PEMANTAUAN TERAPI OBAT
By : Dian Utami, S.Farm., Apt
Mursyidah, S.Farm., Apt
FARMASI KLINIK Memaksimalkan efek
klinik obat
Meminimalkan resiko terapi yang menimbulkan ADR Menghormati pilihan
pasien FARMASI KLINIK menimbulkan ADR
Meminimalkan biaya terapi
pasien
• Kondisi pasien
• Polifarmasi
• Kemoterapi
• Gangguan fungsi ginjal dan hati
• Geriatri dan pediatri
• Hamil dan menyusui
Kriteria Pasien
• Hamil dan menyusui
• Perawatan intensif
• Obat
• Jenis Obat
• Indeks terapi sempit digoksin, phenitoin
• Nefrotoksik (gentamycin); hepatotoksik (OAT)
• Sitostatika (mtx)
• Antikoagulan (warfarin, heparin)
Con’d
• Antikoagulan (warfarin, heparin)
• ROTD (metoclopramid, AINS)
• Obat kardiovaskular (nitrogliserin)
• Kompleks regimen
• Variasi rute
• Variasi aturan pakai
• Cara pemberian khusus (inhalasi
• Penyusunan data base (S,O) dengan cara penelusuran rekam medis, interview riwayat pengobatan
• Assesment untuk menentukan DRP
• Care Plan meliputi rekomendasi terapi, rencana monitoring, rencana konseling
PHARMACEUTICAL CARE
monitoring, rencana konseling
• Implementasi care plan
• Follow up
• Didokumentasikan dalam rekam medis
• Membuat dokumentasi sendiri jika belum masuk dalam rekam medis yang dilaporkan ke PFT
• sebagai wujud praktek farmasi klinik dan memiliki kekuatan hukum
DOKUMENTASI
kekuatan hukum
Metode SOAP
A (Assesment)
P (Planning)
• Rekomendasi terkait pengobatan
S (Subjective)
• keluhan
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat Penyakit terdahulu dan riwayat pengobaatan
O (Objective) Tanda yang terukur : tek darah, , hasil pemeriksaan lab
A (Assesment) Masalah
Terkait Obat Masalah waktu
pemberian obat
terkait pengobatan
• Tindak lanjut rekomendasi
DATA
SUBYEKTIF OBYEKTIF
• Bersumber dari pasien/keluarga inti • Bersumber dari hasil observasi, pengukuran yang dilakukan profesi kesehatan lain
• Tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya • Contoh : TTV, hasil lab, X-ray, CT scan, USG
• Dapat berupa keluhan tentang obat • Terkait obat, problem medic yang akan
• Dapat berupa keluhan tentang obat • Terkait obat, problem medic yang akan mempengaruhi obat (misal :CKD)
• Riwayat obat/ penyakit yang diperoleh dari pengakuan pasien
• Data farmakokinetik, T1/2, ikatan protein
• Gejala klinis dan tanda fisik yang
berhubungan dengan terapi obat pasien
DATA OBYEKTIF
• Hari 1 : data yang mendukung problem medik (diagnosa, comorbid)
• Hari selanjutnya : data hasil monitoring, data yang mendukung problem medik baru
mendukung problem medik baru
ASSESMENT
• Hasil assessment berupa DRP
• Proses assessment hingga menghasilkan DRP tidak perlu ditampilkan dalam rekam medic
• Disampaikan dalam bentuk kalimat, bahasa penulisan
rekam medic lebih menerangkan problem terkai obat yang rekam medic lebih menerangkan problem terkai obat yang akan disampaikan.
• Bahasa penulisan DRP harus non-judgmental
• Hindari kata : salah, tidak tepat, error
1. Ada indikasi tetapi tidak di terapi 2. Pemberian obat tanpa indikasi 3. Pemilihan obat yang tidak tepat.
4. Dosis terlalu tinggi
DRP
4. Dosis terlalu tinggi 5. Dosis terlalu rendah
6. Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) 7. Interaksi obat
8. Pasien tidak menggunakan obat karena suatu
sebab
PLAN
• Memuat rekomendasi terapi obat untuk setiap DRP
• Rencana monitoring terapi obat
• Rencana konseling
• Dalam menyampaikan rekomendasi sebaiknya tidak menggunakan kalimat perintah tetapi berupa saran.
menggunakan kalimat perintah tetapi berupa saran.
• Contoh : disarankan, monitoring
• Tn S, 59th, BB 60kg TB 163cm
• Keluhan: febris (38 C), perut besar, tidak bisa kencing
• RP: Nil RO: Nil
CONTOH KASUS
• RP: Nil RO: Nil
• Dx: BPH gr III, CKD, kista pada ginjal
• Lab: Cr 2,8 g/dL, BUN 40mg/dL, Leukosit 17200,
• As urat (N), Na (N), K (N)
• Kultur: Alkaligenes sensitif Amikacin
• Apa rencana farmasis thd kasus ini? Berapa dosis
Amikacin?
Subjektif
Febris, perut besar, tidak bisa kencing Objektif
SUBJEKTIF & OBJEKTIF
Objektif
O : T :38 C, Cr : 2.8 g/Dl, BUN : 40 mg/Dl, Leukosit : 17200, As Urat (N), Na (N), K (N)
Kultur : Alkaligenes sensitif Amikacin
• Febris belum mendapat terapi
• Px dengan CKD, ClCr : 24.11 mL/min perlu dilakukan penyesuaian dosis untuk Amikacin
Assasment
• Disarankan untuk adjust dose Amikacin sesuai
dengan ClCr yaitu 7.5 mg/kgBB>> 7.5 mg/60kg = 450 mg iv/12 jam.
• Disarankan penambahan Antipiretik Paracetamol 3x1 gr iv K/P
Planning
TTV, BUN, Leukosit, Bisa BAK
SOAL WORKSHOP
• Tn D, 45 th, 63 kg, 167cm masuk RS dengan keluhan mual, muntah 3 hari berturut- turut. Mengaku memiliki riwat DM 7 thn dan sudah mendapat insulin Humulin N 14 U malam hari sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien mengaku malas suntik karena sakit sejak 5 hari yang lalu. Kaki pasien sudah bengkak 7 hari yang lalu merah dan bernanah.
• Hasil observasi perawat temperature 38,8 0 C , TD 135/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 18 x/menit. Hasil lab GDA 480 mg/dl, HbA1C 8,4 %, WBC 8000 /mm3 , Na 129 meq/L, K 3,1 meq/L, Cr : 3.2 mg/dL . Hasil kultur pus kaki acinetobacter baumanii MDRO saran terapi Meropenem.
Leukosit : 16.00 10^3 /μL
• Dokter mendiagnosa pre KAD dan mendapat terapi Humulin N 16 U malam, Novorapid 3 x 12 U, RL: D5%(2:2), Ondansetron 3 x 8 mg iv, Meropenem 3 x 1 gr Iv.
SUBYEKTIF & OBYEKTIF
• SUBYEKTIF
• Mual muntah 3 hari
• RP : DM 7 tahun
• RO : Humulin N 0-0-14 U sejak 1 bulan lalu, malas suntik sejak 5 hari lalu
hari lalu
• OBYEKTIF
• TTV : Temp 37,8 0 C
• Lab : GDA : 480 mg/dl, HBA1C 8,2 %, K 3,1 meq/L, Na 129 meq/L
• Kultur pus : acinetobacter baumanii MDRO, Leukosit : 16.00 10^3 /μL
PROSES ASSESMENT
Karakteristik Pasien
S O Terapi obat DRP
Laki2, 45 th Mual
muntah 3 hari
GDA 480 mg/dl
Humulin N 16 U malam
Non
adherence 63 kg, 167 RO : Humulin HbA1C 8,2 % Novorapid 3 Pemilihan 63 kg, 167
cm
RO : Humulin N, 5 hari
tidak suntik,
HbA1C 8,2 % Novorapid 3 x 12 U
Pemilihan insulin
kurang tepat
DM 7 thn Na 129
meq/L K 3,1 meq/L
RL : D5%
(2:2),
Ondansetro n 3 x 8 mg iv
Ondansetro n tidak tepat pada pre KAD
Foot diabetic demam Cr : 3.1 mg/dl Clcr : 26.81 ml/ min
Meropenem 3x1 gr iv
Dosis terlalu besar
ASSESMENT & PLAN
• ASSESMENT
• Non-adherence (kurang patuh)
• Terapi insulin sebaiknya intravena
• Ondansetron diindikasikan pada PONV dan pasca kemoterapi
• Dosis Meropenem terlalu besar untuk ClCr 26.81 ml/min
• PLAN
• Konseling untuk meningkatkan adherence
• Rekomendasi : bila control gula sulit tercapai , maka disarankan sebaiknya terapi insulin secara iv
• Rekomendasi disarankan mengganti dengan domperidon 3 x 1 tablet
• Disarankan adjust dose Meropenem menjadi 1 gr/ 12 jam iv (Meropenem 2x1 gr iv)