PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI PENJUALAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN ADES (Studi Kasus di Cikarang)
Rini Lianti 1), Yunita Ramadhani RDS 2) Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
Email : rinilianty@gmail.com1 ; itaramadhani66@pelitabangsa.ac.id2
ABSTRAK
Permasalahan terbesar saat ini yaitu pencemaran lingkungan yang berasal dari sampah plastik. Sampah plastik merupakan salah satu sampah yang sangat sulit terurai oleh tanah, sampah plastik telah mencemari bumi sampai menutupi sebagian lautan diseluruh dunia. Ades menciptakan ide atau gagasan dengan meluncurkan produk ramah lingkungan yaitu dengan membuat kemasan yang paling mudah didaur ulang Ades mempunyai ciri khas tersendiri yaitu kemasannya yang terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra merek, promosi penjualan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan yang mengkonsumsi produk ramah lingkungan produk Ades. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu nonprobability sampling yaitu dengan metode judgement sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan pertimbangan dari kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah 202 responden yang pernah atau mengetahui tentang produk Ades. Penelitian ini menggunakan studi Confirmatory Factor Analysis (CFA) yang digunakan untuk menguji uji validitas dan uji reliabilitas.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software AMOS 23 untuk menguji Goodness of Fit model dan hipotesis yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, promosi penjualan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, citra merek tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, promosi penjualan tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.
Kata Kunci : Citra Merek, Promosi Penjualan, Kepuasan Pelanggan, Loyalitas pelanggan.
PENDAHULUAN
Permasalahan terbesar saat ini yaitu pencemaran lingkungan yang berasal dari sampah plastik. Sampah plastik
merupakan salah satu sampah yang sangat sulit terurai oleh tanah, sampah plastik telah mencemari bumi sampai menutupi sebagian lautan diseluruh
dunia. Sampah plastik sangat tidak enak untuk dipandang serta juga sangat berbahaya untuk hewan laut. Bahkan hewan laut akan mati sebab memakan sampah plastik, mereka mengira sampah plastik adalah makanannya.
Maka dari itu untuk meminimalisir kerusakan yang lebih luas, sudah ada strategi dan rekomendasi telah diterbitkan. Contohnya, disarankan agar masyarakat memakai reusable bag saat berbelanja, tidak lagi menggunakan plastik, menghindari botol plastik sekali pakai, dan menggunakan tumbler. Sudah ada banyak perusahaan yang memperhatikan lingkungan dengan mengganti tas yang dapat dipakai berulang kali, kemasan yang saat ini diganti dengan olahan ramah lingkungan, dan sudah tidak memakai sedotan sekali pakai, dan lainnya.
Perlindungan lingkungan saat ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menurunkan penggunaan plastik.
(Wisnubrata, 2018).
China menduduki urutan pertama yang mencemari lautan dengan total 3,35 juta ton. Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang menghasilkan sampah plastik.
Pertambahan jumlah penduduk juga berdampak pada peningkatan sampah Indonesia, sehingga tidak heran jika Indonesia menempati urutan kedua.
Seperti yang kita ketahui bersama, sampah plastik akan memberikan dampak negatif bagi ekosistem laut.
Salah satu masalah yang sering dijumpai di laut adalah rusaknya biota laut dan sumber daya laut lainnya.
Diperkirakan jumlah mikroplastik di air
laut Indonesia saat ini berkisar antara 30 hingga 960 partikel per liter. Dengan adanya mikroplastik, maka harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan yang lebih luas lagi di dalam laut. Salah satu cara yang bisa dilakukan, adalah dengan mengubah perilaku manusia yang menjadi konsumen utama mikroplastik.
(Ambari, 2019).
Sampah makanan dan plastik masih mendominasi di kota-kota besar. Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017-2018, Jakarta Barat saat ini menempati urutan pertama dengan menghasilkan 70% sampah makanan.
Kota dengan sampah plastik terbanyak adalah Bekasi yaitu sebesar 63%. Tidak heran jika Bekasi menghasilkan sampah plastik paling banyak, karena jumlah penduduk berdampak pada peningkatan jumlah sampah. Sampah plastik yang sulit terurai masih menjadi masalah di Bekasi. (Anindhita Maharrani, 2020). Ades menciptakan ide atau gagasan dengan meluncurkan produk ramah lingkungan yaitu dengan membuat kemasan yang paling mudah didaur ulang, salah satu jenis plastik yang paling mudah didaur ulang adalah Polyethylene Terephthalate (PET) yang umum digunakan untuk botol air minum kemasan seperti Ades dan produk-produk air kemasan lainnya. Botol PET ini dapat di daur ulang untuk menjadi beragam produk yang memiliki nilai jual tinggi. PET merupakan salah satu bahan mentah yang berwujud transparan dan banyak di produksi dalam industry kimia dan di
gunakan dalam serat sintetis. Di era yang sekarang ini banyak sekali produsen yang menjual Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang telah kita ketahui bahwa manusia membutuhkan air untuk bertahan hidup bahkan banyak pula berbagai merek minuman yang tidak kalah menarik dari produk Ades tetapi Ades sendiri tidak kalah saing dari produk-produk air minum merek lain karena Ades mempunyai ciri khas tersendiri yaitu kemasannya yang terbuat dari bahan- bahan ramah lingkungan. Produk Ades mampu bersaing di dunia Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), terlihat dari tahun ketahun bahwa data penjualan produk Ades semakin meningkat tetapi pada tahun 2019 kembali menurun, lalu pada tahun 2020 kembali meningkat hingga 7,8 %. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Citra Merek, Promosi Penjualan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Ades. Penjualan Air Minum Dalam Kemasan sudah banyak ditemukan sehingga perlu dilihat aspek Citra Merek, Promosi Penjualan, Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan yang mengkonsumsi produk Ades.
TINJAUAN PUSTAKA Loyalitas Pelanggan
Hasan (2008:83), mengatakan bahwa seorang pelanggan yang membeli suatu produk tidak hanya berulang saja melainkan akan mengusulkan kepada orang lain agar membeli produk tersebut. Oliver (2010), menjelaskan tentang konsumen yang memiliki komitmen dengan melakukan
pembelian produk atau jasa secara berulang hingga menjadi pelanggan tetap dengan konsisten hingga dimasa yang berkelanjutan. Berdasarkan definisi yang telah di kemukakan para ahli di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa loyalitas pelanggan adalah seseorang konsumen yang melakukan pembelian secara terus menerus dan dengan tujuan untuk mendapatkan pelanggan setia.
Indikator Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan juga dapat diukur melalui tiga indikator berikut (Kandampully, 2000 ; Wijayanto &
Iriani, 2013) : 1. Re-purchase
Pelanggan melakukan pembelian kembali dari penyedia layanan (perusahaan/hotel) yang sama.
2. Recommendation
Pelanggan melakukan rekomendasi atas produk/jasa yang telah ia beli kepada orang terdekat, bisa terhadap teman, keluarga, dan lingkungan kerja.
3. Mempertahankan sikap positif terhadap hotel
Pelanggan tetap memilih hotel tersebut dan enggan untuk berpindah ke pesaing lain meskipun harga, kenyamanan, dan bentuk yang ditawarkan pesaing lebih baik serta bersikap selalu mengikuti informasi yang berkaitan dengan hotel tersebut.
Kepuasan Pelanggan
Taylor & Baker, (1994) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai pengukuran seorang konsumen dengan melakukan evaluasi yang diharapkan dapat menimbulkan perasaan senang atau kecewa agar sesuai yang diharapkan pelanggan. Daryanto dan Setyobudi (2014:90), bahwa kepuasan
konsumen adalah dimana suatu kondisi kebutuhan yang diinginkan melalui produk yang dikonsumsi seorang pelanggan dengan harapan yang sudah terpenuhi. Berdasarkan definisi yang di kemukakan para ahli di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang yang diharapkan konsumen dimana suatu kebutuhan atau keinginannya telah terpenuhi.
Indikator Kepuasan Pelanggan Oliver (1993; dalam Cahyono Melinda, 2008) menyatakan bahwa kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapan. Dutka (dalam Cahyono Melinda, 2008:11) terdapat tiga indikator :
1. Attributes related to product
Merupakan dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari produk seperti penetapan nilai yang didapatkan dengan harga, kemampuan produk menentukan kepuasan, benefit dari produk tersebut.
2. Attributes related to service
Merupakan dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari pelayanan misalnya dengan garansi yang dijanjikan, proses pemenuhan pelayanan atau pengiriman, dan proses penyelesaian masalah yang diberikan.
3. Attributes related to purchase Merupakan dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari keputusan untuk membeli atau tidaknya dari produsen seperti kemudahan mendapat informasi, kesopanan karyawan dan juga pengaruh reputasi perusahaan.
Citra Merek
Menurut Ferranadewi (2008) citra merek merupakan suatu persepsi yang diciptakan konsumen dengan melakukan perbedaan ciri suatu produk. Stanton (2006:69), menjelaskan bahwa citra merek yaitu tanda dengan mencantumkan nama, symbol serta merek yang bertujuan untuk membedakan antar merek yang lain dan dapat dikenal banyak konsumen. Berdasarkan definisi yang di kemukakan para ahli di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa citra merek merupakan sebuаh konsep yаng penting untuk meningkаtkаn kepercаyааn dаn memori konsumen untuk mencerminkаn produk tersebut dan dapat membedakan ciri dari produk lain.
Indikator Citra Merek
Indikator variabel citra merek menurut Ike Venesa dan Zainul Arifin (2017);
Xian Guo Li. et al. (2012) ada 3, yaitu : 1. Citra Pembuat
Merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Meliputi popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakai itu sendiri atau pengguna nya.
2. Citra Produk
Merupakan Brand Image sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu merek. Meliputi atribut produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan.
3. Citra Pemakai
Merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi pemakai itu sendiri, serta status sosialnya.
Promosi Penjualan
Menurut Lupiyoadi (2013: 178), menjelaskan bahwa promosi penjualan merupakan salah satu stategi yang sangat penting untuk memasarkan suatu produk atau jasa.
Berdasarkan definisi di atas bahwa promosi penjualan sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk melakukan strategi promosi , karna ini salah satu strategi agar produk yang dijual dikenal banyak orang agar mendapatkan peningkatan dalam penggunaan serta transaksi produk itu sendiri.
Indikator Promosi Penjualan
Indikator variabel promosi penjualan menurut jurnal dari Syuhaily Osman (2011) dan Karbasivar (2011), yaitu : 1. Kupon potongan harga
Yaitu voucer potongan harga yang bisa dibelanjakan sesuai dengan nilai harga pada voucer tersebut, dapat digunakan untuk membeli barang. Tujuan voucer ini sendiri yaitu agar konsumen datang kembali untuk membeli produk dan melakukan sebuah transaksi.
2. Diskon
Yaitu sebuah pengurangan harga pada produk yang dijual produsen, ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menarik konsumen agar kembali membeli produk tersebut.
3. Beli 2 gratis 1
Yaitu konsumen harus membeli dua produk agar mendapat satu produk lagi, strategi ini banyak dilakukan oleh para produsen.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1 : Pengaruh Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hipotesis 2 : Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hipotesis 3 : Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan
Hipotesis 4 : Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Hipotesis 5 : Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Gambar 1 Model Penelitian METODE PENELITIAN
Karya ilmiah ini meneliti tentang citra merek, promosi penjualan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pembelian produk Ades, sehingga penelitian ini dapat dikategorikan jenis penelitian kuantitatif.Metode yang menekankan aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2014).
Populasi
Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari objek atau subjek dengan jumlah dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti,
kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2019:145). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah mengkonsumsi dan setidaknya mengetahui tentang produk Ades.
Penelitian ini mempunyai populasi sangat besar dan jumlahnya tidak terbatas (Infinity).
Sampel
Sampel adalah bagian dari ukuran dan karakteristik populasi (Sugiyono 2019:146). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dimana teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Metode non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik Judgement sampling dimana dalam teknik pengambilan sampel ini sampel yang diperoleh peneliti secara subjektif oleh peneliti (Sugiono, 2014).
Judgement sampling yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan pertimbangan dari kriteria tertentu. Kriteria pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Konsumen yang telah melakukan pembelian di Ades sebanyak minimal 2 kali.
2. Berdomisili di Bekasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 202 responden.
Dengan pertimbangan jumlah responden yang tercacat sudah cukup untuk mewakili dari populasi konsumen yang mengkonsumsi dari produk Ades di wilayah Cikarang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas
Tabel 1 Uji Validitas (Convergent Validity)
Variabel Convergent Validity (AVE)
≥0,50 Citra Merek (X1) 0,506 Promosi Penjualan (X2) 0,782 Kepuasan Pelanggan
(Y)
0,629 Loyalitas Pelanggan (Z) 0,605
Sumber : Data Primer Diolah, 2021 Uji Reliabilitas
Tabel 2 Uji Reliabilitas (Construct Reliability)
Variabel Construct
Reliability (CRI)
≥0.70 Citra Merek (X1) 0,836 Promosi Penjualan (X2) 0,915 Kepuasan Pelanggan
(Y)
0,910 Loyalitas Pelanggan (Z) 0,821
Sumber : Data Primer Diolah, 2021 Goodness of Fit
Table 3 Goodness of Fit
Kriteria Indeks Ukuran
Nilai
Acuan Hasil Keterangan CMIN/DF ≤ 3 2,143 Baik
GFI ≥ 0,90 0,872 Marjinal AGFI ≥ 0,90 0,827 Marjinal RMSEA 0,03 –
0,08 0,075 Baik TLI ≥ 0,90 0,927 Baik CFI ≥ 0,90 0,939 Baik
Rangkuman Pengujian Hasil Hipotesis
Tabel 4 Rangkuman Pengujian Hasil Hipotesis
Hipotesis Nilai C.R
Standardi zed Estimate
Keteranga n H1: Citra Merek
berpengaruh pada Kepuasan Pelanggan
6,054
** 0,464 H1
Terdukung
H2: Promosi Penjualan berpengaruh pada Kepuasan Pelanggan
5,531
** 0,380 H2
Terdukung
H3: Citra Merek berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan
1,082 0,070
H3 Tidak Terdukung H4: Promosi
Penjualan berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan
-0,669 -0,038
H4 Tidak Terdukung
H5: Kepuasan Pelanggan berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan
8,829
** 0,891 H5
Terdukung
Pembahasan
Berdasarkan hasil yang sudah dievaluasi dengan menguji skala pengukuran pada uji validitas dan uji reliabilitas, bahwa untuk menentukan signifikansi dari setiap jalur hipotesis dengan melihat nilai probability pada estimasi Regression Weights dari olah data dengan menggunakan alat uji AMOS 23. Analisis hipotesis dengan SEM menunjukan terdapat 5 hipotesis yang diajukan, bahwa 3 hipotesis yang
terdukung dan 2 hipotesis yang tidak terdukung. Akan dibahas dibawah ini : 1. Pengaruh Citra Merek terhadap
Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis menunjukan pada nilai yang dihasilkan SEM. Hipotesis 1 menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, yang telah terbukti terdukung dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan dengan bukti empris (β=***,p-value <0.001). Dari hasil yang dihipotesiskan terbukti signifikan sesuai dan kenyataan dengan apa yang dialami konsumen.
Dari hasil penelitian ini terbukti relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Putu Dian Savitri (2018) dan penelitian lain yang dilakukan oleh Deviana Vierdwiyani (2020) menyatakan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
2. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Kepuasan Pelanggan Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis menunjukan pada nilai yang dihasilkan SEM. Hipotesis 2 menyatakan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, yang telah terbukti terdukung dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan dengan bukti empris (β=***,p-value <0.001). Dari hasil yang dihipotesiskan terbukti signifikan sesuai dan kenyataan dengan apa yang dialami konsumen.
Dari hasil penelitian ini terbukti relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jefry Juvin (2020) dan penelitian lain yang dilakukan oleh Adityo Jati Prabowo (2020) menyatakan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
3. Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan
Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis menunjukan pada nilai yang dihasilkan SEM. Hipotesis 3 menyatakan bahwa citra merek tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, yang telah terbukti terdukung dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan tidak terdukung dengan bukti empris Critical Ratio (CR) sebesar 0,297 yaitu ≤1.96. Dari hasil yang dihipotesiskan terbukti tidak signifikan sesuai dan kenyataan dengan apa yang dialami konsumen.
Dari hasil penelitian ini terbukti relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryantini (2019) menyatakan bahwa bahwa Citra Merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas Pelanggan.
4. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis mengacu pada nilai yang dihasilkan SEM. Hipotesis 4 menyatakan bahwa promosi penjualan tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, yang telah terbukti terdukung dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan tidak terdukung dengan bukti empris Critical Ratio (CR) sebesar 0,504 yaitu ≤1.96. Dari hasil
yang dihipotesiskan terbukti tidak signifikan sesuai dan kenyataan dengan apa yang dialami konsumen.
Dari hasil penelitian ini terbukti relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diansyah, Rachmat Meidian Putera (2017) menyatakan bahwa Promosi penjualan tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
5. Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis menunjukan pada nilai yang dihasilkan SEM. Hipotesis 5 menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, yang telah terbukti terdukung dalam penelitian ini.
(β=***,p-value <0.001). Dari hasil yang dihipotesiskan terbukti signifikan sesuai dan kenyataan dengan apa yang dialami konsumen.
Dari hasil penelitian ini terbukti relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novianti et.al (2018) dan penelitian yang dilakukan oleh Zeyad M. EM (2015) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
6. Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan yang memediasi oleh Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan software AMOS 23 menunjukan bahwa kepuasan pelanggan mampu memediasi citra merek terhadap loyalitas pelanggan, yang artinya citra merek tidak memiliki
pengaruh secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti citra merek yang dimiliki oleh Ades dapat di mediasi melalui kepuasan pelanggan, sehingga minat konsumen untuk mengkonsumsi Ades tidak muncul secara langsung terhadap loyalitas pelanggan.
Dasi hasil penelitian ini terbukti dengan penelitian yang dilakukan oleh Richard Romario Samuel Rawis (2020) menyatakan Citra Merek tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan sebagai variabel intervening.
7. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Loyalitas Pelanggan yang memediasi oleh Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan software AMOS 23 menunjukan bahwa kepuasan pelanggan mampu memediasi promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan, yang artinya promosi penjualan tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti promosi penjualan yang dimiliki oleh Ades dapat di mediasi melalui kepuasan pelanggan, sehingga minat konsumen untuk mengkonsumsi Ades tidak muncul secara langsung terhadap loyalitas pelanggan.
Dari hasil penelitian ini terbukti dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Komang Sri Suastini dan Kastawan Mandala (2019) menyatakan Kepuasan pelanggan mampu memediasi secara signifikan persepsi
promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap kepuasan pelanggan, promosi penjualan terhadap kepuasan pelanggan, citra merek terhadap loyalitas pelanggan, promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Serta pengujian hipotesis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software AMOS 23. Berdasarkan penelitian yang telah dianalisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan maka dapat diketahui bahwa citra merek terhadap kepuasan pelanggan dan promosi penjualan terhadap kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang mengkonsumsi produk Ades, maka berarti citra merek dan promosi penjualan yang diberikan Ades sesuai yang diharapkan konsumen.
2. Citra merek dan promosi penjualan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
3. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yang mengkonsumsi produk Ades, maka berarti kepuasan pelanggan sesuai sama apa yang dirasakan konsumen.
4. Dari penelitian ini maka dapat diketahui bahwa model pengukuran yang dilakukan memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang baik dengan nilai convergent validity
≥0,50 dan construct reliability
≥0,70.
Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan masih ada kekurangan serta ketidaksempurnaan penelitian dalam penulisan, maka dari itu penulis mengajukan saran bagi peneliti berikutnya agar menjadi lebih sempurna. Adapun saran yang diajukan untuk peneliti selanjutnya :
1. Peneliti selanjutnya agar mencoba variabel yang lain untuk diteliti agar dapat mengetahui pengaruh dari variabel yang berbeda dan diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah obyek penelitian serta populasi yang lebih luas lagi untuk memperluas jangkauan penelitian
2. Sangat diharapkan dengan adanya penelitian ini maka pembaca dan masyarakat perduli terhadap lingkungan sekitar serta agar mendukung produk-produk ramah lingkungan lainnya. Dan Ades mampu memberi contoh yang baik
terhadap produk yang lain, serta diharapkan Ades mampu menjaga agar tetap menggunakan kemasan ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, M. (2019, February 22).
Benarkah Produksi Sampah Plastik Indonesia Terbanyak
Kedua di Dunia.
MONGABAY, situs berita lingkungan:
https://www.mongabay.co.id/2 019/02/22/benarkah-produksi- sampah-plastik-indonesia- terbanyak-kedua-di-dunia/
Anindhita Maharrani, N. S. (2020, Juli 4). Sampah makanan dan plastik bisa saling menguntungkan. lokadata:
https://lokadata.id/artikel/samp ah-makanan-dan-plastik-bisa- saling-menguntungkan
Wisnubrata. (2018, Oktober 01). Tidak akan Ada Lagi Sedotan Plastik di Starbucks. Kompas.com:
https://lifestyle.kompas.com/re ad/2018/10/01/151223920/tida k-akan-ada-lagi-sedotan- plastik-di-starbucks?page=all