• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. rangka, Penelitian ini dilaksanakan di kota jambi, Alat bantu smash bola voli. ini mulai dirancang pada bulan januari 2020.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. rangka, Penelitian ini dilaksanakan di kota jambi, Alat bantu smash bola voli. ini mulai dirancang pada bulan januari 2020."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Alat bantu smash bola voli ini dibuat di Mekanik las untuk pembuatan rangka , Penelitian ini dilaksanakan di kota jambi, Alat bantu smash bola voli ini mulai dirancang pada bulan januari 2020.

3.2 Rancangan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Disebut pengembangan berbasis penelitian (research-based development). Menurut Sugiyono (2013 :407), metode pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut.

Lain halnya, untuk menghasilkan produk tertentu diperlukan analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut.

Metode penelitian dan pengembangan banyak digunakan didalam bidang ilmu alam dan teknik. Namun penelitian dan pengembangan juga biasa digunakan dalam bidang-bidang ilmu sosial, manajemen dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, penelititan pengembangan ini salah satunya menghasilkan produk. Dalam penelitian dan pengembangan ini difokuskan untuk menghasilkan produk alat bantu untuk smash bola voli.

(2)

3.2.1 Pengembangan Alat

Pengembangan alat adalah suatu hal yang dilakukan untuk merencanakan dan mempersiapkan secara seksama dalam mengembangkan, memproduksi dan mengvalidasi suatu alat bantu smash bola voli. Alat dapat digunakan sebagai alat bantu latihan yang dapat dipergunakan oleh pelatih.

Model pengembangan penelitian ini menggunakan Research and Development R&D. Metode R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilakan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2012). Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antar komponen. Model teoretik adalah merupakan model yang menunjukkan hubungan perubahan antar peristiwa.

3.2.2 Prosedur Pengembangan

Menurut sugiyono (2012: 409), Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D). langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan pada gambar berikut:

1. Identifikasi Potensi Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sugiyono (2013: 298). Penelitian ini mengandung potensi masalah Potensi dan masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi

(3)

Desain Revisi Desain Uji coba Produk Uji Coba Revisi Produk Pemakaian Revisi Produk Produk Masal 23 yang dapat diangkat adalah semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, namun Indonesia masih menjadi Negara konsumen produk alat-alat olahraga namun yang digunakan rata-rata masih banyak yang manual sehingga dinilai kurang efektif.

2. Pengumpulan Informasi

Dilihat dari potensi masalah diatas langkah berikutnya adalah mencari informasi yang ada di lapangan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan selama alat bantu latihan smash bola voli masih jarang ada yang menggunakannya dan yang digunakan pun juga masih menggunakan sistem manual. Sehingga peneliti bermaksud mengembangkan alat bantu teknik smash bola voli.

3. Desain Produk

Setelah mengumpulkan informasi dari masalah-masalah yang ada dilapangan, peneliti merancang desain produk yang sesuai dengan potensi dan masalah tersebut, peneliti juga melakukan analisis materi. Hasil analisis dapat dijadikan acuan dalam membuat produk. Kebutuhan dalam mendesain produk ini disesuaikan dengan keefisienan dan keefektifan.

Produk penelitian ini akan menciptakan sebuah alat bantu teknik smash bola voli berdasarkan modifikasi dari alat bantu smash bola voli yang sudah ada.

4. Validasi Produk

Validasi produk merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak (Sugiyono 2013: 302). Produk dari penelitian akan di validasi oleh pakar atau tenaga ahli yang telah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang, guna mengetahui kekurangan dan kekuatan.

(4)

a. Ahli Materi

Ahli materi akan menilai materi alat bantu teknik smash bola voli. Penilaian diharapkan dapat mengetahui kualitas serta keefektifan dari alat bantu tersebut.

b. Ahli Media

Ahli Media akan menilai aspek, yaitu : aspek fisik, desain, dan penggunaan yang ada di alat bantu teknik smash bola voli. Penilaian diharapkan dapat mengetahui kualitas alat tersebut.

5. Revisi Produk

Setelah desain produk divalidasi para Ahli, maka akan dapat diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kelemahan tersebut akan direvisi menjadi lebih baik lagi.

6. Uji Coba

Produk Uji coba produk dilakukan setelah produk mendapatkan penilaian oleh ahli materi dan media bahwa produk yang sedang dikembangkan sudah layak untuk diuji cobakan di lapangan. Uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas. Tujuan dilakukannya uji coba ini adalah untuk memperoleh informasi apakah produk alat bantu teknik smash bola voli lebih efektif dan efisien sebagai alat latihan. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan alat bantu teknik smash bola voli yang merupakan produk akhir dalam penelitian ini.

7. Produk Akhir

Produk Akhir dari penelitian ini adalah yang telah mendapat validasi oleh para ahli dan yang telah diuji cobakan kepada atlet.

(5)

Tabel 1 : Langkah-langkah menggunakan metode (R&d)

Sumber :http//:tableprosedurpengembangan.com (diakses pada tanggal 22 november 2019)

Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan yang meliputi analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation) (Sugiyono, 2015:

200). Adapun langkah penelitian pengembangan ADDIE dalam penelitian ini jika disajikan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. : Langkah-langkah model pengembangan ADDIE (Sugiyono, 2015: 200)

(6)

Menurut thiagarajan (1974) mengemukakan bahwa, langkah-langkah penelitian dan pengembangan disingkat dengan 4D, yang merupakan perpanjangan dari define, design, development and dissemination.

Tabel 3. : Langkah-langkah model pengembangan 4 D menurut Thiagarajan (Sugiyono, 2019: 37)

Menurut richey and klein menyatakan focus dari perancanagan dan penelitian pengembangan bersifat analisis dari awal sampai akhir, yang meliputi perancangan, produksi, dan evaluasi (PPE). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Perancangan kegiatan membuat rencana produk yang akan dibuat untuk tujuan tertentu , memproduksi adalah kegiatan membuat produk berdasarkan rancangan yang sudah dibuat , dan evaluasi merupakan kegiatan menguji dan menilai seberapa tinggi produk telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

Tabel 4. : Langkah-langkah model pengembangan 4 D menurut Thiagarajan (Sugiyono, 2019: 37)

3.2.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan pada peneliitian ini sesuai dengan langkah langakah penggunaan metode Research and Development (R&D) oleh sugiyono (2012: 409), maka prosedur penelitian pengembangan ini diringkas sebagai berikut:

3.2.4 Desain Produk

Setelah mengumpulkan informasi dari masalah-masalah yang ada dilapangan, peneliti merancang produk yang sesuai dengan potensi dan masalah tersebut, peneliti juga melakukan analisis materi. Hasil analisis dapat dijadikan acuan dalam membuat produk. Kebutuhan dalam mendesain produk ini disesuaikan dengan keefesienan dan keefektifan. Produk

DEFINE DESIGN DEVELOPMENT DISSEMINATIO

PLANING PRODUCTION EVALATION

(7)

penelitian ini akan menciptakan sebuah alat bantu teknik smash pada bola voli berdasarkan modifikasi dari alat bantu yang sudah ada.

Gambar15. Alat Bantu Teknik Smash Bola Voli Sebelum dikembangkan Sumber: https://images.app.goo.gl/w7cAjRiaiX5NLUz5

Diakses pada tanggal ( 2 februari 2020 )

Dikembangkan menjadi alat bantu teknik smash pada Bola voli yang sangat kokoh dan menarik sebagai berikut.

Gambar16. Pengembangan Alat Bantu Teknik Smash Bola Voli Sumber : Dok. Pribadi

Cara kerja alat bantu teknik smash bola voli :

1) Tempatkan alat bantu teknik smash pada bola voli ini ke posisi yang di ingingkan atlet.

2) Masukan bola voli ke keranjang pada alat sesuai batas maximal pada alat.

(8)

3) Bola akan mengalir di track pada alat yang akan jatuh dan terjepit oleh busa yang sudah dibuat secara bergantian .

4) Menyetel ketinggian dan kerendahan alat untuk menyesuaikan tingginya lompatan pemukul saat melakukan smash pada bola voli.

5) Atlet bisa memukul bola yang sudah terjepit secara bergiliran.

Bentuk desain alat bantu teknik smash pada bola voli ini pada awalnya berbahan utama bambu kemudian dimodifikasi menjadi berbahan dasar besi hollow dan sedikit dimodifikasi penampung bola untuk menyempurnakan alat ini, serta roda sebagai mempermuah alat untuk dipindahkan. Tahap pertama pembuatan rangka alat bantu teknik smash pada bola voli ini menggunakan berbahan besi hollow yang berukuran yaitu, (10x10, 20x20, 30x30 dan 40x40). Dimana besi di potong sesuai ukuran dan sambung menggunakan las sesuai pola atau gambar yang telah ditentukan dan kemudian pola yang satu dan yang lain dirakit menjadi alat bantu tenik smash pada bola voli .

Tiang pada alat bantuk teknik smash pada bola voli ini dapat di stel untuk ketinggian nya dengan ukuran max 4 M dan Min 2,50 M, jadi alat bantu teknik smash pada bola voli ini dapat digunakan latihan dari pemula anak-anak sampai yang sudah senior.

3.2.5 Validasi Produk

Validasi produk merupakan suatu proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. (sugiyono 2013:301).

(9)

Produk dari penelitian akan divalidasi oleh pakar atau tenaga ahli yang telah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang guna mengetahui kekurangan dan kekuatan.

1. Ahli Materi

Ahli materi akan menilai materi alat bantu teknis smash pada bola voli, penilaian diharapkan dapat mengetahui kualitas serta keefektifan dari alat bantu teknis smash pada bola voli tersebut. Ahli materi yang dimaksud adalah dosen/pakar bola voli.

2. Ahli Media

Ahli media akan menilai aspek, yaitu aspek fisik, desain dan penggunaan yang ada di alat bantu teknis smash pada bola voli.

Penilaian diharapkan dapat mengetahui kualitas alat tersebut. Ahli Media yang dimaksud adalah dosen/pakar bola voli

3.2.6 Revisi Produk

Setelah produk divalidasi oleh para ahli, maka akan diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kelemahan tersebut akan direvisi agar lebih baik lagi.

3.2.7 Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah mendapat penilaian oleh ahli materi dan ahli media bahwa produk yang sedang dikembangkan sudah layak di uji cobakan dilapangan. Uji coba produk dilakukan pada kelompok tebatas.

Tujuan dilakukan uji coba ini adalah untuk mendapatkan informasi apakah produk alat bantu teknis smash pada bola voli lebih efektif dan efesien sebagai alat latihan. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan alat bantu teknis smash pada bola voli, yang merupakan produk akhir dalam penelitian ini. Dengan dilakukan uji cobaa ini alat yang dikembangkan benar-benar telah teruji secara empiris dan layak untuk dijadikan sebagai alat latihan yang efektif.

3.2.8 Produk Akhir

Produk akhir dari penelitian ini adalah sebuah pengembangan alat bantu teknis smash pada bola voli yang mampu untuk mempermudah

(10)

pelatih untuk melatih para atlet dan tidak lagi menggunakan system manual dan telah mampu mendapatkan validasi oleh para ahli dan yang telah diuji cobakan kepada atlet

3.3 Subjek Uji Coba

Penelitian pengembangan ini, menggolongkan subjek uji coba menjadi dua adalah sebagai berikut :

3.3.1 Subjek Uji Coba Ahli 1. Ahli Materi

Ahli materi yang dimaksud adalah dosen/pakar tenis meja yang berperan untuk menentukan apakah alat bantu teknis smash pada bola voli ini sudah sesuai materi dan kebenaran.

2. Ahli Media

Ahli media pada penelitian disini adalah dosen/pakar yang biasa menangani dalam hal media pembelajaran. Validasi dilakukan dengan menggunakan angket tentang desain alat bantu teknis smash pada bola voli yang diberikan kepada ahli media.

3.3.2 Subjek Uji Coba Alat Bantu Teknik Smash Pada Bola Voli

Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah Club Bola Voli Executive Muda, uji coba tersebut melalui beberapa tahapan, tahapan uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, kelompok kecil disini terdiri dari lima orang dan uji coba kelompok besar yang terdiri dari sepuluh orang.

Teknik pententuan subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini dengan metode purposive sampling. Menurut suhasrsimi arikunto (2004 :84) purposive sampling adalah teknik penentuan sample dengan kriteria yang telah ditentukan.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian pengembangan ini adalah dengan menggunakan instrumen pengumpulan data, yaitu.

(11)

3.4.1 Angket

Menurut Sugiyono (2013: 142), angket merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memeberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka.Menurut Sugiyono (2012 : 172) jenis-jenis angket menurut bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu. (1) Angket pilihan ganda. (2) Check list. (3) Skala bertingkat (rating scale). Pengumpulan data dalam penelitian pengembangan alat pelontar bola multifungsi ini menggunakan angket tertutup dan terbuka, dimana pada halaman berikutnya disertai kolom saran. Angket tersebut diberikan kepada dosen ahli media pembelajaran, dosen ahli materi,dan Mahasiswa FIK Porkes Universitas Jambi.

Tabel 5. Tabel Angket Responded

Penilaian

NO Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Ket

I Aspek Fisik

1 Kesesuaian model alat bantu teknik smasah sebagai media pelatihan teknik dasar.

2 Bentuk dan kerangka

3 Tiang pada alat bantu teknik smash bola voli ini dapat distel ketinggianya.

4 Max tinggi Alat bantu teknik smash (4M) dan Min ( 2,50 M).

5 Desain alat yang praktis, dan portabel.

6 Alat bantu teknik smash ini dapat dijadikan media latihan mandiri.

II Aspek Desain

7 Ukuran Rangka

(12)

8 Warna dan Tampilan Alat 9 Bahan Cat Yang Kuat

10 Desain Penggunaan Yang Mudah Dipahami

III Aspek Penggunaan

7 Membantu pelatih dalam menyusun variasi latihan

8 Memudahkan pemain dalam proses latihan 9 Penggunaan lebih efektif

10 Alat bantu teknik samash mudah dipahami 11 Cara memasang mudah di pahami

3.4.2 Validasi Media

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 144) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat atau kesahihan suatu instrument.

Menurut Sugiyono (2012: 173), Instrumen dikatakan valid bila alat ukur yang digunakan dapat mengukur data dengan valid. Agar penelitian pengembangan ini valid, maka peneliti menambahkan angket dimana ahli materi dan ahli media mengisi sesuai dengan pertanyaan yang disediakan.

Validasi instrumen untuk ahli materi dan ahli media dilakukan melalui konsultasi dan meminta penilaian kepada para ahli yang memiliki keahlian tentang materi yang akan diuji dan kriteria media pembelajaran.

Tabel 6. Instrumen Ahli Media

Penilaian

NO Pernyataan 1 2 3 4 Ket

I Aspek Fisik

1 Besi Hollow Berukuran (10mmx10mm, 20mmx20mm, 30mmx30mm dan

(13)

40mmx40mm).

2 Roda Kecil Berukuran (6 Inch) 3 Busa Berukuran ( 20cm x 20cm) 4 Baut Pita Berukuran (60mm)

II Aspek Desain

Penataan Alat Desain 6 Ukuran Rangka

7 Warna dan Tampilan Alat 8 Bahan Cat Yang Kuat

9 Desain Penggunaan Yang Mudah Dipahami

III Aspek Penggunaan

10 Membantu Pelatih Dalam Menyusun Variasi Latihan

11 Memudahkan Pemain Dalam Proses Latihan

12 Penggunaan Lebih Efektif

13 Cara Memasang Alat Mudah Dipahami 14 Alat Bantu Teknik Pada Smash Bola Voli

Mudah Dipahami.

Tabel 7. Instrumen Ahli Materi

Penilaian

NO Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Ket

I Aspek Materi

1 Model alat bantu teknik smash pada bola voli ini sesuai kebutuhan teknik dasar bola voli.

2 Bentuk dan kerangka sesuai kebutuhan latihan teknik dasar smash pada bola voli

(14)

3 Tiang pada alat bantu teknik smash bola voli ini dapat distel ketinggianya.

4 Max tinggi Alat bantu teknik smash (4M) dan Min ( 2,50 M).

5 Desain alat yang praktis, dan portabel.

6 Alat bantu teknik smash ini dapat dijadikan media latihan mandiri.

II Aspek Penggunaan

7 Membantu pelatih dalam menyusun variasi latihan

8 Memudahkan pemain dalam proses latihan 9 Penggunaan lebih efektif

10 Alat bantu teknik samash mudah dipahami 11 Cara memasang mudah di pahami

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklarifikasi, menganalisa, memakai dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul dalam tindakan. Setelah data terkumpul, maka data tersebut akan diolah. Teknik analisa data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik analisa kuantitatif yang bersifat penilaian menggunakan angka. Persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase. Rumus perhitungan kelayakan menurut Sugiyono (2013:559) adalah sebagai berikut.

SH RUMUS = SK

(15)

Keterangan:

SH : Skor Hitung

SK : Skor Kriteria atau Skor Ideal

Hasil perhitungan data selanjutnya dibuat dalam bentuk persentase dengan dikalikan 100%.Setelah diperoleh persentase dengan rumus tersebut, selanjutnya kelayakan alat pelontar bola multifungsi dalam penelitian pengembangan ini digolongkan dalam empat kategori kelayakan dengan menggunakan Skala sebagai berikut.

Tabel 8: Kategori Persentase Kelayakan Menurut Arikunto (1993:210) Skor dalam persentase Kategori kelayakan

<40% Tidak baik / tidak layak

40%-55% Kurang baik/kurang layak

56%-75% Cukupbaik/cukup layak

76%-100% Baik/layak

Angket yang digunakan dalam peneitian ini adalah angket penilaian atau tanggapan dengan bentuk jawaban dan keterangan penilaian, yaitu.

(1): Sangat tidak setuju/sangat tidak layak, (2) : Tidak sesuai/tidak layak, (3) : Sesuai/layak, (4) : Sangat sesuai/sangat layak.

(16)

Gambar

Tabel 1 : Langkah-langkah menggunakan metode (R&amp;d)
Tabel 5. Tabel Angket Responded
Tabel 6. Instrumen Ahli Media
Tabel 7. Instrumen Ahli Materi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan sistem informasi administrasi pedesaan ini menggunakan framework Codeigniter 3 dan MYSQL sebagai media penyimpanan datanya, dan dalam sistem informasi administrasi

Oleh sebab itu, pembelajaran penemuan terbimbing ( Guided Discovery ) dapat menjadi salah satu variasi pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif siswa

Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong”(HR At- Tirmidzi dan beliau berkata:

Dalam menerapkan model pembelajaran langsung diharapkan guru guru dapat memberikan perhatian secara merata kepada setiap peserta didik yang kurang aktif sehingga semua

Tentang profil kompetensi pendidik PAUD, dalam penelitian ini kompetensi tersebut difokuskan pada kompetensi pedagogik yang terdiri atas 10 sub kompetensi. Kompetensi

Dari hasil analisis inventarisasi pencemar udara dan GRK, sumber pencemar yang paling berpengaruh terhadap kondisi kualitas udara di Kota Tangerang adalah dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator GCG yaitu kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris dan komite audit terhadap Corporate Social

air dapat meningkatkan luas daun pada bibit tanaman kakao yaitu 220.86 cm 2 , hal ini diduga pemberian pupuk bokashi dan urine sapi mampu memberikan ketersediaan unsur