• Tidak ada hasil yang ditemukan

NAMA PROGRAM Pelatihan Jarak Jauh Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai TUJUAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NAMA PROGRAM Pelatihan Jarak Jauh Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai TUJUAN PROGRAM"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

NAMA PROGRAM

Pelatihan Jarak Jauh Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai

DESKRIPSIPROGRAM TUJUAN PROGRAM

Membentuk para Pegawai Bea dan Cukai yang mampu melaksanakan tugas dan fungsi penegakan kepatuhan internal di bidang pencegahan pelanggaran kode etik dan disiplin, pengendalian intern, dan pengelolaan kinerja.

KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI

Memenuhi kebutuhan kompetensi jabatan sesuai hasil Analisis Kebutuhan Pembelajaran (AKP) Jabatan.

SASARAN (TARGET LEARNERS)

Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

MODEL PEMBELAJARAN

TATAP MUKA (TM)

NON TATAP MUKA (NTM) E-Learning

Bimbingan di tempat Kerja Pelatihan Jarak Jauh Magang

Pertukaran PNS dengan Pegawai swasta ……

STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti pelatihan ini, siswa mampu:

a. Menjelaskan tugas dan fungsi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC (review dari e-Learning Pengantar Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai).

b. Melaksanakan pembinaan pegawai, edukasi pencegahan dan pemberantasan korupsi, pengendalian gratifikasi, pemantauan gaya hidup dan perilaku, serta pemantauan pemenuhan kewajiban pegawai dalam pelaporan harta kekayaan dan perpajakan.

c. Melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-154/BC/2012.

d. Melaksanakan analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan survei kinerja organisasi DJBC.

e. Melaksanakan Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern berdasarkan KMK Nomor 940/KMK.09/2017.

f. Melaksanakan Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) berdasarkan PMK Nomor 17/PMK.09/2019.

g. Melaksanakan penyusunan dan pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS).

h. Melaksanakan penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR) berdasarkan

(2)

2 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor SE-19/BC/2020.

i. Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

j. Melaksanakan pengelolaan kinerja di lingkungan DJBC.

k. Melaksanakan penilaian kinerja di lingkungan DJBC.

l. Menjelaskan current issue Penguatan Unit Kepatuhan Internal.

KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti diklat teknis ini, siswa diharapkan mampu:

a. Menjelaskan tugas dan fungsi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC, meliputi:

1) Menjelaskan tugas dan fungsi Unit Kepatuhan Internal (UKI) DJBC.

2) Menjelaskan konsepsi penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) DJBC.

3) Menjelaskan konsepsi pencegahan pelanggaran kode etik dan disiplin, Pengawasan Kepatuhan Pelaksanaan Tugas (PKPT), Investigasi Internal, Pengendalian Intern dan Pengelolaan Kinerja DJBC.

b. Melaksanakan pembinaan pegawai, edukasi pencegahan dan pemberantasan korupsi, pengendalian gratifikasi, pemantauan gaya hidup dan perilaku, serta pemantauan pemenuhan kewajiban pegawai dalam pelaporan harta kekayaan dan perpajakan, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi dasar pembinaan mental pegawai DJBC.

2) Melaksanakan edukasi pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan DJBC.

3) Melaksanakan pengendalian gratifikasi di lingkungan DJBC berdasarkan PMK Nomor 7/PMK.09/2017.

4) Melaksanakan pemantauan gaya hidup dan perilaku pegawai DJBC.

5) Menjelaskan ketentuan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) berdasarkan KMK Nomor 84/KMK.01/2021.

6) Menjelaskan ketentuan penyampaian Laporan Harta Kekayaan dan Pajak-pajak Pribadi Pegawai berdasarkan KMK Nomor 277/KMK.09/2017.

c. Melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-154/BC/2012, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi pengelolaan pengaduan pelayanan publik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013.

2) Menangani aduan masyarakat.

3) Melakukan evaluasi atas hasil aduan masyarakat.

4) Menggunakan aplikasi aduan masyarakat (SIPUMA).

d. Melaksanakan analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi DJBC, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi dasar analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

2) Melakukan analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

3) Menjelaskan konsepsi Peta Integritas DJBC.

4) Menjelaskan konsepsi Survei Persepsi Integritas.

5) Menjelaskan konsepsi Survei Kepuasan Pengguna Jasa Kepabeanan dan Cukai (SKPJ).

e. Melaksanakan Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC berdasarkan KMK Nomor 940/KMK.09/2017, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan PP 60 Tahun 2008.

(3)

3

2) Menjelaskan unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan PP 60 Tahun 2008.

3) Menjelaskan konsepsi Penerapan Pengendalian Intern berdasarkan KMK Nomor 940/KMK.09/2017.

4) Menjelaskan konsepsi Pemantauan Pengendalian Intern berdasarkan KMK Nomor 940/KMK.09/2017.

5) Melaksanakan Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas/Unit Kerja (EPITE).

6) Melaksanakan Penyusunan Perencanaan Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas (PPITA).

7) Menjelaskan konsepsi Penerapan PPITA dengan Pemantauan Pengendalian Utama (PPU).

8) Melaksanakan Pemantauan Pengendalian Utama (PPU).

9) Melaksanakan Pemantauan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi PPTIK.

10) Melaksanakan penyusunan kesimpulan Efektivitas Pengendalian Intern.

11) Melaksanakan Pemantauan Penerapan Kode Etik.

12) Menjelaskan norma waktu dalam pelaksanaan kegiatan Pemantauan Pengendalian Intern.

13) Menjelaskan manfaat hasil pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Internal.

f. Melaksanakan Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) berdasarkan PMK Nomor 17/PMK.09/2019, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK).

2) Melaksanakan Penerapan Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK).

3) Melaksanakan Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK).

4) Melaksanakan Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas.

5) Melaksanakan Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Proses/Transaksi.

6) Melaksanakan Penilaian Efektivitas Pengendalian dan Kelemahan Pengendalian

7) Melaksanakan Penyusunan Kompilasi Simpulan Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK) secara keseluruhan.

8) Melaksanakan Reviu Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK).

9) Melaksanakan Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) dan/atau Laporan Hasil Reviu (LHR) Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK).

10) Menjelaskan ketentuan Tim Penilai, Norma Waktu, dan Pemanfaatan Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK).

g. Melaksanakan penyusunan dan pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS), meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi Fraud Risk Scenario (FRS).

2) Menjelaskan penyusunan Fraud Risk Scenario (FRS).

3) Menjelaskan pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS).

4) Melaksanakan penyusunan dan pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS) di lingkungan DJBC.

h. Melaksanakan penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR) berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-19/BC/2020, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi Penilaian Risiko.

2) Melaksanakan penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR).

3) Melaksanakan pemanfaatan hasil Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR).

i. Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF), meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi dasar tugas dan fungsi Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

2) Menjelaskan hubungan kemitraan DJBC dengan Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

3) Menjelaskan jenis-jenis pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

4) Menjelaskan tata kerja pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

(4)

4

5) Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

6) Menggunakan aplikasi manajemen tindak lanjut temuan (Aplikasi Team Central untuk mengelola tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF))

j. Melaksanakan pengelolaan kinerja di lingkungan DJBC, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi Balanced Scorecard (BSC).

2) Menjelaskan konsepsi Pengelolaan Kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015.

3) Menjelaskan Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015.

4) Menjelaskan beberapa istilah atau hal penting yang perlu dipahami dalam Pengelolaan Kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015.

5) Menjelaskan konsepsi Dialog Kinerja Organisasi (DKO) berdasarkan KMK Nomor 590/KMK.01/2016.

6) Melaksanakan Evaluasi Pengelolaan Kinerja di lingkungan DJBC berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-534/BC/2019.

k. Melaksanakan penilaian kinerja di lingkungan DJBC, meliputi:

1) Menjelaskan konsepsi penilaian kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015.

2) Menjelaskan konsepsi Kualitas Kontrak Kinerja (K3) berdasarkan KMK Nomor 291/KMK.01/2017 j.o. 327/KMK.01/2018.

3) Melaksanakan perhitungan penilaian kinerja berbasis KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015 dan berbasis Kualitas Kontrak Kinerja (K3).

4) Melakukan pengisian penilaian kinerja dalam aplikasi e-performance secara tepat.

l. Menjelaskan current issue Penguatan Unit Kepatuhan Internal, meliputi:

1) Menjelaskan peran UKI dalam penguatan integritas.

2) Menjelaskan peran UKI dalam pengendalian intern.

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN No Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran (JP)

Sinkronus Asinkronus Total Sekuen 1. Mata

Pelajaran Pokok

a. Tugas dan Fungsi di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC *)

- 2 2 2

b. Pembinaan Pegawai DJBC 4 2 6 7

c. Pelayanan Aduan Masyarakat 7 - 7 8

d. Analisis Data, Penyajian lnformasi, dan Pelaporan di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi

5 2 7 9

e. Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC

14 2 16 3

(5)

5 f. Pengendalian Intern atas

Pelaporan Keuangan (PIPK) 8 2 10 4

g. Fraud Risk Scenario (FRS) 3 2 5 5

h. Penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR) *)

- 2 2 6

i. Pemeriksaan Aparat Pengawas

Fungsional (APF) *) - 2 2 10

j. Pengantar Pengelolaan Kinerja

DJBC *) 2 3 5 11

k. Penilaian Kinerja 12 - 12 12

2 Mata Pelajaran Penunjang

Current Issue Penguatan Unit

Kepatuhan Internal *) 2 - 2 1

Total JP Efektif 57 19 76

JP Evaluasi

Ujian per mata pelajaran untuk mata pelajaran pokok, yaitu:

1. Pembinaan Pegawai DJBC 3

2. Pelayanan Aduan Masyarakat 3

3. Analisis Data, Penyajian lnformasi, dan Pelaporan di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi

2

4. Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC

3

5. Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) 3

6. Fraud Risk Scenario (FRS) 3

7. Penilaian Kinerja 3

Keterangan:

• Disediakan evaluasi dua/ujian mengulang untuk semua mata pelajaran yang diujikan bagi peserta pelatihan yang pada hasil ujian pertama belum memenuhi ambang batas kelulusan (evaluasi dua/ujian mengulang dilaksanakan di luar pelatihan sebelum pengumuman kelulusan).

• Mata pelajaran yang tidak diujikan yaitu:

1. Tugas dan Fungsi di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC

2. Penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR)

(6)

6 3. Pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional (APF) 4. Pengantar Pengelolaan Kinerja DJBC

5. Current Issue Penguatan Unit Kepatuhan Internal

JP Evaluasi 20 JP

Total JP Efektif + JP Evaluasi 96 JP

Dilaksanakan Dalam (per hari ± 8 JP) ± 12 hari JENIS DAN JENJANG PROGRAM

Pembelajaran ini berjenjang lanjutan.

PERSYARATAN PESERTA

Administrasi:

a. Pangkat peserta minimal II/a dan maksimal III/b.

b. Peserta adalah pegawai pelaksana dan/atau PBC Ahli Pertama.

c. Usia maksimal 36 tahun.

d. Peserta dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.

e. Peserta tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin.

f. Peserta tidak sedang mengikuti diklat lain.

g. Peserta ditunjuk oleh Sekretaris Direktorat Jenderal.

Kompetensi:

a. Peserta sudah mengikuti E-Learning Pengantar Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai.

b. Peserta berkualifikasi sebagai Pegawai Pemeriksa.

c. Peserta diutamakan pegawai pada Unit Kepatuhan Internal (80%), atau pegawai lainnya yang akan ditempatkan pada Unit Kepatuhan Internal (20%).

KUALIFIKASI PENGAJAR

Umum

a. Pengajar memiliki kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta pelatihan

b. Mempunyai pengalaman mengajar atau pernah ditunjuk menjadi instruktur.

Khusus

a. Pengajar menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung materi/mata pelatihan yang diajarkan/diampu.

b. Pengajar memiliki pengalaman kerja dan/atau pelatihan pada bidang terkait materi yang akan diajarkan.

c. Pengajar merupakan narasumber yang direkomendasikan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai dan/atau Direktorat Kepatuhan Internal.

d. Metode Pengajaran dapat dilakukan menggunakan Team Teaching, sharing jamlat dan Pengajar dapat didampingi oleh asisten pengajar (sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku)

(7)

7

BENTUK EVALUASI EVALUASI LEVEL 1

• Evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi pengajar EVALUASI LEVEL 2

Evaluasi peserta dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Unsur-unsur yang dinilai

a) Kegiatan dan aktivitas belajar mengajar pada proses pembelajaran baik melalui pembelajaran tatap muka (sinkronus) maupun non tatap muka (asinkronus) akan dinilai oleh widyaiswara, pengajar, instruktur, narasumber, pelatih, panitia penyelenggara dan/atau pihak lainnya yang ditunjuk.

b) Presensi dan/atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap tata tertib pelatihan, akan dinilai oleh petugas piket/panitia penyelenggara

c) Evaluasi akhir berupa ujian mata pelajaran yang dilaksanakan masing-masing peserta melalui aplikasi KLC (secara online)

2) Tujuan Penilaian

a) Mengukur tingkat keberhasilan penyerapan dan penerapan materi pelajaran

b) Mengukur tingkat aktivitas peserta dalam penyelesaian tugas/pada proses pembelajaran; dan c) Menentukan kelulusan peserta berdasarkan standar nilai yang berlaku

3) Sistem penilaian

a) Setiap penilaian mengacu ketentuan sebagai berikut:

Mata pelajaran yang diujikan per Mata Pelajaran:

No. Mata Pelajaran JP Evaluasi

1. Pembinaan Pegawai DJBC 3

2. Pelayanan Aduan Masyarakat 3

3. Analisis Data, Penyajian lnformasi, dan Pelaporan di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi

3

4. Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC 3 5. Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) 3

6. Fraud Risk Scenario (FRS) 3

7. Penilaian Kinerja 3

Keterangan:

• Disediakan evaluasi dua/ujian mengulang untuk semua mata pelajaran pokok yang diujikan untuk peserta pelatihan yang pada hasil ujian pertama belum memenuhi ambang batas kelulusan (Batas lulus ujian mata pelajaran ≥ 65)

(8)

8

b) Nilai Presentasi (NPR) merupakan nilai yang diperoleh dari gabungan beberapa komponen penilaian, dengan rincian:

➢ NPR yang mata pelajarannya tidak diujikan tetapi memiliki nilai patokan/bobot, komponen Nilai Presentasinya yaitu:

1) Nilai kehadiran peserta pelatihan (presensi), yang diberi simbol “P”, diberi bobot 30%.

2) Nilai penyelesaian tugas/aktivitas, yang diberi simbol “Q”, diberi bobot 70%.

Jika dirumuskan maka:

NPR =

(P x 30) + (Q x 70) 100

➢ NPR yang mata pelajarannya diujikan per-mata pelajaran, komponen Nilai Presentasinya sebagai berikut:

1) Nilai kehadiran peserta pelatihan (presensi), yang diberi simbol “P”, diberi bobot 10%.

2) Nilai penyelesaian tugas/aktivitas, yang diberi simbol “Q”, diberi bobot 20%.

3) Nilai ujian pembelajaran, yang diberi simbol “R”, diberi bobot 70%.

Jika dirumuskan maka:

NPR =

(P x 10) + (Q x 20) + (R x 70) 100

Keterangan:

1. Nilai presensi

Peserta wajib menyelesaikan keseluruhan proses/rangkaian PJJ. Setiap proses/tahapan pembelajaran selama PJJ, diperhitungkan sebagai perolehan poin dalam pemberian nilai presensi/kehadiran serta jumlah jamlat yang diikuti oleh peserta. Apabila peserta tidak mengerjakan tahapan pada setiap mata pelajaran dalam pelatihan, maka jumlah jamlat yang diperoleh peserta untuk tiap mata pelajaran tersebut tidak diperhitungkan dan tidak mendapatkan penilaian.

2. Nilai aktivitas

Pemberian nilai aktivitas didapat dari kegiatan dan aktivitas selama proses pembelajaran, baik melalui pembelajaran sesi sinkronus maupun sesi belajar mandiri (misalnya dari pengerjaan kuis, grup chatting ataupun pembelajaran materi baik dalam bentuk materi video dan/atau bentuk lainnya) akan dinilai oleh widyaiswara dan/atau pengajar dan/atau fasilitator dan/atau instruktur dan/atau narasumber dan/atau pelatih dan/atau panitia penyelenggara dan/atau pihak lainnya yang ditunjuk.

c) Nilai Patokan (NP) adalah bobot yang diberikan pada setiap mata pelajaran pokok dan/atau mata pelajaran penunjang yang menggambarkan tingkat pentingnya setiap mata pelajaran berdasarkan desain pembelajaran dan/atau lamanya jam pelatihan.

(9)

9

Adapun NP tiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:

No. Mata Pelajaran NP

1. Tugas dan Fungsi di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC *) 3

2. Pembinaan Pegawai DJBC 8

3. Pelayanan Aduan Masyarakat 9

4. Analisis Data, Penyajian lnformasi, dan Pelaporan di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi

9

5. Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC 21 6. Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) 13

7. Fraud Risk Scenario (FRS) 6

8. Penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR) *) 3

9. Pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional (APF) *) 3

10. Pengantar Pengelolaan Kinerja DJBC *) 6

11. Penilaian Kinerja 16

12. Current Issue Penguatan Unit Kepatuhan Internal *) 3

Total 100

d) Nilai Tertimbang (NT) setiap mata pelajaran diperoleh dengan menggunakan rumus:

NT =

NPR x NP 100

e) Nilai Akhir (NA) adalah nilai yang diperoleh dari jumlah Nilai Tertimbang (ΣNT). Sehingga rumusnya sebagai berikut:

NA = ΣNT

f) Syarat kelulusan

Peserta pelatihan dinyatakan lulus bila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Nilai Akhir ≥ 65

2) Jumlah Nilai Tertimbang (ΣNT) ≥ 65

3) Nilai Presentasi (NPR) mata pelajaran pokok ≥ 65 4) Nilai Presentasi (NPR) mata pelajaran penunjang ≥ 60

(10)

10 EVALUASI LEVEL 3

a. Dapat dilakukan evaluasi level 3 apabila 80% dari jumlah peserta pelatihan yang telah lulus evaluasi level 2, mengerjakan kegiatan sesuai dengan kompetensi yang terdapat dalam desain pembelajaran.

b. Evaluasi pascapembelajaran dilakukan sesuai mekanisme Evaluasi Level 3 yang berlaku di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

c. Evaluasi Level 3 (evaluasi implementasi hasil pembelajaran) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan, keterampilan, dan sikap alumni pelatihan ini diterapkan dalam melaksanakan tugas/pekerjaan. Evaluasi Level 3 ini dilakukan dalam jangka waktu minimal 6 (enam) bulan pascapembelajaran.

d. Evaluasi Level 3 ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kompetensi apa saja yang diharapkan dari alumni pelatihan, serta hal apa saja yang dibutuhkan agar kompetensi yang diharapkan tercapai.

e. Metode pengukuran Evaluasi Level 3 dilakukan dengan metode kuesioner yang diberikan kepada alumni, atasan alumni, rekan kerja dan/atau bawahan alumni pelatihan (pengukuran implementasi hasil pembelajaran dilakukan secara 360o).

f. Untuk menggali data, informasi dan hal-hal yang belum didapat dari metode kuesioner, metode pengukuran Evaluasi Level 3 dapat dilakukan dengan menggabungkan metode kuesioner dan metode wawancara, observasi, dan/atau studi lapangan.

EVALUASI LEVEL 4 -

FASILITAS

1. Komputer/laptop masing-masing siswa/peserta;

2. Jaringan internet;

3. Materi dalam bentuk modul, dan/atau bahan ajar, dan/atau bahan tayang, dan/atau bentuk lainnya;

4. Fasilitas lainnya sesuai keperluan dalam pelatihan ini.

5. Lain-lain terlampir

Disahkan di Jakarta Pada tanggal 5 Juli 2021

Ditandatangani secara elektronik Harry Mulya

NIP 19620913 199103 1 001

(11)

11 Catatan Perubahan KAP

No Komponen Perubahan Semula Menjadi

1 Jam pelatihan pada mata pelajaran Pelayanan

Aduan Masyarakat 6 JP 7 JP

2

Jam pelatihan pada mata pelajaran Analisis Data, Penyajian Informasi dan Pelaporan di Bidang Penegakan Hukum dan Survei Kinerja Organisasi

3 JP Sinkronus dan 3 JP Asinkronus

5 JP Sinkronus dan 2 JP Asinkronus

3

Jam pelatihan pada mata pelajaran Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC

13 JP Sinkronus dan 3 JP Asinkronus

14 JP Sinkronus dan 2 JP Asinkronus

4

Jam evaluasi pada mata pelajaran Analisis Data, Penyajian Informasi dan Pelaporan di Bidang Penegakan Hukum dan Survei Kinerja Organisasi

3 JP 2 JP

5 Total JP Efektif 74 JP 76 JP

6 Total JP Evaluasi 21 JP 20 JP

7 Total JP Efektif + Total JP Evaluasi 95 JP 96 JP

(12)

12 LAMPIRAN

A. Rincian Mata Pelajaran

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 1. Menjelaskan

tugas dan fungsi di bidang

Penegakan Kepatuhan Internal DJBC (review Mata Pelajaran dari E- Learning

Pengantar Kepatuhan Internal

Kepabeanan dan Cukai)

Tugas dan Fungsi di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC *)

1. Tugas dan fungsi Unit Kepatuhan Internal (UKI) DJBC:

1.1. Konsepsi Penegakan Kepatuhan Internal sebagai bisnis manajerial dalam peta proses bisnis DJBC berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Nomor KEP-538/BC/2019.

1.2. Konsepsi tugas dan fungsi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal DJBC.

2. Konsepsi penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) DJBC:

2.1. Ruang lingkup penegakan disiplin PNS DJBC berdasarkan SE Direktur Jenderal Nomor SE- 14/BC/2018.

2.2. Jenis-jenis hukuman disiplin berdasarkan PP 53 Tahun 2010.

2.3. Konsepsi pemeriksaan pelanggaran disiplin dan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan PMK Nomor 97/PMK.09/2018.

3. Konsepsi pencegahan pelanggaran kode etik dan disiplin, Pengawasan Kepatuhan Pelaksanaan Tugas (PKPT), Investigasi Internal, Pengendalian Intern dan Pengelolaan Kinerja DJBC:

3.1. Konsepsi pencegahan pelanggaran kode etik dan disiplin.

3.2. Konsepsi PKPT dan Investigasi Internal DJBC.

3.3. Konsepsi Pengendalian Intern.

3.4. Konsepsi Pengelolaan Kinerja.

2. Melaksanakan pembinaan pegawai, edukasi pencegahan dan pemberantasan korupsi,

pengendalian gratifikasi,

pemantauan gaya hidup dan

perilaku, serta pemantauan pemenuhan kewajiban pegawai dalam pelaporan harta kekayaan dan perpajakan

Pembinaan Pegawai DJBC

1. Konsepsi dasar pembinaan mental pegawai DJBC:

1.1. Pengertian Integritas dalam Nilai-Nilai Kementerian Keuangan berdasarkan KMK Nomor 312/KMK.01/2011 dan penerapannya di lingkungan DJBC.

1.2. Tujuan pembinaan mental pegawai DJBC.

1.3. Ruang lingkup pembinaan mental pegawai DJBC.

1.4. Strategi dan pelaksanaan pembinaan mental di lingkungan DJBC.

1.5. Evaluasi dan penilaian ukuran keberhasilan pelaksanaan pembinaan mental pegawaio DJBC.

2. Edukasi pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan DJBC:

2.1. Definisi Korupsi dan Tindak Pidana Korupsi.

2.2. Strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui edukasi kepada pegawai DJBC.

2.3. Pemberantasan pungutar liar berdasarkan

(13)

13

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Instruksi Direktur Jenderal Nomor INS- 02/BC/2019.

3. Pengendalian gratifikasi di lingkungan DJBC berdasarkan PMK Nomor 7/PMK.09/2017:

3.1. Definisi Gratifikasi.

3.2. Jenis-jenis Gratifikasi.

3.3. Program Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan DJBC.

3.4. Sanksi bagi pegawai yang menerima Gratifikasi.

4. Pemantauan gaya hidup dan perilaku pegawai DJBC:

4.1. Konsepsi gaya hidup dan perilaku pegawai.

4.2. Tujuan dilakukannya pemantauan gaya hidup dan perilaku pegawai DJBC.

4.3. Hasil analisis gaya hidup dan perilaku pegawai di lingkungan DJBC berdasarkan aplikasi SMIP.

5. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) berdasarkan KMK Nomor 84/KMK.01/2021:

5.1. Konsepsi LHKPN.

5.2. Ruang lingkup harta kekayaan yang wajib dilaporkan dalam LHKPN

5.3. Pegawai yang wajib menyampaikan LHKPN.

5.4. Tata cara menyampaikan LHKPN (waktu pelaporan, daftar isian LHKPN, dan dokumen yang perlu disiapkan).

6. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan dan Pajak- pajak Pribadi Pegawai berdasarkan KMK Nomor 277/KMK.09/2017:

6.1. Konsepsi Laporan Harta Kekayaan dan Pajak- pajak Pribadi Pegawai.

6.2. Ruang lingkup Laporan Harta Kekayaan dan Pajak-pajak Pribadi Pegawai.

6.3. Pegawai yang wajib menyampaikan Laporan Harta Kekayaan dan Pajak-pajak Pribadi.

6.4. Tata cara menyampaikan Laporan Harta Kekayaan dan Pajak-pajak Pribadi (waktu pelaporan, daftar isian Laporan Harta Kekayaan dan Pajak-pajak Pribadi, dan dokumen yang perlu disiapkan)

3. Melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP- 154/BC/2012

Pelayanan Aduan Masyarakat

1. Konsepsi pengelolaan pengaduan pelayanan publik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013:

1.1. Pengertian pelayanan publik.

1.2. Ruang lingkup pengelolaan pengaduan pelayanan publik.

1.3. Hak pengadu.

1.4. Kewajiban penyelenggara aduan.

1.5. Tata kelola pengaduan pelayanan publik.

(14)

14

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

2. Ketentuan penanganany, verifikasi, administrasi dan tindak lanjut aduan masyarakat:

2.1. Penerimaan aduan masyrakat.

2.2. Verifikasi aduan masyarakat.

2.3. Administrasi aduan masyarakat.

2.4. Tindak lanjut aduan masyarakat.

3. Evaluasi atas hasil aduan masyarakat:

3.1. Analisis tindak lanjut aduan masyarakat.

3.2. Penyusunan laporan evaluasi aduan masyarakat.

3.3. Ukuran keberhasilan dari penanganan, verifikasi, administrasi, dan tindak lanjut aduan masyarakat.

4. Aplikasi pelayanan aduan masyarakat (SIPUMA):

4.1. Manfaat aplikasi SIPUMA.

4.2. Elemen data aduan pada aplikasi SIPUMA.

4.3. Tata cara perekaman data pada aplikasi SIPUMA.

4. Melaksanakan analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi DJBC

Analisis Data, Penyajian lnformasi, dan Pelaporan di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi

1. Konsepsi dasar analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal:

1.1. Tujuan dan manfaat dari analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

1.2. Ruang lingkup data dan informasi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

1.3. Jenis data dan informasi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

2. Analisis data, penyajian informasi, dan pelaporan di bidang Penegakan Kepatuhan Internal:

2.1. Sumber data dan informasi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

2.2. Teknik pengumpulan data dan informasi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

2.3. Metode analisis data dan informasi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

2.4. Penyajian dan pelaporan data dan informasi di bidang Penegakan Kepatuhan Internal.

3. Konsepsi Peta Integritas DJBC:

3.1. Tujuan dan manfaat Peta Integritas DJBC.

3.2. Konsepsi peta titik rawan integritas organisasi.

3.3. Konsepsi peta integritas pegawai.

4. Konsepsi Survei Persepsi Integritas:

4.1. Konsepsi Persepsi Integritas.

4.2. Metode Survei Persepsi Integritas.

4.3. Hasil Survei Persepsi Integritas.

4.4. Pemanfaatan hasil Survei Persepsi Integritas.

(15)

15

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

5. Konsepsi Survei Kepuasan Pengguna Jasa Kepabeanan dan Cukai (SKPJ):

5.1. Konsepsi Kepuasan Pengguna Jasa Kepabeanan dan Cukai.

5.2. Metode SKPJ.

5.3. Hasil SKPJ.

5.4. Pemanfaatan Hasil SKPJ.

5. Melaksanakan Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC berdasarkan KMK Nomor

940/KMK.09/2017

Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC

1. Konsepsi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan PP 60 Tahun 2008:

1.1. Tujuan dan manfaat SPIP.

1.2. Ruang lingkup SPIP.

1.3. Pengertian Pengendalian Intern.

1.4. Pengertian Pengawasan Intern.

2. Unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan PP 60 Tahun 2008:

2.1. Unsur Lingkungan Pengendalian.

2.2. Unsur Penilaian Risiko.

2.3. Unsur Kegiatan Pengendalian.

2.4. Unsur Informasi dan Komunikasi.

2.5. Unsur Pemantauan Pengendalian Intern.

3. Konsepsi Penerapan Pengendalian Intern berdasarkan KMK Nomor 940/KMK.09/2017:

3.1. Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense).

3.2. Prinsip-prinsip Penerapan Pengendalian Intern.

3.3. Kebijakan Umum Penerapan Pengendalian Intern.

4. Konsepsi Pemantauan Pengendalian Intern berdasarkan KMK Nomor 940/KMK.09/2017:

4.1. Tujuan dan manfaat Pemantauan Pengendalian Intern (PPI).

4.2. Konsepsi Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas/Unit Kerja (EPITE).

4.3. Konsepsi Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas (PPITA).

5. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas/Unit Kerja (EPITE):

5.1. Penyusunan Program Kerja EPITE.

5.2. Pelaksanaan EPITE (Reviu Dokumen, Wawancara, Survei, dan Observasi).

5.3. Penyusunan Hasil EPITE.

5.4. Penguatan Pengendalian Intern Tingkat Entitas melalui Pemantauan Penerapan Kode Etik.

5.6. Penarikan Kesimpulan Akhir EPITE.

6. Perencanaan Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas (PPITA):

6.1. Pemilihan proses bisnis dan kegiatan yang akan

(16)

16

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dipantau.

6.2. Pemetaan Rancangan Pengendalian (Pemahaman Proses Bisnis, Identifikasi Risiko Utama, Identifikasi Pengendalian, dan Penentuan Pengendalian Utama).

6.3. Evaluasi Kecukupan Rancangan (EKR).

6.4. Penyusunan Tabel Rancangan Pengendalian (TRP).

6.5. Penetapan Jumlah Sampel.

6.6. Penyusunan Perangkat Pemantauan yang terdiri dari Tabel Pemantauan Pengendalian Utama (TPPU), Daftar Uji Pengendalian Utama (DUPU), Tabel Pbservasi Pengendalian Utama (TOPU), dan Tabel Reperformance Pengendalian Utama (TRPU).

6.7. Penyusunan Rencana Pemantauan Tahunan (RPT).

7. Konsepsi Penerapan PPITA dengan Pemantauan Pengendalian Utama (PPU):

7.1. Konsepsi PPU.

7.2. Konsepsi PPU melalui pengujian kepatuhan pengendalian utama.

7.3. Konsepsi PPU melalui pengujian keakuratan pengendalian utama.

7.4. Konsepsi PPU melalui pengujian atas keberadaan atribut pengendalian utama.

8. Pemantauan Pengendalian Utama (PPU):

8.1. Persiapan Pengujian.

8.2. Pelaksanaan Pengujian Kepatuhan Pengendalian Utama.

8.3. Pelaksanaan Pengujian Keakuratan Pengendalian Utama melalui pelaksanaan ulang suatu pengendalian (reperformance) dan Observasi.

8.4. Penentuan Efektivitas Pengendalian Utama.

8.5. Pelaporan hasil PPU berupa Laporan Hasil Pengujian Pengendalian Utama (LHPPU).

8.6 Pelaporan hasil PPU berupa Laporan Temuan Segera (LTS).

8.7. Pelaporan hasil PPU berupa Laporan Temuan Berindikasi Kecurangan/Fraud (LBTF).

8.8. Pelaporan hasil PPU berupa Laporan Akhir Triwulanan (LAT).

9. Pemantauan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK):

9.1. Tujuan dan manfaat PPTIK.

9.2. Ruang lingkup PPTIK.

9.3. Alur kerja PPTIK.

(17)

17

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 9.4. Penyiapan Aplikasi yang Tertanam/ Melekat.

9.5. Pelaksanaan PPTIK.

9.6. Pelaporan PPTIK.

10. Penyusunan kesimpulan Efektivitas Pengendalian Intern:

10.1. Ruang lingkup penyusunan kesimpulan Efektivitas Pengendalian Intern.

10.2. 4 (empat) Faktor untuk menentukan temuan yang perlu dievaluasi.

10.3. Tingkat temuan hasil evaluasi (Defisiensi, Defisiensi Signifikan, dan Kelamahan Material).

10.4. Analisis dampak potensial, evaluasi dan pengujian, evaluasi tambahan, dan pendapat dari Prudent Official.

10.5. Format kertas kerja yang digunakan dalam penyusunan evaluasi temuan.

10.6. Penyusunan laporan kesimpulan Efektivitas Pengendalian Intern.

11. Pemantauan penerapan Kode Etik:

11.1. Ruang lingkup pemantauan penerapan Kode Etik.

11.2. Perencanaan pemantauan penerapan Kode Etik yang meliputi Pemilihan Objek, Penentuan, Penyusunan Program Kerja, dan Penyusunan Rancangan Perangkat Pemantauan.

11.3. Metode pemantauan penerapan Kode Etik melalui Survei, Observasi, Pengawasan Diam- diam (Surveillance), Inspeksi Mendadak, Facilitated Team Meeting (FTM).

11.4. Penyusunan dan penyampaian laporan pemantauan penerapan Kode Etik.

11.5. Evaluasi hasil pemantauan penerapan Kode Etik.

12. Norma waktu pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Intern:

12.1. Norma waktu pelaksanaan kegiatan Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas/Unit Kerja (EPITE).

12.2. Norma waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas (PPITA).

12.3. Norma waktu pelaksanaan kegiatan Pemantauan Pengendalian Utama (PPU).

12.4. Norma waktu pelaksanaan kegiatan Pemantauan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK).

12.5. Norma waktu pelaksanaan kegiatan pemantauan penerapan Kode Etik.

(18)

18

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

13. Pemanfaatan hasil Pemantauan Pengendalian Internal:

13.1. Konsepsi manfaat hasil Pemantauan Pengendalian Internal untuk “memberikan keyakinan yang memadai” (reasonable assurance).

13.2. Konsepsi Pengendalian Intern sebagai Sistem Pendeteksian Dini (Early Warning System) terkait Peningkatan Kinerja (Energizing Tools) Penilaian ukuran keberhasilan pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Internal.

13.3. Ukuran keberhasilan pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Internal.

6. Melaksanakan Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan

Keuangan (PIPK) berdasarkan PMK Nomor

17/PMK.09/2019

Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

1. Konsepsi Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK):

1.1. Konsepsi Pelaporan Keuangan.

1.2. Konsepsi PIPK.

1.3. Tujuan dan manfaat PIPK.

1.4. Ruang lingkup PIPK.

1.5. Alur kerja PIPK.

1.6. Prinsip-prinsip Penerapan PIPK.

1.7. Beberapa definisi dalam ketentuan umum pelaksanaan PIPK (Laporan Keuangan, Entitas Pelaporan, Entitas Akuntansi).

2. Penerapan Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK):

2.1. Pengendalian Intern Tingkat Entitas:

2.1.1. Pengertian Pengendalian Intern Tingkat Entitas.

2.1.2. Pengendalian Umum Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUTIK).

2.2. Pengendalian Intern Tingkat Proses/ Transaksi:

2.2.1. Pengertian Pengendalian Intern Tingkat Proses/Transaksi.

2.2.2. Perancangan Pengendalian Intern Tingkat Proses/Transaksi.

2.2.3. Pengendalian Aplikasi (application control).

2.3. Dokumentasi Penerapan PIPK:

2.3.1. Fungsi dokumentasi penerapan PIPK dan hal-hal yang harus diperhatikan.

2.3.2. Ruang lingkup dokumentasi penerapan PIPK.

3. Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK):

3.1. Pengertian Penilaian PIPK.

3.2. Tujuan dan sasaran Peniliaian PIPK.

(19)

19

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 3.3. Ruang lingkup Penilaian PIPK.

3.4. Pendekatan Control Self Asseessment (Workshop/Facilitated Team Meeting, Survei, Wawancara dan Kuesioner).

3.5. Perencanaan penilaian PIPK:

3.5.1. Struktur Organisasi Penilaian PIPK.

3.5.2. Tugas dan tanggung jawab Tim Penilai PIPK.

3.5.3. Keanggotaan Tim Penilai PIPK.

3.5.5. Pendekatan Umum Penilaian PIPK.

3.5.6. Koordinasi Tim Penilai PIPK dengan unit lain di dalam dan luar organisasi.

3.5.7. Penentuan ruang lingkup Pelaporan Keuangan.

3.5.8. Penentuan Materialitas.

3.5.9. Penentuan Proses Bisnis Utama (Key Business Processes) yang mendukung akun signifikan.

3.5.10. Asersi Pelaporan Keuangan.

3.5.11. Penilaian Risiko.

3.5.12. Dokumentasi.

4. Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas:

4.1. Tujuan Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas.

4.2. Ruang lingkup Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas.

4.3. Pelaksanaan Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas:

4.3.1. Menyusun Program Kerja.

4.3.2. Melakukan Evaluasi dengan cara reviu dokumen, wawancara, survei, dan observasi.

4.3.3. Menyusun Tabel Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas.

4.4.4. Melakukan pengujian terhadap Pengendalian Umum Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUTIK).

4.4.5. Menarik kesimpulan.

5. Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Proses/

Transaksi:

5.1. Tujuan Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Proses/Transaksi.

5.2. Ruang lingkup Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Proses/Transaksi.

5.3. Penilaian Efektivitas Rancangan Pengendalian:

5.3.1. Efektivitas penentuan akun signifikan.

5.3.2. Identifikasi proses/transaksi utama pelaporan keuangan.

(20)

20

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 5.3.3. Identifikasi Risiko Utama.

5.3.4. Identifikasi pengendalian utama.

5.3.5. Melakukan dokumentasi proses utama dan pengendalian utama.

5.3.6. Menyusun Tabel Perbaikan Identifikasi Risiko dan Pengendalian Utama.

5.4. Penilaian Efektivitas Implementasi Pengendalian:

5.4.1. Pengujian keandalan Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan jenis aktivitas melalui pengujian atribut pengendalian.

5.4.2. Pengujian keandalan Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan jenis aktivitas melalui sensus (sampel).

5.4.3. Pelaksanaan Penilaian Efektivitas Implementasi Pengendalian:

a. Melakukan Uji Pengendalian.

b. Menyusun Simpulan Keandalan.

c. Menyusun Tabel Pengujian Aplikasi.

6. Penilaian Efektivitas Pengendalian dan Kelemahan Pengendalian:

6.1. Ruang lingkup Penilaian Efektivitas Pengendalian dan Kelemahan Pengendalian.

6.2. Tingkatan Kelemahan Pengendalian:

6.2.1. Kelemahan tidak signifikan (inconsequential).

6.2.2. Kelemahan signifikan (significant deficiency).

6.2.3. Kelemahan material (material weakness).

6.3. Faktor penilaian lain yang dapat dipertimbangkan:

6.3.1. Memiliki indikasi adanya kecurangan (fraud).

6.3.2. Tingkat pertimbangan subjektif dan kompleksitas dalam menentukan nilai akun.

6.3.3. Kemungkinan kelemahan terjadi secara berulang.

6.3.4. Besarnya saldo akun dan transaksi besarnya nilai kelemahan secara relatif terhadap saldo akun, dan transaksi yang terpengaruh serta asersi laporan keuangan yang terlibat.

6.3.5. Kelemahan Pengendalian Intern Tingkat Entitas yang secara signifikan mempengaruhi laporan keuangan.

6.4. Penyusunan Tabel Penilaian Efektivitas

(21)

21

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Implementasi Pengendalian dan Penilaian Kelemahan Pengendalian.

7. Penyusunan Kompilasi Simpulan Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK) secara keseluruhan:

7.1. Ruang lingkup Simpulan Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK).

7.2. Penyusunan Tabel Penilaian Kelemahan Gabungan.

8. Reviu Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK):

8.1. Ruang lingkup Reviu PIPK.

8.2. Reviu atas Identifikasi Risiko dan Kecukupan Rancangan PIPK.

8.3. Reviu atas Perbaikan Identifikasi Risiko dan Kecukupan Rancangan PIPK.

8.4. Reviu Pengujian Pengendalian Intern Tingkat Entitas.

8.5. Reviu Pengendalian Umum Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUTIK).

8.6. Reviu Pengujian Atribut Pengendalian.

8.7. Reviu Pengujian Pengendalian Aplikasi (application control).

8.8. Reviu Penilaian Efektivitas Pengendalian dan Kelemahan Pengendalian.

8.9. Reviu Kompilasi Penilaian Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan secara keseluruhan.

8.10. Penyusunan Tabel Reviu PIPK.

9. Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) dan/atau Laporan Hasil Reviu (LHR) Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK):

9.1. Ruang lingkup CHR dan LHR PIPK.

9.2. Format CHR dan LHR PIPK.

10. Tim Penilai, Norma Waktu, dan Pemanfaatan Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan (PIPK):

10.1. Tim Penilai PIPK.

10.2. Norma Waktu PIPK.

10.3. Ukuran keberhasilan pelaksanaan PIPK.

10.4. Pemanfaatan hasil PIPK.

7. Melaksanakan penyusunan dan pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS)

Fraud Risk Scenario (FRS)

1. Konsepsi Fraud Risk Scenario (FRS) (berdasarkan Peraturan Inspektur Jenderal Nomor PER-6/IJ/2019:

1.1. Konsepsi Fraud.

1.2. Tujuan penyusunan dan pemanfaatan FRS.

1.3. Ruang lingkup FRS.

1.4. Norma waktu pelaksanaan penyusunan dan pemanfaatan FRS.

2. Penyusunan Fraud Risk Scenario (FRS):

(22)

22

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 2.1. Persiapan penyusunan FRS.

2.2. Pelaksanaan penyusunan FRS:

2.2.1. Perumusan potensi Fraud atas kegiatan utama.

2.2.2. Perumusan skema Fraud.

2.2.3. Perumusan indikator Fraud.

2.2.4. Perumusan rencana aksi penanganan.

2.2.5. Penyusunan matriks FRS.

2.3. Pelaporan FRS.

3. Pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS):

3.1. Pemantauan indikator kemungkinan terjadinya Fraud.

3.2. Aksi penanganan Fraud.

3.3. Pelaporan hasil pemanfaatan FRS:

3.3.1. Laporan Temuan Berindikasi Fraud.

3.3.2. Laporan Hasil Pemantauan Indikator Fraud.

4. Pelaksanaan Penyusunan dan Pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS) di lingkungan DJBC:

4.1. Pelaksanaan reviu Tabel Rancangan Pengendalian (TRP), hasil pengendalian intern, dan laporan hasil pengawasan aparat pengawas intern dan ekstern.

4.2. Pelaksanaan Penyusunan FRS.

4.3. Pelaksanaan Pemanfaatan FRS.

8. Melaksanakan penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR) berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE- 19/BC/2020.

Penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR)

*)

1. Konsepsi Penilaian Risiko:

1.1. Definisi Risiko.

1.2. Konsepsi unsur Penilaian Risiko berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008.

1.3. Konsepsi Manajemen Risiko berdasarkan PMK Nomor 577/PMK.01/2019.

1.4. Ruang lingkup penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR) berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-19/BC/2020.

2. Penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR):

2.1. Norma waktu pelaksanaan penilaian TkPMR.

2.2. Variabel yang dinilai:

2.2.1. Variabel Pengembangan Budaya Sadar Risiko.

2.2.2. Variabel Pembentukan Struktur Manajemen Risiko.

2.2.3. Variabel Penyelenggaraan Proses Manajemen Risiko.

2.2.4. Variabel Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

(23)

23

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 2.3. Metode penilaian TkPMR.

2.4. Sampling Penilaian TkPMR.

2.5. Nilai dan kriteria hasil penilaian TkPMR:

2.5.1. Unsatisfactory.

2.5.2. Marginal.

2.5.3. Fair.

2.5.4. Satisfactory.

2.5.5. Strong.

2.6. Penyusunan Kertas Kerja Penilaian TkPMR dan Lembar Kesimpulan dan Rekomendasi.

3. Pemanfaatan hasil penilaian Tingkat Kemandirian Pelaksanaan Manajemen Risiko (TkPMR):

3.1. Konsepsi Reviu Manajemen Risiko.

3.2. Rekomendasi hasil penilaian TkPMR.

3.3. Tindak lanjut rekomendasi hasil penilaian TkPMR.

9. Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF).

Pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional (APF) *)

1. Konsepsi dasar tugas dan fungsi Aparat Pengawas Fungsional (APF):

1.1. Konsepsi dasar tugas dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan.

1.2. Konsepsi dasar tugas dan fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

1.3. Konsepsi dasar tugas dan fungsi lnspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

2. Hubungan kemitraan DJBC dengan Aparat Pengawas Fungsional (APF):

2.1. Konsepsi Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense).

2.2. Bimbingan Teknis dan Supervisi.

3. Jenis-jenis pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional (APF):

3.1. Audit reguler.

3.2. Audit yang bersifat tematis.

3.3. Audit dengan tujuan tertentu.

3.4. Policy Recommendation Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

4. Tata kerja pemeriksaan pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional (APF):

4.1. Kode etik pelaksanaan pemeriksaan.

4.2. Entry Meeting, pemaparan proses bisnis, pengumpulan dokumen, data, dan informasi, dan Exit Meeting.

5. Koordinasi dan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APF):

5.1. Koordinasi.

5.2. Pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

(24)

24

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

6. Aplikasi manajemen tindak lanjut temuan (Aplikasi Team Central):

6.1. Ruang lingkup dan elemen data pada Aplikasi Team Central.

6.2. Tata kelola Aplikasi Team Central.

10. Melaksanakan pengelolaan kinerja di

lingkungan DJBC.

Pengantar Pengelolaan Kinerja DJBC *)

1. Konsepsi Balanced Scorecard (BSC):

1.1. Konsepsi BSC:

1.1.1. Menurut Prof. Dr. Moeheriono, M.Si.

dalam buku “Perencanaan, Aplikasi dan Pengembangan Indikator Utama (IKU) Bisnis dan Publik”.

1.1.2. Menurut Mahmudi dalam buku

“Manajemen Kinerja Sektor Publik (edisi ketiga)”.

1.2. Konsepsi penerapan BSC dalam pengelolaan kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015.

2. Konsepsi Pengelolaan Kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015:

2.1. Konsepsi manajemen berbasis kinerja:

2.1.1. Pengertian manajemen.

2.1.2. Pengertian kinerja.

2.1.3. Tujuan dan manfaat kinerja bagi manajemen.

2.2. Konsepsi Pengelolaan Kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015:

2.1.1. Tujuan penilaian kinerja organisasi dan kinerja pegawai.

2.1.2. Asas-asas Pengelolaan Kinerja.

2.1.3. Tahapan Pengelolaan Kinerja:

a. Tahap perencanaan.

b. Tahap monitoring.

c. Tahap penetapan hasil kinerja dan evaluasi.

2.3. Konsepsi Pengelolaan Kinerja Organisasi berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015 (gambaran Piramida Penyelarasan Strategi).

2.4. Konsepsi Pengelolaan Kinerja Pegawai berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o.

556/KMK.01/2015:

2.4.1. Pegawai yang wajib membuat Kontrak Kinerja.

2.4.2. Pegawai yang tidak membuat Kontrak Kinerja.

2.4.3. Komponen penilaian kinerja pegawai:

a. Capaian Kinerja Pegawai (CKP).

(25)

25

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan b. Nilai Perilaku (NP).

c. Nilai Kinerja Pegawai (NKP).

d. Nilai Tugas Tambahan (NTT).

e. Nilai Kreativitas (NK).

f. Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP).

g. Nilai Prestasi Kerja PNS (NPKP).

2.5. Pengelola Kinerja Organisasi dan tanggung jawabnya berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015 (MKOP, MKO, SMKO, dan MMKO).

3. Konsepsi Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015:

3.1. Definisi IKU.

3.2. Ketentuan IKU.

3.3. Kualitas IKU:

3.3.1. Validitas IKU.

3.3.2. Kendali IKU.

3.3.3. Bobot Level Validitas dan Kendali IKU, serta kombinasinya.

3.4. Target IKU.

3.5. Manual IKU.

4. Beberapa istilah atau hal penting yang perlu dipahami dalam Pengelolaan Kinerja berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015:

4.1. Peta Strategi, Perspektif, dan Sasaran Strategi.

4.2. Nilai Kinerja Organisasi (NKO).

4.3. Cascading dan Alignment IKU.

4.4. Ketentuan Addendum Kontrak Kinerja dan Kontrak Kinerja Komplemen.

4.5. Ketentuan perubahan Manual IKU.

4.6. Inisiatif Strategis.

5. Konsepsi Dialog Kinerja Organisasi (DKO) berdasarkan KMK Nomor 590/KMK.01/2016:

5.1. Konsepsi Dialog Kinerja:

5.1.1. Prinsip Dialog Kinerja.

5.1.2. Tujuan dan manfaat Dialog Kinerja.

5.1.3. Skema Dialog Kinerja.

5.2. DKO:

5.2.1. Pengertian DKO.

5.2.2. Periode DKO.

5.2.3. Fokus materi pembahasan DKO.

5.3. Tahapan DKO:

5.3.1. Tahap persiapan DKO:

a. Menyusun Laporan Capaian Kinerja (LCK).

b. Mengidentifikasikan fokus tema dan

(26)

26

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

menyusun Kerangka Acuan Dialog Kinerja (KADK).

c. Mendistribusikan KADK dan menyiapkan bahan dialog.

5.3.2. Tahap pelaksanaan DKO:

a. Overview Capaian Kinerja.

b. Reviu Kinerja Tematik.

c. Menetapkan Rencana Aksi.

d. Penilaian efektivitas DKO.

5.3.3. Tahap tindak lanjut DKO.

5.4. Pelaksanaan DKO dan Pelaporan Capaian Kinerja di lingkungan DJBC berdasarkan SE Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE- 18/BC/2019:

5.4.1. Periode pelaksanaan DKO di lingkungan DJBC.

5.4.2. Format Laporan Capaian Kinerja.

5.4.3. Penyelarasan Kinerja, Risiko, dan Keuangan.

5.4.4. Format Analisis Capaian Indikator Kinerja Utama.

5.4.5. Logbook Capaian Kinerja Pegawai.

5.4.6. Penggunaan aplikasi Logbook pada Menu Kontrak Kinerja CEHRIS1.

6. Evaluasi Pengelolaan Kinerja di lingkungan DJBC berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-534/BC/2019:

6.1. Ruang lingkup pelaksanaan evaluasi.

6.2. Tahapan pelaksanaan evaluasi:

6.2.1. Tahap perencanaan.

6.2.2. Tahap pelaksanaan.

6.2.3. Tahap pelaporan dan tindak lanjut:

a. Laporan Hasil Evaluasi Sementara (HES).

b. Laporan Hasil Evaluasi (LHE).

c. Pelaksanaan tindak lanjut LHE.

6.3. Metode evaluasi:

6.3.1. Validasi dokumen.

6.3.2. Kuesioner.

6.3.3. Forum Grup Diskusi dan Wawancara.

6.4. Teknik pengumpulan data:

6.4.1. Populasi.

6.4.2. Sampling.

6.5. Metode penilaian:

6.5.1. Penilaian kuantitatif.

6.5.2. Penilaian kualitatif.

(27)

27

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 6.6. Data dan/atau dokumen yang dievaluasi.

6.7. Komponen penilaian:

6.7.1. Kinerja Sistem.

6.7.2. Kinerja Strategis.

6.8. Mekanisme penilaian:

6.9. Hal-hal lain yang harus dipertimbangkan:

6.9.1. Norma waktu pelaksanaan evaluasi.

6.9.2. Objektivitas pelaksanaan evaluasi.

11. Melaksanakan penilaian kinerja di lingkungan DJBC

Penilaian Kinerja

1. Konsepsi Penilaian Kinerja Pegawai berdasarkan KMK Nomor 467/KMK.01/2014 j.o. 556/KMK.01/2015:

Komponen penilaian kinerja pegawai:

1.1. Capaian Kinerja Pegawai (CKP).

1.2. Nilai Perilaku (NP).

1.3. Nilai Kinerja Pegawai (NKP).

1.4. Nilai Tugas Tambahan (NTT).

1.5. Nilai Kreativitas (NK).

1.6. Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP).

1.7. Nilai Prestasi Kerja PNS (NPKP).

2. Konsepsi Kualitas Kontrak Kinerja (K3) berdasarkan KMK Nomor 291/KMK.01/2017 j.o. 327/KMK.01/2018:

2.1. Prinsip-prinsip K3:

2.1.1. Prinsip Objektif.

2.1.2. Prinsip Adil.

2.1.3. Prinsip Andal.

2.2. Tujuan K3:

2.2.1. Merefleksikan kinerja riil.

2.2.2. Mendiferensiasi kinerja antarpegawai secara objektif.

2.3. Komponen nilai K3:

2.3.1. Nilai kualitas Indikator Kinerja Utama.

2.3.2. Nilai kualitas Target Indikator Kinerja Utama.

2.4. Pemanfaatan K3:

2.4.1. Dapat digunakan untuk penataan pegawai.

2.4.2. Untuk digunakan pemberian Tunjangan Tanbahan Unsur TKPKN.

3. Praktik perhitungan penilaian kinerja:

3.1. Praktik Perhitungan Penilaian Kinerja berbasis KMK-467:

3.1.1. Praktik perhitungan Capaian Kinerja Pegawai (CKP) dan Nilai Kinerja Pegawai

3.1.2. Praktik perhitungan Nilai Sasaran Kerja Pegawai dan Nilai Prestasi Kinerja Pegawai

(28)

28

Rincian Mata Pelajaran

No. Tujuan Materi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

3.2. Praktik Perhitungan Penilaian Kinerja berbasis Kualitas Kontrak Kinerja (K3):

3.2.1. Praktik perhitungan nilai kualitas IKU dan nilai kualitas target

3.2.2. Praktik perhitungan Nilai Kinerja Pegawai Kualitas Kontrak Kinerja (NKP K3)

4. Pengisian penilaian kinerja dalam aplikasi e- performance:

4.1. Pengisian komponen perhitungan penilaian kinerja dalam aplikasi e-performance

4.2. Pengisian komponen perhitungan Kualitas Kontrak Kinerja dalam aplikasi e-performance 12 Menjelaskan

Current Issue Penguatan Unit Kepatuhan Internal

Current Issue Penguatan Unit Kepatuhan Internal

1. Peran UKI dalam penguatan integritas 2. Peran UKI dalam pengendalian internal

B. Mekanisme Pelaksanaan Program Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai

1. Sesi Asinkronus

• Kegiatan pada sesi asinkronus ditekankan pada pembelajaran/studi mandiri ataupun penugasan dari fasilitator. Materi baik dalam bentuk bahan ajar, ppt, dan/atau video, ataupun dalam bentuk lainnya yang akan dipelajari secara mandiri oleh peserta, dapat disampaikan melalui media Kemenkeu Learning Center (KLC) ataupun media lainnya yang disepakati akan digunakan selama proses pelatihan

• Sesi asinkronus dapat difasilitasi atau didampingi oleh pengajar/fasilitator, dilakukan melalui media live chat (WAG, telegram dll) dan dilaksanakan sepanjang masih dalam periode pelatihan (tidak terikat waktu/tidak real time)

2. Sesi Sinkronus

• Sesi sinkronus disediakan untuk mata pelajaran yang sudah ditetapkan (tersebut pada halaman mata pelajaran), dimaksudkan untuk tujuan menjelaskan hal-hal yang belum dipahami peserta, mengakomodasi pertanyaan dari peserta pelatihan terhadap materi yang telah dipelajari secara mandiri ataupun sebagai media diskusi, sharing knowledge antara sesama peserta pelatihan dan fasilitator dan/atau sebagai media presentasi dari suatu penugasan yang diberikan.

• Sesi Sinkronus dilakukan melalui media daring yang meliputi video conference (zoom, google meets dll), live chat (WAG, Telegram dll) dan dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan (terikat waktu/real time)

3. Pemberian penugasan dan/atau latihan baik berupa kuis ataupun sejenisnya sebagai salah satu nilai aktivitas peserta, dapat diberikan langsung oleh pengajar pada saat proses tatap muka 4. Evaluasi/ujian dilakukan per mata pelajaran untuk mata pelajaran pokok yaitu:

a. Pembinaan Pegawai DJBC b. Pelayanan Aduan Masyarakat

(29)

29

c. Analisis Data, Penyajian lnformasi, dan Pelaporan di Bidang Penegakan Kepatuhan Internal, dan Survei Kinerja Organisasi

d. Pengendalian Intern dan Pemantauan Pengendalian Intern DJBC e. Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

f. Fraud Risk Scenario (FRS) g. Penilaian Kinerja

disediakan evaluasi dua/ujian mengulang yang dilaksanakan di luar pelatihan sebelum pengumuman hasil pembelajaran.

5. Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat berupa namun tidak terbatas pada:

➢ Kemenkeu Learning Center;

➢ Google Classroom;

➢ Webex;

➢ Microsoft Teams;

➢ Zoom;

➢ Google Drive;

➢ Dropbox;

➢ Google Docs;

➢ Email;

➢ Whatsapp;

➢ Line;

➢ Telegram;

➢ Buku; dan / atau

➢ CD/DVD.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil ini diperoleh suatu informasi bahwa minat belajar siswa sekolah dasar Gugus V di Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone sudah baik hal sejalan dengan pendapat

Marilah kita membalas kebaikankebaikan Tuhan dengan berkomitmen bahwa di tahun 2014 kita akan lebih mengasihi dan takut Tuhan, tekun melayani, terdidik, tahan uji dan menjadi

Prosesor yang cepat dapat kita lihat dari core (inti prosesor) semakin banyak core yang digunkan pada prosesor semakin cepat juga kinerja komputer yang kita

DRAM (Dynamic Random Access Memory) adalah jenis RAM yang menyimpan setiap bit data yang terpisah dalam kapasitor dalam satu sirkuit terpadu.. Data yang terkandung di

Tampak bahwa play dan exit tulisannya terlalu besar, pilih FontComicSans yang merupakan child objek dari SpriteButton di folder prefabs, lihat pada property Scale, ubah nilai X

Pada bagian ini akan diperlihatkan bahwa hampir sebagian besar negara-negara yang terlibat dalam sengketa teritorial dalam mengklaim Laut Tiongkok Selatan sebagai

Dia sama sekali tidak terganggu dengan kegaduhan yang ada, pandangannya lurus kedepan sementara bibirnya yang sebenarnya lebih cocok dimiliki seorang wanita tengah