it. Some factors that may influence the student satisfaction is the implementation of School Management Information Systems (MIS) and high School culture support so that the managerial and implementation of the learning process in schools can be run properly. Two things will greatly affect school services, both by educators (teachers) or administrative staff to students. Good service would provide its own satisfaction for the student.

This study aims to determine the general picture of MIS implementation, school culture, and student satisfaction, and how much the influence of the MIS implementation to student satisfaction, how much the influence of school culture to student satisfaction, and how much the influence of MIS implementation and school culture to student satisfaction.

The study was conducted in puclic senior high schools in Bandung, which became the unit of analysis the respondents were students at each school . Research data collection is done by distributing questionnaires to the respondents about MIS implementation, school culture, and student satisfaction. Data analysis was done by testing every hypothesis that has been formulated.

This study found that MIS implementation in school, school culture is, and student satisfaction are in high category. School MIS implementation have an significant influence with enough categories to student satisfaction. School culture give the significant influence with low categories to student satisfaction. MIS implementation and school culture give the significant influence with enaugh categories to student satisfaction.

But in practice, each of these variables should be further enhanced . A few things to improve is the interface as the link between the SIM and the students, give more orientation to each individual in school, and schools should pay more attention to the things that are physical in school because it can be felt and seen immediately by the student as school consumer.

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

DAFTAR TABEL ...iii

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

BAB I PENDAHULUAN... ...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... ...6

C. Tujuan Penelitian ... ..8

D. Manfaat Penelitian ... ..8

1. Manfaat Teoritis... ....8

2. Manfaat Praktis ... ....9

E. Struktur Organisasi Tesis ... ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...11

A. Kajian Pustaka ... ..11

1. Sistem Informasi Manajemen Sekolah dalam Kajian Administrasi Pendidikan ... ...11

2. Budaya Sekolah dalam Kajian Administrasi Pendidikan ... ...22

3. Kepuasan Siswa dalam Kajian Administrasi Pendidikan ... ....32

B. Kerangka Pemikiran ... ...39

C. Hipotesis Penelitian ... ....41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ...43

A. Pendekatan Penelitian ... ...43

B. Operasionalisasi Variabel ... ...44

C. Lokasi, Populasi, Dan Sampel Penelitian ... ...52

1. Lokasi ... ...52

2. Populasi ... ...52

3. Sampel ... ...54

D. Pengumpulan Data ... ....57

1. Jenis Dan Sumber Data ... ...57

2. Alat Pengumpulan Data ... ...57

E. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ... ...65

1. Uji Validitas Instrumen ...65

2. Uji Reliabilitas Instrumen ...70

F. Teknik Analisis Data ... ...70

(7)

A. Hasil Penelitian ... ...74

1. Gambaran Umum Penerapan Sistem Informasi Manajemen (X1) ... 74

2. Gambaran Umum Budaya Sekolah (X2) ... ...78

3. Gambaran Umum Kepuasan Siswa (Y) ... ...81

4. Uji Normalitas Data ... ...84

5. Pengujian Hipotesis ... 89

6. Analisis Korelasi ... 93

B. Pembahasan ... ...94

1. Gambaran Umum Tentang Penerapan Sistem Informasi Manajemen, Budaya Sekolah, Dan Kepuasan Siswa ... ...95

2. Hubungan Antar Variabel ...100

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...105

A. Kesimpulan ... ...105

B. Rekomendasi ... ...106

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(8)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Operasional Variabel Y (Kepuasan Siswa) ...45

3.2 Operasional Variabel X1 (Penerapan SIM Sekolah) ...47

3.3 Operasional Variabel X2 (Budaya Sekolah) ...49

3. 4 Data SMA Negeri di Kota Bandung...52

3.5 Populasi dan Sampel...56

3.6 Jenis dan Sumber Data ...57

3.7 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penerapan SIM Sekolah (X1)..58

3.8 Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Sekolah (X2) ...60

3.9 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepuasan Siswa (Y) ...62

3.10 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Dari Likert Variabel X dan Variabel Y...65

3. 11 Hasil Uji Validitas Variabel XI ...67

3. 12 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ...68

3. 13 Hasil Uji Validitas Variabel X3 ...69

3.14 Hasil Uji Reliabilitas ...66

3.15 Kualifikasi Prosentase Rata- Rata Variabel ...70

3. 16 Interpretasi Korelasi Antar Variabel ...73

4. 1 Gambaran Umum Variabel Penerapan SIM (X1) dan dimensinya ...74

(9)

4. 3 Gambaran Umum Variabel Kepuasan Siswa (Y) dan

dimensinya ...81

4. 4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SIM Sekolah (X1)

dan Budaya Sekolah (X2), dan Kepuasan Siswa (Y) ...85

4. 5 Normalitas Distribusi Data Variabel ...85

4. 6 Korelasi Antar Variable ...93

(10)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Model Dasar Sistem Informasi Manajemen ...15

Gambar 2.2 Model Umum Sistem ...18

Gambar 2.3 Siklus Hidup Informasi ...19

Gambar 2.4 Siklus Manajemen Informasai ...20

Gambar 2.5 Elemen Budaya Organisasi ...25

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Penelitian ...41

Gambar 3. 1 Hubungan Antar Variabel X1 dan X2 dengan Y ...44

Gambar 4. 1 Grafik Persentase Rata- Rata Dimensi Variabel X1 ...75

Gambar 4. 2 Grafik Persentase Rata- Rata Dimensi Variabel X2 ...79

Gambar 4. 3 Grafik Persentase Rata- Rata Dimensi Variabel Y ...82

Gambar 4. 4 Grafik Normalitas Penerapan SIM Sekolah (X1) ...86

Gambar 4. 5 Grafik Normalitas Budaya Sekolah (X2) ...87

Gambar 4. 6 Grafik Normalitas Kepuasan Siswa (Y) ...88

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I. Surat dan Dokumen Pendukung Penelitian

LAMPIRAN II. Instrumen Penelitian

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan kreatif, karena itu dalam pendidikan, peserta didik harus secara aktif dan kreatif dapat mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, integritas kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Atas landasan di atas, pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dan

dibutuhkan untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, masyarakat terus

mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan.

Dunia pendidikan adalah dunia yang terus berkembang dengan segala

kebutuhannya. Perkembangan ini tentu harus sejalan dengan perkembangan

Sumber daya Manusia yang mengelola pendidikan, sehingga kemajuan dunia

pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan SDM-nya. Kulaitas administrasi

pendidikan akan meningkatkan kualitas pendidikan, namun sebaliknya jika tingkat

kualitasnya rendah tentu akan menurunkan kualitas pendidikan itu sendiri.

Fungsi utama penataan administrasi pendidikan adalah perencanaan

(planning), pelaksanaan (implementing), dan pengawasan (evaluating)

pendidikan. Tiga fungsi ini menyangkut tiga bidang garapan utama yaitu: (1)

Sumberdaya manusia (SDM) yang terdiri atas peserta didik, tenaga kependidikan,

dan masyarakat pemakai jasa pendidikan; (2) Sumber belajar (SB) adalah alat atau

rencana kegiatan yang akan dipergunakan sebagai media; dan (3) Sumber fasilitas

dan dana (SFD) sebagai faktor pendukung. Semua fungsi dan sumber daya

administrasi pendidikan ini diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan secara

efektif, efisien, serta produktif untuk kepentingan perorangan maupun lembaga itu

(13)

2 Sistem desentralisasi pendidikan menetapkan bahwa setiap sekolah berhak

untuk mengatur proses manajerial sekolahnya masing- masing dengan

pengawasan dari pemerintah pusat dan daerah. Hal ini mulai diberlakukan setelah

diundangkannya peraturan mengenai wewenang pemerintah daerah dalam UU No

22 dan UU No 25 Tahun 1999. Hal ini akan mendorong peningkatan daya saing

sekolah dalam membentuk citra yang baik di masyarakat. Siswa, sebagai salah

satu konsumen pendidikan, terus menuntut akan pelayanan yang memuaskan dari

institusi pendidikan menuntut layanan pendiidkan yang memuaskan dari institusi,

karena dengan mengetahui kepuasan peserta didiknya, akan membantu lembaga

pendidikan untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, dan kebutuhannya.

Untuk membangun kepuasan maka diperlukan manajemen strategik dimana

seluruh aspek yang berpengaruh terhadap kepuasan dikelola secara komprehensif.

Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan memahami keinginan,

kebutuhan, dan tuntutan konsumen. Alma (2005) mengemukakan bahwa

satisfaction (kepuasan) adalah respon konsumen yang sudah terpenuhi

keinginannya.

Mendapatkan informasi yang akurat dari sekolah adalah salah satu kepuasan

yang ingin didapatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu sekolah membutuhkan

sebuah proses manajemen untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut.

Proses manajerial pada hakikatnya adalah sebuah proses pengambilan keputusan

akan suatu hal di lembaga pendidikan. Peserta didik menuntut sebuah proses

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat guna memenuhi keinginan dan

kebutuhannya, karena kepuasan konsumen adalah respon konsumen yang sudah

terpenuhi keinginannya (Alma, 2003). Sebuah proses pengambilan keputusan

haruslah didukung oleh sebuah sistem pengambilan keputusan yang dapat

memanfaatkan media informasi yang ada. Secara umum, sistem ini lebih dikenal

dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Sistem Informasi dan Manajemen

merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan.

Kedua komponen ini memiliki hubungan dalam membentuk karakteristik dunia

(14)

3 adalah pendidikan sebagai penggeraknya terhadap sistem informasi pendidikan,

sedangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) akan menjadi penentu kinerja

pendidikan. SIM dapat dijadikan alternatif pilihan untuk meningkatkan kualitas

lembaga pendidikan dalam menyajikan aktivitasnya secara lebih cepat dan

memiliki nilai tambah sehingga dunia pendidikan akan menghasilkan output yang

memiliki daya jual yang tinggi.

Sistem informasi manajemen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi

umum semua manajer dalam sebuah lembaga atau dalam subunit lembaga

pendidikan. Sistem informasi manajemen yang baik adalah Sistem informasi

manajemen yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan

diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak

terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Organisasi harus

menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam

merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam

menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang

dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan tentu harus dapat menerapkan

SIM dalam proses manajerial sekolah. Manajemen suatu organisasi selalu terlibat

dalam serangkaian proses manajerial yang keseluruhan proses tersebut

membutuhkan pemanfaatan informasi secara sistematis agar manajerial yang

dilakukan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan harapan dan tujuan

organisasi. Sekolah sebagai sebuah lembaga/ organisasi tentu akan menerapkan

SIM dalam proses pengambilan keputusan demi mencapai kepuasan

konsumennya.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, terdapat 27 SMA

Negeri yang tersebar di seluruh kota. Dengan standar yang dimiliki setiap sekolah,

maka sekolah seharusnya sudah dapat menerapkan Sistem Informasi Manajemen

dalam proses manajerial sekolah, baik dalam proses pembelajaran maupun

(15)

4 pelayanan akademik tenaga pengajar (guru/dosen) dan pelayanan akademik

pegawai administrasi, profesionalisme dosen, kemudahan serta kenyamanan,

kemudahan akses terhadap informasi akademik dan kenyamanan peserta didik

(siswa/ mahasiswa) dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi kepuasan

siswa terhadap sekolahnya.

Penggunaan dan pengelolaan SIM dipengaruhi oleh pola perilaku dari sekolah

itu sendiri. Sekolah adalah rumah kedua bagi para pelajar. Sekolah adalah salah

satu tempat untuk mencari pengetahuan, yang menjadikan seseorang menjadi tahu

apa yang sebelumnya mereka tidak ketahui. Di sekolah ini lah akan terbentuk

norma dan nilai- nilai yang akan memperngaruhi kehidupan para siswa dalam

kehidupan sehari- harinya. Sekolah membentuk pola pikir tentang bagaimana

mereka menafsirkan ratusan interaksi kegiatan mereka sehari-hari dan

memberikan arti dan tujuan interaksi mereka (Deal & Peterson, 2009). Budaya

yang berkembang di sebuah sekolah tidak hanya memperngaruhi kehidupan

sehari- hari para siswanya saja, melainkan seluruh praktisi sekolah.

Sekolah sebagai sebuah organisasi yang didalamnya terdapat interaksi antara

individu harus berupaya mengantisipasi perubahan yang cepat di masyarakat,

sehingga sekolah mampu berperan optimal dalam menghadapi perubahan tersebut.

Budaya dalam suatu organisasi merupakan istilah yang mendapat banyak

perhatian dari ahli tentang organisasi, hal ini karena peranannya yang sangat

penting dan budaya tersebut juga dapat memberikan pemahaman yang lebih

mendalam tentang kehidupan organisasi. Kata budaya (culture) pertama kali

dikemukakan oleh seorang antropolog bernama Edward B.Taylor pada tahun

1871. Menurut Taylor budaya adalah : The complex whole which includes

knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits

acquired by man as a member of society. Pengertian menunjukan bahwa budaya

merupakan proses kemasyarakatan yang menghasilkan pengetahuan, keyakinan

moral, hukum, kebiasaan, serta kemampuan dan kebiasaan. Dengan demikian

terlihat bahwa budaya organisasi terbentuk dan membentuk pola perilaku

(16)

5 Budaya sekolah seiring dengan pengertian budaya organisasi di atas diartikan

sebagai sekumpulan system nilai yang diakui dan diciptakan oleh semua

anggotanya (Kepala Sekolah, Guru, Siswa, Staf Sekolah). Sebagai suatu

organisasi sekolah mempunyai budaya yang berbeda-beda sesuai dengan sejarah

serta pembentukan budayanya masing-masing. Budaya sekolah semakin mendapat

perhatian dalam kajian organisasi serta administrasi pendidikan untuk

menunjukan keunikan sosial dari suatu organisasi termasuk sekolah, dan setiap

pendidik mengetahui bahwa setiap sekolah pada dasarnya bersifat unik dan

berbeda satu dengan yang lainnya. Keunikan ini merupakan suatu kepribadian

yang menggambarkan bagaimana sekolah tersebut melaksanakan peran dan

tugasnya.

Budaya sekolah yang mendukung terhadap penerapan SIM, tentu akan

mempermudah sekolah dalam menjalankan proses manajerialnya. Norma dan nilai

yang tertanam dalam sebuah sekolah akan membentuk pola pikir siswa, guru, dan

administrator sekolah tersebut. Dari pola pikir akan membentuk sikap dan

memberikan output. Budaya yang dijunjung dengan norma dan nilai yang tinggi

pada sebuah sekolah, tentu akan menjadikan sekolah tersebut baik di mata

konsumen sekolah, dalam hal ini siswa, dengan sikap yang ditunjukkan sekolah.

Hal ini akan menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa pendidikan pada

sekolah tersebut guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Jika

keinginan dan kebutuhan konsumen pendidikan terpenuhi pada sekolah tersebut,

maka akan tercapailah kepuasan bagi siswa.

Keunggulan sekolah juga akan mempengaruhi kepuasan siswa akan

sekolahnya tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan sekolah untuk mencapai

keunggulan tersebut adalah menanamkan karakter, meningkatkan mutu akademik,

memanfaatkan TIK, melakukan penataan sekolah secara komprehensif, Menjaga

profesionalisme tenaga, menyelenggarakan program internasional,

menyelenggarakan program ekstrakurikuler, menyeleksi input secara transparan

dan baik, mepemimpinan efektif, melakukan supervisi dan pengawasan dan

(17)

6 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Kepuasan siswa menjadi salah satu tujuan tersendiri dari sebuah proses

manajerial sekolah. Kepuasan siswa dapat dipengaruhi dari berbagai macam

faktor yang ada di sekolah. Rahmawati (2013) menyebutkan bahwa beberapa hal

yang dapat mempengaruhi kepuasan seorang konsumen pendidikan

(siswa/mahasiwa), yaitu :

1. Pelayanan Akademik

Layanan akademik dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh

sekolah untuk memberikan kemudahan pada pemenuhan kebutuhan siswa

dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Dalam hal ini,

pelayanan akademik dapat dikatakan sebagai sebuah sistem dalam melayani

siswa guna memenuhi kebutuhan siswa baik pelayanan akademik oleh guru

sebagai tenaga pengajar maupun oleh staf administrasi sekolah. Oleh karena

itu, pelayanan dalam hal akademik sangat diperlukan oleh setiap siswa.

2. Profesionalisme tenaga pengajar (guru)

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar

mengajar. Oleh karena itu, guru harus benar-benar membawa siswanya

kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi

siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah

harus memiliki kewibawaan.

Faktor kepuasan yang didapatkan seorang siswa dari gurunya meliputi

ketenangan dan kepercayaan diri, kesahajaan, kerapian dan kesopanan dalam

penampilan, kepatuhan dan konsistensi terhadap keputusan/ ketentuan kelas,

kesempatan yang diberikan dosen untuk berinteraksi baik secara personal

maupun klasikal pada saat kegiatan pembelajaran, penguasaan materi, penyampaian materi secara sistematis oleh dosen, evaluasi yang dilaksanakan

dosen dan penggunaan metode mengajar.

3. Kenyamanan dalam proses pembelajaran

Kenyamanan dalam hal ini merupakan segala kemudahan yang diberikan

sekolah kepada siswa dalam proses pembelajaran. Suasana yang nyaman

(18)

7 belajarnya juga. Kenyamanan yang dirasakan siswa bisa bersifat fisik maupun

non fisik. Kenyamanan secara fisik bisa didapat melalui fasilitas yang tersedia

di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran. Sedangkan kenyamanan

non fisisk merupakan suasana yang ada di sekolah dengan segala nilai dan

norma yang ada sehingga sekolah menjadi aman, ramah, dan tenang.

4. Kemudahan dalam mengakses informasi

Informasi merupakan salah satu hal penting yang ingin siswa dapatkan dari

sekolah, khususnya mengenai proses pembelajaran dan informasi akademik

sekolah.

Merujuk pada beberapa faktor di atas, untuk mendapatkan kemudahan dalam

akses informasi dan layanan akademik, maka dibutuhkan sebuah sistem untuk

mendukungnya, yaitu Sistem Informasi Manajemen (SIM). Selain itu, faktor lain

dalam mencapai kepuasan siswa pun perlu didukung oleh pola perilaku sekolah.

Pola perilaku ini terbentuk karena budaya yang berkembang di sekolah mereka

(Deal & peterson, 2009).

Oleh karena itu, peneliti mengambil rumusan masalah dengan tiga buah

variabel, yaitu SIM (X1), Budaya Sekolah (X2), dan Kepuasan Siswa (Y). Secara

rinci rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen

(SIM) Sekolah, budaya sekolah dan kepuasan siswa SMA Negeri di Kota

Bandung?

2. Bagaimana pengaruh penerepan Sistem Informasi Manajemen Sekolah

terhadap kepuasan siswa?

3. Bagaimana pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan siswa?

4. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Informasi Manajemen Sekolah dan

(19)

8 C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh dari

penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di sekolah dan budaya sekolah

terhadap kepuasan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri se- Kota Bandung.

Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdeskripsikannya penerapan SIM sekolah, budaya sekolah dan kepuasan

siswa SMA Negeri di Kota Bandung.

2. Besarnya pengaruh penerapan SIM sekolah terhadap kepuasan siswa.

3. Besarnya pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan siswa.

4. Besarnya pengaruh penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah

dan budaya sekolah terhadap kepuasan siswa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat baik dari segi teoritis

maupun segi praktis sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu

administrasi pendidikan, terutama dalam mengembangkan konsep Sistem

Informasi Manajemen dalam pendidikan, khususnya di sekolah dan budaya

sekolah yang harus ada sehingga para konsumen sekolah dapat merasakan

kepuasan terhadap proses pendidikan yang dilaksanakan sehingga tujuan

pendidikan dapat terwujud dengan lebih mudah.

2. Manfaat praktis

(20)

9 a. Sebagai salah satu cara untuk mengembangkan penerepan SIM di sekolah

yang dipadukan dengan budaya yang ada sehingga akan terwujud kepuasan

bagi konsumen sekolah tersebut.

b. Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan materi penerapan SIM di sekolah

dan budaya sekolah untuk mewujudkan kepuasan siswa.

c. Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang dalam pengembangan SIM di

sekolah dan budaya sekolah untuk mencapai kepuasan siswa.

E. Struktur Organisasi Tesis

Untuk memudahkan pemahaman dan pemecahan masalah secara lebih

terstruktur dan sistematis, maka penulis menyusun suatu bentuk penulisan sebagai

berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari tesis.

Bagian awal dari bab ini adalah latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan

mengapa peneliti mengambil topik permasalahan tersebut. Bagian kedua adalah

identifikasi dan perumusan masalah yang berisi rumusan dan analisi masalah

sekaligus identifikasi variabel- variabel penelitian. Bagian ketiga adalah tujuan

penelitian yang menyajikan hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Bagian

keempat adalah manfaat penelitian yang menyajikan kegunaan yang diharapkan

peneliti untuk penelitiannya. Dan bagian terakhir adalah struktur organisasi tesis

yang berisi tentang rincian urutan penulisan dari setiap bab dalam tesis.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab II berisi tentang landasan teoritik, kerangka pemikiran, dan hipotesis

penelitian. Bagian awal dari bab ini adalah kajian pustaka yang berisi landasan

teoritik dalam penyusunan tesis. Bagian kedua adalah kerangka pemikiran sebagai

perumusan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian.

Dan bagian terakhir adalah hipotesis penelitian yang berisi jawaban sementara

(21)

10 BAB III. METODE PENELITIAN

Bagian ini berisi tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini berisi keseluruhan data dari hasil observasi dan kuesioner. Memberikan

gambaran umum mengenai variabel yang diteiti. Menjelaskan hasil pengolahan

data berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan serta hasil analisis data yang

dilakukan. Hasil analisis ini kemudian dilakukan pembahasan berkaitan dengan

permasalahan penelitian.

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis

dan temuan penelitian. Terdiri dari dua bagian yaitu kesimpulan yang merupakan

ringkasan mengenai hasil temuan dan analisis penelitian dan rekomendasi yang

merupakan masukan bagi pengguna hasil penelitian dan untuk pengembangan

(22)

Siti Nur Elia Lailasari, 2014

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan sebuah proses ilmiah tidak dapat terlepas dari cara-cara

ataupun teknik yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti.

Cara-cara atau teknik tersebut dalam dunia penelitian disebut metode penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan penelitian

kuantitatif. Penelitian yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan

kasual dan pengujian hipotesis.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatam kuantitatif. Sedangkan teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui survey dengan penyebaran

angket. Angket yaitu seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis

kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian. Jenis angket yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana responden

diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan hal-hal yang

ingin diungkapkan dari variabel-variabel yang ada disertai alternatif jawaban.

Dengan metode yang digunakan dan angket dalam pengumpulan datanya,

diharapkan hasil yang diperoleh dari lapangan sesuai dengan permasalahan yang

dirumuskan sebelumnya, dan data yang dikumpulkan akan lebih efisien dam

mudah dalam pengolahannya. Juga memberikan kemudahan bagi responden untuk

memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan.

Oleh karena itu, dengan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini diharapkan mampu mengungkapkan kejadian yang dikaji secara sistematis

untuk mendapatkan kebenaran dari permasalahan yang diteliti, sehingga hasil dari

penelitian ini dapat dipergunakan sekaligus dipertanggungjawabkan baik secara

praktis maupun secara keilmuan.

Penelitian ini mengkaji 3 variabel, yaitu 2 variabel bebas dan dua variabel

(23)

4 4 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

(X1) dan Budaya Sekolah (X2), sedangkan variabel terikat adalah Kepuasan Siswa (Y) SMA Negeri di Kota Bandung.

B. Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun

memberikan suatu operasional. Berdasarkan pengertian tersebut serta untuk

menghindari kesalahpahaman dalam mendefinisikan judul penelitian ini, maka

dijelaskan pengertian yang terkandung dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul

“Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Manajemen Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Siswa SMA Negeri di Kota Bandung”.

Pada penelitian ini ditetapkan jenis-jenis variable yang akan diukur, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable) dengan notasi (X) yaitu variable yang

memberikan kontribusi kepada variabel terikat. Notasi (X) adalah Pengaruh

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (X1) dan Budaya Sekolah (X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variabel) dengan Notasi (Y) yaitu variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Notasi (Y)

dalam penelitian ini adalah Kepuasan Siswa (Y).

(24)

4 5 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

X2

Operasional variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepuasan Siswa (Y)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Y (Kepuasan Siswa)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator

Kepuasan siswa (Y)

1. “Satisfaction is the consumer’s fulfillment response. It is a judgement that a product

pleasurable level of consumption related

fulfillment” (Zeithaml, 2004). 2. Satisfaction dalam tata ruang (taman, gedung, dsb) Siswa merasa

nyaman berada di sekolah

Guru dan pegawai berpenampilan rapi dan bersih saat melayani siswa b. Kelengkapan

(25)

4 6 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

keinginannya staf sekolah/ guru dalam memberikan pelayanan pada siswa

Pihak sekolah dapat memberikan

informasi yang jelas dan mudah cepat saat siswa membutuhkan

(26)

4 7 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

2. Penerapan SIM Sekolah (X1)

Berikut merupakan operasional variabel X1 (Penerapan SIM Sekolah) dalam penelitian ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel X1 (Penerapan SIM Sekolah)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator

Penerapan Sistem

sekolah memiliki staf khusus (di TU) untuk menyampaikan informasi pada siswa b. Adanya

(27)

4 8 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

sistematis yang berhubungan untuk menjadi alat manajemen, tetapi secara bertahap karena dianggap sebagai alat yang sangat diperlukan (Carizzo & Bella, 2003).

bersama- sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan bagian yang lainnya dengan cara- cara tertentu untuk melakukan dukungan siswa dalam penyampaian informasi dimengerti oleh siswa 5. Masukan cepat dan tepat dalam memberikan informasi b. Siswa yang cepat dan tepat dalam

(28)

4 9 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

4. SIM sekolah siswa baik untuk layanan akademik

a. Informasi yang cepat dan tepat

c. informasi yang didapat bisa

a. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan sasaran dan tujuan

a. Informasi yang diperoleh siswa sesuai dengan yang

dibutuhkan dan diinginkan siswa b. Informasi yang didapat mendukung prores belajar mengajar c. siswa puas akan informasi yang didapat 9. Kendali

(control)

a. Memiliki bagian kendali untuk SIM

a. Adanya pengawasan dari kepala sekolah mengenai penanganan informasi di sekolah

b. informasi yang diperoleh berlangsung normal sesuai waktu yang ditetapkan c. Informasi dikelola sesuai batasan atau fungsi informasinya

a. tanggap terhadap kesalahan informasi b. perbaikan terhadap kesalahan informasi

(29)

5 0 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Berikut merupakan operasional variabel X2 (Budaya Sekolah) dalam penelitian ini:

Tabel 3.3

Operasional Variabel X2 (Budaya Sekolah)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator

Budaya Sekolah (X2) 1. Budaya organisasi adalah sekumpulan asumsi penting (keyakinan dan nilai- nilai) yang

memperngaruhi opini dan tindakan dalam suatu perusahaan. (Hoy & Miskel, 2008) 2. Budaya adalah sumber dari keyakinan yang memberikan

3. Kultur mengandung pola eksplisit maupun implisit dari dan untuk perilaku yang ciptaan manusia. Inti utama dari kultur terdiri dari ide tradisional (turun temurun dan terseleksi) dan terutama pada nilai yang menyejarah

1. Innovation

a. Kreatifitas siswa, guru, dan staf

Mengadakan

memiliki ciri khas yang

membedakannya dengan sekolah lain

b. Siswa, guru, dan staf mampu mengambil risiko

menerima tawaran kompetisi dengan sekolah atau lembaga lain tidak takut kalah pada setiap even atau kompetisi yang diikuti 2. Stability a. Filterisasi

budaya asing yang bersifat negative

budaya tinggi yang sudah ada dan sudah diterapkan hari di sekolah

(30)

5 1 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

(historitas). (Aan Komariah, 2010) 4. Dari pengertian- pengertian yang ada, maka dapat

disimpulkan bahwa budaya adalah pandangan hidup masyarakat berupa nilai- nila, norma, kebiasaan, hasil karya, pengalaman, dan tradisi yang terus tumbuh sehingga mengakar dalam kehidupan masyarakat dan mempengaruhi sikap serta perilaku setiap orang/ hal- hal yang kecil (detail) setiap siswa dalam bidang akademikdan kondisi guru dan stafnya

(31)

5 2 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

yang

membutuhkan

c. Perhatian akan kondisi sosial siswa

memberikan tim untuk setiap penyelesaian urusan ada panitia khusus untuk setiap

ada siswa yang ikut dalam sehat agar dapat meningkatkan kualitas

guru atau staf aktif mengikuti

(32)

5 3 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

C. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Lokasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri di Kota Bandung

sebanyak 27 sekolah. Dengan pengambilan lokasi penelitian tersebut, diharapkan

dapat memberikan data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, terutama

mengenai gambaran umum dari penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

di sekolah dan budaya sekolah terhadap kepuasan siswanya.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono:2002). Sesuai

dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi adalah

seluruh siswa di SMA Negeri se- Kota Bandung yang berjumlah 28600 siswa.

Tabel 3. 4

Data SMA Negeri di Kota Bandung (menurut Disdik Kota Bandung)

No. Nama SMA Jumlah Siswa

1 SMAN 1 Bandung 1140

2 SMAN 2 Bandung 1352

3 SMAN 3 Bandung 942

4 SMAN 4 Bandung 1217

5 SMAN 5 Bandung 1089

6 SMAN 6 Bandung 1092

7 SMAN 7 Bandung 1056

8 SMAN 8 Bandung 1467

9 SMAN 9 Bandung 835

10 SMAN 10 bandung 1311

11 SMAN 11 Bandung 1310

12 SMAN 12 Bandung 1064

13 SMAN 13 Bandung 877

14 SMAN 14 Bandung 1001

(33)

5 4 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

16 SMAN 16 Bandung 1605

17 SMAN 17 Bandung 932

18 SMAN 18 Bandung 814

19 SMAN 19 Bandung 965

20 SMAN 20 Bandung 1056

21 SMAN 21 bandung 919

22 SMAN 22 Bandung 1312

23 SMAN 23 Bandung 987

24 SMAN 24 Bandung 1026

25 SMAN 25 Bandung 1022

26 SMAN 26 Bandung 562

27 SMAN 27 Bandung 771

Jumlah Siswa 28600

Sumber :

http://www.disdik.kotabandung.go.id/datasekolah

Siswa menjadi populasi penelitian karena siswa merupakan komponen

terbesar yang ada pada pada sebuah sekolah yang mendukung penelitian ini,

sehingga diharapkan dapat memberikan data lapangan yang representatif dan

sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Sampel

Sugiyono (2007: 91) memberikan pengertian: “Sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel yang

dilakukan adalah probability sampling untuk memberikan peluang yang sama

pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Akdon :

2008). Dalam proses pengambilan sampel diperlukan rumus-rumus dan terdapat

berbagai rumus untuk menentukan besarnya sampel yang diperlukan. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh

(34)

5 5 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik yang digunakan

adalah simple random sampling, teknik ini digunakan untuk menentukan sampel

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.

Dengan demikian sampel yang merupakan bagian dari jumlah populasi

serta dapat mewakili populasi tersebut. Oleh karena itu dalam pengambilan

sampel harus benar-benar representatif. Dalam proses pengambilan sampel

diperlukan rumus-rumus dan terdapat berbagai rumus untuk menentukan besarnya

sampel yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus dari

Taro Yamane yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005: 107):

1

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan pendapat tersebut, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu mengambil dari jumlah seluruh siswa SMA se Kota Bandung

yang menjadi unit sampel penelitian sejumlah 28600 orang. Adapun tingkat

presisi yang ditetapkan sesuai dengan Akdon dan Hadi (2005, 107) sebesar 5%.

Dengan menggunakan rumus di atas, maka jumlah dengan rincian perhitungan

(35)

5 6 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Untuk menentukan banyaknya siswa yang diambil sebagai sampel pada

setiap sekolah, peneliti pun menggunakan proporsional sampling. Proporsi

sampel untuk tiap-tiap SMA dihitung dengan mengacu pada pendapat Nazir

(1998:365) dengan rumus sebagai berikut:

n N N nii

Keterangan:

n

i = Ukuran sampel yang harus diambil dari Stratum ke-i

i

N = Ukuran Stratum ke-i

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel keseluruhan yang dialokasikan

Sebagai contoh, SMA Negeri 7 Bandung dengan jumlah siswa (Ni) = 1056 orang, jumlah populasi keseluruhan (N) = 28600 orang siswa dan jumlah

sampel keseluruhan (n) = 394 orang siswa. Berdasarkan rumus diatas maka

rincian perhitungannya sebagai berikut:

n N N nii

i

n 394

28600 1056

i

n 14,548  15 (dibulatkan)

Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari populasi

siswa yang masuk dalam unit sampel dari populasi yang ada dan diperoleh

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Populasi dan Sampel

No

. Nama SMA Jumlah

Siswa

Populasi (N)

Sampel

(n) N n

N

n i

i  

Pembu -latan

1 SMAN 1 Bandung 1140 28600 394 15,705 16

(36)

5 7 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

3 SMAN 3 Bandung 942 12,977 13

4 SMAN 4 Bandung 1217 16,766 17

5 SMAN 5 Bandung 1089 15,002 15

6 SMAN 6 Bandung 1092 15,044 15

7 SMAN 7 Bandung 1056 14,548 15

8 SMAN 8 Bandung 1467 20,210 20

9 SMAN 9 Bandung 835 11,503 12

10 SMAN 10 bandung 1311 18,061 18

11 SMAN 11 Bandung 1310 18,047 18

12 SMAN 12 Bandung 1064 14,658 15

13 SMAN 13 Bandung 877 12,082 12

14 SMAN 14 Bandung 1001 13,790 14

15 SMAN 15 Bandung 876 12,068 12

16 SMAN 16 Bandung 1605 22,111 22

17 SMAN 17 Bandung 932 12,839 13

18 SMAN 18 Bandung 814 11,214 11

19 SMAN 19 Bandung 965 13,294 13

20 SMAN 20 Bandung 1056 14,548 15

21 SMAN 21 bandung 919 12,660 13

22 SMAN 22 Bandung 1312 18,074 18

23 SMAN 23 Bandung 987 13,597 14

24 SMAN 24 Bandung 1026 14,134 14

25 SMAN 25 Bandung 1022 14,079 14

26 SMAN 26 Bandung 562 7,742 8

27 SMAN 27 Bandung 771 10,621 11

Jumlah Siswa 28600 394 394

D. Pengumpulan Data

1. Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada

siswa SMA Negeri di Kota Bandung, sedangkan data sekunder diperoleh dari

(37)

5 8 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Tabel 3. 6 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data Sumber Data

Tanggapan Responden tentang Penerapan

SIM Sekolah Siswa SMA

Tanggapan Responden tentang Budaya

Sekolah Siswa SMA

Tanggapan Responden tentang Kepuasan

Siswa Siswa SMA

2. Alat Pengumpulan Data

Dalam penyusunan alat pengumpul data, penulis berpedoman pada ruang

lingkup variabel-variabel yang terkait. Instrument yang berupa angket terdiri dari

angket tentang penerapan SIM Sekolah, budaya sekolah, dan kepuasan siswa di

SMA negeri yang ada di Kota Bandung.

Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun

angket:

a. Menentukan variabel-variabel serta indikator-indikator yang dianggap dapat

mewakili permasalah yang akan diteliti, yang dituangkan dalam kisi-kisi

instrumen penelitian. Seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 7

Kisi-kisi Instrumen Variabel Penerapan SIM Sekolah (X1)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No. Item

Penerapan Sistem Informasi

1.Komponen (components)

a. Adanya orang yang

bertugas mengolah

sekolah memiliki

programmer khusus untuk SIM

(38)

5 9 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Manajemen Sekolah (Sutanta, 2003: 4)

informasi sekolah memiliki staf khusus (di TU) untuk menyampaikan informasi komputer untuk mengolah informasi

3

ada papan pengumuman sebagai saranan

siswa dapat membedakan setiap informasi yang diterimanya informasi pada siswa

7

Dukungan pihak manajer (Kepala Sekolah) untuk penyampaian informasi

8

dukungan siswa dalam penyampaian informasi

tampilan sistem informasi/ media pengumuman mudah dimengerti oleh siswa

11

5. Masukan (input)

a. Data yang sesuai dengan system

a. Guru dan staf yang cepat dan tepat dalam memberikan informasi

12

b. Siswa yang cepat dan tepat dalam memberikan informasi

13

c. kesalahan input data yang minimal

(39)

6 0 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

6.Pengolahan dilakukan dengan tepat

15

pengolahan informasi tidak memakan waktu yang banyak

a. Informasi yang cepat dan tepat

17

c. informasi yang didapat bisa

a. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan sasaran dan tujuan

a. Informasi yang diperoleh siswa sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan siswa

19

b. Informasi yang didapat mendukung prores belajar mengajar

20

c. siswa puas akan informasi yang didapat

21

9. Kendali (control)

a. Memiliki bagian kendali untuk SIM

a. Adanya pengawasan dari kepala sekolah mengenai penanganan informasi di sekolah

22

b. informasi yang diperoleh berlangsung normal sesuai waktu yang ditetapkan

23

c. Informasi dikelola sesuai batasan atau fungsi informasinya

a. tanggap terhadap kesalahan informasi

25

b. perbaikan terhadap kesalahan informasi yang disampaikan

(40)

6 1 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

b. Pengembalian informasi ke dalam bentuk normal

c. cepat dalam melakukan perbaikan informasi

27

Tabel 3. 8

Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Sekolah (X2)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No.

Item siswa, guru, dan staf

Mengadakan kegiatan-kegiatan yang

menonjolkan kreatifitas (pentas seni, menghias kelas, dll)

1

memiliki ciri khas yang membedakannya dengan

kompetisi dengan sekolah atau lembaga lain

3

tidak takut kalah pada setiap even atau kompetisi yang diikuti terhadap akses internet untuk siswa

5

membatasi kegiatan siswa yang kebarat- baratan dan bersifat negative budaya yang bersifat positif sehari- hari di sekolah

mengadakan peringatan- peringatan terhadap acara nasional

(41)

6 2 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

3. kegiatan dengan persiapan dan pelaksanaan yang detail

10

perhatian terhadap hal- hal yang kecil (detail)

11 pelajaran tambahan untuk persiapan kelulusan siswa

12

memberikan penghargaan terhadap lulusan- lulusan terbaik akademik siswa (misal : perlengkapan perhatian terhadap kondisi guru dan stafnya

16

memberikan santunan kepada guru atau pegawai yang membutuhkan kepada siswa yang membutuhkan

sekolah mengajak guru atau karyawannya untuk mengambil suatu

keputusan

(42)

6 3 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

urusan sekolah ada panitia khusus untuk setiap kegiatan sekolah dan bergilir

20

siswa dilibatkan dalam kegiatan sekolah (panitia perpisahan, dsb)

ada siswa yang ikut dalam olimpiade sains maupun mata pelajaran

22

sekolah mengikuti

kompetisi ekstrakurikuler dengan sekolah lain

23

sekolah memenangkan kompetisi ekstrakurikuler maupun olimpiade sains

24

guru atau staf aktif

mengikuti kompetisi yang ada (karya ilmiah, karya tulis)

25

Tabel 3. 9

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepuasan Siswa (Y)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No.

Item dalam tata ruang (taman, gedung, dsb)

1

Siswa merasa nyaman berada di sekolah

2

Guru dan pegawai berpenampilan rapi dan bersih saat melayani siswa

3

b. Kelengkapan dan kesiapan alat- alat

sarana komputer dengan jaringan

(43)

6 4 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

yang digunakan tepat dan cepat

5

2. Reliability (keandalan)

a.

Profesionalisme staf sekolah/ guru dalam memberikan

pelayanan pada siswa

Pihak sekolah dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti

informasi pada siswa

a. Ada

tindakan cepat saat siswa

(44)

6 5 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

7. Security (keamanan)

a. Informasi yang diperoleh tidak dibocorkan pad pihak yang tidak

b. Menyusun pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang dianggap

menggambarkan masalah yang sedang diteliti disertai alternatif jawaban

yang akan dipilih responden berdasarkan variabel-variabel serta

indikator-indikator yang telah ditentukan dalam kisi-kisi instrumen dan nomor item

dalam kisi-kisi instrumen penelitian.

c. Menetapkan kriteria penskoran untuk alternatif jawaban dengan

(45)

6 6 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Tabel 3.10

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Dari Likert Variabel X dan Variabel Y

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Selalu/ Sangat Puas Sekali

5

Sering/ Sangat Puas

4

Kadang- kadang/ Puas

3

Pernah/ Kurang Puas

2

Tidak Pernah/ Tidak Puas

1

Sumber: Sugiyono (2004)

E. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

Uji coba instrument penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kualitas

instrument yang meliputi sekurang-kurangnya, validitas dan realibilitas

instrument.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas merupakan salah satu usaha penting yang harus dilakukan

peneliti guna mengukur kevalidan dari instrumen. Hal tersebut sejalan dengan

yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2002: 158) bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah.

Uji validitas dalam data ini menggunakan bantuan program Ms.Excel

dengan memasukkan data yang diperoleh dari 30 orang responden yakni SMA

Muhammadiyah 1 Bandung ke dalam rumus yang ditetapkan oleh Pearson yang

dikenal dengan korelasi Product Moment. Berikut merupakan langkah-langkah uji

(46)

6 7 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

a. Menghitung koefisien korelasi Product Moment (r hitung), dengan rumus

sebagai berikut:

= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑ Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

2

r = Koefisien korelasi hasil r hitung n= Jumlah responden

b. Distribusi (Tabel t) untuk  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) adalah

1.701. Kaidah keputusan: Jika thitung ttabel berarti valid, sebaliknya jika thitung ttabel berarti tidak valid.

Dari perhitungan hasil uji coba angket yang telah dilakukan, maka

validitas setiap item untuk kedua variabel diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Validitas Variabel X1 (Penerapan SIM Sekolah)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel X1 (27 item pertanyaan)

diperoleh kesimpulan bahwa 21 item alat ukur dinyatakan valid sebagai item. Akan tetapi untuk item alat ukur yang dinyatakan tidak valid dilakukan

perbaikan atau dihilangkan . Berikut rinciannya termasuk tindak lanjut

(47)

6 8 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Tabel 3. 11

Hasil Uji Validitas Variabel XI (Penerpan SIM Sekolah) No. Item

Pertanyaan

r hitung

t hitung

t table

Keputusan Validitas

Tindak Lanjut

1 0.446 2.635 1.701 Valid Digunakan

2 0.443 2.615 1.701 Valid Digunakan

3 0.647 4.492 1.701 Valid Digunakan

4 0.033 0.174 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

5 0.379 2.164 1.701 Valid Digunakan

6 0.502 3.071 1.701 Valid Digunakan

7 0.407 2.358 1.701 Valid Digunakan

8 0.246 1.342 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

9 0.382 2.185 1.701 Valid Digunakan

10 0.034 0.181 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

11 0.241 1.316 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

12 0.676 4.852 1.701 Valid Digunakan

13 0.275 1.515 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

14 0.097 0.518 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

15 0.641 4.422 1.701 Valid Digunakan

16 0.519 3.210 1.701 Valid Digunakan

17 0.460 2.744 1.701 Valid Digunakan

18 0.387 2.221 1.701 Valid Digunakan

19 0.737 5.770 1.701 Valid Digunakan

20 0.498 3.039 1.701 Valid Digunakan

21 0.515 3.180 1.701 Valid Digunakan

(48)

6 9 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

23 0.595 3.912 1.701 Valid Digunakan

24 0.609 4.061 1.701 Valid Digunakan

25 0.563 3.605 1.701 Valid Digunakan

26 0.659 4.634 1.701 Valid Digunakan

27 0.714 5.402 1.701 Valid Digunakan

b. Validitas Variabel X2 (Budaya Sekolah)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel X2 (27 item pertanyaan)

diperoleh kesimpulan bahwa 21 item alat ukur dinyatakan valid sebagai item.

Akan tetapi untuk item alat ukur yang dinyatakan tidak valid dilakukan

perbaikan atau dihilangkan . Berikut rinciannya termasuk tindak lanjut

terhadap item pernyataan yang dinyatakan tidak valid: Tabel 3. 12

Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Budaya Sekolah) No. Item

Pertanyaan r hitung t hitung t table Keputusan

Tindak Lanjut

1 0.570 3.669 1.701 Valid Digunakan

2 0.501 3.059 1.701 Valid Digunakan

3 0.483 2.915 1.701 Valid Digunakan

4 0.639 4.395 1.701 Valid Digunakan

5 -0.032 -0.170 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

6 0.095 0.507 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

7 0.554 3.523 1.701 Valid Digunakan

8 0.552 3.499 1.701 Valid Digunakan

9 0.378 2.158 1.701 Valid Digunakan

10 0.589 3.861 1.701 Valid Digunakan

11 0.488 2.962 1.701 Valid Digunakan

12 0.655 4.590 1.701 Valid Digunakan

13 0.646 4.474 1.701 Valid Digunakan

14 0.496 3.023 1.701 Valid Digunakan

(49)

7 0 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

16 0.612 4.090 1.701 Valid Digunakan

17 0.243 1.326 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

18 0.531 3.317 1.701 Valid Digunakan

19 0.235 1.279 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

20 0.189 1.019 1.701 Tidak Valid Diperbaharui

21 0.500 3.057 1.701 Valid Digunakan

22 0.564 3.611 1.701 Valid Digunakan

23 0.320 1.788 1.701 Valid Digunakan

24 0.429 2.516 1.701 Valid Digunakan

25 0.360 2.044 1.701 Valid Digunakan

c. Validitas Variabel Y (Kepuasan Siswa)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel Y (20 item pertanyaan)

diperoleh kesimpulan bahwa 20 item alat ukur dinyatakan valid sebagai item.

Berikut rinciannya termasuk tindak lanjut terhadap item pernyataan yang

dinyatakan tidak valid:

Tabel 3. 13

Hasil Uji Validitas Variabel X3 (Kepuasan Siswa) No. Item

Pertanyaan r hitung t hitung t table Keputusan

Tindak Lanjut

1 0.436 2.561 1.701 Valid Digunakan

2 0.634 4.338 1.701 Valid Digunakan

3 0.554 3.524 1.701 Valid Digunakan

4 0.584 3.804 1.701 Valid Digunakan

5 0.666 4.724 1.701 Valid Digunakan

6 0.823 7.667 1.701 Valid Digunakan

7 0.710 5.336 1.701 Valid Digunakan

8 0.819 7.554 1.701 Valid Digunakan

9 0.739 5.810 1.701 Valid Digunakan

(50)

7 1 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

11 0.834 7.998 1.701 Valid Digunakan

12 0.726 5.589 1.701 Valid Digunakan

13 0.668 4.749 1.701 Valid Digunakan

14 0.622 4.200 1.701 Valid Digunakan

15 0.696 5.129 1.701 Valid Digunakan

16 0.627 4.260 1.701 Valid Digunakan

17 0.789 6.800 1.701 Valid Digunakan

18 0.820 7.576 1.701 Valid Digunakan

19 0.713 5.385 1.701 Valid Digunakan

20 0.684 4.960 1.701 Valid Digunakan

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas akan digunakan dengan menghitung nilai alfa atau dengan

Cronbach’s Alpha. Penghitungan Cronbach’s Alpha dilakukan dengan

menghitung rata-rata interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam

kuesioner. Secara umum, bahwa reliabilitas yang ditentukan oleh nilai Cronbach’s Alpha – kurang dari 0,36 dinyatakan kurang baik. Untuk uji reliabilitas yaitu

dengan membandingkan antara nilai korelasi gutman split half atau r hitung dengan

r tabel, untuk itu bisa di lihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Nilai Korelasi Gulfman Split Halh (r11)

rtabel Kesimpulan

1 X1 0.74 0.36 Reliabel

2 X2 0.84 0.36 Reliabel

(51)

7 2 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

F. Teknik Analisis Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket

terhadap responden yang telah terpilih sebagai sampel. Kuesioner diminta untuk

diisi tanpa harus berdiskusi dengan responden lain. Setelah angket ditarik,

selanjutnya dicatat untuk dianalisa datanya. Data-data yang dikumpulkan akan

dianalisa untuk menguji hipotesis penelitian dan mengetahui kadar pengaruh

antara penerapan SIM sekolah dan budaya sekolah terhadap kepuasan siswa.

Analisis data dilakukan dengan teknik analisis sebagai berikut:

1. Menghitung Persentase Skor Rata-Rata

Menghitung persentase skor rata-rata dari setiap veriabel dan Y

dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum jawaban responden

terhadap pertanyaan yang ada pada setiap variabel penelitian dengan

prosentasi rata- rata setiap variabel. Riduan dan Akdon (2006:158)

mengemukakan penghitungan prosentase rata-rata sebagai berikut :

% 100

x X

X P

Id

K e t e r a n g a n : P = Prosentase skor rata-rata yang dicari

X = Skor rata-rata setiap variabel

Xid = Skor ideal setiap variable

Dengan demikian dapat kita lihat hasil prosentase rata-rata setiap

variabel maka selanjutnya di interprestasikan dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.15

Kualifikasi Prosentase Rata- Rata Variabel

No Prosentase Kualifikasi

1 0,00 - 0,199 Sangat rendah

(52)

7 3 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

3 0,40 - 0,599 Sedang

4 0,60 - 0,799 Tinggi

5 0,80 - 1,000 Sangat tinggi

2. Mendeskripsikan Variabel

Langkah berikutnya setelah menghitung prosentase variabel, penulis

mendeskripsikan setiap variabel, lengkap dengan dimensinya. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan SIM sekolah dan budaya

sekolah terhadap kepuasan siswa SMA Negeri di Kota Bandung. Untuk

mengetahui masing-masing variabel beserta dimensi-dimensinya, peneliti dalam

penghitungannya menggunakan Ms Excel dan program SPSS for window 17.00.

3. Pengujian Normalitas Distribusi

Uji normalitas dilaksanakan supaya dapat diketahui apakah sample tersebut

bersumber dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini

menggunakan Kolmogorov-Smirnov melalui bantuan program SPSS for windows

17.00.

4. Menguji Hipotesis.

Menguji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien

korelasi, digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu variabel

bebas atau independent variable dan variabel terikat atau dependent variable,

variabel independent terhadap variabel dependen, dan menganalisis regresi yang

digunakan untuk memprediksi perubahan nilai variabel dependen apabila variabel

independent nya berubah. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS for window 17.0.

Adapun tujuannya untuk memudahkan memasukan data yang akan

diklarifikasikan ke dalam kategori-kategori, selanjutnya dibandingkan dengan

menghitung prosentase, analisis statistik regresi dengan model persamaan dua jalur

yang digunakan dalam menguji pengaruh yang signifikan antara penerapan SIM

(53)

7 4 Siti Nur Elia Lailasari, 2014

Bandung. Menguji hipotesis digunakan teknik statistik regresi dengan model

persamaan dua jalur dan menggunakan analisis dengan persamaan strukturalnya:

Struktur Persamaan: Y = a + b1 X1+b2 X2 (Akdon, 2008:205)

Untuk memudahkan interpretasi mengenai kekuatan korelasi antara variabel

bebas dan variabel terikat seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2008:188) , maka

digunakan tabel dibawah ini yaitu:

Tabel 3. 16

Interpretasi Korelasi Antar Variabel Interval

Koefesien Tingkat Hubungan 0,00-0,199

0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Korelasi Sangat Rendah Korelasi Rendah

Korelasi Cukup Kuat Korelasi Kuat

(54)

Siti Nur Elia Lailasari, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan temuan- temuan yang diperoleh

dari hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian yang berjudul ”Pengaruh

Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah dan Budaya Sekolah

terhadap Kepuasan Siswa SMA Negeri di Kota Bandung”, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan yang merujuk rumusan masalah yang telah pada penelitian

ini, yaitu :

1. Penerapan SIM Sekolah di SMA Negeri di Kota Bandung ada pada kategori

tinggi, artinya sekolah- sekolah telah menerapkan SIM dalam proses

manajerialnya, baik diterapkan dengan dukungan teknologi informasi maupun

secara manual, dan siswa di sekolah- sekolah tersebut sudah dapat merasakan

pengaruhnya. Dengan rata- rata jawaban tersebut menggambarkan bahwa

dimensi penerapan SIM, yaitu : komponen (components), batas (boundary),

lingkungan (environtment), penghubung/ antar muka (interface), masukan

(input), pengolahan (processing), keluaran (output), sasaran (objectives) dan

tujuan (goals), kendali (control), dan umpan balik (feedback); sudah

diterapkan dan dilaksanakan dengan baik oleh sekolah- sekolah tersebut.

2. Budaya sekolah ada pada kategori tinggi, artinya sekolah sudah dapat

menerapkan dengan baik dimensi inovasi, stabilitas, perhatian terhadap detail,

orientasi hasil, orientasi manusia, orientasi tim, dan agresif. Budaya sekolah

ini menggambarkan perilaku dari keseharian di sekolah, baik siswa, guru, staf

sekolah, dan elemen lainnya di sekolah tersebut.

3. Kepuasan siswa ada pada kategori tinggi, artinya siswa sebagai salah satu

konsumen sekolah merasa sangat puas akan sekolahnya sendiri, baik dari

Gambar

Gambar 3. 1 Hubungan Antar Variabel X1 dan X2 dengan Y
Tabel 3. 4
Tabel 3. 5 Populasi dan Sampel
Tabel 3. 6 Jenis dan Sumber Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

)ang beraii, nasa kebunrinsd yang rclalif lebih lrma dan inlerv.l kel.hiro, lcbih plniane. nrmdn kerbau mrmpu bedahai hidup dengan naka' yang berlaaliras re.dah

1) Semakin tinggi rasio reaktan (minyak jarak pagar : metanol), maka konversi reaksi yang dihasilkan juga semakin tinggi. 2) Semakin tinggi temperatur reaksi, maka

Setelah dilakukan uji validitas isi pada aitem yang telah disusun, beberapa aitem perlu diperbaiki sehingga kedua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini representif

[r]

Pembuktian Kualifikasi dapat diwakilkan dengan membawa surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang dan kartu pengenal. Seseorang dilarang mewakili

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital dan mekanisme corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar

Menurut KUHAP dan Peraturan Pelaksanaannya (PP No.27 Tahun 1983) penyitaan adalah bagian dari proses penegakan hukum berupa upaya paksa yang dilakukan oleh negara untuk

Penggunaan Media Pembelajaran Audio PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Smart Class (Kelas Unggulan). Di SMP Negeri 3 Kota