• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (ROA) YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) KANTOR PERWAKILAN MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (ROA) YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) KANTOR PERWAKILAN MAKASSAR"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (ROA) YANG LISTED

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) KANTOR PERWAKILAN MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Jurusan Manajemen Bisnis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

INDAH MUTMAINNAH 10572 02976 11

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

(2)

i

PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (ROA) YANG LISTED

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) KANTOR PERWAKILAN MAKASSAR

INDAH MUTMAINNAH 10572 02976 11

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Jurusan Manajemen Bisnis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

(3)

ii

(4)

iii H

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan:

Nama Mahasiswa : INDAH MUTMAINNAH STB/NIM : 10572 02976 11

Tempat/Tgl. Lahir : Bulukumba, 16 Mei 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Program Studi : Manajemen

Jurusan : Manajemen BIsnis

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar.

Dengan pembimbing masing-masing:

1. Drs.H.Sultan Sarda. MM 2. Muh.Nur Rasyid,SE. MM

Benar adalah hasil karya sendiri, bebas dari ciplakan/plagiat.

Pernyataan ini di buat dalam keadaan sadan apabila dikemudian hari ditemukan ketidakbenaran, maka saya bersedia dituntut didalam/luar pengadilan dan menanggung resiko yang diakibatkannya.

Demikian surat pernyataan ini, saya buat sebagai tanggung jawab formal untuk dipergunakan sebagai mestinya.

Makassar, Ramadha 1435 H

Juli 2015 M

Indah Mutmainnah 10572 02976 11

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Sebagai awal kata, tak ada yang lebih pantas penulis ucapkan kecuali memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) Yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar Tahun 2009-2013.

Teriring shalawat dan salam kepada baginda rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan sejati yang sepatutnya kita refleksikan disegala aspek kehidupan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Manajemen dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sembah sujud kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta, pembimbing hidupku, Ayahanda Kibo S.Ag dan Ibunda ST. Ruhaeni, atas segala cinta dan kasih sayang yang telah kau berikan sejak kecil sampai saat ini, doa, semangat serta kerja kerasmu yang membuat penulis bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. "Ayah, Ibu, betapa aku ingin mempersembahkan yang terbaik atas segala perjuangan yang engkau lakukan untuk cita-cita dan masa depanku".

v

(7)

Dengan rasa bangga saya ucapkan terima kasih kepada saudara saya tercinta Syamsul Bahri atas segala motivasi dan dukungan selama melakukan studi dan keluarga besar yang telah banyak memberikan dorongan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada:

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib., M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadi yah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh Aris Pasigai., SE, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Drs. H. Sultan Sarda, MM, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Muh.Nur Rasyid., SE, MM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatian serta kesabarannya memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Al Fatih Manggabarani, SE, MM yang selalu membimbing dalam penyusunan proposal ini serta segenap dosen dan seluruh anggota staf

vi

(8)

vii

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

6. Seluruh Keluarga besarku, kalian adalah sumber motivasi dan solusi dari segala kesah menjalani hidup hingga penulis bisa sampai pada tahap sekarang ini.

7. Sahabat-sahabat terbaikku:Irmayanti Ibrahim, Rezkiany Rara, Julianti Lestari, Nur Intan, Nur Atri Annisa, Susilawati, Risna Nur Aisyah, Andi Ainul Furqan. Dan saudara-saudariku “ME 011” terima kasih untuk semua keceriaan, kebersamaan serta semangat sepanjang perjalanan kuliah kita selama ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah dengan ikhlas menyayangi dan membantu dalam hari-hariku.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari karya tulis ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, penulis harapkan saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak demi terwujudnya hasil skripsi yang lebih baik untuk masa-masa yang akan datang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, Juli 2015 Penulis,

Indah Mutmainnah

vii

(9)

ABSTRAK

Indah Mutmainnah. 2015. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) Yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar, dibimbing oleh Bapak Drs.

H. Sultan Sarda selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Muh.Nur Rasyid selaku Dosen Pembimbing II.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas Perbankan yang diproksikan dengan ROA. Objek Penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan Laporan Keuangan Publikasi Tahun 2009-2013.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Tahunan dari website masing-masing Bank Umum Tahun 2009-2013. Jumlah sampel sebanyak 4 bank umum yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia dengan periode 2009-2013 yang diambil melalui purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi dan analisis koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil analisis korelasi di peroleh nilai r = 0.984 diperoleh korelasi yang searah serta menunjukkan keeratan hubungan variabel X dan Y yang sangat erat.

Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan sebesar 96. 82%

terhadap tingkat profitabilitas perbankan (ROA). Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio dan Return on Asset.

viii

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

SURAT KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 - 8 A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9 - 23 A. Pengertian Bank ... 9

B. Tugas dan Fungsi Bank ... 10

C. Kinerja Keuangan Bank ... 10

D. Analisis Rasio Keuangan Bank ... 14

E. Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 15

F. Return On Asset (ROA) ... 18

G. Hubungan Antar Variabel ... 20

H. Penelitian Terdahulu ... 20

I. Kerangka Pikir ... 23

J. Hipotesis ... 23 BAB III METODE PENELITIAN ... 24 - 30

ix

(11)

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 27

G. Definisi Operasional Variabel ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31 - 45 A. Sejarah Singkat Perusahaan BEI ... 31

B. Visi dan Misi Perusahaan BEI ... 33

C. Struktur Organisasi Perusahaan BEI ... 33

D. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 38

E. Hasil Analisis Data ... 42

BAB V PENUTUP ... 46 - 47 A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 51

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 59

x

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar pengukuran tingkat CAR Bank Indonesia……… 17

Tabel 2.2 Standar pengukuran tingkat ROA Bank Indonesia ... 19

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian Bank Umum Go Public……… 26

Tabel 3.2 Definisi Operasional……….. 30

Tabel 4.1 Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan ... 38

Tabel 4.2 Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan Perbankan ... 40

Tabel 4.3 Rata-rata nilai CAR dan ROA ... 41

Tabel 4.4 Pencapaian nilai CAR ideal standar BI ... 42

Tabel 4.5 Perhitungan Persamaan Regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) ... 43

xi

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 23 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan BEI

xii

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan dalam perekonomian modern merupakan industri jasa yang dominan dan menunjang hampir seluruh program pembangunan ekonomi, karena kegiatan perekonomian itu dijalankan dengan uang.

Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sebagian besar melibatkan jasa dari sektor perbankan. Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat tranmisi kebijakan moneter.

Industri perbankan merupakan suatu lembaga yang berperan pembangunan ekonomi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

1

(15)

rakyat banyak serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran.

Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan, kemajuan- kemajuan serta potensi dimasa mendatang, faktor utama yang pada umumnya mendapatkan perhatian oleh para analis adalah: (1) likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi dalam jangka pendek atau pada saat jatuh tempo. (2) Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan utnuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, dan (3) profitabilitas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu (Munawair S, 2002:56). Salah satu teknik dalam analisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan (Kasmir, 2008:281). Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis perusahaan yang menjelaskan berbagai perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan pola perubahan tersebut untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan (Irham fahmi, 2014:50).

Rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para pengambil keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal dalam menentukan kebijakan berikutnya. Keuntungan dengan membaca laporan keuangan ini

(16)

3

pihak manajemen diharapkan dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.

Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputas dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan penanaman dana lainnya. Dalam industri perbankan risiko kegagalan yang terjadi biasanya disebabkan oleh kegagalan dalam menangani portofolio kredit ataupun kesalahan manajemen perusahaan yang berakibat pada kesulitan keuangan bahkan kegagalan usaha perbankan, sehingga pada akhirnya dapat merugikan kegiatan perekonomian nasional dan merugikan masyarakat selaku pemilik dana.

Menurut (Selamet Riyadi, 2004:149) tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan standar Bank Indonesia. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis 5 aspek, yaitu Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity. Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilaii kondisi keuangan perusahaan perbankan. Aspek capital (permodalan) dapat dinilai melalui Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek assets dinilai dengan Non Performing Loan (NPL), aspek earning meliputi Return On Asset (ROA), sedangkan aspek likuiditas meliputi Loan to Deposit Ratio (LDR).

(17)

CAR adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal. Perhitungan Capital Adequacy didasarkan pada prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya.

Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements (BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR.

Dengan pengelolaan yang baik suatu bank akan terus meningkat modal dengan memperhatikan indikator kesehatan permodalan yaitu CAR, maka profitabilitas pun akan ikut meningkat. Sebaliknya apabila CAR suatu bank menurun maka profitabilitas pun akan meningkat.

Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas yang digunakan adalah ROA karena dapat menghitungkan kemampuanmana jemen bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya.

Menurut (Lukman Dendawijaya, 2009:118) semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

(18)

5

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Selain itu juga, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA dari pada ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan Apabila ROA meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas.

Kondisi perbankan inilah yang menarik untuk diteliti. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio keuangan pada tingkat profitabilitas perbankan di Indonesia, maka dalam penelitian ini mengambil kasus pada bank go public dengan menganalisis kinerja keuangannya untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas di masa yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tentang

“Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) Yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar” dianggap penting dilakukan. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah Capital Adequacy Ratio.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diukur di atas, masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

(19)

Apakah Tingkat Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas Perbankan (ROA)?

Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap tingkat profitabilitas perbankan (ROA).

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui apakah Tingkat Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan (ROA).

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik, diantaranya:

1. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan.

2. Dapat memberikan informasi kepada manajemen untuk memperbaiki kinerja keuangan perbankan.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti selanjutnnya dalam melakukan penelitian yang Sama.

D. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dengan sistematika yang disusun secara berurutan yang terdiri dari beberapa bab yaitu : Bab I Pendahuluan, Bab II

(20)

7

Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Penutup.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang mendasari diadakannya penelitian. Rumusan masalah merupakan pertanyaan mengenai keadaan yang memerlukan jawaban penelitian.

Tujuan penelitian berisi tentang hal yang ingin dilakukan. Kegunaan penelitian merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian.

Sistematika penulisan mencakup uraian singkat pembahasan materi dari tiap bab.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang terdiri dari pengertian bank, tugas dan fungsi bank, kinerja keuangan bank, analisis rasio keuangan bank, Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), hubungan antar variabel, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data merupakan penguraian jenis data dari variabel penelitian serta dari mana sumber data berasal, metode pengumpulan data merupakan metode yang digunakan untuk mengambil data, metode analisis data berupa alat analisis yang digunakan dalam

(21)

penelitian, teknik analisis dan definisi operasional variabel berupa variabel yang dipakai dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang deskripsi obyek penelitian yang membahas obyek penelitian. Analisis data berupa penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca. Pembahasan bertujuan untuk mencari makna yang lebih mendalam dan penerapan dari hasil analisis.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan agar dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan perbankan untuk meningkatkan kinerja profitabilitasnya. Kesimpulan merupakan sajian singkat dari analisis yang dilakukan. Saran berupa anjuran kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.

(22)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.

Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah

“ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Menurut UU No. 14 tahun 1967 Pasal 1 tentang Perbankan adalah

“lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa- jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang”.

Menurut Kasmir, (2008:11) bank adalah Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun Dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

(23)

Menurut Lukman Dendawijaya, (2009:14) bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.

Menurut Herman Darmawi, (2012:1) perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

B. Tugas dan Fungsi Bank

Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Sedangkan fungsi bank pada umumnya:

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

C. Kinerja Keuangan Bank

Kinerja keuangan perusahaan adalah salah satu dasar penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan

(24)

11

berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Bank sebagai sebuah perusahaan wajib mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan transparansi atau pengungkapan informasi laporan keuangan bank yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan, serta sebagai dasar pengambilan keputusan.

Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, di mana informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan. Penilaian kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan pendekatan analisa rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan di masa depan.

Penilaian kinerja keuangan perbankan dimaksudkan untuk menilai keberhasilan manajemen di dalam mengelola suatu badan usaha.

Penilaian ini dapat diproksi dengan:

1. Indikator Financial Ratio.

2. Ketentuan penilaian kesehatan perbankan (peraturan Bank Indonesia), dan

3. Fluktuasi harga saham dan returnsaham (bank publik).

(25)

Dalam riset-riset yang berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan perbankan pada umumnya para peneliti dalam memilih proksi kinerja perusahaan berdasarkan pertimbangan:

1. Hasil riset-riset sejenis pada masa sebelumnya.

2. Menggunakan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang.

3. Kelaziman dalam praktek.

4. Mengembangkan model pengukuran melalui pengujian secara statistik untuk memilih tolok ukur yang sesuai dengan tujuan risetnya.

Dalam penelitian ini digunakan indicator financial ratio dalam menilai kinerja keuangan bank. Indicator financial ratio yang digunakan terdiri dari Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen. ROA merupakan ukuran dari kinerja keuangan bank dalam memperoleh laba sebelum pajak, yang dihasilkan dari total aset (total aktiva) bank yang bersangkutan (Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001).

Menurut Suad Husnan, (2004:396) kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel. Sumber utama variabel yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang dapat dijadikan dasar kinerja keuangan perusahaan.

(26)

13

Menurut Irham Fahmi, (2014:21) laporan keuangan merupakan Suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi para pengguna (users) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuaangan yang bersumber dari intern perusahaan yang bersangkutan. Bahwa laporan keuangan utama meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan aliran kas.

Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001.

Tujuan laporan keuangan, menurut “Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, adalah sebagai berikut:

a. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.

b. Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan.

c. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi Keuangan perusahaan.

(27)

d. Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

D. Analisis Rasio Keuangan Bank

Analisis rasio keuangan adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu ataupun secara kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Analisis rasio keuangan digunakan sebagai dasar perencanaan pengambilan keputusan untuk memperoleh gambaran perkembangan keuangan dan posisi keuangan perusahaan di masa yang Akan datang, dan juga digunakan untuk pihak manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan pemberian kredit dan penanaman modal suatu perusahaan (Munawir S, 2002:64).

Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode keuangan tersebut (Selamet Riyadi, 2004:137). Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan dalam neraca publikasi biasanya meliputi rasio permodalan yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),

(28)

15

rasio rentabilitas yaitu Return On Assets (ROA), rasio Likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR).

Rasio Profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan Modal (Modal Inti) atau Laba (Sebelum Pajak) dengan total Assets yang dimiliki bank pada periode tertentu. Return On Assets (ROA) menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Capital Adequacy Ratio yaitu rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank, untuk saat ini minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), atau ditambah dengan Risiko Pasar dan Risiko Operasional, ini tergantung pada kondisi bank yang bersangkutan, CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ini, mengacu pada ketentuan / standar internasional yang dikeluarkan oleh Banking for International Settlement (BIS). Dengan menggunakan analisa rasio, kita dapat menentukan tingkat kinerja keuangan suatu bank.

D. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Dahlan Siamat (2005:99) modal merupakan salah satu faktor yang penting bagi bank dalam mengembangkan usahanya.

Permodalan bagi bank sebagaimana perusahaan pada umumnya selain berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap kegiatan operasinalnya juga berperan sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Modal yang dimiliki oleh suatu bank pada dasarnya

(29)

harus cukup untuk menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi oleh bank. Rasio kecukupan modal merupakan rasio yang bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang dilakukannya. Rasio permodalan minimum untuk industri perbankan diterapkan sebesar 8% (Ferry Idroes, 2008:40). Permodalan bank yang cukup atau banyak sangat penting karena modal bank dimaksudkan untuk memperlancar operasional sebuah bank.

Berdasarkan Surat Edaran dari Bank Indonesia No. 13/24/PBI/2011, dalam melakukan perhitungan Permodalan, Bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan Permodalan, Bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan Profil Risiko Bank. Semakin tinggi Risiko Bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi Risiko tersebut. Tingkat kecukupan modal pada perbankan diwakilkan dengan rasio Capital Adequacy Ratio. CAR memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko, yang dibiayai dari modal sendiri. Kecukupan modal yang tinggi dan memadai akan meningkatkan volume kredit perbankan.

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:120) capital adequacy ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, Surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri disamping

(30)

17

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit diberikan.

Modal bank adalah total modal yang berasal dari bank yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Modal inti yaitu modal milik sendiri yang diperoleh dari modal disetor oleh pemegang saham. Modal inti terdiri dari modal disetor, agio saham, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan laba tahun lalu, laba tahun berjalan, dan bagian kekayaan anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, modal kuasa, dan pinjaman subordinasi. Sedangkan ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dengan ATMR administratif. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8%. Angka tersebut merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara internasional berdasarkan standar Bank for International Settlement (BIS).

Tabel 2.1 Standar Pengukuran Tingkat CAR dari Bank Indonesia

Tingkat Predikat

8% ke atas Sehat

6,4%-7,9% Kurang Sehat

Di bawah 6,4% Tidak Sehat

(31)

Perhitungan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) sesuai dengan standar Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

E. Return On Asset (ROA)

Menurut Harmono, (2011:109) profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas adalah tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba atau bisa diartikan tingkat kemampulabaan. Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Profitabilitas diukur dengan ROA yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA adalah rasio yang digunakan mengukur kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan total asetnya.

Menurut Lukman Dendawijaya, (2009:118) return on asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total aset (total aktiva). Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak. Total aset yang digunakan

(32)

19

untuk mengukur ROA adalah jumlah keseluruhan dari aset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang perolehan dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat.

Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat. Rasio yang digunakan yaitu dengan ROA. Untuk apakah suatu bank mendapatkan keuntungan yang wajar, maka digunakan rasio ROA untuk mencarinya. Perhitungan untuk mencari ROA adalah:

Adapun penilaian rasio ROA berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah ROA ≥1, 22% yang termasuk dalam bank sehat.

Tabel 2.2 Standar Pengukuran Tingkat ROA dari Bank Indonesia

Tingkat Predikat

Di atas 1,22% Sehat

0,99% - 1,22% Cukup Sehat 0,77 – 0,99% Kurang Sehat Di bawah 0,77% Tidak Sehat

(33)

F. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Antara CAR dan Profitabilitas Perbankan (ROA)

Menurut Dahlan Siamat (2005:276) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Rasio CAR menggambarkan modal bank. Semakin besar CAR, maka semakin besar kemampuan bank dalam menghasilkan laba dan semakin tinggi kemampuan modal bank untuk mendanai aktiva produktif.

Rasio ROA menggambarkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba sebelum pajak. Semakin besar rasio ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio CAR menunjukkan kemampuan bank dalam memperoleh laba yang baik, sehingga rasio CAR berpengaruh positif terhadap laba dan meningkatkan rasio ROA.

G. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan terhadap kinerja profitabilitas. Penelitiannya antara lain:

1. Ratu Marlina (2000) Penilaian yang dilakukan oleh Ratu Marlina menganalisis “Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Risiko Modal Terhadap Profitabilitas Bank”. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh

(34)

21

terhadap profitabilitas bank dan risiko modal sebagai faktor bawaan dari CAR mempunyai pengaruh yang rendah terhadap profitabilitas bank. Penelitian tersebut menggunakan return on equity (ROE) dalam mengukur tingkat profitabilitas bank. Dari penjelasan di atas penulis mempunyai pemikiran bahwa kenaikan nilai CAR tanpa diimbangi oleh penambahan modal tunai tidak menjamin kemampuan bank untuk mengembangkan aktivanya sebanding dengan nilai modal yang menjamin setiap penambahan aktiva tersebut. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan bank untuk mendapatkan laba.bank sesuai dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai lembaga intermediary yang pada akhirnya akan menjamin pemasukan uang tunai bagi kelangsungan hidup bank tersebut. Oleh karena itu hal ini perlu diteliti dan dibuktikan kebenarannya dalam praktek, adalah mengenai pengaruh yang disebabkan dari tingkat kecukupan modal yang dimiliki oleh bank terhadap kemampuan bank untuk menghasilkan laba.

2. Fitria Astuti (2008) melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank. Hasil penelitian sebelumnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kecukupan modal dan likuiditas terhadap profitabilitas bank. Metode yang digunakan adalah metode asosiatif analisis. Jenis penelitian yang digunakan penelitian survey. Bank-bank yang menjadi objek

(35)

penelitian ini adalah empat bank. Untuk memperkuat hasil analisis dalam penelitian ini digunakan pula statistik uji f. Dalam perhitungan analisis tingkat kecukupan modal merupakan variable independen (X1)dan likuiditas merupakan variable independen (X2),sedangkan tingkat profitabilitas bank merupakan variable dependen (Y). dari hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA) bank.

(36)

23

H. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rekomendasi

Sumber : Hasil Olahan Peneliti

I. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang untuk sementara waktu dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perbankan (ROA).

Perusahaan Perbankan

Profitabilitas bank (ROA) CAR

Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar

Hasil analisis - Analisis regresi linear

sederhana

- Analisis Korelasi

- Analisis Koefisien Determinasi

(37)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain klausal. Desain klausal adalah ”desain yang berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dan bagaimana variabel mempengaruhi variabel lainnya”.

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka variebel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah profitabilitas.

Adapun kriteria penilaian berdasarkan kinerja profitabilitas bank pada bank go public di Bursa Efek Indonesia. Variabel independent dalam penelitian ini adalah: Aspek permodalan yang dipakai adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneletian ini akan dilaksanakan pada Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Makassar yang terletak di Jl. A. P. Pettarani No.18 A-4 Makassar dan dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

(38)

25

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dari jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 31 bank, populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sampel.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numeric. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bank go public di Bursa Efek Indonesia dan periode 2009 sampai tahun 2013. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk di jadikan sampel penelitian. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hal ini karena sifat populasi yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit populasi. Oleh karena itu, harus ada kriteria-kriteria yang dipenuhi sampel lainnya.

Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah:

1. Bank Umum yang terdaftar di BEI yang mempunyai jumlah asset 4 tertinggi dari tahun 2009-2013.

(39)

2. Bank Umum yang terdaftar di BEI yang mempunyai laporan keuangan paling lengkap dan telah dipublikasikan dari tahun 2009- 2013

3. Bank Umum yang terdaftar di BEI yang masih beroperasi selama periode pengamatan tahun 2009 sampai dengan 2013.

Sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang terdapat dalam kriteria penentuan sampel di atas, maka diperoleh sampel sebanyak 4 perusahaan Perbankan sebagai anggota sampelnya yang telah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Nama Perusahaan Perbankan yang Listed di BEI Tahun 2009-2013 yang Akan di Jadikan Sampel.

1 Bank Mandiri Tbk.

2 Bank BRI Tbk.

3 Bank Central Asia Tbk.

4 Bank BNI Tbk.

Sumber: Pusat Informasi Pasar Modal D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang diharapkan berupa data laporan keuangan dan rasio keuangan bank umum di Indonesia seperti CAR dan ROA yang mencerminkan kinerja bank dengan periode tahun 2009 hingga tahun 2013.

(40)

27

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh dari website masing-masing Bank Umum di Indonesia dan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berasal dari laporan keuangan tahunan yang menjadi sampel dengan periode 2009-2013.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk pembuatan proposal ini adalah:

a. Penelitian pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan literature yang ada hubungannya dengan pembuatan skripsi dengan tujuan untuk mendapatkan landasan teori dan teknik analisa dalam memecahkan masalah.

b. Pengumpulan data laporan keuangan bank go public yang telah dipublikasikan.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk menguji hipotesis yang akan diajukan, dilakukan pengujian secara kuantitatif guna menghitung apakah terdapat pengaruh dari tingkat kecukupan modal (CAR) terhadap profitabilitas perbankan (ROA).

Y= a+bx

Dimana: ∑ (∑ )(∑ )

(∑ )

∑ ∑

(41)

2. Analisis Korelasi

Untuk Menunjukkan tingkat keeratan hubungan suatu variabel, deajat atau kekuatan korelasi antara variabel-variabel. Rumusnya adalah:

∑ (∑ )(∑ )

√( (∑ ) (∑ ) )( (∑ ) (∑ ) )

Besarnya koefisien korelasi -1 < r < 1 dimana apabila r = +1 atau mendekati + 1, berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X dan Y, serta mempunyai hubungan yang searah .Apabila r = 0 atau mendekati nol. Berarti hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali

Untuk menginterpretasikan keeratan hubungan , hasil r dapat di nilai dalam range sebagai berikut :

1. ≥ 0.00 - < 0.20 Hubungan yang sangat kecil dan bias diabaikan dianggap tidak ada kerelasi

2. ≥ 0.20 - < 0.40 Hubungan yang kecil / tidak erat 3. ≥ 0.40 - < 0.70 Hubungan yang moderat / sedang 4. ≥ 0.70 - < 0.90 Hubungan yang erat

5. ≥ 0.90 – <1.00 Hubungan yang sangat erat

3. Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Variabel Y, Koefisien determinasi dapat diperoleh dari koefisien korelasi dipangkat dua (r2) dan nilainya dinyatakan dalam bentuk persentasi (%).

(42)

29

Rumus Koefisien Determinasi : Kd = r2 x 100%

G. Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan hipotesis penelitian yang diungkapkan yaitu “Jika Capital Aduquacy Ratio(CAR) baik,maka profibilitas bank juga baik” maka terdapat dua variable yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Bebas (“X”) atau Independent Variabel

Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan dalam penulisan proposal ini variabel bebasnya adalah CAR yang dinyatakan dalam skala rasio. Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dihitung dengan membagi antara modal dengan aktifa tertimbang menurut risiko (ATMR).

Pengukuran tingkat kecukupan modal minimum sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.dengan rumus sebagai berikut:

Rumus:

2. Variabel Tidak Bebas (“Y”) atau Dependent Variabel

Yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi variabel independen.

Dalam penyusunan proposal ini variabel tidak bebasnya adalah profitabilitas bank yang dinyatakan dalam bentuk ROA. Profitabilitas dihitung dengan menggunakan metode analisis rasio dengan indikator ROA.

Rumus:

(43)

Untuk lebih jelasnya,baik mengenai variabel, inductor,dan skala pengukuran dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Tingkat Kecukupan

Modal (CAR)

Rasio yang mengukur besarnya

kewajiban penyediaan modal minimum

Rasio

Profibilitas Bank

Kemampuan suatu bank untuk

memperoleh

laba yang dinyatakan dalam presentase, profitabilitas pada dasarnya adalah laba yang dinyatakan dalam presentase profit

Rasio

(44)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan telah berdiri sejak 14 Desember tahun 1912 di Batavia.

Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali bursa efek pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian bursa efek mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil. Sekuritas

(45)

yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia merupakan penggabungan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 2007. Penggabungan tersebut diharapkan dapat memberikan dan menciptakan kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik. Para pelaku pasar hanya mengenal satu Bursa Efek yang memfasilitasi seluruh segmen pasar.

Efisiensi tercapai karena Perusahaan Efek cukup menjadi anggota di satu bursa. Demikian pula bagi emiten, cukup tercatat di satu Bursa Efek.

Pasar modal tidak saja sebagai alternatif bagi pendanaan dan sarana berinvestasi, namun mampu menjadi alat pergerakan ekonomi nasional.

Salah satu aspek penting peran yang dijalankan Bursa Efek yaitu penyebaran informasi kepada pelaku dan masyarakat luas. Selama ini informasi berasal dari dua Bursa Efek, maka dengan penggabungan ini Bursa Efek Indonesia menjadi sentral bagi penyebaran informasi bursa dan keterbukaan emiten kepada Publik. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan yang jasa utamanya menyelang-garakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder (perdagangan saham). Salah satu jenis perusahaan yang terdaftar dalam BEI adalah perbankan. Perbankan adalah perusahaan yang berfungsi menyalurkan dan menyimpan dana dari mayarakat. Dalam penelitian ini

(46)

33

perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Bank Umum yang Go Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia.

B. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesi (BEI) a. Visi

Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

b. Misi

Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia (BEI)

(47)

Dari struktur organisasi diatas, maka dapat dijelaskan deskripsi jabatan masing-masing sebagai berikut:

1) Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan organ yang memiliki kewenangan khusus yang tidak diberikan kepada dewan komisaris atau direksi terkait penetapan keputusan-keputusan penting yang berhubungan dengan kebijakan Bursa. RUPST dilaksanakan sekali dalam setahun, sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan sewaktu-waktu bila diperlukan.

2) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang untuk:

a. Mengawasi pelaksaan tugas Dewan Direksi serta memberi nasehat atas pelaksanaan tugas Dewan Direksi tersebut.

b. Anggota Dewan Komisaris mempunyai hak untuk memeriksa buku-buku, surat-surat, serta kekayaan perusahaan.

c. Memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun semua anggotanya karena alasan-alasan tertentu.

3) Direktur Utama

Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para direktur serta kegiatan-kegiatan Satuan Pemeriksa Internal (termasuk hubungan masyarakat), dan Divisi Hukum.

(48)

35

a. Divisi Hukum

Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukum yang akan dikeluarkan oleh perseroan sesuai kaidah-kaidah hokum yang berlaku dan kepentingan perseroan terlindungi dalam hubungan kerjasama atau kontraktual antara perseroan dengan pihak lain dan telah sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

b. Satuan Pemeriksaan Internal

Bertanggung jawab sebagai quality assurance terhadap pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dengan mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi melalui pemeriksaan berkala maupun insidentil terhadap kegiatan internal organisasi.

c. Sekretaris Perusahaan

Bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja perusahaan dan terciptanya kerjasama serta komunikasi yang harmonis dan efektif antara direksi dengan stakeholder lainnya dalam rangka mencapai tujuan serta meningkatkan citra perusahaan.

4) Direktur Penilaian Perusahaan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan penilaian pendahuluan perusahaan, pencatatan perusahaan, penilaian keterbukaan perusahaan, penelaahan aksi korporasi perusahaan, dan pembinaan emiten termasuk edukasi perusahaan.

(49)

Direktur Penilaian Perusahaan membawahi tiga divisi, diantaranya adalah: Divisi Penilaian Perusahaan Group 1, Divisi Penilaian Perusahaan Group 2, Divisi Penilaian Perusahaan Non Group, Divisi Manajemen Informasi & Pengembangan Emiten.

5) Direktur Perdagangan & Pengaturan Anggota Bursa

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan saham, perdagangan informasi pasar, perdagangan surat utang dan derivatif, pelaporan transaksi surat utang, dan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan anggota bursa.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa membawahi 3 divisi, diantaranya adalah: Divisi Opersional Perdagangan, Divisi Pendukung Perdagangan dan Divisi Pengaturan & Pemantauan Anggota Bursa.

6) Direktur Pengawasan Transaksi & Kepatuhan

Bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas perdagangan efekdi bursa untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar, sehingga dapat menjaga integritas dan kredibilitas bursa efek dan pasar modal. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan membawahi dua divisi, diantaranya adalah: Divisi Pengawasan Transaksi, Divisi Kepatuhan Anggota Bursa.

(50)

37

7) Direktur Pengembangan

Bertanggung jawab atas: Pengelolaan riset pasar modal dan ekonomi, Pengembangan produk dan usaha, Kegiatan pemasaran, Kegiatan edukasi dan sosialisasi. Direktur Pengembangan membawahi dua divisi, diantaranya adalah: Divisi Riset, bertanggung jawab pengelolaan dan penyajian data statistik perdagangan, emiten dan anggota bursa. Divisi Edukasi, bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan dan implementasi strategi pemasaran, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas dalam rangka mencari dan menambah investor dalam emiten.

8) Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko

Bertanggung jawab atas Pengembangan solusi bisnis teknologi informasi, Operasional teknologi informasi, Manajemen risiko dan Pengelolaan data. Direktur Teknologi & Manajemen Risiko membawahi 4 divisi, diantaranya adalah: Divisi Perencanan & Pengembangan Teknologi Informasi, Divisi Project Management Office-Teknologi Informasi, Divisi Operasional Teknologi Informasi, Divisi Manajemen Risiko.

9) Direktur Keuangan & SDM

Bertanggung jawab atas: Pengelolaan keuangan perusahaan, Pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan administrasi dan kegiatan umum lainnya. Direktur Keuangan & Sumber Daya Manusia membawahi tiga divisi, diantaranya adalah: Divisi Keuangan, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Umum

(51)

D. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum yang listed di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2009 sampai 2013. Populasi bank umum go publik yang ada di Indonesia sebanyak 31 bank. Berdasarkan kriteria dengan menggunakan metode purposive sampling, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 bank. Penelitian ini melihat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas perbankan yang diproksikan melalui Return On Assets (ROA) dengan tahun pengamatan 2009 sampai 2013. Data rasio keuangan bank umum yang listed di Bursa Efek Indonesia sesuai periode pengamatan diperoleh dari situs resmi bank umum yang menjadi objek penelitian. Berikut hasil penelitian yang dilakukan penulis adalah:

1. Analisis Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) pada masing-masing perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tabel 4.1 Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013

Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2009-2013 (data diolah)

No Nama Bank

CAR (%)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Bank Mandiri 15.15 14.71 17.17 17.66 16.99 2 Bank BRI 13.30 13.85 15.08 17.03 17.09 3 Bank BCA 15.34 14.99 14.60 16.92 18.38 4 Bank BNI 13.90 20.87 20.63 19.33 17.35 CAR Tertinggi 15.34 20.87 20.63 19.33 18.38 CAR Terendah 13.30 13.85 14.60 16.92 16.99 Rata-Rata CAR 14.423 16.105 16.870 17.735 17.453

(52)

39

Dari Tabel dapat terlihat bahwa besarnya Capital Adequacy Ratio (CAR) perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 Bank BCA Tbk.

menunjukkan nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi sebesar 15, 34% sedangkan pada tahun 2009 Bank BRI Tbk. menunjukkan nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) terendah sebesar 13, 30%. Tahun 2010 Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi ditunjukkan oleh PT. Bank BNI Tbk. sebesar 20, 87% dan terendah ditunjukkan oleh Bank BRI Tbk.

sebesar 13, 85%. PT. Bank BNI Tbk. kembali memperlihatkan nilai tertinggi pada tahun 2011 sebesar 20, 63% dan terendah pada tahun 2011 ditunjukkan oleh Bank BCA Tbk. sebesar 14, 60%.

Pada tahun 2012, Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi ditunjukkan oleh PT. Bank BNI Tbk sebesar 19, 33% dan terendah diperlihatkan oleh Bank BCA Tbk. sebesar 16, 92%. Pada tahun 2013, Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi dan terendah yaitu sebesar 18, 38% dan 16, 99% masing-masing ditunjukkan oleh PT.Bank BCA Tbk dan PT. Mandiri Tbk.

2. Analisis Profitabiliatas Perbankan

Adapun data rata-rata pergerakan Return On Asset (ROA) pada masing-masing perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

(53)

Tabel 4.2 Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013

Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2009-2013 (data diolah)

Dari Tabel dapat terlihat bahwa besarnya Return On Asset (ROA) perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 Bank BCA Tbk.

menunjukkan nilai Return On Asset (ROA) tertinggi sebesar 2, 41%

sedangkan pada tahun 2009 Bank BNI Tbk. menunjukkan nilai Return On Asset (ROA) terendah sebesar 1, 09%. Tahun 2010 Return On Asset tertinggi ditunjukkan oleh PT. Bank BRI Tbk. sebesar 2, 85% dan terendah ditunjukkan oleh Bank BNI Tbk. sebesar 1, 65%. PT. Bank BRI Tbk.

kembali memperlihatkan nilai tertinggi pada tahun 2011 sebesar 3, 26%

dan terendah pada tahun 2011 ditunjukkan oleh Bank BNI Tbk. sebesar 2, 00%.

Pada tahun 2012, Return On Asset (ROA) tertinggi ditunjukkan oleh PT. Bank BRI Tbk sebesar 3, 38% dan terendah diperlihatkan oleh Bank BNI Tbk. sebesar 2, 16%. Pada tahun 2013, Return On Asset (ROA) No Nama Bank

ROA (%)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Bank Mandiri 1.80 2.04 2.22 2.52 2.57

2 Bank BRI 2.31 2.84 3.26 3.38 3.18

3 Bank BCA 2.41 2.61 2.83 2.65 2.87

4 Bank BNI 1.09 1.65 2.00 2.16 1.61

ROA Tertinggi 2.41 2.84 3.26 3.38 3.18

ROA Terendah 1.09 1.65 2.00 2.16 1.61

Rata-Rata ROA 1.903 2.285 2.578 2.678 2.558

(54)

41

tertinggi dan terendah yaitu sebesar 3, 18% dan 1, 61% masing-masing ditunjukkan oleh PT.Bank BRI Tbk dan PT. Bank BNI Tbk.

Kemudian secara lebih detail, dinamika Rata-rata nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dapat dilihat pada Tabel 4.3

3. Rata-rata Nilai Capital Adequacy Ratio dan Return On Asset Tabel 4.3 Rata-Rata Nilai CAR dan ROA Perusahaan Perbankan

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 (%)

Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2008-2012 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) perusahaan perbankan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2009 – 2013 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat diketahui pada beberapa periode untuk masing-masing variabel. Pada periode 2012 perusahaan perbankan menunjukkan rata-rata Return On Asset (ROA) tertinggi, yaitu sebesar 2, 678%. Sedangkan rata-rata terendahnya terjadi pada periode 2009 sebesar 1, 903%. Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi terjadi

Tahun CAR ROA

2009 14.423 1.903

2010 16.105 2.285

2011 16.870 2.578

2012 17.735 2.678

2013 17.453 2.558

Rata-rata tertinggi 17.735 2.678

Rata-rata terendah 14.423 1.903

(55)

pada periode 2012 sebesar 17,735% dan terendah pada periode 2011 sebesar 14,423%.

4. Pencapaian Rasio CAR Ideal Sesuai Standar Bank Indonesi

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat herus memiliki CAR paling sedikit 8%. Hal ini didasarkan pada ketentuan yang ditetapkan oleh Bank For International Settlement (BIS).

Tabel 4.4 Pencapaian Rasio CAR Ideal Standar BI (8%>)

NO Nama Bank

Capital Adequacy Ratio

2013 (%) < 8%

(Tidak Ideal)

8 %>

(Ideal)

1 Bank Mandiri 16.99 - √

2 Bank BRI 17.09 - √

3 Bank BCA 18.30 - √

4 Bank BNI 17.35 - √

Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2009-2013 (data diolah)

Dari tabel diatas diperoleh:

< 8% (tidak ideal) : Tidak ada 8% > (ideal) : 4 Bank

Artinya bahwa dari 4 bank yang dijadikan sampel penelitian, seluruhnya telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank tersebut telah melakukan pengelolaan modal dan asset dengan baik.

E. Hasil Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi mengenai Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) pada table berikut:

(56)

43

Tabel 4.5 Perhitungan Persamaan Regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA)

(%)

Tahun X Y X2 Y2 XY

2009 14.423 1.903 208.023 3.621 27.447 2010 16.105 2.285 259.371 5.221 36.800 2011 16.870 2.578 284.597 6.646 43.491 2012 17.735 2.678 314.530 7.172 47.494 2013 17.453 2.558 304.607 6.543 44.645

∑ 82.586 12.002 1371.128 29.203 199.877

Sumber: Hasil Perhitungan

Berdasarkan perhitungan pada table 4.5, maka diperoleh koefisien regresi (b) yaitu:

∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )

( ) ( )( ) ( ) ( )

Sedangkan koefisien intercept (a) yaitu:

(∑ )(∑ ) (∑ )(∑ ) ∑ (∑ )

( )( ) ( )( ) ( ) ( )

Sehingga persamaan menjadi:

Y=1.4 + 0.2x

Nilai a mengandung pengertian bahwa pada saat tingkat kecukupan modal sebesar 0 % maka profitabilitas sebesar 1.4%. Nilai b

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan metronidazol dalam bentuk beads yang dapat mengapung di lambung sehingga memperlama waktu tinggal di lambung dan

Penelitian dengan judul “ Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri Daun ( Apium graveolens L. secalinum Alef .) Pada Pemberian Naungan dan Konsentrasi Pupuk

Sharp Elektronik Indonesia Cabang Palembang dimana belum adanya aplikasi khusus yang digunakan dalam pengolahan data pendistribusian dan penjualan barang elektronik

Dan dengan keluarnya peraturan menteri mengenai kebijaksanaan perencanaan menara bersama, diharapkan adanya solusi untuk pemilihan mode menara secara struktural dan

Dengan demikian akibat dari perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pengemudi sehingga mengakibatkan kerugian pada korban, maka Si pengemudi mempunyai

Berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir kritis ditinjau dari gender dalam menyelesaikan masalah identitas trigonometri diperoleh bahwa siswa yang berjenis

Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001),.. fenomena yang diselidiki. 3 Penelitian deskriptif ini dirancang untuk memperoleh informasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang pendidikan berada pada tingkat sedang, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki latar