• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : DHANI SATRIA DHARMA 11850512426

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Oleh : DHANI SATRIA DHARMA 11850512426"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI INVENTARISASI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU BERBASIS

WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Prodi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Oleh :

DHANI SATRIA DHARMA 11850512426

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

2023

(2)
(3)
(4)
(5)

i

LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Tugas Akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta pada penulis. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat dilakukan dengan mengikuti kaidah pengutipan yang berlaku.

Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus memperoleh izin dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan yang meminjamkan Tugas Akhir ini untuk anggotanya diharapkan untuk mengisi nama, tanda peminjaman dan tanggal pinjam.

Penulis

Dhani Satria Dharma

(6)

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh saya maupun orang lain untuk untuk keperluan lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak memuat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali disebutkan dalam referensi dan didalam daftar pustaka.

Saya bersedia menerima sanksi jika pernyataan ini tidak sesuai dengan yang sebenarnya

Pekanbaru, 12 Januari 2023 Yang Membuat Pernyataan,

Dhani Satria Dharma 1175051468

(7)

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN

“He who has a why to live for can bear almost any how.”

Friedrich Nietzsche

Alhamdulillahirabbil’alamiin ucapan syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Tugas Akhir yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini

kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ayah dan Ibu Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga ku persembahkan karya kecil ini kepada Ayah (Ali Akbar) dan Ibu (Syofia Suryani) yang telah memberikan

kasih sayang secara dukungan, ridho dan cinta kasih yang tiada terhingga.

Orang terdekatku

Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk Abang-abang ku (Andri Prima Putra, Deka Alfiandi Dwi Putra) dan keluarga yang telah memberikan

semangat dan inspirasi selama pembuatan Tugas Akhir ini.

Teman-teman

Untuk teman-temanku yang selalu memberikan motivasi, nasehat dan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Alif Fadlan Syah Harahap, Edryan, M. Elfri Rahmad

Juang, M. Fikri Murlindra.

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Terima kasih kepada Ibu Ewi Ismaredah S.Kom, M.Kom dan juga Bapak Aulia Ulah, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing Tugas Akhir saya yang sudah membantu selama

ini, memotivasi, menasihati dan mengarahkan saya hingga Tugas Akhir ini selesai.

(8)

iv APLIKASI INVENTARISASI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU BERBASIS

WEB

DHANI SATRIA DHARMA NIM : 11750512426

Tanggal Sidang : 12 Januari 2023

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. Soebrantas No. 155 Pekanbaru

ABSTRAK

Manajemen pada laboratorium Program Studi Teknik Elektro saat ini masih dilakukan secara manual atau tidak terkomputerisasi. Hal ini menimbulkan beberapa kendala pada laboratorium teknik elektro salah satunya ialah proses peminjaman yang rumit dan pendataan barang. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan solusi optimal dalam penyelesaian permasalahan pendataan dan peminjaman barang ini dengan merancang aplikasi inventarisasi laboratorium yang di mana akan menggunakan Algoritma Breadth First Seacrh (BFS) dalam pencarian barang yang dapat dipinjamkan. Berdasarkan pengujian black box dan pengujian skenario aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Dan pada pengujian User Acceptance Test (UAT) yang dilakukan sebanyak dua kali didapatkan hasil di mana admin/operator memiliki persetujuan penggunaan sistem termasuk kategori Sangat Setuju dan mahasiswa memiliki persetujuan penggunaan sistem termasuk kategori Setuju dan dinilai dapat membantu proses manajemen barang dan proses peminjaman barang pada laboratorium teknik elektro.

Kata kunci: Algoritma Breadth First Seacrh (BFS), Collection, Controller, Laboratorium, Laravel, Model

(9)

v WEB-BASED INVENTORY APPLICATION OF ELECTRICAL ENGINEERING LABORATORY OF SULTAN SYARIF KASIM RIAU STATE ISLAMIC UNIVERSITY

DHANI SATRIA DHARMA NIM : 11750512426

Date of Final Exam: 12 Januari 2023

Department of Electrical Engineering Faculty of Science and Technology

State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau Soebrantas St. No. 155 Pekanbaru – Indonesia

ABSTRACT

Management in the Electrical Engineering Study Program laboratory is currently still carried out manually or not computerized. This creates several obstacles in the electrical engineering laboratory, one of which is the complicated lending process and data collection of goods. The purpose of this research is to get an optimal solution in solving the problem of data collection and lending of this item by designing a laboratory inventory application which will use the Breadth First Seacrh (BFS) algorithm in searching for items that can be loaned. Based on black box testing and scenario testing the application can run well and in line with expectations. And in the user acceptance test (UAT) test which was carried out twice, the results were obtained where the admin/operator had approval to use the system including the Strongly Agree category and students had approval to use the system including the Agree category and was considered to be able to assist the goods management process and the process of borrowing goods in electrical engineering laboratory.

Keywords: Breadth First Seacrh (BFS) Algorithm, Collection, Controller, Laboratory, Laravel, Model

(10)

vi

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt,berkat rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “APLIKASI INVENTARISASI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU BERBASIS WEB”.

Shalawat dan salam tak lupa dipanjatkan kepada junjungan Alam yakni Nabi Muhammad SAW. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan Tugas akhir di Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Terdapat banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua beserta keluarga besar yang senantiasa memberi dukungan serta mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

2. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag selaku Rektor UIN SUSKA Riau beserta kepada seluruh staf dan jajarannya.

3. Bapak Dr. Hartono, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau beserta kepada seluruh Pembantu Dekan, Staf dan jajarannya.

4. Ibu Zulfatri Aini, ST., MT selaku ketua Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau.

5. Bapak Sutoyo, S.T, M.T selaku sekretaris Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau.

6. Ibu Ewi Ismaredah, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Aulia Ulah, S.T., M.Eng.

selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta pemikirannya dengan ikhlas dalam memberikan penjelasan dan masukan

(11)

vii yang sangat berguna sehingga penulis menjadi lebih mengerti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Bapak Dr. Harris Simaremare, ST., MT. dan Bapak Oktaf Brillian Kharisma, S.T., M.T. selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

8. Ibu Novi Gusnita, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama perkuliahan penulis dari semester 1 hingga semester 9 ini.

9. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Elektro yang telah memberikan bimbingan dan curahan ilmu kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Sahabat-sahabat penulis (Alif Fadlan Syah Harahap, S.T., Edryan, M. Elfri Rahmat Juang, M. Fikri Murlindra) yang selalu menghibur dan memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam mengerjakan tugas akhir.

11. Alumni/Senior serta Teman-teman seperjuangan Teknik Elektro angkatan 2018 khususnya kelas B dan Konsentrasi Komputer.

12. Rekan-rekan Kos 5 saudara yang telah membantu pengerjaan laporan Tugas Akhir

Semoga bantuan yang telah diberikan baik moril maupun materil mendapat balasan pahala dari Allah SWT, dan sebuah harapan dari penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca semua pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat positif dan membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Pekanbaru, 26 Desember 2022

Penulis

(12)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...

LEMBAR PENGESAHAN ...

LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Rumusan Masalah / Pertanyaan Penelitian ... I-4 1.3 Tujuan Penelitian ... I-4 1.4 Batasan Masalah ... I-4 1.5 Manfaat Penelitian ... I-5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... II-1 2.1 Penelitian Terkait ... II-1 2.2 Laboratorium Teknik Elektro UIN SUSKA ... II-2 2.3 Inventarisasi ... II-3 2.4 Rapid Application Development (RAD) ... II-3 2.4.1 Workshop Desain RAD ... II-4 2.5 Website ... II-4 2.6 Hypertext Preprocessor (PHP) ... II-4 2.7 Hyper Text Markup Language (HTML) ... II-5 2.8 Cascading Style Sheets (CSS) ... II-5 2.9 Breadth First Seacrh (BFS) ... II-5 2.10 Laravel Framework ... II-5 2.10.1 Model-View-Controller (MVC) ... II-6 2.10.2 Model ... II-6

(13)

ix 2.10.3 Controller ... II-7 2.10.4 View (blade templating) ... II-7 2.10.5 Artisan ... II-7 2.10.6 Routing ... II-7 2.10.7 Middleware ... II-8 2.10.8 Session ... II-8 2.10.9 Migration ... II-8 2.10.10 Collection ... II-8 2.10.11 Mailer ... II-8 2.10.12 Simple QRCode ... II-9 2.11 Laravel Breeze ... II-9 2.12 Bootstrap ... II-9 2.13 Kode QR ... II-9 2.14 Flowchart ... II-10 2.15 Unified Modeling language (UML) ... II-11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... III-1 3.1 Tahapan Penelitian ... III-1 3.2 Identifikasi masalah ... III-2 3.3 Pengumpulan data ... III-2 3.4 Analisa ... III-2 3.5 Perancangan ... III-2 3.5.1 Class Diagram ... III-4 3.5.2 Use Case Diagram ... III-5 3.5.3 Activity Diagram ... III-7 3.5.4 Sequence Diagram ... III-8 3.5.5 Perancangan Tampilan ... III-11 3.6 Pengembangan program ... III-25 3.7 Implementasi ... III-25 3.8 Pengujian ... III-25 3.8.1 Pengujian Black Box ... III-25 3.8.2 Pengujian Sistem Skenario ... III-30 3.8.3 Pengujian User Acceptance Test (UAT) ... III-31 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... IV-1 4.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi ... IV-1

(14)

x 4.2 Batasan Implementasi ... IV-1 4.3 Implementasi Database ... IV-2 4.4 Implementasi Tampilan Sistem ... IV-3 4.4.1 Landing page ... IV-3 4.4.1 Tampilan Laman Lihat Barang ... IV-3 4.4.2 Tampilan Mencari Barang ... IV-4 4.4.3 Tampilan Form Peminjaman ... IV-4 4.4.4 Tampilan Form Login ... IV-6 4.4.5 Tampilan Dashboard ... IV-6 4.4.6 Tampilan Daftar Barang ... IV-7 4.4.7 Tampilan Daftar Barang Dipinjam ... IV-10 4.4.8 Tampilan Daftar Barang Rusak ... IV-11 4.4.9 Tampilan Daftar Laboratorium ... IV-13 4.4.1 Tampilan Daftar Ruang Penyimpanan ... IV-15 4.4.2 Tampilan Check In & Check Out ... IV-16 4.4.1 Tampilan Daftar Permohonan ... IV-17 4.4.1 Tampilan Daftar Client ... IV-18 4.5 Implementasi Algoritma Breadth First Seacrh (BFS) ... IV-22 4.6 Pengujian Black Box ... IV-27 4.7 Pengujian Sistem Skenario ... IV-32 4.8 Pengujian User Acceptance Test (UAT) ... IV-35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... V-1 5.1 Kesimpulan ... V-1 5.2 Saran ... V-1 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Siklus RAD ... II-4 2.2 Pohon BFS ... II-5 2.3 Class diagram ... II-12 2.4 Use Case diagram ... II-13 2.5 Activity Diagram ... II-13 2.6 Sequence Diagram ... II-14 3.1 Tahapan penelitian ... III-1 3.2 Rancangan sistem ... III-3 3.3 Class diagram sistem inventarisasi laboratorium Teknik Elektro... III-5 3.4 Use case diagram sistem inventarisasi laboratorium Teknik Elektro ... III-6 3.5 Activity diagram peminjaman barang ... III-7 3.6 Activity diagram pengembalian barang ... III-8 3.7 sequence diagram peminjaman barang ... III-9 3.8 sequence diagram pengembalian barang ... III-10 3.9 landing page sistem inventarisasi laboratorium Teknik Elektro ... III-11 3.10 laman lihat barang ... III-12 3.11 cari barang barang dipinjam ... III-12 3.12 form peminjaman ... III-13 3.13 cek pengajuan ... III-13 3.14 hasil cek pengajuan ... III-14 3.15 laman login ... III-14 3.16 dashboard operator ... III-15 3.17 daftar barang dipinjam ... III-15 3.18 daftar barang rusak ... III-16 3.19 menambahkan barang rusak ... III-16 3.20 mengeluarkan barang rusak dari list ... III-16 3.21 tampilan proses peminjaman barang oleh client... III-17 3.22 tampilan proses pemindaian kode QR barang ... III-17 3.23 tampilan konfirmasi pemindaian barang ... III-18 3.24 tampilan proses pengembalian barang oleh client ... III-18 3.25 tampilan proses pemindaian kode QR barang ... III-19 3.26 tampilan daftar client ... III-19

(16)

ix 3.27 tampilan dashboard admin ... III-20 3.28 tampilan tambah barang oleh admin ... III-20 3.29 tampilan edit barang oleh admin ... III-20 3.30 tampilan detail barang oleh admin... III-21 3.31 tampilan daftar laboratorium oleh admin ... III-21 3.32 tampilan tambah laboratorium oleh admin ... III-22 3.33 tampilan edit laboratorium oleh admin ... III-22 3.34 tampilan daftar lokasi penyimpanan oleh admin ... III-23 3.35 tampilan tambah lokasi penyimpanan barang oleh admin... III-23 3.36 tampilan edit lokasi penyimpanan oleh admin ... III-23 3.37 tampilan daftar client ... III-24 3.38 tampilan daftar permohonan ... III-24 3.39 tampilan konfirmasi permohonan ... III-25 4.1 entity relationship ... IV-2 4.2 Tampilan Landing Page ... IV-3 4.3 Tampilan Laman Lihat Barang ... IV-4 4.4 Tampilan Mencari Barang ... IV-4 4.5 Tampilan Form Peminjaman ... IV-5 4.6 Tampilan Cek Pengajuan ... IV-5 4.7 Tampilan Hasil Cek Pengajuan ... IV-5 4.8 Tampilan Login ... IV-6 4.9 Tampilan Dashboard ... IV-6 4.10 Tampilan halaman daftar barang ... IV-7 4.11 Tampilan halaman barang ... IV-7 4.12 Tampilan form tambah barang ... IV-8 4.13 Tampilan form edit barang ... IV-8 4.14 Tampilan konfirmasi cetak kode QR barang ... IV-8 4.15 Tampilan cetak kode QR barang ... IV-9 4.16 Tampilan menu migrate ruang penyimpanan barang ... IV-9 4.17 Tampilan menu migrate laboratorium barang ... IV-10 4.18 Tampilan menu hapus barang ... IV-10 4.19 Tampilan halaman barang dipinjam ... IV-11 4.20 Tampilan halaman barang dipinjam ... IV-11 4.21 Tampilan menu tambah barang rusak dengan barcode scanner ... IV-12

(17)

x 4.22 Tampilan menu tambah barang secara manual... IV-12 4.23 Tampilan menu keluarkan barang rusak dengan barcode scanner ... IV-12 4.24 Tampilan halaman daftar laboratorium ... IV-13 4.25 Tampilan menu tambah laboratorium... IV-13 4.26 Tampilan menu migrate laboratorium ... IV-14 4.27 Tampilan menu edit laboratorium ... IV-14 4.28 Tampilan menu hapus laboratorium ... IV-15 4.29 Tampilan halaman lihat laboratorium ... IV-15 4.30 Tampilan halaman daftar ruang penyimpanan ... IV-16 4.31 Tampilan menu lihat ruang penyimpanan ... IV-16 4.32 Tampilan menu scan KTM ... IV-17 4.33 Tampilan hasil scan KTM ... IV-17 4.34 Tampilan halaman daftar Permohonan ... IV-18 4.35 Tampilan halaman daftar Client ... IV-18 4.36 Tampilan data client oleh admin ... IV-19 4.37 Tampilan data client oleh admin ... IV-19 4.38 Tampilan konfirmasi peminjaman oleh admin ... IV-19 4.39 Tampilan permohonan yang telah dikonfirmasi ... IV-20 4.40 Tampilan menu peminjaman barang ... IV-20 4.41 Tampilan menu pengembalian barang ... IV-21 4.42 Tampilan permohonan mengembalikan barang dalam keadaan rusak ... IV-21 4.43 Tampilan permohonan ketika terlambat mengembalikan barang ... IV-22 4.44 bagan Algoritma Breadth First Seacrh ... IV-22 4.45 Kode untuk mendapatkan barang yang dipesan dengan algoritma Breadth First Seacrh ... IV-23 4.46 String barang yang dipesan... IV-23 4.47 Penggunaan method json_decode() ... IV-23 4.48 Hasil method json_decode() ... IV-23 4.49 Kode untuk menyederhanakan array barang yang dipesan ... IV-24 4.50 Hasil dari method groupBy() ... IV-24 4.51 Penggunaan method flatMap()... IV-25 4.52 Hasil dari method flatMap() ... IV-25 4.53 Penggunaan method unique() ... IV-25 4.54 Hasil dari method unique() ... IV-25 4.55 Penerapan algoritma BFS ... IV-26

(18)

xi 4.56 Pembuatan collection ... IV-26 4.57 Foreach loop ... IV-26 4.58 Tahap penyaringan nama barang dengan method whereIn() ... IV-26 4.59 Tahap penyaringan kondisi dan status barang dengan method where() ... IV-27 4.60 mengambil barang dengan jumlah yang dipesaan dengan method take() ... IV-27 4.61 memasukan hasil dari algoritma BFS ke dalam collection... IV-27 4.62 Hasil dari algoritma BFS ... IV-27

(19)

xii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1 Simbol-simbol flowchart ... II-10 3.1 Tabel pengujian Black Box ... III-26 3.2 Tabel pengujian User Acceptance Test (UAT) untuk admin/operator ... III-31 3.3 Tabel pengujian User Acceptance Test (UAT) untuk user ... III-32 4.1 Tabel hasil pengujian User Acceptance Test (UAT) untuk admin/operator ... IV-36 4.2 Interval penilaian pengguna... IV-38 4.3 Tabel pengujian User Acceptance Test (UAT) untuk user ... IV-38 4.4 Interval penilaian pengguna... IV-40

(20)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

Prodi : Program Studi

KTM : Kartu Tanda Mahasiswa QR code : Quick Rensponse Code MVC : Model-View-Controller BFS : Breadth First Seacrh

(21)

I-1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi informasi begitu pesat. Baik perkembangan elektronik maupun internet yang telah meliputi segala bidang kehidupan kita. Salah satunya dapat kita lihat pada cara kita melakukan pendataan barang yang dulunya dilakukan secara manual menggunakan pena dan pensil yang tentu saja sangat rentan dengan kesalahan seperti data dapat rusak atau hilang, akan tetapi masalah ini telah teratasi dengan perkembangan teknologi yang kita miliki saat ini, jumlah data dapat diolah jadi jauh lebih besar dan dapat di manipulasi dengan lebih cepat, mudah, akurat dan tidak rentan akan kesalahan.

Sebagai instansi pendidikan yang berfokus pada bidang teknologi, program studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau haruslah dapat mengikuti perkembangan teknologi ini. Tidak hanya dalam bidang kurikulum dan materi yang diajarkan tetapi juga dalam bidang praktik dan implementasinya yang nantinya akan mempermudah prodi Teknik Elektro dalam berbagai bidang dan juga memberikan karakteristik tersendiri untuk prodi Teknik Elektro. Penggunaan teknologi informasi ini juga merupakan salah satu hal yang di perhitungkan pada saat akreditasi. Salah satu tempat yang dapat dikembangkan dengan meningkatkan teknologi informasi ini adalah laboratorium Teknik Elektro.

Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau memiliki fasilitas laboratorium, laboratorium ini terletak pada gedung laboratorium fakultas sains dan teknologi yang di mana Teknik Elektro memiliki 4 ruang praktikum, yaitu ruang praktikum fisika, ruang praktikum telekomunikasi, ruang praktikum instrumentasi dan ruang praktikum komputer. Agar dapat berfungsi dengan baik laboratorium Prodi Teknik Elektro membutuhkan berbagai alat praktik yang sesuai dengan mata kuliah yang bersangkutan dan alat-alat praktik ini akan dikategorikan berdasarkan laboratorium yang memilikinya dan terkadang sebuah laboratorium tidak memiliki cukup ruang untuk menampung semua alat praktiknya sehingga alat-alat praktik ini di letakan di ruang penyimpanan berbeda.

Peralatan praktikum yang tersedia di laboratorium sering digunakan oleh para mahasiswa untuk melakukan kegiatan praktikum yang dilakukan setiap minggu nya praktikum ini

(22)

I-2 mengikuti kurikulum yang dimiliki Teknik Elektro dengan total 22 praktikum, yang tiap praktikum nya berdurasi satu jam. selain itu alat-alat ini juga dapat dipinjamkan kepada seluruh mahasiswa dan dosen UIN Suska Riau selama peminjam memiliki surat izin pemakaian. Kegiatan praktikum dan Peminjaman barang ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi alat-alat yang digunakan dan dapat mengakibatkan kerusakan pada alat baik yang disebabkan oleh human error atau pun faktor usia dari barang tersebut. Untuk mendukung laboratorium Teknik Elektro dalam pemantauan pemakaian alat-alat praktikum ini diperlukan adanya sistem inventaris yang memadai.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan kepada bapak Aulia Ullah, S.T., M.Eng selaku kepala laboratorium Teknik Elektro mengatakan Selama ini laboratorium Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau mengandalkan pendataan secara manual dengan bantuan program microsoft excel, dan banyak kelemahan yang terdapat pada laboratorium Teknik Elektro saat ini seperti sulitnya melakukan pendataan, contohnya pendataan kondisi barang yang rusak, pendataan lokasi penyimpanan barang, ruang laboratorium dan barang-barang yang ada di dalamnya yang sewaktu waktu dapat berubah, proses peminjaman barang yang masih manual yang rumit mengakibatkan sulitnya proses untuk meminjam barang pada laboratorium. hal ini juga mengakibatkan sulitnya untuk menelusuri siapa dan sampai kapan suatu alat dipinjam dan juga memungkinkan adanya ketidakakuratan saat melakukan pendataan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu laboratorium teknik elektro dalam manajemen laboratorium dan proses peminjaman barang.

Penelitian sebelumnya yang meneliti kasus inventarisasi seperti masalah di atas, contoh nya penelitian yang dilakukan oleh Riska Nur Annisa dkk yang berjudul “Sistem Inventaris Sarana Dan Prasarana Di Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman” penelitian ini membahas tentang inventarisasi pada fakultas ilmu komputer dan teknologi informasi universitas Mulawarman berfokus pada pendataan barang yang dikembangkan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan metode waterfall dan berhasil membangun suatu sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat proses inventarisasi barang. penelitian yang dilakukan oleh Riska Nur Annisa masih bisa dikembangkan lagi terutama pada metode pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD yang akan mempercepat proses pengembangan aplikasi dan menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user[1].

(23)

I-3 Penelitian lainnya yang memiliki kasus yang sama adalah penelitian yang dilakukan oleh Frasiska Wiranti dkk yang berjudul “Sistem Informasi Layanan Peminjaman Fasilitas IT (IT Help-Desk Management System)” penelitian ini menggunakan metode pengembangan Three Major Phase menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Penelitian ini telah berhasil menghasilkan aplikasi yang memiliki fitur yang sangat lengkap akan tetapi masih memiliki kekurangan pada fitur notifikasi yang akan ditambahkan pada penelitian kali ini[2].

Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya Pinem dan Victor Maruli Pakpahan yang berjudul “Aplikasi Inventarisasi Aset Berbasis Web Dengan Metode Waterfall” Sistem informasi ini merupakan aplikasi web-based, sehingga memudahkan pengguna untuk dapat mengaksesnya di mana saja. Dengan adanya sistem informasi ini, pengolahan dan pencatatan data inventarisasi dapat mudah digunakan oleh pengguna. Penelitian ini memiliki kasus yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu inventarisasi akan tetapi penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur peminjaman barang[3].

Dengan permasalahan yang telah dijelaskan tersebut, maka dibuatlah suatu aplikasi berbasis web yang dapat mempermudah manajemen barang dan membantu proses peminjaman barang pada laboratorium teknik elektro. aplikasi ini memanfaatkan kode QR sebagai bentuk pengenalan barang dan sistem notifikasi menggunakan Telegram web dan juga notifikasi dari Email. Kegunaan utama dari aplikasi ini adalah sebagai sarana manajemen laboratorium Teknik Elektro. Aplikasi ini akan membantu admin untuk melakukan pendataan barang dengan memberikan kode unik untuk setiap barang yang dimiliki laboratorium, kode ini dihasilkan secara otomatis oleh aplikasi ini dan di ubah ke kode QR oleh plugin Simple QRCode, yang nantinya dapat di tempel dan dipindai dengan barcode scanner, dengan menggunakan kode QR ini admin dan operator akan lebih mudah melakukan pendataan barang seperti pengelompokan barang yang baik atau rusak dan proses peminjaman dan pengembalian barang. Aplikasi ini juga menyediakan menu dalam menambah, menghapus, edit dan memindahkan barang dari satu laboratorium ke laboratorium lain untuk memudahkan admin dalam mengelola data barang. Menu menambah, menghapus dan edit ruang laboratorium dan ruang penyimpanan barang untuk mempermudah admin dalam mendata ruang laboratorium dan lokasi penempatan barang.

Menu daftar barang yang rusak dan menu untuk memantau barang yang sedang dipinjam

(24)

I-4 dan client yang meminjam barang. Admin juga akan mendapatkan notifikasi setiap kali ada pengajuan peminjaman agar admin tidak melewatkan pengajuan peminjaman. Notifikasi ini akan di kirimkan dengan memanfaatkan fitur mailer pada laravel dan juga Telegram bot. Aplikasi ini juga akan membantu calon peminjam dalam melakukan peminjaman secara online dengan cepat dan mudah. Aplikasi ini memanfaatkan kartu KTM dalam proses peminjaman dan pengembalian barang sebagai bentuk autentifikasi dan juga untuk memperkuat pertahanan sistem ini dari penggunaan data palsu. Untuk mempermudah admin dalam mencari barang yang dapat dipinjamkan aplikasi ini akan menggunakan algoritma Breadth First Seacrh sehingga admin tidak perlu lagi melakukan pencarian barang yang tersedia secara manual.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin membuat aplikasi yang dapat membantu manajemen barang dan peminjaman barang pada laboratorium Teknik Elektro lebih efektif. Untuk itu penulis memilih judul “Aplikasi Inventarisasi Laboratorium Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Berbasis Web”.

1.2 Rumusan Masalah / Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara mengatasi permasalahan inventarisasi laboratorium teknik elektro yang masih manual?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang, dan membangun sistem inventarisasi berbasis web yang dapat digunakan oleh laboratorium prodi Teknik Elektro yang memiliki fitur- fitur berikut:

1. Sistem pendataan barang dan laboratorium yang terstruktur.

2. Proses peminjaman alat yang mudah dan aman.

3. Pendataan client dan alat yang dipinjam.

4. Sistem notifikasi yang memadai.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam skripsi ini adalah:

1. Proses penyediaan informasi yang dipakai dalam sistem ini berkaitan dengan pencatatan keadaan barang dan catatan peminjaman barang.

2. Aplikasi dikembangkan menggunakan bahasa PHP(Hypertext Preprocessor) pada

(25)

I-5 Framework Laravel dan menggunakan MySQL sebagai database

3. Kepala laboratorium berperan sebagai Admin dan laboran berperan sebagai operator

4. Data inventaris diambil dari laboratorium Teknik Elektro UIN Suska Riau.

5. Proses peminjaman barang hanya terbatas pada mahasiswa dan dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan solusi pada masalah pendataan dan peminjaman barang pada laboratorium prodi Teknik Elektro.

2. Sebagai sumber referensi maupun informasi bagi pembaca maupun sebagai penelitian berikutnya.

3. Sebagai bentuk kontribusi terhadap universitas dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk karya alat yang bermanfaat.

(26)

II-1 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait

Pada penelitian tugas akhir ini, penulis melakukan studi literatur yaitu mengumpulkan data yang akurat dari pustaka seperti buku, penelitian terbaru lainnya. Perancangan aplikasi inventarisasi laboratorium prodi Teknik Elektro bertujuan untuk mempermudah laboratorium prodi Teknik Elektro dalam melakukan proses peminjaman barang, mengelola data barang dan pencatatan data barang yang ada pada prodi Teknik Elektro.

Berikut ini merujuk kepada penelitian sebelumnya yang diambil dari berbagai rujukan dan juga rujukan terhadap kasus yang bersangkutan dengan masalah yang harus diselesaikan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Riska Nur Annisa dkk yang berjudul “Sistem Inventaris Sarana Dan Prasarana Di Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman” penelitian ini membahas tentang inventarisasi pada fakultas ilmu komputer dan teknologi informasi universitas Mulawarman berfokus pada pendataan barang yang dikembangkan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan metode waterfall. Yang berisikan 2 menu user yaitu admin dan operator. admin bertugas untuk memanajemen data (menambah data, menghapus data, mengubah data, mencari data, memperbaharui data) yang akan dan telah tersimpan dalam database yaitu data user, data lokasi barang, dan data inventaris barang. Sedangkan untuk data peminjaman barang admin hanya dapat melihat datanya saja. Sedangkan operator memiliki hak akses yang lebih sedikit dibandingkan dengan admin karena operator lebih berfokus kepada manajemen peminjaman barang baik data yang akan maupun yang telah tersimpan di database. Penelitian ini memiliki kasus yang sama dan juga memiliki rancangan aplikasi yang hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis akan tetapi penelitian ini masih bisa dikembangkan lagi terutama pada metode pengembangan aplikasi, dengan menggunakan metode pengembangan aplikasi RAD yang akan mempercepat proses pengembangan aplikasi dan menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user[1].

Pada penelitian yang dilakukan oleh Frasiska Wiranti dkk yang berjudul “Sistem Informasi Layanan Peminjaman Fasilitas IT (IT Help-Desk Management System)” dengan lima hak akses utama, yaitu kepala UPT Sistem Informasi, admin bagian permohonan peminjaman dan penjadwalan, admin bagian perbaikan, admin bagian layanan dan

(27)

II-2 pengguna (dosen, staff dan mahasiswa). Tiap hak akses memiliki tampilan menu yang berbeda. penelitian ini berfokus pada pembuatan layanan peminjaman dengan menggunakan metode pengembangan Three Major Phase menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL yang dapat membantu staf UPT Sistem Informasi untuk menginputkan data master. Membantu UPT dalam peminjaman barang dan pengembalian barang dan Sistem dapat memblokir user jika terlambat mengembalikan barang. penelitian ini memiliki kasus yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, perbedaan utama antara keduanya adalah jumlah akses utama sistem yang dimana penelitian yang dilakukan oleh penulis hanya memiliki tiga akses utama sistem yaitu admin(Kepala laboratorium), operator(laboran) dan pengguna(mahasiswa, dosen) dan fitur notifikasi menggunakan telegram bot dan juga email[2].

Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya Pinem dan Victor Maruli Pakpahan yang berjudul “Aplikasi Inventarisasi Aset Berbasis Web Dengan Metode Waterfall”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian waterfall dikarenakan langkah- langkah pembuatan sistem yang teratur dan terstruktur. Dan proses analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan wawancara langsung. Perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang tahapan didalamnya terdiri Use Case diagram, Activity diagram, Sequency diagram, Class diagram. Dan di uji dengan pengujian black box. Sistem informasi ini merupakan aplikasi web-based, sehingga memudahkan pengguna untuk dapat mengaksesnya dimana saja. Dengan adanya sistem informasi ini, pengolahan dan pencatatan data inventarisasi dapat mudah digunakan oleh pengguna. Penelitian ini memiliki kasus yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu inventarisasi akan tetapi penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur peminjaman barang[3].

2.2 Laboratorium Teknik Elektro UIN SUSKA

Prodi Teknik Elektro UIN Suska Riau memiliki enam laboratorium baru yang dibangun dari dana bantuan Islamic Development Bank (IDB), Jeddah dan mulai digunakan pada 2010. Semua laboratorium di Prodi Teknik Elektro dilengkapi peralatan mutakhir untuk keperluan praktikum mahasiswa, penelitian, dan pelatihan. Untuk kenyamanan pengguna, semua laboratorium ditempatkan pada ruang ber-AC[4].

Laboratorium di prodi Teknik Elektro adalah:

(28)

II-3 1. Laboratorium Kontrol dan Instrumentasi

2. Laboratorium Telekomunikasi 3. Laboratorium Fisika

4. Laboratorium Komputer 2.3 Inventarisasi

Inventaris barang adalah kegiatan pengelolaan persediaan segala sesuatu yang memiliki nilai finansial, berlaku untuk perorangan , perusahaan dan pemerintahan. Aset merupakan sesuatu yang bernilai ekonomis dari pemanfaatan/pengoperasian yang menghasilkan pendapatan dan siklus umurnya Panjang.

Sebagai contoh : Tanah, peralatan dan mesin, bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan , dan pencatatan data barang yang masih dalam tahap konstruksi (pembuatan)[5].

2.4 Rapid Application Development (RAD)

Rapid application development adalah kumpulan metodologi yang muncul sebagai tanggapan atas kelemahan metodologi waterfall perkembangan dan variasinya. RAD menggabungkan teknik khusus dan komputer alat untuk mempercepat fase analisis, desain, dan implementasi untuk mendapatkan beberapa bagian dari sistem berkembang dengan cepat dan ke tangan pengguna untuk evaluasi dan umpan balik[6].

Rapid Application Development (RAD) dapat dianggap sebagai tipe cepat. Pendekatan ini sangat interaktif. RAD adalah sarana untuk menghasilkan pengembangan perangkat lunak berkualitas tinggi. Perangkat lunak ini lebih murah dan mahir juga mengonsumsi lebih sedikit waktu. Sekarang menjadi kebutuhan untuk memenuhi persyaratan terbaru dari industri perangkat lunak. Seperti yang dikatakan Ed Yourdon bahwa teknologi informasi sekarang adalah komoditas konsumen. Jadi pengembang perangkat lunak harus menerima kebenaran ini dengan cara mengadopsi cara-cara modern untuk memenuhi tuntutan konsumen[7].

Istilah RAD pertama kali digunakan pada tahun 1970-an. Pada tahun 1970 dan seterusnya tradisional siklus hidup yang kaku. Ini menghasilkan sistem yang buruk dan tidak dapat digunakan. RAD adalah solusi untuk model pembangunan yang kaku yang bertahap seperti metode waterfall. Model spiral diperkenalkan oleh Barry Boehm dan ini adalah pendekatan berbasis risiko, yang menggunakan pemodelan proses alih-alih metodologi fase. Model Spiral Boehm memisahkan proses pengembangan. Setelah itu

(29)

II-4 James Martin memperluas karya ini di IBM dan membuatnya menjadi lebih baik, yang sekarang berubah menjadi RAD, yang dikenal sebagai Rapid Application Development(RAD)[7].

Siklus RAD dapat di tunjukan pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Siklus RAD 2.4.1 Workshop Desain RAD

Pada fase ini yang dapat dilakukan adalah membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Selama workshop desain RAD, pengguna merespons prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul- modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna[8].

2.5 Website

Website adalah kumpulan kumpulan halaman web yang di dalamnya terdapat sebuah domain mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas hanya halaman web yang saling berhubungan. Jadi bisa dikatakan bahwa pengertian website adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing- masing dihubungkan melalui jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website lainnya disebut hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext[9].

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP)

Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis[10]. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database.

Data website akan dimasukkan ke database, diedit, dihapus, dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP[11].

Mengidentifikasi tujuan dan syarat-syarat informasi

Perancangan syarat-syarat

Menghasilkan sistem baru

Implementasi

Bekerja dengan pengguna

untuk merancang sistem Membangun sistem

Workshop desain RAD

(30)

II-5 2.7 Hyper Text Markup Language (HTML)

HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language, yaitu skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur website[12]. html dirancang untuk digunakan tampa tergantung pada suatu platform tertentu (platform independent)[13]. Tugas utama dari HTML adalah menentukan layout website, Memformat text dasar seperti pengaturan paragraf, dan format font, Membuat list, Membuat tabel, membuat link, membuat tabel dan lain lain.

2.8 Cascading Style Sheets (CSS)

CSS singkatan dari cascading style sheets, yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur desain website. Walaupun HTML mempunyai kemampuan untuk mengatur tampilan website, namun kemampuannya sangat terbatas. Fungsi CSS adalah memberikan pengaturan yang lebih lengkap agar struktur website yang dibuat dengan HTML terlihat lebih rapi dan indah[11]. CSS mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan penanda markup languange. Biasanya CSS digunakan untuk mendesain sebuah halaman HTML dan XHTML, tetapi sekarang CSS bisa di aplikasikan untuk segala dokumen XML, termasuk SVG dan XUL bahkan android[14].

2.9 Breadth First Seacrh (BFS)

Algoritma BFS adalah pencarian dengan menggunakan teknik dimana langkah pertama adalah memperluas root node, setelah itu semua penerus dari root node juga diperuas. Hal ini terus dilakukan berulang-ulang hingga node yang paling bawah tidak memiliki penerus lagi [15].

Gambar 2.2 Pohon BFS 2.10 Laravel Framework

Framework adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah yang kompleks. Singkatnya, framework

(31)

II-6 adalah wadah atau kerangka kerja dari sebuah website yang akan dibangun. Dengan menggunakan kerangka tersebut waktu yang digunakan dalam membuat website lebih singkat dan memudahkan dalam melakukan perbaikan[16].

Laravel adalah framework aplikasi web dengan sintaks yang ekspresif dan elegan.

framework web menyediakan struktur dan titik awal untuk membuat sebuah aplikasi, memungkinkan pengembang untuk fokus menciptakan sesuatu yang luar biasa sementara Laravel mengerjakan detailnya[17].

Dalam penggunaanya laravel memiliki beberapa kekurangan salah satunya yaitu ukuran file yang cukup besar. Di dalam laravel terdapat file yang sifatnya default seperti vendor. File tersebut tidak boleh dihapus sembarangan sehingga ukuran website yang dibuat berukuran cukup besar. Selain itu, dibutuhkan koneksi internet untuk instalasi dan mengunduh library laravel, dan PHP minimal versi 5.4 untuk menjalankannya. Berikut adalah dasar-dasar laravel[18].

2.10.1 Model-View-Controller (MVC)

Model-View-Controller (MVC) adalah pola arsitektur yang memisahkan aplikasi dalam tiga komponen utama Logis: Model, View dan Controller. Masing- masing komponen ini dibangun untuk menangani aspek-aspek tertentu pembangunan aplikasi. MVC adalah salah satu kerangka pembangunan web standar industri paling sering digunakan untuk menciptakan proyek yang terukur yang besar dan extensible[19].

Istilah MVC ini semakin familiar seiring dengan perkembangan framework PHP seperti Laravel, Codeigniter, Yii dan lain -lain. Hampir seluruh framework PHP ini menggunakan konsep MVC. Selain framework PHP konsep MVC juga digunakan pada CMS atau Content Management System seperti joomla, wordpress, elgg, prestashop dan lainnya[19].

2.10.2 Model

Model merupakan salah satu dari bagian MVC yang bertugas berhubungan langsung dengan database. Bisa dikatakan juga bahwa Model adalah penghubung setiap alur program yang berhubungan dengan data. Nantinya, model yang sudah terhubung ke database akan digunakan/dipanggil via Controller sebagaimana konsep

(32)

II-7 MVC itu berjalan. Cara membuat model menggunakan artisan dengan mengetikan php artisan make:model nama_model[18].

2.10.3 Controller

Controller adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengambil permintaan, menginisialisasi, memanggil model unutk dikirimkan ke view. Ada dua cara membuat controller di laravel. Cara pertama adalah dibuat file controller secara manual dan dituliskan code extends controller di dalamnya. Cara kedua adalah dibuat file controller menggunakan command line dengan menuliskan php artisan make controller nama_file_controller[18].

2.10.4 View (blade templating)

Blade adalah template engine bawaan dari laravel. Blade memiliki kode kode yang lebih mudah untuk menghasilkan tampilan pada laravel. Cara membuat file.blade dilakukan secara manual dengan membuat nama_file.php.blade di dalam folder views. Di dalam blade dapat dibuat template master dan template inheritance.

Pembuatan template master dan turunannya ini bertujuan agar elemen yang sama tidak ditulis secara berulang-ulang. Pada template inheritance diberikan kode extend (nama_layout) dan section (nama_content)[18].

2.10.5 Artisan

Artisan adalah command line atau perintah yang dijalankan melalui terminal dan disediakan beberapa perintah perintah yang dapat digunakan selama melakukan pengembangan dan pembuatan aplikasi. Salah satu fungsi dari php artisan yaitu php artisan serve. Php artisan serve berfungsi untuk membuka website yang telah dibuat tanpa menggunakan web server lokal[18].

2.10.6 Routing

Routing adalah suatu proses yang bertujuan agar suatu item yang dinginkan dapat sampai ke tujuan. Dengan menggunakan routing dapat ditentukan halaman halaman yang akan muncul ketika dibuka oleh user. Pengaturan routing di laravel biasanya terletak di file web.php. File web.php terletak di dalam folder routes[18].

(33)

II-8 2.10.7 Middleware

Middleware adalah penengah Antara request yang masuk dengan controller yang dituju. Cara membuat middleware menggunakan artisan dengan mengetikkan php artisan make:middleware nama_file. File middleware berada di dalam folder middleware[18].

2.10.8 Session

Session adalah sebuah cara yang digunakan untuk penyimpanan pada server dan penyimpanan tersebut digunakan pada beberapa halaman termasuk halaman itu sendiri. Dalam menggunakan session ada dua cara. Cara yang pertama session dapat dibuat menggunakan Request. Cara yang kedua dapat digunakan fungsi global helper session[18].

2.10.9 Migration

Migration adalah sebuah fitur yang ada dalam laravel , dan merupakan Control Version System untuk database. Dengan menggunakan migration, penulis bisa membuat table data dengan lebih mudah dan cepat. Migration membuat atau mengenerate file-file migration sebagai control system. File-file ini lah yang bisa dikirim programmer antara satu sama lain saat sedang membuat aplikasi. Cara membuat migration menggunakan artisan dengan mengetikan php artisan make:migration create_namatable_table – create=namatable[18].

2.10.10 Collection

Illuminate\Support\Collection class menyediakan pembungkus yang lancar dan nyaman untuk bekerja dengan data array. kelas collection memungkinkan Anda untuk merangkai berbagai metode yang telah disediakan oleh Laravel untuk memanipulasi array yang mendasarinya. Secara umum, collection bersifat immutable, artinya setiap metode collection mengembalikan instance collection yang baru[17].

2.10.11 Mailer

Laravel menyediakan API email sederhana yang didukung oleh komponen Symfony Mailer. Laravel dan Symfony Mailer menyediakan driver untuk mengirim email melalui SMTP, Mailgun, Postmark, Amazon SES, dan sendmail,

(34)

II-9 memungkinkan Anda untuk mulai mengirim email dengan cepat melalui layanan berbasis lokal atau cloud pilihan Anda[17].

2.10.12 Simple QRCode

Simple QRCode adalah wrapper yang mudah digunakan untuk framework Laravel yang disediakan oleh Bacon/BaconQRCode. Kami membuat antarmuka yang akrab dan mudah dipasang untuk pengguna Laravel[20].

Dengan menggunakan simple QRCode penulis dapat menghasilkan kode QR dengan mudah dan cepat. Simple QRCode akan mengubah string dari kode barang menjadi QRcode dengan menggunakan charater encoder ISO-8859-1, plugin ini juga memungkinkan penulis untuk menentukan ukuran bentuk dan warna dari kode QR yang dihasilkan.

2.11 Laravel Breeze

Laravel Breeze adalah implementasi minimal dan sederhana dari semua fitur autentikasi Laravel, termasuk login, registrasi, pengaturan ulang kata sandi, verifikasi email, dan konfirmasi kata sandi. Layer tampilan default Laravel Breeze terdiri dari template Blade sederhana yang ditata dengan Tailwind CSS[17].

Breeze memberikan titik awal yang bagus untuk memulai aplikasi Laravel yang baru dan juga merupakan pilihan tepat untuk proyek yang berencana membawa template Blade mereka ke level yang lebih tinggi[17].

2.12 Bootstrap

Bootstrap adalah framework HTML, CSS, dan JavaScript yang populer untuk mengembangkan situs web yang ramah, responsif dan mobile-friendly. Bootstrap gratis untuk diunduh dan digunakan. Bootstrap adalah front-end framework yang digunakan untuk pengembangan web yang lebih mudah dan lebih cepat. Ini termasuk template barbasis HTML dan CSS untuk tipografi, formulir, tombol, tabel, navigasi, modal, carousel gambar, dan banyak lainnya. bootstrap juga dapat menggunakan plugin JavaScript memudahkan untuk membuat desain yang responsif[21].

2.13 Kode QR

QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso

(35)

II-10 Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai[22].

Kode QR atau biasa dikenal dengan kode QR adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang[22].

2.14 Flowchart

Flowchart adalah diagram yang merepresentasikan tahapan-tahapan yang logis.

Flowchart digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah sebuah alur kerja ataupun cara menyelesaikan masalah. Flowchart memiliki simbol-simbol untuk merepresentasikan sebuah tindakan dengan garis sebagai penghubung antar simbol.

Flowchart memudahkan seseorang untuk menjelaskan sebuah alur proses dengan hanya menggunakan simbol sederhana[23].

Flowchart digunakan agar sebuah alur proses lebih jelas untuk di pahami.

Flowchart harus jelas menggambarkan sebuah proses dari awal hingga akhir. Kaidah dalam membuat flowchart disusun dari atas ke bawah dan dimulai dari bagian kiri.

Dengan begitu, tahapan lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca[23].

Tabel 2.1 Simbol-simbol flowchart

Simbol Keterangan

Simbol untuk merepresentasikan hubungan antar proses dalam halaman yang sama Simbol alur proses

Simbol proses yang dilakukan atau tindakan yang dilakukan

(36)

II-11 Simbol yang menyatakan input/output tertulis

pada sebuah kartu

Simbol yang menyatakan sebuah output berbentuk dokumen melalui printer Simbol input secara manual

Simbol yang merepresentasikan permulaan atau akhir program

Simbol input/output yang tidak ketergantungan dengan alat yang digunakan Simbol untuk menyatakan sebuah proses yang dapat menghasilkan dua kondisi

Simbol proses manual yang tidak dilakukan oleh komputer

2.15 Unified Modeling language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan visual yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti, menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML juga digunakan untuk menggambarkan keputusan dan pemahaman tentang sistem yang harus dibangun dan untuk memahami, mendesain, menelusuri, mengonfigurasi, memelihara, dan mengontrol informasi tentang sistem tersebut. UML dapat digunakan dengan semua metode pengembangan, tahapan lifecycle, domain aplikasi, dan media. Pemodelan bahasa bertujuan untuk menyamakan teknik pemodelan yang digunakan sebelum nya dan untuk menggabungkan praktik terbaik perangkat lunak saat ini ke dalam pendekatan standar.

UML mencakup konsep semantik, notasi, dan pedoman. Spesifikasi UML tidak mendefinisikan proses standar tetapi dimaksudkan untuk membantu proses development yang berulang[24].

(37)

II-12 UML menggambarkan informasi tentang struktur statis dan perilaku dinamis suatu sistem. Sebuah sistem dimodelkan sebagai kumpulan objek diskrit yang berinteraksi untuk membantu pekerjaan seorang user. Struktur statis memberi tahu jenis objek yang penting bagi sistem dan implementasinya, juga hubungan antar objek. Perilaku dinamis menjelaskan tentang catatan objek dari waktu ke waktu dan komunikasi antar objek untuk mencapai suatu tujuan. Pemodelan sistem dari beberapa sudut pandang berbeda tetapi saling berhubungan memungkinkan suatu sistem untuk lebih mudah dipahami[24].

UML juga berisi desain yang terorganisir untuk mengatur model menjadi paket yang memungkinkan pengembang sistem untuk membagi sistem besar menjadi potongan potongan yang lebih mudah untuk dikerjakan, dan untuk memahami dan mengontrol ependency di antara paket-paket, dan untuk mengelola versi model dalam lingkungan pengembangan yang rumit. UML juga berisi desain untuk mewakili keputusan implementasi dan untuk pengorganisasian elemen run-time menjadi komponen[24].

UML menyertakan beberapa diagram seperti berikut:

1. Class diagram

Class diagram menunjukkan sekumpulan kelas, antarmuka, dan kolaborasi serta hubungannya. Diagram ini adalah diagram yang paling umum ditemukan dalam pemodelan sistem berorientasi objek. Class diagram membahas tampilan desain statis suatu sistem. Class diagram yang menyertakan kelas aktif membahas tampilan proses statis suatu sistem[23].

Gambar 2.3 Class diagram

(Sumber: https://www.webstudi.site/2019/11/Contoh-Class-Diagram-Organisasi- Rumah-Sakit.html)

(38)

II-13 2. Use Case Diagram

Use case diagram menunjukkan satu set kegunaan dan aktor dan hubungan mereka. Use case diagram membahas tampilan kegunaan statis dari suatu sistem.

Diagram ini sangat penting dalam mengatur dan memodelkan perilaku suatu sistem[23].

Gambar 2.4 Use Case diagram

(Sumber: https://sites.google.com/site/rizkyluthpiyanaif15d120/uml) 3. Activity Diagram

Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan alur kerja aktivitas dan tindakan bertahap dengan dukungan untuk pilihan, iterasi, dan konkurensi pada sistem[25].

Gambar 2.5 Activity Diagram

(Sumber: https://www.visual-paradigm.com/guide/uml-unified-modeling- language/what-is-uml)

4. Sequence Diagram

Pada diagram ini memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian

(39)

II-14 waktu. Diagram ini menunjukkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain dalam skenario tertentu dari use case.

Gambar 2.6 Sequence Diagram

(Sumber: https://www.visual-paradigm.com/guide/uml-unified-modeling- language/what-is-uml)

(40)

III-1 belum

sudah

Pengembangan program

Implementasi

Pengujian

Apakah hasil sesuai dengan yang diharapkan?

Identifikasi masalah

Pengumpulan data

Jurnal dan skripsi

Studi literatur Observasi Wawancara

Mendapatkan informasi labor dan data-data yang diperlukan

Analisa

Perancangan

Kesimpulan dan saran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan suatu tahapan penelitian yang menggambarkan arahan dan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tersebut agar penelitian dapat dilakukan dengan sistematik dan terkendali, mulai dari identifikasi masalah hingga mendapatkan hasil dan kesimpulan. Berikut rangkaian tahapan penelitian yang dilakukan dalam bentuk flowchart.

Gambar 3.1 Tahapan penelitian

(41)

III-2 3.2 Identifikasi masalah

Pada tahap identifikasi masalah ini proses yang dilakukan oleh penulis di antaranya mengidentifikasikan penyebab masalah, mengidentifikasikan titik keputusan, dan mengidentifikasikan personil-personil kunci pada sistem yang ada saat ini. Dengan melakukan identifikasi masalah inilah penulis menemukan permasalahan yang ada pada Laboratorium Teknik Elektro.

3.3 Pengumpulan data

Tahapan pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang bisa digunakan untuk pengembangan penelitian yang di lakukan. Tahap pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara, studi literatur dan observasi. Pada wawancara dan observasi terhadap kepala laboratorium Teknik Elektro di dapatkan data alat-alat laboratorium dan kebutuhan apa saja yang harus terpenuhi oleh penelitian ini, pada studi literatur di ambil dari jurnal dan skripsi sebelumnya dan bertujuan untuk mendapatkan data penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.

3.4 Analisa

Setelah melakukan identifikasi masalah dan pengumpulan data, dilakukan analisa data berupa menganalisis kebutuhan aplikasi dan cara mengimplementasikan sarana yang memenuhi kebutuhan laboratorium Teknik Elektro.

Setelah melakukan analisa penulis dapat menyimpulkan berikut fitur-fitur yang harus dimiliki oleh aplikasi inventarisasi ini:

1. Sistem pendataan barang dan laboratorium yang terstruktur.

2. Proses peminjaman alat yang mudah dan aman.

3. Pendataan client dan alat yang dipinjam.

4. Sistem notifikasi yang memadai.

3.5 Perancangan

Tahapan selanjutnya adalah perancangan dari aplikasi yang dibuat menggunakan metode rapid application development mengunakan framework laravel. Aplikasi inventarisasi laboratorium ini dibuat sesederhana mungkin, sehingga semua orang dapat menggunakan aplikasi yang dibuat tanpa bingung menggunakannya.

(42)

III-3 Gambar 3.2 Rancangan sistem

Aplikasi inventarisasi laboratorium ini di rancang untuk digunakan oleh 3 jenis aktor, yaitu client sebagai mahasiswa atau dosen UIN Suska Riau yang akan melakukan peminjaman atau pun pengembalian barang, operator sebagai laboran yang bertugas untuk mengkonfirmasi pengambilan barang dan pengembalian barang, dan admin sebagai kepala laboratorium Teknik Elektro yang bertugas untuk mengelola data dan konfirmasi peminjaman.

Untuk melakukan peminjaman, client harus memilih barang yang ingin dipinjamkan lalu mengisi form dan memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan, setelah from di isi sistem akan memberikan nomor peminjaman kepada client dan mengirimkan email dan notifikasi telegram ke admin dengan menggunakan telegram bot untuk melakukan konfirmasi peminjaman. Nomor peminjaman yang diberikan kepada client bersifat unik dan di berikan setiap kali client melakukan peminjaman nomor peminjaman ini bertujuan untuk membedakan tiap peminjaman yang dilakukan oleh client dan mencegah kerancuan pada data. Jika peminjaman disetujui oleh admin, peminjam dapat mengambil barang di laboratorium Teknik Elektro. Untuk melakukan pengambilan dan pengembalian barang client harus membawa KTM yang didaftarkan dan surat izin peminjaman yang sudah dicetak ke laboratorium untuk di konfirmasi pengambilan/pengembalian barangnya.

Operator bertugas untuk membantu admin dalam mengelola data barang dan mengkonfirmasi pengambilan dan pengembalian barang. Sebelum melakukan peminjaman barang operator harus memastikan client membawa KTM yang di daftarkan dan surat izin

(43)

III-4 peminjaman barang. Kemudian operator akan memindai KTM yang telah di daftarkan dengan menggunakan barcode scanner, sistem kemudian akan mencarikan kode barang yang terdaftar dengan NIM client kemudian memeriksa apakah pemesanan sudah disetujui.

Jika peminjaman sudah disetujui, operator dapat memindai kode QR yang terdapat pada barang untuk mengkonfirmasi pengambilan barang.

Admin bertugas untuk mengkonfirmasi peminjaman, mengelola data barang dan mengkonfirmasi pengambilan dan pengembalian barang. Setelah client mengisi form admin kan mendapatkan email notifikasi dari telegram bot untuk melakukan konfirmasi barang, setelah memeriksa kelengkapan syarat, aplikasi akan mencarikan alat yang di pilih client yang tidak sedang rusak atau dipinjamkan dengan menggunakan algoritma pencarian BFS yang di mana nama barang sebagai node satu, kondisi sebagai node kedua dan status sebagai node ketiga. kemudian admin dapat mengkonfirmasi peminjaman barang. Admin juga dapat mengelola data barang, data lokasi penyimpanan barang, data ruang laboratorium dan data praktikum. Aplikasi ini juga akan menyediakan kode barang dalam bentuk kode QR yang dapat di cetak dan di tempel oleh admin pada barang-barang laboratorium, kode QR ini dihasilkan dengan menggunakan plugin laravel yaitu Simple QRCode.

3.5.1 Class Diagram

Class diagram dirancang untuk pembuatan database, interface serta hubungan keduanya pada rancangan aplikasi pengelolaan inventaris barang berbasis web di Laboratorium Teknik Elektro yang dapat digambarkan sebagai berikut.

(44)

III-5 Gambar 3.3 Class diagram sistem inventarisasi laboratorium Teknik Elektro

3.5.2 Use Case Diagram

Langkah selanjutnya dilakukan pengembangan use case diagram yang dapat menggambarkan kebutuhan fungsional dan operasional sistem yang dapat menjelaskan hubungan setiap aktor. Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, berikut merupakan use case diagram pada proses pengelolaan inventaris barang yang terjadi di laboratorium Teknik Elektro.

(45)

III-6 Gambar 3.4 Use case diagram sistem inventarisasi laboratorium Teknik Elektro

(46)

III-7 3.5.3 Activity Diagram

Perancangan diagram aktivitas ditujukan untuk menggambarkan aliran kendali dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Diagram aktivitas juga merupakan sarana untuk memperlihatkan aliran objek yang tergambar melalui proses perpindahan objek dari sebuah state ke state lainnya.

Gambar 3.5 Activity diagram peminjaman barang sistem laboratorium Teknik Elektro

(47)

III-8 Gambar 3.6 Activity diagram pengembalian barang sistem laboratorium Teknik Elektro

3.5.4 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk memodelkan aliran pesan, kejadian dan yang dilakukan antara objek atau komponen dari suatu sistem. sequence diagram pada aplikasi inventarisasi laboratorium Teknik Elektro dapat dilihat pada gambar di bawah.

(48)

III-9 Gambar 3.7 sequence diagram peminjaman barang pada sistem inventarisasi laboratorium

Teknik Elektro

(49)

III-10 Gambar 3.8 sequence diagram pengembalian barang pada sistem inventarisasi

laboratorium Teknik Elektro

(50)

III-11 3.5.5 Perancangan Tampilan

Dalam pembuatan desain web ini menggunakan sebuah aplikasi yang Bernama figma yang bisa digunakan secara gratis yang dapat diakses melalui website figma atau dapat mengistal aplikasi figma tersebut.

1. Tampilan Landing page

Landing page ini merupakan laman pertama yang akan di lihat oleh user ketika pertama kali memasuki aplikasi ini, landing page ini menyediakan diagram yang memperlihatkan alur dari peminjaman barang menggunakan aplikasi ini untuk mempermudah user baru dalam pemakaian aplikasi.

Gambar 3.9 landing page sistem inventarisasi laboratorium Teknik Elektro 2. Tampilan laman lihat barang

Pada laman ini menyediakan data barang yang terdapat pada laboratorium Teknik Elektro dalam bentuk grid yang mudah di navigasikan, yang akan menampilkan data yang lebih spesifik ketika di click. grid ini menampilkan barang yang tersedia.

(51)

III-12 Gambar 3.10 laman lihat barang

3. Tampilan mencari barang

Laman ini memperlihatkan fitur pencarian barang menggunakan kata kunci.

Gambar 3.11 cari barang barang dipinjam 4. Tampilan pengajuan peminjaman barang

Laman ini menampilkan tampilan form yang harus di isi oleh user ketika ingin meminjam barang laboratorium Teknik Elektro.

(52)

III-13 Gambar 3.12 form peminjaman

5. Tampilan cek status pengajuan

Laman ini bertujuan untuk user yang telah melakukan pengajuan dan ingin memeriksa status dari pengajuan nya.

Gambar 3.13 cek pengajuan

(53)

III-14 Gambar 3.14 hasil cek pengajuan

6. Laman login

Laman ini bertujuan untuk login operator dan admin

Gambar 3.15 laman login 7. Tampilan dashboard operator

Laman ini memperlihatkan apa saja yang dapat di lakukan oleh operator. Penyajian data barang dalam bentuk tabel untuk menampilkan lebih banyak data.

(54)

III-15 Gambar 3.16 dashboard operator

8. Tampilan daftar barang dipinjam

Laman ini menampilkan data dari seluruh barang yang di pinjam

Gambar 3.17 daftar barang dipinjam 9. Tampilan daftar barang rusak

Operator dan admin dapat melakukan pendataan barang yang rusak agar barang yang mengalami kerusakan tidak di pinjam kan ke client, pendataan ini dapat di lakukan dengan memanfaatkan kode QR yang telah di pasangkan pada setiap barang.

(55)

III-16 Gambar 3.18 daftar barang rusak

Gambar 3.19 menambahkan barang rusak

Gambar 3.20 mengeluarkan barang rusak dari list

(56)

III-17 10. Tampilan peminjaman barang

Tugas utama operator pada sistem ini adalah mengawasi proses pengambilan dan pengembalian barang oleh client. Proses peminjaman barang ini terdiri dari pemindaian kartu KTM untuk identifikasi peminjam dan pemindaian kode QR barang yang akan di pinjam oleh client.

Gambar 3.21 tampilan proses peminjaman barang oleh client

Gambar 3.22 tampilan proses pemindaian kode QR barang

(57)

III-18 Gambar 3.23 tampilan konfirmasi pemindaian barang

11. Tampilan pengembalian barang

Pengembalian barang memiliki tampilan dan proses yang hampir sama dengan peminjaman barang yaitu scan ktm untuk identitas peminjam kemudian scan kode QR pada barang

Gambar 3.24 tampilan proses pengembalian barang oleh client

Referensi

Dokumen terkait

keindahan alam sekitar. Sebuah resor sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resor berada pada perbukitan,

Kemampuan membuat alat musik tradisi yang pernah bapak Ridwan dapat dari. orang tua kemudian di perdalam sendiri oleh

dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Time Token berbantuan gambar berseri dengan kelompok yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada

Dari hasil uji Pearson Product Moment didapatkan p value sebesar 0,000 < α (0, 05) yang berarti Ho ditolak artinya ada hubungan signifikan cara kerja angkat angkut

a. Sistem Single Member Constituencies atau disebut sistem distrik. Pada sistem ini, wilayah Negara dibagi dalam distrik-distrik pemilihan yang jumlahnya sama dengan

Frase atributif adverbia T-H memiliki struktur T:Adv + H:Adv. Data frase atributif adverbia T-H yang ditemukan dalam bahasa Dondo adalah /yolroyo mbebengi/ ‘besok

Selanjutnya untuk membentuk kinerja yang baik dan optimal dalam sebuah organisasi Dan dapat diterima oleh seluruh mahasiswa dan civitas akademika, maka terciptalah suatu

400.000.000,- (Empat ratus juta rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten Lamandau mengundang