• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSTRAK PASTA DAUN JAMBU BIJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EKSTRAK PASTA DAUN JAMBU BIJI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EKSTRAK PASTA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava linn.) 5 % MENINGKATKAN JUMLAH FIBROBLAS DAN

KETEBALAN KOLAGEN PASCA PENCABUTAN GIGI MARMUT (Cavia cobaya)

Nyoman Sidhi Wisesa

Program Studi Pendidikan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Udayana JL. PB Sudirman Denpasar Bali

ABSTRAK

Pencabutan gigi atau ekstraksi adalah tindakan pengambilan gigi dari dalam soket pada tulang alveolar tanpa disertai rasa sakit, gigi maupun akar gigi tetap utuh dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi. Proses penyembuhan luka dibagi menjadi 4 fase yang berkesinambungan dan tumpang tindih yaitu fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling atau maturasi.

Fibroblas berperan penting pada proses fibrosis yang melibatkan dua dari keempat komponen di atas yaitu migrasi dan proliferasi fibroblas serta deposisi ECM oleh fibroblas. Pada proses inflamasi terjadi perubahan vaskuler yang mempengaruhi besar, jumlah, dan permeabilitas pembuluh darah dan perubahan seluler yang menyebabkan kemotaksis ke arah jejas setelah proses inflamasi berkurang, Migrasi dan peningkatan proliferasi fibroblas di daerah jejas akan meningkatkan sintesis kolagen dan fibronektin, serta peningkatan deposisi matriks ekstraselular Kolagen merupakan agent hemostatik yang sangat efisien, dimana trombosit melekat pada kolagen dan melepaskan substansi yang memulai proses hemostasis. Interaksi kolagen dan trombosit merupakan tahap pertama terjadinya proses penyembuhan yaitu proses hemostasis. Hasil dari Interaksi kolagen-trombosit melepaskan sejumlah substansi biologi aktif termasuk molekul matrik ekstraseluler, seperti fibronektin, fibrinogen, dan beberapa faktor pertumbuhan seperti platellet derived growth factor Kuersetin (Quersetin) adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat kuat. Kuersetin sebagai antioksidan berperan untuk menstabilkan reactive oxygen species yang membuat radikal bebas menjadi inaktif dan menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase, sehingga produksi prostaglandin dan leukotrien dapat berkurang. Penurunan jumlah prostaglandin dan leukotrien mengakibatkan sel radang berkurang pada area luka sehingga proses penyembuhan luka pada fase inflamasi dipercepat. Pada kuersetin terdapat juga fungsi mengaturan sel dengan cara merangsang pembentukan sel TGF-Gđť›˝ yang dapat meningkatkan kemotaksis dan merangsang pembentukan fibroblast pada daerah luka yang dilanjutkan sintesis kolagen pada proses penyembuhan luka. Tujuan: Studi in bertujuan untuk adapun tujuan dari penulisan thesis ini adalah untuk mengetahui pemberian ekstrak pasta daun jambu biji (Psidium guajava linn.) pasca pencabutan gigi marmut untuk meningkatkan jumlah fibroblas dan ketebalan kolagen. Pembahasan : Kuersetin menunjukkan aktivitasnya dalam menghambat reaksi oksidasi low-density lipoprotein (LDL) mencegah kerusakan oksidatif dan kematian sel dengan mekanisme menangkap radikal oksigen, memberi efek farmakologi sebagai antiinflamasi adikal bebas menjadi inaktif dan menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase, sehingga produksi prostaglandin dan leukotrien dapat berkurang. Penurunan jumlah prostaglandin dan leukotrien mengakibatkan sel radang berkurang pada area luka sehingga proses penyembuhan luka pada fase inflamasi dipercepat. Pada kuersetin terdapat juga fungsi mengaturan sel dengan cara merangsang pembentukan sel TGF-Gđť›˝ yang dapat meningkatkan kemotaksis dan merangsang pembentukan fibroblast pada daerah luka yang dilanjutkan sintesis kolagen pada proses penyembuhan luka

Simpulan: Pemberian pasta ekstrak daun biji ekstarak pasta daun biji (Psidium guajava linn.) 5 % menngkatkan jumlah fibroblas dan ketebalan kolagen pasca pencabutan gigi marmut.

(2)

Pendahuluan

Salah satu tindakan dokter gigi dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut adalah pencabutan gigi. Pencabutan gigi dilakukan jika gigi tersebut sudah tidak bisa dipertahankan dalam rongga mulut misalnya apabila perawatan konservasi yang gagal, penyakit periodontal yang parah, infeksi

periapeks atau kelainan jaringan pulpa Tindakan pencabutan gigi diharapkan tanpa

disertai rasa sakit, gigi maupun akar tetap utuh dan minimal traumatik pada jaringan pendukung gigi sehingga bekas pencabutan gigi cepat sembuh. Pada proses pencabutan gigi akan terbentuk perlukaan pada jaringan pendukung gigi seperti kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan jaringan lainnya1,2 Proses penyembuhan luka akibat pencabutan gigi tersebut terdiri dari 4 fase yang berlangsung secara berkesinambungan dan kompleks yaitu hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Fase proliferasi ditandai dengan proses angiogenesis, pembentukan jaringan granulasi, fibroplasia, deposisi kolagen, re-epitelisasi, dan kontraksi luka. Penampang histologi dari proses penyembuhan luka menunjukkan adanya perubahan pada daerah luka seperti penurunan jumlah sel radang, pembentukan pembuluh darah baru, jumlah sel epitel yang meningkat, sel fibroblas meningkat dan terbentuk serat kolagen 5,6,7

Dalam proses penyembuhan luka, sel utama yang terlibat adalah fibroblas dan kolagen. Fibroblas merupakan elemen selular yang banyak ditemukan pada jaringan ikat gingiva yang berproliferasi dan aktif mensintesis komponen matriks pada proses penyembuhan luka dan perbaikan jaringan yang rusak. Fibroblas merupakan bahan dasar pembentukan jaringan parut dan kolagen yang memberikan kekuatan daya rentang pada penyembuhan luka jaringan lunak. Pada saat jaringan mengalami keradangan, maka fibroblas akan segera bermigrasi ke arah luka, berproliferasi dan memproduksi matriks kolagen untuk memperbaiki jaringan yang rusak 1,5.

Kolagen merupakan protein struktural fibrosa yang memberikan kekuatan regang pada kolagen fibril yang berasal dari pertautan silangnya dan bergantung pada vitamin C.

Beberapa tipe kolagen (misalnya tipe I, III, dan V) membentuk fibril melalui pertautan silang lateral pada triple helice, kolagen lain

(misalnya tipe IV) adalah nonfibril dan merupakan komponen membrana basalis.

Kolagen fibril membentuk bagian utama jaringan ikat pada luka yang menyembuh, khususnya pada jaringan parut. Sintesis kolagen diinduksi oleh sejumlah molekul meliputi faktor pertumbuhan (PDGF, bFGFm da nTGF-β) serta sitokin (interleukin 1 [IL-1]

yang disekresikan oleh leukosit dan fibroblas

4,6.

Luka akibat pencabutan gigi secara klinis memerlukan waktu beberapa minggu untuk penyembuhan sempurna. Yang ditandai dengan terbentuknya bundel serabut gingiva yang menutupi soket gigi, sehingga perlu adanya obat untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia telah banyak melakukan pemanfaatan tanaman obat untuk mengobati berbagai penyakit. Penggunaan bahan alami atau herbal, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat dengan adanya semangat back to nature dari kalangan masyarakat sendiri. Obat herbal atau disebut juga obat tradisional banyak digunakan masyarakat saat ini karena tumbuhan herbal dapat diperoleh disekitar rumah10.

Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman flora yang memberikan keuntungan terhadap perkembangan obat herbal. Berdasarkan Internasional Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences sejumlah produk herbal sedang diselidiki dan berbagai produk herbal telah digunakan dalam pengelolaan dan pengobatan luka selama bertahun-tahun.

Tanaman-tanaman yang digunakan secara tradisional sebagai penyembuhan luka dan telah divalidasi secara ilmiah salah satunya adalah jambu biji (Psidium guajava linn.) dimana bagian yang sering dipakai adalah bagian daun 3.

Berdasarkan uji fitokimia daun jambu biji (Psidium guajava linn.) memiliki kandungan flavonoid, saponin, tannin, minyak atsiri, senyawa phenolik, carotenoid dan vitamin C. Flavonoid yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan ini menghambat jalur lipooksigenase dan siklooksigenase di dalam biosintesis metabolit asam arakhidonat sebagai salah satu mediator inflamasi.

Kemudian asam arakhidonat diubah menjadi prostaglandin dan leukotrien yang memiliki efek kemotaktik terhadap sel-sel inflamasi8,9.

(3)

Senyawa kimia kimia yang terkandung dalam daun jambu biji (Psidium guajava linn.) salah satunya adalah quersetin yang merupakan golongan flavonoid jenis flavonol dan flavon yang berkhasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi, nemostatik dan astringensia. Quarsetin adalah salah satu flavonoid yang dapat mencegah terjadinya kematian sel akibat dari radikal bebas.

Quersenin bekerja mencegah konversi radikal superoksida dan hidrogen peroksida menjadi radikal hidrosil. Berdasarkan studi telah terbukti secara signifikan dapat mempercepat penyembuhan luka dan melindungi jaringan dari kerusakan oksidatif 4,11.

Pembahasan

Luka merupakan suatu keadaan kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi karena paparan suhu, zat kimia, gesekan, tekanan, radiasi dan trauma.

Respon tubuh terhadap luka atau trauma dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut penyembuhan luka.

Proses penyembuhan luka adalah suatu proses yang dinamis dan kompleks serta melibatkan beberapa fase yang saling berkelanjutan, saling tumpang tindih dan terprogram dari satu fase ke fase lainnya.

Pada manusia, proses penyembuhan luka yang optimal melibatkan beberapa proses yaitu hemostasis yang cepat, inflamasi yang tepat, proses diferensiasi, proliferasi, dan migrasi sel mesenkimal, angiogenesis, pembentukan sel fibroblast dan sintesis kolagen yang berfungsi memberikan kekuatan terhadap jaringan yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

Penyembuhan luka terutama didalam rongga mulut dapat berjalan lambat karena proses penyembuhan luka ini terganggu oleh adanya bakteri yang ada didalam rongga mulut. Terhambatnya proses proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi dapat mempengaruhi perawatan gigi pasca pencabutan seperti pembuatan gigi palsu atau pemasangan kawat gigi.

Proses penyembuhan luka adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi jaringan. Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Setelah terjadinya luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi antara lain kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan profeoglycans) yang berperan dalam membentuk jaringan baru.

Fungsi kolagen yang lebih spesifik

adalah membentuk jaringan baru (connective tissue matrix) dan dengan

dikeluarkannnya subtrat oleh fibroblast, memberikan tanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai satu kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. Proses selanjutnya adalah epitelisasi, dimana fibroblas mengeluarkan

keratinocyte growth factor (KGF) yang

berperan dalam stimulasi mitosis sel epidermal. Keratinisasi akan dimulai dari pinggir luka dan akhirnya membentuk barrier yang menutupi permukaan luka.

Dengan sintesa kolagen oleh fibroblas, pembentukan lapisan dermis ini akan disempurnakan kualitasnya dengan mengatur keseimbangan jaringan granulasi dan dermis.

Untuk membantu jaringan baru

tersebut menutup luka, fibroblas akan

merubah strukturnya menjadi

myofibroblast yang mempunyai kapasitas

melakukan kontraksi pada jaringan. Fungsi

kontraksi akan lebih menonjol pada luka

dengan defek luas dibandingkan dengan

defek luka minimal. Fase akan berakhir

jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah

terbentuk, terlihat proses kontraksi dan

akan dipercepat oleh berbagai growth

(4)

factor yang dibentuk oleh makrofag dan

platelet.

Pemberian obat-obatan kimia baik secara oral atau topikal diberikan untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca pencabutan. Selain obat-obatan kimia, penelitian tentang obat-obatan berbahan dasar herbal banyak dikembangkan untuk dapat mempercepat proses penyembuhan luka sehingga dapat membantu tenaga kesehatan yang berada didaerah yang terpencil. Salah satunya

obat-obatan berbahan dasar herbal yang diteliti adalah ekstrak daun jambu

biji. Berdasarkan uji fitokimia daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, antosianin, tanin dan vitamin B dan C. Flavonoid memiliki efek sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Efek antiinflamasi flavonoid adalah dengan menghambat jalur lipooksigenase dan siklooksigenase didalam biosentesis metabolit asam arakhidonat sebagai salah satu mediator inflamasi. Asam arakhidonat diubah menjadi prostaglandin dan leukotrien yang memiliki efek kemotaktik terhadap sel-sel inflamasi.

Dasar pemikiran pemberian ekstrak daun jambu biji secara topical untuk meningkatnya jumlah fibroblast dan kolagen didalam ekstrak daun jambu biji terdapat kandungan quersetin, vitamin C dan zat besi (Zn) yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka dengan cara meningkatkan jumlah fibroblast, pembentukan kolagen.

Beberapa jenis cidera seperti terbakar, luka, dan bisul kulit biasanya menghasilkan superoksida dan peroksidasi lipid melalui aktivasi neutrofil. Oleh karena itu, obat-obatan yang menghambat peroksidasi lipid diyakini untuk meningkatkan jumlah serat fibril kolagen, meningkatkan kekuatan serat kolagen, meningkatkan sirkulasi darah, mencegah kerusakan sel dan sintesis DNA.

Peningkatan jumlah fibroblast dan serat kolagen lebih baik dilihat di bawah pengaruh beberapa ekstrak herbal, karena

obat-obatan herbal mengandung zat antioksidan yang tinggi. Dengan demikian, intervensi ke dalam salah satu dari fase ini dengan obat herbal akhirnya dapat meningkatkan jumlah fibroblast dan serat kolagen dalam proses penyembuhan luka.

Simpulan

Dari pembahasan diatas ekstrak pasta daun jambu biji (Psidium guajava linn.) 5 % dapat meningkatkan jumlah fibroblas dan ketebalan kolagen pasca pencabutan gigi marmut (Cavia cobaya)

Daftar Pustaka

1. Broughton, G., Rohrich, R., J. 2011.

Wound And Scars. Sel Read Plast Surg; 10 (7).

2. Gomanthi, K., Ahmed, M. R., Jayakumar, R., 2002. Quersetin incorporated Collagen For Dermal Wound Healing Processes In Rat. Bio- Organic Laboratory, Central Leather Research Institute.

3. Guyton, A. C. 1991. Textbook Of Medical Physiologi. 8th Edicion.

London : W.B. Sounders.

4. Hollmann , Markus, W., Durieux, E,.

2000. Local anesthetics and the inflammatory response : A new therapeutic indication. Anesthesiology

; 93 : 858-75

5. Keast, D., Orsted, H. 2008. The Basic Priciples Of Wound healing. Wound Care Canada vol.6

6. Kumar, A. 2009. Anti Inflamasi and Wound healing activity of Curcuma Aromatica Salisb Extract and its Formulation. Journal Internasional pf Chemical and Research, 1(1) : 304- 310

7. Mackay, D., Miller, A.L. 2003.

Nutritional Support For Wound Healing. Altern Med Rev. 2003 Nov;8(4):359-77.

(5)

8. Okunrobo, L.O., Imafidon, K.E., and Alabi, A.A. 2010. Phytochemical, Proximate and Metal Content Analysis of The Leaves of Psidium Guajava Linn (Myrtaceae). Internasional Journal of Health Research, 3(4):217- 22

9. Silalahi, J. 2006. Makanan

Fungsional. Yogyakarta: Kanisius.

h.118-24.

10. Vernino, S, Low, P.A., Fealey, R.D., Stewart, J.D., Farrugia, G., Lennon, V.A.. N. 2000. Autoantibodies to ganglionic acetylcholine receptors in autoimmune autonomic neuropathies.

11. Yuliani, S., L. Udarno dan Hayati.

2003. Kadar Tanin dan Quersetin Tiga Tipe Daun Jambu Biji (Psidium guajava). Buletin tanaman Rempah dan Obat. 14(1):17-24

Referensi

Dokumen terkait

Panjang larva stadium kedua dari jaringan somatik mencit yang diinfeksi adalah 410 ìm dan lebarnya 22,5 ìm di titik tengah, serta terdapat perbedaan pada dorsal lip, kutikula,

Pada tahapan ini penelusuran informasi pada sumber primer sudah memasuki pada tingkat pemahaman pada diri informan, tahapan ini informan sudah mulai menemukan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan beserta hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai

Commentary on conversation and its role as a guide to her writing runs throughout Moore’s prose; often when she writes about literary style and rhythm

Selanjutnya peserta ketiga dari RT 04 dengan memakai pakaian adat jawa dan membawa gunungan yang lebih besar yang dihiasi dengan sayuran dan buah- buahan yang segar, diiringi

As learning environment continues to grow in this digital age, this motivates the research question in this study: is there any effect of computerized feedback on students’

The Effects of the STAD-Cooperative Learning Method on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education.. College of Education, University of

Sproket rantai rol pada sepeda motor merupakan komponen yang sangat penting, komponen ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari mesin penggerak ke roda belakang.