• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi karena pada wilayah Kecamatan Cibinong dominan terkonsentrasi oleh jenis koperasi karyawan yakni sebanyak 17,4 persen.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2009.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode sensus yakni mengambil seluruh populasi koperasi. Kecamatan Cibinong lebih banyak koperasi dalam jenis usaha yaitu koperasi karyawan, sehingga kerangka sampling penelitian ini adalah koperasi karyawan yang masih aktif yakni sebanyak 52 koperasi karyawan. Akan tetapi, dari 52 kopersi karyawan yang tercatat di Dinas Perdagangan dan Perindustrian, peneliti hanya melakukan penelitian di 14 (empat belas) koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong, yang masih aktif dan memiliki data yang memenuhi kelengkapan informasi peneliti. Sejumlah 14 koperasi karyawan ini diteliti karena beberapa alasan diantaranya :

1. Terdapat kesalahan administratif dari data Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Kesalahan tersebut, seperti:

a. Kesalahan pencatatan nama koperasi yang double sebanyak 6 nama koperasi,

b. Kesalahan pencatatan jenis usaha koperasi yang seharusnya menjadi bagian dari koperasi di luar koperasi karyawan tetapi masuk dalam kategori koperasi karyawan yakni sebanyak 6 koperasi,

c. Ditemukan koperasi karyawan yang telah bubar sejak 2007 sebanyak 8 koperasi,

2. Dari kesalahan administratif tersebut, terdapat sebanyak 32 koperasi karyawan yang diketahui masih aktif dan ada sejumlah 15 koperasi karyawan yang tidak bersedia dijadikan koperasi penelitian.

(2)

3. Jumlah koperasi menjadi 17 koperasi karyawan yang bersedia diteliti, namun terdapat 3 koperasi karyawan yang kelengkapan datanya tidak memadai untuk penelitian ini. Dengan demikian, koperasi karyawan yang diteliti dan memenuhi syarat kelengkapan datanya ada sebanyak 14 koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena dapat memberikan gambaran mengenai modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi, serta membantu dalam melihat hubungannya dengan keberhasilan suatu koperasi. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dengan responden menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.

Selanjutnya, data ditabulasikan berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang.

3.3 Penentuan Objek Kajian dan Responden penelitian

Unit analisis yang dipilih sebagai objek kajian adalah koperasi di Kabupaten Bogor dengan sampel penelitian adalah koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong sebanyak 14 (empat belas) koperasi. Responden yang dipilih adalah pengurus koperasi yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, badan pengawas serta manajer/pengelola koperasi yang ditunjuk oleh pengurus.

Responden pada masing-masing koperasi dipilih sebanyak 3 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana menggunakan undian.

Dengan demikian, keseluruhan responden yang dipilih sebanyak 42 orang pengurus dari 14 koperasi karyawan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan merupakan data yang diperoleh dari pengurus koperasi, yakni mengenai modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi yang diperoleh menggunakan kuesioner dengan beberapa pertanyaan proyeksi yang menyangkut sikap kewirausahaan. Selain itu, data primer pada penelitian ini adalah mengenai karakteristik pengurus sebagai

(3)

responden berdasarkan umur, jenis kelamin, lama kepengurusan di koperasi, profesi/pekerjaan dan pendidikan.

b. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini adalah data dan informasi yang berkaitan dengan koperasi karyawan, yakni data mengenai perkembangan jumlah anggota dan sisa hasil usaha (SHU) pada dua titik periode, yakni Desember 2006 dan Desember 2008. Selain itu, diperlukan juga beberapa data dan informasi yang berkaitan untuk mendukung penelitian berupa data mengenai gambaran umum koperasi dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini yang diperoleh dari masing-masing koperasi, serta data dan informasi, baik dari Kantor Koperasi penelitian maupun Dinas Koperasi.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian, terlebih dahulu melewati proses coding, scoring, untuk selanjutnya dipindahkan ke dalam tabel frekuensi dan tabel tabulasi silang. Proses pengolahan data diuraikan sebagai berikut:

a. Coding meliputi proses memberikan kode atau simbol pada setiap kategori jawaban responden baik dari karakteristik responden maupun tiap pernyataan sikap kewirausahaan. Proses coding dipakai untuk menyederhanakan jawaban responden dalam bentuk kode atau simbol tertentu.

b. Scoring meliputi proses penyederhanaan jawaban responden atas pertanyaan modernitas yang dibuat konsisten dalam bentuk data ordinal pada masing- masing jawaban pertanyaan.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, yaitu tentang bagaimana modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi karyawan Kecamatan Cibinong, akan menggunakan rumus skor modernitas rata-rata (Prasodjo, 1987) sebagai berikut :

(4)

Keterangan rumus :

X = skor modernitas rata-rata sikap kewirausahaan

n = jumlah responden 1i = skor modernitas tiap kategori jawaban i = kategori responden xi = jumlah responden dalam tiap kategori p = jumlah pertanyaan

Dari rumus skor modernitas rata-rata sikap kewirausahaan tersebut, dibuat kategori modernitas sikap kewirausahaan, mencakup 2 tingkat yakni modern dan tidak modern. Untuk kategori modern memiliki skor modernitas yakni berkisar antara 3 sampai dengan 4, sedangkan untuk kategori sikap yang tidak modern skornya berkisar antara 1 sampai dengan 2,99. Rumus skor modernitas sikap kewirausahaan pengurus dilihat dengan dua cara, yaitu :

1. Melihat modernitas sikap kewirausahaan pengurus total untuk semua tema sikap kewirausahaan

2. Melihat modernitas sikap kewirausahaan pengurus untuk masing-masing tema sikap kewirausahaan

Sedangkan, untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua yaitu tentang bagaimana hubungan modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi dengan keberhasilan koperasi akan menggunakan langkah sebagai berikut :

1. Menghitung skor modernitas sikap kewirausahaan masing-masing pengurus untuk masing-masing tema

2. Menghitung rata-rata skor modernitas sikap kewirausahaan dari tiga pengurus atau koperasi untuk masing-masing tema

3. Menghitung rata-rata skor modernitas sikap kewirausahaan pengurus dari tujuh koperasi (masing-masing koperasi berhasil dan koperasi tidak berhasil) untuk masing-masing tema.

4. Skor-skor pada point 3 dibuat ke dalam tabel yang memuat nilai-nilai : n, x, y, x1, y1, b1, dan b12 ( Gambar 4).

X =

p

n x i

n

i

i )

1 1 (

1

=

(5)

Gambar 4. Contoh Tabel Pengisian Uji Koefisien Korelasi Rank Spearman

n x y x1 y1 b1 b1

2

1 2 3 4 5 6 7 8

Total Keterangan tabel :

n : banyaknya pasangan observasi (tema)

X : skor modernitas rata-rata pengurus tiap koperasi di koperasi berhasil terhadap satu tema

Y : skor modernitas rata-rata pengurus tiap koperasi di koperasi tidak berhasil x1 dan y1 merupakan urutan ranking dari skor tertinggi hingga terendah

b1 : selisih dari rank xi dan yi

5. Integrasikan nilai-nilai pada tabel langkah empat ke dalam rumus Koefisien Korelasi Rank Spearman (Sugiyono, 2009) :

Keterangan rumus :

ρ atau rs = koefisien korelasi Rang Spearman n = banyaknya pasangan observasi b1 = selisih dari rank xi dan yi

Rumus tersebut digunakan karena data yang ada untuk kedua variabel adalah dalam bentuk data ordinal. Dan rumus tersebut sesuai digunakan untuk melihat korelasi dua variabel dengan bentuk data ordinal. Dengan demikian diperoleh keputusan uji sebagai berikut :

1. jika nilai ρhitung < ρtabel, maka terima H0, artinya modernitas sikap kewirausahaan pengurus tidak berhubungan dengan keberhasilan koperasi karyawan

2. jika nilai ρhitung > ρtabel, maka terima H1, artinya modernitas sikap kewirausahaan pengurus berhubungan dengan keberhasilan koperasi karyawan.

ρ = n(n )

b 2 1

12 6 1

(6)

c. Tabel frekuensi digunakan untuk menyederhanakan data hasil olahan dari proses coding karakteristik responden serta menyederhanakan gambaran modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi karyawan. Pada tabel frekuensi data disajikan dalam angka absolut dan persentase.

d. Data modernitas sikap kewirausahaan pengurus koperasi karyawan yang telah diolah kemudian ditabulasikan (menggunakan tabel tabulasi silang) dengan data keberhasilan koperasi.

Keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu koperasi dapat dilihat dari perkembangan jumlah (kuantitas) terhadap indikator-indikator: jumlah anggota koperasi; serta sisa hasil usaha (SHU). Perkembangan jumlah anggota koperasi dan sisa hasil usaha (SHU) akan dilihat pada dua titik periode waktu yakni pada Desember 2006 dan Desember 2008 menurut data dari koperasi tempat penelitian.

Adapun uraian terhadap indikator berhasil atau tidak berhasilnya suatu koperasi sebagai berikut:

Koperasi dikatakan berhasil jika

1) pada dua variabel/ukuran, baik jumlah sisa hasil usaha (SHU) maupun jumlah anggota yang dimiliki koperasi, sama-sama mengalami peningkatan,

2) pada salah satu variabel/ukuran, baik jumlah sisa hasil usaha (SHU) maupun jumlah anggota yang dimiliki koperasi, mengalami peningkatan diikuti dengan salah satu variabel yang tidak mengalami perubahan jumlah (tetap), dan

3) pada kedua variabel/ukuran, baik jumlah sisa hasil usaha (SHU) maupun jumlah anggota yang dimiliki koperasi, tidak mengalami perubahan jumlah (tetap).

Koperasi dikatakan tidak berhasil jika

1) pada dua variabel/ukuran, baik jumlah sisa hasil usaha (SHU) maupun jumlah anggota yang dimiliki koperasi, sama-sama mengalami penurunan,

2) pada salah satu variabel/ukuran, baik jumlah sisa hasil usaha (SHU) maupun jumlah anggota yang dimiliki koperasi, mengalami penurunan diikuti dengan salah satu variabel yang tidak mengalami perubahan jumlah (tetap), dan

(7)

3) pada salah satu variabel/ukuran, baik jumlah sisa hasil usaha (SHU) maupun jumlah anggota yang dimiliki koperasi, mengalami peningkatan diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain.

3.6 Kelemahan Studi

Pada penelitian ini peneliti memperoleh beberapa kendala di lapangan.

Beberapa kendala tersebut antara lain dalam memperoleh sampel di lapangan.

Penelitian ini menggunakan metode sensus, yakni mengambil seluruh sampel dari suatu populasi. Akan tetapi melalui metode tersebut peneliti tidak memperoleh sampel secara keseluruhan karena ada beberapa koperasi yang tidak bersedia untuk menjadi sampel penelitian. Dengan demikian diperoleh 14 koperasi karyawan dari 32 koperasi karyawan yang masih aktif di kecamatan Cibinong.

Kendala lain adalah menyangkut validitas dan realibilitas data. Dari hasil uji validitas data, diperoleh gambaran bahwa alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel modernitas sikap kewirausahaan adalah signifikan. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa pertanyaan yang disediakan tersebut cukup menggambarkan variabel sikap kewirausahaan yang terdiri dari delapan modernitas sikap kewirausahaan. Selain itu, dari hasil uji validitas untuk mengukur variabel keberhasilan ditemukan bahwa alat ukut tersebut adalah tidak signifikan. Dengan demikian, variabel keberhasilan yang diukur dari perkembangan jumlah anggota dan sisa hasil usaha (SHU) belum dapat menggambarkan keberhasilan koperasi.

Akan tetapi dilihat dari uji realibilitas data, hasil pengukuran peneliti relatif kurang konsisten. Hasil pengukuran tersebut kurang konsisten karena saat di lapangan peneliti menemukan kendala untuk memperoleh data yang lebih spesifik untuk ditanyakan kepada responden melalui wawancara mendalam.

Peneliti mengalami kesulitan dalam menjelaskan dan menguraikan pertanyaan mengenai sikap kewirausahaan kepada responden, sehingga beberapa responden mengalami kebinggungan untuk menjawab pertanyaan peneliti. Selain itu, dalam upaya menguraikan pertanyaan, peneliti mengalami kesulitan karena ada beberapa responden yang tidak memiliki kesediaan waktu untuk diwawancara kembali dengan alasan sibuk. Peneliti memaklumi keadaan responden dan peneliti tidak dapat memaksakan keadaan tersebut kepada responden.

Gambar

Gambar 4. Contoh Tabel Pengisian Uji Koefisien Korelasi Rank Spearman     n  x  y  x 1 y 1 b 1 b 1 2 1  2  3  4  5  6  7  8  Total  Keterangan tabel :

Referensi

Dokumen terkait

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Hal ini dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu diawali dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan kepayahan otot jantung dalam memompa, maupun

Meskipun terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dislipidemia berhubungan erat dengan angka mortalitas pada penyakit jantung koroner, ternyata hal ini tidak

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisis data maka secara umum dapat disimpulkan bahwa peningkatan kreativitas dapat dilakukan

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi