36 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan. Borg & Gall (Putra, 2015) mengemukakan bahwa penelitian pengembangan merupakan penelitian yang berfokus untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Akker dan Plomp (1993) mengatakan bahwa dalam bidang teknologi pembelajaran secara tradisional terdapat perpaduan unik antara teori dan praktik. Gabungan ini adalah yang paling jelas dalam penelitian pengembangan, studi ini menghasilkan pengetahuan dengan tujuan akhir meningkatkan pemrosesan desain pembelajaran, pengembangan, dan evaluasi.
Secara sederhana Putra (2015) mendefinisikan penelitian dan pengembangan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna.
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah pengembangan produk tipe 1 (desain dan peneliti menjadi satu). Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian dan pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi dengan pendapat Nieveen tentang kriteria kualitas produk.
B. Desain Penelitian dan Pengembangan
Desain penelitian dan pengembangan yang digunakan mengacu pada desain pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi. Selain itu, penelitian ini juga mengadopsi pendapat Nieveen yang melakukan penekanan kriteria pada kualitas biasanya berupa uji validitas, kepraktisan dan kefektifan (Akker, 2006). Model penelitian ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu tahap pra-pengembangan (research) dan kegiatan tahap pengembangan (development).
Kegiatan pokok pada tahap pra-pengembangan meliputi kegiatan pra survei dan pengumpulan data, serta pembuatan panduan layanan untuk meningkatkan
kebiasaan perilaku beribadah. Sedangkan pada tahap pengembangan terdiri dari uji validitas, uji kepraktisan, uji kefektifan, dan penyebarluasan produk.
Pada kegiatan pra survei dan pengumpulan data awal yang dilakukan adalah survei ke 14 Sekolah Menengah Pertama se-eksKaresidenan Surakarta dan juga kajian teoritik mengenai perilaku beribadah dan juga teknik reflective journaling.
Berdasarkan pada survei yang telah dilakukan diperoleh hasil dari 2416 responden yang terdiri dari peserta didik, orang tua, dan juga guru BK menunjukkan 62,38%
sangat dibutuhkan, 31,91% dibutuhkan, 63,53% sangat penting, dan 31,66%
penting terhadap pengembangan kebiasaan perilaku beribadah ritual sesuai dengan ketentuan agama yang dianutnya. Apabila presentase sangat dibutuhkan dan dibutuhkan dijumlah maka hasilnya menunjukkan bahwa 94,29% menganggap butuh, sedangkan apabila presentase sangat penting dan penting dijumlah maka hasilnya 95,19% mengangap penting. Selain itu kegiatan pra-survei dan pengumpulan data awal juga dilakukan dengan kegiatan wawancara kepada guru BK guna memperoleh data terkait keberadaan program beribadah di sekolah.
Pada kegiatan ini juga dilakukan kajian teoritik guna memperoleh data berupa teori tentang kebiasaan perilaku beribadah dan teknik reflective journaling. Selain dua teori itu juga dikaji teori pengembangan produk dan kriteria kualitas produk.
Data hasil kegiatan pra survei dan kajian teoritik kemudian akan dijadikan dasar untuk mengembangkan produk berupa kurikulum formal dan instruksional peningkatan kebiasaan beribadah peserta didik SMP bagi guru BK.
Pada bagian penelitian dan pengembangan ini memaparkan langkah menurut Borg and Gall secara keseluruhan, tetapi penelitian yang dilakukan dibatasi hanya sampai pada langkah ke-2 yaitu menghasilkan prototipe-1 kurikulum formal dan instruksional peningkatkan kebiasaan perilaku beribadah dengan teknik reflective journaling peserta didik sekolah menengah pertama. Gambar desain penelitiannya sebagaimana Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain Penelitian dan Pengembangan Kurikulum Formal dan Instruksional Peningkatan Kebiasaan Perilaku Beribadah dengan Teknik Reflective Journaling Peserta didik SMP menurut Borg & Gall yang dimodifikasi dengan pendapat Nieveen
Hasil survei menunjukkan bahwa dari 2416 responden yang terdiri dari peserta didik, orang tua, dan guru BK 94,29% merasa membutuhkan
dan 95,19% menganggap penting terhadap pengembangan kebiasaan perilaku beribadah
ritual sesuai dengan ketentuan agama yang dianutnya
Teknik Reflective Journaling:
a. Perilaku Beribadah
b. Teknik Reflective Journaling
2. Prototipe-1
2a. Kurikulum Formal:
Pengembangan kebiasaan perilaku beribadah ritual dengan teknik reflective
journaling.
2a. Kurikulum Instruksional:
Rencana Pelaksanaan Layanan peningkatan kebiasaan perilaku beribadah ritual dengan teknik reflective journaling siswa SMP.
8. Uji Validitas Tidak
Ya
7. Uji Kepraktisan Tidak
Ya
6. Prototipe-2
5. Uji Efektifitas
Ya Tidak
Revisi Revisi
4. Prototipe-3 (Produk Akhir)
3. Penyebarluasan Produk
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Prosedur penelitian dan pengembangan dilakukan melalui tahapan yang berurutan, hal ini dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Prosedur yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan desai penelitian dan pengembangan panduan untuk meningkatkan kebiasaan beribadah dengan teknik reflective journaling diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall adalah sebagai berikut:
1. Pra Survei dan Pengumpulan Data Awal
Kegiatan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penelitian, yang meliputi survei, kajian pustaka, pengamatan atau observasi, dan mengidentifikasi permasalahan. Pada tahap ini yang dilakukan adalah survei ke 14 sekolah di karesidenan Surakarta. Dalam kegiatan survei juga dilakukan wawancara mengenai program BK terhadap guru BK serta penyebaran angket tingkat kebutuhan dan kepentingan layanan pengembangan bidang akademik, karir, pribadi-sosial, dan spiritual menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK. Angket tersebut disebarkan kepada 2416 responden yang terdiri dari 1260 peserta didik, 1124 orang tua, dan 32 guru BK. Data dari angket yang telah disebar tersebut kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif berupa presentase. Adapun kegiatan wawancara mengenai program BK dilakukan terhadap salah satu guru BK di SMP Negeri 2 Karanganyar, dan SMP Negeri 4 Delanggu, Klaten.
Pada tahap ini juga dilakukan studi literatur yang merupakan pengumpulan literatur tentang variabel yang diteliti yaitu kebiasaan perilaku beribadah dan teknik reflective journaling. Literatur yang digunakan bersumber dari beberapa buku dan juga hasil penelitian-penelitian yang terkait.
2. Pengembangan Prototipe-1
Mengembangkan format produk awal atau prototipe dengan menyiapkan bahan-bahan pembelajaran, handbook, dan alat evaluasi. Produk awal yang dikembangkan yaitu berupa kurikulum formal dan kurikulum instruksional peningkatan kebiasaan perilaku beribadah dengan teknik reflective journaling peserta didik SMP bagi guru BK yang terdiri dari buku panduan untuk guru
BK dan juga lembar kerja peserta didik. Dalam mengembangkannya juga dilakukan perancangan konten serta sampul pada handbook bagi guru BK dan peserta didik.
3. Uji Validitas
Produk yang dikembangkan perlu diuji validitasnya. Uji validitas dapat dilakukan terhadap dua ahli diantaranya, ahli dalam bidang BK dan juga praktisi yaitu guru BK. Apabila produk dinyatakan valid maka dapat diuji kepraktisannya, namun apabila produk belum valid maka perlu direvisi kembali.
4. Uji Kepraktisan
Produk yang telah direvisi berdasarkan dari hasil uji validitas diuji cobakan kembali dalam skala yang lebih luas untuk mengetahui kepraktisannya. Dalam tahap uji kepraktisan ini dilakukan di beberapa sekolah dengan skala yang lebih besar (5-15 sekolah) dengan melibatkan 30-100 subjek yang terdiri dari peserta didik, orang tua murid, dan Guru BK pada tiap sekolah. Jika produk dinyatakan praktis maka produk disebut prototipe-2 yang masih perlu diuji kefektifannya.
Namun apabila produk belum dinyatakan praktis, produk tersebut harus melalui tahap revisi kembali.
5. Pengembangan Prototipe-2
Prototipe-2 merupakan hasil pengembangan prototipe-1 yang telah diuji validitas dan kepraktisannya. Prototipe ini sudah dapat diimplementasikan di dalam kelas namun belum dapat disebarluaskan karena masih harus dinilai kefektifannya pada saat diimplementasikan.
6. Uji Keefektifan
Prototipe-2 yang diimplementasikan di dalam kelas dapat dilihat keefektifannya dengan melihat hasil evaluasi pada peserta didik maupun guru BK. Jika prototipe-2 ini dinyatakan efektif maka menghasilkan prototipe-3 atau produk akhir yang dapat disebarluaskan. Tetapi jika belum dinyatakan efektif maka prototipe-2 ini masih harus kembali melalui tahap revisi produk.
7. Penyebaran Produk
Proses menyebarkan produk kepada para pengguna yang dituju.
Berdasarkan pendapat Akker (Plomp dan Nieveen, 2006: 26) bahwa sebuah produk yang bertujuan untuk memberikan sebuah intervensi haruslah mampu melewati uji validitas, kepraktisan, dan keefektifan untuk dapat dikatakan memiliki kualitas desain yang tinggi. Validitas yang diuji meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi mengacu pada kriteria bahwa isi desain dari intervensi yang dilakukan dalam penelitian berdasarkan ilmu pengetahuan terbaru dan mutakhir, sedangkan validitas konstruk merupakan pengujian tingkat konsistensi hubungan antara komponen satu dengan komponen lain dalam desain penelitian. Uji kepraktisan mengacu pada seberapa besar pengguna dan ahli lainnya menganggap bahwa suatu desain penelitian merupakan sebuah hal yang menarik untuk dapat digunakan. Uji efektivitas mengacu pada tingkat kesesuaian pengalaman dan hasil yang muncul akibat intervensi yang diberikan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Disamping itu sebuat intervensi tentunya menggunakan program atau sebuah kurikulum, dan menurut pendapat Akker mengenai Typology of Curriculum Representation (Plomp dan Nieveen, 2010: 38) sebuah kurikulum yang berkualitas perlu memenuhi 6 kriteria yang dibagi menjadi 3 bagian atau tahapan kurikulum yaitu bakal kurikulum (Intended) perlu memenuhi kriteria Ideal dan Formal, untuk tahapan selanjutkan yaitu kurikulum yang diterapkan (Implemented) harus memenuhi kriteria Perceived (Instruksional) dan Operational, dan untuk kurikulum yang tercapai (Attained) perlu memenuhi kriteria Experiential dan Learned.
Pada Penelitian ini langkah yang dilakukan hanya sampai pada tahap yang kedua yaitu pengembangan prototipe-1. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan prototipe-1 kurikulum formal dan instruksional, sehingga untuk langkah selanjutkan akan direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya. Penelitian ini belum malakukan uji validitas, uji kepraktisan, dan uji kefektifan. Disamping itu menurut Typology of Curriculum Representation sebuah panduan pada tahap prototipe-1 perlu memenuhi 3 kriteria yaitu ideal, formal, dan perceived (instruksional). Ideal di sini yaitu visi atau dasar pemikiran filosofis yang menjadi dasar kurikulum tersebut, formal maksudnya adalah pemikiran tentang kurikulum telah berbentuk dokumen, dan instruksional yaitu membentuk satuan layanan yang akan diberikan kepada peserta didik berdasarkan kurikulum formal yang sudah
dibuat. Diharapkan untuk tahapan uji validitas, uji kepraktisan, dan uji efektivitas, serta untuk memenuhi kualitas representasi kurikulum yang baik dapat dilakukan oleh peneliti yang ingin melanjutkan hingga tahap penyebarluasan produk.
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini terdiri atas tiga subjek yaitu subjek penelitian saat studi eksplorasi, subjek ahli dan subjek user. Pada penelitian ini hanya menggunakan subjek penelitian pada saat eksplorasi yang terdiri dari peserta didik, orang tua, dan guru BK. Mereka sebagai responden pada studi eksplorasi kebutuhan dan kepentingan peserta didik tentang layanan pengembangan bidang pribadi- sosial, karier, akademik, dan spiritual. Subjek ahli merupakan mereka yang dianggap ahli di bidang keagamaan bagi peserta didik SMP. Uji ahli terdiri dari ahli content, ahli face of validity, ahli bahasa dan ahli desain instruksional. Subjek ahli bertugas untuk menguji tingkat kelayakan panduan layanan untuk meningkatkan kebiasaan beribadah berdasarkan masing-masing disiplin ilmu. Subjek user adalah mereka yang akan menggunakan panduan layanan untuk meningkatkan kebiasaan beribadah dengan teknik reflective journaling yaitu guru BK.
Terdapat 12 Sekolah Menengah Pertama Negeri yang menjadi sampel responden pada penelitian ini. Masing-masing tingkat kelas sebanyak kurang lebih 28-35 peserta didik dan 28-35 orang tua, sehingga didapat masing-masing sekolah akan memperoleh data 168-210 data dari peserta didik dan orang tua. Selain itu, pengambilan data untuk guru BK menyesuaikan dengan masing-masing sekolah minimal satu data. Pengambilan sampel pada peserta didik SMP menyesuaikan dengan kondisi sekolah sesuai dengan tingkatan kelas yang ada di sekolah tersebut.
Total responden yang didapat sebanyak 2416 yang berasal dari peserta didik SMP, orang tua, dan guru BK di Karesidenan Surakarta.
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian dan pengembangan ini adalah data kebutuhan dan kepentingan layanan pengembangan bidang pribadi-sosial,
karier, akademik, dan spiritual menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK;
data uji validitas produk: panduan layanan bimbingan untuk meningkatkan kebiasaan beribadah dengan teknik reflective journaling oleh ahli; data uji kefektifan dan uji kepraktisan. Data uji validitas produk meliputi validitas ahli konten, ahli face of validity, ahli bahasa, dan ahli desain instruksional. Di samping itu peneliti juga menggunakan pendekatan studi literatur mengenai kebiasaan beribadah dan teknik reflective journaling. Melalui kegiatan tersebut, sehingga didapat data mengenai pengertian kebiasaan beribadah, faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan beribadah, pengertian reflective journaling, langkah-langkah teknik reflective journaling, dan karakteristik tujuan yang baik.
Akan tetapi pada skripsi ini, data yang dikumpulkan hanya sampai pada kebutuan dan kepentingan layanan pengembangan bidang pribadi-sosial, karier, akademik, dan spiritual menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK dan data mengenai pengertian kebiasaan beribadah, faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan beribadah, pengertian reflective journaling, langkah- langkah teknik reflective journaling, dan kriteria kualitas produk. Data uji validitas, uji kefektifan, dan uji kepraktisan akan dikumpulkan oleh peneliti selanjutnya pada penelitian lanjutan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan menggunakan instrumen berupa angket kebutuhan dan kepentingan layanan pengembangan bidang akademik, pribadi-sosial, karir, dan spiritual menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK. Instrumen angket tersebut dikembangkan oleh Edy Legowo, dkk.
pada tahun 2018. Item yang terdapat di dalam angket tersebut sejumlah 115 butir dan seluruh butir item sudah dinyatakan valid baik item pada tingkat kebutuhan maupun tingkat kepentingam. Selain valid, 115 item tersebut juga dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha pada tingkat kebutuhan yaitu 0,964 dan pada tingkat kepentingan yaitu 0,957 dengan jumlah responden 1260 yang terdiri dari peserta didik kelas VII, VIII, dan IX.
F. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Data Studi Eksplorasi
Analisis data dalam studi eksplorasi yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif berupa preasentase. Teknik analisis statistik deskriptif adalah teknik untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul dengan maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
Analisis statistik deskriptif merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Jenis teknik analisis data deskriptif menggunakan persentase. Data yang dianalisis adalah data kebutuhan dan kepentingan layanan pengembangan bidang pribadi-sosial, karier, akademik, dan spiritual menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK.
2. Teknik Analisis Data Pengembangan Produk
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan produk yaitu studi literatur. Studi literatur merupakan teknik menghimpun data atau sumber- sumber yang berkaitan dengan variabel yang diangkat dalam suatu penelitian.
Data yang dihimpun dalam studi literatur ini yaitu tentang kebiasaan perilaku beribadah, teknik reflective journaling, teori pengembangan produk, dan kriteria kualitas produk.