• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan SDM (The Faster Learning Organization)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan SDM (The Faster Learning Organization)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan SDM

(2)

2. Teori, Prinsip dan Proses Pembelajaran

3. Penilaian Kebutuhan Pengembangan SDM 4. Pendekatan dan Penilaian Pengembangan SDM

5. Metode-metode Pembelajaran

6. Design Kurikulum dan Materi Pembelajaran

7. Presentasi Makalah : Analisis Kasus Pengembangan SDM di Perusahaan

UTS: 08 s.d 17 Oktober 2018

8. Evaluasi Pembelajaran

9. Corporate University & E-Learning 10. Leadership Development Program

11. The Faster Learning Organization 12. Kuliah Umum Pengembangan SDM

13. Analisis dan Rancangan Membuat Aturan Pengembangan SDM

14. Tugas Perancangan Pembelajaran yg di implementasikan di Masyarakat (Hasilnya di presentasikan di Minggu Terakhir/Ketujuh)

Rencana Pembelajaran

(3)

The Faster Learning Organization

(Meraih dan Mempertahankan Puncak Kompetisi)

Sumber

(4)

Principles

Everybody is considered a learner

People learn from each other

Learning is part of a change process

Continuous formal and informal learning

Learning is an investment

(5)

Bagaimana Organisasi Belajar

Agar suatu organisasi “survive” maka setiap orang didalamnya harus tahu betul tentang organizational learning (pembelajaran organisasi),

bagaimana learning organization (organisasi belajar), apa saja tingkatan dan jenis belajar dalam organisasi. Apakah yang dimaksud dengan

organizational learning? Guns dan Anundsen mendefinisikannya

sebagai berikut:

A simple definition of organizational learning is “figuring out what works or what works better””

(6)

Level belajar menurut Guns dan Anandsen terdiri dari lima tingkatan yaitu, akuisisi, penggunaan, refleksi, perubahan, dan flow.

1. Akuisisi (Acquisition); adalah perolehan sikap, keyakinan, nilai, prinsip, informasi, pengetahuan dan keterampilan. Bisa saja akuisisi ini terjadi bahkan sebelum karyawan direkrut.

2. Penggunaan (Use); adalah aktifitas penggunaan dari semua unsur yang diperoleh tersebut.

3. Refleksi (Reflection); adalah upaya memikirkan gambaran utuh (big picture thinking) yaitu upaya mempertanyakan, menganalisis dan memperbaiki asumsi. Pada akhirnya bisa saja dengan

(7)

Level belajar ………..

4. Perubahan (Change); adalah upaya mengembangkan strategi,

mengalokasikan sumber daya dan melakukan aksi untuk memastikan

bahwa perubahan yang diharapkan menghasilkan dampak yang tinggi.

5. Flow; adalah proses belajar terjadi secara kontinyu dan otomatis tanpa

(8)

Subsistem Learning

(level)

Individual Learning

Group Learning

Organizational Learning

(9)
(10)

Learning Organization

1. Building Shared a Vision : membangun rasa komitmen dalam suatu kelompok, dengan mengembangkan gambaran bersama tentang masa depan yang akan diciptakan, prinsip dan praktek yang menuntun cara kita mencapai tujuan masa depan tersebut.

2. Systems Thinking :

Karyawan dalam organisasi belajar, bekerja dalam lingkungan sistemik. berpikir sistem adalah kesadaran akan keterkaitan

dirinya dalam tim, keterkaitan tim dengan organisasi, keterkaitan organisasi dengan lingkungan yang lebih luas lagi.

(11)

Learning Organization

4. Team Learning : mentransformasikan pembicaraan dan keahlian berfikir, sehingga suatu kelompok dapat secara sah mengembangkan pikiran dan kemampuan yang lebih besar dibanding ketika masing2 anggota kelompok bekerja sendiri-sendiri.

3. Mental Models : proses bercermin, memperjelas, dan

meningkatkan gambaran diri kita tentang dunia luar, dan melihat bagaimana mereka membentuk keputusan dan tindakan kita.

(12)

Learning Organization

Dari kelima dimensi dari Peter Senge tersebut disatukan secara utuh, dikembangkan dan dimaknai oleh setiap anggota dalam organisasi, dan dibuktikan dalam perilaku sehari-hari. Kelima dimensi organisasi pembelajaran ini harus hadir bersama-sama dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan kualitas pengembangan SDM, sehingga proses pembelajaran organisasi dapat meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan pada masa depan, sehingga organisasi akan terus kompetitip menghadapi perasingan.

(13)

Model Learning Organization

masa yang akan datang.

belajar sambil berbuat (individu terlibat langsung

(14)

Perbedaan

Organizational Learning

(Pembelajaran Organisasi)

Vs

Learning Organization

(15)

Learning Organization (Organisasi Belajar/Pembelajaran)

A Learning Organization is an organization which learns powerfully and collectiviely and is continually transforming itself to better collect, manage and use knowledge for corporate success. It empowers people within and outside the company to learn as they work.Technology isutilized to optimized both learning and productivity. “ (Marquardt)

(16)

Learning Organization (Organisasi Belajar/Pembelajaran)

Learning Organizations are: Organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly desire, where new and expansive patterns of thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are continually learning to see the whole together (Peter Senge).

(17)

Organizational Learning

(Pembelajaran Organisasi)

Organizational Learning & Learning Organization

=Organizational learning adalah sebuah proses. Sedangkan

=Learning organization adalah hasil atau suatu keadaan yang dicapai dalam sebuah organisasi tersebut.

Organizational Learning adalah proses mendeteksi dan mengoreksi kesalahan. Organisasi mempelajari tentang perilaku individu sebagai agennya: individu dan pembelajaran perilaku” Ada 4 hal yang berkaitan dengan Organizational Learning yaitu

(18)

Organizational Learning adalah sebuah organisasi yang melakukan proses pembelajaran yang ditujukan agar dalam sebuah organisasi tersebut dapat tetap stabil meskipun banyaknya perubahan yang terjadi atau lingkungan bisnis yang berubah. Dalam mewujudkan Organization Learning dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Training and Development, FGD, Knowledge Sharing, Seminar, Outbond, dan lainnya dalam sebuah organisasi .

(19)

Dalam pembelajaran organisasi (Organizational Learning) memberi kesempatan kepada setiap karyawannya untuk terus belajar memperbaiki atau mengembangkan dirinya, sehingga bisa menampilkan pandangan tentang apa yang akan terjadi bagi organisasinya. Dalam pembelajaran organisasi juga memberi kesempatan bagi para karyawannya untuk ikut berperan serta dalam semua sistem yang dijalankan oleh organisasi.

Organizational Learning

(20)

BUILDING THE LEARNING ORGANIZATION

Kepemimpinan (Leadership)

Budaya Belajar (Learning Culture)

(21)

Implementasi sistim knowledge management berjalan dengan baik dengan

Berkembangnya pola-pola pemikiran yang baru dan dinamis

Keputusan diambil bersama berdasarkan analisis yang matang dan fakta

Sharing knowledge antar karyawan dilakukan secara berkelanjutan dan sudah menjadi budaya di dalam perusahaan.

Ciri-Ciri Learning Organization

(Organisasi Pembelajaran)

Manajemen memiliki komitmen yang tinggi terhadap karyawan yang berkontribusi memberikan sharing knowledge.

(22)

Ciri-Ciri Learning Organization

(Organisasi Pembelajaran)

Karyawan dalam menyampaikan aspirasi diberi kebebasan dan bertanggung jawab.

Program pengembangan dan pelatihan dilaksanakan secara berkesinambungan untuk setiap anggota.

Program pengembangan & pelatihan inline dg strategi bisnis perusahaan.

Sistim informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi disediakan dengan baik untuk seluruh karyawan secara transfaran.

Karyawan bekerja sudah terbiasa tanpa arahan dari atasan.

(23)

Disamping mengetahui tingkatan belajar, karyawan juga harus menyadari betul tentang tipe belajar. Tipe belajar menurut Guns and Anundsen diantaranya adalah sebagai berikut:

Belajar Tugas (Task Learning) – bagaimana melakukan sesuatu dan meningkatkan kinerja tentang tugas-tugas khusus.

Belajar sistemik (systemic thinking) – memahami sistem dasar dan proses organisasi. Bagaimana organisasi dikembangkan, diimpelmentasikan dan ditingkatkan.

Belajar budaya (Culutral learning) – memahami nilai. Keyakinan, dan sikap yang dapat memberikan landasan bekerja secara produktif.

(24)

Belajar Team (Team Learning) – memahami bagaimana fungsi dalam suatu team berjalan secara efektif.

Belajar strategis (strategic Learning) – memahami strategi bisnis dasar organisasi, bagaimana organisasi dikembangkan, dilaksanakan dan ditingkatkan.

Belajar kewirausahaan (Entrepreneurial learning) – memahami kewirasusahaan dasar dan bagaimana menjalankan team sebagai bisnis mikro.

Belajar reflektif (Reflective Learning) – mempertanyakan dan menganalisis asumsi asumsi, model dan paradigma organisasi,

(25)

Untuk siapakah model Faster Learning diperlukan

Organisasi “padang rumput” (Greenfield organization): organisasi yang baru memulai dari awal, belum memiliki budaya organisasi.

Organisasi dalam industri serba cepat (Organization in Fast-paced Industry): organisasi yang produk dan jasanya senantiasa berubah dengan cepat seperti perusahaan software/hardware computer, telepon selular, dll)

Organisasi yang sedang “naik daun” (Organization on Leading Edge) :organisasi yang sedang berupaya terus mempertahankan status dan tetap menjadi yang terdepan.

Organisasi yang sedang terpuruk (Organization in Downturn)

:organisasi yang sedang berupaya untuk bangun kembali dari

(26)

MEMPERTAHANKAN DAN MEMELIHARA

Faster Learning Organization

1. Secara regular mereview visi dan kerangka kerja strategis pelaksanaan faster learning

2. Pastikan bahwa semua target belajar menantang tapi dapat dicapai (realitsis)

3. Sajikan tugas belajar yang realistis relevan dan motovatif. Pastikan bahwa semua karyawan menyadari bahwa hasil belajarnya memberikan kontribusi signifikan bagi organisasi.

(27)

MEMPERTAHANKAN DAN MEMELIHARA

Faster Learning Organization

5. Jika perlu, lakukan rencana pelatihan kolaboratif skala besar dengan

karyawan yang memiliki pandangan negative terhadap belajar.

6. Pastikan target FLO berjalan dengan baik.

7. Senantiasa melakukan benchmarking terhadap belajar yang terjadi dalam

organisasi dengan membandingkannya dengan organisasi lain.

(28)

Accenture’s reports identified several capabilities that leading learning organizations deliver and measure. (Tamar Elkeles & Jack Phillips)

1. Aligning learning initiatives to business goals

2. Measuring the overall business impact of the learning function.

3. Extending learning to customer, suppliers and business partners.

4. Supporting the organizations must critical competencies and jobs.

5. Integrating learning with functions such as knowledge and talent management.

6. Using technology to deliver learning

(29)

Referensi

Dokumen terkait

learning organizations melalui enam kunci karakteristik yang potensial menjadikan sebuah organisasi sebagai organisasi yang belajar, diantaranya: (1) Rotasi manajer;. (2)

Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar ( learning organization ) (X 1 ) dan Program BERMUTU (X 2 ) terhadap Kinerja Mengajar Mengajar

Operasi learning organization yang dalam salah satu pengertiannya menuntut organisasi untuk terus melakukan perubahan apabila dihubungkan dengan sejarah PT TELKOM yang telah

Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis proses organisasi pembelajaran ( learning organization ) di lembaga penelitian dan

Competitive Positioning bisa dilakukan dengan proses pembelajaran organisasi ( Organizational Learning ), dan menurut Soudani (2012), bahwa SIA dinyatakan sebagai

disimpulkan bahwa untuk meningkatkan competitive advantage, lebih baik melalui kepemimpinan transformasional yang dapat membawa organisasi tersebut menjadi sebuah learning

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : proses organisasi pembelajaran (learning organization) di lembaga penelitian dan

The implementation of learning organization in a company aims to develop the quality of human resource development and the quality of organizational performance because it can