BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah keberhasilan dalam pembelajaran Biologi merupakan masalah
yang penting sebab menyangkut masa depan siswa, terutama siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Pendekatan – pendekatan cara belajar adalah salah
satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa dalam
penguasaan materi kompetensi dasar tertentu. Dalam hal ini guru dituntut
bagaimana cara agar siswa dapat memahami materi dengan baik sehingga
prestasi siswa dapat meningkat.
Proses pembelajaran agar berhasil dengan baik memerlukan usaha keras
dari semua pihak baik dari siswa, guru, orang tua, lingkungan maupun
pemerintah. Guru diharapkan dapat memilih metode yang baik dan tepat
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan berhasil dengan
baik. Akan tetapi masih banyak ditemui guru yang mengajar secara monoton
karena hanya menggunakan satu metode saja, yaitu metode ceramah yang
termasuk dalam klasifikasi metode konvensional. Dalam pembelajaran biologi
konvensional yang menggunakan metode ceramah, kegiatan pembelajaran
didominasi oleh guru. Guru menyampaikan materi dan siswa hanya
mendengarkan, hal ini yang mengakibatkan siswa bertindak pasif. Berikut
(1) di ruang kelas siswa relatif tenang mendengarkan guru mengajar, (2) siswa
sibuk mencatat, (3) tidak ada keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan,
(4) siswa cenderung takut dan enggan menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru, (5) prestasi atau nilai biologi siswa cenderung rendah. Apabila guru
ingin mengaktifkan dan meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran
hendaknya guru membuat pelajaran yang menantang, merangsang daya cipta
dan mengesankan. Sering kali dalam proses pembelajaran siswa kurang diberi
kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan taraf dan
kemampuannya. Oleh sebab itu perlu dikembangkan metode mengajar yang
melibatkan siswa lebih aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran biologi.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
oleh pihak guru sebagai pendidik atau murid (Syaiful Sagala, 2006: 61). Guru
harus dapat menyesuaikan antara bahan ajar dengan metode pembelajaran agar
murid dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Refleksi keseluruhan dari
pembelajaran ditunjukkan oleh prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Namun
kenyataannya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering dijumpai
beberapa masalah. Banyak dijumpai siswa yang mempunyai nilai rendah dalam
sejumlah mata pelajaran. Guru merupakan kunci dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan mereka berada dititik sentral dari setiap usaha reformasi
pendidikan yang diarahkan pada perubahan kualitas. Guru bertanggung jawab
untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang mendorong
strategi yang tepat dan sesuai dengan materi/ konsep yang akan diajarkan.
Model mengajar yang dipakai oleh guru juga akan berpengaruh terhadap cara
belajar siswa yang mana setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda
dengan siswa yang lainnya.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan
menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang dirumuskan. Metode
pembelajaran seharusnya dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
bukan tujuan yang harus menyesuaikan metode. Metode dalam kegiatan
pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting tanpa metode yang tepat
maka proses dan hasil kegiatan kurang berhasil.
Proses pengajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik yang tidak hanya menekan pada apa yang dipelajari tetapi
menekan bagaimana ia harus belajar. Salah satu alternatif untuk pengajaran
tersebut adalah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
dengan media gambar dan tanpa media gambar. Penerapan model pembelajaran
yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa sehingga dapat dikatakan
bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
siswa.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian dengan judul “Uji Komparasi Strategi Pembelajaran
Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah
Manusia Kelas VIII SMPN 3 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012”
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
menyampaikan pokok bahasan tertentu akan mempengaruhi hasil belajar.
2. Adanya kemungkinan perbedaan hasil belajar siswa disebabkan karena
perbedaan keaktifan belajar.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tidak melebar dan tidak menimbulkan
Kesalah pahaman, maka penulis membatasi dengan :
1. Uji komparasi yang digunakan adalah strategi Two Stay Two Stray dengan
media gambar dan tanpa media gambar
2. Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan media
gambar untuk kelas eksperimen (VIII B) dan tanpa media gambar untuk kelas
kontrol (VIII C).
3. Hasil belajar yang diukur pada penelitian ini adalah ranah kognitif pada
hasil belajar Biologi Siswa (tes hasil ulangan harian). Dan untuk melengkapi
deskripsi pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung digunakan
lembar pengamatan untuk melihat keaktifan siswa.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dengan media gambar dan tanpa media gambar terhadap hasil belajar
siswa.
2. Bagaimanakah strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dengan media gambar dan tanpa media gambar terhadap keaktifan
siswa.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan media
gambar dan tanpa media gambar.
2. Untuk mengetahui perbedaan keaktifan siswa yang menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan media
gambar dan tanpa media gambar.
F. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini di
harapkan memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dan dapat memberikan
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan masukan dan pengembangan dunia pendidikan
Pada umumnya tentang penggunaan strategi pembelajaran untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang aktif dan inovatif.
2. Bagi Masyarakat
a. Bagi Sekolah
Dengan adanya strategi pembelajaran yang baik akan membantu
perbaikan proses pembelajaran guna peningkatan kualitas pembelajaran
biologi dan mewujudkan siswa yang aktif dan berprestasi.
b. Bagi Guru
Sebagai masukan bahwa pembelajaran Two Stay Two Stray dapat
digunakan untuk mempengaruhi Hasil belajar siswa serta sebagai bahan
pertimbangan untuk lebih meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
c. Bagi Siswa
1. Dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mendorong
siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2. Memberikan pengalaman kepada siswa untuk belajar bekerja sama dan
menghargai orang lain dalam mempelajari Biologi dengan menggunakan
strategi pembelajaran Two Stay Two Stray.
d. Bagi Peneliti