• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYIANGAN (WEDDING) KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STIE AUB SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYIANGAN (WEDDING) KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STIE AUB SURAKARTA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan perpustakaan serta perkembangan yang

serba canggih semua orang membutuhkan informasi sebagai sumber ilmu

pengetahuan, penelitian, rekreasi, serta bagaimana layanan lainya, yang telah ada

sejak zaman dahulu. Oleh karena itu perpustakaan harus memenuhi kebutuhan

informasi yang cepat, akurat, relevan, dan tepat waktu. Perpustakaan selain

sebagai sumber informasi bagi semua orang juga untuk melangkah ke masa

depan. Tanpa adanya sumber informasi orang akan ketinggalan teknologi yang

semakin canggih dan membuat masyarakat menjadi gaptek akan teknologi dan

semakin tersisih oleh jaman yang sudah modern. Selain itu perpustakaan tidak

terlepas dari koleksi yang ada di dalam suatu perpustakaan, koleksi atau biasa

disebut bahan pustaka merupakan salah satu komponen terpenting. Koleksi yang

ada di dalam perpustakaan dari segi bentuk dapat dikelompokan menjadi dua

kategori, yaitu koleksi tercetak dan koleksi non tercetak, dalam pemanfaatan

koleksi yang ada di perpustakaan agar koleksi manajemen dalam mengatur

koleksi tersebut atau biasa disebut dengan manajemen koleksi, sehingga memiliki

suatu pengaturan koleksi yang lebih baik. Bertambahnya koleksi di perpustakaan

juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara cepat dan tepat. Hal

ini dilaksanakan pustakawan dalam proses pengembangan koleksi. Dalam

(2)

kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan bahan pustaka, pengadaan,

penyiangan, serta evaluasi, pendayagunaan koleksi ( Qalyubi 2003:77 ).

Semakin berkembangnya ilmu, pengetahuan, dan teknologi kebutuhan

pengguna akan sumber informasi semakin meningkat dan dapat berubah

sewaktu-waktu. Oleh sebab itu pengembangan koleksi di perpustakaan harus dilakukan

secara rutin dan dapat berubah kapan saja sehingga berakibat bertambahnya

jumlah koleksi di perpustakaan. Perpustakaan merupakan lembaga dinamis yang

terus berkembang sesuai dengan laju perkembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan. Bahwa salah satu dari lima hukum ilmu perpustakaan yaitu “Library

is growing organism” artinya bahwa perpustakaan merupakan badan yang tumbuh

berkembang ( Shiyali Ramamrita dalam Soedibyo, 1987;94 ). Bertambahnya usia

koleksi juga menyebabkan beberapa koleksi mengalami kerusakan fisik seperti

kehilangan beberapa lembar dari halamanya, atau tulisanya sudah sulit dibaca.

Hadirnya koleksi terbaru menyebabkan koleksi lama sudah tidak digunakan lagi

oleh pengguna perpustakaan. Meskipun ada beberapa jenis koleksi yang semakin

bertambahnya usianya justru semakin tinggi nilainya, misalnya koleksi naskah

kuno, buku kesenian dan buku-buku sejarah. Masalah ini apabila dibiarkan oleh

pustakawan akan menyebabkan penumpukan koleksi di perpustakaan. Padahal

tidak semua koleksi tidak diminati atau dapat digunakan oleh pengguna

perpustakaan. Untuk itu perpustakaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan

pemustaka untuk menyediakan koleksi yang lengkap agar pemustaka yang datang

(3)

Maka dari itu penyiangan merupakan upaya penyegaran bagi koleksi yang

sudah rusak, memiliki eksemplar yang banyak, telah ada edisi baru, kurang up to

date, bahasanya kurang dikenal dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan agar tidak

terjadi penumpukan koleksi di perpustakaan dan koleksi berada di tempat

seharusnya membutuhkan koleksi tersebut. Sehingga koleksi yang ada selalu

tertata rapi dan semakin menambah minat pengguna perpustakaan. Penyiangan (

wedding ) dilakukan dalam rangka menjaga daya guna koleksi perpustakaan, bisa

dikatakan penyiangan wedding merupakan re-evolusi koleksi ( mengevaluasi

buku yang telah ada )

Berdasarkan hal tersebut maka saya tertarik untuk mengambil bagaimana

usaha tentang kegiatan penyiangan ( wedding ) koleksi bahan pustaka perlu

dilakukan di Perpustakaan AUB ( Adhi Unggul Bhirawa ) Surakarta. Kegiatan

tersebut dilakukan agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik

dalam memenuhi kebutuhan sumber informasi kepada pengguna perpustakaan.

Tujuan dari magang yang saya lakukan tentang penyiangan antara lain untuk

memenuhi syarat dalam penyelesaian kuliah di D3 perpustakaan, memenuhi

kegiatan penyiangan koleksi bahan pustaka di Perpustakaan AUB, mengetahui

prosedur penyiangan koleksi bahan pustaka di Perpustakaan AUB, dan

mengetahui kendala apa saja dalam melakukan penyiangan di Perpustakaan AUB.

Dan mengapa saya memilih AUB untuk tempat magang saya karena dekat dengan

kampus dan pegawai di Perpustakaan AUB kebetulan juga alumni dari UNS dan

hal itu yang membuat saya lebih memilih tempat magang di situ daripada tempat

(4)

Dengan begitu penulis tertarik untuk mengambil judul Laporan

Tugas Akhir dengan judul „‟Kegiatan Penyiangan ( wedding ) Koleksi Bahan

Pustaka di Perpustakaan AUB Surakarta.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kriteria penyiangan koleksi bahan pustaka di

Perpustakaan AUB Surakarta ?

2. Bagaimanakah prosedur penyiangan koleksi bahan pustaka di

Perpustakaan AUB Surakarta ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan perpustakaan di perpustakaan

AUB

2. Untuk mengetahui bagaimana proses penyiangan itu

D.Manfaat

1. Mendapatkan ilmu tentang bagaimana melayani pemustaka

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat cukup banyak pengrajin batik yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Timur tersebut, maka objek penelitian ini difokuskan pada batik yang berkembang di

Untuk mencapai tujuan tersebut, solusi yang telah dilaksanakan adalah: (1) Pelatihan dan pendampingan desain, teknis produksi dan finishing, (2) Pelatihan dan

Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

Hasil uji statistik dengan derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara skor awal GCS dengan outcome pasien pasca operasi darurat

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang

Penelitian ini untuk menguji pengaruh kebijakan quantitative easing Amerika Serikat terhadap indeks LQ45 yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia. Observasi sampel dalam

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun

Daerah yang dibicarakan di atas adalah daerah jangkauan dari relay pengaman utama, yang berarti relay pengaman utama mendeteksi adanya gangguan / kerja ab-normal