36 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat melaksakan sebuah penelitian ini yaitu dengan cara menggunakan sebuah pendekatan kualitatif.
Dimana pendekatan kualitatif adalah cara atau pendekatan untuk menjalankan sebuah penelitian yang selalu digunakan untuk mengetahui sebuah fenomena atau digunakan untuk dapat memahami sesuatu yang sedang dialami dan dirasakan oleh subjek penelitian. Misalnya, memusatkan perhatian pada cara berperilaku, cara menggambarkan atau menjelaskan sesuatu berbentuk bahasa serta kata-kata dengan cara menggunakan metode yang ilmiah (Moleong, 2007). Diantara alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan sebuah penelitian kualitatif adalah penelitian yang berasal dari pandangan seorang peneliti.
Dimana untuk dapat melaksanakan sebuah penelitian, seorang peneliti diharuskan untuk memiliki sebuah pengetahuan serta wawasan yang cukup luas, sehingga seorang peneliti mudah dalam melakukan komunikasi dan dapat melakukan penyesuaian diri dengan subjek dan akan memudahkan peneliti untuk merangkai sebuah pertanyaan yang jelas dan bermakna, sehingga seorang peneliti dapat mengajukan sebuah pertanyaan, melakukan pengambilan dokumentasi, melakukan sebuah observasi, hingga melakukan sebuah analisis data sesuai yang dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti.
Data informasi yang diperoleh oleh peneliti yaitu apa adanya dan tidak ada
37
yang dibuat-buat. Dalam menggunakan pendekatan kualitatif, objek yang ada dalam penelitian ini dibatasi sehingga informasi yang diambil dapat diambil alih sebanyak yang diharapkan. Pendekatan kualitatif adalah sebuah pendekatan dalam penelitiian yang biasanya digunakan untuk dapat menjelaskan dan menganalisa sebuah fenomena, mulai dari adanya sebuah aktivitas sosial, terjadinya sebuah peristiwa, serta pemikiran dan, sikap dari individu, atau kelompok.
Dari dua definisi yang ada, dapat dikatakan bahwa pendekatan kualitatif adalah sebuah cara yang digunakan oleh peneliti untuk dapat menggambarkan suatu fenomena, aktivitas sosial, peristiwa, dalam bentuk tertulis yang secara alami muncul dari subjek penelitian. Dalam menggunakan sebuah pendekatann kualitatif, peneliti dan subjek akan berkomunikasi secara langsung. Dimana seorang peneliti juga berperan sebagai alat dalam melakukan sebuah penelitian. Oleh karena itu, dalam melakukan sebuah penelitian kualitatif, peneliti harus terlibat sedekat mungkin dengan subjek agar supaya dapat, melihat peristiwa sebagaimana adanya. Peneliti menggunakan metode ini karena data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tidak berbentuk numerik, dan merupakan fenomena yang menurut peneliti lebih mudah dipelajari melalui pendekatan kualitatif. (Machmud D. M., 2018)
3.2 Tipe dan Dasar Penelitian
Tipe yang akan digunakan oleh peneliti yaitu tipe deskriptif. Tipe deskriptif merupakan sebuah tipe yang ada pada penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah objek tertentu dalam penelitian dan memiliki
38
sebuah karakter sesuai dengan fakta yang ada (Kriyanto, 2006). Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan variabel tersendiri dan tidak ada perbandingan dengan variable lain. Peneliti akan memaparkan fakta atau informasi tentang penemuan di lapangan sesuai dengan kondisi dan kenyataan di lapangan. Dasar dari penelitian ini yaitu menggunakan studi kasus, karena dalam penelitian ini, seorang peneliti berharap untuk dapat menggalih fenomena lebih dalam, sehingga pada akhirnya ia mampu untuk dapat memberikan sebuah penjelasan dan penjabaran yang lengkap dan mendalam mengenai adanya data temuan yang terdapat pada fenomena yang diteliti. Studi kasus bertujuan untuk dapat mendalami kasus-kasus tertentu, sehingga dapat mengidentifikasi hubungan sosial (Prihatsanti, 2018).
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3.1 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan setelah seminar proposal dilakukan.
3.3.2 Tempat Penelitian
Pada penelitian ini nantinya akan dilaksanakan dengan turun lapangan secara langsung di beberapa tempat yang berbeda, yaitu:
a. Sanggar seni CIO Desa Karangbendo Kec. Tekung, Kab. Lumajang b. Sanggar Seni Palupi Jl. Panglima Besar Sudirman Kabupaten Lumajang c. Sanggar Seni Sunan Bonang, Ds. Klanting Plandisari Kec. Sukodono
Kab. Lumajang
d. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang
39 3.4 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seseorang yang akan diwawancarai selama penelitian, ia ditunjuk oleh peneliti untuk dapat dapat memberikan sebuah penjelasan yang merupakan sumber informasi yang akan digali oleh peneliti, untuk membantu peneliti dalam memperoleh fakta baru dalam penelitiannya. Topik yang ada pada sebuah penelitian yaitu harus sesuai dengan yang telah dipelajari oleh peneliti dan sesuai dengan tujuannya dalam melakukan penelitian. Sesuai dengan penjabaran tersebut, maka teknik yang akan digunakan oleh peneliti untuk dapat menentukan subjek penelitian yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan sebuah teknik yang dapat digunakan untuk menyesuaikan sebuah sampel sesuai dengan tujuan peneliti (Semiawan, 2010).
Subyek dalam penelitian ini akan ditentukan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti, dimana subjek memiliki pemahaman serta mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melaksanakan sebuah penelitian, sehingga hal tersebut akan mempermudah seorang peneliti dalam melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi lainnya.
Berdasarkan dengan uraian yang ada, maka terdapat beberapa kriteria yang akan digunakakn oleh peneliti untuk dapat menentukan dalam subjek penelitian:
40
a. Bersedia untuk menjadi subjek dalam penelitian yang dilakukan b. Telah terlibat secara langsung dalam kesenian musik dhanglung dengan
kurun waktu minimal 2 tahun
c. Mengerti tentang kesenian musik dhanglung
d. Dapat mengetahui secara jelas kesenian musik dhanglung dan sejarahnya
e. Pernah melihat secara langsung kesenian musik dhanglung
f. Mengetahui bahwa terdapat proses interaksi simbolik pada kesenian musik dhanglung
Dalam melakan sebuah penelitian ini, maka peneliti telah menentukan delapan orang yang akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian Abah Dimo selaku, pelaku seni, Zainul Arifin selaku ketua Sanggar Kesenian CIO, Dwi Suwartiningsih selaku ketua Sanggar Kesenian Palupi, Sri Arum Ningrum Staff Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Yuniawan Tri Rohmadona Staff Bidang Kebudayaan Seksi Kesenian, Aris Kartika sari Staff Bidang Kebudayaan Seksi Kesenian, Nadia Avianasari selaku Masyarakat, Abdul Ghofur selaku Masyarakat.
3.5 Jenis Data Peneitian
Dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti akan menggunakan dua jenis sumber data, yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
3.5.1 Data Primer
Menurut Sugiyono, data primer adalah sumber data yang akan memberikan informasi secara lugas atau langsung kepada seorang peneliti.
41
Dengan cara ini, informasi data yang asli dan sesuai adalah informasi data yang akan di dapatkan oleh seorang peneliti, dengan cara melalui wawancara secara langsung dengan melakukan observasi terkait dengan nama dan pendapat subjek sesuai dengan pertanyaan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, data primer akan diperoleh peneliti dari hasil wawancara yang dilakukan dan observasi dengan beberapa seniman, yaitu Abah Dimo, Kepala Sanggar Seni CIO Zainul Arifin dan Ketua Sanggar Seni Palupi Dwi Suwartiningsih, Nadia Avianasari selaku Masyarakat, Abdul Ghofur selaku Masyarakat. (Sugiyono, 2015)
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah sebuah informasi yang akan diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung atau informasi yang akan didapatkan melalui orang lain atau melalui arsip dokumen,atau data pendukung (Sugiyono, 2015).
Data informasi tambahan dalam penelitian ini yaitu di dapatkan melalui Jurnal Online, Buku, Pemberitaan.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode dalam pengumpulan data adalah strategi yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperoleh oleh seorang peneliti dalam mencapai tujuan penelitian (Arikunto, 2006). Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni dengan cara terjun langsung ke lapangan sehingga peneliti berhasil mendapatkan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan para peneliti, lebih tepatnya dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data:
42 3.6.1 Observasi
Observasi adalah sebuah hal yang mengacu pada kegiatan yang peneliti akan mengamati dan merekam secara sistematis secara langsung yang dilakukan oleh subjek penelitian (Sugiyono, 2015). Peneliti dalam penelitian menggunakan observasi partisipatif dimana seorang peneliti, akan terjun dan terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari yaitu dengan cara mengamati merekam dan berinteraksi dengan subjek penelitian dalam kegiatan yang berhubungan langsung dengan data yang akan diteliti.
Observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu saat peneliti melakukan turun langsung ke lapangan dan bertemu dengan subjek dalam penelitian dan peneliti melakukan pengamatan pada situasi yang sedang terjadi
3.6.2 Wawancara mendalam
Wawancara adalah salah satu cara yang telah menjadi bagian dari sebuah pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan tersebut terdapat sebuah teknik yang wawancara yang mendalam. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan satu teknik untuk pengumpulan data yaitu dengan cara menggunakan teknik wawancara yang mendalam. Wawancara yang mendalam adalah sebuah langkah dimana seorang peneliti akan menjelaskan data yang ada secara lebih mendalam, dan terbuka yang didasarkan pada masalah dan kebutuhan dalam penelitian yang sedang dilakukan saat ini.
Dimana hal tersebut akan berpedoman pada kebutuhan dalam sebuah
43
penelitian. Dalam hal ini akan dilakukan wawancara yang mendalam yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti (Moleong, 2007).
Wawancara yang mendalam adalah diskusi atau percakapan yang terjadi antara peneliti dengan subjek penelitian yang akan berfokus terhadap sebuah pendapat yang didapatkan mengenai pengalaman hidup subjek penelitian yang nantinya akan di ungkapkan dengan menggunakan sebuah Bahasa dari subjek penelitian sendiri. Wawancara mendalam dapat dibilang sering digunakan untuk dapat menggalih sebuah pengalaman individu pada kehidupan sehari-hari yang ada dalam lingkungan bermasyarakat. Pada saat melakukan wawancara mendalam, peneliti akan menggunakan berbagai pertanyaan terbuka untuk melakukan penggalian data mendalam tentang topik yang telah ditentukan (berdasarkan tujuan dan maksud melakukan wawancara). Penggalian sebuah data yang peneliti lakukan yaitu digunakan untuk mendapatkan sebuah pendapat berdasarkan dari sudut pandang dari informan dalam memandang suatu masalah.
Sebuah Teknik wawancara yang akan peneliti gunakan yaitu dengan cara mewawancarai subjek secara langsung atau dengan tatap muka. Alasan hal tersebut dilakukan yaitu karena peneliti ingin menggalih sebuah informasi serta pemahaman mengenai sebuah aktivitas yang dilakukan oleh subjek penelitian serta adanya pengalaman yang berharga tentang kejadian yang telah berlalu yang tidak dapat diperhatikan langsung oleh peneliti.
44 3.6.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan strategi yang digunakan dalam proses pemilihan data yang akan dipilih secara langsung oleh peneliti guna untuk dijadikan sebagai data-data pendukung dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan supaya hasil dari data yang ada dan beberapa data pendukung tertentu lainnya yang telah di peroleh dari peneliti dapat lebih lengkap serta memperkuat hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Dokumen merupakan sebuah rangkaian catatan dari kejadian sebelumnya yang berbentuk sebuah cerita, tulisan, gambar hingga karya dari seseorang. Jenis data dokumentasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti yaitu berupa foto dan video.
3.7 Tenik Analisis Data
Teknik analisis sebuah data yang akan dilakukan seorang peneliti dalam sebuah penelitian kualitatif yaitu ketika proses pemilihan dan pengumpulan data selesai, yaitu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Analsisi data kualitatif yaitu Teknik alanisis yang dilakukan secara interaktif dan terus menerus hingga sebuah masalah dapat terselesaikan (Sugiyono, 2015).
Pengumpulan Data
Kondensi Data
Penyajian Data
Kesimpulan
45
Tabel 2: Teknik Analisis Data Kualitatif menurut Miles dan Hubermen
Sumber: (Machmud D. M., Tuntunan Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan Prinsip Dasar Penelitian Ilmiah, 2018)
Selama proses penelitian ini, teknik analisis data yang akan digunakan oleh peneliti adalah dengan memanfaatkan model analisis Miles dan Hubermen. Berdasarkan tabel gambar yang ada, sebuah proses analisis pada data yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu terdiri dari beberapa langkah:
3.7.1 Pengumpulan Data
Dalam proses pemilahan dan pengumpulan data, peneliti akan melakukan pengumpulan data yaitu dari hasil pelaksanaan proses wawancara, observasi, dan proses dokumentasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Adanya data tersebut berupa pendapat mengenai fenomena, foto, video, dan perilaku dari subjek penelitian.
3.7.2 Kondensi Data
Pada saat melaksakan penelitian, peneliti diharuskan untuk dapat memahami, memilih, dan menjelaskan seluruh informasi yang diperoleh oleh peneliti, yaitu dari hasil catatan lapangan, hasil observasi, wawancara, serta beberapa dokumen.
3.7.3 Penyajian Data
Selanjutnya adalah penyajian data. Dimana Miles and Huberman telah mendefinisikan bahwa Penyajian data adalah suatu proses pendeskripsian data yang telah disusun sehingga dapat memberikan sebuah pernyataan, kesimpulan, hingga menghasilkan sebuah tindakan. Dalam melakukan
46
sebuah penelitian kualitatif, maka adanya data yang dihasilkan dari penelitian tersebut dapat disajikan dalam bentuk deskripsi yang singkat dan naratif.
3.7.4 Penarikan Kesimpulan
Tahap terakhir yang terjadi adalah menarik kesimpulan dan penyesuaian dari data yang telah diperoleh oleh peneliti. Disini peneliti akan menarik sebuah kesimpulan yang bersifat hanya sementara, sehingga hal tersebut akan dengan mudah berubah jika peneliti tidak menemukan sebuah data yang kuat untuk dijadikan sebuah pendukung dalam proses pengumpulan data. Namun, apabila peneliti menemukan data yang sesuai dengan yang diteliti, maka kesimpulan yang ada merupakan sebuah kesimpulan yang sesuai dan dapat dipercaya. Cara yang ada tersebut, akan membantu peneliti menjawab sebuah rumusan masalah yang ada dan memudahkan peneliti dalam menarik sebuah kesimpulan.
Hal tersebut juga tidak dapat dipungkiri bahwa akan terdapat sebuah kemungkinan, kesimpulan yang ditarik oleh peneliti tidak menjawab sebuah rumusan masalah yang telah ada. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif yang dilakukan dan adanya sebuah rumusan masalah bersifat jangka pendek atau sementara. Dimana nantinya akan dapat dikembangkan setelah seorang peneliti melakukan kegiatan turun lapangan.
3.8 Uji Keabsahan Data
Dalam melakukan uji keabsahan data pada penelitian ini, maka peneliti akan menggunakan sebuah teknik yakni triangulasi sumber data.
47
Triangulasi sumber data merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan sebuah pemeriksaan yang memanfaatkan sesuatu selain data untuk dapat melakukan sebuah perbandingan sesuai dengan data yang ada (Machmud D. M., 2018). Triangulasi yang digunaan peneliti dalam melakukan sebuah penelitian ini yaitu dengan memperkuat adanya sumber- sumber bukti yang telah dikumpulkan, yang akan digunakan untuk diperiksa dan di evaluasi untuk dapat menilai sebuah keberhasilan penelitian. Dimana adanya informasi-informasi yang akan diperoleh yaitu dengan cara merekam pada saat proses wawancara dilaksanakan dan nantinya akan digabungkan menjadi satu, melakukan observasi, dan adanya sebuah dokumentasi.