• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUR BNI

N/A
N/A
abahucup

Academic year: 2022

Membagikan "KUR BNI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KERJASAMA PEMBIAYAAN BANK POLA KEMITRAAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN

PT . Agro Nusantara Jaya

=========================

PT Jawadwipa Agro Nusantara Jaya

(2)

Pembiayaan dengan pola kemitraan

Perbankan

 Menyalurkan kredit sesuai dengan peraturan bank yang berlaku

Perjanjian Kredit

Perjanjian Kerjasama

 Melakukan pendampingan dan pembinaan

 Melakukan evaluasi kesesuaian biaya kepada petani sesuai dengan kondisi topografi dan luasan lahan petani

 Memberi rekomendasi kepada bank bawasanya petani layak mendapatkan KUR

Perjanjian Kemitraan

 Melakukan usaha budidaya sesuai arahan dinas / Mittra

 Menjual hasil budidaya kepada saprotan / Mitra Usaha dan bukan ke tengkulak

Petani PT . Agro Nusantara

Jaya

===============

PT Jawadwipa Agro Nusantara Jaya

Saprotan

(3)

1/21/2022

P R O G R A M K U R S Y S T E M O F F - T A K E R

3

Perjanjian Kredit

Kementrian Pertanian RI Simpul Tani

PT . Agro Nusantara Jaya

====================

PT Jawadwipa Agro Nusantara Jaya ( Jateng )

Penjamin / avalist

 Pupuk

 Bibit

 Biaya / Ongkos pengolahah lahan dan Perawatan

Saprotan

Pola KUR System Off-Taker

(4)

Syarat MUTLAK Pemohon KUR

1. Terdaftar Sebagai Anggota kelompok yang telah memiliki Legalitas / Akta Notaris 2. Tidak memiliki masalah dengan perbankan meliputi kredit macet / Blacklist

3. Tidak memiliki cicilan KUR di Bank, Apabila suami memiliki cicilan KUR , istrinya boleh mengajukan KUR Porang atau sebaliknya dengan catatan jenis Usahanya berbeda

4. Tidak memiliki pinjaman di Bank pemerintah maupun Swasta, namun apabila suami memiliki pinjaman, maka yang boleh mengajukan KUR PORANG adalah istrinya

Syarat Sebuah Kelompok Tani

Sebuah Kelompok tani minimal beranggotakan 15 Orang yang terdiri dari 4 Anggota Luar biasa yaitu Ketua, Sekertaris, Bendahara,

dan Pengawas Serta 11 Anggota biasa. Seluruh Anggota kelompok ( 15 Orang ) wajib mengumpulkan KTP dan membuat daftar

hadir seluruh anggota beserta tandatangannya. Untuk nama kelompok yang terdiri dari 3 suku kata, sebagai contoh : Tunas Giri

Abadi. Dan kelompok tani wajib memiliki Legalitas atau AKTA Notaris

(5)

Syarat Syarat Penerima KUR 1. Fotocopy KTP Pemohon beserta Suami/Istri 2. Fotocopy KK ( Kartu Keluarga )

3. Fotocopy Akta Nikah, apabila tidak ada bisa melampirkan surat keterangan sudah menikah dari kantor desa setempat

4. Pas Foto Suami / Istri 3 x 4 masing masing 2 ( berwarna ) 5. Fotocopy Akta Notaris / Legalitas Kelompok

6. Fotocopy Sertifikat lahan yang akan ditanami. Bagi yang belum memiliki sertifikat, bisa melaporkan SPT beserta Surat keterangan kepemilikan lahan , atau surat ahli waris dari kantor desa setempat.

7. Apabila pemohon menyewa atau mengontrak lahan, wajib melampirkan Surat Perjanjian Kontrak lahan beserta legalitas lahan yang dikontrak ( fotocopy sertifikat )

8. Fotocopy surat keterangan menanam porang 9. Nomer Handphone

10. Semua Berkas dari poin 1 – 7 dibuat rangkap 2 dan dijepret per rangkap, disusun rapi dan dimasukan Map

11. Setiap KUR yang diajukan harus diparaf pendamping lapangan

(6)

Rincian Pencairan KUR

PT . Agro Nusantara Jaya

====================

PT Jawadwipa Agro Nusantara Jaya ( Jateng ) Pencairan KUR Sebesar

Rp 50.000.000 / Petani Dengan Luas lahan tanam PORANG : 4.000 Meter

Persegi 1. Bibit Porang

2. Pupuk

3. Dana Pengolahan dan Perawatan Sebesar Rp 7.900.000

Bunga KUR 6 % / Tahun. Petani mengembalikan dana KUR Setelah Panen 2 Musim ( 24 Bulan )

Sebesar RP 56.000.000 ( Hasil Panen Umbi dan Katak Akan dibeli Oleh Off-Taker )

(7)

Perkiraan Hasil Porang Dengan KUR Rp. 50.000.000

Estimasi Hasil dan Harga Rendah Hasil biji kotak musim 1

2 x 11.500 Pohon = 23.000 biji / 300 = 76,6 Kg x 100.000 = Rp. 7.600.000 Hasil biji kotak musim 2

7 x 11.500 Pohon = 80.500 biji / 300 = 268,3 Kg x 100.000 = Rp. 26.830.000 Umbi 2 musim

3 Kg x 11.500 = 34.500 Kg x Rp. 4.000 = Rp. 138.000.000

Estimasi hasil dengan target terendah Rp. 172.480.000 Dikurangi bunga KUR 6% Rp. 56.000.000

Sisa Rp. 116.430.000

Estimasi Hasil dan Harga Sedang Hasil biji kotak musim 1

3 x 11.500 Pohon = 34.500 biji / 300 = 115 Kg x 125.000 = Rp. 14.375.000 Hasil biji kotak musim 2

10 x 11.500 Pohon = 115.000 biji / 300 = 383,3 Kg x 125.000 = Rp. 47.912.500 Umbi 2 musim

4 Kg x 11.500 = 46.000 Kg x Rp. 4.500 = Rp. 207.000.000 Estimasi hasil dengan target terendah Rp. 269.287.500 Dikurangi bunga KUR 6% Rp. 56.000.000

Sisa Rp. 213.287.500

Hitungan Bisnis

(8)

Manfaat pola Kemitraan

 Penyaluran kredit disesuaikan dengan kebutuhan petani

 Pembiayaan diwujudkan dalam bentuk bibit, pupuk dan biaya pengolahan lahan dan perawatan tanaman

 Petani memiiki jaminan pembelian atas hasil panennya

Perusahaan Off - Taker

 Kualitas hasil panen terjaga

 Jaminan ketersediaan bahan baku produksi

 Menekan harga bahan baku produksi karena tidak melalui tengkulak

 Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya

 Menjembatani dalam penyediaan pembiayaan

P e t a n i G a p o k t a n

PT . Agro Nusantara Jaya

===================

PT Javadwipa Agro

Nusantara Jaya ( Jateng )

(9)

Contoh Skema Kerjasama di Sektor Pertanian Porang

Perusahaan Off - Taker

1

2

3

1. Melakukan PKS dengan XXX sebagai offtaker ( menjamin pembelian hasil panen petani ) dan melakukan pendampingan bagi petani binaan

2. XXX menentukan kelompok tani yang akan merekomendasikan petani dan melakukan teknis pendampingan untuk penanaman porang

4

5

4. Memberikan fasilitas KUR

6

3. Memberikan rekomendasi atas petani yang butuh pendanaan untuk modal kerja / invesasi

6. XXX ( Off taker ) membayarkan hasil panen porang yang telah dipotongkan untuk membayarkan anggsuran petani kepada Bank

5. Menyerahkan hasil panen padi dengan mendapatkan pembayaran yang telah dipotong dengan kewajiban cicilan per masa panen

(10)

Point Penting

Kopetensi Off-taker

 Kemampuan cash flow Offtaker

 Performance / Track Record kinerja keuangan

 Kemampuan pembinaan bagi Petani Binaan

Validitas CPCL

 Updating data petani

 Kepastian ijin Pengelolaan lahan

 Penggunaan teknologi GPS untuk menentukan lokasi lahan

Kopetensi Petani / Gapoktan

 Pengembangan kopetensi dari Offtaker dan PPL

 Pengembangan kemampuan berorganisasi

 Pelatihan dari perbankan , Dinas Pertanian DLL

CPCL adalah Calon Penerima Calon Lokasi

(11)

Keberhasilan Pola Kemitraan membutuhkan dukungan

Pembinaan oleh kementan / Dinas Pertanian untuk peningkatan hasil produksi petani

 Kementrian / Dinas Pertanian

Validitas Data CPCL Petani

 Dinas pertanian / Pemda ( Pemerintah daerah )

Komitmen offtaker dalam menyerap dan membeli hasil panen

 Perusahaan Off taker

Supervisi terhadap perkembangan produktifitas dan mutu komoditas hasil tani

 Kementan , Dinas Pertanian , dan OFF taker

(12)

TERIMA KASIH

JAYALAH SELALU

PETANI INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena terdapat banyak hal yang merugikan apabila perusahaan tidak melakukan penyampaian laporan keuangan perusahaannya secara tepat waktu, dimana selain kerugian

Hasil : Hasil penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna (p = 0,000) dengan rerata pH saliva, volume saliva dan angka leukosit cairan sulkus gingiva yang lebih tinggi pada

Sehingga, dalam tulisan ini akan dibuat model Petri Net dari antrian sistem pelayanan rawat jalan bagi pasien Askes pada RSUD Dr.. Haulussy Ambon, untuk mendapatkan

Pada prinsipnya, pemupukan dilakukan secara berimbang, sesuai kebutuhan tanaman dengan mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan hara secara alami,

Setelah mengalami beberapa kali pembelahan ditemukan stadium morula yang berongga, dimana sel-sel pada kutub anima akan lebih besar dari pada sel-sel pada

Penelitian yang dilakukan Johanneke Casper (2001) mengenai alih bicara ( turn-taking ) dalam bahasa Belanda, menyatakan bahwa berdasarkan analisis data yang dilakukan,

Ini penting bagi mewujudkan proses pengajaran dan pembelajaran (P&P) yang berkesan. Dalam pemerhatian pengkaji, kebanyakan pensyarah politeknik tidak menggunakan kaedah

Pembebanan yang digunakan untuk menghitung tulangan pada kondisi sebelum komposit adalah beban yang berasal dari pelat, overtopping dan berat balok itu sendiri.