• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERCOBAAN II

S I S T E M S A R A F

I. Tujuan Percobaan

1. Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf; 2. Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak; 3. Memepelajari lokasi dab fungsi saraf-saraf cranial;

4. Mengamati anatomi tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa refleks pada manusia;

5. Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom.

II. Tinjauan Pustaka

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem persarafan merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.

(2)

2

Fungsi sistem saraf yaitu : (1). Mendeteksi perubahan dan merasakan

sensasi;(2). Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain; (3). Mengolah informasi sehingga dapat digunakan segera atau menyimpannya untuk

masa mendatang sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran. Sistem saraf dibedakan atas 2 divisi anatomi yaitu :

1. Sistem saraf pusat (sentral), terbagi atas: a. Otak;

b. Sumsum tulang belakang(medula spinalis). 2. Sistem saraf perifer (tepi) terdiri atas:

a. Divisi Aferen, membawa informasi ke SSP (memberitahu SSP mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yang diatur oleh SSP. b. Divisi Eferen, informasi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ

efektor (otot atau kelenjar yg melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek yg diinginkan), terbagi atas: -Sistem saraf somatik, yg terdiri dari serat-serat neuron motorik yg mempersarafi otot-otot rangka; -Sistem saraf otonom, yg mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar, terbagi atas :

1. Sistem saraf simpatis. 2. Sistem saraf Parasimpatis.

Sel saraf menurut bentuk dan fungsinya terbagi atas : 1. Sel saraf sensoris (neuron aferen)

Bentuknya berbeda dari neuron aferen dan interneuron, di ujung perifernya terdapat reseptor sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap rangsangan spesifik.

Sel saraf ini menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat, dendritnya berhubungan dengan reseptor(penerima rangsangan ) dan ujung aksonnya berhubungan dengan sel saraf asosiasi.

(3)

3

Klasifikasi reseptor sensoris menurut jenis stimulusnya yaitu :

 Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri, suara, raba;  Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin;  Nosiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperi

nyeri;

 Elektromaknetik reseptor mendeteksi cahaya yang masuk ke mata seperti warna, cahaya;

 Khemoreseptor mendeteksi pengecapan, penciuman, kadar O2 dan CO2.

2. Sel saraf motoris

Sel saraf ini mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot/skelet yang hasilnya berupa tanggapan terhadap rangsangan. Badan sel saraf berada di sistem saraf pusat dan dendritnya berhubungan dengan akson sel saraf asosiasi dan aksonnya berhubungan dengan efektor (bagian motoris yang menghantarkan sinyal ke otot/skelet).

Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron motoris pada medula spinalis. Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan dasar motorik yaitu :

a. Aktivitas volunter (di bawah kemauan);

b. Penyesuaian posisi untuk suatu gerakan tubuh yang stabil;

c. Koordinasi kerja dari berbagai otot untuk membuat gerakan yang tepat dan mulus.

3. Sel saraf intermedit/Asosiasi (Interneuron)

Ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi keinterneuron lainnya. Beberapa interneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir, belajar dan mengingat.

(4)

4 Sel saraf ini terbagi 2 yaitu :

a. Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris;

b. Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lainnya.

Sel Neuroglial

Biasa disebut glia yg merupaka sel penunjang tambahan pada SSP yg berfungsi sebagai jaringan ikat. Sel glial dapat mengalami mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggungjawab atas terjadinya tumor system saraf.

IMPULS SARAF

Terjadinya impuls listrik pada saraf sama dengan impuls listrik yg dibangkitkan dalam serabut otot. Sebuah neuron yg tdk membawa impuls dikatakan dalam keadaan

polarisasi, dimana ion Na+ lebih banyak diluar sel dan ion K+ dan ion negative lain lebih banyak dalam sel.

Suatu rangsangan (ex: neurotransmiter) membuat membrane lebih permeable terhadap ion Na+ yang akan masuk ke dalam sel, keadaan ini menyebabkan

depolarisasi dimana sisi luar akan bermuatan negative dan sisi dalam bermuatan

positif. Segera setelah depolarisasi terjadi, membrane neuron menjadi lebih permeable terhadap ion K+, yang akan segera keluar dari sel. Keadaan ini memperbaiki muatan positif diluar sel dan muatan negatif di dalam sel, yang disebut repolarisasi.

Kemudian pompa atrium dan kalium mengmbalikan Na+ keluar dan ion K+ ke dalam, dan neuron sekarang siap merespon stimulus lain dan menghantarkan impuls lain. Sebuah potensial aksi dalam merespon stimulus berlangsung sangat cepat dan dapat diukur dalam hitungan milidetik. Sebuah neuron tunggal mampu meghantarkan ratusan impuls setiap detik.

(5)

5 SISTEM SARAF PUSAT

Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh, terletak di dalam rongga tengkorak (Kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:

1. Otak Besar (serebrum)

Merupakan bagian terluas dan terbesar dari otak, bentuk telur dan mengisi penuh bagian atas rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu : untuk pusat pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan kepandaian(Intelegensi), ingatan(memori), kesadaran, pusat menangis, keinginan buang air besar maupun kecil. Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan dan sikap.

Terdiri atas:

 Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yang membangkitkan impuls untuk pergerakan volunter. Area motorik kiri mengatur pergeakan sisi kanan tubuh dan sebalikya.

 Lobus oksipital (belakang) untuk pusat penglihatan.  Lobus temporal (samping) untuk pusat pendengaran.

 Lobus parietal (tengah) untuk pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.

(6)

6 2. Batang otak (Truncus serebri) terdiri dari :

a. Diensephalon

Merupakan bagian batang otak paling atas,terdapat di antara serebrum dan mesensephalon. Adapun fungsinya yaitu :

 Vasokonstriksi yaitu mengecilkan pembuluh darah;  Respiratori;

 Mengontrol kegiatan refleks;  Membantu pekerjaan jantung.

b. Mesensephalon (Otak tengah)

Terletak diantara pons dan Diensephalon. Di depan otak tengah ada talamus dan hipotalamus, fungsinya:

 Menjaga tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan;

 Membantu pigmen mata dan mengangkat kelopak mata;

(7)

7 c. Pons varoli

Terletak antara Medula oblongata dan mesensephalon. Adapun fungsinya:  Penghubung antara serebrum dan medula oblongata.

 pencernaan Pusat saraf N.Trigeminus, N.Optalmicus,N.Maxillaris dan N.Mandibularis.

 Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan.

d. Medula oblongata

Merupakan bagian otak paling bawah, menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis. Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

Adapun fungsinya yaitu:  Mengontrol kerja jantung;  Vasokonstriksi;

 Pusat pernafasan;

 Mengontrol kegiatan refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

3. Otak kecil (Serebelum)

Terletak di bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan cerebrum, diatas medula oblangata. Adapun fungsinya yaitu :

 Pusat keseimbangan;

 Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik;  Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

Talamus. Pusat pengatur sensoris untuk serabut aferen dari medula spinalis ke

(8)

8 Hipotalamus

 Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg melakukan fungsi vegetative penting untuk kehidupan seperti pengaturan frekuensi jantung, TD, Suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual.

 Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan.

 Memproduksi hormone yg mengatur pelepasan atau inhibisi hormion kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin.

4. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)

Merupakan bagian SSP yang terletak di dalam canalis cervikalis bersama ganglion radix pos yang terdapat pada setiap toramen intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.

Ada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

(9)

9

Dalam medula spinalis keluar 31 pasang saraf, yang terdiri dari saraf sensoris somatis, motoris somatis, dan motorik otonom, dan terdiri dari :

a. Servikal berjumlah 8 pasang.

b. Torakal berjumlah 12 pasang.

c. Lumbal berjumlah 5 pasang.

d. Sakral berjumlah 5 pasang.

e. Koksigeal berjumlah 1 pasang.

Fungsi sumsum tulang belakang adalah :  Penghubung impuls dari dan ke otak.

 Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu anterior.  Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

 Organ ini mengurus persyarafan tubuh, anggota badan dan bagian kepala.

Cairan serebrospinal

 Terdapat pada ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dalam otak yang terletak antara araknoid dan piameter.

 Lapisan pelindung otak (piameter, araknoid dan durameter).

 Menyerupai plasma dan cairan interstisial tapi tidak mengandung protein.

Fungsinya:

 Sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis.

 Sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.

(10)

10 SISTEM SARAF TEPI (Perifer)

Sistem saraf perifer mempunyai 2 subdivisi fungsional utama yaitu sistem somatik dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang mengatur fungsi-fungsi seperti kontraksi otot untuk memindahkan suatu benda, sedangkan sistem otonom tidak dipengaruhi oleh kesadaran dalam mengatur kebutuhan tubuh sehari-hari, sistem saraf otonom terutama terdiri atas saraf motorik visera (eferen) yang menginversi otot polos organ visera, otot jantung, pembuluh darah dan kelenjar eksokrin.

 Sistem saraf tepi terdiri dari :

12 pasang saraf serabut otak ( saraf cranial ) yang terdiri dari 3 pasang saraf sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 pasang saraf gabungan.

31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ) yang terdiri dari 8 pasang saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul dan 1 pasang saraf ekor.

SUSUNAN SARAF SOMATIK

Adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja secara volunter (sadar). Contohnya gerakan mengambil barang.

SISTEM SARAF TAK SADAR ( OTONOM )

Sistem saraf otonom bersama-sama dengan sistem endokrin mengkoordinasi pengaturan dan integrasi fungsi-fungsi tubuh.

Sistem saraf mengirimkan sinyal pada jaringan targetnya melalui transmisi impuls listrik secara cepat melalui serabut-serabut saraf yang berakhir pada organ efektor dan efek khusus akan timbul sebagai akibat pelepasan substansi neuromediator (Neurotransmiter).

(11)

11

Neurotransmitor adalah suatu penandaan kimiawi antar sel yang berfungsi sebagai komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan organ efektor. Neurotransmiter adalah senyawa yang disintesa, disimpan dalam saraf tempat dia bekerja, sekresinya bergantung pada adanya ion kalsium dan diatur melalui fosforilasi protein sinapsis. Menyebar secara cepat sepanjang celah sinaps antara ujung neuron dan berikatan dengan reseptor spesifik pada sel target ( pasca sinaps). Adapun jenis-jenis neurotransmiter yaitu :

1. Acetylcolin

Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis. 2. Norepinefrin dan epinefrin

Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis. 3. Dopamin

Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra,dopamin menyebabkan vasodilatasi, relaksasi saluran cerna, meningkatkan sekresi kelenjar ludah (salivas) dan sekresi insulin.

4. Serotonin

Terdapat di saluran cerna,di SSP yaitu di medula spinalis dan hipotalamus, fungsinya menghambat impuls nyeri dan mengatur perasaan seseorang.

5. Asam gamma aminobutirat(GABA)

Bersifat inhibisi pada otak, medulla spinalis dan retina, berperan dalam mekanisme kerja obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi. 6. Histamin.

7. Prostaglandin. 8. Asam glutamat.

SSO memiliki 2 devisi yaitu sistem simpatis dan sistem parasimpatis:

Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis, memiliki neurotransmiter norefinefrin/Adrenalin shg disebut juga saraf adrenergik, fungsinya mempertahankan derajat keaktifan (menjaga tonus vaskuler), memberi respon pada situasi stres seperti: trauma, ketakutan, hipoglikemi, kediginanan, latihan.

(12)

12

Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis, neurotransmiternya yaitu asetilkolin sehingga disebut juga saraf kolinergik, fungsinya menjaga fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa.

DAFTAR ISTILAH

Neuron : Sel saraf mengandung prosesus yang sangat banyak yang disebut serabut saraf.

Saraf : Kumpulan prosesus sel saraf(serabut) yang terletak di luar SSP.

Ganglion : Kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.

Akson : Suatu prosesus tunggal, lebih tipis dan panjang dari dendrit. Dendrit : Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek,

serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh. Aferen : Neuron yang membawa informasi dari perifer ke SSP.

Eferen : Neuron yang membawa sinyal dari otak dan medula spinalis ke jaringan tepi.

Neurotransmiter : Substansi kimia khusus yang sebagai penghubung komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan efektor.

Sinaps : Penghubung tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari ujung akson suatu neuron ke neuron lain /ke otot/kelenjar. Potensial aksi : Depolarisasi yg diikuti oleh repolarisasi.

(13)

13

REFLEKS-REFLEKS FISIOLOGIS

Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in yang tidak perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk; dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas partitur. Jalur – jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks.

Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus, dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang,yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.

(14)

14

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. Unit dasar setiap kegiatan reflex terpadu adalah lengkung reflex.

Lengkung reflex ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih sinaps yang terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat saraf eferen, dan efektor. Pada mamalia, hubungan (sinaps) antara neuron somatil aferen dan eferen biasanya terdapat di otak atau medulla spinalis. Serat neuron aferen masuk susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis medulla spinalis atau melalui nervus kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di ganglion-ganglion homolog nervi kranialis atau melalui nervus cranial yang sesuai.

III. Bahan dan Alat A. ANATOMI

Alat dan Bahan yang dipakai

- Atlas sabota;

- Pustaka/literatur pendukung.

B. FISIOLOGI

a. Bahan yang dipakai

- 2 ekor katak hidup; salah satu dijadikan sebagai kontrol - Asam asetat 2%;

- Aquades.

b. Alat yang dipergunakan

- Gunting bedah; - Benang jagung pengikat;

- Pinset; - Jarum;

- Pisau bedah; - Wadah plastik;

- Statif; - Stopwatch;

(15)

15 IV. Prosedur Percobaan

A. Anatomi

a. Gambarkan anatomi dari sel saraf. Lengkapi dan tunjukkan bagian-bagian ini:

Neurilema, nodus ranvier, badan nissel, akson, dendrit, selubung myielin, inti sel schwann, neurofibril, dll.

b. Gambarkan jenis-jenis sel saraf, lengkapi dan tunjukkan bagian-bagiannya. c. Gambarkan organisasi saraf dan tunjukkan bagian-bagiannya.

d. Gambarkan akson dan neurilemma dan tunjukkan bagian-bagiannya. e. Otak

1. Gambarkan otak besar dan batang otak serta tunjukkan pada gambar bagian-bagiannya.

2. Amati penampang midsagital otak. Tunjukkan bagian-bagian otak pada gambar.

3. Gambarkan meninges dan tunjukkan bagian-bagiannya pada gambar. 4. Gambarkan penampang frontal otak besar dan letak ganglia basal.

Tunjukkan bagian-bagiannya pada gambar. f. Tulang belakang dan saraf-sarafnya

1. Amati gambar spinalis chordata dan saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan pada gambar bagian-bagiannya.

2. Bagian-bagian saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan bagian-bagian saraf spinal tersebut.

g. Saraf cranial : pelajari distribusi saraf cranial, sebutkan dan lokasikan macam-macam saraf cranial tersebut.

(16)

16 i. Saraf otonom

1. Gambarkan refleks somatik dna refleks otonom.

2. Pelajari langsung refleks yang berlangsung pada kedua gambar tersebut. 3. Nyatakan bagian-bagiannya yang terlihat dan beri arah lengkung refleks

tersebut.

B. FISIOLOGI 1. Otak

a. Ambil katak sehat dan letakkan didalam wadah plastic. b. Amati aktivitas spontannya, seperti:

- pernapasan - gerak melompat - posisi kepala

- gerak buka tutup mata.

c. Catat kesetimbangan katak pada berbagai kemringan wadah plastik.

d. Letakkan katak terlentang dan amati bagaimana ia akan memberikan tubuhnya (refleks membalik) yang sering disebut righting refleks.

e. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki depannya. Jepit salah satu jarinya dengan pinset dan amati adanya refleks penarikan kaki.

f. Isi wadah plastik dengan air hingga setengah penuh, letakkan katak didalamnya dan amati gerakannya pada waktu berenang.

g. Setelah selesai seluruh pengamatan diatas, rusakkan otak katak ini dengan cara melewatkan jarum melalui foramen magnum ke dalam otak dan gerakan jarum tersebut ke kiri dan ke kanan. Dengan cara ini diperoleh hewan refleks (spinal animal).

h. Lakukan sekali lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan refleks ini.

i. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%. Perhatikan apakah katak berusaha untuk menghilangkan asam tersebut dengan anggota badannya. j. Bersihkan asam yang tertinggal.

(17)

17

k. Selanjutnya masukkan jarum ke saluran vertebrata, mulai ari tengkuk. Dengan cara ini seluruh sistem saraf hewan dirusak.

l. Lakukan lagi pengamatan b-f terhadap hewan tersebut.

m. Ambil katak yang sehat (sebagai kontrol) tadi. Bungkus tubuh katak dengan sehelai kain hingga bagaian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan kraniumnya tepat dibelakang mata (rahang bawah tidak ikut digunting).

n. Lakukan pengamatan b sampai f terhadap katak ini.

o. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang diperoleh.

2. Refleks pada manusia

A. Deep Refleks

2.1 Refleks Knee-Jerk(refleks sentakan lutut)

a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas.

b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan kekuatan respon refleks.

c. Bagian mana dari sistem saraf pusat yang berperan dalam respon tersebut? d. kegagalan dalam munculnya respon tersebut menunjukkan adanya luka atau

penyakit pada struktur apa? 2.2 Refleks Patelar

a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas sambil menggenggam kuat kepalan tangan saudara ke belakang tubuh saudara.

b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan kekuatan respon refleks tersebut. Bandingkan kekuatan dari prosedur di atas.

(18)

18 2.3 Refleks Babinski

a. Gerakan benda tumpul sepanjang bagian tengah telapak kaki saudara. Catat respon yang diamati.

b. Refleks babinski positif (+) apabila terjadi fleksi ke atas dari ibu jari kaki saudara.

2.4 Refleks Archilles

a. Saudara berdiri di sisi kursi. Tempatkan salah satu lutut keatas kursi dengan paha terletak ventrikel dan kaki bagian bawah horizontal.

b. Seorang teman saudara memukul urat archilles kaki tersebut dengan perkusor. Catat respon yang diamati.

2.5 Refleks Biceps

a. Letakkan lengan bagian bawah ke atas meja sehingga membentuk sudut 900 terhadap lengan atas.

b. Pukul urat biceps tangan tersebut dengan perkusor. Catat respon yang terjadi. 2.6 Refleks Triceps

a. Tempatkan lengan saudara horizontal terhadap dada saudara. b. Pukul urat triceps dengan perkusor. Catat respon yang diamati.

B. Superficial Refleks

a. Refleks Plantar.

Gerakan benda tajam sepanjang telapak kaki saudara. Catat respon yang diamati.

b. Refleks Abdominal.

Dengan kuku ibu jari, pukul abdomen saudara tepat di bawah tulang dada dengan cepat. Catat respon yang diamati.

c. Refleks Kornea.

Sentuhlah kornea mata saudara dengan kapas atau benda tumpul. Catat respon yang diamati.

(19)

19 d. Refleks Faringeal.

Sentuhlah uvula dan fauces dengan batang pengaduk yang bersih. Catat respon yang diamati.

e. Refleks Kulit.

Gerakkan sebuah benda tumpul di atas permukaan kulit. Amati perubahan warna kulit. Apa yang menyebabkan perubahan warna pada kulit ini?

f. Refleks Pilomotor.

Belailah kulit dengan lembut. Catat apa yang diamati. Perlu diperhatikan:

1. Relaksasi sempurna.

o r a n g c o b a h a r u s r e l a k s d e n g a n p o s i s i s e e n a k n ya . Bagian (anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin(lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya. 2. Harus ada ketegangan optimal.

dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.

3. Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan. dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

(20)

20 V. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil Pengamatan ANATOMI

Gambar 1.Anatomi sel saraf

Gambar 2.Jenis-jenis sel saraf

Gambar 3.Organisasi Saraf

(21)

21 Gambar 4.Akson dan Neurilemma

Gambar 5.Otak

(22)

22 b. Penampang Midsagital Otak

(23)

23

d. Penampang Frontal Otak Besar dan Letak Ganglia Basal

Gambar 6.Tulang Belakang dan Saraf-Sarafnya a. Spinalis Chordata dan Saraf Spinal

(24)

24 b. Bagian-bagian Saraf Spinal

(25)

25 Gambar 8.Tabel

(26)

26 Gambar 9.Saraf Otonom

GERAK REFLEKS

Gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar.

Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), kesystem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan dengan alat indra. Dalam gerak refreks rangsang yang diterima oleh tubuh tidak diteruskan sampai ke otak, tetapi hanya sampai di medulla spinalis.

a. Refleks Somatik

Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang belakang -> sel syaraf motorik -> efektor (otot).

(27)

27

Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks. Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja secara volunter (sadar). Contohnya gerakan mengambil barang.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme

(28)

28 REFLEKS OTONOM

Refleks ini disebut juga refleks visceral karena sering melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks visceral, seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak. Refleks spinal juga sering dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi.

Refleks otonom lain diintergrasikan di otak, khususnya di hipotalamus, thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi yang dibutuhkan untuk menjaga homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, nafas, makanan, keseimbangan air dan menjaga temperatur. Salah satu refleks otonom yang menarik adalah konversi stimulus emosional ke respon visceral.

Sistem limbic, yang merupakan tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah, agresif dan lapar, disebut sebagai visceral brain karena pengaruhnya dalam refleks emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa takut.

Refleks otonom merupakan polysinaptic dengan sedikitnya satu sinapsis di CNS

diantara neuron sensorik dan preganglion saraf otonom serta sinaps tambahan di ganglion, antara neuron preganglion dan postganglionic.

Susunan saraf yang berperan penting mempengaruhi pekerjaan otot polos yang bekerja secara involunter (tidak sadar).Saraf otonom terutama berkenaan dengan organ-organ dalam. Contohnya pada jantung, saluran pencernaan, kelenjar, dll. Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Saraf simpatis. b. Saraf parasimpatis.

Sebagian besar organ memiliki sistem pengendalian ganda yaitu saraf simpatis dan parasimpatis. Sehingga kadang kita menyebutnya sebagai kebalikan.

(29)

29 FISIOLOGI-Otak

(30)
(31)

31 Refleks pada manusia

A. Deep Refleks

Deep Refleks Respon yang dirasakan

a Refleks Knee-Jerk(refleks sentakan lutut)

Setelah ligament tempurung lutut dipukul dengan perkusor maka secara spontan kaki akan terayun kedepan.

b Refleks Patelar

Pada saat dilakukan prosedur ini terjadi gerakan refleks yang lebih kuat ayunannya dan kaki terayun ke depan semakin kuat.

c Refleks Babinski

Pada saat diberi rangsangan tersebut, terjadi respon berupa refleks dijari kaki pergerakan terkadang dan sesaat akan melebar keatas terutama pada ibu jari. d Refleks Archilles Pada saat diberi rangsangan terjadi gerakan menggetar

pada sekitar lutut.

e Refleks Biceps Sensasi yang dirasakan rasa nyeri, terkadang gerakan tangan.

f Refleks Triceps Rasa sakit.

B. Superficial Refleks

Superficial Refleks Respon yang dirasakan a Refleks Plantar jari–jari kaki bergerak secara spontan b Refleks Abdominal terasa ditekan

c Refleks Kornea mata berkedip dan berair d Refleks Faringeal terasa tercekik

e Refleks Kulit warna kulit berubah menjadi merah f Refleks Pilomotor terasa merinding

(32)

32

b. Pembahasan

ANATOMI SEL SARAF.

Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 saraf atau neuron. Neuron merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel yang di dalamnya mempunyai inti sel,nukleus, Mitokondria, Retikulum endoplasma, Badan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit,kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di sebut akson.

Dendrit menyediakan daerah yg luas untuk hubungan dengan neuron lainnya. Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin,nodus ranvier,inti sel Schwan,butiran neurotransmiter.

Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yg mengandung neurotransmitter. Terminal inilah yg berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutnya.

Menurut fungsinya, neuron dibagi menjadi 3, yaitu :

 Neuron sensoris (afferent) yaitu sebagai penerima rangsang sensoris dari lingkungan sekitar maupun dari dalam tubuh, misal pada indera.

 Neuron motorik (efferent) yaitu pengontrol organ sasaran seperti serabut otot atau kelenjar.

 Interneuron membentuk komunikasi dan integrasi jaringan saraf antara neuron sensoris dan neuron motorik.

Bagian posterior lobus frontal (korteks motor) mengatur gerak otot volunter. Bicara terganggu bila kelainan pada hemisfer dominan. Bagian anterior lobus frontal mengatur keadaan emosi anak serta kegiatan intelektual yang kompleks. Anak yang menunjukkan agitasi, bingung dan menunjukkan respons emosi yang tidak lazim mungkin mempunyai gangguan pada bagian anterior lobus frontal.

(33)

33

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. 1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Lobus parietal menginterpretasikan impuls sensori yang diperlukan untuk mengenali objek. Contohnya anak yang kesulitan mengenal benda yang diletakkan digenggamannya ketika matanya ditutup menunjukkan tanda-tanda kerusakan lobus parietal.

Lobus temporal adalah pusat pendengaran dan memungkinkan anak menerima dan mengartikan pembicaraan. Afasia reseptif auditori menunjukkan gangguan lobus temporal dominan. Lobus oksipital menerima dan menginterpretasikan rangsang visual. Karenanya bila terjadi defek lapang pandang, mungkin akibat gangguan pada lobus oksipital.

Talamus sering dikatakan sebagai stasiun relai sensori otak. Ia juga membedakan antara sensasi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hipotalamus adalah bagian pusat dari sistem saraf otonom. Anak dengan gangguan hipotalamus mungkin menampilkan gangguan metabolisme, pertumbuhan, kematangan seksual, suhu tubuh, tekanan darah, pola tidur serta respons viseral dan emosional lainnya.

Batang otak (otak tengah, pons dan medulla oblongata) merupakan jalur penghantar antara kord spinal dengan bagian lain otak. Juga mempunyai 10 inti saraf kranial, nomor 3 hingga 12. Batang otak memiliki formasi retikuler yang berfungsi sebagai sistem kesadaran yang merupakan anyaman jaringan sel-sel otak dan serabut saraf. Bila anak dalam koma, mungkin formasi retikuler sudah terganggu.

(34)

34

Ataksia atau gerakan yang tidak terkoordinasi menunjukkan terganggunya serebelum yang merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi.

FISIOLOGI

Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:

Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat 2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.

Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak, seperti pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada posisi kepala,namun meningkatkan gerakan buka tutup matanya.

Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

Refleks adalah jawaban motoric atas rangsangan sensorik yang diberikan pada kulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Dalam pemeriksaan refleks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

– Relaksasi sempurna. Orang coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian (anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.

(35)

35

– Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.

– Pemeriksaan mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

VI. Kesimpulan

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.  Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:

(a).Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat 2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.

(36)

36

(b).Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak, seperti pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada posisi kepala, namun meningkatkan gerakan buka tutup matanya.

(c).Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan deep refleks adalah sebagai berikut : (1). Knee-jerk refleks, respon berupa ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps, kaki terayun kedepan.(2).Refleks patelar berupa gerakan refleks yang lebih kuat ayunan kaki terayun kedepan semakin kuat.(3).Refleks Babinski, respon berupa refleks dijari kaki pergerakan terkadang-kadang melebar keatas, terutama pada ibu jari.(4). Refleks Archilles berupa respon berupa plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius, rangsangan terjadi pergerakan menggetarkan pada sekitar lutut.(5). Refleks biseps berupa fleksi lengan pada siku dan kontraksi otot biseps terasa sakit dan terkadang gerakan tangan.(6).Refleks trisep berupa ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps terasa sakit.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan superficial refleks adalah sebagai berikut : (1).Refleks plantar berupa jari-jari kaki yang spontan bergerak.(2).Refleks abdominal berupa kontraksi otot dinding perut yang terasa ditekan.(3).Refleks kornea berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral yang menyebabkan mata berkedip dan mata berair.(4).Reflek faringeal berupa rasa tercekik.(5).Refleks Kulit berupa warna kulit berubah menjadi merah.(6).Refleks pilomotor berupa rasa merinding.

(37)

37  Gerak reflex

Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang belakang -> sel syaraf motorik -> efektor (otot). Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks.

 Gerak sadar diatur dan dikendalikan oleh gerak motorik. Gerak sadar dilaksanakan oleh otak sadar yang berpusat pada korteks otak. Rangsang yang diterima oleh reseptor diteruskan menuju syaraf sensorik. Impuls yang diterima syaraf sensorik berakhir di otak untuk penyampaian informasi. Informasi kemudian diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor (Mas’ud, 2000).  Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak

ini dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks berlangsung secara spontan dibawah control medulla spinalis. Rangsang yang diterima oleh reseptor diteruskan oleh neuron sensorik melalui konektor menuju ke neuron motorik. Impuls dari neuron motorik langsung menuju efektor diluar kontrol otak (Mas’ud, 2000).

(38)

38 VII. Daftar Pustaka

Setiadi.2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu

Snell,Richard.S.1997.Anatomi Klinik Bag.1 Edisi 3 *Terjemahan Adji Dharma. Jakarta:EGC. http://saraf/ Saraf%20Manusia%20%C2%AB%20Wong168%27s%20Blog.htm http:// saraf/fisiologi-pemeriksaan-neurologis.html http:// saraf/REFLEKS-REFLEKS-FISIOLOGIS.htm http:// saraf/Sistem_saraf.htm http://saraf/otak-fungsi-bagian-sistem-saraf-pusat.html

Gambar

Gambar 1.Anatomi sel saraf
Gambar 5.Otak
Gambar 6.Tulang Belakang dan Saraf-Sarafnya  a.  Spinalis Chordata dan Saraf Spinal
Gambar 7.Saraf Kranial

Referensi

Dokumen terkait

Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke saraf pusat (otak). Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju

Akar ventral (bagian depan) terdiri atas serat saraf motor yang menghantar impuls saraf ke luar sumsum tulang belakang. Akar dorsal dan akar ventral bercabag pendek

Reseptor adalah bagian tubuh atau alat pada tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan atau impuls.. Bagian yang

Serabut saraf dendrit: menghantarkan rangsang (impuls) dari luar sel saraf menuju ke badan sel saraf.. Badan sel saraf: tempat metabolisme

• Guru menanyakan kembali kepada siswa mengapa gerak refleks dapat terjadi, mekanisme terjadinya penghantaran impuls saraf dan mekanisme terjadinya

64. Sel yang berperan penerima rangsang suara pada telinga adalah.... Kerusakan sel saraf telinga karena mendengar musik “heavy metal” terlalu keras menyebabkan penyakit …..

Sel saraf dibagi lagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensorik yang ujung aksonnya berhubungan dengan sel saraf intermediet dengan fungsi sebagai pengantar impuls dari reseptor ke

I HASIL DAN PEMBAHASAN I.1 Refleks pada Katak dan Pengaruh Maca-Macam Pacu I.1.1 Hasil GAMBAR RANGSANGAN KETERANGAN Decerebrasi penghilangan otak Katak tidak membalikan tubuhnya