• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL

PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Disusun Oleh: WINARNI HANA NIDIA

NIM. 1002280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL

PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN

Oleh Winarni Hana Nidia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Winarni Hana Nidia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

WINARNI HANA NIDIA

ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL

PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Ade Juwaedah, M.Pd NIP. 196005041986012001

Pembimbing II

Drs. Radjulaini, M.Pd NIP. 1946070619800021001

Mengetahui Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

A.Latar Belakang... B.Identifikasi Masalah... C.Batasan Masalah ... D.Rumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

A.Pengertian Hasil Belajar... B.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)... C.Praktik Kerja Industri di SMK...

BAB III METODE PENELITIAN...

A.Lokasi dan Waktu Penelitian... B. Metode Penelitian ... C.Definisi Operasional ... D.Variabel Penelitian ... E. Subyek Penelitian... F. Instrumen Penelitian ... G.Uji Coba Instrumen Penelitian ... H.Analisis Data... I. Alur Penelitian...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...

A.Analisis Data Hasil Penelitian... B.Pembahasan ...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...

(5)

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

(6)

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9.

Jenis, Tujuan dan Macam- Macam Alat Pelindung Diri...

Klasifikasi Alat Pemadam Api Ringan...

Isi Standar Kotak P3K...

Data Lokasi Prakerin Siswa Kelas XII THP SMK N 1 Kuningan...

Nilai Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Penelitian...

Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Hasil Belajar K3...

Nilai Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Penelitian...

Tingkat Penguasaan Siswa...

Rata-Rata Hasil Belajar Indikator Kompetensi Dasar Mengidentifikasi, Mengendalikan, dan Melaporkan K3...

Rata-Rata Hasil Belajar Indikator Kompetensi Dasar Melakukan Pekerjaan dengan Aman...

Rata-Rata Hasil Belajar Indikator Kompetensi Dasar Mengikuti Prosedur Keadaan Darurat...

Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “Umum” Kompetensi Dasar Afektif Sikap Melaksanakan K3 di Tempat Prakerin...

Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “Umum” Kompetensi Dasar Keterampilan dalam Melakukan Kegiatan K3 di Tempat Prakerin...

Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “I” Kompetensi Dasar Keterampilan dalam Melakukan Kegiatan K3 di Tempat Prakerin...

Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “II” Kompetensi Dasar dalam Melakukan Kegiatan K3 di Tempat Prakerin...

Nilai Hasil Belajar K3 dan Skor Hasil Wawancara Siswa Prakerin di Perusahaan Besar...

Nilai Hasil Belajar K3 dan Skor Hasil Wawancara Siswa Prakerin di Industri Kecil...

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Lampiran 17.

Silabus Standar Kompetensi “Mengikuti prosedur menjaga

kesehatan dan keselamatan kerja (K3)”...

Kisi – Kisi Instrumen Penelitian “Pengaruh Hasil Belajar K3 Pada Pelaksanaan Prakerin Program Studi THP di SMK N 1

Kuningan”...

Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y...

Instrumen Tes Pilihan Ganda Hasil Belajar K3 (Variabel X)...

Pedoman Wawancara Terstruktur Pelaksanaan K3 Prakerin (Variabel Y)...

Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Belajar K3 (Variabel X)...

Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel X...

Tabel Nilai Tes Pilihan Ganda Hasil Belajar K3 (Variabel X)...

Tabel Skor Wawancara Pelaksanaan K3 Saat Prakerin (Variabel Y)...

Tabel Nilai Per Indikator Hasil Belajar SK Mengikuti Prosedur Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)...

Tabel Skor Hasil Wawancara “Umum” Per Indikator Pada

Pelaksanaan K3 Saat Prakerin...

Tabel Skor Hasil Wawancara “I” Per Indikator Pada Pelaksanaan K3 Saat Prakerin...

Tabel Skor Hasil Wawancara “II” Per Indikator Pada

Pelaksanaan K3 Saat Prakerin...

Surat Keterangan Validasi Kuesioner Pelaksanaan K3 Prakerin (Variabel Y) oleh Expert Judgment...

Dokumentasi Penelitian...

Lembar Hasil Belajar dan Hasil Wawancara...

(9)
(10)

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL

PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN

Winarni Hana Nidia 1002280

Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil belajar K3 yang belum diketahui secara rinci dan bagaimana hubungannya terhadap pelaksanaan K3 di tempat Prakerin. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar responden dalam indikator SK mengikuti prosedur menjaga K3; 2) mengetahui pengalaman responden dalam melaksanakan K3 saat Prakerin di perusahaan pengolahan hasil pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 35 orang siswa kelas XII THP angkatan 2014-2015 di SMK N 1 Kuningan. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes bentuk pilihan ganda dan wawancara terstruktur. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil belajar K3 83% berada

pada kategori baik untuk responden yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar”, 82% berada pada kategori baik untuk responden yang melaksanakan

Prakerin di “industri kecil”; 2) pelaksanaan K3 selama Prakerin 89% berada pada kategori sangat baik untuk responden yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar”, 86% berada pada kategori sangat baik untuk responden yang

melaksanakan Prakerin di “industri kecil”. Simpulan hasil penelitian

menunjukkan hasil belajar dalam indikator SK Mengikuti Prosedur Menjaga K3 berada pada kategori baik, pelaksanaan K3 selama Prakerin berada pada kategori sangat baik. Pengalaman siswa selama Prakerin memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam melaksanakan K3.

(11)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE OUTCOME OF LEARNING AND THE CONNECTION TO THE IMPLEMENTATION OF OHS (OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY) AT PRAKERIN ON AGRICULTURAL TECHNOLOGY (THP) OF SMK N 1 KUNINGAN

Winarni Hana Nidia 1002280

The background of this research is results of the study on OHS (K3) which is unknown in detail and how it relates to the implementation of the OHS (K3) at Prakerin. This research aims to: 1) know the results of the study respondents by indicator following the procedures to maintain OHS (K3), 2) determine students' experiences in implementing the current OHS (K3) at Prakerin in agro-processing company, 3) determine the description of the relationship with the learning outcomes of the implementation of the OHS (K3) during Prakerin. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The population of around 54 people with 35 samples of class XII students THP force from 2014 to 2015 at SMK N 1 Kuningan. The data was collected using a multiple-choice test instrument and a form of structured interviews. The findings showed that: 1) learning outcomes OHS (K3) 83% are in the good category for respondents who carry out Prakerin in "big companies", 82% are in the good category for respondents who carry out Prakerin in "small industry"; 2) implementation of OHS (K3) during Prakerin 89% are in the very good category for respondents who carry out Prakerin in "big companies", 86% are in the very good category for respondents who carry out Prakerin in "small industry". Conclusion The results show learning results in SK indicator Keeping Procedures Following are the categories of either OHS (K3), OHS (K3) implementation during Prakerin are at very good category. The experience of students during Prakerin provide the knowledge, attitudes, and skills both in implementing K3.

(12)

1

1

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga memenuhi potensi peserta

didik untuk bekal kehidupan nyata di masyarakat dalam menghadapi

tantangan dunia kerja. Untuk itulah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

hadir dalam dunia pendidikan untuk mencetak masyarakat yang siap

berkembang saat terjun ke dunia kerja.

SMK adalah salah satu lembaga pendidikan yang berusaha

menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai. SMK bertujuan untuk menyiapkan

peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,

mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri

sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam

program keahlian yang dipelajarinya.

SMK hadir dalam pendidikan untuk mendidik kompetensi siswa.

Kompetensi mengandung muatan knowledge, skills, dan attitude yang

melebur menjadi suatu kesatuan, sehingga siswa mampu memecahkan

masalah sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada di tempat kerja dan dunia

industri.

Keterampilan tenaga kerja di dunia kerja harus disertai dengan

pengetahuan mendasar mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Maka dari itu lulusan SMK bidang Teknologi Hasil Pertanian (THP) harus

memahami pengetahuan K3 karena sangat penting bagi dirinya saat

menginjak dunia kerja. K3 merupakan bagaimana cara melindungi diri

seseorang dan menghindari dari kecelakaan kerja. K3 juga merupakan alat

yang dapat melindungi pekerja dan peralatan kerja dari bahaya yang dapat

mengakibatkan kecelakaan.

K3 yang berjalan lancar akan meningkatkan kualitas kerja suatu

(13)

2

manfaatnya apabila setelah peserta didik lulus dan bekerja di perusahaan hasil

pertanian yang mengedepankan manajemen K3.

Salah satu standar kompetensi di SMK program studi Teknologi Hasil

Pertanian (THP) yang mendukung penerapan hasil belajar K3 di industri

adalah Praktik Kerja Industri (Prakerin). Prakerin merupakan kegiatan

pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia industri

yang relevan dengan kompetensi peserta didik SMK khususnya bidang

keahlian THP.

Dalam pelaksanaan Prakerin peserta didik program studi THP

dilaksanakan pada industri pengolahan pangan atau perusahaan makanan atau

minuman. Prakerin harus dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta

didik yang bertujuan untuk magang di tempat kerja, baik dunia usaha maupun

di dunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang

yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah

untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam industri.

Alasan utama mengapa para peserta didik harus memiliki bekal ilmu

pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Prakerin tidak

mengalami kendala yang berarti dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar.

Kemungkinan besar dalam proses Prakerin siswa mendapatkan ilmu-ilmu

baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.

Tugas pokok dan fungsi siswa di tempat Prakerin adalah bertanya,

melakukan observasi, dan melakukan penelitian yang positif. Selain itu, siswa

juga memiliki kewajiban untuk mematuhi setiap instruksi kerja dan

melaksanakan K3 di tempat kerja. Siswa wajib menjaga nama baik sekolah di

tempat Prakerin dengan mematuhi semua kewajiban yang ada.

Melihat dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa K3

merupakan pembelajaran yang sangat penting untuk diterapkan dalam dunia

industri. Hal ini akan meningkatkan keterampilan siswa SMK saat

melaksanaan kegiatan Prakerin yang disertai dengan K3 yang baik. Siswa

akan memiliki pengalaman langsung dalam mengimplementasikan K3 ketika

(14)

3

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran K3 di Program Studi THP SMK N 1 Kuningan hanya

terjadi di dalam kelas, tanpa adanya kegiatan di lapangan. Hal ini diakibatkan

minimnya fasilitas yang menunjang kegiatan K3 di sekolah. Hasil belajar K3

juga belum diketahui secara rinci dan bagaimana hubungannya terhadap

pelaksanaan K3 selama Prakerin.

Berdasarkan dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar peserta didik kelas XII

Program Studi THP. Dalam penelitian ini, penulis akan mengadakan

penelitian pada Standar Kompetensi K3, untuk mengetahui hasil belajar

(pengetahuan) dan hubungannya terhadap pelaksanaan K3 saat Prakerin

(keterampilan dan sikap) siswa kelas XII Program Studi THP, dengan judul “Analisis Hasil Belajar K3 dan Hubungannya dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terbatasnya kegiatan belajar mengajar K3 yang hanya terjadi di dalam

kelas.

2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar K3 dilakukan tanpa ada praktik di

sekolah dan belum ada kunjungan industri untuk melihat pelaksanaan K3

di perusahaan bersangkutan.

C. Batasan Masalah

Penulis perlu menyederhanakan permasalahan yang telah dirumuskan

di atas. Hal ini mengingat akan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, maka

permasalahan tersebut harus dibatasi.

1. Standar Kompetensi (SK) keahlian yang dikaji adalah Mengikuti

Prosedur Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dengan

(15)

4

tentang K3; melakukan pekerjaan dengan aman; dan mengikuti prosedur

keadaan darurat.

2. Hasil belajar K3 pada penelitian adalah hasil belajar yang diberikan

melalui 21 butir soal tes pilihan ganda yang diberikan kepada siswa kelas

XII THP.

3. Pelaksanaan K3 saat Prakerin pada penelitian adalah hasil wawancara

yang diberikan melalui wawancara terstruktur 30 butir pertanyaan yang

diberikan kepada siswa kelas XII THP.

D. Rumusan Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan hasil belajar siswa dalam indikator SK Mengikuti

Prosedur Menjaga K3?

2. Bagaimana pengalaman siswa dalam melaksanakan K3 saat Prakerin di

perusahaan atau industri pengolahan hasil pertanian?

3. Bagaimana deskripsi hubungan hasil belajar K3 dengan pelaksanaan K3

selama Prakerin?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yakni:

1. Mengetahui hasil belajar siswa dalam indikator SK Mengikuti Prosedur

Menjaga K3.

2. Mengetahui pengalaman siswa dalam melaksanakan K3 selama Prakerin

di perusahaan atau industri pengolahan hasil pertanian Prakerin pada

siswa Kelas XII THP Tahun Ajaran 2014-2015 di SMK N 1 Kuningan.

3. Mengetahui deskripsi hubungan hasil belajar K3 dengan pelaksanaan K3

selama Prakerin.

F. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam upaya

(16)

5

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapannya selama Prakerin. Khususnya pada program studi keahlian THP

di SMK N 1 Kuningan. Adapun manfaat tersebut adalah:

1. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

kemampuan siswa khususnya dalam melakukan K3 selama Prakerin.

Sehingga menumbuhkan dan meningkatkan motivasi, kreativitas, dan

keaktifan belajar siswa, khususnya dalam mempelajari K3 untuk bekal

menjadi tenaga kerja yang berkualitas.

2. Sekolah

Sebagai referensi dan masukan untuk mengembangkan dan

meningkatkan strategi pembelajaran yang lebih baik dan tepat, sehingga

mampu meningkatkan kemampuan siswa program studi THP dalam

pembelajaran K3 di SMKN 1 Kuningan. Hasil penelitian ini juga dapat

membantu proses pembelajaran khususnya dalam kegiatan pelaksanaan

Prakerin dengan menerapkan K3 sebaik – baiknya, untuk meningkatkan

kualitas siswa SMK menjadi tenaga kerja yang handal.

3. Peneliti

Memberikan pengalaman dalam membuat karya tulis, dan

memperkaya ilmu dan wawasan tentang sejauh mana tingkat kemampuan

(17)

23

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kuningan yang terletak

di Jalan Raya Sukamulya Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten

Kuningan, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena SMK Negeri 1 Kuningan

merupakan lokasi peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan

(PPL). Selain itu, SMK Negeri 1 Kuningan juga merupakan Sekolah

Menengah Kejuruan yang memiliki Program Studi Keahlian Agroindustri

Pangan Teknologi Hasil Pertanian yang sesuai dengan bidang keahlian yang

ditekuni peneliti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2014.

B. Metode Penelitian

Sugiyono (2012:2) mengatakan bahwa “metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.” Berdasarkan kutipan tersebut, solusi dari permasalahan

yang diteliti dapat dicari dengan cara menggunakan metode penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif

merupakan penelitian yang memberi gambaran secermat mungkin mengenai

suatu individu, keadaan, gejala, ataupun kelompok tertentu.

Metode penelitian kualitatif yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012:24)

adalah:

Metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

(18)

24

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Definisi Operasional

Penjelasan judul penelitian ini adalah semata – mata agar tidak terjadi

salah penafsiran terhadap lingkupan judul penelitian. Judul penelitian adalah

“Analisis Hasil Belajar K3 dan Hubungannya Terhadap Pelaksanaan Prakerin

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan”.

Berikut adalah penjelasannya.

1. Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:59), “penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,

dan sebagainya)”.

Analisis dalam penelitian ini adalah menguraikan kemampuan

pengetahuan siswa dalam SK mengikuti prosedur menjaga Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3), dan menguraikan sikap serta keterampilan siswa

dalam aspek K3 saat melaksanakan Prakerin. Sikap dan keterampilan

dianalisis berdasarkan penempatan lokasi Prakerin siswa yang melaksanakan

Prakerin di “perusahaan besar” dan di “industri kecil”.

2. Hasil Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Hasil Belajar K3 yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil

belajar dari pengetahuan Standar Kompetensi (SK) mengikuti prosedur

menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). SK ini merupakan salah

satu bagian dari mata pelajaran produktif kelas X THP di SMKN 1 Kuningan.

Hasil belajar diberikan setelah siswa melakukan Prakerin.

Hasil belajar SK K3 yang dianalisis dalam penelitian adalah hasil

belajar setiap indikator dalam Kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi,

mengendalikan, dan melaporkan K3; melakukan pekerjaan dengan aman; dan

(19)

25

3. Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada skripsi ini adalah kegiatan

pelaksanaan program kerja di mitra belajar yaitu industri pengolahan hasil

pertanian yang dilaksanakan dalam jangka waktu 90 hari kerja.

Prakerin di SMK N 1 Kuningan sebelumnya dilaksanakan oleh siswa

saat duduk di kelas XI. Siswa sebelumnya diberikan panduan dasar Prakerin

secara umum di sekolah. Siswa diberikan job desk sebagai teknis pelaksanaan

Prakerin, absensi harian, dan diwajibkan mengerjakan laporan setelah

Prakerin selesai.

Penempatan lokasi siswa Prakerin dibagi menjadi dua bagian yaitu 33

orang siswa di “perusahaan besar” dan 21 orang siswa di “industri kecil”.

Pelaksanaan Prakerin pada skripsi ini dilihat dari hasil wawancara terstruktur

mengenai aspek K3 yang dilaksanakan siswa selama melaksanakan Prakerin.

D. Variabel Penelitian

Sugiyono (2012:38) mengatakan “variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

a. Variabel X sebagai variabel bebas yaitu hasil belajar K3 siswa kelas XII

THP 1 SMK N 1 Kuningan. Data nilai hasil belajar K3 siswa didapatkan

melalui tes pilihan ganda yang telah tervalidasi sebanyak 21 butir soal.

b. Variabel Y sebagai variabel terikat yaitu pelaksanaan Prakerin siswa

kelas XII THP 1 SMK N 1 Kuningan. data yang diamati adalah skor hasil

kuesioner wawancara tertutup sebanyak 30 butir pertanyaan yang telah

(20)

26

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Subyek Penelitian

Rio (2012) menyatakan bahwa sampel tidak digunakan dalam

penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan disebut sebagai

sampel statistik, tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif

adalah menghasilkan teori. Jumlah siswa kelas XII THP angkatan 2014-2015

di SMK N 1 Kuningan berjumlah 54 orang siswa, 35 orang responden

dijadikan sebagai subyek dalam penelitian ini. Dari 35 responden, 17

responden berasal dari siswa yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar” dan 18 responden berasal dari siswa yang melaksanakan Prakerin di

“industri kecil”.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes

Arikunto (2002:138), mengemukakan bahwa: “tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

pengetahuan, keterampilan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok”. Tes yang diberikan berupa tes tertulis pilihan ganda sebanyak 40 soal. Tes dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui hasil belajar K3 pada responden.

Tes yang peneliti gunakan berupa tes obyektif pilihan ganda. Penilaian

tes menggunakan 40 butir soal obyektif pilihan ganda untuk mengukur

pengetahuan dengan tiap butir soal diberi skor 1 untuk jawaban yang benar

dan skor 0 untuk jawaban yang salah.

2. Wawancara Terstruktur

Singarimbun (1987:192) mengatakan bahwa “wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi”. Teknik wawancara yang digunakan

pada penelitian ini adalah wawancara berstruktur. Pelaksanaan wawancara

(21)

27

Adapun wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data tentang aspek K3 selama pelaksanaan Prakerin oleh responden melalui

wawancara langsung dengan sejumlah pertanyaan tertutup. Menurut

Singarimbun (1987:177), “pertanyaan tertutup adalah pertanyaan dengan kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden

tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain”.

Pertanyaan pada wawancara ini disertai dengan pilihan jawaban yang

sudah ditentukan oleh peneliti berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan

ganda. Adapun sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah

pertanyaan – pertanyaan yang sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan

dalam penelitian. Sejumlah pertanyaan dalam wawancara lebih mengarahkan

pada penilaian sikap dan keterampilan responden yang dilihat dari aspek K3

saat melaksanakan Prakerin.

Wawancara dibuat sebanyak 30 butir pertanyaan untuk mengukur

sikap dan keterampilan K3 responden selama melaksanakan Prakerin.

Wawancara terbagi menjadi tiga bagian yaitu 22 butir pertanyaan wawancara

umum yang diberikan kepada seluruh responden, 8 butir pertanyaan

wawancara I untuk responden yang melaksanakan Prakerin di perusahaan

besar, dan 8 butir pertanyaan wawancara II untuk responden yang

melaksanakan Prakerin di industri kecil. Bentuk alternatif jawaban

pertanyaan yaitu pilihan ganda yang diberi skor yang setara. Apabila jawaban

responden diluar alternatif jawaban, maka skor yang diberikan adalah 0.

Pengisian jawaban pertanyaan dilakukan oleh pewawancara.

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian dilakukan pada 15 orang diluar subyek

penelitian dengan bentuk 40 item tes pada variabel X yang seluruhnya

merupakan pertanyaan tes obyektif pilihan ganda tentang kemampuan

pengetahuan SK mengikuti prosedur menjaga K3.

Validitas pertanyaan wawancara pelaksanaan Prakerin diuji dengan

(22)

28

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengevaluasi item–item pertanyaan agar sesuai dengan konten K3 dan

pelaksanaan Prakerin yang dimaksud. Dua orang ahli tersebut adalah Dosen

K3 di Universitas Pendidikan Indonesia dan Guru K3 program keahlian THP

di SMK N 1 Kuningan. Dari hasil expert judgment oleh kedua ahli K3, semua

butir pertanyaan wawancara telah memenuhi validasi.

1. Validitas Instrumen Penelitian (Tes Pilihan Ganda)

Validitas merupakan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur

dari suatu keadaan yang menggambarkan tingkat kemampuan instrumen yang

bersangkutan sehingga benar – benar mencakup apa yang sebenarnya diukur.

Arikunto (2002:114) mengemukakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen penelitian.”

Rumus yang digunakan untuk melakukan uji validitas variabel X

dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson,

sebagai berikut:

√[ ]

(Arikunto, 2002) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi butir

∑x = Jumlah skor nilai butir faktor dari seluruh responden uji coba

∑y = Jumlah skor total seluruh butir atau kedua faktor dari keseluruhan responden uji coba

∑xy Jumlah skor x dan y n = Jumlah responden ujicoba

Dalam hal ini rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria

(23)

29

Tabel 3.1.

Nilai Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Penelitian Nilai Koefisien Kriteria

0,88-1 Sangat Tinggi

0,6-0,799 Tinggi

0,4-0,599 Cukup

0,2-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat Rendah

(Sugiyono, 2012)

Validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien

korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan

menggunakan rumus uji-t sebagai berikut:

(Sudjana, 2001) Keterangan:

t = distribusi t student r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Kriteria pengujian validitas, yaitu jika thitung > ttabel pada tingkat

kepercayaan 95% serta dk (derajat kebebasan) = n-2 berarti butir soal tersebut

signifikan dan dianggap valid sedangkan jika tidak terpenuhi dianggap tidak

valid.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir

soal tersebut. Butir soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan.

Sedangkan butir soal yang valid digunakan sebagai alat untuk memperoleh

data. Dari 40 item soal ada 21 item soal valid dan 19 item soal tidak valid.

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (rhitung) dikonsultasikan

dengan harga rtabel, dengan taraf signifikan 5%. Bila harga rhitung > rtabel maka

butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga rhitung < rtabel maka

butir soal tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas butir soal diperoleh data

(24)

30

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2.

Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Hasil Belajar K3

No. Validitas Keterangan Kriteria

rhitung rtabel

1 0,536 0,514 Valid Cukup

2 0,630 Valid Tinggi

3 0,717 Valid Tinggi

4 0,619 Valid Tinggi

5 0,537 Valid Cukup

6 0,630 Valid Tinggi

7 0,717 Valid Tinggi

8 0,537 Valid Cukup

9 0,571 Valid Cukup

10 0,629 Valid Tinggi

11 0,656 Valid Tinggi

12 0,525 Valid Cukup

13 0,537 Valid Cukup

14 0,639 Valid Tinggi

15 0,525 Valid Cukup

16 0,580 Valid Cukup

17 0,548 Valid Cukup

18 0,619 Valid Tinggi

19 0,537 Valid Cukup

20 0,568 Valid Cukup

21 0,687 Valid Tinggi

Sumber: Olah Data Statistik

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian (Tes Pilihan Ganda)

Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji ketetapan dari instrumen

penelitian. Arikunto (2002:154) berpendapat bahwa “reliabilitas dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Reliabilitas menunjuk pada suatu

instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas untuk

variabel X menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan langkah perhitungan

sebagai berikut:

)

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas tes

(25)

31

= Jumlah varians skor setiap butir item = Varians skor total

r11 = reliabilitas instrumen

Untuk mengetahui alat pengumpul data tersebut reliabel atau tidak

maka diuji menggunakan rumus Uji-t, yaitu:

Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

yaitu:

Tabel 3.3.

Nilai Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Penelitian Koefisien Reliabilitas Interprestasi

0,80 < r11≤ 1,00 0,60 < r11≤ 0,80 0,40 < r11≤ 0,60 0,20 < r11≤ 0,40 -1,00 < r11≤ 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2002)

Kriteria pengujian yaitu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika:

thitung pada taraf kepercayaan 95%, serta dk = n-2. Harga r11 yang diperoleh

dikonsultasikan dengan harga rtabel Product Moment dengan taraf signifikan

5%. Soal dikatakan reliabel apabila harga r11 > rtabel.

Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal untuk

hasil belajar K3 diperoleh r11 = 0,78. Nilai r11 menunjukkan bahwa kriteria

reliabilitas tinggi.

Untuk mengetahui alat pengumpul data tersebut reliabel maka diuji

dengan Uji-t dan diperoleh nilai thitung 5,995. Dengan derajat kebebasan (dk) =

n – 2 = 13 dan tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh nilai ttabel(0,95)(13) =

(26)

32

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan berangsur – angsur

setelah selesai mendapatkan sekumpulan data dari tes hasil belajar berupa

lembar soal tes pilihan ganda dan lembar hasil wawancara.

Data berupa hasil belajar K3 dan hasil wawancara terstrukstur

pelaksaan K3 saat Prakerin yang didapat dari 35 responden, selanjutnya

dilakukan perhitungan sebagai berikut:

1. Menganalisa data yang diperoleh berupa jumlah responden yang

menjawab benar dan jumlah responden yang menjawab salah dari setiap

item soal.

2. Menjumlahkan nilai seluruh responden pada setiap indikator dalam

setiap kompetensi dasar yang ada pada SK mengikuti prosedur menjaga

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

3. Menghitung rata-rata nilai seluruh responden dalam setiap indikatornya.

4. Menentukan persentase pengetahuan hasil belajar K3, sikap dan

keterampilan K3 selama Prakerin pada setiap indikator yang menjadi

aspek penilaian. Cara menentukan persentase tersebut diadaptasi dari

cara perhitungan persentase menurut Purwanto (2001).

x 100%

Keterangan:

P = Persentase munculnya indikator yang diamati N = Nilai maksimum hasil belajar / hasil wawancara

n = Nilai rata-rata siswa yang muncul dalam hasil belajar / hasil wawancara

5. Menentukan kriteria penguasaan pengetahuan hasil belajar K3, sikap

dan keterampilan K3 saat Prakerin pada setiap indikator yang ada pada

SK mengikuti prosedur menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3). Setiap indikator dapat dikelompokkan berdasarkan kategori yang

dikemukakan oleh Purwanto (2001). Kategori tersebut dapat dilihat

(27)

33

Tabel 3.4. Tingkat Penguasaan Siswa

Penguasaan Kategori

86% - 100% Sangat Baik

76% - 85% Baik

60% - 75% Cukup

55% - 59% Kurang

< 54% Kurang Baik

(Purwanto, 2001)

I. Alur Penelitian

Menyusun diagram alur penelitian adalah untuk mengarahkan langkah

– langkah yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan penelitian, hingga didapatkan data di lapangan sampai kepada penarikan kesimpulan. Adapun

(28)

34

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian

Identifikasi Masalah

Judul Penelitian: Analisis Hasil Belajar K3 dan Hubungannya terhadap Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil

Pertanian (THP)

Rumusan masalah dari judul penelitian

Perumusan instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda (hasil

belajar K3)

Revisi/Perbaikan

Perumusan instrumen penelitian berupa pertanyaan wawancara (pelaksanaan K3 saat Prakerin)

Revisi/Perbaikan

Uji coba instrumen (validitas dan reliabilitas) pada 15 orang

Expert judgment oleh Dosen K3 dan Guru K3

Fiksasi instrumen penelitian: Tes pilihan ganda dan lembar

wawancara terstruktur

Pelaksanaan tes pilihan ganda (hasil belajar K3)

Pelaksanaan wawancara (pelaksanaan K3 saat Prakerin)

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

(29)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan penelitian dengan judul “Analisis Hasil Belajar K3 dan

Hubungannya terhadap Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil

Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan”, berdasarkan data hasil penelitian

dan pembahasan terhadap siswa kelas XII THP angkatan 2014-2015 dapat

disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar K3 siswa berdasarkan indikator pada pengetahuan

kompetensi dasar mengidentifikasi, mengendalikan, dan melaporkan

K3, berada dalam kategori yang sangat baik. Hasil belajar K3

berdasarkan indikator pada pengetahuan kompetensi dasar melakukan

pekerjaan dengan aman berada dalam kategori yang sangat baik. Hasil

belajar K3 berdasarkan indikator pada pengetahuan kompetensi dasar

mengikuti prosedur keadaan darurat berada dalam kategori baik. Hasil

belajar K3 siswa yang melaksanakan Prakerin di perusahaan besar dan

industri kecil berada dalam kategori baik.

2. Pengalaman siswa berdasarkan kompetensi sikap dalam melaksanakan

K3 di tempat Prakerin, berada dalam kategori sangat baik. Pengalaman

siswa berdasarkan kompetensi dasar keterampilan dalam melakukan

kegiatan K3 di tempat kerja berada dalam kategori baik. Keterampilan

siswa yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar” dan “industri

kecil” berdasarkan kompetensi dasar keterampilan dalam melakukan

kegiatan K3 di tempat kerja berada dalam kategori sangat baik.

Pelaksanaan K3 saat Prakerin di “perusahaan besar” dan “industri

kecil” berada dalam kategori sangat baik.

3. Hasil belajar K3 berhubungan dengan pelaksanaan K3 saat Prakerin.

Nilai hasil belajar terkecil mendapatkan skor wawancara terkecil dan

(30)

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengalaman siswa selama Prakerin memberikan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang baik dalam melaksanakan K3.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti

sampaikan yaitu:

1. Bagi peneliti lain hendaknya mengkaji secara mendalam mengenai

pelaksanaan K3 saat Prakerin dengan melakukan observasi langsung ke

(31)

56

DAFTAR PUSTAKA

Adzim, H.I. (2013). Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko. [Online]. Tersedia di: http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/identifik asi-bahaya-penilaian-resiko.html[6 Juni 2014]

Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Bumi Aksara.

Deny, M. (2013). P3K di Tempat Kerja. [Online]. Tersedia di: http://qhsepromotions.com/2013/08/27/p3k-di-tempat-kerja/[6 Juni 2014]

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2013. Bandung: UPI Press.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Dwiari, S.R. (2008). Teknologi Pangan. Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purnawijayanti, H. (2001). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Kanisius.

Purwanto, N. (2006). Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Raelin. (2008). Work-Based Learning: Bridging Knowledge and Action in The Worksplace. San Francisco: Jossey-Bass.

Ramli, S. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.

Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 1990

Tentang Pendidikan Menengah. [Online]. Tersedia di:

(32)

57

Winarni Hana Nidia, 2014

Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ridley, John. (2008). Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Sanoka, R. (2012). Analisa Performa Siswa Pada Pembelajaran Pembenihan Ikan Lele. [Skripsi]. Bandung.

Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1987). Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT Pustaka LP3ES.

Situmorang, C. (2003). Modul Mengikuti Prosedur Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosidakarya.

Sudjana. (2001). Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: CV Alfabeta.

Suma’mur P.K. (1991). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. (Cet VII) Jakarta: CV. Haji Masagung.

Tamrin, A. G. (2008). Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Volume 1 Nomor 1, 48-49.

(33)

Gambar

Tabel 3.1. Nilai Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Penelitian
Tabel 3.2. Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Hasil Belajar K3
Tabel 3.3. Nilai Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Penelitian
Tabel 3.4. Tingkat Penguasaan Siswa Penguasaan Kategori
+2

Referensi

Dokumen terkait

Semesta Alam, Yesus Kristus, oleh karena kasih karunia dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan dengan baik Tugas Akhir dengan judul “ PEMBUATAN BASIS DATA

Kemudian menurut Direktorat Jenderal Industri dan Dagang Kecil Menengah Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2003, p2), QCC adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri

4.5 The Students Observation Sheet of Zone of Proximal Development in Teaching and Learning Process of Speaking Skill on the Tenth Grade Students of SMA 1 Mejobo

Sedangkan menurut pandangan Dzun Nun al-Misri sabar berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetap tenang ketika mendapat

Metodologi pembuatan mesin ini adalah perancangan komponen mesin menggunakan konstruksi sederhana, bahan yang digunakan adalah bahan yang sudah tersedia

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Piutang akan menimbulkan aliran kas masuk di masa yang akan datang karena piutang merupakan tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang, dan jasa tertentu pada masa

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi.. Universitas Pendidikan Indonesia |