DAI-TAR
iSI
-
Edisi Volume :Minihsr Situmorrng, Maridut Sinrga. dan Alt0a JuDirr I
Ef€linvltas Inoyasi Pembelataran Untuk Meninghatkan pres-tasr Belatar Mahasrswa pada MataKuliah Ktmia Analitik ll
Sukirno Metode Pcngembanqar \1alcr Aplikasr dala[t
Pembelaiaran dr l,olitekllrk
R Mursid : Perscpsr Warga Belatar dan lrergekllaan pK|tvl
'lerhadap
Kompetens, Las l]abrikasr l-ogam l]erorEnlasi
pada
.
Kecakapan Hidup dan Berhasiskan Produksr.
Rrsita Purb. . Pengaruh Pcndidikan cizi pada lbu Terhadap
Penlngldlan Konsumst Ilan (Prolern Hewafl) dan Status Gizi
Andi Balita dr Dacrah Nela)an Kola Semarang
Elizan N.inggohn Molrvasi Kursistcr dalam Mengikutr Klisus Komputrr Drlrnjau dari La(ar Belakang Pendidikan dan SIah,\ PL.keriaan
di
YayaJan Pendiditan YANADA Medan13,
(l),
Scptembe r 2006Pargaultn Sirgian Pengaruh Pendckatan McnBrtar Cara BelaJat Siswa Altil (CBSA) dan Eksposrrori
s.i,
t-ocus olaontrol leth
ap
Kemampuan Siswa B€rpilir Il)gis Memecahkar Masalah Lrngkungan HidupBaso lnttng Slpp.ik
i
Pcngaruh Metode P.jmccahan Masalah Icrladap Hasil Belajar Matematrk.H. Ishrrtinto dan Mrrjr Si.orrt : Berbagai Fakll)r ).og
Merhpengaruhi Efekrivitas Keria Dosen
lallirdungan
ll-lellotung
Keleranrntlan M<nult:, Komposrs| Studi korelasr Kemampuan Anahsts TalLs d.nMotivasi Menulis dcngan Keterampi,an Menulis Komposisi
Jurnal
Penelitian
BIDANG PENDIDIKAN
Vol.
l,${omor,
l,
Septcmber 2006ISSN : 0852
-
0151Akreditasi No t 23alDlKTl/Kepl2004
Pembina :
Prof. Dr. Hj. Djanius Djamin, S.H, M.S. (Rektor Unimed) Drs. Hasudungan Sinaga, M.S. (Purek I Unimed) Dra. Setianna Simorangkir, M.A. (Purek IV Unimed)
Ketua DerYan Editor Prof. Dr.Abdul Muin Sibuea, M.Pd
Sekretaris Dewan Editor Dr. Yusri, M.Pd
Delrao Editor
Prof Dr. Idrus Affaadi, S.H. (UPD Prof Drs.Syahron Lubis, M.Ed, Ph.D (LNP)
Prof Drs. Suhaili Ibnu, M.A, Ph.D (UM) Prol Dr. Amrin Saxagih, M.A (UNIMED)
Prof Dr. H. Anas Yasin, M.A ([INP) Prof Dr. Amat Mukhadis, M.Pd. (UM)
Dr. Ismet Basuki, M.Pd GTNESA) Dr. Muhammad Badlan, M.Pd (UNIMED)
Dr. Ran an Silaban, M.S (UNIMED)
Editor Teknik
Drs.Kms.Muhammad Arnin Fauzi, M.Pd Drs. Dadang Mulyana, M.Pd Drs. I Wayan Dirgayasa, M.Hum
Alarnat Redaksi Tata Usaha : Gedung Lembaga Penelitian IJNIMED Lantai II, Jln.Willem Iskandar Pasar V X4edan 20221 Telp. (061) 66367 57;Fax (161) 6613319, 66t4OO2
Email : lpunimed@indo.net.id
Penyunting melerima sumbangan aftikel yang belum pemah dipublikasikan dalam media tain. Naskah diketik di atas kertas HVS 44, spasi 1% maksimal 17 halamaq dengan format
JUNNAL PENELITUN BIDANG PENDIDIMN
Volumc : 13 Nomor :
I
Bh/fhn :Septefiber 2006 ISSN:0852-0151DAFTAR ISI
l.
Efekiv-itas Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Analitik IlManihar Sltumorang, Marudut Sinaga, dan Anna Juniar
Metode Pengembangan Materi Aplikasi dalam pembelajaran di politeknik
Sukirno
t-t3
l4-23
3. Persepsi. Warga Belajar dan Pengelolaan PKBM Teftadap Kompetensi Las
Fabrikasi Logam Berorientasi pada Kecakapan Hidup dan Berbasisl..an produksi
R. Mursid
Pengaruh Pendidikan Gizi pada lbu Terhadap peningkatan Konsumsi lkan (protein
Hewan) dan Status Gizi Anak Balita di Daerah Nelayan Kota Semarang
24-34
35-44
45-51
80-90
9t-
99s2-60
6t-6E
69
-79
5.
Motivasi Kursister dalam Mengikuti Kursus Komputer Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Status Pekerjaan di Yayasan pendidikan yANADA MedanRasito Purba
Elizon Nsinggolan
Pengaruh Pendekatan Mengajar Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan Ekspositori
sertA Locus of Control terhadap Kemampuan Siswa Berpikir Logis Memecahkan Masalah Lingkungan Hidup
Pargaulan Siagian
Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Baso lntong Sappaile ...
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Dosen
H, Ishartanto dan Marja Sinurat
Keterampilan Menulis Komposisi: Studi Korelasi Kemampuan Analisis Teks dan
Motivasi Menulis dengan Keterampilan Menulis Komposisi Parlindungan Manurung
10. Pengaruh Metode Pembelajaran Membaca Aksara Al-Qur'an dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Membaca Al-Qur'an di SLTP Al-Hidayah
Mariani Nasution....-.
7.
9.
KATA PENGANTAR
Syukur kehadirah
Allah
Tuhan Yang Maha Kuasa, Jumal Penelitian Bidang PendidikanEdisi
September 2006,Volume
13Nomor
t
hadirkembali
menjumpai pembaca dengan sejumlahhasil
penelitiandalam bidang pendidikan.
Pada edisi September2006
ini,
redaksi
menampilkanartikel yang
dapat digolongkan
ataskeefektifan
pembelajaran, pengembanganmateri
pembelajaran, kompetensi wrgabelajar dan
kecakapanhidup, pendidikan gizi, motivasi belajar,
keterampilan menulis dan pendekatan mengajar CBSA.Secara khusus
topik+opik
yang
dibahas adalah efektivitas
inovasipembelajaran
untuk
rheningkatkan prestasibelajar
mahasiswa padamata
kuliahKimia Analitik
II,
metode pengembanganmateri aplikasi
dalam pembelajarandi
Politeknik,
persepsi warga belajar dan pengelolaanPKBM
terhadap kompetensi lasfabrikasi logam
berorientasi pada
kecakapanhidup dan
berbasiskan produksi, pengaruhpendidikan
gizi
padaibu
terhadap peningkatankonsumsi
ikan
(protein hewan)dan
statusgizi
anakbalita
di
daerah nelayanKota
Semarang, motivasi kursister dalammengikuti
kursus komputerditinjau
dari latar belakang pendidikandan
status pekerjaan
di
Yayasan
Pendidikan
YANADA
Medan,
pengaruhpendekatan mengajar Cara Belajar Siswa
Aktif
(CBSA)
dan ekspositori serla Locusof
Control
terhadap .kemampuan
siswa
berpikir logis
memecahkan
masalahlingkungan
hidup,
pengaruh metode pemecahan masalah terhadaphasil
belajarmatematika,
berbagai
faktor yang
mempengaruhi
efektivitas
kerja
dosen,keterampilan
menulis komposisi: studi korelasi
kemampuananalisis
teks
danmotivasi menulis
dengan keterampilanmenulis komposisi,
dan pengaruh metode pembelajaran membaca aksaraAl-Qur'an dan
kemampuanawal
terhadap hasil belajar membacaAl-Qur'an di
SLTPAl-Hidayah
Akhimya
redaksi berharap dalam upaya meningkatkan kualitas dan tingkatakeditasi
jumal
sangat tergantung pada penulis, pembaca sertatim
redaksi' Oleh karenaitu
kerjasamadari
penulis, sumbang saran pembaca dantim
redaksi perluterbina
denganbaik.
Ucapanterima
kasihjuga
disampaikan pada penyumbangartikel,
dantim
redaksi menungguartikel-artikel
untuk diterbitkan pada edisi-edisi berikutnya.Selamat membaca,
PERSEPSI
WARGA
BELAJARDAI!
PENGELOLAAITTPKBM TERIIADAP
KOMPETENSI
UASFABRIKASI LOGAM BERORIENTASI PADA
KE,CAKAPAN HIDUP DAN BNRBASISKAN PRODUKSI
R.
Mursid
')
ABSTRACT
PKBM.represents a place o/ acrivity diming
ar
naking-up of the quarity of hunan resowces through training education, in which its monagemenc6niaeit
neea o7 io"iety. Research aimsa-t
-btowing
rhe perceptionof
learner citizenol
pKBM
to
competenceof
metal weldins fabrication, condition and management ofpKBl4
andtife
skill baseacomjeteici.
t,
i fr
exploralive-descriptive
staristic
researchnethod.
Teihntque/or
collicting
data
us;sglseryapn
inrerview, questionnaire, otd documentation.nesisci
x
*ecutedi
all
pKBi
in Northsumata
Population is all PKBM at program packageofc
counted 210 learner citizens, The sampleof
this researchis
lligned
by iotarsamptlng.
The resurt"f
,"*;i i,
ii)
perception of
leuner
citizens of pKBMa
competenceol
ietal
weldingfairication
is^oi{y
"good perception" (69,5 o/o)or
146 respondents-u'hileth;
24,g% or 52iipondents
states theirperceprion is relatively moderate.
-In general,
lle
perception o! learner citizen of pKBM is verye.l:hu:i!:tic
to skill of metar werding fabrication-- tobi
deveriped, especiailyi
a"urtopini
iy
life
slill,- and (2). some supporting aspects injluencefie
ianage,tent
o7fXAU
oiard
tie
susrainabilily o/ learner citizen o/pKBM
musr be susrained.tttanoge*"i
ofpKBM
has to be supported by
all
related element o/ society otd government agentsn
order io takecoe
toward the actualizationo!
PKBM,
because pKBM -represenrs a- nonformal
education which iseguivalent to other
fomal
educatiott.Kata Kuncl:
"_!l!"otrt
llarga
BeraiarpKBM, KottEetensi Las Fabrikasi Logat4
K*akapaa
H idttp, Ber basis kan prod u*si
A.
PENIIAHULUAN
Pusat
Kegiatan
Belajar
Masyarakat(PKBM)
merupakan perwujudan
konkit
daripemberdayaan
masyarakat
yahg
sepenuhnya diarahkanuntuk
meningkatkan
kualitas
SDM, PKBMjuga
sekaligus sebagai cara dan alat bagi masyarakatuntuk
memberdayakandiri
sendirimelalui
pendayagunaan secaraoptimal
segenapkekuatan potensi sumber daya yang
dimiliki
oleit masyarakat. Keberadaan PKBM, bertujuan untukmemperhatikan sumber-sumber
potensi
yangterdapat
pada
daerah
yang
bersangkutan terutamajumlah
kelompok
sasarandan
jenis
usaha/keterampilan yang secara ekonomi, sosial dan budaya dapat dikembangkan untukmening-katkan
kesejahteraanwuga
belajar
khususnyadan
warga masyarakat sekitamya,
sehinggamempunyai
keterampilan
yang baik
dan
dapatBerdasarkan
UU RI
Tahun
2003Sisdiknas, pendidikan
non
formal
berfirngsimengembangkan
potensi pese(a
didik
dengan penekananpada
penguasan pengetahuan danketerampilan fungsional serta
pengembangansikap
dan
kepribadian profesional. pKBM
merupakan
pendidikan
non
formal
yang
di-selenggarakan
oleh, dari,
danuntuk
masyarakatmelalui
kursus dan pelatihan yang memerlukanFld
pengetatruan,
keterampilan,
kecakapanhidup, dan sikap untuk
mengembangkandiri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau
melanjutkan pendidikan
ke
jenjang yanglebih tinggi.
Hal ini
mengacu pada prinsipbelajar
sepanjang
hayat
dengan
4
pilar
pendidikan
universal
(Balitbang
Depdiknas,2002)
yaitu
belajar mengetahui(learn
to
know),belajar
untuk
melakukan
(learn to do),
belajardi
dunia usaha dan industriR. Mursid: Persepsi lVakga Belqjar dan Pengelolaan PKBM Terhadap ....
untuk
menjadi
diri
sendiri (learn
to
6e),
danbelajar hidup belsarrra
(lealn
to live together). Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintahuntuk
meningkatkankualitas
SDM, yaitu dengan adanya pendidikanformal
dan nonformal yang
diupayakan
mampu
menjalin kerjasama denganpihak
industri,
menyediakan peralatan pelatihan, danlain
sebagainya, namun kemampuan pengetahuan dan keterampilan yangdiperoleh
pesertabelum
memadai
dan
masih ditemukan kesenjangan antara tenaga kerja yangdihasilkan
terhadap kesediaanDu/Di,
Hal
ini
dikarenakan
mutu
tenagakerja
Indonesia masih rendahbaik dari
segi pendidikdn
maupun segiketerampilan,
padahal
dunia
kerja
danmasyarakat
menuntut
mutu yang lebih
baik(BPS,
1997).
Disisi lain
kesempatan untuk memperoleh pekerjaandan
membuka lapangan kerja barubagi
masyarakat sangatsulit, hal ini
dikarenakan
belum
adanya
pengetahuan danketerampilan
yang
dimilikinya untuk
terjun sebagai pekerja atau membuka lapangan kerja.Dampak
dari
kesenjangandalam mencari
dan mendapatkanpekerjaan serta
lapangan
kerjayang
sulit
mengakibatkan masyarakat merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan SDM.Kenyataannya
menunjukkan
bahwaPKBM
selamaini
masih dalam. pengembanganke
arah
penciptaan
SDM
yang
berkualitasdengan
mempertimbangkan
banyak
kendala-kendala yang dihadapi. Karena program
PKBM
itu
sendiri dikelola
dan
diperutukan
untuk masyarakat. Oleh karenaitu
yangterjadi
selamaini
adalah
pengajuan
program
keterampilanuntuk
wargabelajar
dengantidak
banyak danayang disalurkan
oleh
lembaga pengelola danayang
terkait,
yaitu
Dinas
Pendidikan
Pusatmelalui Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. Oleh karena
itu
untuk
mendapatkandana
program-program keterampilan harusmelalui
seleksi dankompetitif
bagiPKBM.
Sehingga semuaPKBM
yang
ada harus
berusaha
dengan
baik
danproaktif
untuk
mengembangkan
dan melaksanakan program tersebut dengan sugguh-sungguh. PengelolaanPKBM
sendirijuga
haruspeduli
terhadap
keberlangsungan
pendidikan tersebut, mengingat kebutuhan masyarakat padawarga belajarnya yang
tidak
mampu
untukmendapatkan pendidikan dan keterampilan yang
layak untuk bekal hidup
mereka.
Kenyataaninilah
yang harus
diperhatikan
dalam
upayamengembangkan
PKBM
sebagai
saranapendidikan
luar
sekolah
yang
harus
perlumermpertimbangkan
kualitas
dan
kuantitasprogram
yang
dilaksanakan.
KeberhasilanPKBM
dalam
pengelolaan
pendidikan
bagiwarga belajar akan
nampakpada
keberhasilanwarga belajar
mendapatkan pengetahuan danketerampilan
yang
seimbang dan dapat bekerja sebagaimanalayaknya lulusan
dari
pendidikanformal
lainnya
yang
setara.
Sehingga
perluadanya
model
pengembanganPKBM
dalambidang keterampilan
sebagai sarana penunjang kecakapanhidup
(/rl
s,till')
dengan kompetensiketerampilan
yang akan
diprogramkan
sesuaidengan kebutuhan masyarakat.
Pendidikan keterampilan sangat penting bagi warga belajar, karena dengan keterampilan
diharapkan
setelah selesai program
paketpendidikan
umum yang
mereka terima
danketerampilan yang
telah
mereka dapatkan akandapat
digunakan
untuk
bekerja
maupun membuka lapangan kerja serta dapat membentuk kecakapanhidup
karena
semuatelah
melalui kompetensi-kompetensiyang diberikan
dalamprogmm.
Rancangan
model
pembelajaran keterampilanbagi
PKBM
dan bahan ajar untukpelatihan
bagi
warga belajar
PKBM
sangatdiperlukan dan disesuaikan dengan karakteristik
warga belajar serta
kebutuhan
masyarakat, sehingga programPKBM
dan keberadaaanyadi
masyarakat
dapat berjalan
dan
berkembang denganbaik.
Sebagaipendidikan
luar
sekolah yang sangat diharapkan oleh warga belajar yang kurang mampu dan putus sekolah sepertiPKBM
bila
dikelola
dengan
baik
dengan
programpendidikan
yang
baik
serta
didukung
denganketerampilan
yang
siap
pakai
diharapkanlulusannya
dapat
bekerja
atau
membukalapangan
kerja
sendiri
sangat
membantupemerintah
dalam
mengatasi pengangguran dankemiskinan serta dapat meningkatkan
kualitas SDM dan derajat anak bangsa.Implementasi
kurikulum
progam
pendidikan
luar
sekolah
pada
PKBM
sangatmenentukan keberhasilan
dalam
peningkatanmutu
pendidikan.
Bagian
dari
penerapanJwnal Penelitian Bidang Pendidikan : ltol. l3
(l)
September 2006;24-34
kurikulum
tersebut adalah pengembangan sistempembelajaran,
peranan
warga belajar,
saranayang
menunjang,
strategi pemfelajaran
dalam pelaksanaanpendidikan
tersebut
berlangsung. Salah satu keterampilan yang sangat penting danmenjadikan
bekal dalam
kehidupan
merekawarga belajar
dan
sesuai dengan
kebutuhan masyarakatadalah keterampilan
las
fabrikasi logam. Keterampilanini
menuntut warga belajaruntuk
memahami
pengetahuannya
dan mengaplikasikan langsung dilapangan.Pentingnya
pendidikan
kecakapan hidupmenurut Samosir (2004) 'dalam
matericeramahnya menyatakan
bahwa
Balai PengembanganPendidikan
Luar
Sekolah
dan Pemuda (BPPLSP) sangat diperlukan karena:(l)
masihtinggi
angka butahuruf,
(2)
masihtinggi
angka
putus
sekolah,
(3)
masih
banyak
anakyang
tidak
melanjutkan pendidikan,
(4)
masihbanyak
pengangguran,dan
(5)
masih
banyakpenduduk
miskin.
Penegasanini
berorientasipada
masyarakat
yang
perlu
dibekalipengetahuan
dan
keterampilannya
denganmelalui proses pembelajaran yang ada dan yang
dikembangkan
sesuai
kebutuhan.
Kondisi
masyarakat sebagian besar; pendapatan rendah,
lemah
dalam sikap
dan
keterampilan,
kurang pengetahuan,kurang produktif, lemah
dalam investasi,dan lemah
dalam
saving.
(Samosir, 2004\.PKBM
merupakan suatu wadah kegiatanyang
hrtujuan
untuk peningkatan kualitas SDMmelalui
pendidikan
pelatihan,
yangpengelolaannya
merujuk pada
prinsip-prinsipdasar manajemen
dengan
merhpertimbangkankepentingan masyarakat
serta
kemampuansumber
daya
pendukungnya sebagai
bentukkonkrit
pemberdayaan maupun alat dan cara bagi masyarakatuntuk
memberdayakandiri
sendiri. PenyelenggaraanPKBM
harus berasaskan dari,oleh dan untuk
masyarakat(DOUM).
Artinya
bahwa prakarsa
penyelenggaraan pendidikankhususnya pendidikan
luar
sekolah(PLS)
dapatdiharapkan
tumbuh
dan
berkembang
atasprakarsa masyarakat sendiri, sehingga akan lebih berorientasi pada kebutuhan belajar masyarakat setempat
dan
masyarakat
akan
merasa
lebihmemiliki,
yang
selanjutnya
kegiatan pembelajarandapat
berkelanjutan
(Continuinglearning) diharapkan terjadi secara optimal. Oleh
karena
itu
sejak
awal
masyarakat
harusdilibatkan
untuk bertanggung jawab,baik
dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut pembelaj aran. (Kusmiadi, 2003).Pendidikan pelatihan
ini
bukan
berartimelatih
orang-oranguntuk
dapat merencanakanbisnis, tetapi
dimaksudkan
untukmengembangan
pemikiran yang
terbuka (openmind)
dan
minat dalam
mengembangkandiri
yang
berorientasi
pada
kecakapanhidup
dan pendekatan berbasisproduksi
dengan beberapa kompetensidi
dalamnya untuk diajarkan sebagaimateri
pelatihan dengan
penekanan
pada keterampilan yang berguna untuk pengembangandiri
sebagai
wirausaha
secara
mandiri
atau berguna untuk mencari lapangan pekerjaan padaDu/Di.
Untuk
mengatasi
kondisi
ketenaga-kerjaan
agar
menghasilkan tenagakerja
yangmemiliki
kompetensi keterampilanyang
sesuaidengan
bidang
pekerjaan, Departemen TenagaKerja
(Depnaker) merancang dan melaksanakan latihankerja bagi
tenagakerja
di
Balai
LatihanKeda
(BLK)
dan Kursus Latihan Kerja
(KLK)
yang
jumlahnya
sebanyak 153 buah dan tersebardi
seluruh
Indonesia.
Sedangkanpengembangan
peningkatan
sumbermasyarakat
dalam
wadah
PKBM
merupakan
unit
pelaksana
kegiatanmelaksanakan berbagai pelatihan dalam rangka
peningkatan pengetahuan
dan
keterampilanmasyarakat
di
bidang
lasfabrikasi
logam untukbekal
dalam
mendapatkan pekerjaandi
DuiDi
maupun sebagai
bekal
dalam
mengembangkanusaha
biru
yang mandiri.Sistem pembelajaran
bagi
warga belajarPKBM
dikembangkan atas dasar
dua
faktor,yaitu
tujuan pendidikan dan karakteristik wargayang
memerlukan
layanan
pendidikan.Karakteristik
warga belajar
sangat mempengaruhi terhadap suasana pembelajaran.Hal
ini
dikarenakan biaya dan ketidak mampuanmengatasi
kendala
baik
berupa
waktu,kemampuan
ekonomi,
sehingga
menyebabkanwarga belajar
tidak
sekolah
lagi
denganmembantu
orang
tua
mencari
nafkah
ataubekerja pada
orang
lain
atau bekerja
sendiri.Melihat
kenyataan
demikian,
maka
layanan26
pendidikan
unhrk warga belajar yang
kurang mampudan
segalanyaperlu
diberikan
di
luarjam
kerja
mereka
dan
beragam.
Dengan demikian pendidikanaltematif
program paket Bdan
C
perlu
diberikan
dengan
waktu
yang fleksibel.Pelaksanaan
pembelajaran
kompetensidengan
orientasi pada
kecakapan
hidup
dan pendekatanberbasis
produksi dilakukan:
(l)
untuk
menumbuhkembangkan kecakapan hidup peserta pelatihandalam
menghadapi kehidupanseharihari.
Tutor/instruktur
perlu
menganalisis aspek kecakapanhidup
(/fi
skilt)
yang terdapatpada
setiap kompetensi/sub kompetensi
yangdipelajari
dan
merencanakan
dalam
bentukkegiatan
belajar
peserta
pelatihan,
(2)pelaksanaan
pembelajaran ditekankan
untuk dapat menghasilkan produk hasil belajar pesertapelatihan
baik
berupa
benda
jadi
atau
jasa, sebagai aplikasi dari kompetensi yang dipelajari,untuk
itu
tutor/instruktur
merencanakan produkdari hasil
pembelajaran
kompetensi.
Suatu produk yang dihasilkan dapat direncanakan dari satu atau beberapa kompetensi yangterkait,
(3) hasil kegiatandi
atas kemudian dirancang rang-kaian kegiatan belajaruntuk
setiap kompetensi/sub
kompetensi,dan
(4)
kegiatan penyusunan rencana pembelqiaran per kompetensiMenurut Blanchard
(200 I )pengembangan
kecakapan
hidup
merupakansalah
satu
inovasi
pendidikan.
Pendekatan kontekstual(contextual teaching
and
learning)dan
pengajaranterpadu termasuk
pendekatan yang berorientasi pada kecakapanhidup.
Brolin
(1989) mendefinisikan kecakapan
hidup
sebagaikontinum
pengetahuandan
kemampuan yangdiperlukan
oleh
seoranguntuk
berfungsi secaraindependen
dalam
kehidupan.
Selanjutnyakecakapan
hidup
didefinisikan
sebagai kecakapanyang
dimiliki
seseotanguntuk
maudan berani
menghadapi problema
hidup
dankehidupan secara
wajar
tanpa
merasa tertekan,kemudian
secaraproaktif dan
keatif
mencariserta
menemukan
solusi
sehingga
akhimyamampu mengatasinya. (Depdiknas, 2002).
Melalui
pendidikan
kecakapan
hidup maka peserta pelatihan dengan bekal kecakapanhidup
baik untuk
menata
dan
mengendalikandirinya
sendiri dalam
berinteraksi
denganR. Marsid : Persepsi l{akga Belajar dan Pengeloladn PKBM Tefiadap ....
lingkungan
belajamya
dan masyarakat maupun kecakapanuntuk
bekerja yang
dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan. Dengan demikiantujuan pendidikan
berorientasi pada kecakapanhidup dapat
dirinci
menjadi
tiga,
yaitu:
(1)mengaktualisasikan
potensi
peserta
latihan sehinggadapat digunakan
untuk
memecahkanmasalah
yang
dihadapai,
(2)
memberikankesempatan
kepada lembaga
latihan
(PKBM)
untuk
mengembangkanlatihan yang
fleksibelsesuai dengan
prinsip
pendidikan berbasis luas,(3)
mengoptimalisasikan
pemanfaatan sumberdayalingkungan sekolah atau
lembagalatihan
dengan
memberikan
peluangpemanfaatan
sumberdayamasyarakat
sesuai
dengansekolah (Depdiknas, 2002).
ada
di
berbasis Kecakapanhidup
dibagi menjadi
empatjenis, yaitu:
(1)
kecakapan personal Qtersonals/cil/)
meliputi
kecakapan kesadarandiri
(self
owareness) danberfikir
rasional(thinking
skill), (2) kecakapan sosial (socrs/ s&iQ, (3) kecakapanakademik (academic
skill),
dan(4)
kecakapanvokasional
(vocational
skill).
Kecakapan persona!dan
sosial disebut
sebagai kecakapanhidup bersifat rmrxr.
(general
life
skill)
yang
diperlukan individu
baik
yang
bekerja, tidak
bekerja,
dan
sedang
menempuh
pendidikan,sedangkan kecakapan akademik dan vokasional
disebut
sebagai kecakapan
bersifat
khusus(speciJic
life
skill)
yang
diperlukan
untukmenghadapi pekerjaan
atau tugas
khusustertentu. (Depdiknas, 2002).
Pendekatan
sistem
Pembelajaran kompetensi dalam pelatihan (competency basedtraining)
dan pendekatan pembelajaran berbasisproduksi
Qtroduction-based
training).
Pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi
menekankan
pada
pembekalan
penguasaankompetensi kepada peserta
didik
yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, dan tatanilai
secara
tuntas
dan
utuh.
Sementarapembelajaran
berbasis produksi,
selain menekankan pada pencapaian kompetensi yangharus
dikuasai,
juga
menekankan
pada pemberian pengalamanbelajar
yangtelat/lebih
bermakna
melalui
proses
kerja
yang sesungguhnya dan menghasilkanproduk
barang2'1
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan : Vol. l3
(l)
Septenber 2006: 24-
34dan
jasa
sesuai dengan standar pasar, sehingga layakjual.
Salah satu proses belajar dalam perkem-bangan manusia
tidak
terlepasdari
proses kehi-dupan. Karena prosesini
terjadi
karena adanyainteraksi
manusia dengan lingkungannya. Dari interaksi seseorang menerima berbagai informasiyang
kemudian menghasilkan
pengetahuan, pengalaman yang diterima manusia sebagai hasilinteraksi dengan lingkungan
berpengaruh terhadap aspek-aspekkehidupan
dan
sebagian aspek itu adalah persepsi.Chaplin (1990)
mengempkakan persepsiadalah
mengetahui,
mengamati
objek
dankejadian
objektif
dengan bantuan
indera. Sementaraitu
Irwanto (1991)
mengemukakanbahwa
pe'rsepsi merupakan
suatu
prosesditerimanya ftmgsang
yang
berupa
objek,kualitas, hubungan
antar gejala
maupun
satuperistiwa
disadari
dan dimengerti.
Sedangkan menurutDarley
(1991)
persepsi adalah prosesperhatian terhadap masuknya
beberapa pesandari
lingkungan secaraselektif.
Pengertian yang samajuga
menurutFleming dan
Levic
(dalamSukamto, 1996)
mengatakan
bahwa
persepsimarupakan suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau
meringkas
informasi
yang
diperoleh
darilingkuangannya. Sehingga
dapat
disimpulkan bahwa persepsi terhadap:(1)
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi,(2) faktor
sosial padapekerjaan,
penghasilan, pengalaman,
danperanan,
dan
(3)
faktor
psikologis
padakemauan, keinginan, motivasi, dan penghargaan. Persepsi
warga belajar
PKBM
terhadap kompetensi las fabrikasi logam yang berorientasi pada kecakapanhidup
dan berbasiskan produksidalam
penelitian
ini
adalah
tanggapan berdasarkan kenyataandan
pengetahuan warga belajarPKBM
dari
lingkungan akibat informasi atau aspek-aspek kehidupan yang terkait dengan kebutuhanketerampilan
,
akan
pekerjaan, dan pengalaman bekerja baikdi DU/DI
yang disadari dan dimengerti.Berdasarkan
latar
beldkang
masalahsebagaimana
diungkapkan
di
atas,
dapatdiidentifikasi
bahwa
penyelenggaraan pendidikan luar sekolah padaPKBM
selamaini
muatan keterampilan
yang ada masih
belummampu memberikan kepuasan dan keberhasilan
yang nyata
terhadap
warga belajar.
Hal
ini
terkait
dengan adanya keterbatasanwaktu
dandana,
penyelenggaraan
yang
belum
mampumelaksanakan
kegiatan dengan
baik
sesuaidengan manfaat program
itu
sendiri. Keberhasilan suatuprogram
pembelajaran bagiwarga belajar
PKBM
sangat
terkait
denganadanya komponen
sistem
melalui
masukan,proses, dan
hasil. Kegiatan
pembelajaran dapatberhasil
bila
komponen tersebut
dilaksanakan denganbaik
sesuai dengantujuan
PKBM,
danpelaksanaan
tersebut
mempertimbangkan beberapaaspek sehingga
cocok
untuk
warga belajarPKBM
antara kebutuhan pendidikan danketerampilan
sebagai
kompetensi
dalam pembentukan kecakapan hidup.Atas
dasar
itu,
penelitian
ini
bertujuanuntuk
menjawab
pertanyaan:(l)
Bagaimanapersepsi
warga belajar
PKBM
terhadap kompetensi las fabrikasi logam berorientasi padakecakapan
hidup dan
berbasis
produksi,
(2)Bagaimana
kondisi
dan
pengelolaan pembelajaran yang diterapkan dalam pengajaranketerampilan kompetensi
las
fabrikasi
logam,dan
(3)
Kompetensi apa yang
akan dihasilkan dalam pengembangan pembelajaran las fabrikasi logam untuk warga belajarPKBM.
B.
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini
dilaksanakandi
delapanPKBM
yang beradadi
Sumatera Utara, Medan,antara
lain
PKBM: Anak
Bangsa,
Hanuba,Empathi, Pemnas,
An Nur,
Teladan,Al
Manar, dan Tekad. Populasi penelitianini
adalah semuaPI(BM
yang
dipilih
sesuai dengankiteria
dan pertimbanganteknis
yang
adayaitu
kelompokkejar paket
C
kelas
III
sebanyak210
warga belajar. Pengambilan sampel secara keseluruhan.Jadi
sampel
dalam penelitian
tersebut juga
sekaligus sebagai populasinya.Penelitian
ini
bersifat eksplroratif,
oleh karenaitu
datayang
digunakan adalah statistikdeskriptif.
Teknik
pengumpulan data dilakukandengan
cata
observasi,
instrumen/angket, wawancara, dokumentasidan analisis
literatur.Angket
atau
kuesioner digunakan
untuk menjaring data persepsi terhadap kompetensi lasfabrikasi
logam
dengan
beberapa indikator
R. Mursid : Persepsi Wakga Belajar dan Pengelolaan PKBM Terhadap ....
persepsi diantaranya:
(1)
Persepsi
terhadap seseorang,objek,
atau kejadian,dan
reaksi, (2) Persepsi terhadapfaktor
sosial
pada pekerjaan, penghasilan, pengalaman, dan peranan, dan (3)Persepsi
terhadap
faktor
psikologis
padakemauan, keinginan, motivasi, dan penghargaan.
Observasi digunakan
untuk
menjaring
datakeberadaan
PKBM
dalam
penyelengaraannyadan
pengelolaannyaserta warga belajar
danprogram-program
lain
yang telah
dan
akandilaksanakan,
atau
yang
direncanakan.Wawancara digunakan
untuk 'menjaring
data tentang keberadaanPKBM
dan
pengelolanya,serta
prespektif kedepan dengan
adanyapelaksanaan
pro$am melalui
kegiatanketerampilan
yang telah
dilakukan,
sedangdilakukan,
dan
akan
dilakukan
terhadap perkembangan warga belajardi,PKBM
melaluilembaga
terkait, masyarakat, dan
pengelolaPKBM.
Pelaksanaan
pengambilan
datamenggunakan
. analisis deskriptif
kuantitatif
sesuai
dengan
data yang
diperoleh
melalui pengumpulan data,yaitu
berddsarkan pemikiran rasional dan penalaran secaralogis
berdasarkanasumsi-asumsi
dan teoriteori yang
dikaji
penelitianmelalui
studi kepustakaan. Data yangdiperoleh kemudian disusun,
dijelaskan, dianalisis dan diinterprestasikan.C.
HASILPENELITIANDAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Berdasarkan
hasil
Penelitian
ini
menunjukkan bahwa terdapat diantaranya, yaitu
data
persepsiwarga
belajar
PKBM
terhadapkompetensi
las
fabrikasi logam serta
datakeberhasilan penyelenggaran
kelompok
belajar Program Paket C.Tabel
I
Distribusi
Frekuensi Skor
PersepsiWarga
Belajar
PKBM
TerhadapKompetensi
LasFabrikasi
Intewal
SkorKri-teria
f
o/ohmrdatif
a/o
60-90
Kuranqt2
5.71l2
5,719l
-
120 Sedanq 52 24.76 54 30.57l2l
-
150 Baikt46
69.52 210 100Distribusi
frekuensi skor persepsi warga belajarPKBM
terhadap kompetensi las fabrikasi logam dapatdilihat
dalam TabelI
Dilihat
dari skor rata-rata persepsi warga belajarPKBM
terhadap kompetensi las fabrikasi logam menunjukkan sebagian besar adalahbaik
dengan
frekuensi
sebesar
146 atau 69,5
%,sedangkan
untuk kriteria
sedang
frekuensi sebesar52
ata:u 24,8o/o. Jadi secara keseluruhan persepsi sebagianbesar warga belajar PKBM
sangat antusias terhadap keterampilan yang akandikembangkan
dalam
program kegiatan
lasfabrikasi logam
terutama dalam pengembangan kecakapan hidup.Data
persepsi
warga belajar
terhadapprogram yang
dilaksanakan dibedakan menjadibeberapa
indikator aspek
yang
terkait,diantaranya persepsi terhadap:
(1)
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi,(2) faktor
sosialpada
pekerjaan, penghasilan, pengalaman, danperanan,
dan
(3)
faktor
psikologis
padakemauan, keinginan, motivasi, dan penghargaan. Tabel 2 berikut
ini
adalah data statistikdeskiptif
dari
indikator
persepsi
warga belajar
PKBM
dalam upaya
pengembangan
Programkompetensi las fabrikasi logam.
Persepsi
warga belajar
PKBM
terhadap seseorang,objek,
atau kejadian dan reaksi yang terkait pada kompetensi las fabrikasi logam, dataini
diungkap
melalui
l0
item
pertanyaan'Disajikan dalam Tabel 2.
Tabel
2Distribusi
Frekuensi Skor
Indikator
PersepsiWarga Belajar
PKBM
Terhadap
Seseorang'Objek,
atauKejadian
dan Reaksiyang
Terkait
pada KomPetensiLas
Fabrikasi
IIter"r{l
Skor
Ifttteria
f
o/o
Kumulatlf
I
o/"20-30
Kurangl5
7.14l5
7.143l
-40
Sedang 58 27.62 73 34.764l
-50
Baik 137 65.24 210 100 Berdasarkan data padaTabel
2
tersebut,jumlah
responden
yang
mempunyai
persepsi sebanyak 137 orang atau 65,24%o dengankriteria
baik, dan yang
mempunyai
persepsi
sedangJumal Penelitian Bidang Pendidikan: Vol. 13
(l)
Septenber 2006; 24-
34sebanyak
58
orang
atatr
27.,62yo. Dertgur
demikian
sebagian besarwarga belajar PKBM
persepsinya
terhadap
seseorang,objek,
atau kejadian dan reaksi yang terkait pada kompetensi las fabrikasi logam berorientasi kecakapan hidup baik dan sebagian besar adalahpositif.
Mengenai persepsi warga belajar
PKBM
terhadap
faktor
sosial
pada
pekerjaan,penghasilan, pengalaman,
dan
peranan
yang terkait pada kompetensi las fabrikasi logam, dataini
diungkap
melalui
l0
item
pertanyaan.Disajikan dalam Tabel 3.
Tabel
3Distribusi
Frekuensi Skor
Indikator
PersepsiWarga Belajar
PKBM
Terhadap
Faktor
Sosial pada
Pekerjaan,
Penghasilan, Pengalaman, dan Peranan yangTerkait
baik, dan
yang mempunyai
persepsi
sedangsebanyak
68
orang atau
32,38%.
Dengandemikian
sebagian besarwarga belajar PKBM
persepsinya
terhadap
faktor
psikologis
pada kemauan, keinginan,motivasi,
dan penghargaan yang terkait pada kompetensi las fabrikasi logam baik dan sebagian besar adalahpositif.
'
Tabel
4Distribusi
Frekuensi Skor
Indikator
PersepsiWarga
Belajar PKBM
Terhadap
Faktor
Psikologis pada
Kemauan, Keinginan,
Motivasi,
dan Penghargaan yangTerkait
Komnetensi
LasFabrikasi
KriErla
f
Kumutratiff
%20-30
Kurang 4 1.90 4 r.903l
-40
Sedang 68 32,38 34.294l
-50
Baik 138 65.71 210 100Berdasarkan data pada penyelenggaraan program belajar pada Program Paket C
di PKBM
dapat diketahui melalui beberapa komponen darivariabel
yang
terkait
untuk
mengetahuikeberhasilan
PKBM.
Hal
ini
berhubungandengan
layak tidaknya program
tersebut untukdikembangkan
atau
dengan
harapan mendapatkanperhatian
baik oleh
Pemerintahdaerah
maupun
penyelenggaraPKBM
dalam menanganiwarga
belajar yang
putus
sekolah,kurang mampu,
dsb. yang
dijabarkan
dalamTabel 5.
Berdasarkan
fenomena
deta
dalammenyelenggarakan Program Belajar
Kejar
PaketC,
menunjukkan bahwa sebagian besar berhasil dengankategori
baik
atau 50%
pada PKBM
Hanuba,PKBM
Teladan,PKBM
Al
Manar, danPKBM
Tekad.
Selebihnya
penyelenggaraanPI(BM
dalam
keadaancukup
atau
50Yo padaPKBM Anak
Bangsa,PKBM
Empathi,
PKBM
Pemnas, dan
PKBM
An-Nur.
KedelapanPKBM
merupakan
PKBM
yang penyelenggaraannya masihaktif.
Las
Fabrikasi
Inferval
Skor
Krlteria
f
YofC$iuit$tr
f-T-ffi-20-30
Kurangl6
7,62l6
7,623l
-40
Sedang 43 20.48 59 28.l04l
-50
Baikl5l
7r.90 210 100Berdasarkan data pada
Tabel
3
tersebut,jumlah
responden
yang mempunyai
persepsi sebanyak I 5I
orang atalu 71 ,90Yo dengankriteria
baik, dan
yang mempunyai
persepsi
sedangsebanyak
43
orang
atau
20,48%.
Dengandemikian
sebagian besarwarga belajar PKBM
persepsinya
terhadap
faktor
sosial
padapekerjaan,
penghasilan, pengalaman,
danperanan
yang terkait
pada
kompetensi
lasfabrikasi logam
baik
dan sebagian besar adalah positif.Mengenai persepsi warga belajar
PKBM
terhadap
faktor
psikologis
pada
kemauan,keinginan,
motivasi,
dan
penphargaan
yangterkait pada kompetensi las fabrikasi logam, data
ini
diungkap
melalui
10
item
pertanyaan.Disaj ikan dalam Tabel 4.
Berdasarkan data pada Tabel
4
tersebut,jumlah
responden
yang mempunyai
persepsi sebanyak 138 orang atau 65,71Vo dengankiteria
Tabel
5P Paket
C
No Kompon€n Variabel Aosk
Eanssa Hanu. ba Fenr. .Da8 An Nur Teh-dan AI Mana3 Te-kad I Warga belaiar
- Umur
- Asal Pendidikan
4 4 6 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4
I
4 z Tenaga pendidik Pendidikan Keterampilan Pelatihan 6 4 6 6 4 6 6 4 6 6 4 6 6 4 6 6 4 6 6 4 6 6 4 6 3 Penyelengga-ra progPenyelengga-ram - Pendidikan - Pelatihan6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 Kelompok belaiar
- Kehadiran WB - Kehadiran tutdr
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 Tempat belajar - Kelayakan - Kecukupan kursi
dan meia belaiar
4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 4 4 4 6 Sarana belajar Modul Buku bacaan
Media belajar
Pengadaan sarana
4 4 6 6 4 4 6 6 4 4 3 6 4 4 J 6 4 4 6 6 4 4 3 6 4 4 6 6 4 4 J 6 7 Program belaiar
- Lama belajar - Muatan lokal
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 Ragi belajar - Pemberian ragi belajar 4 4 4 4 4 4 4 4
9 Dana belajar - Besamya danabelajar - Sumber dana
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
l0 Hasil belajar Kenaikan kelas Putus sekolah
Lulus
Tindak laniut belaiar
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 9 6 9 6 9 6 9 6 9 6 9
Total 120 125 U7 I
l9
t20 t27 126 127Keberhasilan
Pembahasan
Hasil
analisis
data
penelitianmenunjukkan
bahwa persepsi warga
belajarPKBM
terhadap kompetensi las fabrikasi logam adalah baik.Hal
ini
ditunjukkan
dengan hanya5,7loh atau
12
responden
dari 210
yangmenyatakan
kurang,
artinya
mereka
kurang memahami dan belum mampu mengpersepsikanterhadap
keterampilan
las
yang
dapat memberikan kecakapanhidup.
Selebihnya data menunjukkan bahwa 24,76Yo atau 52 respondendalam katergori
sedangdan
69,52Yo ata:u 146 responden dalamkategori baik.
Hal
ini
berarti, persepsibahwa
Warga belajar
PKBM
dalam kompetensilas fabrikasi
logam'dapat
menjadipilihan
keterampilan dalam program kegiatan diPKBM,
sehingga diharapkanprogram
kegiatanketerampilan
dapat dilaksankan.
Hampir
70% respondenberpersepsi
baik,
artinya
programR. Mursid: Persepsi Wakga Belajar dan Pengelolaan PKBM Terhadap ....
pembelaj
aran
keterampilan sangat
diharapkan oleh warga belajar, karena dengan keterampilan,maka
waxgabelajar dapat belajar
dan
bekerja sesuai keterampilan yang mereka dapatkan. Dandengan keterampilan tersebut
warga
belajardapat
memperoleh
pengetahuan
dankemampuar/kompetensi
yang
berguna
bagidirinya.
Beberapaketerampilan
dalam
bentukpelatihan yang
telah
mereka lakukan
sesuaidengan
program
yang
dijalankan
memberikan banyak pengalamanbagi warga
belajar, namun dirasa masih kurang banyak dan lama programtersebut
berlangsung,
sehingga
sedikit
yang mereka dapatkan. Danuntuk
pengembangannyalebih lanjut
wargabelajar
masih membutuhkandorongan, asuhan, bimbingan, magang,
danpelatihan
untuk
dapat menerapkan dengan baik dan benar keterampilanyang
mereka dapatkansehingga
menjadikan
usaha
baru,
atau [image:12.570.45.538.60.558.2]Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
:
VoL 13 (1) September 2006; 24-
34kemampuan
kerja baru,
kecakapanhidup
baru,keterampilan
skill
yang
baik.
sesuai
dengan kemampuan dan kesanggupan dalam belajar dan bekerja.Berdasarkan analisis data
untuk
masing-masing
indikatgr,
persepsi
yang
dibedakanmenjadi
tiga
pengelompokkan
meliputi:
(1)Persepsi
terhadap
seseorang,
objek,
ataukejadian dan reaksi,
(2)
Persepsi terhadapfaktor
sosial pada pekerj aan, penghasilan, pengalaman,dan
peranan,dan
(3)
Persepsi .terhadap faktorpsikologis
pada kemauan,keinginan,
motivasi,dan
penghargaan.Hasil
analisis
data
padaindikator
persepsi terhadap
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi yangdikaitkan
dengan kompetensilas fabrikasi
logam,
menunjukkan bahwa sebagian besar warga belajar berpersepsi baikyaitu
65,24Vo alau sebanyak 137 responden, dankriteria
sedang sebanyak58
responen atau 27,620/o.Hal
ini
menunjukkan bahwa
persepsi terhadap seseorang yangterlibat
langsung dalamkegiatan
bengkel
las
atau dalam bekerja di
bidang
pengelasanpada suatu
objek
ataukejadian
yang
mengakibatkantimbulnya
karya sangat diharapkanoleh
warga belajar, sehingga sebagian besar mereka sangat antusias terhadapketerampilan
yang
dapat
.
menghasilkan tambahan pendapatan atau upah sebagai bagian dari kecapakan hidup.Hasil
analisis
data
pada
indikator persepsi terhadapfaktor
sosial pada pekerjaan,penghasilan, pengalaman,
dan
peranan
yangterkait pada
kompetensi
las
fabrikasi
logam,menunjukkan
bahwa
sebagiari besar
wargabelajar
berpersepsi
baik yaitu
71,90%
atau sebanyak151
responden,dan
kiteria
sedangsebanyak
43
responenatau 20,48%.
Hal
ini
menunjukkan bahwa persepsi terhadap seseorang yang
terlibat
langsungdalam
kegiatan bengkellas
atau dalam
bekerja
di
bidang
pengelasanpada
suatu
objek
atau
kejadian
yang mengakibatkantimbulnya
rasa
senang denganhasil
karya yang sangat diharapkan oleh warga belajar, sehingga sebagian besar mereka sangatantusias terhadap keterampilan
yang
dapatmenghasilkan tambahan pendapatan atau upah
sebagai bagian dari kecapakan hidup.
Hasil
analisis
data pada
indikatorpersepsi
terhadap
faktor
ppikologis
padakemauan, keinginan,
motivasi,
dan penghargaanyang
terkait
pada kompetensi
las
fabrikasilogam, menunjukkan bahwa
sebagian
besarwarga belajar berpersepsi baik yaitu 65,7lYo atau
sebanyak
138
responden,dan
kiteria
sedang sebanyak68
responen
atau 32,38%.
Hal
ini
menunjukkan bahwa persepsi warga
belajarPKBM
terhadapkeinginan,
dorongan, motivasidan penghargaan pada kompetensi las fabrikasi
logam sangat
baik.
Tuntutan warga
belajarsecara psikologis
dalam
melaksanakanpendidikan
dan
keterampilan
yang
didapatkan sangat diharapkan, karena sebagian besar warga belajarPKBM
adalah anak putus sekolah,tidak
mampu melanjutkan ke jenjang yang lebihtinggi
dalambidang pendidikan, latar
belakang status sosialekonomi yang
tidk
mampu,dan
merekaberorientasi
pada
pekerjaan
untuk
bekalhidupnya.
Pengelolaan
PKBM
pada
dasamyamerupakan
fakter
utama
untuk
menu-njangkeberhasilan
penyelengaraanpendidikan
bagiwarga belajar.
Beberapa aspekyang
terkait
di
dalamnya, seperti warga belajaritu
sendiri, tutor,pengelola,
dan
penyelenggara,sangat
terkait dengan sub aspek yang ada,meliputi:
kehadiran,keaktifan,
penguasaan,
pembelajaran,keterampilan, kelengkapan
data,
anggota,keberfungsian, pengelolaan,
kehadiran,
danjadwal
belajar
merupakanbagian
yang
sangat menentukankondisi
dari PKBM
tersebut dandari
aspek tersebut
dapat
muncul
berbagai permasalahan,sehingga
harus
segera
diatasi.Beberapa
catatan
dari
hasil
wawancara
dandiskusi
diperoleh
masukanbahwa
pengelolaanPKBM
diharapkan dapat:-
Memotivasi warga belajar
untuk lebih
giatbelajar
dengan
memberikan
kegiatan penunjanguntuk
studi tour, studi banding kePKBM-PKBM,
pelatihan
program keterampilan, magang usaha, wirausaha,dll.
-
Optimalkan
danauntuk
kesejahteraantulor
karena
telah
mencerdaskan
anak
bangsamelalui
pengajaran
dan
memberi keterampilan untuk warga belajar-
Perbanyak sarana penunjang ekstrakurikuleruntuk warga belajar melalui
kegiatan keterampilan
kompetensi dengan kecakapanhidup
dapat
imelalui
pelaiihan,
magang, wirausaha,-
Modul-modul
dan bahan
ajar
keterampilanuntuk
pembelajaran
warga belajar
agar diperbanyal<supaya warga belajar
dapatwawasan
dan
dapat
diterapkembangkansebagai keterampilan yang menghasilkan.
-
Pihak
lembaga
pendidikan
yang
peduli terhadapnasib warga belajar
PKBM
harus memberikan kemudahan penggunaan saranadan
prasaranabelajar agar
mereka
dapat mengenynm pendidikan dengan baik.-
Selalu koordinasi antarapimpinan
pengelolaPKBM
dengan
instansi
terkait
terhadapprogram-progmm
yang
dapat diselenggarakan dengan dan4 yang memadaiuntuk
kepentinganpendidikan
bagi
wargabelajar
PKBM,
sehingga
warga
belajar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipakai sebagai bekal kecakapan hidup.-
Memberikan
kemudahanbagi
tutor
dalammemberi
pengajaran
pada'warga
belajar,melalui
penyampaian strategi pembelajaran,teknik
belajar,
teknik
evaluasi,
danpengelolaan pengajaran,
untuk
menambahpengetahuan
dan
wawasar
di
bidangpendidikan
dan
pembelajaranagar
kualitaswarga belajar dapat
meningkat
prestasi belajarnya.D.
SIMPULAN
DAI\{SARAN.
Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
danpembahasan
yang telah
dilakukan
dapatdikemukakan
beberapa
simpulan,
sebagaiberikut:
(l)
hampir 70% warga belajar PKBM
berpersepsi
baik
terhadap kompetensi
lasfabrikasi logam, artinya program
pembelajaranketerampilan
sangat diharapkan
oleh
wargabelajar, karepa dengan keterampilan,
makawarga
belajar
dapatbelajar dan bekerja
sesuaiketerampilan yang mereka dapatkan, (2) persepsi terhadap seseorang,
objek, atau
kejadian
dan reaksiyang
dikaitkan
dengan
kompetensi lasfabrikasi logam,
menunjukkan bahwa sebagianbesar warga
belajar
berpersepsi
baik
yaitu65,24oh
atau
sebanyak
137
'responden,
(3) persepsi terhadapfaktor
sosial pada pekerjaan,R. Mursid: Persepsi lltakga Belajar dan Pengelolaan PKBM Terhadap ....
penghasilan, pengalaman,
dan
peranan
yangterkait pada
kompetensi
las
fabrikasi
logam,menunjukkan
bahwa
sebagian besar
wargabelajar
berpersepsi
baik yaifit
7l,90yo
atausebanyak
151
responden,dan kriteria
sedang sebanyak43
responen
alau
20,48Vo,dan
(a)persepsi terhadap
faktor
psikologis
pada kemauan, keinginan,motivasi,
dan penghargaanyang
terkait pada
kompetensi
las
fabrikasilogam, menunjukkan bahwa
sebagian
besarwarga belajar berpersepsi baik
yaitu
65,71o/o atausebanyak
138
responden,dan kriteria
sedang sebanyak 68 responen ata.u 32,38Yo.Pengelolaan
PKBM
dari
beberapa aspek yang mendukung keberhasilan penyelenggaraan,seperti
warga
belajar, tenaga
pendidik,penyelenggara
program, kelompok
belajar,tempat belajar, sarana
belajar,
program belajar,dana belajar,
dan hasil
belajar
sangatmempengaruhi
keberlangsungan pembelajaranbagi
warga belajar
di
PKBM.
dengan kondisiyang baik,
maka akan
mempengaruhi kualitas pembelajaran bagi warga belajar dan begitu pulasebaliknya.
Penyelenggaraan
PKBM
harusdidukung oleh semua elemen masyarakat terkait
dan
kepedulian pemerintah
terhadapkeberlangsungan
PKBM,
karena
PKBM
merupakan sarana pendidikan non
formal
setarapendidikan
formal
lairu:ya.
Pembelajaran keterampilandalam bentuk
pelatihan, magang,wirausaha, maupun dengan
penyelenggaraanprogram-program
bantuan
lainnya
sangatmembantu warga belajar
di PKBM,
karena dapatmenambah
keterampilan kecakapan
hidup.Keterampilan dalam bentuk penerapan teknologi maupun kerajinan sangat diharapkan oleh warga
belajar, karena
dapat
memberi
bekal pengetahuandan
setelahitu
dapat menjadikansumber
pekerjaan
baru
atau
mendapatkan pengetahuan baru yang digunakan untuk bekerjadan
mencari
pekerjaan,
atau
bahkan berwirausaha.Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan kesimpulan,maka
perlu
disampaikan beberapasaran sebagai
berikut:
(1)
tingginya
persepsi wargabelajar
PKBM
terhadap keterampilan lasfabrikasi
logam,(2)
pemilihan
pengetahuan danJurnal Penelitian Bidang Pendidikan
:
Vol. l3(l)
Septenber 2006: 24-
34keterampilan
yarg
diberikan pada warga belajarPKBM
perlu
memperhatikan kesiapandari
segiwaktu,
pengetahuan
dan
kemampuan
awal, sehingga keberhasilan penguasaan keterampilan dapat tercapai denganbaik,
daq(3)
pendidikandan
keterampilan
bagi
warga belajar PI(BM
perlu
dilakukan
untuk
memastikanpengembangan
mana
yang
lebih
cocok
bila
diterapkan
yang
mempunyai
karakteristik beragamdan tingkat
keheterogenitasnya yangcukup
tinggi,
sehingga
perlu
penerapan pembelajaranyang praktis
dan'sistimatis,
dan (4) penyelenggaraanPKBM
harus didukung oleh semua elemen masyarakat terkait dan kepedulian pemerintahtdrhadap
keberlangsunganPKBM,
karenaPKBM
merupakan sarana pendidikan non formal setara pendidikanformal
lainnya.DAFTARPUSTAKA
Biro
Pusat Satatistik
(1997). Kualitas
tenagakcrja
Indonesia. Jakarta:
Biro
Pusat Statistik.Blanchard,
A.
(2000).
Contextual teaching and learning. B.E.S.T.Brolin, D.E.
(1989).
Life
centered
careereducation:
A
ComPetencY
Based Approach. Reston,V.A.:
TheCouncil
for
Exceptional Children.
Chaplin. (1990). Kamus Lengkap
Psikologi.Penerjemah
Kartini
Kartono.
Jakarta:Rajawali.
Darley, John
M,
Glucksberg, Sam, danKincNa,
RonaldA.
(1991). Psychologrr. EnglewoodCliffs:
Prentice-Hall, Inc.Depdiknas,
Tim
BBE.
(2003). Pola pelaksanaanpendidikan
kecaknpan
hidup.
Sutabaya'. Surabaya Intellectual Club (SIC).Depdiknas,
Tim
BBE.
(2002). Kecakapan hidupmelalui
pendekatan
pendidikan
luas.Surabaya: Surabaya
Intellectual
Club(src).
Depdiknas,
Q002).
Pendidikan
Kontekstual(Contextual teaching and learning).
Gamier, B.G. and Raynal,
C'
(1991). Evaluationof
a Televised coursein
entrepreneurship.Journal
of
SmallBusiness
andEntrepreneurship, 9,1.
Oct-Dec
l99l'
pp-25-34,Irwanto,
dkk.
(1989).Psikologi
Umum. lakarta'. Gramedia.Kusmiadi,
A.
(2003). Standar
minimal manajemenPKBM
berbasis masyarakat.Bandung:
United
Nations
EducationsScientific
Culture
Organization.Kerjasama
Balai
Pengembangan Kegiatan Belajar, Jayagiri.Samosii,
C.
(2004).
Program
PrioritasPendidikan
Luar
Sekolah
dan
PemudaTahun
2004.
Worl<shoP
PencegahanPerburuan
Anak.
Tanggal
9
s.d
12Pebruari 2004., Sumatera Utara
Soekamto,
Toeti dan
Wunataputra
Udin
S.(1996).
Teori Belajar dan
Model-ModelPembelajaran.
Jakarta:
Universitas Terbuka.