• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN BIAYA PERAWATAN GEDUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. (Studi Kasus Gedung Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, Gedung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN BIAYA PERAWATAN GEDUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. (Studi Kasus Gedung Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, Gedung"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

rt £*' -«-^ •-•• *' •

TGI...

MO.

TUGAS AKHIR L!±J^=^:^^i::

TINJAUAN BIAYA PERAWATAN GEDUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(Studi Kasus Gedung Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, Gedung

Lab.Fakultas Teknologi Industri dan Gedung Masjid Ulil Albab)

m *••* m t a #»_ At

IIDE2L/KC3y

nisusun oleh:

Nama No.Mhs

: WILLY YOGA PRASTOWO

: 99 511109

Nama No. Mhs

: ANDHI PURNOMO K

: 99 511301

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

JOGJAKARTA

2006

i

\ \

' L i

Lr =

• Ll

'^Apfh> ll

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

TINJAUAN BIAYA PERAWATAN GEDUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (Studi Kasus Gedung Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, Gedung

Lab.Fakultas Teknologi Industri dan Gedung Masjid Ulil Albab)

DISUSUN OLEH :

Nama : WILLY YOGA PRASTOWO

No.Mhs : 99 511109

Nama : ANDHI PURNOMO K

No. Mhs : 99 511301

Ir. H. Tadiuddin BMA. MT

Dosen Pembimbing I

Telah diperiksa oleh :

Tanggal: 5

IV

(3)

HALAMAN PERSEMBAHAN

(Dedicated to:

I ALLAH S WT YANG MAHA PENGASm DANMAHA PENYA YANG.

I KEPADAKEDUAORANGTUAKU.

I ADLKADJKKUTERCJNTA.

I SEMUA SAHABAT KARIBKU DAN TEMAN-TEMANKOSKU.

(4)

HALAMAN MOTTO

SESUNGGUHNYA SESUDAH KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN,

MAKA APABILA KAMU TELAH SELESAI (DARI SUA TU URUSAN) KERJAKANLAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH URUSAN YANG LAIN.

DAN DENGAN HANYA KEPADA TUHANMULAH HENDAKNYA KAMU

BERHARAPfQS, AL INSYIRAH: 6-8)

DANBERBUATLAHBAIKKEPADA ORANG TUA, KERABATKARIB, ANAK YATIMPIATU, ORANG-ORANGMISKIN, TETANGGA YANG DEKAT DAN TETANGGA YANGJAUH, TEMAN SEJAWAT, IBNUSABIL

DANHAMBA SAHYAMU SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG-ORANG YANG SOMBONG DAN MEMBANGGAKAN DIRINYA.

(QS, AN NISAA: 36)

VI

(5)

^

KATA PENGANTAR

J£ aslfeL, rah

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi rabbil'alamiin, segala puji bagi Allah SWT, yang telah mengajarkan kepada manusia tentang banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya, dan shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, ulama dan para pengikutnya yang selalu menjaga ajaran-ajarannya.

Atas berkat, rahmat dan hidayah dari Allah SWT, penyusun telah diberi kemudahan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan judul TINJAUAN BIAYA

PERAWATAN GEDUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM

INDONESIA (studi kasus gedung FTSP, gedung Lab.FTI, gedung Masjid Ulil Albab), dimana tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar jenjang strata satu pada jurusan Teknik Sipil, Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta.

Selama penelitian dan penulisan berlangsung hingga tersusunnya laporan ini, kami banyak mendapat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak dan tidak lupa bahwa semua ini terlaksana hanya karena ridho Allah SWT semata, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu, yaitu :

v n

(6)

1. Dr. Ir. Ruzardi, MS, selaku Dekan Fakuitas Teknik Sipil dan Perancanaan

Universitas Islam Indonesia.

2. Ir. H. Faisol AM, MS, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakuitas Teknik Sipil dan Perancanaan Universitas Islam Indonesia.

3. Ir. H. Tadjuddin BMA, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberi masukan dan bimbingan selama penyusunan Tugas

Akhir.

4. Ir. H. Faisol AM, MS, selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberi masukan dan bimbingannya selama penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Zainal Arifin ST, MT, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberi masukan dan bimbingannya selama penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh staff dan karyawan Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, Lab.Fakultas Teknologi Industri dan Masjid Ulil Albab yang telah memberikan ijin sehingga penelitian berjalan dengan lancar.

7. Serta semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun demi perbaikan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr.VVb

Yogyakarta, April 2006

Penyusun

vui

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

ABSTRAKS xv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Maksud dan tujuan penelitian 3

1.4 Batasan penelitian 3

1.5 Manfaat penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Penelitian Terdahulu 5

IX

(8)

2.2 Referensi pendukung 7

BAB III LANDASAN TEORI 9

3.1 Umum 9

3.2 Biaya 11

3.2.1 Biaya Rutin 12

3.2.2 Biaya Temporer 12

3.3 Perawatan 12

3.4 Bangunan Gedung 14

3.5 Perawatan Bangunan Gedung 15

3.6 Tinjauan dan Sasaran Perawatan 17

3.7 Sumber Daya Manusia 19

3.8 Biaya Perawatan Bangunan Gedung 21

BAB IV METODE PENELITIAN 22

4.1 Subyek dan Obyek Penelitian 22

4.2 Pengumpulan Data 23

4.3 Metode Pembahasan dan Analisis Data 23

4.4 Diagram Alir Penelitian 24

BAB V DATA dan ANALISIS 25

5.1 Pelaksanaan Penelitian 25

5.2 Perilaku Perawatan 25

5.3 Biaya Perawatan 28

(9)

5.3.1 Biaya Perawatan gedung Lab. FTI 28

5.3.2 Biaya Perawatan gedung FTSP 30

5.3.3 Biaya Perawatan gedung Masjid Ulil Albab 32 5.3.4 Perbandingan Biaya Perawatan Tahun

2001/2002 - 2004/2005 34

5.5 Perbandingan Biaya Perawatan 35

5.5.1 Biaya Cleaning Service 35

5.5.2 Biaya Perawatan dan Perbaikan Dinding 35

5.5.3 Biaya Perawatan dan Perbaikan Lantai 35

5.5.4 Biaya Perawatan dan Perbaikan KM/WC 35

5.5.5 Biaya Perawatan dan Perbaikan Atap 36

5.5.6 Biaya Perawatan dan Perbaikan M/E 36

5.5.7 Biaya Perawatan dan Perbaikan Pintu dan Jendela 36

5.6 Perbandingan Biaya Total Perawatan 37

BAB VI PEMBAHASAN 38

6.1 Komponen Perawatan 38

6.2 Perbandingan Biaya Ketenagaan 39

6.3 Perbandingan Biaya Perbaikan Gedung 41

6.3.1 Perbandingan Biaya Perbaikan Dinding 45

6.3.2 Perbandingan Biaya Perbaikan Lantai 46

6.3.3 Perbandingan Biaya Perbaikan KM/WC 49

6.3.4 Perbandingan Biaya Perbaikan Atap 50

XI

(10)

6.3.5 Perbandingan Biaya Perbaikan M/E 52 6.3.6 Biaya Perawatan dan Perbaikan Pintu dan Jendela 54

6.4 Perbandingan Biaya Perawatan Selama 4 Tahun 56

BAB VII KESIMPULAN dan SARAN 59

7.1 Kesimpulan 59

7.2 Saran 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

XI1

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Sistem Perawatan Gedung 10

Gambar 3.2 Identifikasi Pola Perawatan 11

Gambar 4.1 Bagan a\h (flow chart) penelitian 24

Gambar 6.1 Grafik Perbandingan Biaya Ketenagaan / m2 / Tahun 41 Gambar 6.2 Grafik Perbandingan Biaya Rata- Rata Ketenagaan 41

Gambar 6.3 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan /m2 41

Gambar 6.4 Grafik Perbandingan Biaya Rata- Rata Perawatan / Tahun 41 Gambar 6.5 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan Dinding / m2 / Tahun 46 Gambar 6.6 Grafik Perbandingan Biaya Rata- Rata Perawatan Dinding 46 Gambar 6.7 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan Lantai / m2 / Tahun 48 Gambar 6.8 Grafik Perbandingan Biaya Rata - Rata Perawatan Lantai 48 Gambar 6.9 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan KM/WC / m2 / Tahun 50 Gambar 6.10 Grafik Perbandingan Biaya Rata - Rata Perawatan KM/WC 50 Gambar 6.11 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan Atap / m2 / Tahun 51

Gambar 6.12 Grafik Perbandingan Biaya Rata- Rata Perawatan Atap 52

Gambar 6.13 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan M/E / m2 / Tahun 53 Gambar 6.14 Grafik Perbandingan Biaya Rata - Rata Perawatan M/E 54 Gambar 6.15 Grafik Perbandingan Biaya Rata - Rata Perawatan Pintu dan

Jendela 55

Gambar 6.16 Grafik Perbandingan Biaya Perawatan Pintu dan Jendela / m2 /

Tahun 56

x u i

(12)

Gambar 6.17 Grafik Perbandingan Biaya Total Perawatan / m2 / Tahun 58

Gambar 6.18 Grafik Perbandingan Biaya Rata- Rata Total 58

x i v

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Perawatan rutin yang dilaksanakan pada tiap bangunan gedung 26 Tabel 5.2 Perawatan berkala yang dilaksanakan pada tiap bangunan gedung 27

Tabel 5.3 Biaya Perawatan Lab.FTl Tahun 2001/2002 28

Tabel 5.4 Biaya Perawatan Lab.FTl Tahun 2002/2003 28

Tabel 5.5 Biaya Perawatan Lab.FTl Tahun 2003/2004 29

Tabel 5.6 Biaya Perawatan Lab.FTl Tahun 2004/2005 29

Tabel 5.7 Biaya Perawatan FTSP Tahun 2002/2003 30

Tabel 5.8 Biaya Perawatan FTSP Tahun 2003/2004 30

Tabel 5.9 Biaya Perawatan FTSP Tahun 2004/2005 31

Tabel 5.10 Biaya Perawatan Masjid Tahun 2001/2002 32

Tabel 5.11 Biaya Perawatan Masjid Tahun 2002/2003 32

Tabel 5.12 Biaya Perawatan Masjid Tahun 2003/2004 33

Tabel 5.13 Biaya Perawatan Masjid Tahun 2004/2005 33

Tabel 5.14 Perbandingan Biaya Perawatan tahun 2001/2002 34

Tabel 5.15 Perbandingan Biaya Perawatan tahun 2002/2003 34

Tabel 5.16 Perbandingan Biaya Perawatan tahun 2003/2004 34

Tabel 5.17 Perbandingan Biaya Perawatan tahun 2004/2005 34

Tabel 5.18 Perbandingan Biaya Cleaning Service tahun 2001/2002-2004/2005 ... 35

Tabel 5.19 Perbandingan Biaya Perbaikan Dinding tahun 2001/2002-2004/2005. 35

Tabel 5.20 Perbandingan Biaya Perbaikan Lantai tahun 2001/2002-2004/2005.... 35 Tabel 5.21 Perbandingan Biaya Perbaikan KM/WC tahun 2001/2002-2004/2005 35

x v

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kartu peserta tugas akhir

Lampiran II : Laporan biaya perawatan gedung Lab. Fakuitas Teknologi

Industri

Lampiran III : Laporan biaya perawatan gedung Fakuitas Teknik Sipil dan

Perencanaan

Lampiran IV : Laporan biaya perawatan gedung Masjid Ulil Albab Lampiran V : Gambar denah gedung Lab. Fakuitas Teknologi Industri Lampiran VI : Gambar denah gedung Fakuitas Teknik Sipil dan

Perencanaan

Lampiran VII : Gambar denah gedung Masjid Ulil Albab

Lampiran VIII : Daftar kuisioner gedung Lab. Fakuitas Teknologi Industri, gedung Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, gedung Masjid

Ulil Albab

x v n

(15)

ABSTRAKS

Dalam perkembangan zaman saat ini semakin banyak gedung-gedung tinggi di Indonesia dan para pemilik gedung banyak yang mengabaikan tentang perawatan gedung sehingga tidak terciptanya gedung yang nyaman, maka diperlukan manajemen perawatan gedung dan manajemen biaya perawatan.

Dengan mengkaji pola manajemen dan laporan biaya perawatan tiap gedung, maka dapat diketahui perbandingan biaya antar komponen perawatan serta gedung mana yang melakukan pengeluaran dalam pekerjaan perawatan yang paling efisien berdasarkan jenis perawatan dan luasan gedung. Gedung yang dijadikan penelitian adalah gedung Lab.FTl, gedung FTSP, dan gedung Masjid

Ulil Albab di Universitas Islam Indonesia.

Dari hasil analisis di ketiga gedung tersebut, didapat biaya rata - rata per tahun paling mahal dalam perawatan terdapat di gedung FTSP sebesar Rp.

88.073.883,00 / tahun dan biaya yang paling murah dalam perawatan terdapat di gedung Masjid Ulil Albab sebesar Rp. 52.047.613,00. Berdasarkan biaya rata - rata untuk gedung Lab.FTl, gedung FTSP, dan gedung Masjid Ulil Albab maka dipeoleh rasio sebesar 0,65 : 1,00 : 0,59. Sedangkan biaya berdasar luasan lantai yang paling mahal terdapat di gedung Masjid Ulil Albab sebesar Rp. 5.848,00 / m2/ tahun dan yang paling murah terdapat di gedung Lab.FTl sebesar Rp 4.144,00 / m2 / tahun. Berdasarkan biaya per luasan lantai untuk gedung Lab.FTl, gedung FTSP, dan gedung Masjid Ulil Albab maka dipeoleh rasio sebesar 0,7 : 0,8 : 1,0.

x v

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

Ll Latar Belakang

Dalam perkembangan zaman saat ini semakin banyak gedung-gedung tinggi di Indonesia. Dari tahun ke tahun telah banyak dibangun gedung yang beragam bentuknya dan membutuhkan perawatan yang ekstra pada gedung tersebut. Kondisi yang ada di Indonesia saat ini, para pemilik gedung banyak yang mengabaikan tentang perawatan gedung kalaupun sudah melaksanakan perawatan

dirasakan masih kurang, sehingga tidak terciptanya gedung yang nyaman.

Rata-rata pemilik gedung akan merawat atau memperbaiki jika terjadi kerusakan pada komponen gedung dan hal itu akan menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap para pemakai gedung tersebut. Lain halnya jika perawatan gedung tersebut telah terorganisir dengan baik dimana pemilik gedung tej^h memperhatikan dan merawat gedung tersebut dengan rencana yang matang, maka

tidak akan timbul kerusakan-kerusakan yang disebabkan tidak terawatnya gedung

tersebut. Betapa pentingnya masalah tentang perawatan gedung tersebut, maka

diperlukan manajemen di dalam perawatan gedung.

Pada perawatan suatu gedung yang paling penting adalah proses yang dilakukan selama perawatan gedung tersebut, agar menghasilkan pekerjaan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan dan terlaksana secara optimal dan efisien sehingga tidak menimbulkan pengeluaran yang berlebih pada biaya perawatan.

(17)

Dengan mengkaji pola manajemen perawatan yang telah dilakukan pada

gedung-gedung yang sudah ada, maka dapat diketahui komponen-komponen yang memerlukan perawatan khusus (baik rutin maupun berkala) dan mengetahui

komponen-komponen yang membutuhkan biaya perawatan yang besar.

Adapun gedung yang ditinjau adalah gedung-gedung kampus terpadu

Universitas Islam Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian tentang manajemen perawatan akan menimbulkan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Komponen apa sajakah yang mempengaruhi biaya perawatan.

2. Bagaimana hubungan peningkatan antar komponen biaya perawatan gedung Lab. FTI, gedung FTSP dan gedung Masjid Ullil Albab di

Universitas Islam Indonesia.

3. Apakah biaya perawatan gedung Lab. FTI, gedung FTSP dan gedung

Masjid Ullil Albab di UII yang di gunakan selama ini sudah efisien.

Hal tersebut menjadi permasalahan bagi Universitas Islam Indonesia, khususnya dalam hal perawatan gedung guna meningkatkan pelayanan terhadap penggunanya. Berdasarkan masalah diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang manajemen perawatan gedung pada kampus terpadu Universitas Islam

Indonesia.

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui komponen biaya perawatan gedung Lab. FTI. gedung FTSP dan gedung Masjid Ullil Albab dan besarnya biaya komponen

tersebut.

2. Mengetahui perbandingan biaya perawatan antar gedung Lab. FTI, gedung FTSP dan gedung Masjid Ullil Albab di UII.

3. Mengetahui tingkat efisiensi biaya perawatan gedung bedasarkan jenis perawatan dan luasan gedung.

1.4 Batasan Penelitian

Karena sangat kompleknya permasalahan dalam penelitian ini maka ruang lingkup penelitian perlu dibatasi pada hal-hal sebagai berukut:

1. Penelitian dilakukan pada gedung Fakuitas Teknik Sipil dan Perencanaan, gedung Lab.Fakuitas Teknologi Industri dan gedung Masjid Ulil Albab di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia.

2. Perawatan gedung adalah suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian perawatan suatu bangunan gedung yang betujuan memperpanjang umur layan.

3. Pekerjaan perawatan di batasi pada pekerjaan perawatan (pembersihan.

pengecatan dan cheking) dan perbaikan (perbaikan dan penggantian).

(19)

4. Penelitian dibatasi pada komponen bangunan gedung ( lantai, kolom,

balok. atap, pintu, jendela, kaca, lift, dinding, tangga, km/wc. taman.

penyaluran air bersih, drainase, genset, hydran. kelistrikan)

5. Komponen biaya perawatan gedung adalah biaya ketenagaan dan biaya

perawatan gedung

6. Perhitungan biaya perawatan dihitung berdasarkan data tahunan terpakai gedung (4 tahun terakhir, antara tahun 2001/2002 - 2004/2005).

7. Data biaya perawatan yang sudah ada diteliti untuk mengetahui biaya perawatan tiap komponen, biaya rata-rata serta tingkat kenaikan biaya

dalam satu tahun.

8. Responden diambil pada seiuruh karyawan cleaning service. Umur, lama kerja, jenis kelamin danjabatan tidak diperhitungkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitiaan ini adalah sebagai berikut:

Memberikan masukan kepada pihak pengelola gedung agar mengetahui

komponen gedung apa saja yang memerlukan biaya besar, sehingga

dapat memprediksi anggaran perawatan untuk tahun selanjutnya.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian-penelitian terdahulu

Selama ini ada beberapa penelitian yang mengunakan perawatan sebagai bahan penelitiannya. Berikut ini beberapa penelitian yang membahas tentang

perawatan tersebut.

2.1.1 Jin H. Lee dan Haluk M. Aktan (1997): a study of building deteriation

(journal)

Permasalahan yang menjadi topik utama adalah analisis statistik untuk mangembangkan suatu skala untuk mengukur kerusakan komponen bangunan dan

didefinisikan sebagai nominal dan non nominal.

Ruang lingkup penelitian adalah Central Business District (CBD), dengan memakai 350 bangunan diluar total 480 bangunan yang ada. Sedangkan hipotesis yang diangkat adalah kerusakan bangunan yang berhubungan dengan:

a. Usia bangunan(BA) b. Pemakaian bangunan c. Tipe rangka j endela d. Tipe atap

e. Sistem struktur

f. Level perawatan bangunan

(21)

Dengan demikian kerusakan = F (BA, pemakaian, jendela, atap, struktur, perawatan), F adalah angka koifisien yang ditemukan dari hasil penelitian, yaitu berupa koefisien untuk berbagai kondisi bangunan dengan kendala yang berbeda.

Cara penelitian yang dilakukan yaitu dengan membuat modeling statistik kerusakan bangunan. Data yang dikumpulkan di organisir dalam basis data untuk digunakan analisis statistik dengan mengunakan geographical information syistem (GIS), yaitu dengan cara mencocokkan data yang berbeda dengan metoda pencocokan samar (non pasti), semacam pencocokan hirarki danfuzzy matching.

2.1.2 Muhammad Syaffan dan Marlon Yulaean (2001): Manajemen

Perawatan Rutin dan Berkala Pada Gedung Bertingkat (Studi kasus Apartemen Sejahtera Park), Tugas Akhir Teknik Sipil UII.

Permasalahan yang dihadapi oleh pihak pengelola apartemen dalam mempertahankan umur layan adalah semakin naiknya biaya perawatan dan

meningkatnya kendala perlakuan perawatan, yang diakibatkan kurang disiplinnya

para penghuni apartemen.

Ruang lingkup penelitian adalah apartemen sejahtera park Jogjakarta

dengan menjnjau $e|uruh. komponen hgngunqn ym ^' S^W^n hal yang

tagtot »dfttab pwwton bangunan yang tortwtowwn denga Poia perawatan, rutinitas perawatan, manajemen perawatan, biayaperawatan dan operasional, serta

sistem struktur.

(22)

keterampilan dan pengefektifan dari tenaga-tenaga yang melayani perawatan.

Biaya yang dikeluarkan dimulai dari tahun ketiga sampai tahun kesepuluh.

(Hendri S. Tjandra, 1998)

(23)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Umum

Dalam perkembangan pengetahuan manajemen perawatan, semua gedung mendapatkan perawatan yang optimal. Pada dasarnya poia dan metode perawatan yang diterapkan telah sesuai dengan teon manajemen perawatan yang

umum telah dilaksanakan.

Pada umumnya pihak penanggungjawab gedung telah memihki kesadaran penuh akan pentingnya penerapan manajemen perawatan secara sungguh- sungguh. Hal tersebut didasan oieh tuntutan yang memerlukan peiayanan memuaskan dan penyedia layanan yang saiah satunya dipengaruhi oleh kondisi fisik bangunan. Selain itu dengan berkurangnya kemampuan untuk membangun gedung baru, menamban tuntutan bagi pemilik untuk mempertahankan ( bahkan memperpanjang ) umur layan gedung secara optimal.

Peiaksanan perawatan merupakan proses manajemen yang dilakukan secara simuitan, hal tersebut ditandai dengan tindakan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan perawatan yang terdin dan perawatan rutin dan berkala. Hasil dan perawatan akan memberikan sinyai kepada pihak manajemen berupa feed back yang memberikan penilaian tingkat keberhasiian pelaksanaan perawatan. Seperti diketahui sistem terdin dan input, proses dan output. Daiam hal ini input adalah hash perencanaan yang akan diterapkan, sedangkan proses adalah pelaksanaan itu sendin dan output adalah hasil perencanaan yang diterapkan.. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(24)

10

INPUT T* PROSFS OUTPUT

Feed back

GOAL

Gambar 3.1 Sistim Perawatan Gedung Perawatan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Perawatan. Perawatan terbagi menjadi tiga aktifitas yaitu pembersihan, pengecatan dan cheking.

2. Perbaikan. Perbaikan yang mempunyai dua bentuk kegiatan yaitu perbaikan yang didefinisikan sebagai perbaikan komponen gedung tanpa mengganti komponen utamanya, misalnya perbaikan retak rambut pada kolom atau balok dengan suntik beton dan Penggantian yang didefinisikan sebagai perbaikan dengan mengganti komponen yang rusak misalnya penggantian genting, keramik atau kaca yang rusak.

Dari uraian diatas dapat diambil pengertian, bahwa yang disediakan oleh pemilik untuk perawatan terbagi dua. Sehingga harus melakukan perencanaan anggaran terhadap kerusakan yang mungkin terjadi.

(25)

11

Untuk mengetahui lebih jauh tentang jenis perawatan ini, dapat dilihat pada gambar 3.2 :

PERAWATAN

X X

PERAWATAN PERBAIKAN

X I

X X

X

PEMBERSIHAN PENGECATAN CHEKING PERBAIKAN PENGGANTIAN

Gambar 3.2 Identifikasi pola perawatan

Perawatan yang dilakukan adalah perawatan itu sendiri dan perbaikan.

Dimana perawatan dilaksanakan secara rutin setiap hari dan berkala setiap minggu, bulan, tahun. Sedangkan untuk perbaikan yang dilakukan secara insidental jika terjadi kerusakan pada komponen gedung tersebut.

3.2 Biaya

Adanya suatu kegiatan yang berbentuk pekerjaan, dipastikan bisa

terlaksana apabila tersedia biaya yang diperlukan dapat terpenuhi. Karena setiap pekerjaan memerukan biaya maka dalam penggunaan biaya harus tepat dan efisien. Biaya adalah segala bentuk pembayaran yang dilakukan selama proses kegiatan dari awal sampai akhir sehingga kegiatan tersebut dapat dikatakan

selesai.

Khusus untuk perawatan gedung, biaya yang dikeluarkan dapat

dikelompokkan menjadi 2 (dua)jenis, yaitu: biaya rutin dan biaya temporer.

(26)

12

3.2.1 Biaya Rutin

Biaya rutin adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan perawatan gedung yang dilakukan sehari-hari oleh petugas kebersihan, sedangkan komponen biaya rutin ini terdiri dari : biaya upah tenaga, biaya bahan dan alat pembersih dan biaya pengangkutan sampah.

3.2.2 Biaya Temporer

Biaya temporer adalah biaya yang dikeluarkan/dibayarkan tidak dalam suatu kurun waktu yang tetap akan tetapi biaya ini dikeluarkan apabila diperlukan perbaikan dikarenakan adanya kerusakan pada bagian komponen gedung.

3.3 Perawatan

Perawatan merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proses aktifitas. Aktifitas engineering mempunyai siklus yang ditandai oleh seiuruh aktivitas yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap konseptual, desain pendahuluan dan efisiensi sistem, difinisi sistem, desain terinci, pabrikasi dan

konstruksi, operasi atau produksi, perawatan, dan diakhiri dengan penurunan

produktifitas yang akhirnya berhenti.

Tahap perawatan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan. Pada tahap ini sistem beroperasi sesuai dengan kapasitas atau prestasi yang sudah di tentukan.

Agar fungsi itu tetap terpelihara maka proses pengoperasian harus diiringi oleh

perawatan secara konsisten.

(27)

13

Dalam lingkup perawatan suatu bangunan gedung mencakup kepada sifat-

sifat perawatannya, sifat-sifat perawatan sebuah gedung terutama ditentukan oleh keputusan rancangan awal, kebijaksanaan perawatan secara lengkap, dan juga

harus disertakan di dalam rancangan. Hal ini dapat menjadi dasar manajemen

jangka panjang, kebijaksanaan keuangan atau teknik, dan pengelolaan perawatan.

Tujuan dari manajemen perawatan sangatlah kompleks, terutama untuk menjamin tetap terpeliharanya kualitas bangunan gedung yang dimaksud selain itu tujuan perawatan adalah untuk:

1. Memungkinkan tercapainya mutu pelayanan dan kepuasan pemakai fasilitas melalui pengoperasian alat secara tepat.

2. Mem aksimalkan umur kegunaan dari alat/bangunan

3. Menjaga peralatan aman dan mencegah berkembangnya gangguan

keamanan.

4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan servis dan perbaikan.

5. Meminimalkan frekuensi dan besarnya gangguan-gangguan

terhadap proses operasi.

Perawatan fasilitas dan peralatan dalam tatanan kerja yang baik sangat

penting untuk mencapai tingkat kualitas dan kemampuan tertentu serta kerja yang

efisien. Fasilitas paling baikpun tidak akan berfungsi secara memuaskan kecuali

terpelihara. Biaya kerusakan dalam sistem dapat menjadi sangat tinggi, tidak

hanya dalam arti keuangan tetapi juga dalam bentuk moral pihak internal

organisasi dan buruknya hubungan dengan para pemakai fasilitas.

(28)

Konsep setandar yang diakui saat ini memperkirakan bahwa akan mengalami perbaikan dengan semakin hertambahnya waktu, dan tingkat kebutuhan pemakai biasanya menuntut kegunaan yang lebih tinggi dari bangunan mereka dibandingkan dengan tuntunan saat bangunan itu dibuat.

Pekerjaan perawatan dapat digolongkan menjadi dua kategori. Pada kategori pertama, keperluan perawatan telah diprediksi dan pekerjaan ini biasanya telah dijadwalkan jauh-jauh hari sebagai bagian dari rencana keseluruhan manajemen perawatan. Pengaturannya didasarkan pada catatan tentang pemakaian gedung pada waktu yang sudah lewat, dan taraf pelaksanaan suatu pekerjaan biasanya diketahui dengan jelas. Pada kategori yang kedua, kejadiannya tidak dapat diprediksi dan taraf pelaksanaan pekerjaannya akan berbeda-beda, dan sering pula tak dapat dipastikan sampai pemeriksaan awal atau pelaksanaan pekerjaan darurat tersebut. Pekerjaan darurat tersebut lebih sering diartikan sebagai perbaikan, namun sebenarnya hal itu dapat dikategorikan ke dalam manajemen perawatan.

3.4 Bangunan Gedung

Bangunan gedung termasuk salah satu dari beberapa jenis konstruksi, seperti diketahui bahwa tipe konstruksi terbagi menjadi:

1. Konstruksi pemukiman (residental contraction), lingkungan buatan yang menampung kegiatan pemukiman, contoh: rumah tinggal, villa, hotel.

(29)

15

2. Konstruksi gedung (building construction) contoh: bangunan

pendidikan. kantor, pasar, bank, rumah sakit.

3. Konstruksi rekayasa alat berat (heavy engieneering construction).

berkaitan erat dengan alam (mensiasati kondisi alam) contoh:

jalan, jembatan dan dermaga.

4. Konstruksi industri (industrial construction) diperuntukkan melakukan proses produksi, yang disusun berdasarkan proses

industri contoh: pabrik baja.

Bangunan gedung yang termasuk dalam building construction dengan fungsinya memberikan layanan rnasal dengan semua fasilitasnya bagi pengguna, harus dirawat secara teratur dan tepat, agar umur pakai sesuai dengan yang direncanakan. Periunya perawatan berkala secara teratur disebabkan banyaknya pemakai gedung tersebut sehingga perlu pemeriksaan yang intensif.

3.5 Perawatan Gedung

Dalam konteks perawatan, kegagalan didefinisikan sebagai ketidakmampuan gedung memberikan layanan yang baik, berarti fasilitas yang

tersedia di dalam gedung tidak digunakan secara optimal. Jadi sebuah fasilitas yang merosot kegunaannya berakibat pada kualitas hasil layan sangat rendah atau

biaya operasiona! terlalu tinggi, maka fasilitas itu disebut gagal. Perawatan yang dilaksanakan sebelum kegagalan dikatakan overhaul (memeriksa dengan teliti,

membongkar), perawatan preventif, sedangkan yang dilaksanakan setelah

terjadinya kegagalan disebut perawatan darurat, perbaikan atau pemulihan.

(30)

16

sistem perawatan oeraaa aiaaiam aan sebagai bagian aan sistem operasi secara Keseiurunan aKtmtas geaung itu senain. Karena merupaKan oagian aan suatu aKtmtas rutin aengan oiaya rutin, maKa Kegiatan perawatan geaung penu aievamasi aan aitenti secara oemaia aan perioaiK. uata oiKumpuiKan aan aianansa secara sistimatis. ciaya-oiaya yang aiKeiuarKan senuoungan aengan Kegagaian iasmtas geaung aan oiaya-Diaya peKerjaan pernaiKan amanaingKan aan rencana perawatan aipersiapKan, seningga memoeriKan Kesesuaian antara oiaya- biaya yang aiKemaman aengan Kuantas layan geaung.

/\aa oanyaK Kasus aimana Keputusan yang teroaiK aaaian meiaKsanaKan peKerjaan perawatan seteian rasimas terseDut gagai atau rusaK. uengan aemiKian secara mas aaa aua jenis KebijaKan perawatan, yaitu :

1. r-eroaiKan atau penggantian senuoungan aengan Kegagaian

peralatan.

z. rerawatan preventive.

oentuK yang penama aaaian KeDijaKan oeraasarKan Keaaaan aarurat,

aimana peraiatan aioperasiKan ningga gagai ^rusaKj aan Kemuaian aiperoaiKi. nai tersebut apabiia ainunungKan aaiam penelitian ini tiaaic begitu popuier, justru oentuK yang Keauaian yang aKan iemn aiperjeias. rerawatan prevennv yang resmi aapat aipisanKan Keaaiam empat oentuK yang oerbeaa, yaitu seoagai beriKut:

i. oeraasarKan waKtu, yang oerani meiaKUKan perawatan paaa jaraK

waKtu yang teratur, misainya : setiap aua ouian. ivemunauran suatu aiat DUKan lagi aiseoaoKan oien pemaKaian, tetapi Karena waKtu.

(31)

17

ronton: terjaainya anran air macet seningga layanan air menjaai terganggu Karena terjaainya Korosi paaa pipa.

z. BeraasarKan Kemampuan layan, perawatan jenis ini beraasarKan Kepaaa Kemampuan maKsimai suatu bangunan aimana perawatan aKan auaKuKan jiKa Kemampuan maKsimai iasnitas bangunan

suaan tercapai.

J. BeraasarKan Kesempatan, aimana perawatan atau perbaiKan terjaai

jiKa menaapat Kesempatan untuK itu, misainya seiama nan libur.

rerawatan beraasarKan Kesempatan ini Kurang tepat Karena bisa

jaai geaung senarusnya suaan aiperoaiKi tetapi menunggu Kesempatan seningga KerusaKan yang terjaai menjaai semaKin

paran Karena menunggu Kesempatan.

4. BeraasarKan Konaisi, aimana untuK nai ini sering menganaaiaKan paaa inspeKsi terencana yang aKan memberi inaiKasi Kapan

perawatan sebancnya anaKUKan, misainya mengganti cat biia teian

puaar warnanya.

i.t> l mjauan aan sasaran rerawatan

rerawatan aapat tenaxsana aengan baiK biia aibentuK orgamsasi yang

benanggung jawab sepenunnya atas masaian tersebut. termasuK aaiam memnin

personn, menyusun KebijaKan, aan uaax Kaian pentingnya aaaian memouat sistem

pencatatan operasi aan perawatan yang lengKap aan perioaiK. uengan membuat

(32)

18

aoKumentasi yang optimal, aKan memuaanKan pinaK manajemen aaiam menentuKan tinaaKan-tinaaKan manajenai seianjutnya.

nai yang menaorong penunya anaKuKan perawatan ternaaap bangunan geaung, Karena jenis geaung memuiKi tingKat layan yang cenaerung menurun.

Hal ini di akibatkan karena:

a. cuaca atau nai-nai lain yang oencaitan aengan Kejaaian aiam seperti

banjir, gempa, baaai aan lain-iain.

d. iviuru (Kapasitas, rungsij yang narus anayani memngKat seinng

aengan perKembangan waKtu.

c. remaxaian aan pengoperasian bangunan tersebut.

raaa manajemen traaisionai, perawatan aKan anaKuKan oua terjaai

KerusaKan. beaangKan aaiam manajemen proresionai nai terseout suaan tiaaK

ereKtn untuK menjaga proauKtmtas aan Kinerja peralatan. renaeKatan seKarang aaaian aengan mengusanaKan agar seiaiu aaiam Konaisi prima aan siap paKai,

yaitu aengan aiiaKUKannya usana prevent^ yang terairi aan mencari aan

memperbaiKi KerusaKan-KerusaKan Keen seoeium terjaai KerusaKan iemn lanjut.

Aaapun sistem yang biasa aipaxai aaiam perawatan aaaian mennat paaa

sistem perawatan terencana, yang aapat aibgi aaiam j> bentuK:

i. BeraasarKan waKtu yang berani meiaKuKan perawatan paaa jaraK

waKtu yang teratur.

2. BeraasarKan Kesempatan, aimana perbaiKan atau penggantian

terjaai jiKa peralatan atau sistem terseaia untuK itu.

(33)

19

j. BeraasarKan Konaisi yang sering menganaaiKan paaa mspexsi terencana yang memoentanuKan Kapan perawatan anaKUKan.

rerawatan yang terencana terseput narus tetap aiKontroi Keneraaaannya, seningga semua tinaaKan yang aiampu sesuai aengan Kepenuan senenarnya.

reKerjaan perawatan merupaKan peKerjaan yang narus aiiaKsanaKan secara simuitan aan berKeianjutan. /\paona peKerjaan ini anaKUKan secara parsiai maKa

nasiinya aKan memuncuiKan Kesan banwa nai tersebut tiaaK bermanraat.

renjaawaian yang terencana aan pengamniian Keputusan peraasarKan pnoritas merupaKan saian satu cara untuK menjamin oernasiinya proses perawatan.

s. i sumDer uaya ivianusia

renu aiKetanui oanwa manusia yang turut sena oerpanisipasi seiaiu

memuiKi Kepentingan pnpaai masing-masing. Kepentingan pnpaai terseput

apapna sejaian aengan tujuan organisasi atau perusanaan tentu tiaaK masaian.

/\Kan tetapi sering Kan atau pamcan paaa umumnya Kepentingan inaiviau itu justru penentangan atau panng tiaaK, tiaaK sejaian aengan tujuan organisasi. uien Karena itu perm aaanya pengaturan aan pengaranan agar tujuan organisasi tiaaK

terganggu Karenanya aan aapat aicapai aengan eieKtir aan ensien.

/\gar supaya tujuan oersama suatu organisasi itu aapat aicapai aengan ereKtir aan ensien, maKa Kerjasama terseput perm aiatur aan aiaaaKan pempagian tugas-tugas yang narus aiiaKsanaKan oien masing-masing oagian atau inaiviau.

tanpa aaanya pempagian tugas maKa aKan peraKipat aaanya pentroKan tugas

antara satu oagian aengan nagian yang lain, uengan aaanya pempagian tugas

(34)

20

tersebut maxa aKan menjaai jeias tujuan yang narus aicapai oien masing-masing

bagian, guna menopang tercapainya tujuan Persama. uisamping itu aengan

pempagian tugas aKan aapat menjaai jeias wewenang aan tanggung jawab aan

masing-masimg bagian. uengan aaanya xejeiasan wewenang aan tanggung jawab

itu maKa aKan aixetanui penyimpangan-penyimpangan yang terjaai sena usana

untux memperbaiKinya aan siapa yang benanggung jawab atas penyimpangan

tersebut.

rembagian tersebut sebenarnya nanya membuat sistem menjaai lebin

seaernana. seningga mengnasiiKan output yang optimal, senuoungan aengan

pembagian Kewenangan aaiam suatu organisasi, secara gans oesar pembagian

struKturnya aapat aibagi menjaai:

1. engineering uepartement, yaitu suatu baaan yang menangani segaia

Kepenuan yang snatnya texmx (termasux perawatan geaung yang siiatnya

nsiK).

i. House keeping, yaitu baaan yang menangani segaia Kepenuan yang

siratnya non texniK (termasuK juga perawatan geaung, seperti:

pembersinan ( cleaning j aan perawatan taman (tana scaping ).

rengaturan sena pembagian tugas, wewenang, aan tanggung jawab aisebut pengorgamsasian (organizing), seaang oentuK pembagian tugasnya ini aiseput organisasi. uengan aaanya pemoagian tugas tersebut maxa tiap-tiap bagian berani nanis menjaianxan rungsi aan meminxi tujuan senain yang aapat menopang tercapainya tujuan xeseiurunan.

(35)

^.o Biaya rerawatan

Biaya perawatan aaaian pengeluaran maya yang aipenuxan agar xegiatan

perawatan perjaian lancar. seningga aapat mengnasuxan sesuatu sesuai aengan

Xeputunan aan perencanaan. haxtor utama yang menyepapxan pangunan tiaax

ensien atau manai aaiam perawatan aaaian:

i. tiaax tepatnya spesniKasi material yang aigunaxan paix paaa saat awal

pemoangunan maupun paaa waxtu perbaixan benxutnya.

i. renggunaan ruang yang tiaax tepat.

5. renaetauan xonstruxsi yang xurang baix. seningga xurang tanan ternaaap

cuaca aan cepat rusax.

4. Kurang nati-nati aaiam penggunaan.

iviutu suatu geaung sepenarnya tiaax aapat ainiiai aengan paix. xaiau

perencanaan. peiaxsanaan. aan perawatananya puxan merupaxan suatu rangxaian

utun aan saline perxaitan antara satu aan lainnva.

(36)

BAB IV

METODE PENELITIAN

renentian aaaian suatu upaya pengxajian yang cermat, teratur, aan teuti

mengenai suatu masaian. Beraasarxan aeiinisi terseput maxa peneutian ini

perusana anaKUKan aengan cermat, teuti, aan tiaax ceropon yang peraasarxan

aturan atau proseaur tenentu. untux mewujuaxan nai terseout maxa peneutian ini

axan seiaiu mempernatixan peperapa nai, yaitu:

1. Sistematis

2. Berencana

j. iviengixuti xonsep umian

4. i suDyeK aan UDyeK reneiman

bupyex peneutian aaaian manajemen perawatan paaa pangunan geaung

raxuitas texnix sipn aan rerencanaan, geaung Lap.raxuitas texnoiogi maustn

aan iviasjia um Albab ai xampus terpaau universitas islam maonesia.

seaangxan ooyex penelitiannya aaaian Komposisi Komponen niaya

perawatan paaa pangunan geaung raKuitas texnix sipn aan rerencanaan, geaung

Lap.raKuitas texnoiogi maustn aan iviasjia uni Albab ai xampus terpaau Universitas Islam Indonesia

T )

(37)

4.2 Pengumpulan Data

Data yang akan diambil adalah laporan biaya perawatan secara lengkap yang akan dijadikan sebagai studi kasus dalam kajian biaya dan data mengenai

luasan masing-masing gedung yang diteliti serta jenis perawatan gedung yang diberlakukan dimasing-masing gedung. Data didapat dan pihak-pihak terkait tempat penelitian berupa wawancara. hasil observasi di lapangan dan kuisoner.

Data juga didapat dari pihak fakuitas dan badan pengelola kampus yang berupa laporan penggunaan biaya perawatan gedung dan denah luas bangunan.

4.3 Metode Pembahasan dan Analisis Data

1. Studi literatur. dilakukan studi tentang teori-teon yang berhubungan dengan manajemen perawatan.

2. Identifikasi. biaya perawatan pada tahap ini akan diidentifikasi komponen-komponen biaya yang digunakan dalam pelaksanaan

perawatan.

3. Pengelompokan data, semua data yang didapatkan kemudian dipisahkan pada kelompok komponen biaya perawatan.

4. Pembahasan. dengan menggunakan program bantu EXEL semua data didefinisikan untuk mendapatkan pola hubungannya.

(38)

24

4.4 Diagram Alir Penelitian

Untuk lebih jeias dalam memahami pola pelaksanaan penelitian, dapat dilihat pada diagram alir berikut:

lYluIni

Perumusan masalah

Mengungkapkan latar belakang Memunculkan inti permasalahan Menentukan tujuan

Penentuan batasan masalah

Identifikasi data yang diperlukan

Pencarian data Biaya perawatan gedung FTI.

FTSP dan masjid ullil albab Luas gedung

Analisis data dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 4.1 Bagan alir (flow chart) penelitian

(39)

BAB V

DATA DAN ANALISIS

5.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitiaan ini dilakukan di tiga gedung di wilayah kampus terpadu Universitas Islam Indonesia, yaitu: gedung Fakuitas Teknik Sipil dan

Perencanaan dengan luasan lantai 19750 M2. gedung Laboratorium Fakuitas Teknologi Industri dengan luasan lantai 13760 M2 dan gedung Masjid Ulil Albab

dengan luasan lantai 8900 M".

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder yang ada serta melaksanakan wawancara langsung tentang pelaksanaan manajemen perawatan yang telah dilaksanakan pada gedung-gedung

tersebut.

5.2 Perilaku Perawatan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di 3 (tiga) gedung di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia, didapatkan data perilaku perawatan yang diterapkan. Perawatan di tiap gedung memiliki perlakuan yang sama. Hama beberapa saja yang berbeda. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan perawatan yang biasa dilakukan. seperti dapat dilihat pada tabel 5.1 dan 5.2:

(40)

Tabel5.1Perawatanrutinyangdilaksanakanpadatiapbangunangedung NoHal PerawatanJenispekerjaanINTENSITAS FTIFTSPMASJID 1LantaiPembersihan1harisekali1harisekali1harisekali 2KacajendelaPembersihankacadalam1minggusekali1harisekali1harisekali 3TanggaPembersihan1harisekalii1harisekali1harisekali 4DindingPembersihanjikakotor,JikakotorJikakotor 5Kamarmandi/WCPembersihan1harisekali|1harisekali1harisekali 6TamanPenyiraman1harisekali1harisekali1harisekali 7Utilitas.airbersihChekkingJikarusak\JikarusakJikarusak Sum!cr:hasilanalisispoling(lampiraii) IJ On

(41)

5.3BiayaPerawatan 5.3.1Lab.FakuitasTeknikIndustri Tabel5.3BiayaPerawatantahun2001-2002 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningsen/ice3,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,00039,000,000 2Perbaikandanperawatandinding722,000319,500253,0001,837,5003,132,000 3Perbaikanlantai144,000198,500132,0003,360,000439,0004,273,500 4PerbaikanKM/WC- 5Perbaikandanperawatanatap328,250328,250 6PerbaikandanperawatanME68,5001,165,000100,5001,334,000 7PintudanJendela552,500451,000189,00022,427,500575,00024,195,000 Jumlah3,250,0004,184,5005,166,0004,020,5003,571,00025,677,5007,191,2503,250,0003,689,0005,662,5003,350,5003,250,00072,262,750 Tabel5.4BiayaPerawatantahun2002-2003 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice3,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,00039,000,000 2Perbaikandanperawatandinding6,172,0004,454,0002,109,00012,735,000 3Perbaikanlantai494,000378,500200,0001,072,500 4PerbaikanKM/WC138,0002,002,500191,0002,331,500 5Perbaikandanperawatanatap- 6PerbaikandanperawatanME140,000258,000398,000 7PintudanJendela1,193,000433,000625,0002,251,000 Jumlah3,390,00010,054,00011,536,0003,874,0003,250,0003,250,0003,250,0004,075,0003,250,0003,250,0003,250,0005,359,00057,788,000 IJ 00

(42)

Tabel5.5BiayaPerawatantahun2003-2004 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice3,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,00039,000,000 2Perbaikandanperawatandinding4,553,000550,0009,025,10014,128,100 3Perbaikanlantai

- 4PerbaikanKM/WC542,500267,000421,000507,0002,214,5003,952,000 5Perbaikandanperawatanatap124,000124,000 6PerbaikandanperawatanME537,400537,400 7PintudanJendela350,000159,500525,0001,034,500 Jumlah8,819,5003,676,5003,250,0003,250,0003,250,0003,671,0003,250,0003,250,0004,307,00015,552,0003,250,0003,250,00058,776,000 Tabel5.6BiayaPerawatantahun2004-2005 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice3,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,00039,000,000 2Perbaikandanperawatandinding- 3Perbaikanlantai- 4PerbaikanKM/WC- 5Perbaikandanperawatanatap- 6PerbaikandanperawatanME217,05040,000257,050 7PintudanJendela- Jumlah3,250,0003,467,0503,290,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,0003,250,00039,257,050 IJ

(43)

5.3.2FakuitasTeknikSipildanPerencanaan Tabel5.7BiayaPerawatantahun2002-2003 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice5,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,00036,400,000 ?Perbaikandanperawatandinding553,8503,084,0004,975,0009,102,000228,00017,942,850 3Perbaikanlantai60,0003,670,0007,044,50012,046,30022,820,800 4PerbaikanKM/WC480,000480,000 5Perbaikandanperawatanatap

- 6PerbaikandanperawatanME

- 7PintudanJendela19,500305,0001,600,0001,087,5003,012,000 Jumlah----5,813,85011,973,50017,524,50016,382,0005,428,0006,287,50017,246,30080,655,650 Tabel5.8BiayaPerawatantahun2003-2004 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice5,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,00062,400,000 2Perbaikandanperawatandinding7,002,5002,400,0003,750,00013,152,500 3Perbaikanlantai10,187,5006,708,5009,861,00026,757,000 4PerbaikanKM/WC1,020,0001,380,0002,400,000 5Perbaikandanperawatanatap

- 6PerbaikandanperawatanME500,000370,000870,000 7PintudanJendela150,0001,200,000550,0003,500,0001,350,0006,750,000 Jumlah5,350,0005,200,0006,900,0005,200,0005,200,00016,407,50020,291,00018,011,0008,700,0005,200,00010,300,0005,570,000112,329,500 o

(44)

Tabel5.9BiayaPerawatantahun2004-2005 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice5,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,0005,200,00062,400,000 2Perbaikandanperawatandinding3,533,5003,533,500 3Perbaikanlantai200,000200,000 4PerbaikanKM/WC300,000250,000300,000850,000 5Perbaikandanperawatanatap- 6PerbaikandanperawatanME170,0003,778,0003,948,000 7PintudanJendela

- Jumlah5,200,0005,500,0008,733,5005,400,0005,200,0005,200,0005,200,0005,370,0005,450,0005,500,0008,978,0005,200,00070,931,500

(45)

5.3.3GedungMasjidUllilAlbab Tabel5.10BiayaPerawatantahun2001-2002 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice2.300,0002,300,0002,300,0002,300.0002,300,0002,300,0002,300,00016,100,000 ?Perbaikandanperawatandinding

- 3Perbaikanlantai18,50018,500 4PerbaikanKM/WC64.00064,000 5Perbaikandanperawatanatap

- 6PerbaikandanperawatanME165,00017,50012,600209.500270,000674,600 7PintudanJendela20,00027,50025,00072,500 Jumlah----165,00023375002,318,5002,404,1002,534,5002,300,0002,300,0002,570,00016,929,600 Tabel5.11BiayaPerawatantahun2002-2003 NoKomponenPerawatanJumlahBiaya(Rp) JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJumlah 1Cleaningservice2,300,0002,300.0002,300,0002,300,0002.300.0002,300,0002,300.0002,300,0002,300,0002,300.0002,300,0002,300,00027,600,000 7Perbaikandanperawatandinding180,000180,000 3Perbaikanlantai79.00099,00094500272500 4PerbaikanKM/WC107,250113,500750,000970,750 5Perbaikandanperawatanatap20,000,00071,00040,000,00060,071,000 6PerbaikandanperawatanME220,000293,700650.00023.000652,4001,839,100 7PintudanJendela17,00095000200,00026,500338500 Jumlah2,300.0002,396,0002.506,2502,520,00022,575,0002,371,0002,593.7002,413,50043,150,0003,099,5002394.5002,952,40091.271,850 to

Gambar

Gambar 3.1 Sistim Perawatan Gedung Perawatan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Gambar 3.2 Identifikasi pola perawatan
Gambar 4.1 Bagan alir (flow chart) penelitian
Grafik 6.1 Biaya Perawatan Cleaning Service per
+7

Referensi

Dokumen terkait

berakibat terganggunya proses pegadaan barang/jasa secara elektronik di LPSE Provinsi NTT dan terganggunya Layanan Internet bagi pengguna LPSE terhitung tanggal 6

Alors faites vous chouchouter.Au niveau des loisirs, profitez donc de la diversite, osez melanger culture a farniente grace aux :3 Piscines, 5 Jacuzzis, Casino, Discothèque, Salle

Isolasi DNA Genom Bakteri Termofilik Sumber Air Panas Ciengang, Kawah Darajat dan Hydrothermal Vent Kawio.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Belanja Lomba Busana Adat Pa & Pi

Sedangkan untuk gugus data kedua, dimana untuk kelompok normal dengan status kelangsungan hidup sembuh dan membaik/rawat jalan, dan kelompok abnormal dengan status

dilaksanakan oleh Mahasiswa (disebut Kuliah Kerja Nyata atau KKN). Dalam uraian ini yang dibahas hanya yang berkaitan dengan PPM saja. Standar yang berkaitan dengan KKN tidak

Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik pembelajaran guided reading dari siswa kelas