• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR KRIA TEKSTIL DAN BATIK SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BATIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR KRIA TEKSTIL DAN BATIK SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BATIK."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR KRIA TEKSTIL DAN BATIK SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BATIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh Sundari Tri Palupi

1001462

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERRAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil

dan Batik Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik

Oleh

Sundari Tri Palupi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Tata Busana

© Sundari Tri Palupi

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

SUNDARI TRI PALUPI

MANFAAT HASIL BELAJAR KRIA TEKSTIL DAN BATIK SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BATIK

Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing: Pembimbing I

Dra. Marlina, M.Si NIP 19590203 198603 2 001

Pembimbing II,

Dra. Cucu Ruhidawati, M.Si NIP 19601219 198601 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

(4)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MANFAAT HASIL BELAJAR KRIA TEKSTIL DAN BATIK SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BATIK

Sundari Tri Palupi, Marlina, Cucu Ruhidawati Program Pendidikan Tata Busana, PKK, FPTK

Universitas Pendidikan Indonesia

E-mail: ntripalupi@rocketmail.com, nina_marlinakoe@yahoo.com, Cucuruhida@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka Usaha Batik ditinjau dari indikator konsep dasar Batik, pengembangan desain motif Batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan Batik, teknik pembuatan Batik. Metode yang digunakan yaitu metode Deskriptif dengan alat pengumpulan data berupa angket. Sampel yang digunakan yaitu sampel acak sederhana sebanyak 46 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mengetahui manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka Usaha Batik , ditinjau dari indikator konsep dasar Batik, pengembangan desain motif Batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan Batik, teknik pembuatan Batik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI angkatan 2011 telah merasakan manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka Usaha Batik.

Kata kunci: Kria Tekstil dan Batik, Membuka Usaha Batik.

BENEFITS OF LEARNING TEXTILE CRAFT AND BATIK AS READINESS TO RUN BATIK BUSINESS

Batik is non-object culture that needs to be preserved and it can be a business opportunity. To run a successful batik business, great knowledge about batik is needed. This study aims to obta in data regarding the benefits of learning Textile Craft and Batik in terms of some indicators namely basic concept of Batik, development of Batik design, introduction of tools and materials for Batik making, techniques of making Batik. This study uses Descriptive method and questionnaire as the tool to collect data. The samples used in this study are randomly taken from 46 people. The result of this study shows that in general, students in Fine Arts Education Department have known the benefits of learning Textile Craft and Batik in terms of some indicators namely basic concept of Batik, development of Batik design, introduction of tools and materials for Batik making, techniques of making Batik as readiness to run batik business. The finding of this study s hows that most of students in Fine Arts Education Department (FPBS UPI 2011) have experienced the benefits of learning Textile Craft and Batik as readiness to run Batik Business.

(5)

Sundari Tri Palupi, 2014

(6)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI B.Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ... C.Tujuan Penelitian ... D.Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi ...

BAB II PEMBAHASAN

A.Tinjauan Mata Kuliah Kria Tekstil dan Batik... 1. Tujuan pembelajaran Kria Tekstil dan Batik... 2. Materi pembelajaran Kria Tekstil dan Batik... B.Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik... C.Kesiapan Membuka Usaha Batik... 1. Kesiapan... 2. Membuka Usaha Batik... D. Pertanyaan Penelitian ...

BAB III METODE PENELITIAN F. Teknik Pengumpulan Data... G. Prosedur Penelitian...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian... B.Pembahasan...

(7)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A.Kisi-kisi ... B.Instrumen ... C.Surat-Surat

(8)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(9)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Isen-Isen Batik... 2.2 Cara Menggambar Motif Batik... 2.3 Susunan Penggunaan Warna... 2.4 Macam-Macam Canting... 4.1 Asal Sekolah Sebelum Memilih Program Studi Pendidikan Seni

Rupa... 4.2 Alasan Memilih Program Studi Pendidikan Seni Rupa... 4.3 Tujuan Memilih Program Keahlian Seni Rupa... 4.4 Manfaat Pengetahuan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.5 Manfaat Pengetahuan Konsep Dasar Batik Tulis Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.6 Manfaat Pengetahuan Konsep Dasar Batik Cap Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.7 Manfaat Pengetahuan Ornamen Utama Dalam Seni Membatik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.8 Manfaat Pengetahuan Ornamen Tambahan Dalam Seni Membatik

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.9 Manfaat Pengetahuan Ornamen Isen Dalam Seni Membatik

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.10 Manfaat Pengetahuan Ornamen Pinggiran Dalam Seni Membatik

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.11 Manfaat Pengetahuan Jenis-Jenis Motif Batik Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.12 Manfaat Pengetahuan Motif Geometris Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.13 Manfaat Pengetahuan Motif Non Geometris Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.14 Manfaat Pengetahuan Motif Buketan Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.15 Manfaat Pengetahuan Motif Terang Bulan Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.16 Manfaat Pengetahuan Motif Dinamis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.17 Manfaat Pengetahuan Posisi dan Fungsi Ragam Hias Batik

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.18 Manfat Pengetahuan Unsur-Unsur Desain Pada Motif Batik

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.19 Manfaat Pengetahuan Unsur Warna Pada motif Batik Sebagai

(10)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.20 Manfaat Pengetahuan Prinsip Desain Keseimbangan Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.21 Manfaat Pengetahuan Prinsip Desain Penekanan/Centre of Interest

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.22 Manfaat Pengetahuan Prinsip Desain Irama/ryth Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.23 Manfaat Pengetahuan Prinsip Desain Kesatuan/Unity Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.24 Manfaat Pengetahuan Filosofi Motif Batik Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.25 Manfaat Penetahuan Adaptasi Desain Motif Batik Berasal Dari Sejarah Suatu Daerah Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik.... 4.26 Manfaat Pengetahuan Adaptasi Desain Motif Batik Berasal Dari

Letak Geografis Suatu Daerah Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.27 Manfaat Pengetahuan Adaptasi Desain Motif Batik Berasal Dari

Ciri Khas Suatu Daerah Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik. 4.28 Manfaat Pengetahuan Adaptasi Desain Motif Batik Berasal Dari

Trend Yang Sedang Berlaku Di Kalangan Masyarakat Sebagai

Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.29 Manfaat Pengetahuan Alat Pembuatan Batik Berupa Canting Tulis

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.30 Manfaat Pengetahuan Alat Pembuatan Batik Berupa Canting Cap

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.31 Manfaat Pengetahuan Bahan Pembuatan Batik Berupa Kain Mori

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.32 Manfaat Penggunaan Zat Warna Napthol Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Batik... 4.33 Manfaat Pengetahuan Proses Pencelupan Kain Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.34 Manfaat Pengetahuan Teknik Pembuatan Batik Tulis Sebagai

Kesiapan Membuka Usaha Batik... 4.35 Manfaat Pengetahuan Teknik Pembuatan Batik Cap Sebagai

(11)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini batik menjadi suatu hasil budaya yang penting dan banyak dibicarakan, karena batik secara resmi diakui oleh United Nations Educational,

Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dengan dimasukkannya batik ke

dalam daftar representatif sebagai budaya tak-benda warisan manusia (representative list of the intingible cultural heritage of humanity) dalam sidang ke-4 komite antar pemerintah (fourth session of the intergovernmental commitee) tentang warisan budaya tak benda pada tahun 2009 di Abu Dhabi. http://www.indonesiamedia.com/2012/10/03/2-oktober-1999-batik-diakui-unesco-sebagai-warisan-budaya-dunia/ (Di akses 2 Juli 2014). Salah satu bentuk apresiasi pemerintah terhadap pengakuan batik sebagai warisan asli budaya Indonesia oleh

UNESCO, pemerintah menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk

mengenakan batik satu hari dalam seminggu sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Himbauan pemerintah berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap batik, sehingga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk menghasilkan produk batik yang lebih modern.

Batik memiliki keunikan yang dapat diaplikasikan pada motif-motif dan juga warna-warna yang dihasilkan yang memiliki makna filosofi. Seni membatik dapat diaplikasikan pada benda pakai atau benda hias hasil dari buah pemikiran seseorang yang akan membuka usaha untuk mendapatkan suatu keuntungan.

(12)

2

Bidang Studi (MKBS), mata kuliah ini wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa jenjang pendidikan S1.

Pengetahuan yang digunakan untuk membuka usaha batik berupa pengetahuan mengenai eksplorasi desain motif batik dapat dipelajari pada mata kuliah Kria Tekstil dan Batik III, hal tersebut sesuai dengan deskripsi mata kuliah yang tercantum dalam silabus (2013:1) :

Mata kuliah Kria Tekstil dan Batik III ini merupakan lanjutan dan pendalaman dari mata kuliah Kria Tekstil dan Batik II. Mata kuliah ini mengarahkan mahasiswa untuk lebih mengeksplorasi/mengolah bahan tekstil pilihannya hingga mendapatkan tekstur rabaan baru yang inovatif. Tampilan kain secara visual dapat lebih estetis. Dengan mengutamakan pengolahan yang dapat diaplikasikan pada sebuah produk kria seperti: produk interior, fesyen, dan benda pakai atau benda hias lainnya.

Deskripsi mata kuliah yang dirumuskan dengan jelas dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila indikator yang tercantum dalam silabus telah tercapai secara keseluruhan oleh mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa. Indikator yang tercantum sesuai silabus perkuliahan Kria Tekstil dan Batik III meliputi konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, serta teknik pembuatan batik.

Indikator yang mampu dicapai oleh mahasiswa dapat disebut sebagai hasil belajar. hasil belajar Kria Tekstil dan Batik dapat dilihat pada perubahan tingkah laku berkenaan dengan pengetahuan mengenai membuat desain motif batik, sikap, dan terampil membuat batik, hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2009:22) :

Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditujukan dalam bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan kecakapan, dan kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek lain yang ada pada individu.

(13)

3

memberikan tentang penguasaan dan pengetahuan manfaat sebagai bekal mahasiswa untuk siap membuka usaha batik.

Kesiapan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa berupa kesiapan untuk memberi respon terhadap suatu tantangan yang akan dihadapinya, sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (2003:113) bahwa “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”. Kesiapan untuk membuka Usaha Batik diharapkan dapat dimiliki oleh mahasiswa setelah memperoleh pengetahuan sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar Kria Tekstil dan Batik.

Membuka usaha batik merupakan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan ekonomi dengan menjual produk-produk yang dihasilkan dari proses membatik. Seseorang yang mempunyai kesiapan untuk membuka usaha batik harus memiliki pengetahuan, kreativitas dan keterampilan mengenai konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik serta teknik pembuatan batik.

Uraian di atas dijadikan titik tolak oleh penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik” pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa di jurusan FPBS UPI.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi dalam penelitian manfaat hasil belajar kria tekstil dan batik sebagai kesiapan membuka usaha batik meliputi:

1. Kria Tekstil dan Batik merupakan Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) yang memaparkan teori dasar bidang kriya tekstil dan batik seperti eksplorasi desain motif batik. Indikator mata kuliah kria tekstil dan batik mencakup konsep dasar batik unsur dan prinsip desain, desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik serta teknik pembuatan batik.

(14)

4

ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan mengenai pembuatan eksplorasi desain motif batik, serta meningkatnya keterampilan kecakapan dan kemampuan daya reaksi yang terdapat pada mahasiswa.

3. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.

4. Membuka usaha batik adalah mendirikan dan mengelola usaha di bidang batik yang menjual produk-produk berupa benda pakai dan benda hias yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan. Kesiapan tersebut meliputi kematangan, kecerdasan, keterampilan dan motivasi untuk membuka usaha di bidang batik

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Angkatan Tahun 2011?”

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. Secara lebih terperinci tujuan masalah yang hendak dicapai sesuai permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari indikator pemahaman konsep dasar Batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 2. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator desain

motif batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik.

3. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator pengenalan alat dan bahan pembuatan batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 4. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator teknik

(15)

5

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, yaitu :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan tentang kria tekstil dan batik sebagai bahan informasi yang faktual mengenai pengetahuan Batik sebagai modal awal membuka usaha batik sehingga dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian serta penulisan karya ilmiah khususnya mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik.

E.Struktur Organisasi Skripsi

(16)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia, yang bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154.

2. Pupolasi dan Sampel Penelitian

Sumber data sangat dibutuhkan untuk meperoleh suatu data secara faktual. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sehubungan dengan sumber data sebagai subjek penelitian, maka ditentukanlah populasi dan sampel. Populasi ialah wilayah yang memiliki subjek dan objek sebagai sumber data suatu penelitian.

(17)

39

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2= Presisi yang ditetapkan Sumber : Riduwan (2013:65)

Berdasarkan rumus tersebut maka dapat diperoleh jumlah sampel penelitian sebagai berikut:

=

46,23 ≈ 46 Orang

Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI angkatan 2011 yang terbagi kedalam dua kelas besar yaitu kelas A dan B yang berjumlah 46 orang.

Tahap berikutnya adalah menentukan besarnya unit sampel dari setiap kelas karena sampel terbagi kedalam dua kelas besar dengan menggunakan teknik sampel berstrata dengan rumus Sumber : Riduwan (2013:67) yaitu sebagai berikut:

a. Kelas A = 43 : 86 x 46 = 23 Orang b. Kelas B = 43 : 86 x 46 = 23 Orang

(18)

40

B.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Metode Deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

Penelitian ini membahas mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik yang didukung dengan kegiatan mulai dari pengumpulan, penyusunan, dan penjelasan data yang diperoleh dari responden yang telah mengisi angket.

C.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian “ Manfaat Hasil Belajar Kriya Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik” antara lain :

1. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik

a. Manfaat diartikan sebagai “guna atau faedah”. (Dendy Sugono, 2008:873) b. Hasil Belajar adalah “perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar” (Sudjana, 2003:3)

(19)

41

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar Kriya Tekstil dan Batik dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan diatas adalah faedah dan kemampuan dari perubahan tingkah laku secara afektif, kognitif dan psikomotor yang dimiliki mahasiswa dan diperoleh setelah mengikuti materi perkulihan Kriya Tekstil dan Batik mulai dari pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, proses hingga menjadi suatu produk.

2. Kesiapan Membuka Usaha Batik

a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi” Slameto (2003:113)

b. Membuka Usaha adalah “mendirikan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara”. (Harmaizar 2012:14)

c. Batik adalah “teknik pembuatan ragam hias (corak) pada permukaan kain menggunakan perintang warna berupa lilin (malam)”. (Aep. S, 2010:3)

Definisi operasional kesiapan membuka usaha batik dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas yaitu tingkat perkembangan dari kematangan seseorang untuk mendirikan suatu kegiatan dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan mengelola usaha dibidang tekstil khususnya tekstil yang dihias menggunakan perintang warna berupa lilin yang disebut membatik dan kain yang dihasilkan adalah kain batik.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam peneleitian ini berupa kuesioner (angket).

(20)

42

mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI angkatan tahun 2011. Tujuan penelitian mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotor.

E.Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data merupakan hal yang penting di dalam suatu penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data yang faktual. Alat pengumpulan data yang digunakan dengan tepat memungkinkan peneliti memperoleh data yang sebenar-benarnya. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan observasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan seni rupa angkatan 2011 yang telah mengikuti mata kuliah Kria Tekstil dan Batik mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. Sedangkan observasi merupakan pengamatan terhadap suatu perubahan yang terjadi pada obyek penelitian, perubahan yang diamati pada penelitian ini adalah perubahan afektif, kognitif dan psikomotor setelah menerima pengalaman belajarnya mengenai materi Kria Tekstil dan Batik yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut.

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden lalu dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian uni berupa statistik sederhana dengan menjabarkan hasil perhitungan presentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang terlah terkumpul. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu

1. Membuat Instrumen

(21)

43

dalam angket harus mengambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban yang dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Penyebaran Dan Pengumpulan angket

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, angket dikembalikan pada penulis.

3. Mengecek Data

Penulis melakukan pengecekan data angket yang telah diisi responden, menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

4. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden. Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). kedua responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada setiap item berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk tabel persentase (percentage table) atau distribusi prekuensi relatif. Rumus yang digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudijono (2011, Hlm,43) yaitu:

Keterangan :

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n = Number of cases (jumlah prekuensi/ banyaknya individu) 100% = Bilangan tetap

P=�

(22)

44

6. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan, berdasarkan :

100% = Seluruhnya 76%-99% = Sebagian besar 51%-75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya 1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

G.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian mulai dari persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Observasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk mengetahui lokasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian.

b. Merumuskan masalah serta menentukan alat pengumpul data.

c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing. e. Proses bimbingan.

f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III, dan instrumen penelitian sebagai bahan seminar I.

(23)

45

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap berikutnya yaitu melaksanakan masukan-masukan yang diterima setelah seminar I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui.

Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Penyebaran angket untuk pengambilan data dari responden. b. Pengumpulan angket.

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian.

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran. e. Proses bimbingan untuk seminar II.

f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan instrumen penelitian.

g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II.

3. Tahap akhir

(24)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka Usaha Batik pada Mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa angkatan 2011 PKK FPTK UPI.

A. SIMPULAN

Simpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil ditinjau dari indikator pemahaman konsep Dasar Batik menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa mengetahui manfaat konsep Dasar Batik sebagai pengetahuan dasar mengenai seni membatik. Manfaat yang dirasakan yaitu mahasiswa mampu memahami konsep dasar mengenai seni membatik secara umum, mampu memahami konsep dalam membuat batik tulis dan mampu memahami konsep dalam membuat batik cap sehingga bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha batik.

(25)

94

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari indikator pengenalan alat dan bahan pembuatan Batik menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa terampil memilih jenis canting tulis yang akan digunakan sesuai dengan motif yang akan dibuat, mahasiswa terampil memilih jenis canting cap yang akan digunakan sesuai kebtuhan motif yang akan dibuat, menunjukan bahwa mahasiswa sudah dapat menerima dan memahami manfaat materi pengenalan alat dan bahan pembuatan Batik dengan baik, sehingga mahasiswa mampu menggunakan alat canting sesuai dengan kebutuhan membuat motif batik dan mampu memilih jenis kain mori serta zat warna napthol yang sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan produk batik sebagai kesiapan membuka usaha batik.

4. Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari indikator teknik pembuatan Batik menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa mengetahui manfaat teknik pembuatan Batik sebagai pengetahuan membuat batik tulis dan batik cap, menunjukkan bahwa Mahasiswa sudah memahami dan mampu mengaplikasikan teknik pembuatan batik tulis dan cap dengan baik, sehingga mahasiswa lebih siap membuat produk batik sebagai kesiapan membuka usaha batik.

B. SARAN

Saran penulis ajukan berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Saran berikut ini diharapkan dapat menjadi manfaat dan bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan yang membangun.

1. Mahasiswa

(26)

95

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masukan untuk meningkatkan motivasi bagi mahasiswa agar berkemauan untuk lebih memperluas wawasan dibidang Kria Tekstil dan Batik terutama produk-produk Batik, serta lebih banyak berlatih dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan membuat pengembangan produk Batik sehingga siap dan matang untuk membuka Usaha Batik.

(27)

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Mifzal, A. (2010). Mengenal Ragam Hias Batik Nusantara. Yogyakarta : Java Litera

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfa Beta Riyanto, A.A (2003). Desain Busana. Bandung : Yapemdo

Susanto, S. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta : Balai Penelitian Batik dan Keajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri Departemen Perindustrian

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana, N dan Ibrahim. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Suryana, D, dan Bayu, K. (2012). Kewirausahaan Pendekatan KarakteristikWirausahawan Sukses. Jakarta: Prenada Media Grup

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Dokumen

Latifah, A. (2011). Batik Dalam Tradisi Kekinian. Staff UNY : Tidak diterbitkan Soegiarty, T, Pawitan, Z. (2006). Silabus Mata Kuliah Kria Tekstil dan Batik III.

Seni Rupa. FPBS UPI : Tidak diterbitkan

Soegiarty, T, Pawitan, Z. (2006). Satuan Acara Perkuliahan Kria Tekstil dan

Batik III. Seni Rupa. FPBS UPI : Tidak diterbitkan

(28)

97

Sundari Tri Palupi, 2014

Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil D an Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suharta, RB. (2008). Urutan Kegiatan Memulai Usaha. Staff UNY : Tidak diterbitkan

Tocharman, M, Soegiarty, T, Sobandi, B, Pawitan, Z. (2006). Silabus Mata

Kuliah Kria Tekstil dan Batik I. Seni Rupa. FPBS UPI : Tidak diterbitkan

Tocharman, M, Sobandi, B. (2006). Silabus Mata Kuliah Kria Tekstil dan Batik

II. Seni Rupa. FPBS UPI : Tidak diterbitkan

Skripsi

Diastuti, P. (2012). Kontribusi hasil belajar “pembuatan batik cirebon” terhadap

minat perintisan wirausaha. Skripsi pada FPTK UPI Bandung : Tidak

diterbitkan

Romlah, S. (2014). Manfaat Hasil Belajar Kriya Tekstil Sebagai Kesiapan

Menjadi Wirausaha Produk Kriya Tekstil. Skripsi pada FPTK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Internet

[Online]. Tersedia : http://www.henker17.blogspot.com/2012/09/aspek -kognitif-afektif-dan-psikomotorik.html [Juni 2014]

[Online]. Tersedia : www.indonesiamedia.com/2012/10/03/2-oktober-1999-batik-diakui-unesco-sebagai-warisan-budaya-dunia/ [Juni 2014]

[Online]. Tersedia : http://batikdan.blogspot.com/2011/08/ragam-hias-batik.html [18 Mei 2014]

[Online].Tersedia:

http://artscrafindonesia.com/ind/index.php?option=com_content&task=vie w&id=73 [Juli 2014]

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 Alamat : Jl. Hasan

Key words: Brownian sheet, sectorial local nondeterminism, image, Salem sets, multiple points, Hausdorff dimension, packing dimension.. AMS 2000 Subject Classification: Primary

Pada hari ini R a b u tanggal Dua puluh enam bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi

Salah satunya adalah internet, internet merupakan sumber informasi yang penting bagi masyarakat diseluruh dunia, berbagai fungsi komunikasi dan penyebaran informasi dapat

LAMPIRAN PENGUMUMAN PEMENANG PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI.. TAHUN

Figure 6.5: Test score means based on Learning Style within AEH and NON-AEH 184 Figure 6.6: Test score means based on Multimedia within AEH and NON-AEH

dalam membuat surat dakwaan alternatif yang sebagaimana sifat dan ciri-ciri tidak. mencocoki rumusan yang ada dalam putusan

Melaksanakan penyusunan, penetapan, pelaksanaan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal dalam upaya peningkatan pemberian pelayanan dasar kepada masyarakat di masing-masing