• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2019"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BA.018.09.0600.567392.KD

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2019

SEMESTER II

TAHUN ANGGARAN 2019

(2)

- --= ---.. (i ' ,-

Ir. M. Ferizal, M.Sc

NIP. 196502191992031002 Banda Aceh, 31 Desember 2019 Kepala BPTP Aceh,

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.

Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

(3)

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... ii

Pernyataan Tanggung Jawab... iv

Ringkasan... 1

I. Laporan Realisasi Anggaran... 3

II. Neraca... 4

III. Laporan Operasional... 5

IV. Laporan Perubahan Ekuitas... 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan... 7

A. Penjelasan Umum... 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran...14

B.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak...14

B.2 Belanja...15

B.3. Belanja Pegawai...16

B.4. Belanja Barang...17

B.5. Belanja Modal...17

B.5.1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin...18

B.5.2. Belanja Modal Gedung dan Bangunan...19

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca...20

C.1. Aset Lancar...20

C.1.1. Kas Lainnya dan Setara Kas...20

C.1.2. Persediaan...20

C.2. Aset Tetap...21

C.2.1. Tanah...21

C.2.2. Peralatan dan Mesin...21

C.2.3. Gedung dan Bangunan...21

C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan...22

C.2.5. Aset Tetap Lainnya...22

C.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan...22

C.2.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap...23

C.3. Aset Lainnya...23

C.3.1. Aset Tak Berwujud...23

C.3.2. Aset Lain-lain...23

C.3.3. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya...24

C.4. Kewajiban Jangka Pendek...24

(4)

D.8. Beban Penyusutan dan Amortisasi...30

D.9. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional...31

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas...32

E.1. Ekuitas Awal...32

E.2. Surplus/Defisit-LO...32

E.3. Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas Yang Antara Lain Berasal Dari Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar...32

E.3.1. Selisih Revaluasi Aset Tetap...32

E.3.2. Koreksi Nilai Aset Tetap/Lainnya Non Revaluasi...32

E.4. Transaksi Antar Entitas...32

E.4.1. Diterima Dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan Ke Entitas Lain (DKEL).33 E.4.2. Transfer Masuk/Transfer Keluar...33

E.4.3. Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah Langsung...33

E.5. Ekuitas Akhir...33

F. Pengungkapan-pengungkapan Lainnya...34

F.1. Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca...34

F.2. Pengungkapan Lain-lain...34

(5)

Ir. M. Ferizal, M.Sc

NIP. 196502191992031002 Banda Aceh, 31 Desember 2019 Kepala BPTP Aceh,

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

PERNYATAANTANGGUNGJAWAB

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH ~

utuce,utication

JI. Panglima Nyak Makam No. 27, Lampineung - BandaAceh 23125 international

Telepon: (0651) 7551811, Fax: (0651) 7552077, Email: bptp_aceh@yahoo.co.id ,so9001:2015cert#MCI-OMS/26l

bptp-aceh@litbang.pertanian.go.id, Website : www.nad.litbang.pertanian.go.id

(6)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh Tahun 2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

I. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2019 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp478.888.120,00 atau mencapai 172,16% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp278.162.000,00

Realisasi Belanja Negara pada TA 2019 adalah sebesar Rp18.819.420.856,00 atau mencapai 94,83% dari alokasi anggaran sebesar Rp19.822.561.000,00

II. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2019.

Nilai Aset per 31 Desember 2019 dicatat dan disajikan sebesar Rp173.142.524.283,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp73.966.752,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp172.917.664.345,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp150.893.186,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp14.606.919,00 dan Rp173.142.524.283,00.

III. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp265.511.987,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp15.539.353.349,00 sehingga terdapat Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-15.273.841.362,00. Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Surplus Rp234.970.633,00 dan Defisit Rp0,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-15.038.870.729,00.

IV. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2019 adalah sebesar Rp197.777.071.328,00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-15.038.870.729,00

(7)

Transaksi Antar Entitas sebesar Rp18.384.954.536,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2019 adalah senilai Rp173.127.917.364,00.

V. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2019 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

(8)

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERKAHIR 31 DESEMBER 2019 dan 31 DESEMBER 2018

Uraian Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

Anggaran Realisasi %. Realisasi

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak

B.1. 278.162.000,00 478.888.120,00 172,16 326.451.400,00

Jumlah Pendapatan 278.162.000,00 478.888.120,00 172,16 326.451.400,00

BELANJA B.2.

Belanja Pegawai B.3. 6.743.090.000,00 6.604.971.238,00 97,95 6.578.759.424,00

Belanja Barang B.4. 6.958.118.000,00 6.716.407.095,00 96,53 7.032.373.086,00

Belanja Modal B.5. 6.121.353.000,00 5.498.042.523,00 89,82 1.185.479.700,00

Jumlah Belanja 19.822.561.000,00 18.819.420.856,00 94,94 14.796.612.210,00

(9)

II. NERACA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH NERACA

PER 31 DESEMBER 2019 dan 31 DESEMBER 2018

Uraian Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

ASET Aset Lancar

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.1. 695,00 34.703.695,00

Persediaan C.1.2. 73.966.057,00 442.788.007,00

Jumlah Aset Lancar 73.966.752,00 477.491.702,00

Aset Tetap

Tanah C.2.1. 148.263.738.880,00 175.850.544.000,00

Peralatan dan Mesin C.2.2. 11.878.896.732,00 9.784.551.846,00

Gedung dan Bangunan C.2.3. 22.754.038.437,00 19.981.022.000,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4. 288.381.000,00 295.415.000,00

Aset Tetap Lainnya C.2.5. 60.750.000,00 60.750.000,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6. 82.000.000,00 82.000.000,00

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.2.7. -10.410.140.704,00 -8.682.754.299,00

Jumlah Aset Tetap 172.917.664.345,00 197.371.528.547,00

Aset Lainnya

Aset Tak Berwujud C.4.1. 11.673.573,00 11.673.573,00

Aset Lain-lain C.4.2. 1.346.978.000,00 1.101.647.000,00

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.3. -1.207.758.387,00 -1.111.791.823,00

Jumlah Aset Lainnya 150.893.186,00 1.528.750,00

Jumlah Aset 173.142.524.283,00 197.850.548.999,00

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1. 14.606.919,00 73.477.671,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 14.606.919,00 73.477.671,00

Jumlah Kewajiban 14.606.919,00 73.477.671,00

Ekuitas

Ekuitas C.6. 173.127.917.364,00 197.777.071.328,00

Jumlah Ekuitas 173.127.917.364,00 197. 777.071.328,00

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 173.142.524.283,00 197.850.548.999,00

(10)

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 dan 31 DESEMBER 2018

Uraian Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1. 265.511.987,00 326.451.400,00

JUMLAH PENDAPATAN 265.511.987,00 326.451.400,00

BEBAN

Beban Pegawai D.2. 6.545.698.238,00 6.638.032.424,00

Beban Persediaan D.3. 1.846.066.750,00 3.551.236.826,00

Beban Barang dan Jasa D.4. 2.911.146.841,00 2.853.646.368,00

Beban Pemeliharaan D.5. 537.532.950,00 894.288.040,00

Beban Perjalanan Dinas D.6. 1.462.110.252,00 1.560.269.093,00

Beban Barang Untuk Diserahkan Kepaada Masyarakat D.7. 397.724.000,00 0,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8. 1.839.074.318,00 1.760.707.676,00

JUMLAH BEBAN 15.539.353.349,00 17.258.180.427,00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL -15.273.841.362,00 -16.931.729.027,00 KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.9. 213.376.039,00 0,00

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.9. 44.972.094,00 1.351.555.000,00 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.9. 23.377.500,00 10.061.700,00 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 234.970.633,00 1.341.493.300,00 SURPLUS/DEFISIT - LO -15.038.870.729,00 -15.590.235.727,00

(11)

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 dan 31 DESEMBER 2018

Uraian Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

EKUITAS AWAL E.1. 197.777.071.328,00 66.714.455.914,00

SURPLUS/DEFISIT-LO E.2. -15.038.870.729,00 -15.590.235.727,00

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS YANG ANTARA LAIN BERASAL DARI DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

E.3. 0,00 132.148.181.075,00

Selisih Revaluasi Aset Tetap E.3.1. 0,00 122.236.422.075,00

Koreksi Nilai Aset Tetap/Lainnya Non Revaluasi E.3.2. 0,00 9.911.759.000,00

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4. 18.384.954.536,00 14.504.670.066,00

EKUITAS AKHIR E.5. 173.127.917.364,00 197. 777.071.328,00

(12)

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh

Balai Pengkajian Teknologi Petanian (BPTP) Aceh didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan sebagai asset pelayanan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Pertanian di Propinsi Aceh. Tugas pokok BPTP Aceh melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud di atas, BPTP Aceh menyelenggarakan Tupoksi : Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan;

Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2019 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

A.3. Basis Akuntansi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan Ekuitas. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi

(13)

dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2019 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip- prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Pertanian. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh adalah sebagai

(14)

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan - LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; dan terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(5) Aset

• Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

(15)

a. Aset Lancar

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas

Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo

0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

(16)

b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus , ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

(17)

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d 50 tahun

Jakan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA, Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disaj ikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap , dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa aset tak berwujud

(18)

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia

Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim

20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan

25

Hak Ekonomi atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram

50

Hak Ekonomi atas Ciptaan Gol. I 70

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

(6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(7) Ekuitas

• Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(19)

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setal Revisi

Pendapatan

Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran Badan Usaha dan

Penerimaan Klaim Asuransi BMN

278.162.000,00 278.162.000,00

Jumlah Pendapatan 278.162.000,00 278.162.000,00

Belanja

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 6.700.090.000,00 6.700.090.000,00

Belanja Lembur 18.000.000,00 18.000.000,00

Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito

25.000.000,00 25.000.000,00

Belanja Barang Operasional 534.760.000,00 534.760.000,00

Belanja Barang Non Operasional 1.924.415.000,00 2.184.607.000,00 Belanja Barang Persediaan 2.018.365.000,00 1.961.251.000,00

Belanja Jasa 388.000.000,00 313.000.000,00

Belanja Pemeliharaan 450.000.000,00 498.000.000,00

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.551.500.000,00 1.466.500.000,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.898.000.000,00 2.269.353.000,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3.852.000.000,00 3.852.000.000,00

Jumlah Belanja 19.360.130.000,00 19.822.561.000,00

B.1. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019

(20)

Uraian 2019

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan Administrasi Dan Penegakan Hukum

0,00 11.421.000,00 0,00

Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN

278.162.000,00 439.360.209,00 157,95

Pendapatan Denda 0,00 28.106.817,00 0,00

Pendapatan Lain-lain 0,00 94,00 0,00

Jumlah 278.162.000,00 478.888.120,00 172,16

Realisasi Pendapatan TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 46,70%

dibandingkan TA 2018. Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh adalah sebagai berikut:

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31

Desember 2018 .%

Pendapatan Administrasi Dan Penegakan Hukum 11.421.000,00 20.004.000,00 - 42,91 Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN,

Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN

439.360.209,00 306.447.400,00 43,37

Pendapatan Denda 28.106.817,00 0,00 0,00

Pendapatan Lain-lain 94,00 0,00 0,00

Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi

0,00 0,00 0,00

Jumlah 478.888.120,00 326.451.400,00 46,70

B.2 BELANJA

Realisasi Belanja pada TA 2019 adalah sebesar Rp18.819.420.856,00 atau 94,83% dari anggaran belanja sebesar Rp19.822.561.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2019

Uraian 2019

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

(21)

Uraian 2019

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai 6.743.090.000,00 6.605.156.488,00 97,95 Belanja Barang 6.958.118.000,00 6.716.407.095,00 96,53 Belanja Modal 6.121.353.000,00 5.498.042.523,00 89,82 Total Belanja Kotor 19.822.561.000,00 18.819.606.106,00 94,94

Pengembalian Belanja -185.250,00 0.00

Total Belanja 19.822.561.000,00 18.819.420.856,00 94,94

Dibandingkan dengan Tahun 2018, Realisasi Belanja TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 27,19% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan antara lain:

1. Adanya Kegiatan Taman Saint Pertanian di KP Gayo Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

.%

Belanja Pegawai 6.604.971.238,00 6.578.759.424,00 0,40 Belanja Barang 6.716.407.095,00 7.032.373.086,00 -4,49 Belanja Modal 5.498.042.523,00 1.185.479.700,00 363,78

Total Belanja 18.819.420.856,00 14.796.612.210,00 27,19

B.3. BELANJA PEGAWAI

Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp6.604.971.238,00 dan Rp6.578.759.424,00. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

(22)

Uraian Realisasi 31 Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 6.587.272.488,00 6.561.168.751,00 0,40

Belanja Lembur 17.884.000,00 17.952.000,00 -0,38

Jumlah Belanja Kotor 6.605.156.488,00 6.579.120.751,00 0,40 Pengembalian Belanja Pegawai -185.250,00 -361.327,00 -48,73

Jumlah Belanja 6.604.971.238,00 6.578.759.424,00 0,40

B.4. BELANJA BARANG

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp6.716.407.095,00 dan Rp7.032.373.086,00. Realisasi belanja barang TA 2019 mengalami penurunan sebesar -4,49% dari TA 2018. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya penurunan nilai Pagu Anggaran belanja barang TA 2019 Perbandingan Belanja Barang

per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Belanja Barang Operasional 534.760.000,00 532.000.000,00 0,52 Belanja Barang Non Operasional 2.060.661.000,00 1.941.516.700,00 6,14 Belanja Barang Persediaan 1.893.305.800,00 1.757.191.000,00 7,75

Belanja Jasa 267.968.593,00 375.889.253,00 -28,71

Belanja Pemeliharaan 497.601.450,00 865.507.040,00 -42,51 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.462.110.252,00 1.560.269.093,00 -6,29 Jumlah Belanja Kotor 6. 716.407.09500 7.032.373.086,00 -4,49

Pengembalian Belanja Barang 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 6. 716.407.095,00 7.032.373.086,00 -4,49

B.5. BELANJA MODAL

Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp5.498.042.523,00 dan Rp1.185.479.700,00. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi belanja modal pada TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 363,78% dibandingkan TA 2018. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

(23)

1.

2..

3.

4.

Adanya penambahan belanja modal kegiatan TSP TA 2019 Pembelian Peralatan Laboratorium

Pembangunan Parkir Kendaraan Roda 4 (Empat) Peralatan Kantor TSP KP Gayo

Perbandingan Belanja Modal

per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik/(Turun)

%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2.079.215.086,00 1.185.479.700,00 75,39 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3.418.827.437,00 0,00 0,00 Jumlah Belanja Kotor 5.498.042.523,00 1.185.479.700,00 363,78

Pengembalian Belanja Modal 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 5.498.042.523,00 1.185.479.700,00 363,78

B.5.1. BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp2.079.215.086,00 dan Rp1.185.479.700,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 75,39% dibandingkan TA 2018. Hal ini disebabkan antara lain oleh

1. Adanya pembelian peralatan laboratorium.

2. Generator Set

3. Mini Plant (Pasca Panen) Kopi 4. Mobileur Peralatan Kantor 5. Mobil kendaraan Roda 4 6.

7.

Motor kendaraan Roda 2 Peralatan Kantor TSP KP Gayo

Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

(24)

B.5.2. BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp3.418.827.437,00 dan Rp0,00.

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,00% dibandingkan TA 2018. Hal ini disebabkan antara lain oleh

1.

2.

Adanya belanja modal Gedung Bangunan TSP di KP Gayo berupa : a. Bangunan Pagar Kebun Percobaan Gayo

b. Renovasi Gedung Kantor Kebun Percobaan Gayo c. Lantai Jemur Kebun Percobaan Gayo

d. Gapura Kebun Percobaan Gayo

e. Jalan Lingkar dan Trotoar Kebun Percobaan Gayo f. Saluran (Drainase) Kebun Percobaan Gayo g. Saung Tani Kebun Percobaan Gayo

Bangunan Parkir Kendaraan Roda 4 (Empat)

Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3.418.827.437,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja Kotor 3.418.827.437,00 0,00 0,00

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 3.418.827.437,00 0,00 0,00

(25)

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1. ASET LANCAR

C.1.1. Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp695,00 dan Rp34.703.695,00. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian Sumber Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut:

Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2019

Uraian 31 Desember 2019

Berupa Sisa dana hibah yang tidak disetor di TA 2019 695,00

Jumlah 695,00

Sisa dana hibah tersebut telah disetorkan pada tanggal 3 Januari 2020 sejumlah Rp695,00.- dengan akun 815131 NTB 200103721299 dan NTPN 5676261QTUA7OIRM.

C.1.2. Persediaan

Saldo Persediaan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing- masing sebesar Rp73.966.057,00 dan Rp442.788.007,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Rincian Persediaan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Persediaan

per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018

Barang Konsumsi 46.674.330,00 22.136.280,00

(26)

C.2. ASET TETAP

C.2.1. Tanah

Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp175.850.544.000,00 dan Rp175.850.544.000,00.

No. Uraian Luas Nilai

1. Tanah Bangunan Kantor 6.873 m2 661.285.000,00

2. Tanah Bangunan Rumah 19.550 m2 1.764.243.000,00

3. Tanah Kebun Percobaan 1.583.325 m2 145.838.210.880,00

Jumlah 148.263.738.880,00

Nilai saldo tanah pada neraca SAIBA sama dengan nilai tanah pada aplikasi SIMAK BMN. ada perubahan nilai tanah dari revaluasi aset tahun 2017 dikeranakan adanya revaluasi aset ualng ditahun 2019.

C.2.2. Peralatan dan Mesin

Nilai Aset Peralatan dan Mesin yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp11.878.897.232,00 dan Rp9.784.551.846,00. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 9.784.551.846,00 Mutasi Tambah

Pembelian 2.031.860.086,00 Transfer Masuk 79.124.800,00 Mutasi Kurang

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya -16.640.000,00

Saldo per 31 Desember 2019 11.878.896.732,00

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019 -8.426.139.533,00

Nilai Buku per 31 Desember 2019 3.452.757.699,00

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:

1. Pembelian Peralalatan Laboratorium, Generator Set, Mini Plant (Pasca Panen) Kopi, Mobileur Peralatan Kantor, Mobil Kendaraan Roda 4, Motor Kendaraan Roda 2 dan Peralatan Perkantoran.

(27)

2. Transfer Masuk berupa fingerprint mesin absensi sidik jari serta perlengkapan AWR

3. Reklasifikasi Aset berupa Kendaraan Roda 2 yang dihentikan pengunaannya karena mau dihapuskan.

C.2.3. Gedung dan Bangunan

Nilai Aset Gedung dan Bangunan yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing- masing sebesar Rp22.754.038.437,00 dan Rp19.981.022.000,00. Mutasi nilai Gedung dan Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 19.981.022.000,00 Mutasi Tambah

Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 2.735.937.637,00

Pengembangan Melalui KDP 682.889.800,00 Mutasi Kurang

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya -645.811.000,00

Saldo per 31 Desember 2019 22.754.038.437,00

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019 -1.947.569.317,00

Nilai Buku per 31 Desember 2019 20.806.469.120,00

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunan adalah berupa:

1. Mutasi tambah Pembangunan Pagar, Gapura, Saung, Trotoar dan Renovasi Gedung Kantor Kebun Percobaan Kopi Gayo.

2. Mutasi kurang berupa Tugu dan Bangunan yang tidak ditemukan saat Revaluasi Aset.

C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing- masing sebesar Rp288.381.000,00 dan Rp295.415.000,00.

(28)

Nilai Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing- masing sebesar Rp82.000.000,00 dan Rp82.000.000,00. yang merupakan pembangunan gedung dan bangunan yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca. Rincian lebih lanjut dari Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran. Berupa perencanaan pembangunan gedung di tahun 2016 yang sudah tidak dilanjutkan.

1. Perencanaan Gudang UPBS Rp37.000.000,00.- 2. Perencanaan Gedung KP Gayo Rp45.000.000,00.-

C.2.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp-10.437.103.761,00 dan Rp-8.682.754.299,00.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1. Peralatan dan Mesin 11.878.897.232,00 -8.426.139.533,00 3.452.757.699,00 2. Gedung dan

Bangunan

23.171.158.437,00 -1.947.569.317,00 20.806.469.120,00

3. Jalan, Irigasi dan Jaringan

295.415.000,00 -36.431.854,00 258.983.146,00

4. Aset Tetap Lainnya 60.750.000,00 0,00 60.750.000,00 Akumulasi Penyusutan 35.406.220.669,00 -10.413.140.704,00 24.993.079.965,00

C.3. ASET LAINNYA

C.3.1. Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp11.673.573,00 dan Rp11.673.573,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak mempunyai wujud fisik.

Rincian Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

(29)

Software 11.673.573,00

Jumlah 11.673.573,00

C.3.2. Aset Lain-lain

Nilai Aset Lain-lain yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp1.346.978.000,00 dan Rp1.101.647.000,00. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh serta dalam proses penghapusan dari BMN. Mutasi nilai Aset Lain-lain tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 1.101.647.000,00 Mutasi Tambah

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya 245.331.000,00

Saldo per 31 Desember 2019 1.346.978.000,00

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019 -1.196.084.814,00

Nilai Buku per 31 Desember 2019 150.893.186,00

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Aset Lain-lain adalah berupa:

1. Adanya 1 unit Sepeda Motor yang dihentikan penggunaannya.

2. Serta ada tugu dan bangunan yang dihentikan penggunaannya.

C.3.3. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp-1.207.758.387,00 dan Rp-1.111.791.823,00.

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember

(30)

C.4. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.41. Utang kepada Pihak Ketiga

Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp14.606.919,00 dan Rp73.477.671,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Berupa tagihan Listrik, tagihan Telepon/ Internet dan langganan Air untuk bulan Desember 2019, adapun rincian Utang kepada Pihak Ketiga pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

a. Tagihan Listrik Rp10.469.851,00.-

b. Tagihan Telepon/ Internet Rp2.763.988,00.- c. Langganan Air Rp1.373.080,00.-

Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018

Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 0,00 59.273.000,00 Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 14.606.919,00 14.204.671,00

Jumlah 14.606.919,00 73.477.671,00

C.5. EKUITAS C.5.1. Ekuitas

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing- masing sebesar Rp173.127.917.364,00 dan Rp197.777.071.328,00. Ekuitas adalah merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(31)

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp265.511.987,00 dan Rp326.451.400,00. Pendapatan tersebut terdiri dari:

Perbandingan PNBP Lainnya

per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

% Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintah

28.106.817,00 0,00 0,00

Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi, dan Standardisasi Lainnya

11.421.000,00 20.004.000,00 -42,91

Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Budidaya

153.753.000,00 272.800.000,00 -43,64

Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang Lainnya

45.862.500,00 0,00 0,00

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan

26.368.670,00 33.647.400,00 -21,63

Jumlah 265.511.987,00 326.451.400,00 -18,67

Peningkatan pendapatan PNBP Tahun 2019 karena Penjualan biji kopi megalamii peningkatan. Serta terdapat juga pendapatan sewa rumah Negara, Pendapatan dari Pengujian, sertifikasi, Kalibrasi dan Pendapatan Denda Keterlanbatan Penyelesaian Pekerjaan Pagar Kebun.

D.2. Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp6.545.698.238,00 dan Rp6.638.032.424,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan

(32)

Uraian Realisasi 31 Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Beban Gaji Pokok PNS 4.491.995.320,00 4.562.982.640,00 -1,56

Beban Pembulatan Gaji PNS 69.562,00 62.060,00 12,09

Beban Tunj. Anak PNS 113.953.654,00 115.847.538,00 -1,63 Beban Tunj. Beras PNS 232.178.520,00 248.545.440,00 -6,59 Beban Tunj. Fungsional PNS 472.435.000,00 458.560.000,00 3,03 Beban Tunj. PPh PNS 17.541.252,00 15.739.256,00 11,45 Beban Tunj. Struktural PNS 32.760.000,00 29.160.000,00 12,35 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 330.299.930,00 327.618.490,00 0,82 Beban Tunjangan Umum PNS 149.215.000,00 167.315.000,00 -10,82

Beban Uang Lembur 17.884.000,00 17.952.000,00 -0,38

Beban Uang Makan PNS 687.366.000,00 694.250.000,00 -0,99

Jumlah 6.545.698.238,00 6.638.032.424,00 -1,39

Beban pegawai mengalami penurunan 1,39% karena ada pegawai yang pension 2 orang pada tahun 2019.

D.3. Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp1.846.066.750,00 dan Rp3.551.236.826,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Persediaan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Beban Persediaan bahan baku 309.821.200,00 2.017.067.726,00 -84,64 Beban Persediaan konsumsi 1.524.955.550,00 1.503.219.100,00 1,45 Beban persediaan lainnya 11.290.000,00 30.950.000,00 -63,52

Jumlah 1.846.066.750,00 3.551.236.826,00 -48,02

Beban persediaan mengalami penurunan karena ada pengurangan pagu kegiatan pada tahun anggaran 2019 sehingga untuk beban persediaan lebih sedikit dari pada

(33)

D.4. Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp2.911.146.841,00 dan Rp2.853.646.368,00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

% Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan

Mesin

47.355.000,00 0,00 0,00

Beban Bahan 847.210.000,00 956.366.700,00 -11,41

Beban Barang Non Operasional Lainnya 1.213.451.000,00 254.200.000,00 377,36 Beban Honor Operasional Satuan Kerja 128.760.000,00 126.000.000,00 2,19 Beban Honor Output Kegiatan 0,00 730.950.000,00 -100,00

Beban Jasa Konsultan 0,00 25.000.000,00 -100,00

Beban Jasa Profesi 75.500.000,00 96.400.000,00 -21,68 Beban Keperluan Perkantoran 406.000.000,00 406.000.000,00 0,00 Beban Langganan Air 12.392.670,00 8.961.850,00 38,28 Beban Langganan Listrik 145.512.349,00 87.161.690,00 66,95 Beban Langganan Telepon 32.965.822,00 33.606.128,00 -1,91

Beban Sewa 2.000.000,00 129.000.000,00 -98,45

Jumlah 2.911.146.841,00 2.853.646.368,00 2,01

Beban Barang dan Jasa mengalami penurunan karena ada belanja barang habis pakai dan jasa langganan mengalami penghematan untuk kegiatan oprasional tahun 2019 dibandingkan tahun anggran 2018.

(34)

Perbandingan Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 125.855.000,00 190.000.000,00 -33,76 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Lainnya

131.950.000,00 435.507.200,00 -69,70

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 239.796.450,00 239.999.840,00 -0,08 Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 36.721.500,00 22.591.000,00 62,55 Beban Persediaan suku cadang 3.210.000,00 6.190.000,00 -48,14

Jumlah 537.532.950,00 894.288.040,00 -39,89

Beban pemeliharaan mengalami pengurangan oleh belanja pemeliharaan gedung bangunan dan peralatan mesin yang dilakukan di kantor BPTP Aceh tahun 2019.

D.6. Beban Perjalanan Dinas

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp1.462.110.252,00 dan Rp1.560.269.093,00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

Uraian Realisasi 31

Desember 2019

Realisasi 31 Desember 2018

Naik (Turun)

%

Beban Perjalanan Biasa 1.382.610.252,00 1.029.077.354,00 34,35 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam

Kota

79.500.000,00 170.740.000,00 -53,44

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

0,00 360.451.739,00 -100,00

Jumlah 1.462.110.252,00 1.560.269.093,00 -6,29

Beban Perjalan dinas mengalami penurunan untuk tahun 2019 dikarenakan adanyan penurunan pagu anggaran dibandingkan tahun 2018.

D.7. Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat

Jumlah Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat untuk periode yang

Referensi

Dokumen terkait

Jika dijelaskan lebih lanjut mengenai sikap keagamaan, menurut Ramayulis (2007), sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang

Melakukan koordinasi dengan seluruh koordinator seksi terkait kebutuhan dana yang ada di masing-1.

• Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama Oktober 2019, PPATK telah menyampaikan sebanyak 275 permintaan informasi, dengan rincian 213 permintaan

Konsep ini mengubah paradigma pembelajaran pendidikan Pancasila di tingkat perguruan tinggi dimana, penyampaian materi tidak lagi dipusatkan pada dosen ke mahasiswa, dimana

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d)

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d)