• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 61 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DUMAI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (6) Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Dumai, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3829);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

7. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Dumai (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2016 Nomor 1 Seri D).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI.

(2)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Dumai.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Dumai.

3. Walikota adalah Walikota Dumai.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Dumai.

5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.

7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang.

8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

BAB II KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dibidang tenaga Kerja dan bidang Transmigrasi.

(2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari:

1. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Aset; dan 2. Subbagian Tata Usaha;

c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, terdiri dari:

1. Seksi Pelatihan dan Pemagangan;

2. Seksi Informasi dan Perluasan Kerja; dan 3. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;

d. Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja, terdiri dari:

1. Seksi Penyelesaian Perselisihan;

2. Seksi Kelembagaan; dan 3. Seksi Syarat Kerja;

e. Bidang Bidang Ketransmigrasian, terdiri dari:

1. Seksi Sarana dan Prasarana;

2. Seksi Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan; dan 3. Seksi Pembinaan, Pengembangan Sosial Budaya;

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3)

BAB IV

TUGAS DAN FUNGSI Pasal 4

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah dibidang tenagakerja dan transmigrasi.

Pasal 5

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:

a. pembinaan dan pengoordinasian penyusunan rencana dan program dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

b. perumusan kebijaksanaan dan pembinaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, hubungan industrial dan persyaratan kerja, pengawasan ketenagakerjaan, pelayanan sosial dan transmigrasi;

c. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan urusan tata usaha, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan;

d. pengoordinasian kewenangan bidang ketenagakerjaan yang dikerjasamakan dengan daerah kabupaten/kota lain dan Provinsi;

e. pembinaan dan pengawasan terhadap Balai Latihan Kerja; dan

f. penyiapan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan lingkup fungsinya

Bagian Kesatu Kepala Dinas

Pasal 6

(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas dibantu oleh Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kedua Sekretariat

Pasal 7

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan perencanaan umum, pemprograman dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, penataan organisasi dan tata laksana, koordinasi penyusunan perundangan, pengelolaan barang milik negara, dan kerumahtanggaan.

(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Sekretaris dan berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 8

Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

b. pengoordinasian dan penyusunan rencana, program dan anggaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

(4)

c. pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. penataan organisasi dan tata laksana;

e. pengoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan barang/jasa; dan

g. penyiapan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan lingkup fungsinya.

Pasal 9 Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Aset; dan b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 10

(1) Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Aset sebagaimana dimkasud dalam Pasal 9 huruf a, mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran serta melakukan administrasi keuangan, pengelolaan barang milik/kekayaan negara serta sarana program di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

(2) Uraian tugas Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana program, evaluasi dan pelaporan;

b. menyiapkan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;

c. menyiapkan perumusan pedoman dan petunjuk teknis dalam penyusunan rencana program, evaluasi dan pelaporan;

d. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program dan kegiatan jangka panjang, menengah, pendek berupa rencana stratejik organisasi, serta bahan pemantauan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan program;

e. menyiapkan bahan pelaksanaan analisis dan evaluasi serta penyusunan laporan penyelenggaraan program dan pencapaian akuntabiltas kinerja;

f. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan dan petunjuk pemecahan masalah; dan

h. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Pasal 11

(1) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimkasud dalam Pasal 9 huruf b, mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip dan dokumentasi.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. mengumpulkan bahan dan mempelajari peraturan perundang- undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan pemberian dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip dan dokumentasi;

(5)

b. menyiapkan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan bahan pemberian dukungan admnistrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip dan dokumentasi;

c. menyiapkan administrasi pegawai untuk mengikuti diklat struktural, teknis dan fungsional;

d. menyiapkan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan pemberian dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip dan dokumentasi;

e. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis dalam pemberian dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip dan dokumentasi;

f. menginventarisasi permasalahan-permasalahan dan penyiapan bahan petunjuk pemecahan masalah;

g. mengoordinasikan dengan unit kerja/instansi terkait sesuai lingkup tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

h. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan dibidang organisasi dan tata laksana yang meliputi kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisis jabatan;

i. menyiapkan bahan penyelenggaraan urusan surat menyurat/naskah dinas dan kearsipan;

j. menyiapkan bahan perpustakaan beserta penyelenggaraan, hubungan masyarakat dan protokol; dan

k. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Bagian Ketiga

Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Pasal 12

(1) Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan, bimbingan pelatihan dan produktivitas tenag kerja serta penempatan tenaga kerja.

(2) Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:

a. penyebarluasan/promosi informasi akreditasi lembaga pelatihan kerja;

b. pengoordinasian pelaksanaan akreditasi lembaga pelatihan kerja;

c. pengoordinasian pemantauan dan evaluasi status akreditasi lembaga pelatihan;

d. pengoordinasian pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK);

e. pengoordinasian pelaksanaan analisis kebutuhan PBK;

f. pengoordinasian penyiapan sarana dan prasarana PBK;

g. pengoordinasian penyiapan calon peserta PBK;

h. pengoordinasian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PBK;

i. pelaksanaan koordinasi penyiapan program pelatihan dan pemagangan;

j. penyiapan instruktur dan tenaga pelatihan;

k. pengoordinasian promosi peningkatan produktivitas;

l. pengoordinasian pengukuran produktivitas tingkat provinsi;

m. promosian informasi pasar kerja dalam pelayanan antar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja;

n. pengoordinasian penyuluhan dan bimbingan jabatan dalam pelayanan antar kerja;

o. pengoordinasian perantaraan kerja dalam pelayanan antar kerja;

(6)

p. pelaksanaan verifikasi penerbitan izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

q. promosian informasi pasar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja di dalam dan di luar negeri (dalam hubungan kerja dan diluar hubungan kerja);

r. pengoordinasian penyiapan sarana dan prasarana terkait penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja keluar negeri kepada Pemerintah Daerah;

s. pengoordinasian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja keluar negeri kepada Pemerintah Daerah;

t. pengoordinasian penyiapan sumber daya manusia untuk melakukan pelayanan pemulangan dan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI);

u. pengoordinasian penyiapan sarana dan prasarana untuk pemberdayaan TKI purna;

v. melakukan verifikasi dokumen pengesahan RPTKA perpanjangan kepada pemberi kerja Tenaga Keja Asing (TKA) yang tidak mengandung perubahan jabatan, jumlah TKA dan lokasi kerja dalam 1 (satu) daerah provinsi;

w. pengoordinasian penyiapan sarana dan prasarana untuk melakukan pelayanan pengesahan RPTKA perpanjangan yang tidak mengandung perubahan jabatan, jumlah TKA dan lokasi kerja dalam 1 (satu) daerah provinsi;

x. pengoordinasian pemantauan dan evaluasi hasil pengesahan RPTKA perpanjangan;

y. pelaksanaan verifikasi penertiban perpanjangan IMTA yang lokasi kerja lebih dari 1 (satu) daerah kab/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

z. pengoordinasian pemantauan dan evaluasi hasil penertiban perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing; dan

aa. penyiapan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan lingkup fungsinya

Pasal 14

Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri dari:

a. Seksi Pelatihan dan Pemagangan;

b. Seksi Informasi dan Perluasan Kerja; dan c. Seksi Penempatan Tenaga Kerja.

Pasal 15

(1) Seksi Pelatihan dan Pemagangan sebagaimana dimkasud dalam Pasal 14 huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi, bimbingan dan pembinaan teknis pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.

(2) Uraian tugas Seksi Pelatihan dan Pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;

b. merancang promosi informasi akreditasi kepada lembaga pelatihan kerja;

c. merencanakan pelaksanaan akreditasi lembaga pelatihan kerja;

d. merencanakan pembentukan komite akreditasi lembaga pelatihan kerja;

e. merencanakan penyiapan assesor akreditasi;

f. merencanakan pemantauan dan evaluasi status akreditasi lembaga pelatihan kerja;

g. merencanakan pelaksanaan PBK;

h. merencanakan penyiapan sarana dan prasarana PBK;

i. merencanakan penyiapan calon peserta pelatihan kerja bebasis kompetensi;

(7)

j. merencanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan kerja berbasis kompetensi;

k. merencanakan penyiapan program pelatihan dan pemagangan;

l. melakukan sertifikasi instruktur lembaga swasta;

m. merencanakan penyiapan instruktur dan tenaga pelatihan;

n. menyiapkan bahan pembinaan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja; dan

o. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Pasal 16

(1)

Seksi Informasi dan Perluasan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan penyusunan Informasi Pasar Kerja dan Bursa Kerja serta layanan informasi yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, menyiapkan bahan perumusan kebijakan, bahan koordinasi, pembinaan pengendalian teknis perluasan kerja dan kesempatan kerja.

(2) Uraian tugas Seksi Informasi dan Perluasan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan informasi pasar kerja dan bursa kerja, perluasan kerja dan kesemptan kerja;

b. melayani pendaftaran pencari kerja, dengan mencatat data pribadi pencari kerja dalam buku registrasi;

c. melayani pemberian kartu Angkatan Kerja I, II, III, IV dan V;

d. mencatatan dan mengklafikasikan dan pencari kerja menurut pendidikan, jenis kelamin, umur serta pengalaman kerja yang dimiliki oleh pencari kerja;

e. mengumpulkan dan mengolah data pencari kerja untuk penyusunan naskah informasi persedian tenaga kerja;

f. menyebarluaskan informasi persediaan tenaga kerja kepada masyarakat pengguna tenaga kerja dan melalui kunjungan ke perusahaan-perusahaan;

g. melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksaan tugas;

h. menyiapkan administrasi pemberian izin bursa kerja khusus, bursa kerja swasta, dan praktek psikologi;

i. menyiapkan bahan pelayanan administrasi kartu pencari kerja;

j. menyiapkan pelayanan antar kerja umum, khusus, bimbingan jabatan dan analisa jabatan;

k. menyiapkan bahan proses pemberian perizinan lembaga bursa kerja swasta dan praktek psikologi;

l. melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

m. menyiapkan bimbingan usaha mandiri untuk daya gunaan tenaga kerja muda terdidik dan tenaga kerja muda mandiri profesional;

n. menyiapkan rencana, bahan dan pedoman penyuluhan dan bimbingan jabatan pada pencari kerja perusahaan dan lembaga lainnya untuk mengetahui persyaratan dalam menduduki jabatan yang sesuai dengan bakat minat dan keterampilan serta analisis jabatan;

o. menyebarluaskan informasi pasar/bursa kerja melalui papan pengumuman, pamlet, media cetak, elektronik, buklet atau kaflet;

p. mengumpulkan data lowongan kerja dan data pencari kerja untuk pembuatan/penyusunan naskah informasi pasar kerja;

q. menyiapkan bahan pembinaan dan pendayagunaan tenaga kerja cacat, lanjut usia dan wanita;

(8)

r. memberikan pembinaan dan bimbingan pelaksanaan dan penempatan tenaga kerja pemuda, wanita, penyandang cacat, dan usia lanjut bekerja sama dengan instansi terkait;

s. memberikan penyuluhan dan bimbingan usaha mandiri, terapan teknologi tepat guna, teknologi padat karya, tenaga kerja pemuda mandiri profesional (tkpmp) dalam rangka perluasan kerja dan kesempatan kerja;

t. menyiapkan bahan perluasan kesempatan kerja dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang teknologi tepat guna (ttg) serta memberikan bimbingan dan praktek penggunaan agar tercipta pengembangan potensi wilayah serta pendayagunaan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur;

u. merencanakan tenaga kerja daerah dan perluasan kerja;

v. menyiapkan bahan pembinaan, pembentukan dan pendayagunaan tenaga kerja sukarelawan;

w. menyiapkan bahan perluasan kerja mandiri padat karya , teknologi tepat guna dan sektor informasi;

x. memberikan pembinaan/pengarahan terhadap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja antar daerah (akad); dan

y. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya

Pasal 17

(1)

Seksi Penempatan Tenaga Kerja Seksi Informasi dan Perluasan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b, mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi, pengendalian dan pembinaan teknis penempatan tenaga kerja.

(2) Uraian tugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja Seksi Informasi dan Perluasan Kerja dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan–bahan lainnya yang berhubungan dengan penempatan tenaga kerja;

b. menyiapkan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan penempatan tenaga kerja;

c. menyiapkan perumusan pedoman dan petunjuk teknis dibidang penempatan tenaga kerja;

d. menginventaris permasalahan–permasalahan dan penyiapan bahan petunjuk pemecahan masalah;

e. mengoordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

f. mengolah dan menyiapkan data pencari kerja sesuai dengan persyaratan lowongan pekerjaan untuk disampaikan kepada pengguna tenaga kerja;

g. mencari dan menghimpun data lowongan kerja dan persyaratan jabatan dari perusahaan, mencatat dalam buku register sebagai bahan antar kerja;

h. mengolah data pencari kerja dan informasi lowongan yang tersedia selanjutnya memanggil pencari kerja untuk memberikan penjelasan tentang lowongan yang sesuai pada pencari kerja dan klasifikasinya;

i. menghubungkan antar pencari kerja dengan instansi dengan perusahaan yang membutuhkan dengan memberi penghantar dan menghubungi perusahaan pengguna tenaga kerja;

j. mengolah data pencari kerja serta kesempatan kerja untuk penyusunan naskah informasi pasar kerja;

k. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) meliputi tempat penampungan TKI dan perizinan PJTKI;

l. menyiapkan bahan pelayanan administrasi Kartu Identitas Tenaga Kerja Indonesia (KITKI);

m. menyiapkan bahan proses pemberian izin tenaga kerja asing serta pendataan penggunaan TKA diwilayah daerah;

(9)

n. menyiapkan proses pemberian izin dan mekanisme tentang penggunaan tenaga kerja antar kerja antar daerah (akad);

o. memberikan pengarahan dan bimbingan kepada pencari kerja dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme pelaksanaan antar kerja antar daerah (akad), antar kerja antar lokal (akal);

p. memberikan pembinaan/pengarahan terhadap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja antar daerah (akad); dan

q. menyiapan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Bagian Keempat

Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Pasal 18

(1) Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, penyelenggaraan ketenagakerjaan, pemberian petunjuk teknis hubungan industrial, petunjuk teknis persyaratan kerja serta pembinaan organisasi-organisasi pekerja.

(2) Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 19

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja menyelenggarakan fungsi:

a. persiapan bahan perumusan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis Hubungan Industrial, persyaratan kerja dan organisasi-organisasi pekerja;

b. penyiapan bahan penyajian standarisasi kerja dan upah minimum;

c. penyiapan bahan koordinasi dengan unit kerja lain/instansi terkait;

d. penyiapan bahan pembinaan dan penyuluhan hubungan industrial, perlindungan pekerja, jaminan sosial pekerja dan persyaratan kerja;

e. penyiapan bahan penetapan kualitas kebutuhan hidup minimum pekerja;

f. penyiapan bahan penetapan petunjuk teknis penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

g. penyiapan bahan pembinaan hubungan industrial dan syarat-syarat kerja/peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama dan perjanjian kerja;

h. penyiapan bahan pengusulan UMP/UMK;

i. penyiapan bahan serikat pekerja/serikat buruh ditingkat perusahaan;

dan

j. penyiapan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan lingkup fungsinya.

Pasal 20

Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja terdiri dari : a. Seksi Penyelesaian Perselisihan;

b. Seksi Kelembagaan; dan c. Seksi Syarat Kerja.

Pasal 21

(1) Seksi Penyelesaian Perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a, mempunyai tugas menangani perselisihan hubungan ketenagakerjaan sebagai perantara antara pihak pengusaha dengan karyawan, dengan menyelesaikan sesuai peraturan yang berlaku, sehingga didapat persesuaian antara kedua belah pihak.

(10)

(2) Uraian tugas Seksi Penyelesaian Perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menerima dan melayani pengaduan, perselisihan hubungan industrial baik lisan maupun tertulis sebagai bahan informasi penyelesaian kasus perselisihan;

b. menganalisa permasalahan perselisihan hubungan ketenagakerjaan berdasarkan informasi yang masuk untuk memilih kasus yang menyangkut perselisihan ketenagakerjaan;

c. mengumpulkan bahan-bahan untuk dilakukan mediasi dan memisahkan bendel-bendel setiap permasalahan.

d. membuat jadwal mediasi dari kasus yang menyangkut perselisihan ketenagakerjaan, untuk memudahkan penyelesaianya;

e. mengadaan mediasi perselisihan hubungan ketenagakerjaan melalui pertemuan tripartit dengan memanggil pengusaha, karyawan yang terlibat kasus perselisihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-undangan;

f. menyelesaikan masalah pihak-pihak yang berselisih dengan memberikan surat anjuran penyelesaian agar supaya ada titik temu untuk pertimbangan kepentingan kedua belah pihak;

g. melimpahkan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan mengirim ke Pengadilan Penyelesaian Hubungan Industrial agar diproses lebih lanjut;

h. menginventarisasikan data-data perselisihan hubungan industrial serta data-data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) baik PHK perorangan maupun massal;

i. menginventarisasikan kasus-kasus pemogokan, dengan mengelompokkan menurut jenis lapangan usaha, jenis masalah, mengolah data, kasus-kasus sebagai bahan laporan kepada atasan;

j. membuat konsep surat permintaan penanganan masalah perselisihan ketenagakerjaan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku;

k. menyusun laporan secara rinci kegiatan perantara perselisihan hubungan ketenagakerjaan menurut format yang ditentukan, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan

l. menyiapkan bahan-bahan tugas lain yang diberikan sesuai lingkup tugasnya.

Pasal 22

(1) Seksi Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b, mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan organisasi pekerja dan pengusaha, membuat jadwal pelaksanaan pembinaan untuk pencapaian sasaran pembentukan organisasi pekerja dan pengusaha dilingkungan perusahaan, serta melakukan pembinaan perusahaan melalui Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, serta penyiapan bahan LKS Tripartit.

(2) Uraian tugas Seksi Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. membuat jadwal kegiatan pembinaan organisasi pekerja dan pengusaha dengan menyusun jadwal pelaksanaan pembinaan berdasarkan data petunjuk atasan;

b. mengkonfirmasikan kegiatan pembinaan dengan anggota tim Pembina agar terjalin kerjasama dan saling mendukung pelaksaan tugas;

c. memberikan penyuluhan tentang pentingnya organisasi pekerja dan pengusaha dilingkungan perusahaan dalam rangka pembentukan organisasi tersebut;

d. memantau realisasi pemilihan dan pelantikan pengurus organisasi pekerja dan pengusaha agar kepengurusannya dapat segera terwujud;

e. membimbing pengurus organisasi pekerja dan pengusaha tentang tindak lanjut kegiatan organisasi dilingkungan perusahaan dalam rangka pembinaannya;

(11)

f. mencatat terhadap serikat pekerja/serikat buruh di tingkat perusahaan;

g. membuat laporan realiasasi penyuluhan dan pembentukan pengurus pekerja dan pengusaha untuk bahan laporan Kementerian Tenaga Kerja di tingkat pusat tentang hasil pembinaan organisasi pekerja dan pengusaha di lingkungannya;

h. membina Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit di tingkat perusahaan serta menyiapkan bahan-bahan sidang LKS Tripartit; dan

i. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Pasal 23

(1) Seksi Syarat Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c, mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan terhadap hubungan industrial dan syarat kerja yang meliputi pembuatan peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, pengupahan, program perluasan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PHI), PHK berdasarkan data, peraturan yang berlaku dan petunjuk atasan.

(2) Uraian tugas Seksi Syarat Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan sosialisai pentingnya Hubungan Industrial dan persyaratan kerja di perusahaan meliputi penyediaan mekanis peraturan;

b. menyiapkan bahan pendataan perusahaan yang wajib membuat Peraturan Perusahaan (PP), yang habis masa berlakunya dan pembuatan PP baru untuk bahan laporan;

c. menyiapkan bahan pemberian petunjuk kepada perusahaan yang wajib membuat PP atau dengan pemanggilan;

d. menyiapkan bahan penyelenggaraan perundingan, pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara penguasaha dan pengurus Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan membuat laporan perkembangannya;

e. menyusun bahan pembuatan perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan;

f. menyiapkan bahan penyampaian dan menganalisis data Kehidupan Hidup Layak (KHL) sesuai dengan perkembangan;

g. menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan Upah Minimum Regional (UMK);

h. menyiapkan bahan bimbingan perusahaan yang wajib BPJS Ketenagakerjaan; dan

i. menyiapan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Bagian Kelima Bidang Ketransmigrasian

Pasal 24

(1) Bidang Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan urusan pekerjaan dan kegiatan penyediaan tanah, sertifikasi lahan, penyiapan sarana, prasarana dan pengerahan, penerimaan, penempatan transmigrasi serta inventarisasi, administrasi kawasan potensial untuk penampungan transmigrasi, pembinaan, pengembangan sosial budaya, yang berkenaan dengan pelatihan transmigrasi.

(2) Bidang Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(12)

Pasal 25

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan pembinaan dan pengkoordinasian penyusunan rencana/program dan kegiatan dibidang tranmisgrasi;

b. pelaksanaan perumusan kebijaksanaan dan pembinaan penempatan dan perluasan, pelatihan, produktivitas dan transmigrasi;

c. pengendalian pelaksanaan dan transmigrasi;

d. pengoordinasikan kewenangan bidang transmigrasi yang dikerjasamakan dengan daerah Kabupaten/Kota lain dan provinsi;

e. pembinaan dan pengawasan terhadap transmigrasi; dan

f. penyiapan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan lingkup fungsinya.

Pasal 26 Bidang Ketransmigrasian terdiri dari:

a. Seksi Sarana dan Prasarana;

b. Seksi Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan; dan c. Seksi Pembinaan, Pengembangan Sosial Budaya.

Pasal 27

(1) Seksi Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf a, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pekerjaan dan kegiatan penyusunan rencana pengembangan transmigrasi, survey, pendataan, pemetaan dan meyiapkan lahan, prasaran dan sarana transmigrasi serta fasilitasi lahan pemukiman usaha.

(2) Uraian tugas Seksi Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan sarana dan prasarana;

b. melaksanakan pekerjaan dan kegiatan pengumpulan data dan informasi penyusunan program penyelenggaraan transmigrasi dan kependudukan, melaksanakan survey dan pemetaan areal transmigrasi;

c. menyiapkan data dan informasi tentang potensi wilayah yang perlu dikembangkan;

d. mengurus pencadangan areal dan pelepasan kawasan hutan;

e. menyiapkan bahan penyusunan Perencanaan Teknik Ruang Satuan Pemukiman (PTRSP);

f. menyiapkan pengawasan pencadangan areal, pelepasan kawasan hutan, hak pengelola lah

an;

g. menyusun bahan penyusunan Rencana Teknis Ruang Satuan Pemukiman (TRSP), Rencana Tata Ruang Daerah (RTRD);

h. melaksanakan pekerjaan dan kegiatan menyelesaikan hak atas tanah/sertifikasiserta penetapan jenis usaha yang layak untuk dikembangkan;

i. menyiapkan bahan penyelesaian status tanah dan sertifikasi lokasi pemukiman transmigrasi dari segala hak atas tanah;

j. melakukan kajian dan studi serta rekomendasi kelayakan usaha masyarakat dipemukiman;

k. menetapkan rekomendasi kelayakan usaha;

l. melaksanakan pekerjaan dan kegiatan penyiapan lahan dan prasaranaa jalan dan jembatan serta saluran irigasi/drainase di areal tranmigrasi;

m. melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait;

n. memantau dan menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan pembukaan lahan pembuatan;

o. menginventarisasi kebutuhan rehabilitasi/peningkatan jalan dan jembatan;

(13)

p. menyiapkan bahan pengendalian dan pemberian bantuan teknik penyiapan lahan prasarana pemukiman;

q. menangani masalah lingkungan;

r. mengevaluasi dan penanganan masalah lingkungan;

s. melakukan bimbingan penyusunan spesifiasi teknis bangunan dan sarana fasilitas umum dan air bersih serta pemeliharaannya;

t. menyiapkan urusan bangunan, pemugaran, penataan sarana pemukiman penduduk tempatan dan transmigrasi;

u. menyiapkan tugas-tugas lain dalam penyedian tanah dan penyiapan sarana, prasarana dan transmigrasi; dan

v. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Pasal 28

(1) Seksi Seksi Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b, mempunyai tugas meyelenggarakan urusan, pekerjaan dan kegiatan penerimaan dan penempatan transmigrasi, inventarisasi kawasan potensial untuk penampungan transmigrasi, serta administrasinya.

(2) Uraian tugas Seksi Seksi Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut : a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan;

b. mengadakan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat sebagai calon transmigrasi;

c. melaksanakan pendataan/ pendaftaran calon Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS);

d. melaksanakan seleksi calon (TPS);

e. memantau kelayakan lokasi yang berkaitan dengan kelayakan fisik, pembangunan sarana, prasarana, permukiman yang meliputi rumah transmigrasi, sarana air bersih, jalan, jembatan dan sarana fasilitas umum lainnya sebagai bahan rekomendasi untuk Siap Terima Penempatan (STP);

f. menyiapkan tempat penampungan dan perlengkapan peralatan pertanian transmigrasi;

g. menyiapkan makanan dan obat-obatan transmigrasi selama di asrama transit sampai ke lokasi yang dituju;

h. menyiapkan sarana angkutan dan penempatan transmigrasi sesuai dengan kondisi lokasi transmigrasi;

i. menyiapkan obat-obatan pada saat penempatan;

j. menyiapkan peralatan transmigrasi;

k. memberikan pembinaan mental warga transmigrasi sebelum ditempatkan ke lokasi yang dituju;

l. menyusun jadwal penempatan transmigrasi;

m. menyusunan/membuat daftar nominatif, buku induk, blangko dan dokumentasi;

n. melakukan koordinasi/membuat surat ke daerah pengiriman dan penerima untuk permintaan data identitas calon warga yang akan ditempatkan (sesuai dengan program);

o. membuat laporan evaluasi program penempatan transmigrasi;

p. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

(14)

Pasal 29

(1) Seksi Pembinaan, Pengembangan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pekerjaan dan kegiatan pembinaan dan pengembangan sosial budaya, ekonomi, kehidupan dan penghidupan warga transmigrasi serta kegiatan yang berkenaan dengan pelatihan transmigrasi.

(2) Uraian tugas Seksi Pembinaan, Pengembangan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyiapkan pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan pembinaan, pengembangan sosial budaya;

b. menyiapkan rencana dan program pelatihan, bahan penelusuran kebutuhan pelatihan, mengumpulkan dan menganallisa data pelatihan;

c. menyusun, memperbanyak jadwal, membuat buku pedoman, membuat kurikulum dan silabus pelatihan serta menyiapkan modul dan diklat pelatihan;

d. menyiapkan dan meyelenggarakan pelatihan seperti menentukan jenis pelatihan, peserta serta instruktur atau nara sumber pelatihan;

e. menyiapkan dan melaksanakan monitoring, evaluasi serta pembuatan laporan pelatihan;

f. melaksanakan pekerjaan dan kegiatan pembinaan, pengembangan dibidang kesehatan, kelembagaan, sosial desa dan pelayanan transmigrasi;

g. menyiapkan pembentukan dan pembinaan kelembagaan desa;

h. memberikan pembinaan adaptasi lingkungan;

i. melaksanakan pekerjaan dan kegiatan pembinaan pengembangan pendidikan, kesenian dan olahraga serta agama (mental spritual);

j. memberikan bimbingan dan pengembangan organisasi pemuda dan peranan wanita;

k. menyusun spesifikasi bantuan dan sarana pendidikan, kesenian dan olahraga;

l. membina teknis pengembangan usaha ekonomi transmigrasi; dan m. menyiapkan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan

lingkup tugasnya.

Bagian Keenam UPT

Pasal 30

(1) UPT sebagaiman dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f, merupakan unit pelaksana yang melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dengan wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Kecamatan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan UPT adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat sedangkan teknis penunjang adalah melaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya.

Pasal 31

Ketentuan lebih lanjut mengenai UPT diatur dengan Peraturan Walikota.

(15)

Bagian Ketujuh

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 32

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g, terdiri dari sejumlah tenaga ahli dan tenaga terampil dalam jenjang fungsional yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(2) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Dinas sesuai yang dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas dalam jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta membantu Kepala Dinas sesuai keahlian, keterampilan dan fungsional masing-masing.

BAB V TATA KERJA

Pasal 33

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi, Kepala UPT menerapkan prinsip koordinasi, integritas dan sinkronisasi baik intern maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.

(2) Dalam hal Kepala Dinas berhalangan, Sekretaris melaksanakan tugas- tugas Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(3) Dalam hal Sekretaris berhalangan, tugas-tugas Sekretaris dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Kepala Bidang yang ditunjuk oleh Kepala Dinas dengan memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan.

\

(4) Dalam hal Kepala Bidang berhalangan, tugas-tugas Kepala Bidang dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Kepala Subbagian dan/atau seorang Kepala Seksi yang ditunjuk oleh Kepala Dinas dengan memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan.

(5) Dalam hal Kepala UPT berhalangan, tugas-tugas Kepala UPT dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Kepala Subbagian dan/atau 1 (satu) orang Kepala Seksi yang ditunjuk oleh Kepala Dinas dengan memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan.

BAB VI ESELONISASI

Pasal 34

(1) Kepala Dinas merupakan jabatan eselon II b atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

(2) Sekretaris merupakan jabatan eselon III a atau Jabatan Administrator.

(3) Kepala Bidang merupakan jabatan eselon III b atau Jabatan Administator.

(4) Kepala Subbagian pada Sekretariat, Kepala Seksi pada Bidang dan merupakan jabatan eselon IVa atau jabatan Pengawas.

(5) Kepala UPT merupakan jabatan eselon IVa atau Jabatan Pengawas.

(6) Kepala Subbagian pada UPT merupakan jabatan eselon IVb atau Jabatan Pengawas.

(16)

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 35

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Dumai Nomor 27 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungi dan Uraian Tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai (Berita Daerah Kota Dumai Tahun 2008 Nomor 26 seri D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 36

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Dumai.

Ditetapkan di Dumai

pada tanggal 30 Desember 2016 WALIKOTA DUMAI,

dto ZULKIFLI AS Diundangkan di Dumai

pada tanggal 30 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAHKOTA DUMAI,

dto

SAID MUSTAFA

BERITA DAERAH KOTA DUMAI TAHUN 2016 NOMOR 17 SERI D

(17)

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 61 TAHUN 2016

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI

BAGAN ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

WALIKOTA DUMAI,

dto ZULKIFLI AS

SEKRETARIAT KEPALA DINAS

SUBBAGIAN PERENCANAAN, KEUANGAN DAN ASET

BIDANG PELATIHAN

DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA BIDANG KETRANSMIGRASIAN

SEKSI PELATIHAN DAN PEMAGANGAN

SEKSI INFORMASI DAN PERLUASAN KERJA

SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA

SEKSI SARANA DAN PRASARANA

SEKSI BIMBINGAN PENYULUHAN, PENGARAHAN DAN PENEMPATAN

SEKSI PEMBINAAN, PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA

SUBBAGIAN TATA USAHA

BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PERSYARATAN KERJA

SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN

SEKSI KELEMBAGAAN

SEKSI SYARAT KERJA

UPT

Referensi

Dokumen terkait

(1) Seksi Hubungan Masyarakat dan Media Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dan setiap orang, selain pemberi kerja,

dengan adanya perubahan pendelagasian wewenang pelayanan dan penandatanganan perizinan kepada Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai dimana untuk

(1) Seksi Promosi Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam merencanakan program, melaksanakan bimbingan dan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (6) Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan

(1) Biro Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a, mempunyai tugas melaksanakan pekerjaan dan kegiatan perencanaan, pelayanan dan

bahwa dengan adanya perubahan porsi besaran jasa pelayanan dalam komponen tarif Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai pada jasa