• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018 "

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Terakreditasi A

SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014

Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018

Skripsi

Oleh

Anisa Siti Nurhaliza 2015330038

Bandung

2019

(2)

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Terakreditasi A

SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014

Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018

Skripsi

Oleh

Anisa Siti Nurhaliza 2015330038

Pembimbing

Sukawarsini Djelantik, Ph.D

Bandung

2019

(3)
(4)

Surat Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anisa Siti Nurhaliza NPM : 2015330038

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul : Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukanlah karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh pertanggungjawaban dan saya bersedia menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.

Bandung, 08 Agustus 2019

Anisa Siti Nurhaliza

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh gelar akademik Strata-1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Penelitian ini mendeskripsikan diplomasi publik Indonesia melalui penyelenggaraan Asian Games 2018 dalam pencapaian peningkatan citra Indonesia yang difokuskan dalam sudut pandang prestasi, keamanan, organisasi.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih dalam terhadap akademisi Ilmu Hubungan Internasional mengenai penyelenggaraan acara olahraga sebagai alat dalam pelaksanaan diplomasi publik. Penulis mengucapkan maaf atas kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini.

Bandung, 07 Agustus 2019

Anisa Siti Nurhaliza

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT serta keluarga, rekan, kerabat, dan orang-orang yang membantu saya dalam pembuatan skripsi ini

hingga saya meraih gelar S.Hub.Int.

Sesuai Urutan Alfabet

Alexander Gavana Pevita Mutiara Bena

Angga Rika Sartika

Atom Ginting Munthe Sannia Aprinsa Eris Herryanto Sukawarsini Djelantik

Faldy Zulfikar Sapta Dwikardana Fety Siti Fatimah Tiara Aghnia Grace Yobel Tambora Rangga

Nabilla Dinda Asprilia Tatang Rudjaja Nabilla Octaviani Wulandari Intan

dan segenap CIVITAS HI UNPAR Terima Kasih

(7)

i

ABSTRAK

Nama : Anisa Siti Nurhaliza NPM : 2015330038

Judul : Diplomasi Publik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018

Dalam penelitian ini membahas mengenai diplomasi publik Indonesia melalui kompetisi olahraga Asian Games 2018. Sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018 terdapat kondisi pesimisme publik terkait kemampuan Indonesia menyelenggarakan kompetisi olahraga Asia. Pesimisme ini berdampak pada citra Indonesia di mata dunia internasional. Melalui Asian Games 2018, Indonesia selaku tuan rumah ingin membuktikan kemampuannya dalam menyelenggarakan kompetisi olahraga tingkat Asia, berdasarkan pertanyaan penelitian “Bagaimana Diplomasi Publik Mempengaruhi Citra Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games ke-18 Tahun 2018?”. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, penulis menggunakan Teori Diplomasi Publik disertai Konsep Diplomasi Multi Jalur untuk melihat keterlibatan aktor negara dan non-negara dalam membangun citra positif Indonesia melalui Asian Games 2018. Metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder melalui pernyataan dalam berita di media. Penulis akan melihat pengaruh diplomasi publik Indonesia melalui Asian Games 2018 melalui tiga aspek yaitu, aspek organisasi, aspek prestasi, dan aspek keamanan. Penelitian ini melibatkan berbagai aktor seperti, pemerintah, organisasi non-profit, individu, dan media sosial. Dengan demikian, skripsi ini menyimpulkan bahwa diplomasi publik Indonesia melalui Asian Games 2018 berhasil, dilihat dari peningkatan citra Indonesia melalui respon positif terhadap tiga sudut pandang yang dipilih penulis.

Kata Kunci: Diplomasi Publik, Diplomasi Multi Jalur, Asian Games 2018.

(8)

ii

ABSTRACT

Name : Anisa Siti Nurhaliza NPM : 2015330038

Title : Indonesia’s Public Diplomacy Through The Asian Games 2018

This thesis discusses Indonesian public diplomacy through the Asian Games 2018 sports competition. Before the 2018 Asian Games, there was public pessimism related to Indonesia’s ability to organize Asian sports competitions.

This pessimism has an impact on Indonesia’s image in the eyes of the international community. Through the 2018 Asian Games, Indonesia as the host targeted to prove its ability in the implementation of Asian-level competitions, based on the research question “How Does Public Diplomacy Affect Indonesia’s Image Through the Implementation of the 18th Asian Games in 2018?”. To answer this research question, the author uses the Public Diplomacy Theory which is accompanied by the Multitrack Diplomacy Concept the state and non- state actors in building a positive image of Indonesia through the 2018 Asian Games. This research isu sing qualitative research method, which the primary data generated from interviews and secondary data collected from news in the media. The author aims to look at the contribution of Indonesian public diplomacy through the 2018 Asian Games through three aspects, namely organizational aspects, performance aspects, and security aspects. The research involved several actors such as government, non-profit organizations, individuals, and social media. This thesis concludes that Indonesian public diplomacy through the 2018 Asian Games was successful, seen from the improvement of Indonesia’s image through positive responses to the three perspectives chosen by the author.

Keywords: Public Diplomacy, Multi-Track Diplomacy, Asian Games 2018.

(9)

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SINGKATAN ... vii

BAB IPENDAHULUAN…… ………...1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.2.1 Pembatasan Masalah ... 10

1.2.2 Perumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian ... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 11

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 11

1.4 Tinjauan Pustaka ... 11

1.5 Kerangka Pemikiran ... 15

1.6 Metode Penelitian... 20

1.6.1 Pengumpulan Data ... 21

1.7 Sistematika Pembahasan ... 21

BAB II PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES .. ………..23

2.1 Gambaran Umum Asian Games ... 23

2.1.1 Sejarah Umum Asian Games ... 24

2.1.2 Olympic Council of Asia (OCA) ... 25

(10)

iv

2.2 Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asian Games ... 27

2.2.1 Penyelenggaraan Asian Games 1962 ... 27

2.2.2 Penyelenggaraan Asian Games 2018 ... 32

2.3 INASGOC (Indonesian Asian Games Organizing Committee) Selaku Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games 2018 ... 37

2.3.1 Peran INASGOC ... 38

2.3.2 Pendanaan INASGOC ... 40

2.3.3 Logo dan Maskot Asian Games 2018 ... 43

BAB III PERUBAHAN CITRA INDONESIA PASCA PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018………..47

3.1 Peningkatan Prestasi Olahraga Indonesia yang Spektakuler ... 47

3.2 Keamanan yang Konklusif ... 56

3.3 Keberhasilan Organisasi dan Penyelenggaraan yang Sukses ... 65

BAB IVKESIMPULAN ………..74

DAFTAR PUSTAKA ...I

(11)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Skema Sembilan Jalur dalam Diplomasi Multijalur ... 17

Gambar 2-1 Logo Asian Games 2018 ... 43

Gambar 2-2 Maskot Asian Games 2018 ... 44

Gambar 3-1 Opini Publik terhadap Peningkatan Prestasi Indonesia ... 56

Gambar 3-2 Opini Publik Terkait Peningkatan Citra Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018 ... 71

(12)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perubahan Opini Publik Terhadap Indonesia Terkait Penyelenggaraan Asian Games 2018 ... 73

(13)

vii

DAFTAR SINGKATAN

ABPA Anggaran Belanja Pemerintah Agung APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara AGF Asian Games Federation

ASEAN Association of South East Asia Nation BBPT Badan-Badan Pemerintahan Tertinggi

BLA Badan Layanan Umum

BPKP Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DAGI Dewan Asian Games Indonesia

INASGOC Indonesian Asian Games Organizing Committee IOC International Olympic Committee

KEMENPORA Kementerian Pemuda dan Olahraga Keppres RI Keputusan presiden Republik Indonesia KOI Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia

Menko PMK Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Menpora Menteri Pemuda dan Olahraga NGO Non-government Organization NOCs National Olympic Committees OCA Olympic Council of Asia

(14)

viii Perpres Peraturan Presiden Sekjen Sekertaris Jenderal

SUGBK Stadion Utama Gelora Bung Karno

UEA Uni Emirat Arab

Wapres Wakil Presiden

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diplomasi publik melibatkan aktor non-negara guna mendukung aktivitas diplomasi tradisional maupun mempromosikan kepentingan nasional negara.

Keterlibatan publik dapat membangun opini positif terhadap negara lain, sehingga dapat mempengaruhi cara berpikir publik di negara lain. Alasan keterlibatan publik didasarkan pada asumsi pemerintah yang sangat kaku dalam menyelesaikan isu-isu diplomasi. Dalam hubungan internasional saat ini tidak semata-mata melibatkan hubungan antar negara namun juga meliputi hubungan antar masyarakat internasional. Melalui hubungan antar masyarakat internasional dapat meningkatkan komunikasi yang memicu menurunkan adanya konflik dan meningkatkan kesadaran perdamaian.

Diplomasi tidak hanya dapat dilakukan oleh seorang diplomat secara formal. Tetapi, terdapat berbagai cara diplomasi yang dapat dilakukan guna mendukung kepentingan nasional suatu negara. Diplomasi melalui olahraga dapat dijadikan alat untuk meredam konflik maupun menurunkan ketegangan1. Pesta olahraga menjadi kesempatan bagi negara-negara untuk menunjukkan eksistensi di

1 “Optimalkan Diplomasi Berbasis Olahraga”. INDOPOS.

https://indopos.co.id/read/2018/03/14/131052/optimalkan-diplomasi-berbasis-olahraga diakses pada 2 Januari 2019

(16)

2

teater global, menaikkan prestise internasionalnya dan menguatkan aspek soft- power2. Dalam ajang kompetisi olahraga yang besar tentunya melibatkan media dari berbagai negara yang meliput pertandingan dan turis asing yang turut menyaksikan ajang olahraga. Bagi negara yang menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar dapat memaksimalkan sistem akomodasi, fasilitas, transportasi maupun pelayanan atlet guna meningkatkan citra positif.

Sejak masa Perang Dingin upaya diplomasi melalui olahraga telah dilakukan oleh Tiongkok dan Amerika Serikat. Adanya perbedaan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membuat sikap kedua negara akan mempengaruhi negara-negara lain. Apabila melihat hubungan Tiongkok dengan Uni Soviet dan Amerika Serikat maka hubungan antara kedua negara tidak memiliki hubungan yang harmonis, namun Mao Zedong memutuskan untuk mulai mencoba menjalin hubungan baik dengan salah satu pihak untuk menghindari adanya ancaman secara bersamaan3. Dalam hal ini, Tiongkok memutuskan untuk menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat melalui soft power diplomacy untuk menormalisasikan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Amerika Serikat saat Perang Dingin4. Bermula saat peristiwa salah satu pemain tenis meja Amerika Serikat tidak sengaja tertinggal bus kontingennya kemudian diajak ikut bus kontingen Tiongkok.

Tentunya kejadian tersebut menjadi berita hangat yang menimbulkan sorotan

2 Jafar M Sidik. “Olahraga dan Diplomasi”. ANTARA News.

https://asiangames.antaranews.com/berita/730183/olahraga-dan-diplomasi diakses pada 28 Desember 2018

3 Dara Shabrina. Naskah Publikasi: “Diplomasi Panda Sebagai Kelanjutan Diplomasi Ping-Pong Dalam Normalisasi Hubungan Antara Tiongkok Dan Amerika Serikat Saat Perang Dingin”.

(UMY: Yogyakarta)

4 Ibid.

(17)

3

banyak pihak hingga berita tersebut sampai kepada pemimpin Tiongkok yaitu Mao Zedong5. Ketika Mao Zedong mengetahui berita tersebut, maka tanpa berpikir panjang langsung memberikan undangan kepada atlet tenis meja Amerika Serikat untuk berkunjung ke Tiongkok, strategi ini dikenal dengan sebutan “diplomasi ping pong”6. Dengan adanya diplomasi ping-pong yang dilakukan antara Tiongkok dan Amerika Serikat membuat adanya hubungan baik.

Upaya Indonesia dalam mengimplementasikan diplomasi olahraga ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA). Olahraga merupakan salah satu upaya yang efektif untuk menciptakan perdamaian dunia karena dengan ajang olahraga yang melibatkan kerja sama antar negara dapat menyatukan dunia melalui semangat sportivitas7. Selain itu, dengan adanya ajang olahraga yang melibatkan negara lain menunjukkan adanya hiburan tanpa membedakan ras, suku bangsa, dan perbedaan sosial ekonomi8. Dalam target kinerja yang disebutkan pada Rencana Strategis KEMENPORA beberapa sasaran program untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di tingkat regional maupun internasional dengan ikut serta dalam ajang Olympic Games, SEA Games, Asian Games9.

5 Dara Shabrina, Loc., Cit.

6 Ibid.

7 Kemenpora, “Rencana Strategis Kementerian Pemuda Dan Olahraga Tahun 2016-2019”, (Jakarta: 2017), hlm 7.

8 Ibid, hlm 7.

9 Ibid, hlm 53.

(18)

4

Olympic Games merupakan pesta olahraga terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali10. Dalam ajang Olympic Games tentunya diikuti oleh seluruh negara di dunia untuk memperebutkan prestasi dalam berbagai cabang olahraga11. Kemudian, program KEMENPORA untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang kedua melalui SEA Games. Penyelenggaraan SEA Games diadakan dalam dua tahun sekali dan melibatkan negara anggota Association of South East Asia Nation (ASEAN)12. Tujuan pelaksanaan SEA Games diantaranya untuk memperkuat kerja sama antar negara, menyatukan kesepahaman, mempererat hubungan antar negara di kawasan Asia Tenggara13. Selanjutnya, Asian Games merupakan ajang olahraga yang melibatkan negara di benua Asia14. Asian Games diselenggarakan setiap empat tahun sekali dengan mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Dengan adanya peningkatan prestasi olahraga maka eksistensi negara mengalami kemajuan yang dapat memperlihatkan kualitas di negaranya. Penelitian ini akan berfokus pada Asian Games yang dilaksanakan pada tahun 2018 di Indonesia.

Dalam pelaksanaan Asian Games tuan rumah akan berganti setiap empat tahun sekali yang membuat Olympic Council of Asia (OCA) selaku organisasi

10 Godam. “Daftar Olimpiade, Tahun, Kota Negara Tempat Penyelenggaraan Olympic

Games/Olimpiade Dunia”. Organisasi. http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-olimpiade-tahun- kota-negara-tempat-penyelenggaraan-olympic-games-olimpiade-dunia.html#.XMLAUy2B1mA diakses pada 11 April 2019

11 Ibid.

12 Yulia Isna. “SEA Games Ajang Pemersatu Asia Tenggara”. KOMPASIANA.

https://www.kompasiana.com/yulia-isna-08/56074cd9e8afbd69051b4e63/sea-games-ajang- pemersatu-asia-tenggara diakses pada 11 April 2019

13 Ibid.

14 Yulia Lisnawati. “Jangan Keliru, Ini Perbedaan Asian Games dan SEA Games”. LIPUTAN 6.

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3622362/jangan-keliru-ini-perbedaan-asian-games-dan- sea-games diakses pada 11 April 2019

(19)

5

penyelenggaraan Asian Games mempunyai ketentuan bagi negara terpilih untuk membuat panitia lokal penyelenggara. Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) merupakan panitia lokal penyelenggara Asian Games 201815. INASGOC dibentuk oleh pemerintah Indonesia sebagai Badan Layanan Umum (BLA) sementara untuk menyusun rencana, menyiapkan, dan menyelenggarakan Asian Games 2018. Panitia nasional INASGOC bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Perlu persiapan yang matang mengenal Asian Games merupakan ajang olahraga yang melibatkan negara lain dan media massa yang akan turut meliput ajang Asian Games 2018 di Indonesia.

Dengan adanya peran media massa dari berbagai negara maka akan meliput segala serangkaian kegiatan yang dapat mempengaruhi opini publik internasional.

Seiring dengan ajang olahraga Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia tentunya terdapat raut pesimisme publik tentang kondisi Indonesia.

Mengingat pada tahun 1962 terdapat keraguan negara di kawasan Asia saat Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah Asian Games 196216. Saat Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah Asian Games untuk kedua kalinya terdapat pesimisme dari negara lain maupun masyarakat internasional. Kondisi infrastruktur yang kurang memadai, arena dan fasilitas olahraga yang sudah tidak layak untuk menggelar ajang olahraga tingkat Asia sehingga, perlunya pembenahan

15 Mercy Raya. “INASGOC Disebut Lebih Tepat Berbentuk Badan layanan Umum Sementara”.

DETIK. https://sport.detik.com/sport-lain/d-3457047/inasgoc-disebut-lebih-tepat-berbentuk- badan-layanan-umum-sementara diakses pada 5 April 2019

16 Charles, “Lonceng Kematian Asian Games Terdengar Di Jakarta?”. KOMPASIANA.

https://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/5721e80cb09273f113352f99/lonceng-kematian- asian-games-terdengar-di-jakarta?page=1 diakses pada 3 April 2019

(20)

6

agar Indonesia siap memenuhi standar internasional17. Selain itu, pesimisme juga dirasakan mengingat perkembangan prestasi maupun kualitas atlet negara lain yang sudah sedemikian pesat sedangkan Indonesia masih belum mampu meningkatkan prestasi perkembangan olahraga tingkat Asia18. Salah satu pendapat publik di media juga mengemukakan kekhawatirannya tentang masalah keamanan di Indonesia yaitu, serangan terorisme karena beberapa masyarakat mempunyai anggapan bahwa Indonesia tidak aman mengingat pengamanan yang kurang ketat19. Tentunya, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 ingin memperbaiki citra positif di dunia internasional.

1.2 Identifikasi Masalah

Asian Games merupakan ajang kompetisi olahraga yang diadakan setiap empat tahun sekali dengan melibatkan negara Asia yang terdaftar dalam Olympic Council of Asia (OCA). Sebelumnya, ajang olahraga Asian Games bernama Far Eastern Championship Games yang diselenggarakan antar tiga negara, yaitu Jepang, Filipina, dan Tiongkok dalam rangka menunjukkan kesatuan maupun kerja sama antar negara20. Pada tahun 1938 terdapat adanya kendala penyelenggaraan Far Eastern Championship Games akibat Jepang menyerang Tiongkok dan

17 Loc. Cit.

18 Ibid.

19 Dhial Mahasin. “Is It The Right Decision For Indonesia To Host the 2018 Asian Games?”.

QUORA. https://www.quora.com/Is-it-the-right-decision-for-Indonesia-to-host-the-2018-Asian- Games diakses pada 3 April 2019

20 Taufan Zasya. “Merekam Asian Games dari Masa ke Masa”. ERA.

https://www.era.id/read/dmUpAA-merekam-asian-games-dari-masa-ke-masa diakses pada 3 April 2018

(21)

7

perebutan Filipina yang memicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasifik21. Setelah masa Perang Dunia II berakhir, beberapa negara di Asia menyatakan kemerdekaannya sehingga, membuat adanya keinginan untuk mengadakan kompetisi baru guna memperlihatkan kekuatan negara-negara di Asia tanpa adanya kekerasan22. Dengan adanya kompetisi baru diharapkan dapat meningkatkan kerjasama maupun menyebarkan kepentingan nasional negara-negara di Asia. Pada tahun 1948 salah satu perwakilan dari India yaitu Guru Dutt Sondhi mengusulkan kepada para kontingen di negara-negara Asia untuk menyelenggarakan kegiatan Asian Games dan seluruh pemimpin kontingen dari negara-negara di Asia menyetujuinya23.

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi industri olahraga yang dapat dikembangkan dan memiliki prospek yang bagus pada masa mendatang.

Presiden Joko Widodo yang merupakan Presiden Indonesia (2014-2019) berpendapat bahwa industri olahraga dalam negeri memiliki potensi untuk dikembangkan salah satunya adalah olahraga pingpong24. Pesta olahraga Asian Games 2018 yang akan diadakan di Indonesia merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan guna mendukung industri keolahragaan dan meningkatkan citra positif Indonesia di dunia internasional. Sehubungan dengan Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 tentunya Joko Widodo menyoroti sarana

21 Taufan Zasya, Loc., Cit.

22 Ibid.

23 Caraka, “Indonesia Kembali Menjadi Tuan Rumah Asian Games” (KBRI Kuala Lumpur: Kuala Lumpur, 2018)

24 Vindry Florentin. “Asian Games 2018: Jokowi Bicara Potensi Industri Olahraga”. TEMPO.

https://asiangames.tempo.co/read/1086408/asian-games-2018-jokowi-bicara-potensi-industri- olahraga/full&view=ok diakses pada 31 Maret 2019

(22)

8

dan prasarana yang dibangun pemerintah untuk mendukung pelaksanaan Asian Games seperti, membangun tempat pertandingan, membangun wisma atlet, dan infrastruktur transportasi25. Tentunya Indonesia membutuhkan persiapan yang matang guna menyambut delegasi negara lain maupun media yang turut meliput acara Asian Games untuk meningkatkan citra positif Indonesia.

Dengan kontribusi Indonesia sebagai tuan rumah dalam Asian Games 2018 juga merupakan pembuktian bahwa Indonesia dapat bersaing di Asian Games 2018.

Hal ini diungkapkan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Asian Games 2018, menurutnya industri olahraga harus didukung karena memiliki nilai persatuan, edukasi, dan sportivitas untuk melatih kedisiplinan anak muda Indonesia26. Industri olahraga juga memiliki prospek yang akan bagus pada masa mendatang apabila didukung dengan pertumbuhan GDP yang bagus sehingga, industri olahraga akan lebih cepat berkembang27. Asian Games 2018 merupakan peluang Indonesia untuk meningkatkan perkembangan di industri olahraga. Selain itu, dengan antusiasnya Asian Games 2018 yang akan disaksikan oleh penggemar olahraga di seluruh dunia membuat Indonesia tentunya perlu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, keamanan maupun prestasi olahraga karena ajang Asian Games tidak hanya dihadiri oleh masyarakat di benua Asia tapi disaksikan oleh seluruh dunia melalui media.

Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendapat respon positif maupun negatif dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.

25 Vindry Florentin, Loc., Cit.

26 Tjahjo Sasongko. “Melirik Potensi Industri Olahraga”. KOMPAS.

https://olahraga.kompas.com/read/2017/11/11/06090261/melirik-potensi-industri-olahraga diakses pada 31 Maret 2019

27 Ibid.

(23)

9

Tentunya, terdapat pendapat negatif tentang Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 dan pesimisme masyarakat dunia internasional. Terdapat adanya pesimistik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (2014 s/d 2017) terkait kesiapan infrastruktur dan fasilitas penunjang Asian Games yang kurang maksimal28. Pria yang akrab disapa Ahok mengatakan kekhawatirannya terkait pembangunan infrastruktur yang perlu di percepat untuk menunjang kesiapan ajang olahraga bergengsi tersebut29. Indonesia dirasa belum siap untuk menggelar Asian Games karena infrastruktur yang kurang mendukung maupun belum memenuhi standar.

Selain itu, pesimistik juga dikatakan oleh Roy Suryo selaku Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (2013 s/d 2014) terkait dengan prestasi olahraga Indonesia yang semakin menurun30. Kualitas Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.

Indonesia sebelumnya belum mencapai target 10 besar dan diharapkan Asian Games 2018 Indonesia mendapatkan posisi unggul. Tentunya untuk menunjang nama baik Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018.

Tahun 2017 terdapat pemberitaan tentang Indonesia yang meliputi tiga isu yang dominan dalam pembahasan di media internasional yaitu, perekonomian, pariwisata, dan terorisme31. Isu terorisme yang mengancam keamanan tentunya

28 Roynaldo Ghiffari Lubabah. “Ahok Pesimis Asian Games Digelar Di Jakarta: Udah Lampu Kuning ni!”. MERDEKA. https://www.merdeka.com/jakarta/ahok-pesimis-asian-games-digelar- di-jakarta-udah-lampu-kuning-ni.html diakses pada 20 Maret 2019

29 Ibid.

30 Kinoy Jackson. “Menpora Pesimis Kontingen Indonesia Bisa Penuhi Target Medali”.

DEKANDIDAT. http://dekandidat.com/2014/09/21/menpora-pesimis-kontingen-indonesia-bisa- penuhi-target-medali/ diakses pada 20 Maret 2019

31 Rojes Saragih. “Indonesia Di Mata Dunia Internasional”. Jakarta Greater.

https://jakartagreater.com/indonesia-di-mata-dunia-internasional/ diakses pada 10 April 2019

(24)

10

menjadi kekhawatiran masyarakat nasional maupun internasional terlebih Asian Games 2018 akan diselenggarakan di Indonesia. Pesimisme terkait keamanan di Indonesia juga perlu diperhatikan mengingat Asian Games merupakan ajang olahraga yang melibatkan delegasi negara lain. Selain itu, persepsi dunia internasional tentang Indonesia juga masih negatif. Isu yang sering diperbincangkan tentang Indonesia di media internasional yaitu meliputi isu keamanan, infrastruktur, kriminal, ekonomi32. Citra negatif di media internasional tentunya dapat memperkuat persepsi negatif tentang Indonesia dan menambah pesimisme Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

1.2.1 Pembatasan Masalah

Masalah penelitian dibatasi pada penyelenggaraan Asian Games ke-18 terhadap citra positif Indonesia di masyarakat internasional. Penulis akan melihat diplomasi publik Indonesia melalui Asian Games 2018 melalui tiga aspek yaitu, peran organisasi, perkembangan prestasi, dan aspek keamanan. Penulis memilih karena Asian Games merupakan pesta olahraga bergengsi di Asia. Rentang waktu penelitian ini adalah 20 September 2014 hingga 16 September 2018, karena tahun 2014 Olympic Council of Asia (OCA) resmi menyetujui Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 201833. Penelitian diakhiri pada 16 September 2018 untuk mengakhiri penyelenggaraan Asian Games 2018.

32 Wahyu Adityo prodjo. “Miris, Persepsi Dunia Tentang Indonesia Masih Negatif”. KOMPAS.

https://travel.kompas.com/read/2016/02/17/160600327/Miris.Persepsi.Dunia.Tentang.Indonesia.M asih.Negatif diakses pada 10 April 2019

33 Antara. “OCA Setuju Indonesia Jadi tuan Rumah Asian games 2018”. KOMPAS.

https://olahraga.kompas.com/read/2014/09/19/16584291/OCA.Setuju.Indonesia.Jadi.Tuan.Rumah.

Asian.Games.2018 diakses pada 2 Januari 2019

(25)

11

1.2.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dengan mengacu kepada pertanyaan penelitian yaitu, “Bagaimana Diplomasi Publik Republik Indonesia Melalui Penyelenggaraan Asian Games ke-18?”

1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diplomasi publik Indonesia melalui Asian Games 2018 sebagai upaya mempengaruhi citra Indonesia di mata masyarakat internasional.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi bagi para pengkaji ilmu hubungan internasional dalam hal diplomasi publik khususnya melalui pesta olahraga Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia.

1.4 Tinjauan Pustaka

Artikel “Diplomasi Olahraga Dalam Perspektif Komunikasi Internasional Menyongsong Asian Games 2018”, yang disusun oleh Muh Isa Al-Mansyur34. Terdapat beberapa hal yang perlu dimanfaatkan Indonesia sebagai tuan rumah

34 Muh Isa Al Mansyur, “Diplomasi Olahraga Dalam Perspektif Komunikasi Internasional Menyongsong Asian Games 2018”. Transformasi Nomor 33 Volume 1, 2017, hlm 1-59.

(26)

12

Asian Games 2018 pertama, negara menggunakan komunikasi internasional yang mudah dipahami agar terlibat interaksi yang baik dengan mengundang perwakilan negara dalam acara Asian Games 2018. Dengan adanya interaksi maupun komunikasi yang baik antar 45 negara yang ikut serta maka akan terciptanya hubungan yang sebelumnya kurang baik mampu diminimalisir melalui ajang olahraga Asian Games 2018 ini. Selain itu, akan meminimalisir terjadinya perpecahan maupun kesalahpahaman antar negara. Dengan adanya komunikasi antar negara juga akan memperkuat ikatan saling terkoneksi satu dengan yang lain.

Olahraga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memperbaiki maupun meningatan reputasi negara. Dalam Asian Games 2018 terdapat negara-negara yang ikut serta dalam ajang tersebut. Sehingga, negara-negara yang ikut serta dalam ajang olahraga bergengsi tersebut dapat berkomunikasi dengan masyarakat negara lain untuk memperbaiki reputasi di mata masyarakat internasional. Terakhir, Asian Games 2018 merupakan simbolisasi perlawanan atas teror yang hangat di kawasan ASEAN. Hal ini membuat Indonesia selaku tuan rumah ajang olahraga Asian Games 2018 harus memastikan bahwa acara tersebut tidak mendapatkan ancaman serius dari teroris. Dengan begitu Indonesia akan menjamin keamanan selama Asian Games 2018 berlangsung maupun menjaga citra Indonesia agar negara lain yang mengikuti ajang olahraga tersebut tidak mempunyai persepsi negatif.

Artikel kedua berjudul “Diplomasi Kebudayaan Indonesia Melalui Sea Games 2011” ditulis oleh Harry Leonardo35. Dengan adanya ajang olahraga

35 Harry Leonardo. Paper: “Diplomasi Kebudayaan Indonesia Melalui Sea Games 2011”. UNRI.

(27)

13

sebagai alat diplomasi yang lebih efektif ini mempermudah negara untuk mencitakan opini positif negara lain. Hal tersebut karena terdapat adanya keikutsertaan negara lain dalam ajang olahraga tersebut. Sehubungan dengan adanya ajang olahraga yang melibatkan keikutsertaan negara lain maka dapat menurunkan ketegangan antarnegara karena adanya komunikasi yang baik. Selain itu, dengan adanya ajang olahraga di suatu negara dapat memperkenalkan budaya khas negara tersebut. Sehingga, hal tersebut dapat memperbaiki citra baik maupun menyebarkan citra positif bagi tuan rumah dalam ajang olahraga.

Kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dapat meningkatkan citra Indonesia kepada masyarakat internasional. Hal tersebut karena Indonesia dapat memanfaatkan momen Asian Games 2018 sebagai sarana promosi Indonesia agar masyarakat di dunia internasional mempunyai citra positif terhadap Indonesia. Indonesia juga mampu menunjukkan eksistensinya melalui ajang olahraga bergengsi yang diselenggarakan di negara Indonesia ini. Hal tersebut menjadi peluang Indonesia untuk mempromosikan identitas nasional agar lebih dikenal oleh masyarakat yang ada di dunia internasional. Sehingga, melalui cara soft power yang berfokus pada bidang olahraga dapat menghasilkan dampak yang positif.

Artikel “Asian Games Dan Industri Olahraga” yang ditulis oleh Yustinus Sukarmin36. Dengan ajang olahraga Asian Games 2018 yang diselenggarakan di

36 Yustinus Sukarmin. Asian Games Dan Industri Olahraga. UNY.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131411062/penelitian/asian-games-dan-industri-olahraga.pdf diakses pada 15 September 2018

(28)

14

Indonesia merupakan kesempatan yang perlu dimanfaatkan. Banyak peluang maupun kesempatan yang positif bagi Indonesia dari ajang olahraga tersebut. Hal ini juga menjadi pembuktian kepada dunia internasional bahwa Indonesia mempunyai potensi untuk membangun industri olahraga. Walaupun demikian industri olahraga yang ada di Indonesia belum berjalan lancar. Untuk mengetahui peluang potensi bagi Indonesia sebagai tuan rumah dalam ajang olahraga bergengsi tersebut maka dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu, kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan tantangan (threats).37 Dari aspek kekuatan (strength) Indonesia memiliki potensi pasar, SDA, dan SDM. Hal tersebut memacu beberapa daerah untuk berkembang dan memajukan masyarakat. Lalu, aspek kelemahan (weakness) meliputi citra maupun apresiasi olahraga masih rendah. Maka dari itu dengan adanya Asian Games 2018 membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan potensi dalam ajang olahraga. Selain itu, dapat juga meningkatkan citra Indonesia di mata dunia internasional. Selanjutnya, peluang (opportunities) melalui industri olahraga ini dapat meningkatkan pengetahuan, optimalisasi potensi pemangku kepentingan keolahragaan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Terakhir, aspek tantangan (threats) yang dihadapi oleh Indonesia yaitu salah satunya olahraga belum menjadi prioritas utama masyarakat.

37 Yustinus Sukarmin, Loc., Cit.

(29)

15

1.5 Kerangka Pemikiran

Konsep hubungan internasional dapat didefinisikan sebagai hubungan maupun interaksi antar negara, termasuk kegiatan dan kebijakan pemerintah, organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan multinasional38. Hubungan internasional berfokus pada kegiatan negara dalam hubungan eksternal39. Negara berdaulat dapat didefinisikan sebagai wilayah yang tidak berbatasan, dengan populasi permanen, di bawah yurisdiksi pemerintahan tertinggi yang secara konstitusional terpisah dari semua pemerintah asing40. Dalam hubungan antar negara tentunya sebagian besar negara memiliki kecenderungan bersikap kooperatif untuk kepentingan nasional negaranya41. Dengan adanya interaksi maupun kerja sama yang dilakukan oleh negara di dunia internasional tentunya dapat meminimalisir perpecahan. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh negara untuk mempertahankan maupun meningkatkan kepentingan nasionalnya yaitu, dengan diplomasi dan negosiasi antar negara.

Diplomasi memiliki kaitannya dengan politik luar negeri, karena diplomasi merupakan implementasi dari kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh pejabat- pejabat resmi yang terlatih42. Kebijakan luar negeri akan dirancang sesuai dengan kemampuan staf diplomatiknya. Tindakan diplomasi tentunya harus di dukung dengan kebijakan luar negeri suatu negara. Keberhasilan atau kegagalan suatu

38 Robert Jackson dan Georg Sorensen. Introduction To International Relations Theories And Approaches. OXFORD University Press. United Kingdom, 2012

39 Ibid.

40 Ibid.

41 Ibid.

42 Sukawarsini Djelantik. Diplomasi Antara Teori dan Praktik. Graha Ilmu. Yogyakarta, 2008.

(30)

16

tindakan diplomasi akan tergantung tidak hanya pada manajemen hubungan internasional yang dilakukan oleh diplomat, tetapi juga tergantung pada arahan dari Menlu atau Direktur Jenderal43.

Diplomasi mewakili tekanan politik, ekonomi dan militer kepada negara- negara yang terlibat aktivitas diplomasi, yang diformulasikan dalam pertukaran permintaan dan konsesi antara para pelaku negosiasi44. Diplomasi berupaya untuk mengubah kebijakan, tindakan, tujuan, dan sikap pemerintahan negara lain melalui persuasi, menawarkan penghargaan, saling mempertukarkan konsesi, atau mengirimkan ancaman45. Aktivitas diplomasi dilakukan untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara yang dilakukan oleh diplomat. Seiring dengan perkembangan zaman diplomasi tidak hanya dapat dilakukan oleh diplomat yang diutus secara resmi oleh negara melainkan terdapat diplomasi multijalur untuk memperluas aktivitas diplomasi.

Menurut Louise Diamond dan John W. McDonald, diplomasi multijalur merupakan konsep yang dikembangkan dari konsep diplomasi oleh Joseph Montville pada tahun 198246. Diplomasi multijalur memandang perdamaian dunia sebagai suatu sistem yang saling berhubungan antar individu, lembaga dan komunitas untuk mewujudkan perdamaian dunia. Sembilan jalur dalam diplomasi multijalur yaitu, pemerintah, Non-government Organization (NGO), kelompok

43 Sukawarsini Djelantik, Loc., Cit.

44 Ibid.

45 Ibid.

46 Louise Diamond dan John W,McDonald. “What Is Multi-Track Diplomacy?”. Institute of Multi- Track Diplomacy. https://www.imtd.org/about/what-is-multi-track-diplomacy diakses pada 5 Maret 2019

(31)

17

bisnis, warga negara sipil, penelitian, pelatihan maupun pendidikan, aktivis, agama, pendanaan, media dan komunikasi47.

Gambar 1-1 Skema Sembilan Jalur dalam Diplomasi Multijalur Sumber: Diplomasi Multi Jalur oleh Louise Diamond dan John McDonald

Jalur Pertama: Pemerintah atau juru damai melalui diplomasi. Pemerintah dan anggota parlemen menjadi aktor utama untuk melakukan diplomasi dan negosiasi sebagai pembuat kebijakan maupun mencari upaya-upaya perdamaian.

Jalur Kedua: Non-government Organization (NGO) atau juru damai melalui resolusi konflik. Peran non-pemerintah menjadi aktor utama yang bertujuan mengorganisir, mencegah, menyelesaikan, dan mengelola konflik internasional.

Jalur Ketiga: Kelompok bisnis atau perdamaian melalui perdagangan.

Melaksanakan perdamaian dunia melalui kegiatan ekonomi maupun penyediaan peluang ekonomi.

47 Skema Sembilan Jalur Dalam Diplomasi Multijalur. Beyond Intractability.

https://www.beyondintractability.org/essay/multi-track_diplomacy diakses pada 5 Maret 2019

(32)

18

Jalur Keempat: Warga negara sipil atau juru damai perorangan (citizen diplomacy). Melibatkan masyarakat dalam aktivitas perdamaian dan pembangunan melalui diplomasi publik.

Jalur Kelima: Penelitian, Pelatihan, dan Pendidikan, atau pembuatan perdamaian melalui pembelajaran. Jalur ini mencakup tiga dunia yang saling terkait, yaitu kegiatan penelitian, kelompok pemikiran, dan pusat penelitian khusus.

Dalam program pelatihan berusaha memberikan pelatihan keterampilan negosiasi, mediasi, dan resolusi konflik yang mencakup berbagai aspek studi global, lintas budaya, perdamaian dan ketertiban dunia.

Jalur Keenam: Aktivis atau perdamaian melalui advokasi. Dalam jalur ini mencakup bidang perdamaian dan lingkungan hidup mengenai masalah perlucutan senjata, hak asasi manusia, keadilan sosial dan ekonomi, dan advokasi kelompok kepentingan khusus mengenai kebijakan pemerintah tertentu.

Jalur Ketujuh: Agama atau perdamaian melalui kepercayaan. Kegiatan spiritual oleh komunitas agama dan gerakan berbasis agama untuk mengkaji tindakan perdamaian tidak memakai kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan.

Jalur Kedelapan: Pendanaan atau perdamaian melalui penyediaan sumber daya. Mengacu pada komunitas pendanaan yaitu, yayasan dan sumbangan perorangan dalam menyediakan dukungan finansial bagi program yang dilakukan oleh jalur lainnya.

(33)

19

Jalur Kesembilan: Media dan komunikasi atau perdamaian melalui penyediaan informasi. Jalur ini merupakan ranah opini masyarakat, bagaimana opini public terbentuk dan diungkapkan dalam media cetak maupun elektronik48.

Dalam penelitian ini jalur yang akan digunakan meliputi jalur pemerintah, Non-government Organization (NGO), warga negara sipil atau masyarakat, media dan komunikasi. Jalur pertama, pemerintah berperan sebagai pembuat kebijakan untuk meningkatkan kepentingan nasional negara dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 yang dilaksanakan di Indonesia. Jalur kedua, Non-government Organization (NGO) yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia secara resmi yaitu, Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) untuk mengelola kegiatan ajang olahraga Asian Games 2018. Jalur keempat, warga negara sipil atau masyarakat yang berperan sebagai pembangunan opini melalui diplomasi publik.

Jalur kesembilan, media dan komunikasi sebagai sarana opini publik diungkapkan.

Diplomasi publik melibatkan aktor non-pemerintah yang bersifat fleksibel dan informal untuk mengimbangi aktivitas diplomasi jalur pertama yang kaku49. Diplomasi publik termasuk mengoptimalkan aktivitas komunikasi internasional, yaitu mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi demi kepentingan negara50. Tetapi, hal tersebut bukan berarti diplomasi publik menggantikan upaya pemerintah melainkan melengkapi upaya pemerintah agar lebih efektif. Seiring dengan meningkatnya peran media massa maka aktivitas diplomasi untuk

48 Louise Diamond dan John W,McDonald, Op. Cit.,hal. 4-5

49 Djelantik. Diplomasi Antara Teori dan Praktik, Op.Cit.,hal. 209

50 Ibid.

(34)

20

meningkatkan kepentingan nasional maupun meningkatkan citra positif suatu negara dapat dilakukan dengan bantuan masyarakat melalui teknologi dan informasi. Dengan adanya bantuan antar sistem yang saling berhubungan maka kegiatan diplomasi akan dapat dengan mudah disebarkan sehingga, meningkatkan kerja sama internasional, meningkatkan citra positif suatu negara, dan mewujudkan perdamaian dunia51.

Keterlibatan publik tentunya tidak terlepas dari peran teknologi dan informasi yang mempermudah dalam mengakses, mencari, maupun menyebarkan informasi. Publik perlu memiliki kemampuan komunikasi untuk menumbuhkan opini masyarakat yang positif di negara lain melalui teknologi dan informasi yang semakin berkembang. Peran media internasional semakin signifikan dalam teknologi informasi sehingga membutuhkan perubahan-perubahan dalam praktik diplomasi52. Seiring dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap perkembangan teknologi informasi peran masyarakat membantu pemerintah untuk meningkatkan aktivitas diplomasi maupun meningkatkan citra positif di negara lain.

1.6 Metode Penelitian

Bentuk Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, untuk memahami fenomena berdasarkan pernyataan dalam bentuk deskripsi yang berjalan dari waktu ke waktu. Dengan adanya pernyataan dalam bentuk deskripsi maka

51 Djelantik, Loc., Cit..

52 Ibid.

(35)

21

dalam penelitian ini memberikan gambaran fenomena, memberikan gambaran kepada pembaca secara sistematis, faktual dan akurat sesuai dengan fakta.

Pengumpulan data secara kualitatif ini akan meliputi perilaku maupun adanya keterlibatan partisipan dalam sebuah fenomena maupun kegiatan53.

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, data primer maupun sekunder. Data primer dimana pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak-pihak yang memungkinkan untuk diwawancarai terkait dengan kegiatan Asian Games 2018.

Selain itu, data sekunder dimana data didapatkan melalui pernyataan wawancara dalam berita maupun mengambil opini dari beberapa pihak di media.

1.7 Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini terdapat empat bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I menjelaskan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian literatur, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, dan teknik pengumpulan data maupun sistematika pembahasan.

53 Stuart MacDonald and Nicola Headlam, Research Method Handbook, (Manchaster: Express Networks), 35.

(36)

22

Bab II membahas mengenai gambaran umum ajang Asian Games. Di dalamnya juga terdapat perbandingan Indonesia saat menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962 dan 2018 yang meliputi tiga sudut pandang yaitu, prestasi, keamanan, dan organisasi. Dalam bab ini juga akan membahas secara umum terkait Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) selaku panitia penyelenggara Asian Games 2018.

Bab III menganalisis perubahan citra Indonesia pasca penyelenggaraan Asian Games 2018 yang menggambarkan citra Indonesia sebelum dan sesudah Asian Games 2018 dengan berfokus pada tiga sudut pandang yaitu, prestasi, keamanan, dan organisasi.

Bab IV kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia resmi meluncurkan logo dan maskot baru Asian Games 2018 yang terinspirasi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dan tiga satwa khas Indonesia yang merefleksikan

Menteri Perencenaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro berpendapat bahwa manfaat ekonomi yang akan tercipta dalam perhelatan Asian Games

Dalam konteks inilah survei dampak ekonomi Asian Games 2018 dilakukan dengan tujuan: (a) melakukan estimasi dampak ekonomi jangka pendek yang datang dari jumlah dan jenis

Aksi Presiden Jokowi pada pembukaan Asian Games 2018 meceritakan tentang aksi heroisme dari Presiden Jokowi sedang menuju Stadion GBK untuk mengikuti opening ceremony

Perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban penggunaan dana dalam penyelenggaraan ASIAN GAMES XVIII Tahun 2018 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

memberikan fasilitasi dan dukungan teknis penganggaran yang diperlukan dalam rangka persiapan.dan pelaksanaan penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 berdasarkan

Asian Games 2018 melalui media sosial Instagram, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Hubungan Masyarakat SMESCO Indonesia dalam mengampanyekan produk

Keyword: Crisis Communication, INASGOC, Asian Games 2018, Opening Ceremony, Ticketing System, Kiostix, Image Repair Theory, Image, Corrective Action ABSTRAK Penelitian ini