ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Disusun Oleh: WINARNI HANA NIDIA
NIM. 1002280
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN
Oleh Winarni Hana Nidia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Winarni Hana Nidia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
WINARNI HANA NIDIA
ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Ade Juwaedah, M.Pd NIP. 196005041986012001
Pembimbing II
Drs. Radjulaini, M.Pd NIP. 1946070619800021001
Mengetahui Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...
A.Latar Belakang... B.Identifikasi Masalah... C.Batasan Masalah ... D.Rumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...
A.Pengertian Hasil Belajar... B.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)... C.Praktik Kerja Industri di SMK...
BAB III METODE PENELITIAN...
A.Lokasi dan Waktu Penelitian... B. Metode Penelitian ... C.Definisi Operasional ... D.Variabel Penelitian ... E. Subyek Penelitian... F. Instrumen Penelitian ... G.Uji Coba Instrumen Penelitian ... H.Analisis Data... I. Alur Penelitian...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...
A.Analisis Data Hasil Penelitian... B.Pembahasan ...
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9.
Jenis, Tujuan dan Macam- Macam Alat Pelindung Diri...
Klasifikasi Alat Pemadam Api Ringan...
Isi Standar Kotak P3K...
Data Lokasi Prakerin Siswa Kelas XII THP SMK N 1 Kuningan...
Nilai Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Penelitian...
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Hasil Belajar K3...
Nilai Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Penelitian...
Tingkat Penguasaan Siswa...
Rata-Rata Hasil Belajar Indikator Kompetensi Dasar Mengidentifikasi, Mengendalikan, dan Melaporkan K3...
Rata-Rata Hasil Belajar Indikator Kompetensi Dasar Melakukan Pekerjaan dengan Aman...
Rata-Rata Hasil Belajar Indikator Kompetensi Dasar Mengikuti Prosedur Keadaan Darurat...
Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “Umum” Kompetensi Dasar Afektif Sikap Melaksanakan K3 di Tempat Prakerin...
Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “Umum” Kompetensi Dasar Keterampilan dalam Melakukan Kegiatan K3 di Tempat Prakerin...
Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “I” Kompetensi Dasar Keterampilan dalam Melakukan Kegiatan K3 di Tempat Prakerin...
Rata-Rata Nilai Hasil Wawancara “II” Kompetensi Dasar dalam Melakukan Kegiatan K3 di Tempat Prakerin...
Nilai Hasil Belajar K3 dan Skor Hasil Wawancara Siswa Prakerin di Perusahaan Besar...
Nilai Hasil Belajar K3 dan Skor Hasil Wawancara Siswa Prakerin di Industri Kecil...
DAFTAR GAMBAR
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Lampiran 17.
Silabus Standar Kompetensi “Mengikuti prosedur menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)”...
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian “Pengaruh Hasil Belajar K3 Pada Pelaksanaan Prakerin Program Studi THP di SMK N 1
Kuningan”...
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y...
Instrumen Tes Pilihan Ganda Hasil Belajar K3 (Variabel X)...
Pedoman Wawancara Terstruktur Pelaksanaan K3 Prakerin (Variabel Y)...
Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Belajar K3 (Variabel X)...
Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel X...
Tabel Nilai Tes Pilihan Ganda Hasil Belajar K3 (Variabel X)...
Tabel Skor Wawancara Pelaksanaan K3 Saat Prakerin (Variabel Y)...
Tabel Nilai Per Indikator Hasil Belajar SK Mengikuti Prosedur Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)...
Tabel Skor Hasil Wawancara “Umum” Per Indikator Pada
Pelaksanaan K3 Saat Prakerin...
Tabel Skor Hasil Wawancara “I” Per Indikator Pada Pelaksanaan K3 Saat Prakerin...
Tabel Skor Hasil Wawancara “II” Per Indikator Pada
Pelaksanaan K3 Saat Prakerin...
Surat Keterangan Validasi Kuesioner Pelaksanaan K3 Prakerin (Variabel Y) oleh Expert Judgment...
Dokumentasi Penelitian...
Lembar Hasil Belajar dan Hasil Wawancara...
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
ANALISIS HASIL BELAJAR K3 DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PRAKERIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN (THP) DI SMK N 1 KUNINGAN
Winarni Hana Nidia 1002280
Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil belajar K3 yang belum diketahui secara rinci dan bagaimana hubungannya terhadap pelaksanaan K3 di tempat Prakerin. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar responden dalam indikator SK mengikuti prosedur menjaga K3; 2) mengetahui pengalaman responden dalam melaksanakan K3 saat Prakerin di perusahaan pengolahan hasil pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 35 orang siswa kelas XII THP angkatan 2014-2015 di SMK N 1 Kuningan. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes bentuk pilihan ganda dan wawancara terstruktur. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil belajar K3 83% berada
pada kategori baik untuk responden yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar”, 82% berada pada kategori baik untuk responden yang melaksanakan
Prakerin di “industri kecil”; 2) pelaksanaan K3 selama Prakerin 89% berada pada kategori sangat baik untuk responden yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar”, 86% berada pada kategori sangat baik untuk responden yang
melaksanakan Prakerin di “industri kecil”. Simpulan hasil penelitian
menunjukkan hasil belajar dalam indikator SK Mengikuti Prosedur Menjaga K3 berada pada kategori baik, pelaksanaan K3 selama Prakerin berada pada kategori sangat baik. Pengalaman siswa selama Prakerin memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam melaksanakan K3.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE OUTCOME OF LEARNING AND THE CONNECTION TO THE IMPLEMENTATION OF OHS (OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY) AT PRAKERIN ON AGRICULTURAL TECHNOLOGY (THP) OF SMK N 1 KUNINGAN
Winarni Hana Nidia 1002280
The background of this research is results of the study on OHS (K3) which is unknown in detail and how it relates to the implementation of the OHS (K3) at Prakerin. This research aims to: 1) know the results of the study respondents by indicator following the procedures to maintain OHS (K3), 2) determine students' experiences in implementing the current OHS (K3) at Prakerin in agro-processing company, 3) determine the description of the relationship with the learning outcomes of the implementation of the OHS (K3) during Prakerin. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The population of around 54 people with 35 samples of class XII students THP force from 2014 to 2015 at SMK N 1 Kuningan. The data was collected using a multiple-choice test instrument and a form of structured interviews. The findings showed that: 1) learning outcomes OHS (K3) 83% are in the good category for respondents who carry out Prakerin in "big companies", 82% are in the good category for respondents who carry out Prakerin in "small industry"; 2) implementation of OHS (K3) during Prakerin 89% are in the very good category for respondents who carry out Prakerin in "big companies", 86% are in the very good category for respondents who carry out Prakerin in "small industry". Conclusion The results show learning results in SK indicator Keeping Procedures Following are the categories of either OHS (K3), OHS (K3) implementation during Prakerin are at very good category. The experience of students during Prakerin provide the knowledge, attitudes, and skills both in implementing K3.
1
1
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga memenuhi potensi peserta
didik untuk bekal kehidupan nyata di masyarakat dalam menghadapi
tantangan dunia kerja. Untuk itulah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
hadir dalam dunia pendidikan untuk mencetak masyarakat yang siap
berkembang saat terjun ke dunia kerja.
SMK adalah salah satu lembaga pendidikan yang berusaha
menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai. SMK bertujuan untuk menyiapkan
peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipelajarinya.
SMK hadir dalam pendidikan untuk mendidik kompetensi siswa.
Kompetensi mengandung muatan knowledge, skills, dan attitude yang
melebur menjadi suatu kesatuan, sehingga siswa mampu memecahkan
masalah sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada di tempat kerja dan dunia
industri.
Keterampilan tenaga kerja di dunia kerja harus disertai dengan
pengetahuan mendasar mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Maka dari itu lulusan SMK bidang Teknologi Hasil Pertanian (THP) harus
memahami pengetahuan K3 karena sangat penting bagi dirinya saat
menginjak dunia kerja. K3 merupakan bagaimana cara melindungi diri
seseorang dan menghindari dari kecelakaan kerja. K3 juga merupakan alat
yang dapat melindungi pekerja dan peralatan kerja dari bahaya yang dapat
mengakibatkan kecelakaan.
K3 yang berjalan lancar akan meningkatkan kualitas kerja suatu
2
manfaatnya apabila setelah peserta didik lulus dan bekerja di perusahaan hasil
pertanian yang mengedepankan manajemen K3.
Salah satu standar kompetensi di SMK program studi Teknologi Hasil
Pertanian (THP) yang mendukung penerapan hasil belajar K3 di industri
adalah Praktik Kerja Industri (Prakerin). Prakerin merupakan kegiatan
pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia industri
yang relevan dengan kompetensi peserta didik SMK khususnya bidang
keahlian THP.
Dalam pelaksanaan Prakerin peserta didik program studi THP
dilaksanakan pada industri pengolahan pangan atau perusahaan makanan atau
minuman. Prakerin harus dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta
didik yang bertujuan untuk magang di tempat kerja, baik dunia usaha maupun
di dunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang
yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah
untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam industri.
Alasan utama mengapa para peserta didik harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Prakerin tidak
mengalami kendala yang berarti dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar.
Kemungkinan besar dalam proses Prakerin siswa mendapatkan ilmu-ilmu
baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.
Tugas pokok dan fungsi siswa di tempat Prakerin adalah bertanya,
melakukan observasi, dan melakukan penelitian yang positif. Selain itu, siswa
juga memiliki kewajiban untuk mematuhi setiap instruksi kerja dan
melaksanakan K3 di tempat kerja. Siswa wajib menjaga nama baik sekolah di
tempat Prakerin dengan mematuhi semua kewajiban yang ada.
Melihat dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa K3
merupakan pembelajaran yang sangat penting untuk diterapkan dalam dunia
industri. Hal ini akan meningkatkan keterampilan siswa SMK saat
melaksanaan kegiatan Prakerin yang disertai dengan K3 yang baik. Siswa
akan memiliki pengalaman langsung dalam mengimplementasikan K3 ketika
3
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran K3 di Program Studi THP SMK N 1 Kuningan hanya
terjadi di dalam kelas, tanpa adanya kegiatan di lapangan. Hal ini diakibatkan
minimnya fasilitas yang menunjang kegiatan K3 di sekolah. Hasil belajar K3
juga belum diketahui secara rinci dan bagaimana hubungannya terhadap
pelaksanaan K3 selama Prakerin.
Berdasarkan dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar peserta didik kelas XII
Program Studi THP. Dalam penelitian ini, penulis akan mengadakan
penelitian pada Standar Kompetensi K3, untuk mengetahui hasil belajar
(pengetahuan) dan hubungannya terhadap pelaksanaan K3 saat Prakerin
(keterampilan dan sikap) siswa kelas XII Program Studi THP, dengan judul “Analisis Hasil Belajar K3 dan Hubungannya dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya kegiatan belajar mengajar K3 yang hanya terjadi di dalam
kelas.
2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar K3 dilakukan tanpa ada praktik di
sekolah dan belum ada kunjungan industri untuk melihat pelaksanaan K3
di perusahaan bersangkutan.
C. Batasan Masalah
Penulis perlu menyederhanakan permasalahan yang telah dirumuskan
di atas. Hal ini mengingat akan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, maka
permasalahan tersebut harus dibatasi.
1. Standar Kompetensi (SK) keahlian yang dikaji adalah Mengikuti
Prosedur Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dengan
4
tentang K3; melakukan pekerjaan dengan aman; dan mengikuti prosedur
keadaan darurat.
2. Hasil belajar K3 pada penelitian adalah hasil belajar yang diberikan
melalui 21 butir soal tes pilihan ganda yang diberikan kepada siswa kelas
XII THP.
3. Pelaksanaan K3 saat Prakerin pada penelitian adalah hasil wawancara
yang diberikan melalui wawancara terstruktur 30 butir pertanyaan yang
diberikan kepada siswa kelas XII THP.
D. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penguasaan hasil belajar siswa dalam indikator SK Mengikuti
Prosedur Menjaga K3?
2. Bagaimana pengalaman siswa dalam melaksanakan K3 saat Prakerin di
perusahaan atau industri pengolahan hasil pertanian?
3. Bagaimana deskripsi hubungan hasil belajar K3 dengan pelaksanaan K3
selama Prakerin?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yakni:
1. Mengetahui hasil belajar siswa dalam indikator SK Mengikuti Prosedur
Menjaga K3.
2. Mengetahui pengalaman siswa dalam melaksanakan K3 selama Prakerin
di perusahaan atau industri pengolahan hasil pertanian Prakerin pada
siswa Kelas XII THP Tahun Ajaran 2014-2015 di SMK N 1 Kuningan.
3. Mengetahui deskripsi hubungan hasil belajar K3 dengan pelaksanaan K3
selama Prakerin.
F. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam upaya
5
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penerapannya selama Prakerin. Khususnya pada program studi keahlian THP
di SMK N 1 Kuningan. Adapun manfaat tersebut adalah:
1. Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
kemampuan siswa khususnya dalam melakukan K3 selama Prakerin.
Sehingga menumbuhkan dan meningkatkan motivasi, kreativitas, dan
keaktifan belajar siswa, khususnya dalam mempelajari K3 untuk bekal
menjadi tenaga kerja yang berkualitas.
2. Sekolah
Sebagai referensi dan masukan untuk mengembangkan dan
meningkatkan strategi pembelajaran yang lebih baik dan tepat, sehingga
mampu meningkatkan kemampuan siswa program studi THP dalam
pembelajaran K3 di SMKN 1 Kuningan. Hasil penelitian ini juga dapat
membantu proses pembelajaran khususnya dalam kegiatan pelaksanaan
Prakerin dengan menerapkan K3 sebaik – baiknya, untuk meningkatkan
kualitas siswa SMK menjadi tenaga kerja yang handal.
3. Peneliti
Memberikan pengalaman dalam membuat karya tulis, dan
memperkaya ilmu dan wawasan tentang sejauh mana tingkat kemampuan
23
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kuningan yang terletak
di Jalan Raya Sukamulya Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena SMK Negeri 1 Kuningan
merupakan lokasi peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Selain itu, SMK Negeri 1 Kuningan juga merupakan Sekolah
Menengah Kejuruan yang memiliki Program Studi Keahlian Agroindustri
Pangan Teknologi Hasil Pertanian yang sesuai dengan bidang keahlian yang
ditekuni peneliti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2014.
B. Metode Penelitian
Sugiyono (2012:2) mengatakan bahwa “metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.” Berdasarkan kutipan tersebut, solusi dari permasalahan
yang diteliti dapat dicari dengan cara menggunakan metode penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif
merupakan penelitian yang memberi gambaran secermat mungkin mengenai
suatu individu, keadaan, gejala, ataupun kelompok tertentu.
Metode penelitian kualitatif yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012:24)
adalah:
Metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
24
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Definisi Operasional
Penjelasan judul penelitian ini adalah semata – mata agar tidak terjadi
salah penafsiran terhadap lingkupan judul penelitian. Judul penelitian adalah
“Analisis Hasil Belajar K3 dan Hubungannya Terhadap Pelaksanaan Prakerin
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan”.
Berikut adalah penjelasannya.
1. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:59), “penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,
dan sebagainya)”.
Analisis dalam penelitian ini adalah menguraikan kemampuan
pengetahuan siswa dalam SK mengikuti prosedur menjaga Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), dan menguraikan sikap serta keterampilan siswa
dalam aspek K3 saat melaksanakan Prakerin. Sikap dan keterampilan
dianalisis berdasarkan penempatan lokasi Prakerin siswa yang melaksanakan
Prakerin di “perusahaan besar” dan di “industri kecil”.
2. Hasil Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Hasil Belajar K3 yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
belajar dari pengetahuan Standar Kompetensi (SK) mengikuti prosedur
menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). SK ini merupakan salah
satu bagian dari mata pelajaran produktif kelas X THP di SMKN 1 Kuningan.
Hasil belajar diberikan setelah siswa melakukan Prakerin.
Hasil belajar SK K3 yang dianalisis dalam penelitian adalah hasil
belajar setiap indikator dalam Kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi,
mengendalikan, dan melaporkan K3; melakukan pekerjaan dengan aman; dan
25
3. Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada skripsi ini adalah kegiatan
pelaksanaan program kerja di mitra belajar yaitu industri pengolahan hasil
pertanian yang dilaksanakan dalam jangka waktu 90 hari kerja.
Prakerin di SMK N 1 Kuningan sebelumnya dilaksanakan oleh siswa
saat duduk di kelas XI. Siswa sebelumnya diberikan panduan dasar Prakerin
secara umum di sekolah. Siswa diberikan job desk sebagai teknis pelaksanaan
Prakerin, absensi harian, dan diwajibkan mengerjakan laporan setelah
Prakerin selesai.
Penempatan lokasi siswa Prakerin dibagi menjadi dua bagian yaitu 33
orang siswa di “perusahaan besar” dan 21 orang siswa di “industri kecil”.
Pelaksanaan Prakerin pada skripsi ini dilihat dari hasil wawancara terstruktur
mengenai aspek K3 yang dilaksanakan siswa selama melaksanakan Prakerin.
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2012:38) mengatakan “variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:
a. Variabel X sebagai variabel bebas yaitu hasil belajar K3 siswa kelas XII
THP 1 SMK N 1 Kuningan. Data nilai hasil belajar K3 siswa didapatkan
melalui tes pilihan ganda yang telah tervalidasi sebanyak 21 butir soal.
b. Variabel Y sebagai variabel terikat yaitu pelaksanaan Prakerin siswa
kelas XII THP 1 SMK N 1 Kuningan. data yang diamati adalah skor hasil
kuesioner wawancara tertutup sebanyak 30 butir pertanyaan yang telah
26
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Subyek Penelitian
Rio (2012) menyatakan bahwa sampel tidak digunakan dalam
penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan disebut sebagai
sampel statistik, tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif
adalah menghasilkan teori. Jumlah siswa kelas XII THP angkatan 2014-2015
di SMK N 1 Kuningan berjumlah 54 orang siswa, 35 orang responden
dijadikan sebagai subyek dalam penelitian ini. Dari 35 responden, 17
responden berasal dari siswa yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar” dan 18 responden berasal dari siswa yang melaksanakan Prakerin di
“industri kecil”.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes
Arikunto (2002:138), mengemukakan bahwa: “tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu atau kelompok”. Tes yang diberikan berupa tes tertulis pilihan ganda sebanyak 40 soal. Tes dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui hasil belajar K3 pada responden.
Tes yang peneliti gunakan berupa tes obyektif pilihan ganda. Penilaian
tes menggunakan 40 butir soal obyektif pilihan ganda untuk mengukur
pengetahuan dengan tiap butir soal diberi skor 1 untuk jawaban yang benar
dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
2. Wawancara Terstruktur
Singarimbun (1987:192) mengatakan bahwa “wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi”. Teknik wawancara yang digunakan
pada penelitian ini adalah wawancara berstruktur. Pelaksanaan wawancara
27
Adapun wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data tentang aspek K3 selama pelaksanaan Prakerin oleh responden melalui
wawancara langsung dengan sejumlah pertanyaan tertutup. Menurut
Singarimbun (1987:177), “pertanyaan tertutup adalah pertanyaan dengan kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden
tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain”.
Pertanyaan pada wawancara ini disertai dengan pilihan jawaban yang
sudah ditentukan oleh peneliti berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan
ganda. Adapun sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah
pertanyaan – pertanyaan yang sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan
dalam penelitian. Sejumlah pertanyaan dalam wawancara lebih mengarahkan
pada penilaian sikap dan keterampilan responden yang dilihat dari aspek K3
saat melaksanakan Prakerin.
Wawancara dibuat sebanyak 30 butir pertanyaan untuk mengukur
sikap dan keterampilan K3 responden selama melaksanakan Prakerin.
Wawancara terbagi menjadi tiga bagian yaitu 22 butir pertanyaan wawancara
umum yang diberikan kepada seluruh responden, 8 butir pertanyaan
wawancara I untuk responden yang melaksanakan Prakerin di perusahaan
besar, dan 8 butir pertanyaan wawancara II untuk responden yang
melaksanakan Prakerin di industri kecil. Bentuk alternatif jawaban
pertanyaan yaitu pilihan ganda yang diberi skor yang setara. Apabila jawaban
responden diluar alternatif jawaban, maka skor yang diberikan adalah 0.
Pengisian jawaban pertanyaan dilakukan oleh pewawancara.
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen penelitian dilakukan pada 15 orang diluar subyek
penelitian dengan bentuk 40 item tes pada variabel X yang seluruhnya
merupakan pertanyaan tes obyektif pilihan ganda tentang kemampuan
pengetahuan SK mengikuti prosedur menjaga K3.
Validitas pertanyaan wawancara pelaksanaan Prakerin diuji dengan
28
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengevaluasi item–item pertanyaan agar sesuai dengan konten K3 dan
pelaksanaan Prakerin yang dimaksud. Dua orang ahli tersebut adalah Dosen
K3 di Universitas Pendidikan Indonesia dan Guru K3 program keahlian THP
di SMK N 1 Kuningan. Dari hasil expert judgment oleh kedua ahli K3, semua
butir pertanyaan wawancara telah memenuhi validasi.
1. Validitas Instrumen Penelitian (Tes Pilihan Ganda)
Validitas merupakan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur
dari suatu keadaan yang menggambarkan tingkat kemampuan instrumen yang
bersangkutan sehingga benar – benar mencakup apa yang sebenarnya diukur.
Arikunto (2002:114) mengemukakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen penelitian.”
Rumus yang digunakan untuk melakukan uji validitas variabel X
dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson,
sebagai berikut:
√[ ]
(Arikunto, 2002) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir
∑x = Jumlah skor nilai butir faktor dari seluruh responden uji coba
∑y = Jumlah skor total seluruh butir atau kedua faktor dari keseluruhan responden uji coba
∑xy Jumlah skor x dan y n = Jumlah responden ujicoba
Dalam hal ini rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria
29
Tabel 3.1.
Nilai Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Penelitian Nilai Koefisien Kriteria
0,88-1 Sangat Tinggi
0,6-0,799 Tinggi
0,4-0,599 Cukup
0,2-0,399 Rendah
0,000-0,199 Sangat Rendah
(Sugiyono, 2012)
Validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien
korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan
menggunakan rumus uji-t sebagai berikut:
√
(Sudjana, 2001) Keterangan:
t = distribusi t student r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
Kriteria pengujian validitas, yaitu jika thitung > ttabel pada tingkat
kepercayaan 95% serta dk (derajat kebebasan) = n-2 berarti butir soal tersebut
signifikan dan dianggap valid sedangkan jika tidak terpenuhi dianggap tidak
valid.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir
soal tersebut. Butir soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan.
Sedangkan butir soal yang valid digunakan sebagai alat untuk memperoleh
data. Dari 40 item soal ada 21 item soal valid dan 19 item soal tidak valid.
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (rhitung) dikonsultasikan
dengan harga rtabel, dengan taraf signifikan 5%. Bila harga rhitung > rtabel maka
butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga rhitung < rtabel maka
butir soal tersebut tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas butir soal diperoleh data
30
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2.
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Hasil Belajar K3
No. Validitas Keterangan Kriteria
rhitung rtabel
1 0,536 0,514 Valid Cukup
2 0,630 Valid Tinggi
3 0,717 Valid Tinggi
4 0,619 Valid Tinggi
5 0,537 Valid Cukup
6 0,630 Valid Tinggi
7 0,717 Valid Tinggi
8 0,537 Valid Cukup
9 0,571 Valid Cukup
10 0,629 Valid Tinggi
11 0,656 Valid Tinggi
12 0,525 Valid Cukup
13 0,537 Valid Cukup
14 0,639 Valid Tinggi
15 0,525 Valid Cukup
16 0,580 Valid Cukup
17 0,548 Valid Cukup
18 0,619 Valid Tinggi
19 0,537 Valid Cukup
20 0,568 Valid Cukup
21 0,687 Valid Tinggi
Sumber: Olah Data Statistik
2. Reliabilitas Instrumen Penelitian (Tes Pilihan Ganda)
Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji ketetapan dari instrumen
penelitian. Arikunto (2002:154) berpendapat bahwa “reliabilitas dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Reliabilitas menunjuk pada suatu
instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas untuk
variabel X menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan langkah perhitungan
sebagai berikut:
)
Keterangan:
= Koefisien reliabilitas tes
31
= Jumlah varians skor setiap butir item = Varians skor total
r11 = reliabilitas instrumen
Untuk mengetahui alat pengumpul data tersebut reliabel atau tidak
maka diuji menggunakan rumus Uji-t, yaitu:
√
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi
yaitu:
Tabel 3.3.
Nilai Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Penelitian Koefisien Reliabilitas Interprestasi
0,80 < r11≤ 1,00 0,60 < r11≤ 0,80 0,40 < r11≤ 0,60 0,20 < r11≤ 0,40 -1,00 < r11≤ 0,20
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 2002)
Kriteria pengujian yaitu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika:
thitung pada taraf kepercayaan 95%, serta dk = n-2. Harga r11 yang diperoleh
dikonsultasikan dengan harga rtabel Product Moment dengan taraf signifikan
5%. Soal dikatakan reliabel apabila harga r11 > rtabel.
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal untuk
hasil belajar K3 diperoleh r11 = 0,78. Nilai r11 menunjukkan bahwa kriteria
reliabilitas tinggi.
Untuk mengetahui alat pengumpul data tersebut reliabel maka diuji
dengan Uji-t dan diperoleh nilai thitung 5,995. Dengan derajat kebebasan (dk) =
n – 2 = 13 dan tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh nilai ttabel(0,95)(13) =
32
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan berangsur – angsur
setelah selesai mendapatkan sekumpulan data dari tes hasil belajar berupa
lembar soal tes pilihan ganda dan lembar hasil wawancara.
Data berupa hasil belajar K3 dan hasil wawancara terstrukstur
pelaksaan K3 saat Prakerin yang didapat dari 35 responden, selanjutnya
dilakukan perhitungan sebagai berikut:
1. Menganalisa data yang diperoleh berupa jumlah responden yang
menjawab benar dan jumlah responden yang menjawab salah dari setiap
item soal.
2. Menjumlahkan nilai seluruh responden pada setiap indikator dalam
setiap kompetensi dasar yang ada pada SK mengikuti prosedur menjaga
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
3. Menghitung rata-rata nilai seluruh responden dalam setiap indikatornya.
4. Menentukan persentase pengetahuan hasil belajar K3, sikap dan
keterampilan K3 selama Prakerin pada setiap indikator yang menjadi
aspek penilaian. Cara menentukan persentase tersebut diadaptasi dari
cara perhitungan persentase menurut Purwanto (2001).
x 100%
Keterangan:
P = Persentase munculnya indikator yang diamati N = Nilai maksimum hasil belajar / hasil wawancara
n = Nilai rata-rata siswa yang muncul dalam hasil belajar / hasil wawancara
5. Menentukan kriteria penguasaan pengetahuan hasil belajar K3, sikap
dan keterampilan K3 saat Prakerin pada setiap indikator yang ada pada
SK mengikuti prosedur menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3). Setiap indikator dapat dikelompokkan berdasarkan kategori yang
dikemukakan oleh Purwanto (2001). Kategori tersebut dapat dilihat
33
Tabel 3.4. Tingkat Penguasaan Siswa
Penguasaan Kategori
86% - 100% Sangat Baik
76% - 85% Baik
60% - 75% Cukup
55% - 59% Kurang
< 54% Kurang Baik
(Purwanto, 2001)
I. Alur Penelitian
Menyusun diagram alur penelitian adalah untuk mengarahkan langkah
– langkah yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan penelitian, hingga didapatkan data di lapangan sampai kepada penarikan kesimpulan. Adapun
34
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian
Identifikasi Masalah
Judul Penelitian: Analisis Hasil Belajar K3 dan Hubungannya terhadap Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil
Pertanian (THP)
Rumusan masalah dari judul penelitian
Perumusan instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda (hasil
belajar K3)
Revisi/Perbaikan
Perumusan instrumen penelitian berupa pertanyaan wawancara (pelaksanaan K3 saat Prakerin)
Revisi/Perbaikan
Uji coba instrumen (validitas dan reliabilitas) pada 15 orang
Expert judgment oleh Dosen K3 dan Guru K3
Fiksasi instrumen penelitian: Tes pilihan ganda dan lembar
wawancara terstruktur
Pelaksanaan tes pilihan ganda (hasil belajar K3)
Pelaksanaan wawancara (pelaksanaan K3 saat Prakerin)
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
54
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan penelitian dengan judul “Analisis Hasil Belajar K3 dan
Hubungannya terhadap Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil
Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan”, berdasarkan data hasil penelitian
dan pembahasan terhadap siswa kelas XII THP angkatan 2014-2015 dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar K3 siswa berdasarkan indikator pada pengetahuan
kompetensi dasar mengidentifikasi, mengendalikan, dan melaporkan
K3, berada dalam kategori yang sangat baik. Hasil belajar K3
berdasarkan indikator pada pengetahuan kompetensi dasar melakukan
pekerjaan dengan aman berada dalam kategori yang sangat baik. Hasil
belajar K3 berdasarkan indikator pada pengetahuan kompetensi dasar
mengikuti prosedur keadaan darurat berada dalam kategori baik. Hasil
belajar K3 siswa yang melaksanakan Prakerin di perusahaan besar dan
industri kecil berada dalam kategori baik.
2. Pengalaman siswa berdasarkan kompetensi sikap dalam melaksanakan
K3 di tempat Prakerin, berada dalam kategori sangat baik. Pengalaman
siswa berdasarkan kompetensi dasar keterampilan dalam melakukan
kegiatan K3 di tempat kerja berada dalam kategori baik. Keterampilan
siswa yang melaksanakan Prakerin di “perusahaan besar” dan “industri
kecil” berdasarkan kompetensi dasar keterampilan dalam melakukan
kegiatan K3 di tempat kerja berada dalam kategori sangat baik.
Pelaksanaan K3 saat Prakerin di “perusahaan besar” dan “industri
kecil” berada dalam kategori sangat baik.
3. Hasil belajar K3 berhubungan dengan pelaksanaan K3 saat Prakerin.
Nilai hasil belajar terkecil mendapatkan skor wawancara terkecil dan
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengalaman siswa selama Prakerin memberikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang baik dalam melaksanakan K3.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan yaitu:
1. Bagi peneliti lain hendaknya mengkaji secara mendalam mengenai
pelaksanaan K3 saat Prakerin dengan melakukan observasi langsung ke
56
DAFTAR PUSTAKA
Adzim, H.I. (2013). Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko. [Online]. Tersedia di: http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/identifik asi-bahaya-penilaian-resiko.html[6 Juni 2014]
Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Bumi Aksara.
Deny, M. (2013). P3K di Tempat Kerja. [Online]. Tersedia di: http://qhsepromotions.com/2013/08/27/p3k-di-tempat-kerja/[6 Juni 2014]
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2013. Bandung: UPI Press.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Dwiari, S.R. (2008). Teknologi Pangan. Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Purnawijayanti, H. (2001). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Kanisius.
Purwanto, N. (2006). Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Raelin. (2008). Work-Based Learning: Bridging Knowledge and Action in The Worksplace. San Francisco: Jossey-Bass.
Ramli, S. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.
Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 1990
Tentang Pendidikan Menengah. [Online]. Tersedia di:
57
Winarni Hana Nidia, 2014
Analisis Hasil Belajar K3 Dan Hubungannya Dengan Pelaksanaan Prakerin Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) di SMK N 1 Kuningan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ridley, John. (2008). Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Sanoka, R. (2012). Analisa Performa Siswa Pada Pembelajaran Pembenihan Ikan Lele. [Skripsi]. Bandung.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1987). Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT Pustaka LP3ES.
Situmorang, C. (2003). Modul Mengikuti Prosedur Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosidakarya.
Sudjana. (2001). Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: CV Alfabeta.
Suma’mur P.K. (1991). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. (Cet VII) Jakarta: CV. Haji Masagung.
Tamrin, A. G. (2008). Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Volume 1 Nomor 1, 48-49.