• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANATOMI SEL SARAF

Dalam dokumen laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf (Halaman 32-38)

Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 saraf atau neuron. Neuron merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel yang di dalamnya mempunyai inti sel,nukleus, Mitokondria, Retikulum endoplasma, Badan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit,kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di sebut akson.

Dendrit menyediakan daerah yg luas untuk hubungan dengan neuron lainnya. Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin,nodus ranvier,inti sel Schwan,butiran neurotransmiter.

Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yg mengandung neurotransmitter. Terminal inilah yg berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutnya.

Menurut fungsinya, neuron dibagi menjadi 3, yaitu :

Neuron sensoris (afferent) yaitu sebagai penerima rangsang sensoris dari lingkungan sekitar maupun dari dalam tubuh, misal pada indera.

Neuron motorik (efferent) yaitu pengontrol organ sasaran seperti serabut otot atau kelenjar.

Interneuron membentuk komunikasi dan integrasi jaringan saraf antara neuron sensoris dan neuron motorik.

Bagian posterior lobus frontal (korteks motor) mengatur gerak otot volunter. Bicara terganggu bila kelainan pada hemisfer dominan. Bagian anterior lobus frontal mengatur keadaan emosi anak serta kegiatan intelektual yang kompleks. Anak yang menunjukkan agitasi, bingung dan menunjukkan respons emosi yang tidak lazim mungkin mempunyai gangguan pada bagian anterior lobus frontal.

33

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. 1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Lobus parietal menginterpretasikan impuls sensori yang diperlukan untuk mengenali objek. Contohnya anak yang kesulitan mengenal benda yang diletakkan digenggamannya ketika matanya ditutup menunjukkan tanda-tanda kerusakan lobus parietal.

Lobus temporal adalah pusat pendengaran dan memungkinkan anak menerima dan mengartikan pembicaraan. Afasia reseptif auditori menunjukkan gangguan lobus temporal dominan. Lobus oksipital menerima dan menginterpretasikan rangsang visual. Karenanya bila terjadi defek lapang pandang, mungkin akibat gangguan pada lobus oksipital.

Talamus sering dikatakan sebagai stasiun relai sensori otak. Ia juga membedakan antara sensasi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hipotalamus adalah bagian pusat dari sistem saraf otonom. Anak dengan gangguan hipotalamus mungkin menampilkan gangguan metabolisme, pertumbuhan, kematangan seksual, suhu tubuh, tekanan darah, pola tidur serta respons viseral dan emosional lainnya.

Batang otak (otak tengah, pons dan medulla oblongata) merupakan jalur penghantar antara kord spinal dengan bagian lain otak. Juga mempunyai 10 inti saraf kranial, nomor 3 hingga 12. Batang otak memiliki formasi retikuler yang berfungsi sebagai sistem kesadaran yang merupakan anyaman jaringan sel-sel otak dan serabut saraf. Bila anak dalam koma, mungkin formasi retikuler sudah terganggu.

34

Ataksia atau gerakan yang tidak terkoordinasi menunjukkan terganggunya serebelum yang merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi.

FISIOLOGI

Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:

Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat 2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.

Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak, seperti pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada posisi kepala,namun meningkatkan gerakan buka tutup matanya.

Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

Refleks adalah jawaban motoric atas rangsangan sensorik yang diberikan pada kulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Dalam pemeriksaan refleks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

– Relaksasi sempurna. Orang coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian (anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.

35

– Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.

– Pemeriksaan mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

VI. Kesimpulan

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:

(a).Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat 2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.

36

(b).Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak, seperti pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada posisi kepala, namun meningkatkan gerakan buka tutup matanya.

(c).Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan deep refleks adalah sebagai berikut : (1). Knee-jerk refleks, respon berupa ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps, kaki terayun kedepan.(2).Refleks patelar berupa gerakan refleks yang lebih kuat ayunan kaki terayun kedepan semakin kuat.(3).Refleks Babinski, respon berupa refleks dijari kaki pergerakan terkadang-kadang melebar keatas, terutama pada ibu jari.(4). Refleks Archilles berupa respon berupa plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius, rangsangan terjadi pergerakan menggetarkan pada sekitar lutut.(5). Refleks biseps berupa fleksi lengan pada siku dan kontraksi otot biseps terasa sakit dan terkadang gerakan tangan.(6).Refleks trisep berupa ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps terasa sakit.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan superficial refleks adalah sebagai berikut : (1).Refleks plantar berupa jari-jari kaki yang spontan bergerak.(2).Refleks abdominal berupa kontraksi otot dinding perut yang terasa ditekan.(3).Refleks kornea berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral yang menyebabkan mata berkedip dan mata berair.(4).Reflek faringeal berupa rasa tercekik.(5).Refleks Kulit berupa warna kulit berubah menjadi merah.(6).Refleks pilomotor berupa rasa merinding.

37 Gerak reflex

Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang belakang -> sel syaraf motorik -> efektor (otot). Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks.

 Gerak sadar diatur dan dikendalikan oleh gerak motorik. Gerak sadar dilaksanakan oleh otak sadar yang berpusat pada korteks otak. Rangsang yang diterima oleh reseptor diteruskan menuju syaraf sensorik. Impuls yang diterima syaraf sensorik berakhir di otak untuk penyampaian informasi. Informasi kemudian diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor (Mas’ud, 2000).  Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak

ini dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks berlangsung secara spontan dibawah control medulla spinalis. Rangsang yang diterima oleh reseptor diteruskan oleh neuron sensorik melalui konektor menuju ke neuron motorik. Impuls dari neuron motorik langsung menuju efektor diluar kontrol otak (Mas’ud, 2000).

38 VII. Daftar Pustaka

Setiadi.2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu

Snell,Richard.S.1997.Anatomi Klinik Bag.1 Edisi 3 *Terjemahan Adji Dharma. Jakarta:EGC. http://saraf/ Saraf%20Manusia%20%C2%AB%20Wong168%27s%20Blog.htm http:// saraf/fisiologi-pemeriksaan-neurologis.html http:// saraf/REFLEKS-REFLEKS-FISIOLOGIS.htm http:// saraf/Sistem_saraf.htm http://saraf/otak-fungsi-bagian-sistem-saraf-pusat.html

Dalam dokumen laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf (Halaman 32-38)

Dokumen terkait