• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II HUBUNGAN ANTARA FILIPINA, MALAYSIA DAN KESULTANAN SULU TERKAIT SERANGAN ROYAL ARMY OF SULU KE SABAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II HUBUNGAN ANTARA FILIPINA, MALAYSIA DAN KESULTANAN SULU TERKAIT SERANGAN ROYAL ARMY OF SULU KE SABAH"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB II

HUBUNGAN ANTARA FILIPINA, MALAYSIA DAN KESULTANAN SULU TERKAIT SERANGAN ROYAL ARMY OF SULU KE SABAH

Sebelum membahas tindakan Royal Army of Sulu yang dikirim oleh Kesultanan Sulu yang dianggap terorisme oleh Malaysia, penulis ingin membahas secara singkat status Sabah, Kesultanan Sulu, Federasi Malaysia dan Filipina dalam penelitian ini.

2.1 Sabah dalam Perspektif Malaysia, Filipina dan Kesultanan Sulu Status Sabah yang diperebutkan Malaysia dan Kesultanan Sulu memiliki versinya masing-masing. Sabah dimasukkan ke dalam Federasi Malaysia pada 16 september 1963 termasuk Singapura, dan Serawak ke dalam bagian federasi Malaysia.32 Oleh karena itu, Kesultanan Sulu menegaskan bahwa Sabah bukan milik Malaysia dan mengklaimnya, namun perjuangan Kesultanan Sulu tidak terlepas dari peran negara induknya yaitu Filipina.

32 Frans Welman. Borneo Trilogy Volume 1: Sabah

Borneo trilogy Series. Booksmango, 2017.hal 152 diakses dalam

https://books.google.co.id/books?id=glG-WBH8hkQC&pg=PA152&lpg=PA152&dq=pre-colonial+Sabah+to+become+the+13th+country+of+the+Malaysian+Federation.&source=bl&ots= oKnUqnaJoD&sig=ACfU3U3L2NXZRPGQruPapIZYztOQ1Q5iEw&hl=en&sa=X&ved=2ahUK EwjynK3S0o3mAhVWeH0KHULXAasQ6AEwC3oECAoQAQ#v=onepage&q=pre-colonial%20Sabah%20to%20become%20the%2013th%20country%20of%20the%20Malaysian%2 0Federation.&f=false (30/11/2019 01.39 WIB)

(2)

34

2.1.1 Sabah dalam Perspektif Malaysia

Administrasi Militer Inggris atas semenanjung Malaya hadir pada akhir Perang Dunia II hingga Inggris membentuk Uni Melayu pada tanggal 1 April 1946 namun ditentang oleh orang Melayu.Persatuan antara etnis Melayu, Cina dan India mengarah ke Perjanjian London yang ditandatangani pada 8 Februari 1956 yang menghasilkan kemerdekaan Malaya pada 31 Agustus 1957. Pada 27 Mei 1961 Abdul Rahman menyarankan penggabungan lima koloni Inggris yaitu Malaya, Singapura, Sabah, Serawak, dan Brunei untuk membentuk sebuah negara baru.33

2.1.1.1 Bergabungnya Sabah ke Malaysia

Sabah bergabung ke dalam Federasi Malaysia di usulkan oleh Perdana Menteri Federasi Malaya, Tunku Abdul Rahman Putra pada tanggal 27 Mei 1961 bersama Singapura, Brunei, dan Serawak. Kemudian pada 23 Juli 1961 terjadi Pertemuan Commonwealth Parliamentary Association Cabang Malaya dan Borneo di Singapura yang sepakat untuk membentuk Komite Konsultasi Solidaritas Malaysia, yang diketuai oleh Donald Stephen. Yang bertujuan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendirian Malaysia dan menjelaskan konsep Malaysia kepada publik terutama kepada orang-orang Sabah, Serawak dan Brunei.34 Gambar di bawah menunjukkan foto Tunku Abdul Rahman Putra pada Perayaan Hari Kemerdekaan di Stadion Kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.

33 Ibid.

34 Formation of Malaysia 16 September 1963. National Archives of Malaysia. Diakses dalam

http://www.arkib.gov.my/en/web/guest/penubuhan-malaysia-16-september-1963?p_p_id=56_INSTANCE_Oj0d&p_p_lifecycle=0&p_p_state=normal&p_p_mode=view&p_ p_col_id=column-inner-3&p_p_col_count=1&page=2 (15/12/2019,03:33 WIB)

(3)

35

Gambar. 2.1 Pidato Tunku Abdul Rahman Putra pada 31 Agustus 1957.35

Gambar. 2.2 Tentara Malaya Berbaris merayakan hari kemerdekaan .36 Gambar di atas menunjukkan Tentara Malaysia berbaris di Stadion Kemerdekaan pada 31 Agustus 1957. Pada 17 Januari 1962 Federasi pemerintah Malaya melalui Komite Konsultasi Solidaritas Malaysia dan Pemerintah Inggris pada November 1961 bernegosiasi sehingga menghasilkan pembentukan Komisi Cobbold. Komisi Cobbold bertugas menyurvei dan mengeksplorasi pandangan

35 https://blog.tourism.gov.my/wp-content/uploads/2016/08/Merdeka-2-990x500.png 36 https://blog.tourism.gov.my/wp-content/uploads/2016/08/Merdeka-3-1024x595.png

(4)

36

masyarakat di Serawak dan Sabah tentang gagasan pendirian Federasi Malaysia dan perlunya pemerintah Federal dalam hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan serta Islam sebagai agama resmi yang diterima.37

Sepanjang Februari hingga April 1962, Komisi telah bertemu lebih dari 4.000 orang dan menerima 2.200 memorandum dari berbagai kelompok yang terdiri dari partai politik, anggota Pemerintah dan Majelis Legislatif, para pemimpin, suku, pemimpin agama, serikat pekerja dan anggota masyarakat yang memberikan pandangan mereka dan menunjukkan bahwa 80 persen populasi Serawak dan Kalimantan Utara mendukung pembentukan Malaysia.38 Gambar di bawah menunjukkan foto Penandatanganan Laporan Cobbold dari Komisi Penyelidikan.

Gambar 2.3 Penandatanganan Laporan Cobbold dari Komisi Penyelidikan, Kalimantan Utara dan Serawak, di Knebworth House, London pada 21 Juni 1962. dari sebelah kiri Sir David Watherston, Sir Anthony Abell, Lord Cobbold di tengah, mantan gubernur Bank of England Dato 'Wong Pow Nee, Encik Mohd Ghazali bin Shafie, mewakili pemerintah Malaya, dibelakang wakil pemerintah Inggris Bapak H. Harris bertindak sebagai Sekretaris.39

37 Formation of Malaysia 16 September 1963, Op. Cit.. 38 Formation of Malaysia 16 September 1963, Op. Cit..

(5)

37

Laporan hasil survei Komisi Cobbold diserahkan kepada Pemerintah Inggris dan Pemerintah Federasi Malaya pada 21 Juni 1962. Pada tanggal 31 Agustus 1963 perwakilan pemerintah Inggris, Federasi Malaya, Sabah, Serawak dan Singapura menandatangani perjanjian untuk membentuk Federasi Malaysia namun Brunei tidak ikut menandatangani dan memilih untuk tidak bergabung. Federasi Malaysia memproklamasikan kemerdekaannya pada 16 September 1963.40 Gambar di bawah menunjukkan peta negara koloni Inggris yang diwacanakan menjadi Federasi Malaysia.

Gambar. 2.4 Peta Wilayah kolono Inggris.41

40 Formation of Malaysia 16 September 1963, Op. Cit.. 41

https://2.bp.blogspot.com/-FpqT7Lzk5Ps/VKjhHKaiDOI/AAAAAAAABEI/l2Dxg_vRlk8/s1600/1946_British_Colonies_of_ Malaya_Singapore_Serawak_North_Boneo_and_Brunei.png

(6)

38

2.1.1.2 Polemik Masuknya Sabah kedalam Federasi Malaysia Ketika Federasi Malaysia didirikan, Indonesia dan Filipina menolak temuan Komisi Cobbold karena sensus tidak dilakukan secara menyeluruh atau hanya perwakilan tokoh tertentu saja. Kemudian terjadi Manila Accord 1963 yang diadakan oleh pertemuan tiga pihak di Manila antara Presiden Sukarno, Presiden Diosdado Macapagal, dan PM Tunku Abdul Rahman yang menyepakati pengajuan petisi ke PBB untuk mengirim kembali komisi penyelidikan. Sebagai gantinya, Indonesia dan Filipina tidak keberatan terhadap pembentukan Federasi Malaysia jika komisi baru menemukan opini publik yang mendukung federasi.4243 Gambar di bawah menunjukkan foto berlangsungnya penandatanganan Manila Accord 1963 oleh Presiden Sukarno, PM Tunku Abdul Rahman Putra dan Presiden Diosdado Macapagal.

Gambar 2.5 Manila Accord 1963 yang ditandatangani oleh Presiden Sukarno, PM Tunku Abdul Rahman Putra dan Presiden Diosdado Macapagal.44

42 Teguh Setiawan. M Irwan Ariefyant . Republika. Siapa yang Berhak Atas Sabah? Ini Klaim

Malaysia. Diakses dalam

https://www.republika.co.id/berita/mjhlt5/siapa-yang-berhak-atas-sabah-ini-klaim-malaysia (15/12/2019,21:38 WIB)

43 Philip Mathews, 2014, Chronicle of Malaysia: Fifty Years of Headline News, 1963-2013,

Editions Didier Millet, 2014 hal. 29

44

http://3.bp.blogspot.com/-4SJJ5Xblbp8/UWv37n7B2lI/AAAAAAAACoU/lZ4GkYv941Q/s640/314736_249734445059045 _7635343_n.jpg

(7)

39

Pada 15 Agustus 1963 hingga 5 September 1963, PBB segera membentuk misi ke Kalimantan yang terdiri dari diplomat-diplomat Argentina, Brasil, Sri Lanka, Cekoslovakia, Ghana, Pakistan, Jepang, dan Yordania. Misi delegasi PBB mewajibkan menuliskan laporannya langsung ke sekjen PBB. Komisi menemukan mayoritas mendukung gagasan bergabung dengan Malaysia pada 14 September 1963 dengan hasil yang sama seperti Cobbold Comission. Indonesia dan Filipina tetap menolak laporan komisi, kemudian Sukarno memicu konfrontasi dengan Malaysia sedangkan Filipina menyusun rencana menstabilisasi Sabah dengan memanfaatkan dua suku loyalis Kesultanan Sulu yaitu Tausug dan Sema.45

Pada Inti pada pasal 11 Manila Accord 1963 Indonesia dan Filipina menyatakan bahwa mereka akan menyambut baik pembentukan Malaysia asalkan dukungan orang-orang di wilayah Kalimantan dipastikan oleh otoritas independen dan tidak memihak yaitu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau perwakilannya.46 Pada Penandatanganan Manila Accord 1963 yang terdaftar di PBB sebagai perjanjian nomor 8029, Perdana Menteri Federasi Malaysia Tunku Abdul Rahman setuju bahwa klaim Sabah Filipina tidak akan dipadamkan oleh Federasi Malaysia yang akan dibuat pada 16 September 1963. Klaim Filipina tertuang pada Paragraf 12 dari Manila Accord 1963 yang disetujui dan ditandatangani oleh Filipina, Malaysia dan Indonesia. 47

45 Philip Mathews, Op. Cit.

46 No. 8029. Manila Accord1 Between The Philip Pines, The Federation Of Malaya And Indo

Nesia. Signed At Manila On 31 July 1963,United Nation, Diakses dalam:

https://treaties.un.org/doc/Publication/UNTS/Volume%20550/volume-550-I-8029-English.pdf (17/10/2019,23:31 WIB)

47 On Manila Accord of 1963: Malaysia prefers to lose 'national honour' than to lose Sabah,

(8)

http://defenders-philippine-40

2.1.1.3 Pentingnya Sabah bagi Malaysia

Selain alasan bahwa Sabah merupakan warisan Malaysia dari Inggris, tentu terdapat keuntungan lain atau kontribusi Sabah terhadap kemajuan Malaysia. Ekonomi di Sabah bergantung pada industri ekspor komoditas kayu, sektor pertanian, pariwisata dan manufaktur. Sedangkan komoditas utama yaitu: minyak bumi, minyak kelapa sawit dan kakao yang diekspor ke luar negeri. Karena sumber daya alam yang kaya dari negara, hampir 1/7 dari tanah di daerah Sabah cocok untuk mengembangkan sektor pertanian.48 Gambar di bawah menunjukkan peta wilayah negara bagian Sabah.

Gambar 2.6 Peta Wilayah negara bagian Sabah.49

sovereignty.blogspot.com/2013/04/signing-of-manila-accord-1963-on-31st.html (11/05/2020,02:04 WIB)

48 Kerajaan Negeri Sabah , Ekonomi, Sabah Gov, diakses dalam

http://www.sabah.gov.my/cms/?q=ms/content/ekonomi (12/5/2020,02:09 WIB)

(9)

41

Tentu dengan berbagai manfaat Ekonomi, legitimasi Politik Malaysia akan menimbulkan efek berantai dari kemenangan mempertahankan Sabah dari klaim negara lain. Sabah yang memiliki luas 72.500 kilometer persegi tentu berkontribusi banyak dalam mempengaruhi kondisi geopolitik di Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Filipina. Luas wilayah sabah mempengaruhi jangkauan wilayah kekuasaan laut, dan udara karena wilayah ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) laut negara Malaysia dihitung berdasarkan 200 mil dari titik daratan terluar. Di masa depan Malaysia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan klaim terhadap wilayah Indonesia maupun Filipina dengan menggunakan strategi dan diplomasi yang matang.

Kebutuhan militer merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mahal, tentunya dibutuhkan sokongan dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan keamanan, militer dan alutsista. Kedaulatan dan keamanan nasional perlu dijaga dengan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, teknologi, alutsista dan dukungan domestik yang mumpuni. Oleh karena itu, jaminan perlindungan negara akan memberikan rasa keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan sehingga negara akan terkontrol. Rangking kekuatan Militer Malaysia menurut GFP (Global Fire Power) menempati posisi 41 dengan nilai power indeks 0,6523 pada tahun 2019.50

50 GFP, 2019 Military Strength Rangking, diakses dalam

(10)

42

Ketika Negara maju dan kuat secara ekonomi, politik dan sosial maka akan meningkatkan daya tawar atau Bargaining Power di kancah dunia sehingga membantunya untuk mempermudah melakukan diplomasi dan negosiasi dengan negara lain untuk mendapat kepentingan nasional. Oleh karena itulah Malaysia tidak akan dengan mudah dan akan terus mempertahankan Sabah dari klaim atau ancaman luar negeri terutama dalam konteks skripsi ini dari kesultanan Sulu.

2.1.2 Sabah dalam Perspektif Filipina

Posisi Filipina sesuai dengan Manila Accord 1963 Paragraf 12 yang disetujui dan ditandatangani oleh Filipina, Indonesia dan Malaysia menyatakan bahwa Filipina menegaskan posisinya mengeklaim Sabah tentang dimasukkannya

North Borneo di Federasi Malaysia. Para Menteri mencatat klaim Filipina dan hak

Filipina untuk terus mengejar hal itu sesuai dengan hukum internasional dan prinsip penyelesaian perselisihan pasif. Filipina setuju bahwa dimasukkannya Kalimantan Utara ke dalam Federasi Malaysia tidak akan mengurangi klaim Filipina. Dalam konteks hubungan dekat antar negara, ketiga negara yaitu Indonesia, Filipina dan Malaysia sepakat mengerahkan upaya mereka untuk membawa klaim ke solusi yang adil dan cepat dengan cara-cara damai, seperti negosiasi, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian yudisial.51

51 On Manila Accord of 1963: Malaysia prefers to lose 'national honour' than to lose Sabah,

Defenders Of Philippine Sovereignty, diakses dalam http://defenders-philippine-sovereignty.blogspot.com/2013/04/signing-of-manila-accord-1963-on-31st.html (11/05/2020,02:04 WIB)

(11)

43

Setiap presiden yang terpilih dan menjabat di awal-awal pelantikannya, Kesultanan Sulu mengirimkan delegasinya untuk menyampaikan pesan bahwa Kesultanan Sulu menyerahkan perjuangan Sabah kepada Pemerintah Pusat Filipina. Terakhir Kesultanan Sulu mengirim pesan kepada Presiden Benigno Aquino. Jamalul Kiram III mengirim surat melalui Agbimuddin Kiram kepada Presiden Aquino pada 28 Juni 2010, dua hari sebelum Aquino mengambil sumpahnya sebagai Presiden. Dalam Surat itu, Jamalul Kiram III menyatakan pendirian klannya atas klaim Filipina yang mengklaim negara bagian Sabah di Malaysia timur dan proses perdamaian di Muslim Mindanao.52

2.1.3 Sabah dalam Perspektif Kesultanan Sulu

Kesultanan Sulu memandang Sabah sebagai wilayahnya berdasarkan sejarah karena Sabah yang terletak di Kalimantan Utara dulu oleh Kesultanan Sulu disewakan kepada perusahaan Inggris. Berikut sejarah Sabah yang di pegang teguh Kesultanan Sulu dalam Klaimnya terhadap Sabah Sabah dari Malaysia.

2.1.3.1 Berpisahnya Sabah dari Kesultanan Sulu

Kedatangan Spanyol ke Filipina yang dipimpin oleh Miguel López de Legazpi pada tahun 1565 mendirikan koloni San Miguel di pulau Cebu mencoba menaklukkan kelompok-kelompok Muslim di Filipina Selatan dan melakukan pertempuran yang dikenal dengan perang Moro yang berlangsung mulai dari tahun 1578 hingga tahun 1898 antara pemerintah kolonial Spanyol dan kaum Muslim di Mindanao.53

52 Arlyn dela Cruz, What’s inside Kiram’s lost letter to Aquino, Philippine Daily Inquirer, diakses

dalam https://newsinfo.inquirer.net/366817/whats-inside-kirams-lost-letter-to-aquino

(12)

44

Pada awal abad ke-17, Sultan Kudarat dari Maguindanao membentuk Konfederasi yang terdiri dari Maranao, Maguindanao, Tausug (Kesultanan Sulu) dan kelompok Muslim lain yang wilayahnya membentang dari Teluk Davao ke Dapitan di semenanjung Zamboanga Filipina Selatan. Beberapa serangan Spanyol terhadap Konfederasi Kesultanan Islam selalu gagal, namun pada 1 Januari 1638 Spanyol dengan 80 kapal dan 2000 tentara berhasil mengalahkan Tausug dan menduduki Jolo hingga tahun 1646. Pada 1737 Sultan Alimud Din I menandatangani perjanjian damai permanen dengan Spanyol.54

Gambar. 2.7 Peta Wilayah Persekutuan Kesultanan dan Spanyol.55

Karena Spanyol sudah mengalahkan Kesultanan Sulu, maka seluruh wilayah Kesultanan Sulu di klaimnya. Namun klaim kedaulatan Spanyol tidak pernah diakui oleh Britania Raya dan Jerman. Pada tahun 1878 terjadi perjanjian

54 Ibid.

55https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Moro_Sultanates_%28Philippines

(13)

45

British North Borneo Treaties 1878 yang intinya berisikan Kesultanan Sulu melalui

Sultan Mohamet Jamal Al Alam memberikan wilayahnya di Kalimantan Utara untuk Perusahaan Inggris dengan imbalan membayar biaya kompensasi kepada Sultan Sulu berjumlah jumlah uang 5000$ per tahun dengan syarat tidak akan pernah dialihkan ke negara atau perusahaan asing lain.56

Gambar 2.8 Alrfed Dent, Pendiri British North Borneo.57

Kesultanan Sulu mencoba melindungi Kalimantan Utara melalui British

North Borneo Treaties 1878 dengan menyewakan Sabah kepada perusahaan Inggris

supaya tidak jatuh ke tangan Spanyol Gambar di atas menunjukkan Foto salah satu tokoh perwakilan perusahaan Inggris yang berperan dalam perjanjian antara Inggris dengan Kesultanan Sulu dalam penyewaan wilayah Kalimantan Utara.

56 British North Borneo Treaties, 1878, diakses dalam:

http://www.lawnet.sabah.gov.my/Lawnet/SabahLaws/Treaties/GrantBySultanOfSuluOfTerritories AndLandsOnTheMainlandOfTheIslandOfBorneo.pdf (20/10/2019,00:59 WIB)

57

(14)

46

Gambar di bawah menunjukkan logo perusahaan Inggris dan peta wilayah Sabah yang dikelolanya..

Gambar 2.9 Logo British North Borneo.58

Gambar 2.10 Peta Wilayah British North Borneo.59

58 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3d/BNBCC-Logo.png 59

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/03/BritishNordBorneo- AreaOfTheCharteredCompanysProperty.PNG/800px-BritishNordBorneo-AreaOfTheCharteredCompanysProperty.PNG

(15)

47

Gambar dibawah menunjukkan Sultan Sulu yang menyewakan Kalimantan Utara kepada perusahaan Inggris pada tahun 1878.

Gambar 2.11 Sultan Mohamet Jamal Al Alam pada 1881.60

60

https://www.alamy.com/thumbsImages.aspx?url=https://c7.alamy.com/comp/P74K54/the-late- mahomet-jemalal-alam-sultan-of-the-sulu-islands-digital-improved-reproduction-from-an-original-print-from-the-year-1881-P74K54.jpg&imageref=P74K54

(16)

48

Gambar 2.12 Kekalahan Kesultanan Sulu atas Spanyol.61

Gambar di atas menunjukkan rentetan serangan Spanyol untuk mengalahkan Kesultanan Sulu. Kemudian terjadi Protocol Madrid 1885 di Madrid Spanyol yang berisikan tentang perjanjian antara Inggris, Jerman dan Spanyol untuk mengakui kedaulatan Spanyol atas Kepulauan Sulu dan sebaliknya Spanyol menghentikan klaim atas wilayah Kalimantan, semua klaim kedaulatan Kesultanan Sulu di Kalimantan dan yang terdiri dari pulau Balambangan, Banguey, dan Malawali, telah menjadi wilayah yang dikelola oleh British North Borneo Company yang menjadi awal dari terpisahnya status administratif kesultanan Sulu atas Sabah.62

61

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1d/1848-1899_sulu_ph.jpg/880px-1848-1899_sulu_ph.jpg

62 British North Borneo, 1885.Protocol Of 1885, diakses dalam:

http://www.lawnet.sabah.gov.my/Lawnet/SabahLaws/Treaties/Protocol%28Madrid%29.pdf (20/10/2019,01:02 WIB)

(17)

49

2.1.4 Klaim Sabah antara Malaysia dan Kesultanan Sulu Berdasarkan Hukum Internasional

Menurut hukum internasional, ada beberapa cara perolehan teritorial antara lain melalui penaklukan, resolusi dan penyerahan. Penaklukan atau aneksasi diakui sebagai metode akuisisi teritorial di masa lalu tetapi telah dianggap ilegal di bawah hukum internasional sejak Piagam PBB diberlakukan pada tahun 1945. Oleh karena itu, metode yang paling memungkinkan untuk Sabah yaitu melalui penyerahan dan resolusi. Penyerahan dan resolusi yaitu negara dapat memperoleh kedaulatan atas suatu wilayah tertentu jika kedaulatan tersebut ditransfer atau diserahkan kedaulatannya kepada pihak lain. Jika Perjanjian British North Borneo 1878 diadopsi maka jelas bahwa kedaulatan atas Sabah dialihkan pada tahun 1878 oleh Kesultanan Sulu ke Inggris yang kemudian dilanjutkan diserahkan ke Malaysia.63

Dalam hukum internasional, resolusi mengacu pada perolehan kedaulatan melalui pelaksanaan kedaulatan yang sebenarnya, dipertahankan untuk jangka waktu yang wajar dan berlaku tanpa keberatan dari negara mana pun. Oleh karena itu pada Komisi Cobbold dan Komisi PBB pada 1963, Kesultanan mungkin tidak dapat mengklaim kedaulatan atas Sabah karena Malaysia sejak 1963 menerapkan resolusi dan mengelola Sabah dengan konsistensi tanpa keberatan dari anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).64

63 Mohd Hazmi bin Mohd Rusli, Muhamad Azim bin Mazlan, CO13043 Sultan of Sulu’s Sabah

Claim: A Case of ‘Long-Lost’ Sovereignty?, RSIS, diakses dalam

https://www.rsis.edu.sg/rsis-publication/rsis/1933-sultan-of-sulus-sabah-claim/#.X5BYVdAzbIV (21/10/2020 22:50 WIB)

(18)

50

Namun yang lebih menarik adalah Malaysia setiap tahun masih rutin membayar sewa Sabah ke Kesultanan Sulu walaupun bukan berarti Malaysia mengakui Kesultanan Sulu memiliki Sabah. Menurut penulis, hal ini dilakukan sebagai usaha resolusi konflik untuk menghindari konflik di masa mendatang demi menjaga keamanan dan kestabilan regional sebagaimana sikap umum negara-negara ASEAN menyelesaikan konflik selalu menggunakan status Quo.

Malaysia sejak Komisi Cobbold dan Komisi PBB pada 1963 telah membentuk pemerintahan yang berfungsi untuk mengelola Sabah dan juga dengan pengakuan masyarakat internasional sebagai bagian dari Malaysia.65 Pemerintah Filipina berturut-turut telah mengangkat masalah klaim atas Sabah dengan pemerintah Malaysia di berbagai forum regional dan internasional. Filipina juga membawa ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag untuk arbitrase, namun pemerintah Malaysia tetap menolak dengan alasan Sabah telah menjadi bagian integral dari Malaysia melalui proses konstitusional dan demokratis.66

Pada 3 Maret 2013 setelah bentrokan terjadi, Presiden Aquino ingin Royal

Army of Sulu untuk kembali ke Filipina karena tindakan Terorisme kelompok

Jamalul Kiram III melanggar Konstitusi dan kejahatan menghasut untuk memberontak. Presiden Aquino tetap mematuhi sumpah jabatannya bahwa dia akan membela Konstitusi dan menerapkan hukum negara dengan mengejar klaim teritorial kita atas Sabah. Pada Undang-undang Republik No. 5446 yang disahkan

65 Ibid.

66 G James, How Philippines will eventually take Sabah, Malaysia Kini, diakses dalam

(19)

51

pada tahun 1968 tidak pernah dicabut, dan Bagian 2 menyatakan: Pengertian garis pangkal laut teritorial Kepulauan Filipina sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini dengan tidak mengurangi penggambaran garis pangkal laut teritorial di sekitar wilayah Sabah, yang terletak di Kalimantan Utara, di mana Republik Filipina memiliki memperoleh kekuasaan dan kedaulatan.67

Pengadilan Internasional PBB (ICJ) mengasumsikan yurisdiksi atas sengketa wilayah tertentu hanya jika kedua pihak setuju untuk melakukannya atau jika kedua negara memiliki perjanjian yang mengharuskan mereka untuk menyetujui yurisdiksi ICJ.68 Leila de Lima seorang sekretaris di Departemen Kehakiman Filipina (DOJ) mengatakan bahwa pemerintah tidak mengesampingkan untuk membawa sengketa teritorial Sabah ke Mahkamah Internasional di Den Haag, sebelum itu pemerintah butuh waktu untuk mempelajarinya dengan cermat dan tidak ingin merusak persahabatannya dengan Malaysia.69

2.2 Hubungan Sulu dengan Malaysia dan Filipina di Era Modern Kesultanan Sulu dalam posisinya di Filipina sebagai negara otonomi khusus, oleh karena itu Kesultanan Sulu pada awalnya menyerahkan perjuangan Sabah ke Filipina sebagai negara yang menaunginya. Berikut adalah posisi hubungan Kesultanan Sulu dengan Filipina dan Malaysia di era modern.

67 Bring Sabah issue to the International Court of Justice now , Rigoberto Tiglao, Diakses dalam

https://rigobertotiglao.com/2013/03/03/bring-sabah-issue-to-the-international-court-of-justice-now/ (26/10/2020 01:56 WIB)

68 Ibid.

69 Manila may take Sabah claim to ICJ, Daily Express, diakses dalam

(20)

52

2.2.1 Hubungan Kesultanan Sulu dengan Filipina

Kesultanan Sulu termasuk daerah otonomi pada konstitusi Filipina bersama dengan daerah Islam lainya pada August 1, 1989 ke dalam Autonomous Region in Muslim Mindanao (ARMM). Pada Undang-undang Eighth Congress Republic Act

No. 6734, 1 August 1989, An Act Providing For An Organic Act For The Autonomous Region in Muslim Mindanao membahas bahwa Masyarakat Daerah

Otonom Muslim Mindanao membentuk Pemerintahan Daerah Otonom yang mencerminkan cita-citanya dalam kerangka konstitusi, kedaulatan bangsa serta keutuhan wilayah Republik Filipina dan untuk mengamankan diri mereka sendiri dan keturunan mereka berkat otonomi, demokrasi, perdamaian, keadilan dan kesetaraan dan mengumumkan Undang-undang Organik ini melalui Kongres Filipina.70

Pada Pasal I bagian 1 membahas terkait Nama Daerah Otonomi di Muslim Mindanao sedangkan pada Bagian 2 membahas tujuan pembentukan Daerah Otonomi di Muslim Mindanao untuk memberikan struktur dasar pemerintahan dalam kerangka Konstitusi dan kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah Republik Filipina, dan untuk memastikan perdamaian dan persamaan di depan hukum semua orang di Daerah Otonomi.71

70 An Act Providing For An Organic Act For The Autonomous Region In Muslim Mindanao,

Lawphil, Diakses dalam https://lawphil.net/statutes/repacts/ra1989/ra_6734_1989.html (22/10/2020 10:50 WIB)

(21)

53

Pada Pasal II membahas Area dan Kursi Pemerintah Daerah Otonomi. Bagian 1 pada poin 1 membahas bahwa Daerah Otonomi di Muslim Mindanao yang akan terdiri dari provinsi dan kota yang memberikan suara dengan baik dalam pemungutan suara. Sedangkan pada poin 2 membahas wilayah Otonomi yaitu di Provinsi Sulu, Basilan, Cotabato, Davao del Sur, Lanao del Norte, Lanao del Sur, Maguindanao, Palawan, Cotabato Selatan, Sultan Kudarat, Tawi-Tawi, Zamboanga del Norte, dan Zamboanga. del Sur, dan kota Cotabato, Dapitan, Dipolog, General Santos, Iligan, Marawi, Pagadian, Puerto Princesa, dan Zamboanga. Pada Bagian 2 membahas Majelis Legislatif Daerah pada pemerintahan Daerah Otonomi Muslim Mindanao.72

2.2.1.1 Jenis Otonomi Daerah Kesultanan Sulu

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jenis Otonomi Daerah Kesultanan Sulu yaitu Otonomi Material yang berarti kewenangan daerah otonom itu dibatasi dan terperinci apa saja yang berhak diatur dan diurusnya. Jadi apabila suatu urusan pada substansinya dinilai dapat menjadi urusan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah pada hakikatnya tidak akan mampu menyelenggarakan urusan tersebut.73

72 Ibid.

73 Dewi Kartika Sari, Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima Di Kota Tegal, Universitas Muhamadiyah Purwakarta, Diakses Dalam

Http://Repository.Ump.Ac.Id/2360/3/Bab%20ii_Dewi%20kartika%20sari_Hukum%2711.Pdf (02/11/2020 22:23 Wib)

(22)

54

Struktur politik dan sistem peradilan ARMM memiliki bentuk kesatuan pemerintah dan tidak memiliki Parlemen sendiri untuk membuat Undang-undang. Di ARMM, penduduk memilih gubernur dan wakil gubernur daerah mereka. Gubernur daerah memiliki Kabinet dan dewan penasihatnya sendiri. Kekuasaan legislatif terletak pada majelis legislatif daerah yang terdapat 24 anggota dan dipilih oleh rakyat. Pada hukum dan Peradilan, ARMM memberikan yurisdiksi pengadilan syariah atas kasus-kasus yang melibatkan umat Islam di wilayah tersebut. Namun hukum kesukuan masih berlaku untuk sengketa masyarakat adat di wilayah tersebut.74

Pejabat pemerintah daerah di bawah ARMM masih mengandalkan bantuan dari pemerintah Filipina yang mengakibatkan ketergantungan ARMM pada pemerintah nasional dalam anggaran tahunannya. ARMM mencakup lima provinsi utama yakni Basilan, Lanao del Sur, Maguindanao, Sulu, dan Tawi-Tawi. Pemerintah pusat Filipina akan bertanggung jawab atas pertahanan dan keamanan ARMM. Polisi Nasional Filipina juga akan mengatur, memelihara, dan mengawasi Kantor Regional Polisi untuk menegakkan hukum.75

Pada 12 September 1962 yaitu masa pemerintahan Presiden Diosdado Macapagal, pemerintah Filipina mengklaim wilayah Kalimantan Utara, karena kedaulatan penuh, hak milik dan kekuasaan atasnya "diserahkan" oleh ahli waris Sultan Sulu, Muhammad Esmail E. Kiram I ke Filipina sebagai suatu negara yang

74 Pizaro Gozali, Sejumlah Perbedaan Otonomi Barmm Dan Armm Pada Bangsamoro, Anadolu

Agency, Diakses Dalam Https://Www.Aa.Com.Tr/Id/Dunia/Sejumlah-Perbedaan-Otonomi-Barmm-Dan-Armm-Pada-Bangsamoro/1374488 (02/11/2020 22:23 WIB)

(23)

55

menaungi kesultanan Sulu.76 Sultan Mohammad Esmail Kiram bertemu dengan Wakil Presiden sekaligus Menteri Luar Negeri Filipina Emmanuel Pelaez untuk menyerahkan kekuasaan dan kedaulatan atas Sabah kepada Pemerintah Filipina. Kesepakatan serupa juga ditandatangani tahun 1969 dilakukan dan ditujukan kepada Pemerintah Filipina yang kemudian secara resmi memperjuangkan kembalinya Sabah dari Malaysia.77

Pada 28 Juni 2010, dua hari sebelum Aquino mengambil sumpahnya sebagai Presiden, Jamalul Kiram III mengirim surat melalui Agbimuddin Kiram kepada Presiden Aquino. Dalam Surat itu, Jamalul Kiram III menyatakan pendirian klannya atas klaim Filipina yang mengklaim negara bagian Sabah di Malaysia timur dan proses perdamaian di Muslim Mindanao.78 Jamalul Kiram III mengatakan dukungan klannya untuk pemerintahan Aquino yang baru dan rencananya terkait pembentukan Dewan Pemerintahan Kerajaan Tertinggi Sementara (ISRRC) di bawah kesultanan Sulu dan Kalimantan Utara sebagai hasil dari serangkaian konsultasi di Simunul, Tawi- Tawi, Sulu dan Kawit pada 20, 25 dan 26 Juni 2010.79

76 Sultan Mohammad Esmail Kiram Sultan Of Sulu, Cession and Transfer of the Territory of

North Borneo by His Highness, Sultan Mohammad Esmail Kiram, Sultan of Sulu, Acting with the Consent and Aprroval of the Ruma Bechara, in Council Assembled, to the Republic of the Philippines, officialgazette, diakses dalam

https://www.officialgazette.gov.ph/1962/04/24/cession- and-transfer-of-the-territory-of-north-borneo-by-his-highness-sultan-mohammad-esmail-kiram-sultan-of-sulu-acting-with-the-consent-and-aprroval-of-the-ruma-bechara-in-council-assembled-to/ (22/10/2020, 15:43 WIB)

77Egidius Patnistik, Liku-liku Sejarah Klaim Sabah, Kompas, diakses dalam

https://money.kompas.com/read/2013/03/06/08064895/liku-liku.sejarah.klaim.sabah?page=all (11/05/2020,22:02 WIB)

78 Arlyn dela Cruz, What’s inside Kiram’s lost letter to Aquino, Philippine Daily Inquirer, diakses

dalam https://newsinfo.inquirer.net/366817/whats-inside-kirams-lost-letter-to-aquino

(24)

56

2.2.2 Hubungan Kesultanan Sulu dengan Malaysia

Tidak ada hubungan khusus antara Malaysia dengan Kesultanan Sulu kecuali terkait dengan Sabah. Malaysia mewarisi Sabah dari Inggris dan mewajibkannya untuk membayar ke Kesultanan Sulu setiap tahun dalam jumlah 5.300 Malaysia ringgit sesuai dengan Perjanjian Perusahaan Inggris 1987. Duta besar Malaysia untuk Manila Mohamed Taufik pada tahun 2003 bahkan pernah mengkonfirmasi pengaturan negosiasi ulang bahwa telah membayar 5.000 ringgit ke keluarga Kiram, sewa masih dibayar tetapi itu tidak berarti Malaysia mengakui kepemilikan Kesultanan Sulu atas Sabah. Hingga tahun 2013, Kedutaan Malaysia di Manila masih memberikan pembayaran tahunan 5.300 ringgit.80

Pada 2010, Dr Ebrahim Sa'ad, mantan duta besar Malaysia untuk Filipina pergi ke Sulu menemui Jamalul Kiram III di Desa Maharlika dan menawarkan untuk negosiasi ulang dengan menyewa Sabah selama 100 tahun dengan menaikkan tawaran dari 70.000 peso atau 5300 ringgit ke harga 300,000 peso atau 27,000 ringgit per tahun. Sultan Jamalul Kiram III menolak tawaran Malaysia untuk sewa jangka panjang Sabah dan mengatakan bahwa “Sabah tidak untuk dijual” kata Dr Fatima Celia Kiram istri kedua sultan Jamalul Kiram III.81

80 Web Master, Op. Cit.

(25)

57

2.2.3 Kesimpulan Hubungan Kesultanan Sulu dengan Filipina dan Malaysia atas Klaim Sabah

Kesultanan Sulu termasuk daerah otonomi pada konstitusi Filipina maka hubungan Internasional Kesultanan Sulu menjadi tanggung jawab dan juga diwakilkan oleh Filipina sebagai negara Induknya. Klaim Kesultanan Sulu atas Sabah diserahkan ke Pemerintah Filipina kepada Presiden di setiap periodenya dan Kesultanan Sulu terus Mendukung Klaim Filipina atas Sabah. Hubungan antara Malaysia dengan Kesultanan Sulu hanya sebatas Negara yang membayar sewa Sabah kepada Kesultanan Sulu namun bukan berarti Malaysia mengakui Sabah adalah milik Kesultanan Sulu. Walaupun secara kedaulatan dan Hukum Internasional, jelas Sabah adalah wilayah kedaulatan Malaysia yang diakui oleh dunia Internasional.

Filipina dalam memperjuangkan Sabah masih memperhitungkan hubungan internasional dengan Malaysia supaya tidak terjadi gangguan politik, ekonomi dan militer antar negara Filipina dan Malaysia. Filipina masih mengedepankan resolusi konflik melalui jalur diplomasi, negosiasi dan hukum internasional yang damai untuk menghindari konflik dengan Malaysia. Malaysia dalam upayanya untuk mencegah terjadinya konflik di masa depan masih membayar uang sewa dan juga berusaha untuk memperbarui perjanjian dengan memperpanjang biaya sewa. Hal ini dilakukan Malaysia untuk menjaga supaya Kesultanan Sulu tidak menyerang Sabah atau terciptanya wilayah yang aman dan stabil di Sabah.

Gambar

Gambar  2.3  Penandatanganan  Laporan  Cobbold  dari  Komisi  Penyelidikan,  Kalimantan Utara dan Serawak, di Knebworth House, London pada 21 Juni 1962
Gambar 2.5 Manila Accord 1963 yang ditandatangani oleh Presiden Sukarno, PM  Tunku Abdul Rahman Putra dan Presiden Diosdado Macapagal
Gambar 2.6 Peta Wilayah negara bagian Sabah. 49
Gambar 2.8 Alrfed Dent, Pendiri British North Borneo. 57
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kepadatan arus listrik pada suatu media yang dialiri arus listrik searah merupakan fungsi bernilai vektor dari suatu vektor posisi, sehingga dapat

Jatiwangi Cikedokan (Sebelah Selatan Kaw. Cikedokan, Cikarang Barat, Kab. Raya Imam Bonjol No. Taman Harapan Baru Raya Blok R -1 No. Pilar Sukatani No. Raya Perjuangan No. Raya

Berdasarkan hasil pengujian sistem pengunci pintu memanfaatkan jaringan wifi menggunakan smartphone yang disimulasikan pada maket rumah maka dapat diambil

Menurut bapak/ibu, berikan penilaian perbandingan kriteria biaya konstruksi, kemudahan pelaksanaan, dan keawetan pada pekerjaan pasangan dinding.. • Keawetan 2x lebih penting

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dasar atau alasan dari penghargaan yang diperoleh oleh perusahaan baik berdasarkan pengumuman The Indonesia

pragmatik adalah makna yang terikat konteks, atau dengan kata lain mengkaji..

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa balita yang diberikan ASI eksklusif mempunyai kekebalan tubuh yang lebih kuat dan terjadi penurunan

Pengertian umum liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak