Dr. Luwiharsih,MSc
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT 2012
NASIONAL
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
• Undang-undang
• Peraturan Pemerintah
• PMK, KMK
• Pedoman
RUMAH SAKIT
REGULASI
• Kebijakan Pelayanan RS
• Panduan Pelayanan
• SPO
• RKA/RBA
UNIT KERJA
KETENTUAN TERTULIS
• Kebijakan Pelayanan Unit
Kerja
• Pedoman Pengorganisasian
• Pedoman Pelayanan
• SPO
• Program
edit 4 mei 2014 3ISTILAH
PENGERTIAN
KEBIJAKAN
Rangkaian konsep & asas
yg menjadi grs
besar & dasar rencana dlm pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak
PEDOMAN
Kumpulan ketentuan dasar
yg memberi arah
bgmn sesuatu harus dilakukan; hal pokok
yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk,
dsb) untuk menentukan atau melaksanakan
sesuatu
edit 4 mei 2014 5
ISTILAH
PENGERTIAN
PANDUAN
(buku) petunjukSTANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Suatu perangkat instruksi/ langkah-2 yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi
edit 4 mei 2014 7
PIMP
INA
N/D
IREKTUR
RS
Mengetahui peraturan
perundangan terkait
perumah sakitan
Menyusun regulasi di
tingkat rs
Menjamin kepatuhan staf
melaksanakan regulasi rs
edit 4 mei 2014
PROGRAM
PMKP
INDIKATOR MUTU kunci
& unit kerja
INSIDEN KP PPK & CP Pemilihan, pengumpulan, analisa, validasi data Pelaporan & Risk grading Implementasi & audit klinis
RENCANA PERBAIKAN/R TL PEDOMAN DAN SPO PMKP SDM DIKLAT TEKNOLOGI MANJ DATA
PIMPINAN RS
8(PMK 1438/2010 ttg standar pelayanan kedokteran)
LUWI-21 FEB 2014
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN
PEDOMAN NASIONAL PRAKTIK
KEDOKTERAN (PNPK)
SPO disusun dalam bentuk panduan
praktik klinis (clinical practice
guidelines), yg dpt dilengkapi alur
klinis (clinical pathway), algoritma,
protokol, prosedur, standing order
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL DI RS
1 .
PANDUAN PRAKTIK KLINIS & CLINICAL PATHWAY
PEMILIHAN :
• 5 AREA PRIORITAS, bisa berdasarkan high volume, high risk, high cost • Predictible
PENYUSUNAN Tim
PELAKSANAAN IMPLEMENTASI
DI RM
AUDIT KLINIS/MONITORING KEPATUHAN VARIASI PELAYANAN <
LUWI-21 FEB 2014
AUDIT CP
POST
IMPLEMEN
TASI
VARIANCE
>>>
VARIANCE
BERKU
RANG
PRA
IMPLEMEN
TASI
PEMILIHAN INDIKATOR
PENGUMPULAN DATA
VALIDASI DATA
ANALISIS DATA
• METODE STATISTIK Tetapkan frekuen sinya DIBANDINGKAN • Didlm RS/tren • Dng rs lain • Dng standar • Dng praktik terbaik INFORMASIindikator-luwi 13
PEMILIHAN INDIKATOR
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
Tetapkan
frekuensinya
HASIL ANALISIS
RTL ada perbaikan
VALIDASI DAN ANALISIS DARI DATA PENILAIAN
SENTINEL
KNC
KTD
RCA
INVESTIGASI
SEDERHANA
MERAH &
KUNING
RISK GRADING
BIRU &
HIJAU
PMKP
6, 7, 8
• UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
• UU no 44 tahun 2009 tentang RS
• PMK no 1438 tentang standar pelayanan kedokteran
• PMK 1691 tentang Keselamatan Pasien
• Standar Pelayanan Minimal RS
• Pedoman Peningkatan Mutu (Konsep dan Prinsip)
• Panduan Keselamatan Pasien
• Sistem pencatatan dan pelaporan IKP (PERSI)
• Pedoman PMKP
• Pedoman manajemen risiko RS • Panduan Keselamatan Pasien*
• Panduan Pencatatan & Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
• Panduan/SPO pencatatan, pelaporan, analisa dan validasi Indikator Mutu • Panduan/SPO pemilihan area prioritas utk PPK & CP
• SPO validasi data yg akan di publikasi • Program PMKP RS
• Bukti pelaksanaan rapat penyusunan Program PMKP, monitoring capaian indikator mutu, koordinasi dng komite PPI,
• Bukti audit CP pra implementasi dan paska impelementasi
• Bukti pencatatan indikator mutu di unit kerja form sensus harian or pencatatan on-line
• Profil/kamus indikator untuk setiap indikator, termasuk data surveilance
• Bukti laporan capaian indikator dari unit kerja ke Komite PMKP • Bukti validasi dan analisis data di Komite PMKP
• Bukti desiminasi data dari Komite PMKP ke unit yan, staf medis dan staf keperawatan
• Bukti diklat mutu utk Direksi, Para pimpinan RS, Komite
PMKP dan PIC data
• Laporan IKP sentinel, KTD, KTC, KNC
• Risk grading dan hasil analisa laporan IKP RCA &
investigasi sederhana
• Dokumen pelaksanaan Risk manajemen
• Dokumen FMEA
edit 4 mei 2014 19 Elemen Penilaian PMKP.1 TELUSUR
SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
1. Pimpinan rumah sakit
berpartisipasi dalam menyusun rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Pimpinan RS
Ketua dan anggota
Komite/Tim/Paniti a Mutu dan Keselamatan Pasien Pelaksanaan partisipasi
pimpinan rumah sakit dalam menyusun rencana
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
0 5 10
Acuan:
Pedoman Upaya Peningkatan
Mutu Rumah Sakit, Depkes, 1994
Panduan Keselamatan Pasien
Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Insiden
Keselamatan pasien-PERSI
Regulasi RS:
Program Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien RS
Ketentuan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring/ pengawasan, pelaporan program peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien
Dokumen:
Notulen rapat
Komite/Panitia Mutu
Laporan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien 2. Pimpinan rumah sakit
berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses atau
mekanisme dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Pelaksanaan partisipasi
pimpinan rumah sakit dalam menetapkan keseluruhan proses atau mekanisme dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
0 5 10
3. Pimpinan melaporkan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada pemilik rumah sakit
Laporan Pimpinan RS tentang
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada pemilik rumah sakit
0 5 10
4. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilaporkan oleh pimpinan rumah sakit
kepada pengelola (governance) Laporan Pimpinan RS tentang
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Pemerintah
0 5 10
• Bentuk dokumen SK Direktur RS
• Kebijakan merupakan lampiran dari SK Direktur
tersebut.
• Alternatif lainnya Kebijakan merupakan salah satu
bab di pedoman PMKP
• Isi kebijakan diambil dari standar dan elemen
penilaian yang ada di PMKP 1 sampai dengan PMKP 1.5
• Pimpinan berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan
dan monitoring program PMKP
• Pimpinan menetapkan mekanisme pengawasan program
PMKP
• Pimpinan melaporan hasil kegiatan program PMKP ke
pemilik
• Pimpinan menetapkan prioritas yang di evaluasi
• Pimpinan menetapkan prioritas kegiatan PMKP
• Pimpinan memahami teknologi dan unsur bantuan lain
• Seluruh unit kerja di RS melaksanakan program PMKP
• Program menangani sistem dari RS, rancangan sistem dan
rancang ulang dari PMKP, dengan menerapkan
pendekatan sistematik
• Program menangani koordinasi semua komponen dari
kegiatan penilaian/pengukuran dan pengendalian mutu
• SKP merupakan salah satu program prioritas PMKP
• Hasil PMKP di info kan ke staf secara reguler
• Program diklat PMKP, dll
• Alternatif I pedoman mutu & KP
dijadikan satu
• Alternatif II pedoman mutu dan KP
dipisah ada dua buku :
Pedoman PM
Panduan KP
SISTEMATIKA PEDOMAN PMKP
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan
4. Pengertian
5. Kebijakan
*
6. Pengorganisasian
7. Kegiatan
8. Metode
9. Pencatatan dan Pelaporan
10.Monitoring dan Evaluasi
11.Penutup
ed it 4 mei 20 14 262. Latar Belakang
• Agar diuraikan data-data capaian indikator mutu
dan insiden keselamatan pasien baik di tingkat
dunia, nasional maupun di tingkat RS sendiri.
Data-data tersebut dapat merupakan dasar mengapa
upaya PMKP perlu dilaksanakan di RS.
• Selain data, bisa juga diuraikan
peraturan-perundangan yang mewajibkan RS melaksanakan
upaya PMKP
ed it 4 mei 20 14 27•
Yang dimaksud tujuan disini adalah tujuan dari upaya
PMKP, bukan tujuan dari buku pedoman
•
Tujuan agar dapat menggambarkan apa yg ingin
dicapai RS
•
Tujuan dapat dibagi menjadi tujuan umum & khusus
•
Contoh-2 Tujuan umum :
- meningkatkan mutu dng mengurangi risiko insiden
keselamatan pasien
- Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di rs
ed it 4 mei 20 14 28
4. PENGERTIAN
edit 4 mei 2014 29 • Mutu • Peningkatan mutu • Keselamatan pasien • Clinical pathway • Indikator • Sentinel • Kejadian Tidak Diharapkan,• Kejadian Nyaris Cedera, • Kejadian Tidak Cedera, • Kondisi Potensial Cedera • RCA
• Risk Manajemen • FMEA
4. PENGERTIAN
Mutu Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda namun berimplikasi pada
superioritas sesuatu hal.
Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai kondisi.
PENINGKATAN MUTU
Pendekatan terhadap proses pembelajaran dan proses perbaikan yang terus menerus dari proses
penyediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak2 yang berkepentingan lainnya. Perbaikan kualitas secara terus menerus, perbaikan
yang terus menerus, perbaikan kinerja di tingkat RS dan manajemen mutu total.
4. PENGERTIAN
edit 4 mei 2014 31
Keselamatan pasien suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Insiden keselamatan
pasien
setiap kejadian yg tidak disengaja & kondisi yg mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yg dapat dicegah pada pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).
4. PENGERTIAN
edit 4 mei 2014 32
Sentinel Lihat PMKP 1691 tahun 2012 tentang keselamatan pasien
KTD Lihat PMKP 1691 tahun 2012 tentang keselamatan pasien
KNC Lihat PMKP 1691 tahun 2012 tentang keselamatan pasien
KTC Lihat PMKP 1691 tahun 2012 tentang keselamatan pasien
KPC Lihat PMKP 1691 tahun 2012 tentang keselamatan pasien
5. KEBIJAKAN PMKP RS ...
• Pimpinan berpartisipasi dalam perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring program PMKP
• Pimpinan menetapkan mekanisme pengawasan
program PMKP
• Pimpinan melaporan hasil kegiatan program PMKP ke
pemilik
• Pimpinan menetapkan prioritas yang di evaluasi
• Pimpinan menetapkan prioritas kegiatan PMKP
• Pimpinan memahami teknologi dan unsur bantuan lain
5. KEBIJAKAN PMKP RS ...
• Seluruh unit kerja di RS melaksanakan program PMKP
• Program menangani sistem dari RS, rancangan sistem
dan rancang ulang dari PMKP, dengan menerapkan
pendekatan sistematik
• Program menangani koordinasi semua komponen dari
kegiatan penilaian/pengukuran dan pengendalian mutu
• SKP merupakan salah satu program prioritas PMKP
• Hasil PMKP di info kan ke staf secara reguler
6. PENGORGANISASIAN
6.1. STRUKTUR ORGANISASI
6.2. URAIAN TUGAS
6.3. TATA HUBUNGAN KERJA
6.1 STRUKTUR ORGANISASI
• Organisasi Komite/Tim Mutu belum diatur di Kementerian Kesehatan, peraturan yang ada adalah untuk Tim Keselamatan Pasien di RS
• Yang perlu diperhatikan kegiatan peningkatan mutu tidak dapat dipisahkan dari kegiatan keselamatan pasien.
• RS sudah ada yg mempunyai Komite/Tim/PIC mutu, misalnya QMR, Tim GKM, Tim Pemantapan Mutu Internal di Laboratorium, Tim mutu
keperawatan, sub komite mutu profesi komite medis, sub komite mutu profesi perawat komite keperawatan, komite quality & risk, dll
• Apapun bentuk struktur organisasi, yang perlu diperhatikan adalah ada 1 – 2 orang yang full time mengelola program PMKP, karena PMKP
sangat terkait dng data indikator mutu & IKP, yang harus dikelola dng baik.
edit 4 mei 2014 37
KETUA
KOMITE/PANITIA
PMKP
TIM/PJ
PENINGKATAN
MUTU
TIM/PJ KPRS
Sekretaris
PIC PENGUMPUL DATA CHAMPION Kp
KOORDINATOR
PMKP
TIM/PJ
PENINGKATAN
MUTU
TIM/PJ KPRS
Sekretaris
PIC PENGUMPUL DATA CHAMPION KP
edit 4 mei 2014 39
KETUA
KOMITE/PANITIA
PMKP
ANGGOTA
Sekretaris
PIC PENGUMPUL DATA CHAMPION Kp
QUALITY & RISK
PENINGKATAN
MUTU KPRS K-3 RS Sekretaris
PIC PENGUMPUL DATA CHAMPION KP
edit 4 mei 2014 41
KETUA
PMKP & PENILAIAN KINERJA
PENINGKATAN
MUTU KPRS PENILAIAN KINERJA Sekretaris
PIC PENGUMPUL DATA CHAMPION KP
6.2. URAIAN TUGAS
Uraikan uraian tugas :
Ketua
Sekretaris
Anggota
PIC data
6.3 TATA HUBUNGAN KERJA
• Tata hubungan kerja dengan Komite Medis terkait denganstandarisasi asuhan klinis Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway
• Tata hubungan kerja dengan Komite PPI terkait dng data indikator mutu area klinis no 10 dan data KTD dari type insiden Infeksi RS (HAIs)
• Tata hubungan kerja dng kegiatan mutu lainnya, misalnya GKM, PMI & PME, tim mutu keperawatan, dll
• Bila pengorganisasian mutu dan pengorganisasian KPRS terpisah maka harus dibuatkan tata hubungan kerjanya juga
• Standarisasi asuhan klinis PPK & Clinical Pathway
• Indikator Mutu (klinis, Manajemen, Sasaran keselamatan Pasien, unit kerja, surveilance PPI)
• Keselamatan Pasien (IKP, Risk Manajemen, FMEA)
• Penilaian kinerja unit kerja termasuk yang di out sourcing
• Penialain kinerja individu (Direktur RS, Para Pimpinan RS, staf klinis dan staf non klinis)
• Diklat PMKP
• Program-2 spesifik, bila ada. PMI/PME di lab, MPKP di bidang
keperawatan, dll
KEGIATAN INI AGAR DIURAIKAN SECARA RINCI & JELAS, TERMASUK BAGAIMANA DESIGN MUTU NYA. edit 4 mei 2014 44
CONTOH URAIAN KEGIATAN UNTUK STANDARISASI
ASUHAN KLINIS
Dalam melaksanakan standarisasi asuhan klinis, RS ... Melakukan kegiatan sbb : 1. Penetapan prioritas
Penetapan area prioritas untuk pelaksanaan standarisasi asuhan klinis dilakukan secara bertahap dimulai dng 5 area prioritas dan setiap tahun akan ditambah 5 area prioritas. Area yang akan distandarisasi bisa berdasarkan Dx penyakit
maupun tindakan dan dipilih bisa berdasarkan high volume, high cost atau high risk. Penetapan area prioritas akan ditetapkan dng SK Direktur dan dilakukan evaluasi setiap tahunnya
CONTOH URAIAN KEGIATAN UNTUK STANDARISASI
ASUHAN KLINIS
2. Penyusunan dokumen
Dalam rangka pelaksanaan standarisasi asuhan klinis maka akan disusun antara lain dokumen sbb :
• Kebijakan penyusunan PPK dan CP
• Penyusunan PPK dan CP untuk area prioritas • Panduan/SPO audit klinis
3. Sosialisasi penetapan area prioritas melalui mekanisme pertemuan dan diklat 4. Monitoring melalui audit klinis secara berkala dan berkesinambungan
Metode peningkatan mutu yang digunakan RS .... Adalah dengan menggunakan siklus PDSA, dengan penjelasan sbb :
• P (Plan) = Rencana upaya peningkatan mutu yang dapat dilihat di bab 7 yaitu kegiatan PMKP yang dilengkapi dengan uraian kegiatannya. • D (Do) = Pelaksanaan upaya PMKP, yaitu pelaksanaan dari kegiatan-2
yang diuraikan di bab 7, dimana kegiatan-2 tersebut wajib dibuatkan laporan kegiatannnya atau hasil monitoringnya.
• S (Study) = Analisa dari laporan kegiatan atau monitoring mutunya. Yang bisa berupa analisa hasil audit, analisa IKP, analisa indikator mutu
• A (Action) = upaya perbaikan yang direncanakan berdasarkan dari hasil analisa
9. PENCATATAN & PELAPORAN
• Pencatatan bagaimana proses pencatatan kegiatan PMKP, misalnya sensus harian indikator mutu, dll
• Pelaporan
• Alur laporan data indikator mutu : unit kerja Komite PMKP Direktur RS Pemilik
• Feed back data hasil analisa indikator mutu : Komite PMKP Direktur RS unit kerja
• Alur laporan IKP : unit kerja Komite PMKP Direktur RS - Pemilik
• Feedback insiden report : Direktur unit kerja • Alur laporan evaluasi kontrak & feedback nya.
CATATAN : Perlu dibuat panduan :
1. Panduan pencatatan & pelaporan IKP lihat buku pedoman pelaporan IKP PERSI tahun 2008
2. Panduan/SPO pencatatan & pelaporan indikator mutu
ed it 4 mei 20 14 49
10. MONITORING & EVALUASI
Uraikan dengan jelas bagaimana RS
melakukan monev program, mis :
- Melalui rapat koordinasi/manajemen
meeting
- Audit internal dan & eksternal, dll
ed it 4 mei 20 14 50
10. PENUTUP
Program PMKP merupakan kegiatan
Peningkatan Mutu yang berjalan secara
berkesinambungan & berkelanjutan
Buku Pedoman PMKP akan di review secara
berkala, paling lambat 3 tahun sekali
ed it 4 mei 20 14 51
1. Pendahuluan 2. Latar belakang
3. Tujuan umum & khusus
4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan 5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1. PENDAHULUAN
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah
hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan program peningkatan mutu
2. LATAR BELAKANG
Latar belakang adalah merupakan
justifikasi atau alasan mengapa program
peningkatan mutu pelayanan tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan
data-data sehingga alasan diperlukan
program peningkatan mutu pelayanan tsb
dapat lebih kuat.
3. TUJUAN UMUM & KHUSUS
• UMUM
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RS secara
berkelanjutan dan berkesinambungan melalui pengurangan risiko keselamatan pasien
• KHUSUS
1. Agar asuhan klinis terstandarisasi secara konsisten dan sesuai dengan pengetahun profesional saat ini
2. Agar dapat dilakukan monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan melalui penggunaan indikator prioritas dan unit kerja
3. Agar dapat dilakukan monitoring kinerja individu dan kinerja unit kerja
4. KEGIATAN POKOK & RINCIAN
KEGIATAN
• KEGIATAN POKOK
1. Standarisasi asuhan klinis secara bertahap
2. Monitoring mutu area klinis, area manajerial &
sasaran keselamatan pasien
3. Monitoring mutu unit kerja
4. Monitoring kinerja Direksi, para pimpinan, profesi
dan staf non klinis
5. Diklat mutu pelayanan
6. Rapat Mutu dengan Pimpinan RS
7. Rapat Mutu untuk koordinasi kegiatan
1. STANDARISASI ASUHAN KLINIS
a. Pembentukan tim clinical pathway
b. Penyusunan pedoman/panduan pelaksanaan standarisasi asuhan klinis
c. Penetapan 5 area prioritas untuk di standarisasi penyakit atau prosedur tindakan
d. Penyusunan panduan praktik klinis untuk 5 area prioritas e. Penyusunan 5 clinical pathway
f. Edukasi ke staf klinis g. Uji coba implementasi
h. Penyempurnaan PPK & CP serta sistem implementasi i. Implementasi 5 PPK & 5 CP
j. Monitoring implementasi PPK & CP audit klinis k. Pelaporan hasil audit
l. Rencana Tindak Lanjut.
2. Monitoring mutu area klinis, area manajerial &
sasaran keselamatan pasien
• Identifikasi indikator yang sudah dimonitor di RS
• Pemilihan indikator area klinis, manajerial & SKP
• Penetapan indikator area klinis, manajerial & SKP
• Penyusunan SPO pencatatan, pengumpulan, analisa,
validasi, lap. ke Dir RS, feed back ke unit kerja.
• Edukasi staf PJ/PIC pengumpul data (PMKP 1.5)
• Pelaksanaan pengumpulan data
• Validasi data indikator mutu area klinis (PMKP 5)
• Analisa data indikator (PMKP 4)
• Penyusunan laporan mutu ke Direktur (PMKP 3)
• Feed back hasil mutu ke unit kerja (PMKP 1.4)
• Pertemuan berkala dng Komite PPI utk membahas hasil
surveilance/indikator area klinis no 10
4. Monitoring mutu unit kerja
• Identifikasi indikator yg sudah dipergunakan di unit
kerja
• Pilih dan tetapkan indikator unit kerja
• Penyusunan prosedur pencatatan, pelaporan, analisa &
feedback data indikator mutu unit kerja
• Edukasi PJ/PIC pengumpul indikator
• Menyusun kuesioner evaluasi keluhan pasien
• Melakukan cost analysis biaya di unit pelayanan
• Pengumpulan data
• Analisa data
• Pelaporan
• Feedback
• Rencana Tindak Lanjut (RTL)
5. Diklat mutu pelayanan
1. Pelatihan mutu untuk Direksi RS
2. Pelatihan mutu untuk para pimpinan RS
3. Pelatihan mutu untuk anggota komite/Tim PMKP
4. Pelatihan mutu untuk PJ/PIC data
7. RAPAT /PERTEMUAN-2
• Rapat mutu dengan Direksi bulanan
• Rapat koordinasi mutu dng unit terkait bulanan/
triwulan
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
• Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan adalah dengan menggunakan PDSA yaitu setiap kegiatan dibuatkan plan (rencana), kemudian pelaksanaan kegiatan (Do), pembuatan
laporan kegiatan, analisa laporan dan upaya perbaikan yang akan dilaksanakan berdasarkan analisa data based
• Mengadakan rapat koordinasi hasil analisa data • Edukasi dan pelatihan-pelatihan
• Melakukan monitoring kegiatan dengan site visit ke ruangan/unit kerja
6. SASARAN
Petunjuk pengisian untuk sasaran program Sasaran
program peningkatan mutu adalah target per tahun yang
spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan
program.
Contoh :
- Penilaian kinerja dokter setahun sekali = 100 %
- Audit clinical pathway di 5 area prioritas = 100 %
- Analisa indikator area klinis = 100 %
- Dll.
7. SKEDUL (JADWAL)
PELAKSANAAN KEGIATAN
Skedul atau jadwal adalah merupakan
perencanaan waktu melaksanakan
langkah-langkah kegiatan program dalam
kurun waktu tertentu
edit 4 mei 2014
no Keg J F M A M JN JL A S O N D
Pembentuk tim X
Identifikasi indikator lama X
Penyusunan SPO X
Pemilihan indikator X
Penetapan X
dst
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
& PELAPORANNYA
• Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari skedul
(jadwal ) kegiatan. Skedul (jadwal) tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
• Contoh penulisan : Setiap bulan Tim melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan;
•
• Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam program adalah cara atau bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
• Contoh :
Laporan hasil audit klinis dibuat setiap selesai melakukan audit klinis oleh Komite Medis ke Direktur RS dng tembusan ke Komite PMKP
Indikator mutu dilaporkan oleh Ka ruangan kepada Komite Mutu setiap bulannya
edit 4 mei 2014
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN &
PELAPORANNYA
9. PENCATATAN, PELAPORAN &
EVALUASI KEGIATAN
• Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di
dalam program adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan
• Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan
kurun waktu (kapan) laporan harus diserahkan serta kepada siapa saja laporan tersebut harus ditujukan..
• Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam krangka acuan
bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
9. PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI
KEGIATAN
• Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di
dalam program adalah bagaimana melakukan pencatatan
kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan. Contoh : Semua kegiatan PMKP dicatat sesuai jenis kegiatan dan SPO nya.
• Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun
waktu (kapan) laporan harus diserahkan serta kepada siapa saja laporan tersebut harus ditujukan. Contoh : Laporan program PMKP disusun berdasarkan laporan dari unit kerja dan setiap bulan Komite PMKP melaporkan kegiatan ke Direktur dan Direktur membuat
laporan ke Dewas secara berkala
9. PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI
KEGIATAN
• Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program
secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka
acuan bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan. Contoh : Evaluasi kegiatan
dilakukan melalui rapat koordinasi setiap bulan
(PMK 1438/2010 ttg standar pelayanan kedokteran)
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN
PEDOMAN NASIONAL PRAKTIK
KEDOKTERAN (PNPK)
SPO disusun dalam bentuk panduan
praktik klinis (clinical practice
guidelines), yg dpt dilengkapi alur
klinis (clinical pathway), algoritma,
protokol, prosedur, standing order
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL DI RS
1 .
edit 4 mei 2014
PANDUAN PRAKTIK KLINIS & CLINICAL PATHWAY
PEMILIHAN :
• 5 AREA PRIORITAS, bisa berdasarkan high volume, high risk, high cost • Predictible
PENYUSUNAN Tim
PELAKSANAAN IMPLEMENTASI
DI RM
AUDIT KLINIS/MONITORING KEPATUHAN VARIASI PELAYANAN <
AUDIT CP
POST
IMPLEMEN
TASI
VARIANCE
>>>
VARIANCE
BERKU
RANG
PRA
IMPLEMEN
TASI
SISTEMATIKA PANDUAN PRAKTIK KLINIS
• Pengertian
• Anamesis
• Pemeriksaan Fisik
• Kriteria Diagnosis
• Diagnosis Banding
• Pemeriksaan penunjang
• Terapi
• Edukasi
• Prognosis
• Kepustakaan
edit 4 mei 2014 77Indikasi
:
No. Rekam
Medis
:
:
Nama pasien :
Tanggal
Masuk
:
Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan
Rujukan
: Ya
Tidak
Umur
:
Pengirim
:
Diagnosa
Awal
: Appendisitis
(Tanpa Komplikasi)
DPJP
:
CLINICAL
PATHWAY
edit 4 mei 2014 79 KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI KE KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
Diagnosis Pemeriksaan dokter Penunjang diagnosis 1 . Laboratori um - Darah Lengkap - Masa Perdarahan - Masa Pembekuan - Fungsi ginjal o ureum o creatinin - GDS
2 .
Radiologi - Thorak Foto - Atas indikasi / > 40th
- USG - Atas indikasi - Appendicogram - Atas indikasi - EKG - Atas indikasi /
> 40 th
Konsultasi - Dokter Bedah
Umum
- DPJP - Dokter Anestesi - Pemeriksaan
Pre Operatif
- Dokter Internis - Atas indikasi - Dokter Lainnya
edit 4 mei 2014 81
Edukasi
1. Penjelasan
Diagnosis
Rencana tindakan
Tata cara
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa, dll
Pengisian
form
1. Rencana therapi
-
Lembar edukasi
-
Informen
concern
Ditanda-tangani
keluarga
atau
pasien, dokter,
saksi
Tindakan medis dan jadwal Appendictomy I. Surat pengantar tindakan - jadwal rencana operasi - golongan operasi - jenis anestesi - biaya Prosedur administrasi - administrasi + keuangan - pendaftaran ke kamar operasi - Bagian keperawatan
edit 4 mei 2014 83
-
pendaftaran
ke
kamar
operasi
- Bagian
keperawat
an
Persiapan
Operasi
STANDING ORDER
I
Perawat
1. Persiapan
puasa
6-12 jam
1. Mencukur
(rambut ) di
sekitar
daerah
operasi
Sesuai SOP
1. Pemasangan
IV line
Sesuai SOP
1. Pemasangan IV line Sesuai SOP 1. Pemberian cairan (jenis) dan jumlah tetesan RL/6 jam/kolf Sesuai DPJP 1. Pemasangan Dower Cateter Sesuai SOP 1. Memberi huknah clensing Sesuai SOP 1. Pemberian obat pre operasi - Antibiotik ceftriaxone 1 gr/cefotaxime 1 gr Sesuai SOP pemberian obat inj Didahului test alergi intrakulton 0,1 cc
edit 4 mei 2014 85
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI KE KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 Pemeriksaan tanda-tanda vital T/N/S/RR/TB/BB Sesuai SOP - Memakaikan baju operasi - Memeriksa kelengkapan surat o edukasi o informent concern o hasil penunjang medis (EKG, thoraks) o lab o adm + keuangan
STANDING ORDER Therapi 1. Antibiotik Ceftriaxone 1 gr / cefotaxime 1 gr 2x1 gr IV Sesuai SOP Disesuaikan dengan yang tersedia 1. Analgetik Novalgin 1 ampul I.V Bila sakit Disesuaikan dengan yang tersedia 1. Anti mual/muntah o Ranitidine 2x1 o Odansentron 4 mg /amp (2x1) Bila mual/muntah Disesuaikan dengan yang tersedia 1. Roborantia Vit C /amp (200 mg) 1x1 Disesuaikan dengan yang tersedia
edit 4 mei 2014 87 Monitoring I. Perawat - Pemeriksaan tanda-tanda vital. T/N/S/RR/kesadar an/warna kulit Post operasi, selanjutnya tiap 12 jam atau sesuai kondisi pasien.
- Produksi urin Setiap jam dalam 12 jam pertama (urin harus mencapai ≥ 30 cc/jam). - Memantau penutup luka operasi (saat pemindahan dari OK dan selama di perawatan) Pemantauan/penil aian post operasi, selanjutnya tiap 6 jam.
- Memantau/me nilai bila ada keluhan : o sakit o mual/muntah o panas, dll Berkoordinasi dengan dokter ruangan.
edit 4 mei 2014 89
I. Dokter
Umum
(Ruangan
)
- Memeriksa
tanda-tanda
vital.
T/N/S/RR/kesad
aran
Post operasi,
selanjutnya setiap
hari
- Memeriksa dan
menilai bising
usus
6-12 jam post
operasi (sampai
bising usus +)
- Memeriksa dan
menilai
penutup/luka
operasi
- Menilai
produksi urin
- Memeriksa
dan
merekomend
asikan bila
ada keluhan
:
o mual/munta
h
o sakit
o panas, dll
Berkoordinasi
dengan DPJP
- Monitoring
komplikasi
operasi
edit 4 mei 2014 91 I. DPJP - Edukasi/penjel
asan post operasi
Dijelaskan dan diisi pada lembar edukasi dan ditanda-tangani pasien/keluarga, dokter) - Memeriksa dan monitoring semua kondisi dan keluhan - Monitoring komplikasi - Perawatan luka operasi - Kondisi lainnya
Pemberian nutrisi - Diet makan lunak - Pemberian post operasi bila bising usus + / flatus + - Pemberian diet disesuaikan dengan kondisi dan keluhan pasien post operasi
edit 4 mei 2014 93
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI KE KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
Persiapan pulang
Edukasi 1. Perawatan luka
di rumah
1. Pemberian dan cara minum obat
Disesuaikan
dengan yang ada dan keluhan pasien post perawatan 1. Hari kontrol Out come klinis - Tidak terjadi pemanjangan hari perawatan - Pasien pulih dari
kondisi post operasi tanpa mengalami komplikasi
Jakarta, ……….………. 2014
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (dr……….………...,SpB)
SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Lihat buku pedoman pelaporan IKP
persi 2008
INSIDEN (KNC/KTC/KTD/Kejadian Sentinel)
Tindak lanjut
(dicegah/ditangani)
Buat laporan insiden ( isi formulir
pada akir kerja dan diserahkan ke Ka
unit)
Ka unit memeriksa laporan ( melakukan grading risiko)
Dilihat hasil investigasi dan dilaporkan ke tim KP di RS
edit 4 mei 2014
Untuk grade kuning/merah, Tim KP di RS akan melakukan Root Cause Analysis (RCA)
Tim KP di RS akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa: petunjuk/safety alert
Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada direksi
Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan balik kepada unit
APA akan membuat analisis dan tren kejadian di satuan kerjanya, monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim KP di RS
• dilakukan untuk menentukan seberapa besar risiko
suatu insiden berdasarkan dampak dan
probabilitasnya.
• Penilaian dampak dapat diartikan sebagai
seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai
dari tidak ada cedera sampai meninggal.
• Penilaian tingkat probabilitas dapat diartikan
sebagai seberapa seringnya insiden tersebut.
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Tdk significant Tidak ada cedera
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet • Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis
atau intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis
atau intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
• Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui,
masukkan ke dalam tabel matriks grading risiko untuk
menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
• Skor risiko ini ditentukan dengan menggunakan tabel
matriks grading risiko, yaitu:
- Pada kolom kiri: frekuensi.
- Pada baris kearah kanan: dampak.
- Pertemuan antara frekuensi dan dampak: ditetapkan
untuk mendapatkan warna bands.
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Tdk significant Tidak ada cedera
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis
atau intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis
atau intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
edit 4 mei 2014 104
TINGKAT
RISIKO
DESKRIPSI
1
Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)2
Jarang/unlikey (> 2 – 5 tahun/kali)3
Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)4
Sering/Likely (beberapa kali/tahun)5
Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/ bulan)Probabilitas Tak Significant 1 MINOR 2 Moderat 3 Mayor 4 Katatrospik 5
Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan)
5
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering terjadi (bbrp kali/tahun)
4
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali)
3
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali)
2
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali)
1
•Di RS X pasien salah obat dan meninggal, kejadian seperti
ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang lalu
•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien
• meninggal
•Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah
• terjadi kurang 2 tahun yang lalu
•Skoring risiko : 5 X 3 = 15
•Warna Bands : Merah (ekstrim)
•
Catatan : Form laporan Sentinel. KTD & KNC lihat PMK
1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
LEVEL/BANDS
TINDAKAN
EKSTREM
(SANGAT TINGGI) Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH
(TINGGI) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top manajemen
MODERATE
(SEDANG) Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko
LOW
(RENDAH) Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin
• Skor risiko akan menentukan prioritas risiko.
• Jika pada penilaian risiko ditemukan dua insiden
dengan hasil skor risiko yang nilainya sama, maka
untuk memilih prioritasnya dapat menggunakan
warna bands risiko.
• Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan
dalam 4 warna yaitu biru, hijau, kuning, merah.
• Skala prioritas bands risiko adalah :
Bands biru
: rendah
investigasi sederhana
Bands hijau
: sedang
inv. sederhana
Bands kuning : tinggi
inv. komprehensif/RCA
Bands merah : sngt tinggi
inv. komprehensif/RCA
ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
SENTINEL
KNC
KTD
RCA
INVESTIGASI
SEDERHANA
MERAH &
KUNING
RISK GRADING
BIRU &
HIJAU
PMKP
6, 7, 8
edit 4 mei 2014 110
PEMILIHAN INDIKATOR
PENGUMPULAN DATA
VALIDASI DATA
ANALISIS DATA
• METODE STATISTIK Tetapkan frekuen sinya DIBANDINGKAN • Didlm RS/tren • Dng rs lain • Dng standar • Dng praktik terbaik INFORMASIPEMILIHAN INDIKATOR
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
Tetapkan
frekuensinya
HASIL ANALISIS
RTL ada perbaikan
edit 4 mei 2014
IND 1 2 3 4
N D
JUDUL INDIKATOR asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI
NUMERATOR Jml asesmen awal medis lengkap dlm waktu 24 jam di RI DENOMINATOR Jumlah pasien masuk di RI
SUMBER DATA Rekam Medis
CAPAIAN INDIKATOR 70 % pada bulan Oktober 2013 JML PASIEN RI BULAN
OKT 2013
1000 pasien JUSTIFIKASI PERLU
VALIDASI
Data baru pertama kali dikumpulkan
METODE VALIDASI 1. Menggunakan metode sampling 1000 RM dilakuku kan sampling menjadi 100 RM
2. Melakukan telaah RM di data yg disampling tsb
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
HASIL VALIDASI Kelengkapan asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI = 35 %
HASIL ANALISA 35/70 X 100 % = 50 % < 90 %
KESIMPULAN Data kelengkapan asesmen medis bulan Oktober : belum akurat RENCANA TINDAK
LANJUT
1. Tetapkan bahwa capaian indikator asesmen pasien pada bulan Oktober 2013 = 35 % revisi data capaian indikator 2. Edukasi untuk PIC pengumpul data
3. Edukasi ke medis untuk peningkatan kelengkapan asesmen 4. Karena validitas data masih diragukan maka data bulan
JUDUL INDIKATOR asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI
NUMERATOR Jml asesmen awal medis lengkap dlm waktu 24 jam di RI DENOMINATOR Jumlah pasien masuk di RI
SUMBER DATA Rekam Medis
CAPAIAN INDIKATOR Bulan November 80 % JML PASIEN RI BULAN
NOV 2013
800 pasien JUSTIFIKASI PERLU
VALIDASI
Validasi ulang karena hasil bulan Okt belum valid
METODE VALIDASI 1. Menggunakan metode sampling 800 RM dilakuku kan sampling menjadi 80 RM
2. Melakukan telaah RM di data yg disampling tsb
edit 4 mei 2014
HASIL VALIDASI Kelengkapan asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI = 75 %
HASIL ANALISA 75/80 X 100 % = 93,75 % > 90 %
KESIMPULAN Data kelengkapan asesmen medis bulan November : sudah akurat
RENCANA TINDAK LANJUT
Validasi akan dilakukan kembali bila ada perubahan PIC
pengumpul data, sumber data, numerator, denomerator, sistem RM menjadi E-RM
Melakukan edukasi ke staf medis untuk meningkatkan kelengkapan pengisian asesmen awal