• Tidak ada hasil yang ditemukan

sejarahindo kurtilas sem1 xi bukusiswa rev2017 terampilmatematika blogspot com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "sejarahindo kurtilas sem1 xi bukusiswa rev2017 terampilmatematika blogspot com"

Copied!
266
0
0

Teks penuh

I. BAB I Antara Kolonialisme dan Imperialisme

Bab ini memberikan pengantar tentang kolonialisme dan imperialisme di Indonesia, mengaitkannya dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Penulis mengajukan pertanyaan kritis mengenai ketergantungan ekonomi dan pengaruh budaya asing, menelusuri akar permasalahan hingga ke masa penjajahan. Bab ini membangun argumentasi bahwa pemahaman sejarah kolonialisme dan imperialisme krusial untuk memahami tantangan kontemporer Indonesia. Peta konsep yang disajikan secara visual menjelaskan hubungan antara faktor-faktor penyebab imperialisme (Gold, Gospel, Glory), perburuan rempah-rempah, kekuasaan VOC, dan penjajahan pemerintah Belanda. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan jelas menekankan pada kemampuan melacak proses kedatangan bangsa Barat, menganalisis keserakahan dan kekejaman VOC, menganalisis kezaliman penjajahan Belanda, dan menyadari dampak dominasi asing terhadap kedaulatan bangsa. Arti penting mempelajari bab ini dijelaskan sebagai penyadaran dan pelajaran berharga untuk mengelola negara dengan kemandirian dan kedaulatan.

1.1 A. Perburuan “Mutiara dari Timur” dan Perebutan Hegemoni

Bagian ini menjelaskan motivasi bangsa Eropa dalam penjelajahan samudra, menekankan pada perburuan rempah-rempah sebagai 'mutiara dari timur'. Diuraikan secara rinci perjalanan bangsa Portugis (Vasco da Gama), Spanyol (Columbus, Magellan), Belanda (Houtman, Heemskerck), dan Inggris, beserta strategi dan dampaknya di Indonesia. Teks disertai gambar peta yang menunjukkan rute pelayaran, dan gambar rempah-rempah untuk memperkuat pemahaman visual. Analisis kritis terhadap strategi masing-masing bangsa Eropa dan dampaknya terhadap Indonesia diberikan, termasuk soal monopoli perdagangan dan perlawanan dari masyarakat lokal. Di sini, nilai pedagogisnya terletak pada pemahaman proses historis kedatangan bangsa Eropa dan bagaimana hal itu membentuk sejarah Indonesia. Teks mengundang pembaca untuk melakukan telaah lebih lanjut dengan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis.

1.2 B. Kekuasaan Kongsi Dagang VOC

Bagian ini membahas berdirinya VOC, tujuan pembentukannya, dan kekuasaan yang dimilikinya. Penulis menjelaskan bagaimana VOC, sebagai kongsi dagang, mendapatkan hak oktroi, dan bagaimana hal ini memungkinkan VOC untuk menjalankan monopoli perdagangan, membentuk angkatan perang, dan bahkan memerintah di wilayah jajahan. Gambar Museum Fatahilah sebagai kantor VOC di Batavia digunakan untuk memperkuat pemahaman tentang pusat kekuasaan VOC. Penjelasan rinci mengenai keserakahan dan kekejaman VOC dalam menjalankan kekuasaannya disajikan, termasuk tindakan pemaksaan dan kekerasan terhadap masyarakat Indonesia. Analisis ini penting karena menunjukkan bagaimana sebuah entitas bisnis dapat menjalankan kekuasaan politik dan militer yang represif. Nilai akademik terletak pada analisis dampak VOC terhadap ekonomi dan politik Indonesia.

1.3 C. Penjajahan Pemerintah Belanda

Bagian ini melanjutkan uraian tentang dampak penjajahan Belanda terhadap Indonesia setelah berakhirnya masa VOC. Meskipun teks yang disediakan tidak sepenuhnya menjelaskan bagian ini secara detail, secara implisit bagian ini akan membahas peralihan kekuasaan dari VOC ke pemerintah Hindia Belanda dan kelanjutan penjajahan. Analisis akan difokuskan pada kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Belanda dan dampaknya pada berbagai aspek kehidupan di Indonesia, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Bagian ini akan menekankan pada analisis kritis terhadap dampak jangka panjang dari penjajahan, yang berkelanjutan hingga saat ini. Nilai akademik terletak pada pemahaman proses dan dampak penjajahan yang berkelanjutan.

II. BAB 2 Perang Melawan Kolonialisme dan Imperialisme

Bab ini akan membahas berbagai bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan, baik terhadap kongsi dagang VOC maupun pemerintah kolonial Belanda. Berbagai macam perlawanan akan diuraikan, mulai dari skala lokal hingga nasional. Analisis akan difokuskan pada strategi perlawanan, faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan, serta dampak perlawanan terhadap perkembangan sejarah Indonesia. Nilai akademik terletak pada pemahaman beragam bentuk perlawanan dan konteksnya dalam sejarah Indonesia.

III. BAB 3 Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme

Bab ini akan menganalisis dampak kolonialisme dan imperialisme di Indonesia pada berbagai bidang, meliputi politik, pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Analisis akan fokus pada perubahan struktural yang terjadi, transformasi sosial dan budaya, dan dampak jangka panjang terhadap perkembangan Indonesia. Nilai akademik terletak pada kemampuan menganalisis dampak yang kompleks dan berkelanjutan dari kolonialisme.

IV. BAB 4 Sumpah Pemuda dan Jati Diri Keindonesiaan

Bab ini membahas Sumpah Pemuda sebagai tonggak penting dalam sejarah Indonesia, menekankan pada proses pembentukan nasionalisme, dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Analisis akan meliputi latar belakang Sumpah Pemuda, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan dampaknya terhadap perkembangan Indonesia. Nilai akademik terletak pada pemahaman tentang pentingnya nasionalisme dan persatuan dalam konteks sejarah Indonesia.

Gambar

Gambar 1.11  Museum Fatahilah, yang pada zaman VOC untuk perkantoran VOC di Batavia.
Gambar 1.12 Pieter Both.
Gambar 1.13. J.P.Coen
Gambar 1.14 Salah satu bagian dari Benteng Victoria di Maluku.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika belum, apa rencana atau tindakan kamu dalam rangka membentuk serta mewujudkan diri sebagai pembaharu kehidupan bagi sesama dan alam, sebagaimana telah disebutkan seblumnya,

Sekarang menjadi sangat jelas bahwa Islam melarang keras hubungan seksual atau hubungan biologis di luar pernikahan, apa pun alasannya. Karena perbuatan zina sangat bertentangan

Maka, rasanya kita tidak perlu menjadi heran, bila ada perbedaan dalam menyembah Tian yang sama itu, dan yang lebih penting lagi untuk tidak berusaha terus

Dalang Wayang ( Golek, Cepak, Kulit , dst) dalam pementasan teater tradisional istana, disamping mereka fasih dalam menuturkan cerita melalui dialog atau tanpa dialog juga

Setelah membahas materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang melibatkan konsep nilai mutlak, maka dapat diambil berbagai kesimpulan sebagai acuan untuk

Menjelaskan isi cerita legenda rakyat lisan dan tulis dengan memperhatikan tujuan komunikasi, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks naratif sesuai konteks

3. Perkembangan Seni Lukis Potret di Indonesia. Museum Basoeki Abdullah Jakarta: 2011. Hak Kekayaan Intelektual: Hak Cipta Seni Rupa dan Desain, Permasalahan dan Solusinya.

Misalnya, apabila kita ingin memahami seluruh isi bacaan dari buku yang kita baca, langkah- langkah yang harus ditempuh adalah: (1) pilih buku yang paling disukai dan