• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Saraf PF

N/A
N/A
rindaaul utamii

Academic year: 2022

Membagikan "Sistem Saraf PF"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH SISTEM SARAF

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah Biologi Umum dengan makalah yang berjudul “Sistem Saraf”.

Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan teman-teman yang telah memberikan dukungan moril sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehinng tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Bandung, Desember 2012 Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh disebut rangsang. Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor). Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh, misalnya berupa bau, rasa pahit-manis, sentuhan, cahaya, suhu, tekanan ataupun gaya berat.

Indra yang mampu menerimnya disebut reseptor luar (eksteroseptor). Rangsangan dari dalam tubuh sendiri dapat berupa rasa lapar, kenyang, nyeri, dan kelelahan. Indra penerimanya disebut reseptor dalam (interoseptor).

Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh neuron sensori. Tanggapan akan disampaikan oleh neuron motor ke efektor misalnya otot dan kelenjar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf?

2. Apa saja organ penyusun sistem saraf?

3. Bagaimana mekanisme pengantaran impuls?

4. Apa saja macam-macam sel saraf?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari sel saraf.

(2)

2. Untuk mengetahui organ penyusun sel saraf.

3. Untuk mengetahui mekanisme pengantaran impuls.

4. Untuk mengetahui macam-macam sel saraf.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN A. Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupapenghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi anggapan rangsangan.

Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :

a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dankelenjar c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.

B. Organ Penyusun Sistem Saraf pada Manusia

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi lain. Dalam sistem saraf satu spesies seperti manusia, ratusan jenis neuron ada, dengan berbagai morfologi dan fungsi. Ini termasuk indra neuron yang mentransmutasikan rangsangan fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal saraf, dan motor neuron yang

mentransmutasikan sinyal saraf ke aktivasi mucles atau kelenjar, namun pada banyak spesies sebagian besar neuron mereka menerima semua masukan dari neuron lain dan mengirimkan outputnya ke neuron lain.

 Badan sel: Badan sel saraf mengandung inti sel, sitoplasma, dan organel sel.

 Dendrit: Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma.

 Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.

 Akson: Berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain.

 Akson Dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf.

 Akson hillock adalah daerah pada badan sel tempat akson bercabang, tempat potensial aksi bermula.

 Mielin disusun oleh sel-sel pendukung, pada sistem saraf tepi sel-sel pendukung disebut sel Schwann, pada sistem saraf pusat sel pendukung disebut oligodendrosit.

 Akson biasanya bercabang , dan masing-masig cabang bisa mencapai ratusan hingga ribuan ujung-ujung khusus yang disebut terminal sinaptik. Terminal sinaptik berfungsi mengirimkan sinyal ke sel lain dengan melepaskan messenger kimiawi yang disebut neurotransmiter . Lokasi kontak antara terminal sinaptik dan sel target disebut sinapsis.

 Sinapsis adalah persambungan dimana satu neuron berkomunikasi dengan neuron lain.

Struktur neuron

C. Mekanisme penghantaran impuls 1. Penghantaran lewat sel saraf

Neuron dikatakan dalam keadaan istirahat jika tidak ada rangsangan. Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negative.

Keadaan seperti ini disebut juga polarisasi. Jika neuron dirangsang dengan kuat, maka permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya, polarisasi membran berubah, polarisai

(4)

mengalami pembalikan di lokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa

pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut periode refraktori.

2. Penghantaran lewat sinapsis

Sinapsis adalah persambungan unik yang mengontrol komunikasi kimiawi antara satu neuron dengan sel lain. Sinapsis ditemukan di antara dua neuron, antara reseptor sensoris dan neuron motoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya, antara neuron dan sel kelenjar . Sel yang menghantarkan sinyal disebut presinaptik, dan sel yang menerimanya disebut pascasinaptik .

Struktur Sinapsis

Mekanisme kerja sinapsis

Adanya potensial aksi di neuron presinaptik

1. Memicu aliran masuk Ca⁺, yang

2. Menyebabkan vesikula sinaptik menyatu dengan membran neuron prasinaptik.

3. Neurotransmitter dibebaskan ke dalam celah sinaptik, dan menembus celah serta berikatan dengan reseptor saluran ion yang tertanaman dalam membran pascasinaptik.

4. Pengikatan neurotransmiter dengan reseptor spesifiknya akan membuka saluran ion.

5. pergerakan ion yang dihasilkan akan mengubah voltase membran pascasinaptik sehingga memindahkan potensial membran menuju harga ambang yang diperlukan untuk potensial aksi.

6. Neurotansmiter akan dirombak oleh enzim atau diambil kembali oleh neuron dan menutup saluran ion dan mengakhiri respon sinaptik.

D. Macam-Macam Sel Saraf

Sel saraf merupakan inti dasar dari sistem saraf. Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tiga yaitu:

(1) Neuron sensorik (neuron eferen)

Fungsi neuron sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

 Dendritnya berhubungan dengan reseptor (penerima rangsang).

 Neuritnya berhubungan dengan neoron lain.

(5)

(2) Neuron motorik (neuron eferen)

Fungsi neuron motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

(3) Neuron konektor (iterneuron)

Neuron yang membawa rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.

a. Input sensoris

Penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya di mata ke pusat integrasi.

b. Integrasi

Proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon tubuh yang sesuai. Sebagian besar integrasi dilakukan oleh sistem saraf pusat (SSP), yaitu otak dan sumsum tulang belakang.

c. Output motoris

Penghantar sinyal dari pusat integrasi ke sel-sel efektor (sel-sel otot atau sel-sel kelenjar).

Jaringan saraf tersusun atas dua jenis sel, yaitu:

- Sel saraf (neuron);berfungsi sebagai penghantar impulssaraf,baik dari organ penerrima impuls ke pusat saraf maupun sebaliknya.

- Sel-sel pendukung (neuroglia); berfungsi memberi nutrisi, proteksi, dan memisahkan neuron dengan jar ingan lainya.

E. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf dalam tubuh dapat dibagi menjadi system saraf pusat (sentral) dan sistem saraf tepi (periferi).

Sistem saraf pusat, terdiri atas : 1) Otak

Otak berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam tubuh yang terdapat di dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan yang disebut selaputmeninges. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagaiendostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.

2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah- labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan- lipatan permukaan otak.

Otak terdiri dari :

1. Otak besar : permukaan

otak besar berlekuk-lekuk ke dalam, pusat kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, dan bergerak.

(6)

2. Otak tengah:

terdapat, Kelenjar hipofise, Talamus, hipotalamus Pusat refleks mata dan pusat pendengaran.

3. Otak kecil : terletak bagian bawah belakang pusat keseimbangan gerak otot.

Pusat pengaturan keseimbangan tubuh dan kerja otot ketika bergerak.

4. Medula obligata : bagian menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Pengendali pernapasan, Penyempitan pembuluh darah, Pengaturan denyut jantungdan suhu tubuh.

5. Jembatan Varol (pons varoli) : Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan

menghantarkannya ke saraf motor.

F. Sistem saraf tepi (Saraf Periferi)

Susunan saraf tepi tersusun atas serabut- serabut saraf yang keluar dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terdiri atas:

1) Cranial (serabut saraf otak)

Saraf otak : terdiri 12 pasang yang berasal dari otak. Empat pasang pertama otak besar, sisanya delapan pasang berasal dari otak belakang.

 Saraf ke 1,2 dan 8 terdiri atas neuron sensorik saja

 Saraf ke 3,4,6,11,dan 12 terdiri atas neuron motorik saja

 Saraf ke 5,7,9, dan 10 terdiri atas neuron sensorik dan motorik

Serabut saraf ke 10 merupakan serbut saraf sadar yang kerjanya bersipat tak sadar. Organ yang disarafi adalah alat-alat dalam.

2) Spinal (serabut saraf sumsum tulang belakang)

Seluruhnya berjumlah 31 pasang, yang merupakan gabungan dari saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik yang keluar melalui akar vertikal.

a) Sistem Saraf Otonom (Saraf Tak Sadar)

Saraf otonom juga merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Dibedakan menjadi dua, yaitu:

 Saraf simpatik : terdiri dari rangkaian ganglion-ganglion sepanjang tulang belakang kiri dan kanan (berpasangan) kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh (organ dalam dan mata).

 Saraf parasimpatik : saraf yang keluar dari otak nomor III(okulomotor), yang menuju ke irisan mata, dan yang menuju ke kelenjar-kelenjar yang berada di dalam membran mukus di rongga mulut, dan saraf yang menuju ke jantung, ginjal, dan usus.

Tabel Fungsi Saraf Otonom

(7)

Parasimpatik Simpatik

 mengecilkan pupil

 menstimulasi aliran ludah

 memperlambat denyut jantung

 membesarkan bronkus

 mengerutkan kantung kemih

 memperbesar pupil

 menghambat aliran ludah

 mempercepat denyut jantung

 mengecilkan bronkus

 menghambat kontraksi kandung kemih

Penyempitan pupil mata

Meningkatkan

pengosongan kantung kemih

Merangsang aktifitas lambung usus

Menyempitkan bronki paru-paru

Merangsang kelenjar ludah

sakral

Menghambat

pengosongan kantung kemih

Merangsang pelepasan glukosadari hati menghambat kantung empedu

Mempercepat denyut jantung

Memperlambat denyut jantung

Mereaksikan bronki paru-paru

Menghambat aktifitas lambung dan usus Merangsang kantung

empedu

Merangsang medula adrenal

Menghambat sekresi kelenjar ludah

(8)

Melebarkan Pupil Mata

G. Macam-macam Gerak

1. Gerak biasa : rangsangan – reseptor- saraf sensorik-saraf penghubung-otak-saraf penghubung-saraf motorik-otot-gerak.

2. Gerak Reflek

Untuk gerak yang disadari, maka impuls akan menempuh jalur sebagai berikut Reseptor – searaf sensorik – otak – saraf motorik – efektor

Namun sering rangsangan tidak dapat diolah di otak, tetapi melalui jalan terpendek segera timbul jawaban oleh efektor. Hal ini yang disebut gerak refleks. Jarak terpendek untuk gerak reflerk disebut lengkung refleks. Jalan rangsangan gerak reflek adalah:

Reseptor – neuron sensorik – sumsum tulang belakang – neuron motorik – efektor

Neuron sensorik dan neuron sensorik dihubungkan oleh neuron konektor. Bila neuron konektor terdapat di otak, maka refleksinya disebut refleks otak. Tetapi bila konektornya terdapat di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang.

H. Pengaruh Zat Kimia Terhadap Kerja Sistem Saraf

a) Alkohol: menyebabkan keracunan, hilangnya kordinasi gerak, lemahnya cara berfikir,

kaburnya pandangan. Penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan kecanduan (adiksi).

Konsentrasi lebih dari 0,5% akan menyebabkan kematian.

b) Narkotik: dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

c) Obat-obat psikotropika: terbagi menjadi tiga kelompok:

1) Depresan urat saraf menjadi pasif 2) Stimulan saraf menjadi sangat aktif

3) Halusinogen menimbulkan hayal atau halusinasi

d) Bahan penikmat: bahan yang sehari-hari dipergunakan, seperti kafein(kopi),nikotin (rokok).

Bahan tersebut dapat menyebabkan adiksi fisiologi. Nikotin menyebabkan meningkatnya detak jantung,mengubah pola pernapasan, menggiatkan bagian otak yang merasakan kesenangan.

Kafein dapat meningkatkan pengantaran impuls sinapsis sehingga meningkatkan aktifitas sel saraf.

(9)

I. Gangguan sistem saraf

• Kelumpuhan yaitu kehilangan kemampuan untuk bergerak karena kerusakn otak atau sumsum tulang belakang.

• Nyeri kepala, dapat berupa :

 ketegangan, berkaitan dengan pengetatan berkepanjangan otot-otot di leher, kulit kepala, dahi karena rasa cemas, stress atau kelelahan.

 Pembengkakan membran mukosa yang melapisi sinus sebagai respon terhadap infeksi atau alergi saluran napas.

 Gangguan mata yang disertai ketegangan otot mata.

 Dilatasi pembuluh darah serebrum berkaitan dengan tekanan darah tinggi, mabuk, migren.

 Peningkatan tekanan intrakranium yang menyertai tumor otak atau perdarahan intrakranium.

 Peradangan dan pembengkakan yang berkaitan dengan infeksi menings (meningitis) atau infeksi pada otak (ensefalitis).

(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf(neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson, dendrit, selubung mielin, sel schwann, dan nodus Ranvier. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan(reseptor) disebut saraf sensori. Sel saraf yang berfungsi membawa rangsangan ke sistem saraf pusat disebut saraf motor. Sel saraf yang berfungsi menghubungkan neuron sensori atau neuron lain disebut neuron intermediet.

Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu lewat perubahan muatan listrik pada sel saraf dan lewat sinapsis. Gerakan pada manusia dapat dibedakan menjadi gerak biasa dan gerak refleks. Rangsangan melalui jalur neuron sensori-interneutron-otak-neuron motor-efektor.

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi otak besar(serebrum), otak kecil(serebelum), jembatan Varol, dan Medula Oblongata. Setiap bagian otak mempunyai fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org/wiki/system_saraf

Www.freewebs.com/evyanggraeny/sistem saraf Www.authorstream.com/presentation

http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-manusia/

Referensi

Dokumen terkait

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima

Sistem saraf Susunan saraf pusat Otak (ensefalon) Otak besak (serebrum) Otak tengah (mesensefalon ) Otak kecil (serebellum) Sumsum lanjutan (medulla oblongata) Sumsum tulang

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor   penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf perifer (neuron sensorik dan neuron motorik), dan sistem saraf otonom (yang

Neuron Ajustor, neuron yang menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat susunan saraf (otak atau sumsum tulang belakang) Skema dalam Otak..

Akar ventral (bagian depan) terdiri atas serat saraf motor yang menghantar impuls saraf ke luar sumsum tulang belakang. Akar dorsal dan akar ventral bercabag pendek

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,

Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke saraf pusat (otak). Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju