• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

Nur Amalia1)

2)Akbid Yayasan Pendidikan Konawe

Jl. DII Panjaitan No. 217 Kel. Touy Kec. Unaaha Kab. Konawe ABSTRAK

Terjadinya anemia pada ibu hamil salah satu penyebabnya yaitu ibu yang mengalami masalah gizi yaitu status gizi KEK yang disebabkan asupan makan yang kurang, kurangnya pemanfaatan perawatan selama kehamilan atau ANC (Antenatal Care) pada ibu selama kehamilan berlangsung. Berdasarkan data pendahuluan dari BLUD RS Kabupaten Konawe peneliti melakukan wawancara kepada ibu hamil sebanyak 8 orang dan dari hasil wawancara tentang pengetahuan anemia, diketahui ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang anemia sebanyak 5 orang (63 %), dan ibu memiliki pengetahuan baik sebanyak 3 orang (37 %). pada periode Januari-Mei 2017 ibu hamil 174 orang, angka kejadian anemia sebanyak 21 orang (12

%) dan yang tidak anemia 153 orang (88 %). Melihat data kejadian anemia pada 5 bulan terakhir, ini menandakan bisa saja meningkat pada bulan berikutnya jika tidak di deteksi lebih awal. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil Terhadap Kejadian Anemia Di BLUD RS Kabupaten Konawe”.

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017 adalah berjumlah sebanyak 174 orang ibu hamil. Sedangkan jumlah sampel yang di ambil adalah sebanyak 35 responden dengan cara purposive sampling.

Penelitian dari 35 responden terdapat 14 orang (40%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 21 orang (60%). Berdasarkan pengetahuan dari 35 responden, sebanyak 1 orang (2,9%) memiliki pengetahuan baik, 18 orang (51,4%) yang berpengetahuan cukup dan 16 orang (45,7%) memiliki pengetahuan kurang. Dan berdasarkan status gizi 35 responden sebagian besar status gizinya baik, yaitu sebanyak 25 orang (71,4%) dan yang status gizinya kurang sebanyak 10 orang (28,6%).

Kata Kunci : Pengetahuan, status gizi, kejadian anemia

(2)

PENDAHULUAN

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Kemenkes RI, 2016).

Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kronik (KEK) pada kehamilan dan anemia pada kehamilan. Kejadian anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko terjadinya kematian dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami anemia (Depkes, 2009).

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya haemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi haemoglobin kurang dari 10,5 sampai dengan 11.0 g/dl. Pada ibu hamil jenis anemia yang sering terjadi akibat defisiensi zat besi (80 %), defisiensi asam folat dan anemia sel sabit (Proverawati, 2009).

Terjadinya anemia pada ibu hamil salah satu penyebabnya yaitu ibu yang mengalami masalah gizi yaitu status gizi KEK yang disebabkan asupan makan yang kurang, kurangnya pemanfaatan perawatan selama kehamilan atau ANC (Antenatal Care) pada ibu selama kehamilan berlangsung yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil tidak terpantau dengan baik status gizi dan kadar Hb (Wahyudin, 2008).

Pengetahuan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik sehingga diharapkan dapat terhindar dari berbagai akibat atau resiko terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian dapat berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada ibu hamil (Purbadewi, 2013).

Berdasarkan data profil kesehatan Sulawesi Tenggara tahun 2015, cakupan pemberian tablet Fe1(30 Tablet) pada ibu hamil yaitu 52.088 (90,99 %) dan tablet Fe3 (90 Tablet) yakni 45.112 (78,81 %) dari jumlah 57.243 ibu hamil. Sedangkan di Kab. Konawe pemberian tablet

(3)

Fe1 sebanyak 4.670 ( 95,70%) ibu hamil dan pada pemberian tablet Fe3 yakni 3.480 (71,3%) dari jumlah 4.880 ibu hamil, hal tersebut dapat kita ketahui bahwa pemberian Fe1 dan Fe3 masih kurang dari pencapaian target 100%. hal ini di hubungkan dengan masih banyaknya kejadian anemia gizi besi di Sulawesi Tenggara (Dinkes Sulawesi tenggara, 2016)

Berdasarkan data pendahuluan dari BLUD RS Kabupaten Konawe peneliti melakukan wawancara kepada ibu hamil sebanyak 8 orang dan dari hasil wawancara tentang pengetahuan anemia, diketahui ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang anemia sebanyak 5 orang (63

%) hal itu dikarenakan ibu kurang mengerti tentang anemia, penyebab, gejala serta resiko dari anemia dan ibu memiliki pengetahuan baik sebanyak 3 orang (37 %) karena ibu mengetahui dan dapat menjelaskan tentang anemia, penyebab, gejala serta resiko dari anemia. Periode Januari- Desember 2016 terdapat ibu hamil sebanyak 1840, dari hasil pemeriksaan Hb pada ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 187 orang (10 %) dan yang tidak anemia 1653 orang (90 %).

Sedangkan pada periode Januari-Mei 2017 ibu hamil 174 orang, angka kejadian anemia sebanyak 21 orang (12 %) dan yang tidak anemia 153 orang (88 %). Melihat data kejadian anemia pada 5 bulan terakhir, ini menandakan bisa saja meningkat pada bulan berikutnya jika tidak di deteksi lebih awal (Data BLUD RS Kab. Konawe, 2017).

Anemia penting untuk cepat ditangani mengingat dampaknya terhadap kondisi kesehatan ibu dan janinnya. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang

“Gambaran Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil Terhadap Kejadian Anemia Di BLUD RS Kabupaten Konawe”

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan bulan September – Oktober 2017 di Ruang Poli KIA BLUD RS Konawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dan status gizi dan variabel dependen kejadian anemia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 174 ibu hamil (data periode bulan Januari-Mei 2017) dengan jumlah sampel yaitu 35 responden menggunakan tehnik Purposive sampling.

(4)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BLUD Rumah Sakit Konawe berdiri diatas lahan seluas 45.000 m2 dengan luas bangunan 10.000 m2. BLUD RSUD Konawe berkedudukan ditengah tengah kota Unaaha Kabupaten Konawe dengan batas batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan D.I Panjaitan.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan Di Ponegoro.

c. Sebelah timur dengan pemukiman penduduk Kel. Tuoy.

d. Sebelah barat dengan pemukiman penduduk Kel. Tuoy.

2. Hasil Penelitian a. Kejadian Anemia

Berdasarkan kejadian anemia, distribusi responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan kejadian Anemia di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

No Kejadian anemia Jumlah %

1 Tidak Anemia 22 62,8

2 Anemia 13 37,2

Total 35 100,0

Sumber : Data Primer, diolah tanggal 6 November 2017

Berdasarkan tabel 2 diatas, memberikan gambaran kejadian anemia pada ibu hamil, dimana dari 35 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebagian besar mengalami anemia yaitu sebanyak 13 orang (37,2%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 22 orang (62,8%).

b. Pengetahuan Ibu

Berdasarkan pengetahuan ibu, distribusi responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(5)

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

No Pengetahuan Jumlah %

1 Baik 5 14,3

2 Cukup 14 40,0

3 Kurang 16 45,7

Total 35 100,0

Sumber : Data Primer, diolah tanggal 6 November 2017

Berdasarkan tabel 3 diatas, memberikan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia, dimana sebanyak 5 orang (14,3%) memiliki pengetahuan baik, 14 orang (40,0%) yang berpengetahuan cukup dan 16 orang (45,7%) memiliki pengetahuan kurang dari total responden sebanyak 35 ibu hamil.

c. Status Gizi

Berdasarkan status gizi, distribusi responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

No Status Gizi Jumlah %

1 Kurang 9 25,7

2 Baik 26 74,3

Total 35 100,0

Sumber : Data Primer, diolah tanggal 6 November 2017

Berdasarkan tabel 4 diatas, memberikan gambaran status gizi ibu hamil, dimana dari 35 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebagian besar status gizinya baik, yaitu sebanyak 25 orang (74,3%) dan yang status gizinya kurang sebanyak 10 orang (25,7%).

d. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Kejadian Anemia Di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

Distribusi pengetahuan responden berdasarkan kejadian anemia dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(6)

Tabel 5. Distribusi Pengetahuan dengan Kejadian Anemia di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

No Pengetahuan Kejadian Anemia Jumlah

Tidak Anemia Anemia n %

n % n %

1 Baik 2 5,7 3 8,6 5 14,3

2 Cukup 11 31,4 3 8,6 14 40,0

3 Kurang 9 25,7 7 20,0 16 45,7

Total 22 62,8 13 37,2 35 100,0

Sumber : Data Primer, diolah tanggal 6 November 2017

Berdasarkan tabel 5 diatas, memberikan gambaran bahwa dari 35 responden yang pengetahuan baik sebanyak 5 orang (14,3%), yang mengalami anemia 3 orang (8,6%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 2 orang (5,7%). Sedangkan pengetahuannya cukup sebanyak 14 orang (40,0%), yang mengalami anemia sebanyak 3 orang (8,6%) dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 11 orang (31,4%), dan pengetahuannya kurang dari 16 orang (45,7%) yang mengalami anemia terdapat 7 orang (20%) dan yang tidak anemia sebanyak 9 orang (25,7%).

e. Distribusi Status Gizi Responden Berdasarkan Kejadian Anemia Di BLUD RS Kabupaten Konawe 2017

Distribusi pengetahuan responden berdasarkan kejadian anemia dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Distribusi Status Gizi dengan Kejadian Anemia Di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

No Status Gizi Kejadian Anemia Jumlah

Tidak Anemia Anemia n %

n % n %

1 Kurang 5 14,3 4 11,4 9 25,7

2 Baik 17 48,6 9 25,7 26 74,3

Total 22 62,9 13 37,1 35 100,0

Sumber : Data Primer, diolah tanggal 6 November 2017

Berdasarkan tabel 6 diatas, memberikan gambaran bahwa dari 35 responden yang status gizinya baik sebanyak 26 orang (74,3%), yang mengalami anemia sebanyak 9 orang (25,7%) dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 17 orang (48,6%). Sedangkan yang status gizinya kurang sebanyak 9 orang (25,7%), yang

(7)

mengalami anemia terdapat 4 orang (11,4%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 5 orang (14,3%).

B. Pembahasan

1. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Tabel 2, memberikan gambaran kejadian anemia pada ibu hamil, dimana dari 35 responden yang di jadikan sampel dalam penelitian ini, sebagian besar yang tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 22 orang (62,8%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 13 orang (37,2%).

Anemia karena kekurangan zat besi adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau haemoglobin (protein pengangkut oksigen) dalam sel darah berada di bawah normal, yang disebabkan karena kekurangan besi.

Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan. Dalam hal ini bila semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka ibu akan bersikap positif untuk memilih alternatif yang terbaik bagi dirinya dan anak yang akan dilahirkannya, dan cenderung memperhatikan hal-hal penting tentang pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil (Daemayer, 1995). Zat gizi yang sangat penting bagi ibu hamil adalah zat besi jika asupan ibu kurang maka akan menyebabkan ibu hamil menjadi anemia yang berakibat buruk pada ibu dan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin. Untuk itu pengetahuan ibu hamil tentang zat besi sangat diperlukan untuk mencegah ibu mengalami anemia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Firda Yanti (2013), dimana dalam penelitiannya Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di UPTD Puskesmas Lalolae Kabupaten Kolaka dari 35 ibu hamil, yang tidak mengalami anemia sebanyak 37 orang (70%), dan yang anemia sebanyak 16 orang (30%)

2. Pengetahuan Berdasarkan Kejadian Anemia

Tabel 3, memberikan gambaran bahwa dari 35 responden yang pengetahuan baik sebanyak 5 orang (14,3%), yang mengalami anemia 3 orang (8,6%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 2 orang (5,7%). Sedangkan pengetahuannya cukup sebanyak 14 orang (40,0%), yang mengalami anemia sebanyak 3 orang (8,6%) dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 11 orang (31,4%), dan pengetahuannya kurang dari 16 orang (45,7%)

(8)

yang mengalami anemia terdapat 7 orang (20%) dan yang tidak anemia sebanyak 9 orang (25,7%).

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan bukan merupakan faktor yang dominan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, karena meskipun mempunyai pengetahuan yang baik akan tetapi bila perilaku yang mendukung terhadap pencegahan anemia masih rendah, misalnya tidak biasa mengkonsumsi sayuran hijau, tidak minum tablet tambah darah secara rutin selama hamil, maka akan tetap mengalami anemia. Pengetahuan ibu hamil yang baik mengenai anemia dan faktor yang mempengaruhinya tidak akan berarti jika ibu hamil tidak mengaplikasikan pengetahuannya tersebut sehingga konsumsi makanan yang mengandung zat besi tetap kurang (Rahmawati, 2006).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sariayu (2008) dimana dalam penelitiannya Studi Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Anemia di Puskesmas Teladan Medan dari 69 ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 29 responden (42%).dan 40 responden (58%) memiliki pengetahuan baik.

3. Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Kejadian Anemia

Tabel 6 memberikan gambaran bahwa dari 35 responden yang status gizinya baik sebanyak 26 orang (74,3%), yang mengalami anemia sebanyak 9 orang (25,7%) dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 17 orang (48,6%). Sedangkan yang status gizinya kurang sebanyak 9 orang (25,7%), yang mengalami anemia terdapat 4 orang (11,4%) dan tidak mengalami anemia sebanyak 5 orang (14,3%).

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dibedakan menjadi status gizi buruk,baik dan lebih atau keadaan tubuh akibat interaksi antara makanan, tubuh, manusia dan lingkungan hidup manusia (Almatsier, 2001).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ira santy (2009) dimana dalam penelitiannya tentang Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Telaga Gorontalo Tahun 2009, dari 51

(9)

responden yang menjadi sampel memiliki status gizi baik sebanyak 27 orang responden (52,9%) dan ibu hamil yang memiliki status gizi kurang berjumlah 24 orang responden (47,1%).

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, dkk. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

---. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Ariyani, dkk. (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Resiko Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2, No.2.

September 2012 [diakses 02 Juni 2017].

Buku Registrasi BLUD RS Kabupaten Konawe 2017.

Choirunnisa, M. (2010). Hubungan Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kota Surakarta.” Skripsi S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta [diakses 28 Mei 2017].

Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara. (2016). Profil Kesehatan Sultra tahun 2015, Sulawesi Tenggara.

Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Fuady M, Bangun D. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. E-Journal FK USU Vol. 2, No. 1.

2013 [Di Akses 02 Juni 2017].

Ferial, Eddyman W. (2011) “Hubungan Antara Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan Berat Bayi di RSUD Daya Kota Makassar.” Jurnal Alam dan Lingkungan, no. 3 (Maret, 2011): h.11-21 [Diakses 01 Juni 2017].

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayati, Farida. (2011). Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi dan Pantang Makanan terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI.

---. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI.

(10)

---. (2012). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Kemenkes RI.

Kristiyanasari, Weni. (2010). Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika

Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Najoan dan Aaltje. (2010). Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dan Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Kelurahan Kombos Barat, Kecamatan Singkil Kota Manado.

Universitas Sam Ratulangi Manado.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

---. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurkomariah, Siti. (2016). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologis di BPM Bidan Siti Fatimah Kota Tasikmalaya.

Proverawati, A. (2009). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Purbadewi L, Ulvie YNS. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi Universitas Semarang April 2013 Vol. 2, No.1.

[diakses 02 Juni 2017].

Tarwoto, Wasnidar. ( 2007). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans Info Media.

Vongvichit P, dkk. (2003). Compliance of Pregnant Women Regarding Iron Supplementation in Vientiane Municipality, Lao P.D.R. Jurnal of Public Health and Development 2003 Vol.

11 No. 1. [Cited 2017 June 22].

Wahyudin. (2008). Studi Kasus Kontrol Anemia Ibu Hamil. Jakarta: Trans Indo Media.

Waryana, (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

WHO, (2009). Nutritional Anemia. WHO Techn. Rep. Series No. 405: Ganeva.

Winkjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

Yaze, Igus Ulfa. (2014). Hubungan antara Jarak Kehamilan dan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil di Bidan Praktek Swasta Nyonya Dessy Jalan Slamet Riyadi IV Pahoman Bandar Lampung 2013. KTI DIII Kebidanan Universitas Bandar Lampung.

Gambar

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan kejadian Anemia di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan dengan Kejadian Anemia di BLUD RS Kabupaten Konawe Tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait

Masih banyaknya orang yang mengantri di teller dan kurangnya pengguna CDM maka penelitian ini ingin meneliti faktor – faktor yang mempengaruh dengan mengunakan landasan

Jika lokomotor didefinisikan sebagai suatu aksi yang memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lain dengan menggunakan kaki atau bagian tubuh yang lain, yang di

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara SPS Batik ini dalam berkomunikasi dengan orang tua anak didik mereka dengan memfasilitasi buku Penghubung sebagai dokumentasi

untuk memilih judul dalam penulisan laporan akhir ini yaitu ” Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap pada PT Masmur Abadi Palembang”.. 1.2

Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitas laba, sedangkan variabel independennya yaitu struktur modal, investment opportunity set , kepemilikan

Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa nilai von mises stress dari carrier stand mengalami peningkatan akibat pembebanan dengan menggunakan batubara jenis

dilaksanakan secara merdeka, artinya dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Proses