• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Salah satu tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan dalam memajukan kehidupan. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan salah satu bukti bahwa dunia pendidikan sangat penting bagi kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan agent of change untuk mengubah kehidupan sebuah bangsa untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan manusia terhadap pendidikan.

Driyakarya (Dwi Siswoyo, dkk. 2007: 19) dalam buku Ilmu Pendidikan bahwa pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu upaya diselenggarakannya pendidikan adalah untuk mendidik generasi muda untuk siap dalam menghadapi dunia dan mengembangkan potensi dirinya seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 memuat arti penting sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Sesuai dengan tujuan pendidikan di atas, saat ini dunia pendidikan banyak melakukan pembaruan dalam memajukan lembaga pendidikan yang dicita- citakan, tidak terkecuali untuk mewujudkan siswa yang memiliki kecerdasan,

(2)

kepribadian serta keterampilan. Hal ini seperti yang diprogramkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (dalam kompas.com diakses 17 21 November 2016) beliau menggagas sistem "full day school" untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta. Program tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Menurut Baharrudin (2014: 217) salah satu indikasi bahwa pendidikan di suatu sekolah sukses adalah apa yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan siswa dan sejalan dengan apa yang dikehendaki masyarakat atau para orangtua siswa. Hal yang mampu memikat siswa, orang tua dan masyarakat saat ini adalah sekolah full day school. Full day School adalah sekolah yang dirancang sedemikian rupa layaknya sekolah formal, juga didesain mampu memberikan harapan pasti terhadap masyarakat. Misalnya nilai tambah yang belum diberikan saat pelajaran formal berlangsung, antara lain latihan dan belajar kelompok, latihan dan berjamaah solat wajib dan sunnah dhuha, mengaji dan berbagai macam ekstrakurikuler.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (dalam okezone.com diakses 21 November 2016) konsep full day school bukan berarti siswa belajar sepenuhnya di sekolah. Namun, siswa dapat mengikuti kegiatan menarik lain, seperti ekstrakurikuler, mengaji dengan guru yang profesional dan berbagai kegiatan yang dapat memfasilitasi siswa dalam meningkatkan bakat dan potensi yang dimiliki.

Wacana program full day school yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di sambut positif oleh Dinas Pendidikan

(3)

Kota Malang (dalam malangtoday.net diakses 25 November 2016 ) bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra Zubaidah, M.M menyebutkan, berbagai pihak sekolah menyatakan kesetujuannya dengan kebijakan tersebut. Beberapa sekolah di Malang sendiri, sudah menerapkan full day school, jauh sebelum Kemendikbud mencanangkan program tersebut.

Beberapa sekolah dasar yang ada di Kota Malang antara lain SD Sabilillah Kota Malang, SD Muhammadiyah 4 Malang, SD Islamic Global School Malang, SD Plus Qurrota A’yun Malang, SD Al Ya’lu Malang sudah menerapkan program full day school dalam sistem pendidikan sekolah tersebut. Berdasarkan fakta

bahwa SD Muhammadiyah 4 Malang merupakan sekolah yang berusaha terus menerus berkembang dengan visi membangun generasi yang beriman dan berilmu, serta dengan misi mendidik generasi yang beriman dalam segala aspek kehidupan, mengembangkan kreatifitas keilmuan siswa dalam menghadapi hidup bermasyarakat dan menumbuhkan jiwa nasionalisme yang dibingkai dengan iman dan ilmu. Hal ini sejalan dengan tujuan diadakannya full day school yang ingin dicapai oleh Sistem Pendidikan di Indonesia.

Penerapan sistem full day school di SD Muhammadiyah 4 Malang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi kepribadian siswa dengan lebih seimbang, agar proses belajar mengajar penuh dengan kreatifitas dengan kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa untuk belajar, nyaman berada di sekolah, dan mendapatkan nilai tambah yang berbasis keislaman. Dengan demikian, sekolah dapatmenciptakan keakraban antar siswa dan keakraban antar guru bukanlah menjadi perkara yang sulit. Pada akhirnya, terbangunlah nilai yang

(4)

diidamkan, yaitu keakraban antar guru dan siswa serta keakraban siswa dengan siswa.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 6 November 2016 di SD Muhammadiyah 4 Malang merupakan salah satu sekolah yang menerapkan sistem full day school sejak tahun 2010, yang bertujuan untuk memenuhi permintaan orang tua siswa yang notabene bekerja, tetapi tujuan utama sekolah melaksanakan full day school yaitu sekolah ingin memfasilitasi anak-anak yang memiliki pendidikan yang terbimbing dan terarah dengan bimbingan tenaga pendidik yang profesional, dimana jam belajar dimulai pukul 07.00 sampai dengan 15.00 WIB. Sistem full day school diharapkan mampu mengkondisikan mayoritas kegiatan siswa dengan aktifitas belajar yang lebih menyenangkan di sekolah. Selain mendapat materi pembelajaran lewat kegiatan belajar mengajar, siswa juga memperoleh pembimbingan dan pembinaan bukan hanya dalam segi intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional, tetapi sekolah juga membina seluruh aspek kecerdasan.

Amstrong (2013: 7) mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai dalam suatu budaya. Kecerdasan yang beranekaragam diungkapkan oleh Gardner (dalam Amstrong: 6-7) yang membagi kecerdasan menjadi 9 sebagai berikut: (1) kecerdasan linguistik, (2) kecerdasan logika-matematika, (3) kecerdasan intrapersonal, (4) kecerdasan interpersonal (5) kecerdasan musikal, (6) kecerdasan visual-spasial, (7) kecerdasan kinestetik, (8) kecerdasan naturalis, (9) kecerdasan existentialist.

(5)

Berdasarkan beberapa kecerdasan yang diungkapkan diatas, SD Muhammadiyah 4 Malang telah membangun seluruh aspek kecerdasan pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam mapun diluar kelas.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari penuh seperti ekstrakurikuler, pembiasaan ibadah berjamaah, dan kegiatan pembelajaran secara berkelompok, pemantapan materi dan mengaji dengan tenaga prosfesional dapat mengarahkan siswa untuk berinteraksi dengan orang lain selain guru dan teman sekelasnya.

Interaksi sosial yang terjalin di dalam sekolah antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan siswa dengan sekolah diharapkan mampu membuat siswa menjadi objek untuk membangun kecerdasan interpersonal pada diri siswa. Hal tersebut tentunya dapat memberikan nafas positif dalam tujuan yang ingin dicapai sistem full day school yang diterapkan oleh SD Muhammadiyah 4 Malang, agar siswa tertarik untuk belajar, nyaman berada di sekolah dan mendapatkan nilai tambah yang berbasis keislaman. Kecerdasan interpersonal merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Hal ini diungkapkan oleh Safaria (2005:13) bahwa kecerdasan interpersonal menjadi penting dikarenakan pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia pada dasarnya dalam kegiatan apapun dituntut untuk berhubungan dengan orang lain.

Kecerdasan interpersonal di SD Muhammadiyah 4 Malang menjadi sangat penting karena sekolah merupakan wadah untuk memfasilitasi siswa agar mendapatkan pendidikan yang mampu mengarahkan pada kemampuan atau soft skill yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain khususnya masyarakat sekitar. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dimana

(6)

melalui komunikasi seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik materil (sandang, pangan, papan) maupun non-materil (kasih sayang, perhatian, informasi, dll). Kondisi sebagaimana di atas, mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan judul Analisis Sistem Full Day School untuk membangun Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas 4 Muhammadiyah 4 Malang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Full Day School dilaksanakan untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Malang?

2. Bagaimana Peran Guru/ Pihak Sekolah untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV Muhammadiyah 4 Malang?

3. Apa saja hambatan yang dihadapi SD Muhammadiyah 4 Malang dalam sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV?

4. Bagaimana solusi yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan yang dihadapai SD Muhammadiyah 4 dalam melaksanakan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Malang.

(7)

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran guru untuk dan pihak sekolah untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Malang.

3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hambatan apa saja yang dihadapi SD Muhammadiyah 4 Malang dalam melaksanakan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV.

4. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi SD Muhammadiyah 4 Malang dalam melaksanakan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran berupa masukan bagi praktisi pendidikan. Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu dijadikan bahan kajian bagi peneliti lain yang berkaitan dengan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan keterlibatan guru untuk selalu berinovasi, memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada siswa untuk membangun kecerdasan interpersonal yang dapat di terapkan dalam lingkungan sekolah, rumah maupun lingkungan sosialnya.

(8)

b. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan mampu memberikan dukungan yang positif terhadap sistem yang diterapkan dan senantiasa mengevaluasi setiap programnya sebagai sarana terciptanya sistem full day school di sekolah.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan ilmu pendidikan, khususnya mengenai sistem full day school dan kecerdasan interpersonal sehingga dapat menjadi bekal dikemudian hari.

E. Ruang Lingkup dan keterbatasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti membatasi pada ruang lingkup sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa yang meliputi sosial sensifity, sosial insight dan sosial comunication serta peran guru kelas untuk kelas IV A, B, dan C dalam membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah 4 Malang.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini di maksudkan untuk menghindari kesalahan pengertian makna dari variabel, maka batasan definisi operasional yang digunakan adalah:

1. Sistem Full Day School

Full Day School dalam penelitian ini merupakan proses belajar yang

dilaksanakan sejak pagi hingga sore dari pukul 07.00-15.00 WIB yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar, bermain, ibadah dan kegiatan ekstrakurikuler yang dikemas dalam sistem pendidikan. Full day school

(9)

diharapkan dapat memberikan tambahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

2. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal dalam penelitian ini merupakan kemampuan atau bakat yang dimiliki seseorang untuk berkomunikasi, menempatkan diri, memahami situasi orang lain, dan bersosialisasi dengan baik dengan orang lain.

3. Peran Guru

Peran guru dalam penelitian ini merupakan peran guru terhadap sistem full day school di SD Muhammadiyah Malang yaitu diharapkan guru dapat menjadi fasilitator bagi siswa dengan motivasi dan inovasi kegiatan belajar yang dapat menumbuhkan kenyamanan belajar yang aktif dan menyenangkan.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian tersebu, menuada kesamaan dengan menuurut pendapat si peneliti yang akan penulis lakukan, berupa pembahasan tentang pembiayaan terhadap UMKM tetapi ada

Sumber: Diktat Ilmu Pengetahuan Bahan Industri, oleh Ir.Hastono Reksotenojo Msc.Eng.Met , Bab 2 : Hal 17... KLASIFIKASI

6 Martinis Yamin dan Maisah, Orientasi Baru Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Referensi, 2012), hal.. 9 Berdasarkan grand tour di MAN Insan Cendekia Jambi, peneliti menemukan baiknya

Berikut tahap penyelesaian masalah yang dilakukan siswa: (a) Pada tahap memahami masalah siswa mampu menuliskan dan menyebutkan informasi pada masalah secara lengkap,

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan penyertaanNya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Lama Blansir dan Subtitusi Tepung Ubi Jalar

Di dalam plot permanen seluas 1 ha yang dibuat oleh Laode, dkk (2011) dilaporkan bahwa jenis pohon Gerunggang (Cratoxylum glaucum) merupakan jenis paling dominan yang tumbuh

Sebelum digunakan, inkubator, wadah dan alat-alat untuk mengambil telur dicuci dengan alkohol 10%, sedangkan air yang digunakan diberi larutan Malachite green dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gaya hidup secara simultan dan parsial terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di Cafe Orange Puncak Padanjese.