• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 32 TAHUN 2000

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN

PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menimbang : a. Bahwa setiap usaha atau kegiatan pembuangan limbah cair ke dalam air yang berdampak negatif terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, perlu dilakukan pengendalian meliputi upaya pencegahan, penanggulangan dan atau pemulihan;

b. Bahwa untuk melaksanakan maksud huruf a diatas, telah dikeluarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair;

c. bahwa untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair, perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah yang dimaksud;

d. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1950, sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959;

2. Undang-Undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;

3. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1984 tentang Perindustrian;

4. Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan;

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1992 tentang Tata Pengaturan Air;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1998 tentang Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

(2)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air;

15. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair.

16. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 14 Tahun 1999 tentang Pembentukan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

17. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 15 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

18. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah Untuk Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

19. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153/KPTS/1992 tentang Peruntukan Sungai di Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

20. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 157A/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

21. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 267/KPTS/1998 tentang Prosedur Penanggulangan Kasus Pencemaran Lingkungan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

22. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

23. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 65 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

BAB I

KEGIATAN WAJIB IZIN Pasal 1

(1) Setiap jenis usaha atau kegiatan yang membuang limbah cair ke dalam air wajib izin;

(2) Usaha dan atau kegiatan yang wajib izin ditetapkan berdasarkan jenis besaran kegiatan dan atau debit limbah cair yang dibuang ke badan air;

(3) Usaha dan atau kegiatan tersebut pada ayat (2) pasal ini dapat

mencakup usaha dan atau kegiatan industri, Sarana

Kepariwisataan, Pelayanan Kesehatan dan Kegiatan lainnya

ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

(3)

BAB II PERIZINAN

Pasal 2

(1) Setiap jenis usaha dan atau kegiatan yang membuang limbah cair harus mengajukan permohonan izin kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam hal ini Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;

(2) Pengajuan permohonan Izin Pembuangan Limbah Cair harus memenuhi syarat-syarat teknis dan administratif

a. Syarat Teknis :

1. Jenis produksi, volume produksi dan kebutuhan air untuk produksi.

2. Perkiraan debit limbah, kualitas limbah dan sifat limbah atau frekuensi pembuangan limbah.

3. Jumlah dan sumber air yang digunakan dalam proses produksi.

4. Denah Tata Letak saluran pembuangan limbah cair.

5. Skema Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) dan tata kerjanya.

6. Prosedur penanggulangan keadaan darurat.

b. Syarat Administratif :

1. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan dan atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemrakarsa usaha dan atau kegiatan dan atau bukti diri yang sah.

2. Fotocopy Izin usaha atau Izin menyelenggarakan Pelayanan 3. Fotocopy Keputusan Persetujuan Dokumen AMDAL, bagi

kegiatan yang wajib menyusun AMDAL.

4. Fotocopy dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bagi kegiatan yang tidak wajib AMDAL, tetapi wajib UKL dan UPL.

c. Berkas pengajuan permohonan izin sebagaimana tersebut Pasal 2 ayat (2) butir a dan b tersebut di atas dibuat rangkap 2 (dua) dan dalam berkas yang terpisah.

(3) Untuk meneliti persyaratan Teknis dan Administratif sebagaimana tersebut Pasal 2 ayat (2) Keputusan ini, dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(4) Izin Pembuangan Limbah Cair berlaku untuk 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum habis masa berlakunya dengan ketentuan pengajuan perpanjangan Izin Pembuangan Limbah Cair sebagaimana tersebut pasal 2 ayat (2) keputusan ini.

BAB III

TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN IZIN Pasal 3

(1) a. Pemohon mengajukan permohonan izin kepada Gubernur dalam

hal ini Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah

(4)

Istimewa Yogyakarta, dengan mengisi Formulir sebagaimana dalam Lampiran Keputusan ini;

b. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta setelah menerima berkas pengajuan permohonan izin memberikan bukti penerimaan pengajuan izin;

(2) a. Dalam hal pemohon izin telah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi secara lengkap dan benar sebagaimana tersebut pasal 2 ayat (2) Keputusan ini, maka izin diberikan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kerja.

b. Dalam hal pemohon izin belum memenuhi persyaratan teknis dan administrasi secara lengkap dan benar sebagaimana tersebut Pasal 2 ayat (2) Keputusan ini, maka selambat- lambatnya 30 hari (tiga puluh) hari kerja, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan memberikan jawaban atas permohonan izin dimaksud.

c. Surat Izin Pembuangan Limbah Cair dapat diambil oleh pemohon dengan menunjukkan bukti pembayaran yang sah.

BAB IV

RETRIBUSI PERIZINAN Pasal 4

(1) Setiap jenis usaha dan atau kegiatan yang mendapatkan Izin Pembuangan Limbah Cair dikenakan retribusi.

(2) Pembayaran retribusi izin melalui Bendaharawan Khusus Penerima Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

(3) Bendaharawan Khusus Penerima sebagaimana tersebut Pasal 4 ayat (2) diatas wajib menyetor hasil penerimaan retribusi ke Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Pemegang Kas Daerah selambat-lambatnya dalam waktu 1x24jam.

(4) Besarnya retribusi ditetapkan berdasarkan debit limbah cair yang dibuang serta sifatnya dari limbah tersebut ditetapkan oleh Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 5

Apabila terjadi perubahan yang berkaitan dengan operasional usaha

dan atau kegiatan, pemrakarsa usaha dan atau kegiatan perusahaan

wajib melaporkan kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang selanjutnya akan

meninjau kembali terhadap izin Pembuangan Limbah Cair yang telah

diterbitkan.

(5)

BAB VI PENUTUP

Pasal 6

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada Tanggal : 10 Mei 2000

GUBERNUR

KEPALA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X

SALINAN keputusan ini disampaikan Kepada Yth : 1. Menteri Negara Lingkungan Hidup di Jakarta 2. Menteri Dalam Negeri di Jakarta

3. Menteri Negara Otonomi di Jakarta

4. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan di Jakarta.

5. Dirjen Pembangunan Daerah Depdagri di Jakarta 6. Pimpinan DPRD Tingkat I se Propinsi DIY

7. Bupati/Walikota se Propinsi DIY di Yogyakarta 8. Kepala Kantor Wilayah Departemen se propinsi DIY 9. Kepala Inspektorat Wilayah Propinsi DIY

10. Kepala Dinas/Badan/Kantor/Satuan Kerja dalam Lingkungan Kerja Propinsi DIY

11. Kepala BTKL Yogyakarta di Yogyakarta 12. Kepala LAKFIP UGM Yogyakarta

Untuk diketahui dan/atau dipergunakan sebagaimana mestinya.

(6)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 32 TAHUN 2000

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

Hal : Permohonan Izin Yogyakarta

Pembuangan Limbah Cair

Kepada Yth

Gubernur DIY dalam hal ini Kepala BAPEDALDA Propinsi DIY

Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Telepon (0274) 563014 YOGYAKARTA 55231 Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat :

Jabatan :

Bertindak untuk dan atas nama perorangan/PT/CV/UD/Fa/Koperasi/Yayasan

Alamat :

Mengajukan Permohonan Izin Pembuangan Limbah Cair bagi usaha dan atau kegiatan sebagaimana tersebut di atas.

Sebagai bahan pertimbangan, dilampirkan : 1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk 2. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan

3. Fotocopy Persetujuan dokumen AMDAL atau UKL dan UPL

4. Fotocoy Surat Izin Usaha/Surat Izin menyelenggarakan pelayanan 5. Data Perusahaan (Lampiran II)

6. Denah Lokasi Kegiatan (Lampiran III)

7. Gambar Teknis Instansi Pengolahan Limbah Cair 8. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat 9. Hasil pemeriksaan limbah cair (asli)

Kami menyatakan bahwa permohonan ini dibuat dengan benar, ditandatangani oleh yang berhak dan sewaktu-waktu dapat dipertanggungjawabkan termasuk berkas/data yang terlampir maupun yang disampaikan kemudian.

Atas terkabulnya permohonan ini diucapkan terima kasih.

Pemohon

...

Yogyakarta, 10 Mei 2000 GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(7)

HAMENGKU BUWONO X LAMPIRAN II.1

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 32 TAHUN 2000

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

DATA PERUSAHAAN

1.

Nama Perusahaan :

2. Alamat Perusahaan :

3. Jenis Usaha/Kegiatan : 4. Kapasitas Terpasang :

5. Jenis Produksi :

6. Jenis Produk Utama :

7. Jenis Produk Sampingan :

8.

Jumlah Kebutuhan Air :...m3/hari

9. Sumber Air :

10. Bahan Baku dan Bahan :

Penolong :...

11. Sifat Limbah : (B3/Non B3)*

12.

Perkiraan Debit Limbah :...m3/Hari Cair

13. Badan Penerima Air : (sungai/selokan/riool)*

Buangan

Yogyakarta,

DIREKTUR

* Coret yang tidak perlu

Yogyakarta, 10 Mei 2000 GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X

(8)

LAMPIRAN II.2

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 32 TAHUN 2000

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

DATA PERUSAHAAN

1.

Nama Perusahaan :

2. Alamat Perusahaan :

3. Jenis Usaha/Kegiatan : (Hotel/Restoran/Rumah Makan/Catering/laundry)*

4. Kapasitas :

5.

Volume Limbahi :...m3/hari

6.

Jumlah Kebutuhan Air :...m3/hari

7. Sumber Air :

8. Badan Penerima Air : (sungai/selokan/riool)*

Buangan

Yogyakarta,

DIREKTUR

* Coret yang tidak perlu

Yogyakarta, 10 Mei 2000 GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X

(9)

LAMPIRAN II.3

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 32 TAHUN 2000

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

DATA SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1. Nama :

Perusahaan/Yayasan

2. Alamat :

3. Jenis Kegiatan : Rumah Sakit Balai POM/BTKL/Lab Klinik

4. Kapasitas :

5.

Rata-Rata Kunjungan : a. Rawat Jalan orang/hari

b. Rawat Inap...orang/hari

6.

Kebutuhan Air : m3/hari

7. Sifat Limbah : (B3/Non B3)*

8. Sumber Air :

9.

Perkiraan Debit Limbah : m3/Hari Cair

10. Badan Penerima Air : (sungai/selokan/riool)*

Buangan

Yogyakarta,

DIREKTUR

* Coret yang tidak perlu

Yogyakarta, 10 Mei 2000 GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X

(10)

LAMPIRAN III

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 32 TAHUN 2000

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

GAMBAR SITUASI KEGIATAN

1. Nama Perusahaan :

2. Gambar Denah :

Yogyakarta, 10 Mei 2000 GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X

U

(11)

Gambar

GAMBAR SITUASI KEGIATAN

Referensi

Dokumen terkait

tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450)

Sebuah usaha kerjasama dengan Fourth Partner Energy (4PEL) dari India, inisiatif ini merupakan wujud dari komitmen kami untuk mendiversifikasi portofolio bisnis kami, mencapai

Animasi ini adalah penggabungan antara berbagai tipe animasi. Tidak jarang film-film menggunakan teknik animasi ini untuk membangun cerita atau sebagai peran pengganti. Film

pembuatan/pembangunan Aset Tetap lainnya yang dilaksanakan secara swakelola berupa biaya langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah

Perusahaan yang high- IC intensive industries akan memberikan pengungkapan modal intelektual lebih banyak karena sumber daya pengetahuan dalam bentuk teknologi yang

Uji lanjut kontras orthogonal taraf 5% menunjukkan bahwa rerata pengaruh penambahan pupuk organik cair dan limbah cair tahu terhadap bobot kering tanaman tidak

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Implementasi model pembelajaran Cooperative Learning Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Pada Sub Pokok

Obyek penelitian ini adalah pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan penerapan model pembelajaran Problem Posing dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar