• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Luwiharsih,MSc. 23 Juni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dr. Luwiharsih,MSc. 23 Juni"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)Dr. Luwiharsih,MSc. 23 Juni 2020. 1.

(2) dr Luwiharsih, MSc. 23 Juni 2020. 2.

(3) JABATAN SEKARANG : • Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 • Surveior akreditasi, sejak 1995 • Pembimbing akreditasi, sejak 1995 • Dewan Penilai, sejak 2015 PENDIDIKAN • SI Fakultas Kedokteran Unair • SII Pasca Sarjana UI, Manajemen Rumah Sakit 23 Juni 2020. 3.

(4) PENGALAMAN KERJA o Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 ) o Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 ) o Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 ) o Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001). 23 Juni 2020. 4.

(5) - Dimensi mutu. Mengukur mutu pelayanan RS. - Indikator mutu. 23 Juni 2020. 5.

(6) 7 DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN Aman. Efektif. INTEGRASI. Efisien. Adil. PCC. Tepat waktu 23 Juni 2020. 6.

(7) meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), AMAN. cedera & kesalahan medis yg bisa dicegah kepada mereka yg menerima pelayanan. BERORIENTASI PADA PASIEN. EFEKTIF. menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes dan pemberi pelayanan, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus kehidupan menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat 23 Juni 2020. 7.

(8) mengurangi waktu tunggu dan TEPAT WAKTU. keterlambatan pemberian pelayanan kesehatan. EFISIEN. KESETARAAN/ ADIL. Optimalkan Sumberdaya yang ada, tanpa. pemborosan bahan. menyediakan yan yg seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat tinggal, agama, sosial ekonomi 23 Juni 2020. 8.

(9) 23 Juni 2020. 9.

(10) PENGUKURAN MUTU • Pengukuran adalah bagian penting dari pengujian dan implementasi perubahan; • Pengukuran memberi tahu tim apakah perubahan yang mereka lakukan benar-benar mengarah pada peningkatan. • Pengukuran untuk perbaikan tidak harus disamakan dengan. pengukuran untuk penelitian. Perbedaan ini diuraikan dalam tabel di bawah ini 23 Juni 2020. 10.

(11) Three Measures Three Types of Measures Here are the three types Gunakan serangkaian pengukuran yang of measures we use in healthcare analytics: seimbang untuk semua upaya perbaikan:. 1. 2. 1. pengukuran hasil (outcome measure), 1- Outcome Measure. 2. pengukuran penyeimbangan 2- Balance Measure. (balancing measure). 3- Process Measure. PROCESS. 3. pengukuran proses (process measure) dan. 3. 23 Juni 2020 Proprietary. Feel free to share but we would appreciate a Health Catalyst citation.. 11 © 2014 Health Catalyst.

(12) Three Measures Three Type Measures Outcome measures are. • Ukuran hasil adalah hasil klinis atau. high-level clinical or financial finansial tingkat tinggi. outcomes.. • Langkah-langkah ini sering dilaporkan. These measures are often kepada pembayar pemerintah dan reported to government and komersial. Beberapa contoh metrik commercial payers. Some examples metrics fortingkat untuk ukuranof hasil termasuk outcome measures include kematian, tingkat re-admisi pasien, dan mortality rates, readmissions tingkat infeksi daerah operasi rates, and surgical site infection rates. 23 Juni 2020. OUTCOME MEASURE. 12.

(13) Three Type Measures Three Measures •. Ukuran keseimbangan (Balance Measure) adalah. Balance measures. areuntuk metrik yang harus dilacak oleh sistem kesehatan. •. metrics a health system must memastikan peningkatan di satu bidang tidak track to ensure improvement in berdampak negatif pada bidang lainnya. one area does not negatively Misalnya, katakanlah tinggal (LOS) adalah metrik impactlama another. hasil.. •. For example, let s say length of stay (LOS) is the outcome metric. Metrik keseimbangan mungkin kepuasan pasien. Jika. BALANCE MEASURE. pasien merasaThe tergesa-gesa dapat balancemereka metric might. be menurunkan skor kepuasan bahkan sambil patient satisfaction. If the patient meningkatkanfeels LOS. rushed they may lower the satisfaction score even while 23 Juni 2020. 13.

(14) Balancing Measures (melihat sistem dari berbagai arah / dimensi) • Apakah perubahan dirancang untuk meningkatkan satu bagian dari sistem yang menyebabkan masalah baru di bagian lain dari sistem? • Untuk mengurangi waktu lama pemasangan ventilator pada pasien. setelah operasi: Pastikan tingkat reintubasi tidak meningkat • Untuk mengurangi LOS pasien di rumah sakit: Pastikan tingkat readmisi tidak meningkat. 23 Juni 2020. 14.

(15) Three Measures Three Type Measures are the measures Process • Langkah-langkah proses adalah langkah-. specific steps in a process that langkah spesifik dalam proses yang lead — either positively or mengarah - baik secara atau negatif a particular — topositif negatively metric. outcome - ke metrik hasil tertentu. Looking at the LOS metric you might determine that a lengthy bisa ditentukan karena ada keterlambatan delivery pharmacy delay in event. discharge impacts yang lama dalam the pengiriman farmasi.. PROCESS MEASURE. • Melihat pada metrik LOS, perpanjangan LOS. a concrete You ve pinpointed • Telah menunjukkan peluang nyata untuk. opportunity for healthcare peningkatan proses pelayanan kesehatan. improvement. process 23 Juni 2020. 15.

(16) Mengapa Pengukuran Proses Sering Lebih Penting Daripada Pengukuran Hasil di RS Measuring Outcomes • Melacak ukuran hasil saja tidak cukup untuk mencapai sasaran kualitas dan biaya. • Sistem kesehatan harus mendapatkan data yang lebih terperinci. Selain pengukuran hasil, mereka juga harus melacak langkah-langkah proses berbasis bukti.. 23 Juni 2020. 16.

(17) Importance of Process Measures • Langkah-langkah proses mewakili upaya system pelayanan RS untuk menggabungkan dan mensistematisasikan praktik terbaik berbasis bukti ke dalam upaya peningkatannya.. • Salah satu tujuannya adalah mengidentifikasi pasien berisiko melalui asesmen pasien yang dilakukan PPA. • Contoh : Decubitus adalah pengukuran hasil, untuk menurunkan decubitus diperlukan perbaikan proses pelayanan pasien dengan tirah baring lama 23 Juni 2020. 17.

(18) 23 Juni 2020. 18.

(19) Fokus ke proses dan hasil kegiatan pelayanan mulai pasien masuk sampai keluar dan jangan lupa dengan. balance measure. 23 Juni 2020. 19.

(20) • Yang penting data. tersedia. Penggunaan matrix/ tabel utk prioritas banyak. • Data tersedia bila. kegiatan tersebut sudah dilaksanakan. dijumpai. • Pilih pengukuran/ Indikator yg kegiatan memang sudah dilaksanakan 23 Juni 2020. 20.

(21) 23 Juni 2020. 21.

(22) SNARS edisi 1.1. Perlu pengukuran kepatuhan pelaksanaan SNARS edisi 1.1. Dilaksanakan di RS. 23 Juni 2020. Indikator mutu  IAK, IAM dan ISKP utk evaluasi kepatuhan. 22.

(23) Sasaran Keselamatan Pasien. Standar Pelayanan Berfokus Pasien. STANDARISASI Struktur/ input PENINGKATAN MUTU RS dalam SNARS Edisi 1.1. Proses. Output. Standar Manajemen RS Program Nasional. Integrasi Pendidikan kesehatan dalam pelayanan di RS Kepatuhan impelementasi standar dipantau dng menggunakan Indikator Mutu. PENGUKURAN MUTU. 23 Juni 2020. Standarisasi menggunakan Pendekatan manajemen risiko. 23.

(24) ALUR PEMILIHAN INDIKATOR 1.Identifikasi masalah. 6. Lakukan uji coba pengumpulan data.. 7a. Uji coba ada masalah  balik ke no 2. 2.Pilih masalah yg ingin/dapat diperbaiki. 5. Bila indikator sdh dipilih, buat profil indikatornya. 7b. Uji coba tdk ada masalah  tetapkan indikator tsb. 3. Implementasi SNARS, capaian SPM, komplain, SISMADAK dll. 4. Bila ada, pilih indikator berdasarkan std yg diminta. 8. Tetapkan PIC data, latih, data mulai dikumpulkan. 23 Juni 2020. 24.

(25) Standar SKP.6 • Rumah sakit melaksanakan upaya mengurangi risiko cedera akibat pasien jatuh.. Elemen Penilaian 3 Rumah sakit melaksanakan proses asesmen awal, asesmen lanjutan,. asesmen ulang dari pasien pasien rawat inap yang berdasar atas catatan teridentifikasi risiko jatuh. (lihat juga AP 2 EP 1). (D,O,W). 23 Juni 2020. 25.

(26) Indikator Mutu 1. Asesmen awal risiko jatuh 2. Asesmen lanjutan risiko jatuh di RI 3. Asesmen ulang risiko jatuh di RI Dari 1 sd 3 diatas mana yg masih bermasalah  misalnya yg masih sering. belum dilakukan adalah asesmen ulang  maka asesmen ulang menjadi ISKP di RI. Dng diukur kepatuhannya diharapkan ada data berapa proses kepatuhan asesmennya dan bila masih dibawah standar, maka bisa dilakukan perbaikannya. 23 Juni 2020. 26.

(27) INDIKATOR MUTU DALAM SNARS EDISI 1.1. 23 Juni 2020. 27.

(28) INDIKATOR MUTU PELAYANAN GIZI dalam SNARS - Angka asesmen gizi - Angka skrining risiko nutrisional - Angka kelengkapan asuhan gizi terintegrasi - Keterlambatan asuhan gizi lanjutan. 23 Juni 2020. 28.

(29) • Data indikator mutu nasional (PMKP) PMKP 7 EP 4 & EP 5; MIRM 4 EP 2 • Data indikator mutu prioritas RS (TKRS 5, PMKP 5) • Data indikator mutu unit (PMKP 5.1 dan TKRS 11) • Data indikator mutu Ponek & PPRA (Prognas Std Ponek 1 EP 6; PPRA 4.1 EP 3,4,5 ) • Data indikator mutu pada bab PAB (PAB)  PAB 2.1 dan PAB 8.1. • Data hasil surveillance (PPI)  PPI 6 dan PPI 6.1 • Data evaluasi mutu Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ)  ARK 3 EP 4 • Data Evaluasi mutu dan keselamatan pasien proses Rujukan  ARK 5.2 EP 4 • Data Imut yan yg di kontrakan dan Imut pengadaan teknologi medis 23 Juni 2020. 29.

(30) - Imut Nasional - Imut Prioritas. - Imut Unit. Sumber data di unit. 23 Juni 2020. Indikator mutu unit. 30.

(31) Standar TKRS 11.1 • Kepala Unit Pelayanan Klinis memilih dan menerapkan penilaian mutu dan keselamatan pasien secara spesifik terhadap cakupan. pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan tersebut serta menyediakan data dan informasi dari hasil kegiatan tersebut , yang dapat dipergunakan untuk melakukan evaluasi dokter, perawat dan staf klinis pemberi asuhan lainnya yang memberikan asuhan pasien di unit pelayanan tersebut. 23 Juni 2020. 31.

(32) Ka Unit menyediakan data Evaluasi praktik professional berkelanjutan dari dokter. Evaluasi praktik professional berkelanjutan dari Staf Keperawatan. 23 Juni 2020. Evaluasi praktik professional berkelanjutan dari Staf Klinis. 32.

(33) Standar TKRS 11.2. • Setiap Kelompok Staf Medis (KSM) memilih dan menetapkan panduan praktik klinik yang dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical pathway) dan/atau protokol klinis dan atau prosedur dan atau standing order sebagai panduan dari asuhan klinik yang akan dilakukan evaluasi. 23 Juni 2020. 33.

(34) Audit Medis/ Klinis. Memilih topik. Menerapkan perbaikan. Monitoring – Evaluasi PPK - CP. Membanding kan dng standar. Indikator mutu. 22 Juni 2020. SIKLUS AUDIT MEDIS. Menetapkan standar. Mengamati praktik / pengumpul an data. • Struktur • Proses • Output/Outcome.

(35) MONITORING MUTU KONTRAK DAN PENGADAAN. 23 Juni 2020. 35.

(36) Standar TKRS 6.1 • Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi sebagai bagian dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.. 23 Juni 2020. 36.

(37) KONTRAK. Tetapkan indikator mutu. 23 Juni 2020. Indikator mutu Unit. 37.

(38) KSO alat Laboratorium. - Respon Time Kerusakan 1 X 24 Jam. - Pemeliharaan alat 1 bulan/kali. 23 Juni 2020. Indikator mutu Unit Laboratorium. 38.

(39) Kontrak. Indikator mutu. Indikator mutu unit. Ka Bid/divisi Melakukan RTL. Komite PMKP melakukan Analisa data. Laporan ke Komite PMKP. 23 Juni 2020. 39.

(40) Standar TKRS 7 Direktur RS membuat keputusan terkait pengadaan dan penggunaan sumber. daya dengan mempertimbangkan mutu dan keselamatan 23 Juni 2020. 40.

(41) Elemen penilaian TKRS 7. 5. Kepala bidang/divisi telah. Telusur. D 1) Bukti hasil capaian indikator. Skor. 10 TL. melakukan evaluasi mutu dan. mutu dari pelayanan yang. 5. TS. keselamatan pasien terhadap. berasal dari pengadaan dan. 0. TT. hasil dari pengadaan dan. penggunaan teknologi medis. penggunaan teknologi medis. dan obat. serta obat menggunakan. 2) Bukti laporan insiden. indikator mutu dan laporan insiden keselamatan pasien. (D,W). keselamatan pasien W  Kepala bidang/divisi  Kepala unit terkait.  Ketua Komite/Tim PMKP. 23 Juni 2020. 41.

(42) Indikator mutu nasional. (bila sumber data di unit). Indikator mutu prioritas RS (bila sumber data ada di unit). Indikator mutu unit. Imut yan yg dikontrakan & Imut & pelaporan keselamatan pasien di pengadaan (bila sumber data ada di unit). SPM ?. (Standar Pelayanan Minimum)  Rencana Kemkes diganti dng 12 IMUT-NAS. Evaluasi kepatuhan DPJP terhadap PPK (bila ada implementasi di unit) Data untuk Penilaian kinerja – PPA (bila ada implementasi di unit) 23 Juni 2020. 42.

(43) INDIKATOR MUTU UNIT LAINNYA DALAM SNARS EDISI 1.1. 23 Juni 2020. 43.

(44) PROGRAM KENDALI MUTU LABORATORIUM (AP 5.1 EP 4). INDIKATOR MUTU LABORATORIUM. 23 Juni 2020. Pengumpulan data analisis dan rencana perbaikan. 44.

(45) INDIKATOR MUTU PONEK (PROGRAM NASIONAL STANDAR 1 EP 6) Pelaporan dan analisis meliputi : • angka keterlambatan operasi section caesaria (SC) ( > 30 menit)  Imut OK  ketepatan waktu kehadiran dokter • angka keterlambatan penyediaan darah ( > 60 menit)  Imut BDRS • angka kematian ibu dan bayi  Imut OK, VK, Ruang bayi/rawat. inap, NICU • kejadian tidak dilakukannya instalasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir  Imut OK dan VK 23 Juni 2020. 45.

(46) INDIKATOR MUTU PONEK (PROGRAM NASIONAL STANDAR 1 EP 6) Pelaporan dan analisis meliputi : 1. kasus perdarahan post partum  angka perdarahan post partum 2. kasus pre eclampsia  angka pre eklamsia 3. kasus infeksi nifas  angka infeksi nifas 4. kasus partus lama  angka partus lama. 5. pelaksanaan ante natal care  angka pelaksanaan ante natal care.  SUMBER DATA DI UNIT PELAYANAN 23 Juni 2020. 46.

(47) INDIKATOR MUTU PPRA 1. kuantitas penggunaan antibiotik di RS 2. kualitas penggunaan antibiotik di RS 3. pelaksanaan forum kajian penyakit infeksi terintegrasi 4. pengukuran mutu PPRA terintegrasi pada indikator mutu PMKP. 23 Juni 2020. 47.

(48) INDIKATOR MUTU PAB 2.1 a) Asesmen Pra Sedasi dan pra anestesi >< Komplikasi anestesi (balance measure) b) Proses Monitoring Status fisiologis selama anestesi. c) Proses Monitoring proses pemulihan anestesi dan sedasi dalam d) Evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari local/regional ke general.  Buat Indikator mutu pada proses kegiatan pelayanan pada a) sampai dengan d); Unit pelayanan sebagai sumber data, agar mengumpulkan. data. 23 Juni 2020. 48.

(49) INDIKATOR MUTU PAB 8.1 1. pelaksanaan asesmen pra bedah 2. penandaan lokasi operasi 3. pelaksanaan surgical safety check List (lihat juga SKP 4) 4. pemantauan diskrepansi diagnosis pre dan post operasi 23 Juni 2020. 49.

(50) INDIKATOR PPI (PPI 6 dan 6.1) 1) Indikator Ventilator Associated Pneumonia (VAP) 2) Indikator Infeksi Saluran Kencing (ISK) 3) Indikator Infeksi Daerah Operasi (IDO) 4) Indikator Hospital Acquired Pneumonia (HAP) 5) Indikator Infeksi Aliran Darah (IAD). 6) Indikator Phlebitis.  PMK 27 tahun 2017 tentang PPI pada Fasyankes 23 Juni 2020. 50.

(51) Memilih/ menetapkan Indikator mutu. Melengkapi dng profil indikator. 23 Juni 2020. Profil indikator adalah regulasi utk setiap indikator. 51.

(52) PROFIL INDIKATOR Judul Indikator. Nama Indikator. Dasar pemikiran Alasan pemilihan Indikator mengacu pada peraturan perundang-undangan. Dimensi Mutu. 6 Dimensi Mutu WHO (aksessibilitas, efektifitas, efisiensi, keselamatan. dan. keamanan,. kesinambungan. pelayanan, berorientasi pada pasien).. Tujuan. Sesuatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran terhadap indikator. 23 Juni 2020. 52.

(53) PROFIL INDIKATOR Definisi. Batasan. pengertian. yang. dijadikan. Operasional. pedoman untuk melakukan suatu kegiatan pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan. 23 Juni 2020. 53.

(54) PROFIL INDIKATOR Jenis Indikator. Sesuai dengan judul indicator yang dinyatakan dalam pengukuran input, proses, outcome, dan proses & outcome. Input : pengukuran Sumber daya yg digunakan untuk aktifitas/ proses Proses:. menggambarkan komponen- komponen kegiatan. Outcome: mengukur keuntungan besar akibat dari hasil. layanan, Proses & Outcome : mengukur produk yang dihasilkan untuk menunjang hasil layanan. 23 Juni 2020. 54.

(55) PROFIL INDIKATOR Numerator. Besaran sebagai nilai pembilang dalam. (pembilang). rumus indikator. Denominator. Besaran sebagai nilai penyebut dalam. (penyebut). rumus indikator. Target Pencapaian Capaian patok. yang. duga. ditetapkan. (benchmark). berdasarkan internal. dan. eksternal. 23 Juni 2020. 55.

(56) PROFIL INDIKATOR Kriteria: - Inklusi - Eksklusi. Batasan yang termasuk dalam cakupan pengukuran indikator Batasan yang tidak termasuk dalam cakupan pengukuran Indikator. Formula. Rumus untuk menghasilkan nilai dari indikator. 23 Juni 2020. 56.

(57) PROFIL INDIKATOR Sumber data. Sumber atau tempat dimana sampel atau keseluruhan data yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran. Frekuensi. Waktu yang ditentukan untuk mengambil data. pengumpulan dari sumber data untuk setiap indikator data. Periode. Rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap. analisis. indikator kinerja yang dikumpulkan 23 Juni 2020. 57.

(58) PROFIL INDIKATOR Cara. Metode yg digunakan utk mengumpulkan data.. Pengumpulan Metode yang digunakan dapat berupa: Data. a.Retrospektif: pengumpulan data yang diambil dari data masa lalu. b.Concurrent:. pengumpulan. data. yang. dilakukan secara langsung pada saat proses berjalan.. Sampel. Jabaran metode sampling & besar sampel. Besar sampel disesuaikan dng kaidah-2 statistik. 23 Juni 2020. 58.

(59) PROFIL INDIKATOR Rencana Metode/cara Analisis. yang. dilakukan. untuk. mengubah. data. yang. dikumpulkan menjadi informasi yang berguna untuk menentukan langkah tindak lanjut pemecahan masalah dan pembuatan. keputusan. Bisa berbentuk diagram garis, diagram batang, diagram pie, dan lain – lain sesuai karakteristik data. - Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu. - Diagram. batang. digunakan. untuk. menampilkan. data. pembanding beberapa kategori.. - Diagram pie digunakan 23untuk Juni 2020 menampilkan proporsi.. 59.

(60) PROFIL INDIKATOR Instrumen. Nama formulir pengambilan data. Pengambilan Nama formulir rekapitulasi data Data Nama formulir validasi data Penanggung Pejabat yang bertanggung terhadap capaian Jawab. indikator mutu. 23 Juni 2020. 60.

(61) • Sentinel event (kejadian luar biasa, a serious, undesirable, target = 0, misalnya pembedahan pada sisi yang salah • Rate based indicator: – Kumpulkan data untuk periode waktu tertentu – Hitung mean dan standard deviasi – Tetapkan simpangan yang bisa diterima – Ingat rate-based indicator tidak pernah 100 % 23 Juni 2020. 61.

(62) • Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensus profesi • Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat ditetapkan threshold secara konsensus pada tahun pertama. • Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.. 23 Juni 2020. 62.

(63) INDIKATOR MUTU YANG ADA DI SISMADAK WAJIB. 12 Indikator Mutu Nasional. • 79 Indikator Mutu Area Klinik • 11 Indikator Mutu Area Manj • 7 Indikator SKP. Indikator yang dipilih RS. Dapat dipilih rs utk imut prioritas dan imut unit. Jumlah tidak terbatas 23 Juni 2020. 63.

(64) Pengumpulan data. Benchmark data. Rekapitulasi data. Input data di sismadak. Komite PMKP Supervisi. Upload dokumen pendukung. 23 Juni 2020. 64.

(65) Retrospektif. Input data bulanan. Data total. populasi Conccurent/ Sensus harian. 23 Juni 2020. Input data setiap hari. 65.

(66) Pengambilan sample sesuai pengambilan sampel Retrospektif. Input data bulanan. Data sampel Conccurent/ Sensus harian. 23 Juni 2020. Input data setiap hari. 66.

(67) Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(68) SAMPLE SIZE • Tabel  Krecjie, Morgan -Krecjie • Menghitung dengan rumus  Slovin • Internet. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(69) Contoh : Menggunakan Sampling • Berikut adalah bagaimana satu tim menggunakan pengambilan. sampel dalam mengukur waktu untuk transfer dari IGD ke ruang rawat inap. • Pergerakan pasien dari Unit Gawat Darurat (UGD) setelah diputuskan untuk di transfer ke ruang rawat inap adalah merupakan alur penting untuk masuk ke seluruh sistem yang akan muncul di perawatan. pasien. Pasien yang di transfer ini mempunyai berbagai jenis penyakit dan dengan kondisi yang dapat berbeda, untuk masuk ke sistem perawatan pasien melalui rute masuk yang paling umum. 23 Juni 2020. 69.

(70) Pendekatan pengambilan sampel Pengukuran akan terdiri dari 6 pengumpulan data mingguan masing-masing 25 pasien. Para pasien dapat diambil sampelnya dengan beberapa cara:. •. 5 pasien per hari selama 5 hari dalam seminggu. Para pasien harus berturut-turut dan setidaknya satu hari harus menjadi hari akhir pekan.. •. Atau 25 pasien berturut-turut terlepas dari hari tertentu, kecuali bahwa itu harus. mencakup beberapa penerimaan akhir pekan. •. Atau jika ada kurang dari 25 penerimaan selama seminggu, total penerimaan untuk minggu tersebut harus dimasukkan dalam sampel.. 23 Juni 2020. 70.

(71) Pendekatan pengambilan sampel • Waktu diukur dari keputusan di IGD untuk memindahkan pasien ke ruang rawat inap sesuai dng kriteria yg ditetapkan. Pemindahan ini bukan pemindahan ke "tempat penampungan" tetapi harus ke "tempat tidur. rawat inap yang nyata." Pengumpulan sampel harus dilakukan sesuai waktu secara waktu, sehingga proses pengumpulan data perlu dilakukan oleh anggota tim untuk mencapai tujuan ini. Koleksi harus dilakukan setiap minggu dan diringkas sebagai persentase pasien dalam sampel yang. mencapai tujuan untuk minggu itu. Enam minggu data perlu dikumpulkan dan enam titik data ditempatkan pada run chart. 23 Juni 2020. 71.

(72) Pendekatan pengambilan sampel • Pengumpulan data harus dilakukan setiap minggu dan diringkas sebagai persentase pasien dalam sampel yang mencapai tujuan untuk minggu itu. Enam minggu data perlu dikumpulkan dan enam titik data ditempatkan pada run chart.. Cara pengambilan sampel. Regulasi di metode pengambilan sampel di profil Indikator Mutu 23 Juni 2020. 72.

(73) Input data di sismadak. Perlu form pengumpul data. 23 Juni 2020. Dapat dipergunakan untuk verifikasi/ validasi data yg akan dipublikasi. 73.

(74) 23 Juni 2020. 74.

(75) 23 Juni 2020. 75.

(76) 23 Juni 2020. 76.

(77) 23 Juni 2020. 77.

(78) 23 Juni 2020. 78.

(79) 23 Juni 2020. 79.

(80) 23 Juni 2020. 80.

(81) 23 Juni 2020. 81.

(82) 23 Juni 2020. 82.

(83) 23 Juni 2020. 83.

(84) Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(85) ANALISIS DATA • Indikator mutu Kemenkes • Indikator mutu prioritas RS • Indikator mutu unit. Pengumpulan data (PMKP 7, 7.1). DIBANDINGKAN (PMKP 7.1 EP 4) • Didlm RS/tren • Dng rs lain/data based external • Dng standar • Dng praktik terbaik. Analisis data (PMKP 7.1; 7.2). Validasi data Untuk IAK baru/ada perubahan (PMKP 8) 6 feb 2019. • Run chart/Control chart/Pareto/ Bar diagram. Metode statistik PMKP 7.1 EP 3. Laporan (TKRS. 4.1, PMKP 7.1 EP 6). Dir RS & PEMILIK RS 85.

(86) ANALISIS DATA a) Menggunakan metode statistic : Run chart/control. chart/histogram/pareto b) Analisis yang harus dilakukan yaitu : • Analisa trend  perlu minimal 5-6 • Membandingkan data melalui sismadak /RS lain • Membandingkan dng standar • Membandingkan dengan praktik terbaik c) ANALISA DATA BUKAN DENGAN PDCA/PDSA ttp sesuai dng poin a) & b) d) PDSA untuk rencana perbaikan yang perlu UJI COBA 22 Juni 2020.

(87) •A. •P Bukan untuk. Analisa data tetapi untuk rencana. •C/ S. •D 23 Juni 2020. perbaikan. 87.

(88) The 4 rules • Rule 1 – a shift • Rule 2 – a trend • Rule 3 – terlalu sedikit atau terlalu banyak titik data • Rule 4 – an astronomical point (titik astronomi).

(89) Rule One – A Shift. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(90) Rule Two - Trend. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(91) Rule Three - Runs. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(92) Rule Four – Astronomical Point. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(93) Control Charts • Control charts help track a process • Graphical “alert” to process owners if a process moves out of “control” or established limits. Max: 6 hours. Hours. 6 3 0. Min: N/A Time from Blood Draw to Lab Result. 93.

(94) • Data ditampilkan dalam grafik. • Mudah utk melihat trend • Easy to “eye-ball” • Tidak ideal untuk analisis statistik.. M. Tu. W. Th. F 94.

(95) Pareto Chart 250. •Shows relative impact •Easy to construct •Visually powerful. 200. 150 100 50 0. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 95.

(96) DATA AGUSTUS 2019 No. INDIKATOR. STANDAR. 1.. Asesmen medis. 100 %. 80 %. 1) .... 2) ........ 2.. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium. 100 %. 98 %. Risk grading  RCA/ investigasi. 3.. Tidak ada kesalahan pemberian label. 100 %. 100 %. -. 4.. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi. 100 %. 100 %. -. 5.. Operasi eleKtif tidak menggu nakan antibiotika profilaksis. 100 %. 60 %. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. CAPAIAN. RTL. Lakukan RCA,/Diagaram fish bone shg diketahui akar penyebab ke tdk patuh an.

(97) DATA AGUSTUS 2019 No. INDIKATOR. STANDAR. 6.. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat. 100 %. 90 %. Risk grading  RCA/ investigasi. 7.. Komplikasi anestesi. ≤6%. 4%. Risk grading  RCA/ investigasi. 8.. Kejadian reaksi transfusi. ≤ 0,01 %. 0,02 %. Risk grading  RCA/ investigasi. 9.. Kelengkapan pengisian inform consent. 100 i%. 80 %. Edukasi ditingkatkan. 10.. Kejadian infeksi paska operasi. ≤ 1,5 %. 0,5 %. Risk grading  RCA/ investigasi. 11.. Ethical clereance. 100 %. 100 %. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. CAPAIAN. RTL.

(98) DATA AGUSTUS 2019 No. INDIKATOR. STANDAR. 1.. Aspirin on arrival pd pasien AMI. 100 %. 100 %. 5.. Aspirin at discharge pd pasien AMI. 100 %. 90 %. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. CAPAIAN. RTL. Lakukan audit medis atau peer review.

(99) • Dapat melalui sismadak • Data yang dibandingkan : Indikator mutu nasional  Kontribusi data based external (PMKP 7, MIRM 4) • Syarat membandingkan data melalui sismadak  PROFIL INDIKATOR TIDAK DIRUBAH. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(100) • Bila membandingkan data dengan RS tidak melalui sismadak harus : - Melakukan pertemuan dng RS pembanding - Menyamakan profil/kamus indikator - Melakukan training bersama PJ/PIC pengumpul data dari RS & RS Pembanding. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(101) MONITORING LANJUT. HASIL TERCAPAI. DATA. DIPERTAHANKAN. EVALUASI KONSISTENSI CAPAIAN. MONITORING SELESAI/BISA GANTI INDIKATOR BARU. ANALISIS. BELUM TERCAPAI. RENCANA PERBAIKAN. PMKP 11 15 Agustus 2019. Lean, Kaizen, Six Sigma, GKM or metode peningkatan mutu lainnya. PERLU UJI COBA. Perbaikan sudah dilaksanakan. PDSA 101.

(102) Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(103) Contoh validasi data, sesuai dengan yang ada di maksud dan tujuan. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(104) JUDUL INDIKATOR. asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI. NUMERATOR. Jml asesmen awal medis lengkap dlm waktu 24 jam di RI. DENOMINATOR. Jumlah pasien masuk di RI. SUMBER DATA. Rekam Medis. CAPAIAN INDIKATOR. 70 % pada bulan September 2017. JML PASIEN RI BULAN SEPT 2017. 900 pasien. JUSTIFIKASI PERLU VALIDASI. Data baru pertama kali dikumpulkan. METODE VALIDASI. 1. Menggunakan metode simple random sampling  misalnya 900 RM dilakukukan sampling (table) menjadi 269 RM 2. Melakukan telaah RM di data yg disample tsb 3. Analisa kelengkapan pengisian asesmen medis awal Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(105) HASIL VALIDASI. Kelengkapan asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI = 35 %. HASIL ANALISA. 35/70 X 100 % = 50 %  < 90 %. KESIMPULAN. Data kelengkapan asesmen medis bulan September: belum akurat. RENCANA TINDAK LANJUT. 1. Tetapkan bahwa capaian indikator asesmen pasien pada bulan Seoptember 2017 = 35 %  revisi data capaian indikator 2. Edukasi untuk PIC pengumpul data 3. Edukasi ke medis untuk peningkatan kelengkapan asesmen 4. Karena validitas data masih diragukan maka data bulan November perlu dilakukan validasi lagi. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(106) JUDUL INDIKATOR. asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI. NUMERATOR. Jml asesmen awal medis lengkap dlm waktu 24 jam di RI. DENOMINATOR. Jumlah pasien masuk di RI. SUMBER DATA. Rekam Medis. CAPAIAN INDIKATOR. Bulan Oktober 80 %. JML PASIEN RI BULAN OKT 800 pasien 2017 JUSTIFIKASI PERLU VALIDASI. Validasi ulang karena hasil bulan Okt belum valid. METODE VALIDASI. 1. Menggunakan metode simple random sampling  800 RM dilakuku kan sampling (tabel) menjadi 260 RM 2. Melakukan telaah RM di data yg disampling tsb 3. Analisa kelengkapan pengisian asesmen medis awal Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(107) HASIL VALIDASI. Kelengkapan asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI = 75 %. HASIL ANALISA. 75/80 X 100 % = 93,75 %  > 90 %. KESIMPULAN. Data kelengkapan asesmen medis bulan Oktober : sudah akurat. RENCANA TINDAK LANJUT. Validasi akan dilakukan kembali bila ada perubahan PIC pengumpul data, sumber data, numerator, denomerator, sistem RM menjadi E-RM Melakukan edukasi ke staf medis untuk meningkatkan kelengkapan pengisian asesmen awal Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(108) • MEASUREMENT RESULT AGREEMENT  90 % kesepakatan dalam hasil kalkulasi antara pengumpul data pertama dan kedua • MEASURE CATEGORY AGREEMENT  75 % kesepakatan dalam. kategori numerator, denominator, dan ekslusi antara pengumpul data pertama dan data kedua • DATA ELEMENT AGREEMENT  80 % kesepakatan dalam dokumentasi elemen data antara pengumpul data pertama dan kedua. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(109) • Contoh 16 RM untuk pengumpul data kedua • Untuk setiap 16 RM ini, review dan dokumentasikan bagaimana pengumpul data pertama mengkategorikan data • Data yang dikumpulkan dan pengumpul data kedua, dikategorikan dan catat hasilnya. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(110) Pengumpul data I 16. Pengumpul data II 16. Tidak cocok. Ekslusi (B). 4. 2. 2. Total numerator (E). 6. 8. 2. Total Denominator (D). 12. 14. Sampel dari 100. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(111) • Total kecocokan = 16 • Tidak cocok pada ekslusi (B) = 2 • Tidak cocok pada numerator E = 2 • Total tidak cocok = 4 • Total cocok = 12 • % MCA kesepakatan = 12/16 = 75 % • Karena ketidaksepakatanKomisi tidak < 75 %, maka tidak sepakat Akreditasi Rumah Sakit.

(112) • Contoh 16 RM untuk pengumpul data kedua • Untuk setiap 16 RM ini, revivew dan dokumentasikan bgmn pengumpul data pertama mengakatogorikan data • Data dikumpulkan oleh pengumpul data kedua, didentifikasi elemen datanya dan catat hasilnya Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(113) Pengumpul data I Pengumpul data II. Usia 16 kasus (denominator) Diagnose AMI (denominator). > 18 tahun 16. > 18 tahun 16. Pemberian ASA 24 jam (numerator). 12 dari 16. 8 dari 16. Tidak diberikan ASA (kontra indikasi tidak ada)  tidak sesuai numerator. 2 dari 16. 6 dari 16. Kontra indikasi pemberian ASA (ekslusi dari denominator). 1 dari 16. 2 dari 16. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(114) • Ada 4 elemen data di setiap rekam medis - 16 elemen data RM dikumpulkan pengumpul data kedua. - Total elemen data = 4 X 16 = 64 • Tidak cocok 5 • Cocok 59 dari 64 elemen data • Nilai kesepakatan elemen 59/64 X 100 = 92 % • Nilai > 80 % tidak perlu investigasi. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(115) PENUTUP • Pilihlah pengukuran/indicator mutu proses dan hasil • Lakukan Analisa dengan menggunakan metode statistic dengan membandingkan dari waktu ke waktu, dengan data based ekternal melalui sismadak, dengan standar dan. praktik terbaik • ANALISA DATA TIDAK MENGGUNAKAN PDCA/PDSA • PDCA/PDSA digunakan untuk melakukan perbaikan 23 Juni 2020. 115.

(116) Peningkatan Mutu Adalah Perjalanan (Never Ending Process ), Bukan Tujuan.. Maka Mulailah Perjalanan Anda, Nikmatilah Perjalanan Anda Karena Banyak Yang Bisa Anda Pelajari Dari Perjalanan Yang Tidak Pernah Berhenti Tersebut. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(117) Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

(118) TERIMA KASIH. 23 Juni 2020. 118.

(119)

Referensi

Dokumen terkait