1
Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Tes Iva Di Puskesmas Bogor Tengah
1)
Jeanny Sabrina
2)Agustina
E-mail : [email protected]1)2)
Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor ABSTRAKSI
Kanker serviks atau kanker leher Rahim merupakan jenis tumor ganas yang mengenai lapisan permukaan (epitel) dari leher Rahim atau mulut Rahim. Saat ini ada banyak metode pemeriksaan secara dini untuk mendeteksi dini kanker serviks salah satunya dengan Tes IVA. (Savitri, 2015). Namun, masih banyak belum mengetahui dan melakukan Tes IVA, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kesadaran WUS.
Penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Tes IVA Di Puskesmas Bogor Tengah.
Bertujuan untuk mengetahui karakteristik, tingkat pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks melalui Tes IVA. Manfaat penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap WUS dalam deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Bogor Tengah sehingga petugas kesehatan yang terkait dapat merencanakan promosi kesehatan agar Tes IVA berjalan sesuai dengan progam pemerintah dan terus berlanjut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan analisa univariat. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purpose sampling dengan jumlah responden sebanyak 67 orang. Pengumpulan data diperoleh dengan pembagian kuesioner yang berisi 20 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan mengenai pengetahuan dan 10 pernyataan mengenai sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan WUS baik yaitu sebanyak 36 orang (54%). Dan sikap WUS positif yaitu 35 orang (52%). Kepada puskesmas diharapkan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan sehingga untuk mendeteksi dini kanker serviks melalui Tes IVA bisa berjalan di semua wilayah kerja puskesmas.
Kata kunci: wanita usia subur (WUS), Tes IVA, Pengetahuan deteksi dini kanker serviks, sikap deteksi dini kanker serviks
Daftar Pustaka: 28 sumber (2008-2017)
2
Description Of Knowledge And Attitude Of Women Aged Fertile On Early Detection Of Cervix Cancer By Iva Test In Puskesmas Bogor Tengah
1)
Jeanny Sabrina
2)Agustina
[email protected]Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor ABSTRACTION
Cervical cancer is a type of malignant tumor that affects the surface layer (epithelium) of the cervix or mouth of the uterus. Currently there are many methods of early examination to detect early cervical cancer one of them with the IVA Test (Savitri, 2015). However, many still do not know and do the IVA Tests, this is influenced by the level of knowledge and awareness of WUS. Research with title Description Knowledge And Attitudes Of Women Aged Fertile About Early Detection Of Cervical Cancer Through IVA Tests At Puskesmas Bogor Tengah. This research aim to know the characteristics, level of knowledge and attitude of early detection of cervical cancer through Test IVA. The benefit of this research is to know the level of knowledge and attitude of WUS in early detection of cervical cancer, and related health officer can plan health promotion, so IVA test runs in accordance with government programs and continue. The type of this research is descriptive with univariate analysis. Sampling method used is purpose sampling with the number of respondents as many as 67 people. Data collection was obtained by division of questionnaires containing 20 questions consisting of 10 questions about knowledge and 10 statements about attitude. Result of research indicate that knowledge of WUS good that is as much 36 people (54%). And the positive attitude of WUS is 35 people (52%). To the puskesmas is expected to increase health promotion efforts so that to detect early cervical cancer through IVA Test can working all areas of health centers.
Keywords: women aged fertile (WUS), IVA Test, Knowledge of cervix cancer early detection, attitude of cervix cancer early detection
Reference : 28 sources (2008-2017)
3 PENDAHULUAN
Kesehatan resproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata- mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya (Noviana, 2014). Pada usia subur, wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima. Pada periode ini, masalah kesehatan yang ditemukan yaitu gangguan kehamilan, kelelahan kronis, stress dan kanker.
Kanker serviks atau kanker leher Rahim merupakan jenis tumor ganas yang mengenai lapisan permukaan (epitel) dari leher Rahim atau mulut Rahim. Penyakit kanker yang biasa menyerang wanita adalah kanker payudara, kanker serviks dan kanker Rahim, ketiga kanker ini merupakan penyakit pembunuh utama wanita (Savitri,2015). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2010 menjelaskan bahwa kanker serviks atau kanker leher Rahim merupakan kanker terbanyak nomor dua yang diderita oleh perempuan di dunia, sebagian besar kasus kanker serviks (99%) berhubungan dengan infeksi saluran genital oleh Human Papilloma Virus (HPV), yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia (Menurut Jurnal Kesehatan Reproduksi Volume 4 NO.2 Tahun 2013). Kanker yang diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penanganan lebih baik. Pemeriksaan dengan menggunakan metode IVA merupakan pemeriksaan untuk mencegah kanker serviks yang cukup efisien dan efektif karena dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti perawat, bidan dan dokter umum serta biaya lebih murah (Savitri, 2015).
Upaya deteksi dini kanker Serviks dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (Tes IVA) sejalan dengan progam kerja Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK). Saat ini Agustus 2017, jumlah wanita yang telah melaksanakan deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA berjumlah 5% dari seluruh populasi target 34 juta orang wanita. Secara ideal jumlah cakupan adalah 30% (Kemenkes, 2017).
Hal ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Mustika Ayu Lestari pada tahun 2016 di daerah Yogyakarta, hasil penelitian ini menunjukkan dari 42 responden memiliki pengetahuan yang cukup sebesar 50%, sebagian besar tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA sebesar 76,2%. Penelitian yang dilakukan oleh Linda Sari Asalat pada tahun 2016 didaerah Bantul, Yogyakarta didapatkan dari 69 responden yang memiliki sikap negatif tentang deteksi dini kanker serviks sebanyak 53.6%.
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mewawancarai 5 WUS didapatkan hasil 5 WUS tidak tahu tentang Tes IVA dan satu diantaranya pernah mengikuti deteksi dini kanker serviks melalui Tes Pap Smear. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mendapat gambaran tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang deteksi dini kanker serviks melalui metode tes IVA.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian deksriptif yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antara variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa, dimana, dan analisis statistic yang digunakan adalah deksriptif (Hidayat, 2011).
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bogor Tengah Kota Bogor.
Alasan dilakukan penelitian ditempat ini karena terdapat progam Tes IVA. Pada penelitian ini populasinya adalah wanita
4 usia subur yang datang ke ruang KIA di Puskesmas Bogor Tengah. Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti. Teknik yang digunakan yaitu Purposive Sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat yang sudah diketahui sebelumnya.
Dalam penelitian ini, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan ekslusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidak dapat sampel tersebut digunakan (Hidayat, 2011). Dan wanita usia subur yang berumur 15-49 tahun menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini. Dan berdasarkan rumus perhitungan Notoadmodjo (2010) dan formulasi drop out oleh Kasjono (2009) didapatkan besar sampel yaitu sebesar 67 responden dari populasi WUS 150 orang. Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner.
Kuesioner penelitian terdiri dari data karakteristik responden seperti identitas klien, usia, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan pertanyaan berkaitan seputar tentang pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks melalui metode tes IVA.
Penulis menggunakan analisis univariate (analisa deksriptif) bertujuan
untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karateristik tiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariate tergantung dengan jenis datanya (Notoadmojo, 2010).
HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Mengenai Deteksi dini kanker serviks melaluui tes IVA di puskesmas bogor tengah tahun 2018 (n=67)
KARAKTERISTIK ∑ % USIA RESPONDEN
< 20 tahun 3 4%
20-35 tahun 36 54%
36 - 49 tahun 28 42%
jumlah 67 100%
PENDIDIKAN
TERAKHIR
Tidak sekolah 3 4%
Sd 7 10%
Smp 17 25%
Sma 34 51%
Perguruan tinggi 6 9%
jumlah 67 100%
PEKERJAAN
RESPONDEN
tidak bekerja 41 61%
bekerja 26 39%
jumlah 67 100%
PARITAS
RESPONDEN
Primipara 21 31%
Multipara 37 55%
Grandemultipara 9 13%
jumlah 67 100%
Interpretasi data:
Berdasarkan data dalam tabel 1 didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yang menjadi responden berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 36 orang (54%), lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 34 orang (51%) berpendidikan terakhir SMA, lebih dari setengah responden berstatus tidak bekerja yaitu 41 orang (61%), lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 37 responden (55%) multipara.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan WUS Mengenai Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Tes IVA Di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2018 (n=67)
N O
KRITERIA
PENGETAHUAN ∑ %
1 Pengetahuan baik 36 54%
2
Pengetahuan
cukup 21 31%
3
Pengetahuan
kurang 10 15%
JUMLAH 67
100
%
5 Interpretasi Data:
Berdasarkan data dalam tabel 2 diatas menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai deteksi dini kanker serviks di puskesmas bogor tengah tahun 2018, bahwa lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 36 orang (54%) dan kurang dari setengah responden yaitu 21 orang (31%) memiliki pengetahuan cukup. Dan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 10 orang (15%).
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap WUS Mengenai Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Tes IVA Di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2018 (n=67)
NO
KRITERIA
SIKAP ∑ %
1 Sikap positif 35 52%
2 Sikap negatif 32 48%
JUMLAH 67 100
% Interpretasi Data:
Berdasarkan data dalam tabel 3 diatas menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu 35 orang responden (52%) memiliki sikap positif dalam deteksi dini kanker serviks melalui Tes IVA di Puskesmas Bogor Tahun 2018 dan kurang dari setengah responden yaitu 32 responden (48%) memilki sikap negatif.
Tabel 4 Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Karateristik WUS Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Tes IVA Di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2018 (N=67)
Usia
Pengetahuan
Total Baik Cukup Kurang
N % N % N % N %
< 20
tahun 1 33% 1 33
% 1 33
% 3 100
% 20-35
tahun 18 50% 12 33
% 6 17
% 36 100
% 36-49
tahun 17 61% 8 29
% 3 11
% 28 100
%
Pendidi kan
Pendidik
an rendah (tidak sekolah,
sd, smp) 12 44% 7 26
% 8 30
% 27 100
% Pendidik
an meneng
ah (sma) 19 56% 14 41
% 1 3% 34 100
% Pergurua
n tinggi 5 83% 0 0% 1 17
% 6 100
% Pekerjaa
n
Tidak
bekerja 18 44% 15 37
% 8 20
% 41 100
% Bekerja 18 69% 6
23
% 2 8% 26 100
% Paritas
Primi
para 11 52% 6 29
% 4 19
% 21 100
% Multi
para 19 51% 14 38
% 4 11
% 37 100
% Gande
multi
para 6 67% 1 11
% 2 22
% 9 100
% Jumlah 36 54% 21
31
% 10 15
% 67 100
% Interpretasi data:
Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukan bahwa lebih setengah responden yang berumur 36-49 tahun yaitu sebanyak 17 responden (61%) memiliki pengetahuan baik, sebagian besar responden yang memilki pendidikan terakhir pendidikan tinggi yaitu 5 responden (83%) memiliki pengetahuan baik, pengetahuan baik dimiliki oleh lebih dari setengah responden yaitu 18 responden (69%) yang bekerja, pengetahuan baik dimiliki oleh lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 6 responden (67%) grandemultipara.
6 Tabel 5 Distribusi Sikap Berdasarkan Karateristik WUS Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Tes IVA Di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2018 (N=67)
Usia
Sikap
Total Positif Negatif
N % N % N %
< 20 tahun 1
3 3
% 2 67
% 3
100
% 20-35
tahun 22 5 6
% 1 7
44
% 39 100
% 36-49
tahun 12 4 8
% 1 3
52
% 25 100
% Pendid
ikan
Pendidi
kan rendah (tidak sekolah , sd, smp) 13
4 8
% 1 4
52
% 27 100
% Pendidi
kan menen gah
(sma) 16 4 7
% 1 8
53
% 34 100
% Pergur
uan
tinggi 6 1 0 0
% 0 0% 6
100
% Status
Pekerj aan
Tidak
bekerja 20
4 9
% 2 1
51
% 41 100
%
Bekerja 15 5 8
% 1 1
42
% 26 100
% Paritas
Primi para
11 5 2
% 1 0
48
% 21 100
% Multi
para 21 5 7
% 1 6
43
% 37 100
% Gande
multi para 3
3 3
% 6 67
% 9
100
%
Jumlah 35 5 2
% 3 2
48
% 67 100
% Interpretasi data:
Sikap positif dimiliki oleh lebih dari setengah responden yang berusia 20-35 tahun yaitu 22 responden (56%), seluruh responden yang berpendidikan tinggi memiliki sikap positif yaitu 6 responden (100%), sikap positif dimiliki oleh lebih dari setengah responden yang bekerja yaitu 15 responden (58%), sikap positif dimiliki oleh lebih dari setengah responden yaitu 21 responden (57%) multipara.
PEMBAHASAN
Pengetahuan berdasarkan usia
Kecendrungaan pengetahuan baik terdapat pada responden yang berusia 36-49 tahun karena pada usia dipengaruhi oleh tingkat kematangan usia reproduksi dimana WUS di umur 36-49 atau pre-menopause lebih waspada dan memperhatikan kesehatan reproduksinya sehingga mencari lebih banyak informasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut Notoatmodjo (2012) yaitu usia dimana semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Mustika (2016) dengan hasil 42 responden (50%) memiliki pengetahuan baik dengan usia responden yaitu 30-35 tahun. Sehingga dibutuhkan upaya promosi kesehatan tentang IVA untuk meningkatkan pengetahuan responden yang berusia <
20 tahun.
7 Pengetahuan berdasarkan pendidikan
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Notoadmodjo (2012) menyebutkan bahwa dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan semakin cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Namun, tidak sejalan dengan penelitian Mustika (2016) yaitu pengetahuan baik didominasi oleh 22 responden (52,4%) berpendidikan terakhir SMA.
Pengetahuan berdasarkan status pekerjaan
Menurut Notoatmodjo (2012) mengatakan seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih baik, terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan. Hal ini yang menyebabkan responden yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika (2016) yaitu sebanyak 20 responden (47,6%) responden bekerja memiliki pengetahuan baik.
Pengetahuan berdasarkan paritas Menurut Astuti (2010) paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami seorang wanita sampai kehamilan sekarang. Semakin banyak paritas maka pengetahuan akan semakin tinggi dan berkaitan dengan WUS yang sudah melahirkan anak lebih dari 4 memiliki pengetahuan yang baim dibandingkan WUS yang melahirkan anak lebih dari 2.
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Linda (2016) yaitu sebanyak 30 responden (43,5%) multipara yang memiliki pengetahuan baik.
Sikap berdasarkan usia
Menurut Deswani (2010) usia 20- 35 merupakan usia aman untuk bereproduksi. Sikap negatif yang dimiliki oleh responden yang berusia <20 tahun menunjukkan bahwa responden tersebut
masih tidak mau melakukan Tes IVA dan pada usia tersebut responden cenderung belum siap baik secara fisik maupun mental dibandingkan dengan responden yang berusia 20-35 tahun dan pada usia 36-49 tahun beresiko dan sering ditemukan masalah kesehatan.
Menurut Wawan dan Dewi (2011) bahwa sikap memiliki komponen kognitif yaitu kepercayaan, pengetahuan yang dimiliki indidu. Sikap juga mempunyai komponen afektif merupakan peran yang menyangkut aspek emosional yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang. Sehingga responden yang berusia 36-49 tahun memiliki pengetahuan yang baik namun sikap yang dimiliki negatif sebanyak 13 responden (52%).
Dan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Linda (2016) yaitu sebanyak 32 responden (46,4%) yang memiliki sikap positif terhadap deteksi dini kanker serviks melalui Tes IVA pada usia 20-35 tahun. Diperlukan upaya pendidikan kesehatan agar para responden mempunyai pemahaman sehingga mau melakukan Tes IVA.
Sikap berdasarkan pendidikan
Sikap positif akan tercipta bila timbul persepsi yang positif terhadap stimulus yang diberikan. Menurut Wawan dan Dewi (2011) menyebutkan bahwa lembaga pendidikan sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau konsep tersebut mempengaruhi sikap. Jadi responden yang berpendidikan tinggi memberikan persepsi yang positif terhadap stimulus yang diberikan dibandingkan dengan responden berpendidikan menengah.
Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Linda (2016) yaitu sebanyak 33 responden (47,8%) memiliki sikap positif.
Sikap berdasarkan status pekerjaan Menurut Notoadmodjo bahwa seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih baik, terhadap berbagai informasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
8 Linda (2016) yaitu sikap positif dari 43 responden (62,3%) adalah responden yang bekerja.
Sikap berdasarkan paritas
Paritas juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dimana menurut Wawan dan Dewi (2011) yaitu untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Hal ini sejalan dengan penelitian Linda (2016) yaitu sikap positif di dominasi oleh multipara yaitu sebanyak 30 responden (43,5%).
SIMPULAN
Karakteristik responden: sebagian besar responden berusia 20-35 tahun, sebagian besar responden tidak bekerja, lalu setengah dari responden bependidikan terakhir SMA. Dan sebgaian besar responden adalah multipara.
Tingkat pengetahuan
menggambarkan bahwa dalam penelitian ini lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan baik dengan didominasi oleh responden yang berusia 36-49 tahun, berdasarkan pendidikan terakhir yaitu responden yang berpendidikan tinggi, berdasarkan status pekerjaan yaitu responden yang bekerja dan berdasarkan paritas yaitu responden grande multipara.
Tingkat sikap menggambarkan bahwa dalam penelitian ini lebih dari setengah responden memiliki sikap positif didominasi oleh responden yang berusia 20-35 tahun, berdasarkan tingkat pendidikan yaitu responden dengan pendidikan tinggi, lalu sebagian besar responden yang bekerja, dan responden multipara
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan dan sikap WUS di puskesmas Bogor Tengah sebagian besar baik, selanjutnya tugas untuk petugas kesehatan dapat lebih meningkatkan upaya strategi promosi kesehatan lintas sektor (advokasi, bina suasana, kemitraan, pemberdayaan masyarakat) sehingga upaya untuk mendeteksi dini kanker serviks melalui Tes IVA bisa berjalan di semua wilayah kerja puskesmas dan semua masyarakat terlibat dalam upaya mengurangi kanker serviks.
DAFTAR PUSTAKA
Asalat, Linda Sari. 2016. Gambaran Sikap Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Di Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Astuti, M. 2010. Buku Pintar Kehamilan.
Jakarta: EGC
Deswani, K. 2010. Panduan Praktik Klinik Dan Laboratorium: Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Format referensi elektronik direkomendasikan oleh https://oasekabinetkerja.org (diperoleh pada tanggal 15 Maret 2018, pukul 20.35 WIB)
Kasjono, Heru Subaris dan Yasril. 2009.
Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan Edisi 1. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Lestari, Mustika Ayu. 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap WUS Dengan Perilaku Melakukan Pemeriksaan IVA Di Kelurahan Kota Baru Wilayah Kerja Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta. Fakultas Ilmu
9 Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan-Ed.Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta
Noviana, Nana dan Wilujeng, Rachel Dwi.
2014. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: TIM
Savitri, Astrid, dkk. 2015. Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim, dan Rahim. Yogyakarta: Pustaka Baru Press