• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN STRUKTUR MATERI DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN STRUKTUR MATERI DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat izin-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian Persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan program studi

Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Adapun judul tesis ini ad.alah Pengaruh Strategi Pengorganisasian Struktur Materi dan Gaya Kogiiitif terhadap Basil Belajar Fisika Siswa. Dalam kese ~ patan

ini, penulis mengucapkan terirna kasih kepada Bapak Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. dan Bapak. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd., selaku dosen p embimbing yang <iengan sabar

memberikan araban, bimbingan dan motivasi serta meluangkan waktunya kepada R_enulis

sejak. awal kuliah hingga penyelesaian tesis ini. Selanjutnya ucapan terima kasih

disampaikan kepada:

j)

l. Jbu Rektor UNIMED Prof. Dr. Djanius Djamin, SH. MS, Bapak Prof. Dr. B ~lferi k

Manullang, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMEO, Bapak

Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd., selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan, dan Bapak

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. se laku sekretaris Program Studi beserta staf.

2. Bapak Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., Bapak Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Bapak.

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd selaku nara sumber yang telah membenlam masukan

pada tesis ini, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu

kepada penulis selama penulis menempuh pendidika.n- di Program PascaSa.rjana

UNIMED. ? ...

3. Drs. R. Smaga. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri Bandar yang telah

memberikan izin kcpada peneliti untuk meiakukan pen ~litian pada Sekolah..yang

(2)

dipimpinnya. Serta siswa kelas II TahWl Pelajaran 2004/2005 yang menjadi populasi

serta sampel dalam penelitian ini.

4. Bapak Slamet dan Ibunda Paisrah sebagai orang tuaku yang selalu memberikan do'a

restu dan selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk selalu menuntut ilmu

kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. 'P,~

(f"

5. Istriku tercinta Fitri Ekawinarti Kab~ S.Ag., yang memberikan dukungan moral

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Magister di

Program Pascasarjana UNIMED. s NEc~-9 ...

6. Rekan-rekan kuliah khususnya Prodi Teknologi Pendidikan Angkatan III yang

banyak membantu penulis dengan memberikan masukan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

Hendaknya semua kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis menjadi

amal kebajikan. Akhimya, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari

kesempurnaan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pemb'aca khususnya dan dunia

Pendidikan pada wnumnya.

lV

~l)({

Medan, Agustus 2005 Penulis,

(3)

ABSTRACT

Agus Sujoko, NIM. 025020133. The Influence of Organizing Subject Matter Structure Strategy and Cognitive Style Witb Pbysics Achievement. Post Graduate. State University of Medan. 2005.

The objectives of the research were to discover the influence of organizing subject matter

structure with physics achievement, the influence cognitive style with physics

achievement, and interaction organizing subject matter structure and cognitive style with

physics achievement ~

The method used quasi experimental research with sample 88 out of 504 students from

SMA Negeri l Bandar. Before given the treatment, the student was given cognitive style

test to know the student's cognitive style characteristic . Technique of analysis data in the

fonn of descriptive analysis to describe data and inferential analysis to test the h~thes is

with Anova two way. Continued test by Scheffe test if there were interaction.

The result of hypothesis testing research indicate that there are: (1) Organizing subject

matter with advanced organizer and summary give different influence with physics

achievement. It is shown by calculation us'rng F test, where rca~cu tate

=

4,72 > F1ab'fe

=

3,95

at level of signifikan a. = 0,05 with df= ( 1,84), (2) field dependent and field independent cognitive style give different influence with physics achievement. It is shown by Fcatculate

=

67,40 > Ftable = 3,95 at level of signifikan o:

=

0,05 with df = ( 1 ,84), and (3) interaction

between organizing content structure and cognitive style with physics achievement. It is

(4)

ABSTRAK

AGUS SUJOKO. NIM. 025020133. Pengaruh Strategi Pengorganisasian Struktur Materi dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Tesis Program Pascasa.Ijana: UNIMED. 2005.

Tujuan penelitian ini adalah Wltuk mengetahui: pengaruh pengorganisasian struktur

materi terhadap hasil belajar fisika • pengaruh gaya kognitif terhadap hasil belajar fisika,

dan interaksi antara pengorganisasian struktur materi dan gaya kognitif terhadap hasil

be}ajar fisika SiSWa. 1

M"- ' ~

Penelitian inj merupakan penelitian kuasi eksperimen. Total populasi dalam

penelitian ini berjwnJah 504 orang yang diambil dari 10 kelas 2 SMA Negeri l Bandar.

Sedangkan sampel berjumlah 88 orang yang diambil dari 2 kelas dengan menggooakan

simple random sampling. Sebelwn perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel penelitian

diberikan tes gaya kognitif untuk mengetahui jenis gaya kognitif yang dimiliki oleh

siswa. Sebelwn tes digunakan untuk menjaring data penelitian guna menguji hipotesis

penelitian terlebih dahulu tes diujicobakan untuk mengetahui tingk.at validitas dan

reliabilitas tes basil belajar. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajlkan data dan statistik inferensiaL l.llltuk menguji hipotesis

penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur. Sebelum

Anava 2 jalur digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji

normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Bartlet.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa strategi pengorganisasian struktur

materi secara advanced organizer dan pengorganisasian struktur materi secara rangkuman

memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar fisika. Hal ini ditunjukkan oleh

Fhitung

=

4.72 > F1abel

=

3,95 pada taraf signifikan a = 0,05 dengan dk = (1,84). Gaya

kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap basil belajar fisika. Hal ini ditunjukkan oleh- Fhitung

=

67,40 > Feabel

=

3,95 pada taraf signifikan a. ~ 0,05 dengan dk = (1,84), dan terdapat interaksi antara

pengorganisasian struktur materi dan gaya kognitif terhadap hasil belajar fisika siswa.

Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung

=

26,90 > Ftabel = 3,95 pada taraf signifikan a. = 0,05

dengandk=(l,84). _ . - ~ . _ . . _ . .

(5)

DAFTAR lSI

Halaman

ABSTRACT ... ... ... ... . -..._ l

ABSTRAK ... ... .... . ... . ... .... .... . ... .... ... ... . .... . ... .... ... ... c~ KAT A PENGANT AR ... , ... .

11 iii DAF'f AR lSI ... .. v DAFTAR TABEL ... ~ ... . vii DAFTAR GAMBAR ... ... . ix DAFT AR LAMPI RAN ... ~... ... ... ... ... ... .... E.~ X

_

__...,

---BAB I.

PENDAHULUAN

,NEe~...

~ /~P

-{;sH~

~~~;.c.~ ~~

/poSH~

(

A. Latar Belak.ang .. .. .. . .. .. .. . . .. . . . .. .. .. . . .. . .. . ... . B. ldentifik:asi Masalah ... . C. Pembatasan Masalah ... . D. Perumusan Masalah ... .... ... ... .... · ~e.o

E. Tujuan Penelitian ... :: ... -:::::: F. Manfaat Penelitian r: ~ ... ... ... ... .. c~ /

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ... ... ... ... ... . . . I . Hakikat Bel ajar dan Hasil Belajar Eisika ... .. 2. - Strategi Pengorganisasian Struktur Materi ... . ..

,fl

3. Pengorganisasian Materi dalam Kaitan dengan

(

;~.,

4 _

~:~:':;,;:,\~fofl11~

i

-d~~ - ~~ i~~aJl. -~elaj~r:.::

.. :.:: ... ::

B. Penelitian Yang Relevan ... ... .... ... ... .. .. C. Kerangka Berfikir ... ... ... . ... . 1. - Pengaruh Struktur Materi se~ara Advanced Organizer dan Struktur Materi Secara Rangkuman

~ terhadap Hasil Belajar F isika ... . 2. Pengaruh Gaya Kognitif FI dan Gaya Kog?itif FD

Terhadap Hasil Belajar F is ika ... . 3. Interaksi Struktur Materi dan Gaya Kognitif

terhadap Hasil Belajar Fisika ... ... . D. Hipotesis Penelitian ... .. ~ ... ... . ..

~c ~P-~

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

tff

,

~

/

~

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... ... . B. Populasi dan Sam pel Penelitian ... .. C. Metode dan Desain Pcnelitian .... ... ... . [image:5.595.68.492.100.737.2]
(6)

D. Pengontrolan Perlakuan... 52

E. Variabel Penelitian Defenisi operasional variabel penelitian ... 55

F. Perlakuan ... 58

G. Teknik Pengumpulan Data... 61

H. Pengembangan Tes Hasil Belaj ar Fisika... ... 64

I. Teknik Analisis Data... ~ 67

... DAB IV HASIL PENELITIAN BABV A. Deskripsi Data Penelitian ... .

69

1. Hasil Belajar Fisika Siswa yang diaj ar dengan ~()

,

Struktur Materi secara Advanced Organizer dari .... Siswa yang Memiliki Gay a Kognitif FI ... ... . -: .... 69

c 2. Hasil Belajar Fisika Siswa yang diajar dengan Struktur Materi secara Advanced Organizer dari Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD .... , ... . 3. Hasil Belajar Fisika Siswa yang diajar dengan Struktur Materi secara Rangkuman dari S iswa

70

I ""N yang MemilikLGaya Kognitif Fl ... :- ... .... 72 4. ,Hasil Belajar E'isika Siswa yang diajar dengan c

~

Struktur Materi secara Rangkuman dari Siswa yang_Memiliki Gaya Kognitif FD ··--····-~-·-···-···

B. Pengujian J>ersyaratan Analisis Data ... .. 1. Uji Nonnalitas Data ... .

2 . U .. H Jl omogenttas anans ... · V · 'AI ~ ... . 'Ainlle.

...

.

.

-

-

...-c.

PenguJtan H1potes1s ... . D. Diskusi Hasil Penelitian ... ~ ... ... c

/ E. Keterbatasan Penelitian ... .

SIMPULAN, IMPLtKASI DAN SARAN

1 ;.

A. Simpulan ... ... ~ .. .... ... t;

B. lm_plikasi ... ··· ~· ···· ... ... . ··- ... G. Saran ... .

/ .

~¥'-·"

c

74

75 75 78 79 86 92 94 95 99

DAFT AR PUST AKA 101

(7)

Tabell .

Tabel 2.

~

Tabel 3.

Tabel4. Tabel5.

\

Tabel6.

(

Tabel 7. Tabel 8.

Tabel 9.

TabellO.

DAFTAR TABEL

Halaman

Daftar Nilai UAN Tahun 1992/2000 s/d 2001/2002 SMA

Negeri 1 Bandar Kabupaten Simalungun unt uk Jurusan IPA 4

Perbedaan Pembelajaran yang menggunakan Advanced

organizer dan Rangkuman . . . .. . ... .. .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . 44

tn

...

Desain Penelitian Faktorial 2x2 ... 52

~

Kisi~o.Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Fisika ... ~ 63

"""'"-Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa yang diajar dengan Struktur Materi secara Advanced Organizer dari siswa yang Memilik i Gaya

c~-s-

....

~

t

...

Kognitif FI .. ... ... .. ... .. I

Daftar Distribusi Frekuensi Skor HasH Belajar F isika: Siswa yang diajar dengan Struktur Materi secara Advanced Organizer dari siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD ... .

69

71

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika 0

cj

Siswa yang diajar dengan Struktur Materi secara ....,. Rangkuman dari siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Fl.- -;; 73

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa yang diajar dengan Struktur Materi secara Rangkuman dari siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD

.

~-Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data dengan

-=

Uji Lillieofors ...

...

~ NEe

Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians

Sampel dengan uji Bartlet pada Taraf Signifikansi a

=

0,05

74

76

? 7

78

Tabell1 . Perbandingan Skor Hasil Belajar untuk Siswa yang_

~

diajar dengan struktur materi secara advanced organizer -dan rangkuman berdasarkan gaya kognitif... ... c 79

I

,

e)

Tabel 12. Rangkuman pengujian hipotesis pe ngaruh _

Pengorganisasian Struktur Materi dan Gaya Kognitif

terhadap Hasil Belajar Fisika ... • E 80

(8)

Tabel 13. Ringkasan Schcffe

Uji Lanjutan

viii

dengan menggunakan Uji

[image:8.595.115.492.148.726.2]
(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gam bar I. Bentuk-Bentuk Belajar . .... ... ... .... .... .... ... ... .. 23

--....

Ec

Gam bar 2. Proses tetjadinya Bela jar Bennakna... ...

~

25 [image:9.595.71.492.129.722.2]

Gam bar 3. Hierarki Konseptual berdasarkan Difrensiasi Progresif pada

Gambar 4.

Konsep Gerak dalam Pembelajaran Fisika .. . . .. .. . . ... . . . ... 28 Bagan suatu hierarki konsep yang memperlihatkan urutan-=

urutan instruksional untuk mencapai difrensiasi progresif tingkat-tingkat yang lebih tinggi dan penyesuaian intregatif

dari konsep-konsep ... . 29 Gambar 5. Model Pemrosesan Informasi.,... 34

-

... Gambar 6. Fakto1'-faktor yang mempengaruhi basil belajar ... ~ 36 Gambar7.

\

Gambar 8.

Gambar9.

Gambar 10.

Histogram Skor Hasil Belajar Fisika Siswa yang diajar ~ \ dengan Struktur Materi secara Advanced Organizer dari

Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Fl... 70 ('; Histogram Skor Hasil -Belajar Fisika Siswa yang diajar- :::::::: dengan Struktur Materi secara Advanced Organizer dari c Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD .. ... ... ... 72 Histogram Skor Hasil Belajar Fisika Siswa yang diajar

dengan Strulctur Materi secara Rangkuman dari Siswa

yang Memiliki Gaya Kognitif FI ... __,_;: 73

_.__....-

..._

Histogram Skor Hasil Belajar Fisika Siswa yang d iajar dengan Struktur Materi secara Rangkuman dari Siswa yang Memiliki Gaya KognitifFD ... .

~

c~

~

...

75

I

Gambar 11. Interaksi antara Pengorganisasian Struktur Materi dan

Gaya ~og ni t if Te rh ad~R Basil Belajar Eisika... .... 86 E

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I . Analisis Hasil Ujicoba Instrumen ... ... . 104

Lampiran 2. Tes Hasil Belajar Fisika ... ~ ... . ... ... ... c

/"~p.~ -~~

/..: ~~

116

Lampiran 3. Rencana Pembelajaran ... , ... ... . 124 Lampiran4. Instrumen Perlakuan ... ~,,- ?. ... .

/ u ~

153

Lampiran 5. Data Pene litian ... -:' ... ": ... -::: 178

G

Lampiran 6. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... .. 184

Lampiran 7. Perhitungan Statistik Dasar ... . 189

Lampiran 8. Perhitungan Uji N~rmalit as Data detlgcgt Uji Lilleofors .. _ 194

Lampiran 9. Uji Homogenitas Varians dengan Uji Bartlet ... . 200 Lampi ran l 0. Pengujian Hipotesis Penelitian ... .. 202

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

'9' ~

~

~flos

NEe~

(i~flo

~ ~

A. Latar Belakang Masalab

~

~

l

MruK

PERPusr

Aw

UNIMEo

--Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dilaksanakan melalui pembangunan pendidikan nasiona l- yang dilaksanakan melalui pendidikan di lembaga sekolah maup un lembaga luar sekolah. Ini berarti, lembaga pendidikan diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memahami bagairuana belajar, menghasi lkan si swa yang mampu ber karya dan memiliki kreativitas, sebagai terwujudnya sebuah pendidikan yang

berkualitas.

Melatui lembaga pendidikan diharapkan terjadi aktivitas belajar, yang didalamnya terdapat sebuah sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran pada sebuah lembaga biasanya terdiri atas sisten;t masukan (siSWa\ instrumen dan, lingkungan), proses, serta hasil (produk). Jika seluruh komponen dalam

sis tern pembelajaran bekerj a secara sinergis, maka bukan tidak mungkin bahwa produk yang dihasilkan dari sistem pembelajaran akan memiliki

~; ~

tl

:/!/

?

c/

?

J

kualitas yang baik. ?

I

Pada dekade terakhir kualitas pendidikan - d i Indonesia ban yak

(12)

bisa dilihat di lapangan bahwa nilai rata-rata mata pelaj aran fisika untuk SMA khususnya di SMA Negeri 1 Bandar dari Tahun Ajaran 2001/2002 sampai dengan 2004/200 5 hanya be)um memberikan hasil maksimal. Tabel 1 berikut menggambarkan perolehan nilai rata-rata ujian akhir nasional (UAN) bidang studi fisika jurusan IPA SMA Negeri 1 Bandar. e~}

-

- -"\

0

/

lJ,~

Tabel l. Daftar Nilai UAN Tahun 200112002 s/d 2004/2005

SMA Negeri I Bandar Kab. Simalungun Untuk Jurusan IPA ~

/~

No Bidang Studi J 200112002 2002/2003

I

2003/2004 2004/2005

1 Fisika

!

2,42 5,01 ~

I

4,97 5,97_ ....

--2·-

{\im

~~ - -· 1M""i ~·

L.

3,09

J

----=5-'-,9--:4:---+=! -...,s-'-;6_9_-+- ....,.5"""",_29_-;

J _

I Biol ogi ·~- · I 3,32

t

6,01

r

5,73 5,35

4 T Matematika

!

2,18 1 4,88 -'- -· ~ "'-4 : <>"8·

..

---1--·4,3 8

-4---J .

..!!: Jng g ri~ .... - ... 3,97 ---t-- 5-'- ,9 ~ 5 -

I

4,65 I • 5,65 6 1 B. Indonesia

r

4,17 6,50 .,. 5 ...•. 20 ... -._ . 4,35

QJ ...

PPKn ·-

I

5, 67 ··· 7,62 ; 5, 46- +--·-s--'-,4- 6- - t

Sumber: Kantor Tata Usaha SMA N-egeri I Randar

Untuk mengatasi masa1ah yang terjadi pemerintah, telah banyak melakukan usaha yang intinya adalah untuk meningkatkan m utu pendidikan. Usaha tersebut di antaranya adalah penataran guru-guru bidang studi dalam

-

-bentuk pendidikan dan pelatihan dari setiap sekolah khususnya bidang Matematika dan IPA yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendid ikan (LPMP) , pendidikan guru ekstra yang diselenggarakaf\ oleh Lembaga Pendidikan Tinggi seperti Univers itas Negeri Medan (UNIMED) ataupun Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Usaha tersebut

merup akan kegiatan yan& dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas

[image:12.595.66.496.127.731.2]
(13)

pembelajaran guru, yang akhirnya akan mendongkrak mutu lulusan. Namun

usaha yang dilakukan tersebut sepertinya belum memb erikan hasil yang

maksimal, hal ini terbukti dengan masih rendalmya nilai rata-rata hasil ujian siswa, khususnya untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) .

Ahmadi dan Mulyono (1991) menyatakan bahwa komponen-komponen yang mempengaruhi basil belajar seorang siswa meliputi: ( 1) stimuli beJajar, (2) metode belajar, (3) individual siswa. Hal ini senada dengan yang

r

diungkapkan oleh Nasuti on dan Suryanto (2002) menyatakan

komponen-komponen yang ~m pen g aruhi basil belajar seorang siswa meliputi: (-l) guru, (2) kurikulum, (3) siswa, (4) media, (5) metode mengajar, dan (6) lingkungan . Untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal, maka an tara komponen-komponen tersebut harus saling _ mend ukung satu _ dengan

yang lainnya. s NEe~~ ...

Faktor metode men ~ ajar yang digunakan oleh seorang guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa.

Vari asi penggunaan metode pembelajaran akan memb uat siswa merasa tertarik dengan apa yang disampaikan oleh seorang guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai metode mengajar cenderung akan mampu mengelola kelas dengan baik.,.- Hal ini sesuai- dengan pengalaman penul is di lapangan bahwa guru yang hanya menyajikan materi pembelajaran dengan hanya satu metode saja, akan membuat siswa bosan dengan apa yang d isampaikan guru.

~

~~~~

(14)

Namun merupakan kenyataan bahwa banyak guru menyampaikan materi pelajaran khususnya mata pelajaran fisika hanya dengan menggunakan

satu metode saja, yaitu metode ceramah. Memang penggunaan metode ini

keunggulan yaitu cukup efisien baik dari segi penggunaan waktu ataupun

penyelesaian materi pelaj aran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. SelanjUtnya, menggunakan metode ceramah siswa mampu merekam info rmasi sebanyak mungkin dari penjelasan guru, tetapi akhirnya siswa tidak mampu mengaplikasikannya dalam hidupnya sehari-hari. Sehingga pembelajaran yang diterima oleh siswa tidak bermakna.

Seorang guru dituntut untuk bisa kreatif dalam menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa. Usaha ini harus dilakukannya dalam rangka untuk meningkatkan basil belajar siswa. Memang usaha untuk meni ngkatkan bas il

-

-belajar ini bukanlah sebagai suatu usaha yang mudah untuk dilakukan, tetapi ini sudah menjadi tanggung jawab sebagai guru, bagaimana seorang siswa untuk mudah memahami materi yang d isampaikannya, dan apa yang

-diperolehnya merupakan sesuatu yang bermakna dalam hidupnya. Salah satu cara adalah dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran. Menggabungkan satu metode dengan metode yang lainnya, sehingga didapatkan- satu metode yang tepat sesuai dengan

karakteristik materi pelaj aran. Pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang mudah untuk dikaitkan dengan kehidupan se hari-hari. Banyak konsep-konsep

(15)

dalam fisika yang merupakan kenyataan yang dapat dirasakan dan disadari

oleh siswa, jika kebermaknaan dalam belajar dapat diraih siswa.

Untuk itu, beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh setiap guru dalam

mengefektifkan penyajian materi dengan metode ceramah antara lain adalah misalnya dengan menggunakan strategi struktural. Strategi struktural ini dapat berbentuk advanced organizer, yang merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Ausubel dan dapat diberikan di awal pelajaran agar

~; \~ ~;

\-:;,.

Cl"""/

dapat membantu siswa belajar aktif. ., "'

Ausubel dalam Novak (1979) berpendapat bahwa Advanced Organizer akan memudahkan siswa dal am mempelajari materi baru yang disajikan guru, karena guru telah membuat materi pelajaran terorganisasi dengan baik dan

diberikan sebelum belajar di kelas, jadi siswa ter!ebih dahulu memp_elajari bahan tersebut. Dengan demikian siswa diharapkan akan mudah memahami materi tersebut secara bermakna dan dapat meningkatkan retensi siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. c,

11

.,~,e.o

J

c,

111

r~~e.o:/

Disamping pemberian Advanced organizer di awal pelajaran dapat pula dipikirkan pengembangan strategi belajar mengajar dengan memberikan rangkuman pada akhir pengajaran. Menurut Merril (1974 ) bahwa advanced organizer dan rangkuman termasuk strategi struletural. Reigeluth (I 983) menekankan pentingnya rangkuman secara sistematis tentang apa yang sudah dipelajari agar bahan yang sudah diajarkan tidak mudah terlupakan. Belajar dengan menggunaJsan rangkuman adalah belajar ~nga n pengulangan.. yang

(16)

dilakukan di akhir pengajaran. Dengan demikian materi yang diterima s iswa akan bertambah mantap, dan menambah pemahaman siswa terhadap apa yang

sudah diajarkan. ~

Menyikapi perbedaan karakteristik siswa, perl u kiranya seorang guru

memperhitungkannya karena dapat mempengaruhi basil belaj ar siswa. Bloom (1976) bahwa dmt faktor utama yang dapat mernpengaruhi basil belajar siswa adalah karakteristik siswa dan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian ini karakteristik siswa dikaitkan kepada hal gaya kognitif.

:/:1

?

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menerapkan kedua j enis pengorganisasian struktur materi tersebut di atas. dan melihat sejauh mana keefektifannya dalam meningkatkan basil belajar fisika sesuai

• . uNfMf;V _/

dengan karakteristik siswa dan maten pelajaran yan~ diberikan. ~

~ ~... ~

r E=" (!:~S NeG(::~ a~~.,

B. ldentifikasi Masala h $ ~ $

Dari uraian di atas, hal-hal yang dapat diidentifikasi yang merupakan penyebab rendahn..ya hasil belajar fis ika siswa adalah; Apakah intensitas pendidikan dan pelatihan bidang studi yang diikuti guru bidang studi akan berpengaruh terhadap basil belajar siswa yang diajarnya? Apakah lingkungan belajar siswa mempengaruhi basil belajar siswa? Apakah target kurlkulum

-

-

-mempengaruhi basil belajar siswa'? Apakah media pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan keadaan sekarang, Apakah metode pembelajaran yang di gunakan guru dapat menarik perhatian siswa

(17)

mempelajari fisika? Apakah metode pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan karakteristik bidang studi fisika? Bagaimanakah menyesuaikan metode pembelajaran agar tepat sesuai dengan karakteristik materi pelajaran

fisika yang diajarkan? Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa jika diajar dengan menggunakan metode ceramah? Apakah penggunaan metode ceramah

dalam pembelajaran fisika belum memberikan bas il belajar yang maksimal? Apakah penggunaan strategi struktural dapat meningkatkan hasil belajar fisika ? Apakah penggunaan advanced organizer biasa digunakan oleh guru dalam proses belaj ar mengajar?- Apakah penggunaan rangkurnan biasa

digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar? Apakah penggunaan

advanced organizer dan rangkuman memberikan basil belajar yang

berlainan j ika d_!berikan kepada_ kelompok sis_wa yang berbeda gaya

kogniti fnya? Apakah gaya kognitif berpengaruh terhadap h asil belajar

fisika? Manakah strategi yang tepat untuk membelajarkan fisika sesuai

dengan karakteristik gay a kognitif siswa?

~

·-C. Pembatasan Masalab

Mengingat banyaknya faktor-faktor yang diidentifikasi yang diduga mempengaruhi ha ~ il belaj ar siswa, maka dari uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada penggunaan strategi struktural advanc ed organizer dan rangkuman . Selanjutnya karakteristik siswa dibatasi pada aspek gaya kognitif

(18)

dan pokok bahasan yang diteliti dibatasi pada pokok bahasan Optika

Geometri dan Alat-alat Optik di Kelas li SMA Semester II. Hasil belajar

fi sika yang diteliti dibatasi pada aspek kognitif kawasan pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, siQtesis, analisis dan evaluasi.

., ~~

~~~, ~0

D. Perumusan Masalah

-

M

....,;...__

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di

e)

atas, maka masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "' I. Apakah strategi pengorganisasian struktur materi secara advanced

organizer dan struktur materi secara rangkuman memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belaj ar fisika? \( ~

2. Apakah gaya kognitif FI dan gaya kognitif FD memberi pengaruh yang berbeda terhadap basil belajar Fisika?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pengorganisasian struktur materi

dan gaya kognitif terhadap hasil belajar fisika : : ; _ ; ;aiswa? 4: ~c""'

~~~,.,.~o

~""' ~

E. Tujuan Penelitian

~

~

~

Berdasarkan Perurnusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk: ?

l. Mengetahui aaanya pengaruh strategi pengorganrsasian struktur materi secara advanced organizer dan struktur materi secara rangkuman terhadap hasi l be)ajar Fisika siswa.

~

(19)

2. Mengetahui adanya pengaruh gaya kognitif FI dan gaya kognitif FD terhadap basil belajar Fisika siswa.

3. Mengetahui adanya interaksi an tara strategi pengorganisasian struktur materi dan gaya kogpitif terhadap hasil bela jar fisika siswa .

~~~

fJ 0 (JN e,O

F. Manfaat Penefitian 'liME. nJI

-

~

Dengan dilakukannya penelitian ini akan memberikan dua manfaat sekaligus yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis penelitian ini untuk memperkaya khazanah kepustakaan dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan penunjang penelitian lebih lanjut pada masa yang

akan datang.

Secara praktis penelitian tnl diharapkan dapat: ( 1) memberikan

info rmasi tentang- ada tidaknya pengaruh penerapan struktur materi pelajaran terhadap hasil belajar fisika siswa, (2) memberikan informasi bagi guru-guru bahwa gaya kognitif siswa dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar fisika. (3) memberikan informasi bahwa guru perlu memperhitungkan jenis gaya kognitif siswa sebelum menerapkan strategi pembelajaran sehubungan dengan materi yang diberikan kepada siswa.

(20)

BABY

---:-::::"-

iiiiLIK PERPUST

AKA

AN\

l

UNIMEO

J

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembabasan penelitian yang telah diuraikan pada bah sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan basil belajar Fisika antara siswa yang diajar dengan strategi pengorganisasian materi pelajaran secara advanced organizer_ dengan siswa yan_g diajar dengan_strategi pengorganisasian materi secara rangkuman. Kelompok siswa yang diajar menggunakan

strategi pengorganisasian secara advanced organizer memperoleh hasil belaj ar Fisika yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar strategi pengorganisasian materi pelajaran secara rangkuman. 2. Terdapat perbedaan basil belajar Fisika antara siswa yang memiliki

gaya kognitif Fl dan siswa yang gaya kognitif FD. Kelompok siswa yang memiliki gaya kognitirFI memperoleh- hasil belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki gaya

kognitif FD. ~I

'i

3. Terdapat interaksi antara strategi pengorganisasian materi pelajaran masalah dan gaya kognitif dengan basil belajar Fisika siswa. Siswa yang memiliki gaya kognitif FI memperoleh basil belajar Fisika yang lebih tinggi jika diajar dengan strategi pengo!ganisasian materi ~ eca ra

(21)

advanced organizer jika dibandingkan dengan diajar dengan

rangkuman . Selanjutnya untuk siswa yang memiliki gaya kognitif FD, memperoleh hasil belajar Fisika yang lebih tinggi j ika diajar dengan strategi pengorganisasian materi secara rangkuman j ika dibandingkan

dengan diajar dengan strategi pengorganisasian materi secara advanced organizer.

I

B. lmpli kasi

Dari basil kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian 1m, dapat diketahui bahwa penggunaan advanced organizer dan rangkuman sebagai strategi pengorganisasian struktur materi yang diterapkan dalam proses belajar mengajar bidang studi Fisika cukup efektif untuk meningkatkan basil belajar s iswa. PeningkataQ hasil belajar yang dapat dicapai siswa, tidak saja disebabkan o leh kemudahan belajar yang mereka peroleh dari

sarana yang mereka gunakan, tetapi j uga disebabkan oleh optimasi aktivitas belaj.ar yang mereka lakukan.

Dengan demikian, guru yang menj adi salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa di dalam proses pembelafaran perlu memikirkan bagaimana menerapkan advanced organizer dalam pembelaj aran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu (1) Advanced

organizer sebagai sar~na dalam mengajar pada pelaksanaannya tidak membutuhkan biaya yang tinggi, karena advanced orgamzer merupakan

(22)

media cetak yang dapat diadakan dengan biaya yang relatif rendah. Akan

tetapi advanced organizer yang akan digunakan belum ada yang siap pakai, maka guru harus merancang sendiri. (2) Pada umumnya guru jarang atau

belum pernah dengan sengaja atau merancang maupun menggunakan

advanced organizer dalam mengajar. Advanced organizer bagi siswa dan dan kebanyak.an guru adalah sesuatu yang baru, oleh karena itu membutuhkan banyak perubahan baik dalam mempersiapkan maupun dalam pelaksanaannya. Selanj utnya kemampuan guru dalam menyusun advanced organizer masih rendah, oleh karena itu perlu - adanya

peningkatan. Peningkatan kualitas ini ditekankan pada peningkatan kualitas khususnya peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan

d d . 11~0 _/

menyusun a vance orgamzer.

::...,...--Selanjutnya, penerapan advanced organizer dalam mengajar masih memerlukan petimbangan-pertimbangan yang mendalam dan tidak tergesa-gesa. Dalam hal ini siswa yang akan menerima advanced organizer perl u dilatih menggunakan advanced organizer. Oleh karena itu siswa perlu diajar dan dilatih menggunakan advanced organizer, apa manfaatnya dalam belajar, bagaimana peranannya bagi siswa untuk menerima pelajaran dikelas, dan apa yang harus dilakukan oleh siswa agar dapaC belaj ar bermakpa. Dengan demikian, siswa harus mengubah gaya belajarnya, dari

yang biasanya siswa banyak mendengar dan mencatat, harus berubah kepada siswa berperan dalam melakukan pemrosesan informasi. Hal ini

(23)

disebabkan, apapun perubahan yang dilakukan oleh guru, jika siswa hanya

mendengar dan mencatat saja, maka perubahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak akan efektif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.

g

\1

~

~

)f

~

g

J(

~

~}

LPTK ataupun UNIMED sebagai lembaga yang mendidik calon-calon guru dapat mengusahakan bagaimana memperkenalkan bermacam-macam strategi peogorganisasian struktur materi kepada mahasiswanya

sebagai calon guru. Calon guru perlu dibekali masalah ini, baik secara teori maupun secara praktek dalam merancang atau membuat Jatihan dalam pelaksanaannya di kelas. Selanjutnya lembaga tersebut perlu membekali

calon guru bagaimana cara membuat advanced organizer agar mereka dapat men er~kan nya di kel a~. _ De ngan membua1 advanced organizer ini juga, calon guru akan dilatih bagaimana menerapkan suatu teori pembelajaran dalam penyusunan perangkat pembelajarannya.

Penggunaan rangkuman dalam pembelajaran juga efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini berimplikasi juga terhadap guru bagaimana menyusun rangkuman yang efektif dan efisien agar rangkuman yang diberikan oleh guru mudah untuk dipelajari, menggunakan bahasa yang sederhana dan singkat:- Rangkuman harus memuat inti dari permasalahan yang dibahas. Selain itu pula, siswa yang diberikan rangkuman, harus menggunakan rangkuman secara maksimal. Rangkuman, sangat membantu sekali bagi siswa yang tidak memiliki kemampuan untuk

(24)

menyimpulkan secara cepat infonnasi yang disampaikan oleh guru.

Dengan demikian rangkuman juga dapat dijadikan sebagi sarana belajar

oleh siswa. ~

Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya bidang studi Fisika. Ini dapat dilakukan dengan mem6erikan suatu rekomendasi kepada pihak yang memiliki jalur struktural secara langsung seperti induk organisiasi guru yaitu persatuan

guru republik indonesia (PGRI) kepada instansi terkait yang mengelola pendidikan secara menyeluruh -untuk mengadakan suatu pelatihan bagi

J

guru-guru khususnya guru fisika untuk menyusun advanced organizer dan rangkuman yang baik. Sebab advanced organizer ataupun rangkuman merupakan suatu pengetahuan dan

-

keteram~ilan baru yang dalam

-

-prakteknya membutuhkan suatu pendidikan. Dengan demikian PGRI dapat meminta secara langsung kepada dinas pendidikan setempat untuk memberikan suatu pendidikan dan yclatihan kepada guru-guru fisika untuk

-meningkatkan kemampuan mengelola dan merencanakan pembelajaran agar basil belajar yang dicapai siswa efektif, efisien dan memiliki daya

tarik terutama dalam penyusunan adcanced organizer. c ' / ~

/ t,NfMe,O

~ ~

(25)

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan di atas, maka berkenaan dengan basil penelitian yang

didapatkan, maka peneHti memberikan saran seperti berik!ut :

l. Perlu dilakukannya pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru Fisika dalam meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan advanced organizer.

2. Kepada guru Fisika harus mempertimbangkan karakteristik siswanya

terutama dalam hal gaya kognitif siswa sebelum memilih pe1Hlekatan pembelajaran yang dipilihnya sehubungan dengan materi yang akan diaj arkan.

3. Guru perl~ memperkenalkan secara bertahap kepada siswa bagaimana belaj ar dengan menggunakan advanced organizer, sekaligus guru perlu menjelaskan keuntungan-keuntungan penggunaan advanced organizer dalam belajar. /

4. PGRI sebagai induk organisasi guru sebagai jembatan antara guru dengan dinas instansi terkait harus selalu merespon kebutuban guru di

lapangan. ?

c} \. •

J

5. Kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan - (LPMP) sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk menjamin mutu pendidikan agar lebih

sering memanggil guru-guru untuk ditatar, dilatih dan di bekali dengan pengetahuan yang rei evan dengan bidang keahliannya . dalam- hal ini

(26)

bagaimana cara pembuatan advanced organizer. Dengan diktat

diharapkan guru memperbaiki cara mengajar yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. ~p.s NEe~~

" -r...,

6. Kepada LPTK, harus mengenalkan kepada calon guru bagaimana cara

usaha untuk meningkatkan keefektifan pembelaj aran dengan memberikat}. pengalaman-pe1;1galaman belajar kepada siswa. Dengan demikian calon guru akan terangsang untuk mencari inovasi-inovasi

strategi pembelajaran, dan dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaraiL yang hendak diajarkannya kelak jika sudah menjadi guru yang sebenarnya.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono. ( 1991). Psiko/ogi Be/ajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anderson, H.O. and Koutnik, P.G. (1972). Toward More Effective Science

v

Instruction in Secondary Education. New York: Mac Millan. '

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Eva/uasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bum i Aksara

(1993). Prosedur Pene /itian. Suatu Pendekatan Pralctek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwa r, Saifuddin. (1992). Reliabilitas dan Va/iditas Seri Pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Beiser, A., and Addison. ( 1972). Basic Concept of Physics. 2rd edition.

California: Wesley.

Bloom, B.S. et all. ( 1976). Taxonomy of Education Obj ectives: The

Classification of Educational Goals. Handbook I: Cognitive Domain. New York: Logman Inc.

Budikase, I.,...dan Kertiyasa, N (1995). Fisilca untuk Seko/ah Menengah Atas Kelas I. Jakarta: Depdikbud .

Campbell, D.T., & Stanley, J.C. (1966). Experimental and Quasi

v

Experimental Design for Research. Chicago: Randnally.

0 ;

Dahar, Ratna Wilis. (1 988). Teori-Teori Be/ajar. Jakarta: Erlangga.

Dahlan , M ~9. - (1990) . Model-Model Mengajar Beberapa Altemati f

lnteraksi Be laj ar Mengajar. Bandung: Diponegoro. ~~

~

Davies, Ivor K. (1981). Instructional Technique. New York: McGraw Hill. ~

Dick, W., and Carey, L. (1985). The Systematic Design of Instruction.

London: Scott and Foresman.

Dick, W., and Reiser, R.A. (1989). Planning effective instruction. Boston: Ailyn and Bacon.

Depdiknas. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mala Pelajaran

Fisika Sekolah Menengah Umum Fisika. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.

(28)

_ _ _ _ . ( 1999). Garis-Garis Besar Program Pengajaran Fisiko 1994 Suplemen 1999. Jakarta: Puskur.

Erickson, B.H., dan Nosamchuk, T .A. (1981). Memaham i data Statistik Untuk Jlmu So.<da/ . Jakarta: LP3ES.

Ferguson, G.A. (198 1 ). Statistical Analysis in Psychology Education. ~ Singapore: Mc-Graw Hill Internation al Book. ..,

Gagne, R.M. (1977). The Condition of Learning 3rd edition. New York:

Holt Rinehart and Winston Inc. '

Gagne, R.A. dan Driscoll, M. P. (1988). Essential of Learning for Instruction. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Greadler, M.E.B. (1994). Be/ajar dan Membe/ajarkan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hamid, Abdul. ( 1992). Peng!_ruh Pemberian Rangkuman dan Gaya Kognitif Mahasiswa Terhadap Perolehan Betajar. Thesis. PPS IKIP Malang.

lndrawati. (2000). Model-Mode/ Pembe/ajaran IPA. Band un g: Dirjen Dikdasmen P3G IPA.

Kane, M.M., and Kane, J.W. (1979). Physics. New York: Jhon Willey and

Sons. -

-Kember, D., (2000)., improving The Quality of Teaching and Learning. London: Great Britain by Biddies, Ltd.

Mappa, S., dan Basleman, A. ( 1994 ). Teori Be/ajar Orang Dew as a. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Tenaga Kependidikan Dirjken Dikti Depdikbud .

Merril M. David, Twitcell, David G. ( 1974). Instructional Design Theory. Englewood C li ffs. New Jersey: Educational Technology Publication.

Messick, s., at all. ( 1969). Individuality in Learning. San Francisco: Jossey Bass.

Moore, M.G., and Kearsly, G. (1996). Distance Education a Systems View. USA: Wadsworth.

Nasution, N. dan Suryanto, A. (2002). Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PPUT.

~~~

(29)

Novak, Joseph D.A. (1979). Theory of Education . London: Cornel

University Press.

Joyce, Bruce dan Weil, Marsha. (1986). Models ofTeaching. New Jersey:

Prentice Hall Inc.

Panjaitan, B. (1999). Kontribusi Karakteristik Pebelajar Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa STM Kotamadya Surabaya. Desertasi.

l

PPS Universitas Negeri Malang.

Pidarta, Made. (1997) . Landasan Kep endidikan. Stimulus Pendid ikan

Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Popham, James W. (1981). Modern Education Measurement. London: ~)

Prentice Hall Inc. ...

Reigeluth, Charles, M . (1 983). Instructional Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. New Jersey: Lawrence

Erlbaum Associates.

Reigeluth, C.M., Merril, M.D., dan Bodderson, C. V. (1974 ). The Slructure

v

of Subject Matter Content and Its Instructional Design !\

Implication. Instructional Science ;,

~

Romizowski, A.J. (1 981 ). Designing Instructional System. New York:

Nicholas.

Rosman Lubis. (2003) . Penerapan Metode Pemetaan Konsep dalam Pembelajaran Fisika SMU. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan.

Sagala, S. (2003). Ko nsep dan Makna Pembelajaran. Untuk membantu memecahkan problem be/ajar mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sibuea, Abdu l Muin. (2001 ). Statistik II (seri Diktat Kuliah Statistik Bisnis). Medan: STIE Harapan.

Singatimbun, M., dan Efe ndi, S. (1987). Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.

Snelbecker, Glen E. ( 1984}. Lear-ning Theory and -Instructional, Thea_ry and Psychoeducational Design. New York: Mc·Oraw Hill.

Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharjono. (1990). Pengaruh Gaya Kognitif dan Perancangan Pengajaran Berdasarkan Component Display Teori Terhadap Perolehan Belajarz._Retensi dan Sik'ap~ese rta si . FPS !KIP Malang.

(30)

Suparman, Atwi. (1997). Desain Ins truksional. Jakarta : PAU-PPAI Dirjen Dikti Depdikbud.

Suriasumantri, Jujun S. (2001). llmu Dalam Persfektif Sebuah Kumpulan tentang Karangan Hakekat llmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Tilaar, H.A.R. (2001). Manajemen Pendidikan Nasiona/ Kajian Masa ) Depan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wilady, H. (200 I). Fisi lro untuk Sekolah Menengah At as (SMA) Kelas fl.

Jakarta: Grafindo .

Winataputra. H .U .S. (200 I). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: PPUT.

Winkel, W .S. (1996). Psi/cologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Witkin, H., et all. (1977). Field Independent and Field Dependent

Cognitive Style and Tly;Jr educational Implication. Review of Educational Research.

104

Gambar

GAMBAR ..............................................................................
Tabel 13. Ringkasan Schcffe Uji Lanjutan dengan menggunakan Uji
Gambar 4. Bagan suatu hierarki konsep yang memperlihatkan urutan-= urutan instruksional untuk mencapai difrensiasi progresif
Tabel l. Daftar Nilai UAN Tahun 200112002 s/d 2004/2005 SMA Negeri I Bandar Kab. Simalungun Untuk Jurusan IPA

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diketahui bahwa efektivitas pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap

Sumber data dalam penelitian ini yaitu dari narasumber (informan), dokumen, dan observasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik

Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang disertai rubrik, sedangkan

Data validasi terhadap desain pengembangan perangkat pembelajaran geografi di kawasan Kampung Batu Malaksari sebagai sumber belajar geografi, dengan produk

Karena keterbatasan lingkup peneilitian ini yang hanya mengukur persepsi konsumen pada elemen bauran pemasaran dan korelasinya dengan loyalitas, maka untuk mendukung

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa riwayat placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kejadian placenta

3) Kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar (KD) merupakan rata- rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik