• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN Halaman Judul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN Halaman Judul"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2013. Halaman Judul. BADAN SAR NASIONAL JAKARTA, FEBRUARI 2014.

(2) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. KATA PENGANTAR Perbaikan tata kelola pemerintahan dan manajemen kinerja merupakan salah satu agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah di era reformasi ini. Untuk mewujudkan agenda tersebut, sejak akhir tahun 1999, melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) dan diperbaharui melalui Perpres Nomor 29 Tahun 2014, telah diperkenalkan suatu sistem manajemen pemerintahan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan akuntabilitas namun juga pada peningkatan kinerja. Akuntabilitas kinerja mewajibkan seluruh pengguna anggaran untuk mempertanggungjawabkan kinerja atas penggunaan uang atau dana publik yang dibelanjakannya. Dalam Sistem AKIP, keberhasilan instansi pemerintah diukur dari kinerja atas hasil atau manfaat yang dirasakan masyarakat atas penggunaan anggaran pemerintah dan bukan dari keberhasilan menghabiskan angggaran tersebut. Sebagai wujud dari akuntabilitas dan pertanggungjawaban kinerja tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Potensi SAR tahun 2014 ini disusun dengan menyajikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro di bidang Potensi SAR (Search and Rescue). Laporan ini juga merupakan. wujud. transparansi. Deputi. Bidang. Potensi. SAR. dalam. melaksanakan berbagai tugas dan fungsinya. Dari laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada Pimpinan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan yang akan diambil untuk meningkatkan kinerja Deputi Bidang Potensi dalam melaksanakan tugas pembinaan dimasa mendatang. Jakarta,. Februari 2015. A.N. PLT. DEPUTI BIDANG POTENSI SAR. S.B SUPRIYADI MARSEKAL PERTAMA TNI. i.

(3) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...................................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii DAFTAR TABEL .......................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR....................................................................................................v IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................................vi 1.. LATAR BELAKANG..................................................................................... 1. 2.. TUGAS DAN FUNGSI................................................................................. 2 a. Kedudukan ...........................................................................................2 b. Tugas Pokok ........................................................................................2 c. Fungsi ...................................................................................................2 d. Struktur Organisasi .............................................................................3. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ..................................4 3.. IKHTISAR RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2010 – 2014 ........... 4 a. Visi.........................................................................................................4 b. Misi ........................................................................................................4 c. Tujuan ...................................................................................................4 d. Sasaran ................................................................................................4 e. Program ................................................................................................5. 4.. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2013............................................ 6. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG POTENSI SAR ........8 5.. UMUM............................................................................................................ 8. 6.. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA...................................................... 9. 7.. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013............................. 10. 8.. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ............................................................... 11. 5.. ASPEK KEUANGAN ................................................................................. 22 ii.

(4) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. BAB IV 26 PENUTUP. 26. LAMPIRAN. 27. 1.. Lampiran 1 : Pengukuran Kinerja............................................................ 27. 2.. Lampiran 2 : Data Target Pemenuhan Sarana sampai tahun 2013 .. 29. iii.

(5) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. DAFTAR TABEL Tabel 2.1.. Sasaran Strategis Basarnas. .............................................. 5. Tabel 2.2.. Perjanjian Kinerja Tahun 2014. .............................................. 6. Tabel 3.1.. Penilaian Pencapaian Kinerja. .............................................. 8. Tabel 3.2.. Indeks Kinerja Utama dan Sasaran Strategis. Tabel 3.3.. Tabel Capaian Kinerja IKU. Tabel 3.4.. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya sarana, prasarana,. ........................ 10. ....................................................... 11. dan peralatan SAR yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien ........... 12 Tabel 3.5.. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya penyelenggaraan DiklatSAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatnya profesionalisme SDM SAR. Tabel 3.6.. .............................. 16. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR .......................... Tabel 3.7. 18. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah SDM profesional yang cukup baik baik jumlah maupun kualifikasinya ............ 20. Tabel 3.8.. Realisasi Keuangan/Anggaran. ......................................... 21. Tabel 3.9.. Kegiatan yang mengalami efisiensi ...................................... 22. iv.

(6) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1.. Struktur Organisasi DeputiBidang Potensi SAR ................ 3. Gambar 3.1.. Prosedur Pengumpulan Data. Gambar 3.2.. Rescue Boat 59 Meter Alumunium ..................................... 13. Gambar 3.3.. Rigid Inflatable Boat 12 Meter. Gambar 3.4.. Rescue Car Basarnas tahun 2013 ..................................... 14. Gambar 3.5.. Truk personil Basarnas tahun 2013 ..................................... 14. Gambar 3.6.. Helikopter SAR Tipe Medium. Gambar 3.7.. Grafik Perbandingan Jumlah Sarana Basarnas. Gambar 3.8.. Diklat SAR Dasar Pembentukan BSG II Tahu4 2013 ........ 17. Gambar 3.9.. Diklat SAR Tingkat Lanjutan Jungle Rescue dan Diklat Para. ..................................... 9. ..................................... 13. ............... 15 ....... 17. Dasar BSG Tahun 2013 .................................................... 18 Gambar 3.10.. Grafik Perbandingan penyelenggaraan Diklat dan Sertifikasi potensi. Gambar 3.11.. ............................................................................. 18. Grafik Perbandingan koordinasi SAR Daerah, pameran dan pembinaan potensi SAR. Gambar 3.12.. Rapat Forum Koordinasi SAR Daerah di Bengkulu dn Jambi Tahun 2013. Gambar 3.13.. .............................................. 21. Pameran, Penyuluhan dan SAR Goes To School di Bengkulu dan Jambi Tahun 2013. Gambar 3.14.. ....................................... 20. ............................................... 21. Grafik Perbandingan Total Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran tahun 2013. ............................................... 25. v.

(7) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. IKHTISAR EKSEKUTIF Tuntutan. masyarakat. makin. meningkat. terhadap. penyelenggaraan. pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam upaya mewujudkan Good Governance.. Salah. satu. perwujudan. Good. Governance. adalah. hasil. pelaksanaan tugas yang dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel). Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 sebagaimana diperkuat dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menentukan bahwa setiap Instansi Pemerintah wajib membuat. Laporan. Akuntabilitas. mempertanggungjawabkan kewenangan. pengelolaan. hasil. Kinerja. Instansi. pelaksanaan. sumber. daya. tugas. dan. Pemerintah pokok. kebijakan. dan. untuk fungsi,. berdasarkan. perencanaan stratejik yang telah ditetapkan. Deputi Bidang Potensi SAR yang merupakan bagian dari Badan SAR Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis pembinaan potensi SAR, serta membina dan mengkoordinasikan kesiapan potensi SAR sesuai dengan Keputusan KepalaBadan SAR Nasional Nomor : PER.KBSN - 01 / 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang Potensi SAR Basarnas dalam Tahun Anggaran 2014 secara umum telah dapat terlaksana dengan baik. Dilihat dari evaluasi kinerja kegiatan dari tiap-tiap pelaksanaan kegiatan (sesuai formulir Rencana Stratejik, Rencana Kinerja Tahunan, Pengukuran Kinerja Kegiatan, Pengukuran Pencapaian Sasaran) maka rata-rata tingkat capaian outpur sasaran sasaran Deputi Bidang Potensi SAR sebesar 102,68 % dengan klasifikasi A. Nilai Rata-rata Tingkat Capaian ini secara keseluruhan dapat dikatakan baik, sehingga dimasa mendatang kiranya kondisi ini dapat dipertahankan dan bahkan jika mungkin ditingkatkan. vi.

(8) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. BAB I PENDAHULUAN 1.. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 sebagaimana diperkuat dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dari beberapa peraturan tersebut diatas, setiap Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), tujuannya adalah untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik (good governance). Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil, yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efesien, efektif, transparan, serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan Sistem AKIP tersebut, setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis (Strategies Plan), Rencana Kerja (Perfomance Plan), Penetapan Kinerja (Perfomance Agreement) serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Perfomance Accountability Report). Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang Potensi SAR tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Deputi Bidang Potensi SAR untuk mempertanggungjawabkan 1.

(9) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2014, serta sebagai umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja Deputi Bidang Potensi SAR pada tahun mendatang. 2.. TUGAS DAN FUNGSI. a.. Kedudukan Kedudukan DeputiBidang Potensi SARsesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK.07 Tahun 2010, adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan SAR Nasional.. b.. Tugas Pokok Deputi Bidang Potensi SAR mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang potensi SAR.. c.. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Deputi Bidang Potensi SAR menyelenggarakan fungsi : 1. Pembinaan di bidang potensi SAR yang meliputi pengaturan, pengawasan dan pengendalian; 2. Penyusunan standardisasi potensi SAR; 3. Pembinaan,. pemeliharaan,. inventarisasi,. penyiapan. dan. standardisasi sarana dan prasarana SAR; 4. Koordinasi pembinaan dan kesiapan potensi SAR. Guna memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut di atas, disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Potensi SAR sebagai salah satu perwujudan tanggungjawab atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang Potensi SAR Tahun Anggaran 2014.. 2.

(10) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. d.. Struktur Organisasi Struktur Deputi Bidang Potensi SAR, terdiri dari : 1. Direktorat Sarana dan Prasarana 2. Direktorat Bina Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR. STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI BIDANG POTENSI SAR. DEPUTI BIDANG POTENSI SAR. Direktorat Bina Ketenagaan & Permasyarakat an SAR. Direktorat Sarana dan Prasarana. Subdit Rencana dan Standardisasi. Subdit Pemeliharaan. Subdit Pengawakan dan Perbekalan. Sub Dit Perencanaan Diklat. Sub Dit Penyiapan Tenaga & Potensi. Sub Dit Pemasyarakat an & Sertifikasi SAR. Gambar 1.1. Struktur Organisasi Deputi Bidang Potensi SAR. 3.

(11) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 3.. IKHTISAR RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2010 – 2014 a.. Visi Deputi Bidang Potensi SAR mempunyai visi yaitu “Terpenuhinya Fasilitas SAR yang memadai dan Sumber Daya Manusia yang profesional untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan operasi SAR”.. b.. Misi a.. Menyelenggarakan penyiapan sarana dan prasarana SAR yang optimal;. b.. Menyelenggarakan pembinaan Sumber Daya Manusia di bidang SAR;. c.. Meningkatkan pengkoordinasian potensi SAR guna mendukung pelaksanaan operasi SAR.. c.. Tujuan Terwujudnya penyelenggaraan penyiapan sarana, prasarana SAR dan pembinaan. sumber. pengkoordinasian. daya. manusia. potensi SAR guna. yang. maksimal,. serta. mendukung keberhasilan. pelaksanaan operasi SAR. d.. Sasaran a.. Meningkatnya sarana, prasarana, dan peralatan SAR yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien;. b.. Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR; 4.

(12) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. c.. Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR;. d.. Meningkatnya jumlah SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. Tabel 2.1 Sasaran Strategis Basarnas. No. Sasaran Strategis. Indikator Kinerja Sasaran. Indikator Kinerja Utama (IKU): Prosentase Pemenuhan sarana dan prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR 1. Meningkatnya sarana, Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana prasarana, dan peralatan SAR dan prasarana SAR Maritim sesuai standar. yang memadai dalam Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana mendukung penyelenggaraan dan prasarana SAR Darat sesuai standar operasi SAR yang efektif dan efisien Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Udara sesuai standar. Prosentase pemenuhan kebutuhan Peralatan SAR sesuai standar. Indikator Kinerja Utama (IKU): Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR 2.. 3.. Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR. Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR Prosentase SDM BASARNAS yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya Jumlah kegiatan pembinaan potensi SAR daerah (termasuk Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Jumlah pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR Jumlah Instansi dan organisasi berpotensi SAR yang dibina pertahun. 4.. e.. Meningkatnya jumlah SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. Prosentase kecukupan pengawakan sarana utama sesuai jumlah dan kualifikasi. Program Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang Potensi SAR mempunyai program utama yang akan dilaksanakan yaitu : “Program. pengelolaan. penyelamatan” pengelolaan. Program. sarana. dan. pencarian, ini. bertujuan. prasarana. SAR. pertolongan pada serta. dan. pelaksanaan pembinaan 5.

(13) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. pengawakan, terselenggaranya diklat SAR, pengelolaan operasi dan Latihan SAR, dan terlaksananya pengelolaan sistem peralatan komunikasi SAR. 4.. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 Perjanjian Kinerja merupakan kontrak kerja dalam pelaksanaan tugas yang tertuang dalam Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Deputi Bidang Potensi SAR telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan Kinerja Deputi Bidang Potensi SAR Tahun 2014 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2014 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun 2014 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2014. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 No. Sasaran Strategis. Indikator Kinerja Sasaran. Target. Pagu (Rp). Indikator Kinerja Utama (IKU): Prosentase Pemenuhan sarana dan prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR 1. Meningkatnya a. Prosentase pemenuhan 64 % 465.634.000.000 sarana, prasarana, kebutuhan sarana dan dan peralatan SAR prasarana SAR Maritim yang memadai sesuai standar.. 6.

(14) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. No. Sasaran Strategis dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien. Indikator Kinerja Sasaran b. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Darat sesuai standar c. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Udara sesuai standar. d. Prosentase pemenuhan kebutuhan Peralatan SAR sesuai standar.. Target. Pagu (Rp). 81 %. 77.757.000.000. 30 %. 271.325.000.000. 60 %. 122.369.300.000. Indikator Kinerja Utama (IKU): Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR 2.. 3.. 4.. Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR. Meningkatnya jumlah SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. a. Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR b. Prosentase SDM BASARNAS yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya a. Jumlah kegiatan pembinaan potensi SAR daerah (termasuk Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) b. Jumlah pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR c. Jumlah Instansi dan organisasi berpotensi SAR yang dibina pertahun Prosentase kecukupan pengawakan sarana utama sesuai jumlah dan kualifikasi. 45 %. Non Anggaran. 85 %. 3.500.000.000. 10 kegiatan. 1.250.000.000. 10 kegiatan. 750.000.000. 22 inst/org anisasi. Non Anggaran. 80 %. 1.825.000.000. 7.

(15) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG POTENSI SAR 5. UMUM a.. Akuntabilitas kinerja merupakan langkah strategis dalam menerapkan kinerja yang berorientasi pada hasil (result oriented). Kebijakan pemerintah yang berorientasi pada hasil akan lebih difokuskan pada kepentingan masyarakat pada umumnya.. b.. Akuntabilitas kinerja dapat dipertanggungjawabkan apabila disertai dengan adanya informasi mengenai hasil-hasil yang diperoleh. Hasilhasil yang diperoleh tersebut kinerjanya harus diukur sampai sejauh mana pencapaiannya melalui pengukuran kinerja. Berdasarkan analisa terhadap akuntabilitas kinerja tersebut dapat dijadikan landasan untuk penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan dan kebijakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi dengan memperhatikan rencana kerja dan realisasi kerja dalam program Basarnas 2014.. c.. Di dalam penilaian pencapaian kinerja Badan SAR Nasional dilakukan pengelompokan kategori, yaitu : Tabel 3.1. Penilaian Pencapaian Kinerja. No.. Kategori. Nilai Angka (%). Interprestasi. 1.. A. 86 – 100. Sangat Baik. 2.. B. 66 – 85. Baik. 3.. C. 51 – 65. Cukup. 4.. D. 0 – 50. Kurang. Secara garis besar capaian kinerja Deputi Bidang Potensi SAR dapat dikatakan sangat baik dengan kategori A dan sudah memenuhi target capaian kinerja, yaitu dengan capaian kinerja rata-rata output sasaran sebesar 102,68 %.. 8.

(16) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. 6.. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Pengukuran Capaian Kinerja Deputi Bidang Potensi SAR Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara Target (rencana) dan Realisasi dari tiap-tiap indikator. Pencatatan dan pengumpulan data diperoleh dari Unit Kerja Direktorat Sarana dan Prasarana, Direktorat Diklat dan Pemasyarakatan SAR, 33 (tiga puluh tiga) Kantor SAR dan 58 (lima puluh tdelapan) Pos SAR yang tersebar di seluruh Indonesia, baik data administratif maupun data teknis. Data-data tersebut kemudian dianalisa dan dievaluasi sehingga didapatkan data realisasi dari indikator yang telah ditetapkan. Adapun prosedur pengumpulan data tersebut sebagaimana pada gambar.. Deputi Bidang Potensi SAR Direktorat Sarana dan Prasarana. 34 Kantor SAR dan Balai Diklat. 58 Pos SAR. Direktorat Diklat dan Pemasyarakatan SAR. PUSAT DATA. Proses Analisa & Evaluasi. Data Realisasi Tiap-tiap Indikator. Gambar 3.1 Prosedur Pengumpulan Data. 9.

(17) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. 7.. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 Pengukuran tingkat capaian kinerja Deputi Bidang Potensi SAR Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat dalam tabel pada lampiran. Secara umum, dalam menilai keberhasilan kinerja Deputi Bidang Potensi SAR menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan penilaian. Indikator Kinerja Utama (IKU) Deputi Bidang Potensi SAR yaitu : 1. Prosentase Pemenuhan sarana dan prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR 2. Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR Setiap Indeks Kinerja Utama di dukung oleh sasaran strategis seperti tabel di bawah ini : Tabel 3.2. Indeks Kinerja Utama dan Sasaran Strategis. No. INDEK KINERJA UTAMA. SASARAN STRATEGIS. 1.. Prosentase Pemenuhan sarana dan prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. 1. Meningkatnya sarana, prasarana dan peralatan yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien.. 2.. Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. 2. Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan profesionalisme 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR 4. Meningkatnya kebutuhan SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. 10.

(18) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Indek Kinerja Utama didukung oleh 4 (empat) sasaran strategis dan 10 (sepuluh) indikator kinerja Sasaran. 8.. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja Deputi Potensi Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi indikator kinerja utama (key performance indicator), adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Tabel Capaian Kinerja IKU. No.. Indikator Kinerja Utama. Target. Realisasi. Kinerja. 1.. Prosentase Pemenuhan sarana dan prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. 59,25 %. 51 %. 104%. Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. 70 %. 64 %. 100 %. 2.. Berikut penjelasan masing-masing indikator kinerja utama beserta sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran yang mendukungnya. 1.. Indikator Kinerja Utama Prosentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. (103,5 %) Capaian kinerja ini berasal dari rata-rata capaian indikator Kinerja sasaran strategis sebagai berikut : Meningkatnya sarana, prasarana, dan peralatan SAR yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien. Indikator kinerja terhadap pencapaian sasaran dan prosentase pencapaiannya adalah sebagai berikut :. 11.

(19) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Tabel 3.4.. NO. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya sarana, prasarana, dan peralatan SAR yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien. INDIKATOR KINERJA. TARGET. REALISASI. KINERJA. 1.. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Maritim sesuai standar.. 64%. 63 %. 110,5 %. 2.. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Darat sesuai standar.. 81 %. 71 %. 104 %. 3.. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Udara sesuai standar.. 30 %. 25 %. 100 %. 4.. Prosentase pemenuhan kebutuhan Peralatan SAR sesuai standar.. 65 %. 45 %. 100 %. Dari tabel diatas, rata-rata capaian indikator kinerja output untuk mencapai sasaran “Meningkatnya sarana, prasarana, dan peralatan SAR yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien” sebesar 103,5%. Dengan rincian perhitungan masing masing indikator kinerja sasaran sebagai berikut : 1. Indikator Kinerja Sasaran Prosentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana SAR Maritim sesuai Standar. Pencapaian Kinerja sasaran “Prosentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana SAR Maritim sesuai Standar”. di tahun 2013 adalah. 110,5 %. Pemenuhan ini dicapai dari peningkatan jumlah sarana maritim yang meliputi Rescue Boat Aluminium 59 Meter secara multiyears, Rescue Boat 40 Meter Alumunium dan Rigid Inflatable Boat , Rubber Boat, Air boat, Sealake dan sebagainya.. 12.

(20) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Gambar 3.2. Rescue Boat 59 Meter Alumunium. Gambar 3.3 Rigid Inflatable Boat 12 M. 2. Indikator Kinerja Sasaran Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Darat sesuai standar. Pencapaian Kinerja sasaran “Prosentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana SAR Darat sesuai Standar” di tahun 2013 adalah104 %. Pemenuhan ini dicapai dari peningkatan jumlah sarana darat yang 13.

(21) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. meliputi Rescue Car type I, Truk personil, dan Motor Trail. Pada tahun 2013, Deputi Potensi melalui Direktorat Sarana dan Prasarana mendapatkan reward berupa pengadaan kendaraan truk personil tambahan sebanyak 10 (sepuluh) unit dan kendaraan Rescue Carrier Vehicle sebanyak 25 (dua puluh lima) unit sehingga menambahkan pencapaian kinerja Deputi Potensi di pemenuhan Sarana Darat.. Gambar 3.4. Rescue Car Basarnas Tahun 2013. Gambar 3.5. Truk Personil tahun 2013. 14.

(22) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. 3. Indikator Kinerja Sasaran Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Udara sesuai standar. Pencapaian Kinerja sasaran “Prosentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana SAR Udara sesuai Standar”. di tahun 2013 adalah. 100 %. Pada tahun 2013 telah terlaksana pengadaan Helikopter Medium sebanyak 2 (dua) unit secara multiyears.. Gambar 3.6. Helikopter SAR Tipe Medium. 4. Indikator Kinerja Sasaran Prosentase pemenuhan kebutuhan Peralatan SAR sesuai standar. Pencapaian Kinerja sasaran “Prosentase Pemenuhan Peralatan SAR sesuai Standar” di tahun 2013 adalah 100%. Pemenuhan ini dicapai dari peningkatan jumlah peralatan urban SAR yang meliputi Tactical Ascender, Ascender Launcher, Tenda Posko Lapangan, Perlengkapan Standar Rescue, Emergency Lighting,. dan Pisau. Standar Rescue. Berikut adalah grafik perbandingan jumlah Sarana dan Peralatan SAR Badan SAR Nasional tahun 2012-2013 :. 15.

(23) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. GRAFIK PERBANDINGAN JUMLAH SARANA & PALSAR BASARNAS TAHUN 2012 - 2013 600 500 400. Maritim. 300. Darat Udara. 200. Palsar. 100 2012. 2013. Gambar 3.7. Grafik Perbandingan Jumlah Sarana Basarnas. 2.. Indikator Kinerja Utama Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. Capaian kinerja ini berasal dari sasaran strategis sebagai berikut : a. Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR; Indikator kinerja terhadap pencapaian sasaran dan prosentase pencapaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.5.. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR. NO. INDIKATOR KINERJA. TARGET. REALISASI. KINERJA. 1.. Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR. 45%. 45 %. 100%. 16.

(24) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. 2.. Prosentase SDM BASARNAS yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya.. 85 %. 85 %. 100 %. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rata – rata capaian indikator kinerja untuk mencapai sasaran terwujudnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR sebesar 100 % dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Indikator kinerja Sasaran Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR, dilakukan dengan melaksanakan kerjasama dengan TNI/POLRI, Instansi Pemerintah, Organisasi hobi dan kemasyarakatan lainnya melalui Pelatihan teknis SAR setelah itu setiap peserta yang lulus diberikan tanda kelulusan sesuai dengan jenis pelatihan yang telah diikuti. 2. Indikator Kinerja Sasaran Prosentase SDM Basarnas yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya, Peserta yang mengikuti Diklat telah sesuai dengan kuota yang diberikan kepada masing-masing Kantor SAR dan Pos SAR. Jenis diklat SAR yang diikuti meliputi Diklat SAR BSG, Diklat SAR Tingkat Lanjutan dan Spesialis.. Gambar 3.7. Diklat SAR Dasar Pembentukan BSG II Tahun 2013. 17.

(25) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Gambar 3.9. Diklat SAR Tingkat Lanjutan Jungle Rescue dan Diklat Para Dasar BSG Tahun 2013. Berikut adalah grafik perbandingan organisasi potensi SAR yang bersertifikasi SAR dan SDM Basarnas yang telah mengikuti Diklat teknis SAR sesuai klasifikasinya untuk meningkatkan Profesionalisme SDM SAR tahun 2012-2013 : GRAFIK PERBANDINGAN PENYELENGGARAAN DIKLAT DAN SERTIFIKASI POTENSI TAHUN 2012-2013 (Dalam prosentase) 120 100 80. Diklat SAR Basarnas. 60. Sertifikasi Keahlian Potensi SAR. 40 20 2012. 2013. Gambar 3.10 Grafik Perbandingan penyelenggaraan Diklat dan Sertifikasi potensi. 18.

(26) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. b. Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR. Indikator kinerja terhadap pencapaian sasaran dan prosentase pencapaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.6.. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR. NO. INDIKATOR KINERJA. TARGET. REALISASI. 1.. Jumlah kegiatan pembinaan potensi SAR daerah (termasuk Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD). 10 kegiatan. 4 kegiatan. 2.. 3.. Jumlah pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR. 10. 4. kegiatan. kegiatan. Jumlah Instansi dan organisasi berpotensi SAR yang dibina pertahun. 22 inst/org anisasi. 51 inst/organi sasi. KINERJA. 40 %. 40 %. 232 %. Dari tabel diatas, rata-rata capaian indikator kinerja output untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan keterampilan SAR sebesar 104 %. Dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Indikator Kinerja Sasaran Jumlah kegiatan pembinaan potensi SAR daerah (termasuk FKSD), Pelaksanaan Pembinaan Potensi baik melalui penyuluhan termasuk Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) telah berhasil dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kegiatan yaitu di Provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Bali dengan. menghasilkan. kesepakatan. berupa. Draf. Peraturan. Gubernur yang menjadi aspek hukum dalam pelaksanaan koordinasi dan pembinaan potensi di daerah. Alokasi anggaran yang. diberikan. kepada. Deputi. Bidang. Potensi. untuk. 19.

(27) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. menyelenggarakan FKSD sangat minim dan hanya mampu melaksanakan sebanyak 4 (empat) kegiatan. 2. Indikator Kinerja Sasaran Jumlah pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR, pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR sudah dapat dilaksanakan dan sesuai dengan kecukupan pelaksanaan pameran di daerah maupun di pusat akan tetapi kegiatan tersebut masih memerlukan dukungan anggaran yang cukup agar dapat terlaksana terutama di daerah yang tingkat kerawanan musibahnya tinggi. 3. Indikator Kinerja Sasaran Jumlah Instansi dan organisasi berpotensi SAR yang dibina pertahun, Pelaksanaan pembinaan terhadap organisasi berpotensi SAR dilaksanakan secara terus menerus selama tahun 2013 sehingga dapat mencapai total melebihi target yang ditetapkan, ini adalah upaya Badan SAR Nasional dalam mensosialisasikan SAR dan juga memberikan pengetahuan dan keterampilan SAR kepada instansi tersebut untuk dapat diberdayakan pada saat operasi SAR. Berikut adalah grafik perbandingan capaian kinerja Kegiatan FKSD, Pameran SAR dan jumlah instansi berpotensi SAR yang dibina pada tahun 2012 dan tahun 2013: GRAFIK PERBANDINGAN KOORDINASI SAR DAERAH, PAMERAN, DAN PEMBINAAN POTENSI SAR TAHUN 2012-2013 300 250 200. 2012. 150. 2013. 100 50 0 FKSD. Pameran Pembinaan Potensi. Gambar 3.11 Grafik Perbandingan koordinasi SAR Daerah, pameran dan pembinaan potensi SAR. 20.

(28) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Gambar 3.12. Rapat Forum Koordinasi SAR Daerah di Bengkulu dn Jambi Tahun 2013. Gambar 3.13. Pameran, Penyuluhan dan SAR Goes To School di Bengkulu dan Jambi Tahun 2013. c. Meningkatnya jumlah SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. Indikator kinerja terhadap pencapaian sasaran dan prosentase pencapaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.7.. NO. 1.. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. INDIKATOR KINERJA. Prosentase kecukupan pengawakan sarana utama sesuai jumlah dan kualifikasi. TARGET. REALISASI. KINERJA. 80 %. 62 %. 100 %. 21.

(29) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Pada Tahun 2013 Jumlah Awak Sarana Laut Basarnas sebanyak 530 Orang, sedangkan yang mempunyai sertifikat kompetensi baru sebanyak 230 Orang sehingga baru sekitar 30 % dari Total kebutuhan. Awak. Terealisasinya. Basarnas.. pembinaan. Pada untuk. Tahun. 2013. memenuhi. ini. IKU. standard. kompetensi awak sarana SAR darat, laut dan udara sebesar 62 %, meningkat 17 % dari tahun 2012. Target IKU pada tahun 2013 tercapai dengan Pemenuhan Jumlah awak dengan sertifikasi (BST) sebanyak 60 Orang dan Pendidikan ANT-D-ATT-D sebanyak 47 Orang sehingga total awak dengan sertifikasi menjadi 337 orang, atau 62 % dari total kebutuhan. Dari keempat sasaran strategis tersebut di atas, capaian indikator kinerja output Deputi Bidang Potensi SAR pada tahun 2013 rata–rata sebesar 102,68 %. Secara keseluruhan hal ini mencerminkan keberhasilan pelaksanaan program kerja Deputi bidang Potensi SAR dalam mencapai sasaran kegiatan.. 5.. ASPEK KEUANGAN Anggaran belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan Deputi Bidang Potensi SAR tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 : Tabel 3.8. NO. Realisasi Keuangan/ Anggaran. INDIKATOR KINERJA. PAGU. REALISASI. TK.. 1.. 1 Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Maritim sesuai standar.. 465.634.000.000. 414.923.750.200. 89,10%. 2.. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Darat sesuai standar.. 77.757.000.000. 77.422.295.000. 99,56%. 3.. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR Udara sesuai standar.. 271.325.000.000. 264.789.769.100. 97,59%. 22.

(30) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. NO. INDIKATOR KINERJA. TK.. PAGU. REALISASI. 122.369.300.000. 121.080.261.746. 98,94%. 4.. Prosentase pemenuhan kebutuhan Peralatan SAR SAR sesuai standar.. 5.. Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR. Non Anggaran. Non Anggaran. -. 6.. Prosentase SDM BASARNAS yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya. 8.730.953.600. 8.683.857.400. 98,7%. 7.. Jumlah kegiatan pembinaan potensi SAR daerah (termasuk Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD). 1.250.000.000. 1.242.931.000. 99,4%. Jumlah pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR. 1.750.000.000. 1.743.531.000. 99,6%. Non Anggaran. Non Anggaran. -. 1.825.000.000. 1.777.753.855. 97,41%. 8.. 9.. 10.. Jumlah Instansi dan organisasi berpotensi SAR yang dibina pertahun. Prosentase kecukupan pengawakan sarana utama sesuai jumlah dan kualifikasi. TOTAL PAGU ANGGARAN Rp. 950.641.253.600,-. REALISASI. TINGKAT PENCAPAIAN. Rp. 891.664.149.301,-. 93,8%. Dalam Tahun Anggaran 2013, Direktorat Sarana dan Prasarana SAR telah mendapat alokasi dana anggaran sebesar Rp. 935,438,453,000, . Sedangkan Realisasi anggaran sampai dengan posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp. 873,699,298,101,-. Sehingga prosentase realisasi anggaran yang dicapai pada tahun 2013 adalah sebesar 93,39 %.. 23.

(31) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Tidak tercapainya penyerapan anggaran sebesar 6,61 % disebabkan karena tidak terserapnya pengadaan Amphibious Boat dengan anggaran dua puluh milyar dan adanya selisih antara DIPA Anggaran dengan Kontrak. Selain itu Direktorat Sarana dan Prasarana mendapatkan program efisiensi yang meliputi kegiatan sebagai berikut : Tabel 3.9.. Kegiatan yang mengalami efisiensi. KEGIATAN. TARGET. DIPA ANGGARAN (Rp). 1. Jumlah Intermediate Gear Box dan 1 (satu) Assy Tail Gear Box Assy Pesawat BO-105. 1 Paket. 2. Penyusunan Standard Dokumen Pengadaan. 1 Dokumen. 300.000.000. 3. Kajian dan Penyusunan Standar Operating Procedure Pengawakan SAR. 1 Dokumen. 300.000.000. 4. Jumlah Amphibious Vehicle yang siap dioperasikan. 2 Unit. Selain. itu,. Anggaran. untuk. Direktorat. 2.000.000.000. 20.000.000.000. Bina. Ketenagaan. dan. Pemasyarakatan SAR yaitu pagu sebesar Rp. 4.925.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 4.595.704.400 sehingga prosentase pencapaian daya serap sebesar 93,3 % daya serap tersebut menggambarkan adanya kewajaran dalam penggunaan anggaran karena dengan terselesaikannya semua program kerja Direktorat Bina Ketenagaan dan pemasyarakatan SAR maka terjadi penghematan anggaran sebesar Rp. 329.295.600,-.. 24.

(32) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. Berikut adalah grafik perbandingan pagu anggaran dan realisasi tahun 2012-2013. 1000000. GRAFIK PERBANDINGAN PAGU ANGGARAN DAN REALISASI TAHUN 2012-2013 (dalam Jutaan). 900000 800000 700000 600000. 2012. 500000. 2013. 400000 300000 200000 100000 0 Pagu. Realisasi. : Gambar 3.12.. Grafik Perbandingan Total Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran tahun 2013. 25.

(33) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. BAB IV PENUTUP. Secara garis besar tingkat capaian kinerja Deputi Bidang Potensi SAR Tahun 2013 telah memenuhi target sebesar 102,68%. Adapun beberapa indikator kinerja yang belum tercapai sesuai yang diharapkan dikarenakan kebijakan nasional yang berpengaruh terhadap program kerja dalam masalah pendanaan seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan analisis capaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Potensi SAR. tahun 2013 ini. diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, laporan ini merupakan wujud transparasi dan akuntabilitas Deputi Bidang Potensi SAR. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya bagi pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang kinerja yang telah dilakukan oleh Deputi Bidang Potensi SAR. Dimasa yang akan datang. Deputi Bidang Potensi SAR akan melakukan. berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan ini agar terwujud transparansi dan akuntabilitas yang kita ingin wujudkan bersama.. 26.

(34) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Pengukuran Kinerja PENGUKURAN KINERJA UNIT ORGANISASI ESELON I TAHUN ANGGARAN NO. : DEPUTI BIDANG POTENSI SAR : 2013 INDIKATOR KINERJA UTAMA. TARGET. 1. Prosentase Pemenuhan sarana dan prasarana SAR dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. REALISASI KINERJA. 48,75. %. 51. %. 104,62%. 2. Prosentase SDM SAR yang profesional dalam menunjang pelaksanaan operasi SAR. 64. %. 64. %. 100,00%. No. TARGET. 1. 2. SASARAN STRATEGIS Meningkatnya sarana, prasarana dan peralatan yang memadai dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien.. Meningkatnya penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan profesionalisme. INDIKATOR KINERJA 1. Prosentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR maritim sesuai standar. 57. %. 63. %. 110,53%. 2. Prosentase Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR darat sesuai standar. 68. %. 71. %. 104,41%. 3. Prosentase Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana SAR udara sesuai standar. 25. %. 25. %. 100%. 4. Prosentase Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Urban SAR sesuai standar. 45. %. 45. %. 100%. 1. Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR. 45. %. %. 100%. 85. %. 85. %. 100%. 10. buah. 4. buah. 40%. 2. Jumlah pelaksanaan pameran dalam rangka pemasyarakatan SAR. 10. buah. 4. buah. 40,00%. 3. Jumlah instansi dan organisasi berpotensi SAR yang dibina pertahun. 22. inst/. 51. inst/. 232%. 2. Prosentase SDM Basarnas yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya. 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat tentang pengetahuan dan ketrampilan SAR. REALISASI KINERJA. 1. Jumlah kegiatan pembinaan potensi SAR daerah (termasuk Forum Koordinasi SAR daerah FKSD). 45. ORG. 4. Meningkatnya kebutuhan SDM profesional yang cukup baik jumlah maupun kualifikasinya. DIPA 2013 Realisasi DIPA 2013. 1. Prosentase kecukupan pengawakan sarana utama sesuai jumlah dan kualifikasi. : :. Rp Rp. 62. %. ORG. 62. %. 100%. 950.641.253.600,00 891.664.149.301,00. 27.

(35)

(36) LAKIP DEPUTI BIDANG POTENSI SAR TAHUN 2014. 2. Lampiran 2 : Data Target Pemenuhan Sarana sampai tahun 2013 NO. SARANA SAR. SARANA SAR UDARA 1. ROTARY WING TIPE LIGHT. 2. ROTARY WING TIPE MEDIUM. 3. FIX WING SARANA SAR DARAT. KONDISI SAAT INI PENGADAA SEBELUM TAHUN. 2012. 6. 6. JUMLAH KEBUTUHAN MINIMAL. 2011 TARGET JUMLAH PROSENTASE. 30%. 2012 KINERJA. 17%. 15%. TARGET % target. 2013. REALISASI. 15%. KINERJA TARGET JUMLAH PROSENTASE. 15%. 25%. 12. 6. 50%. 15%. 6. 15%. 6. 15%. 6. 6. 15%. 8. 0. 0%. 0%. 0. 0%. 0. 0%. 2. 2. 10%. 0. 0. 2 174. 349. 93%. 0 55%. 0%. 0%. 56,2%. 51,10%. 0%. 0. 0%. 56,59%. 100,87%. 57,08%. 0. 0%. 480. 69%. 1. RESCUE TRUK. 28. 28. 33. 28. 85%. 21%. 28. 21%. 28. 21%. 0. 28. 21%. 2. RESCUE CAR. 7. 25. 90. 25. 28%. 7%. 43. 12%. 43. 12%. 30. 73. 20%. 3. TRUK ANGKUT PERSONIL. 26. 51. 122. 51. 42%. 5%. 56. 6%. 61. 6%. 18. 74. 7%. 4. MOTOR TRAIL. 0. 80. 213. 80. 38%. 3%. 80. 3%. 80. 3%. 60. 140. 5%. 5. ALL TRAIN VEHICLE. 0. 24. 30. 24. 80%. 9%. 24. 9%. 24. 9%. 0. 24. 9%. 6. RAPID DEPLOYMENT VEHICLE. 113. 141. 217. 141. 65%. 6%. 141. 6%. 141. 6%. 0. 141. 6%. 0. 0. 129. 211. 266. 107,3%. 7. RESCUE CARRIER VEHICLE SARANA SAR LAUT. 0% 45%. 48,294%. 51%. 97%. 49%. 418. 63%. 1. RESCUE BOAT. 31. 39. 80. 38. 47,5%. 33%. 39. 34%. 39. 34%. 4. 43. 38%. 2. RIGID INFLATABLE BOAT. 34. 56. 100. 49. 49,0%. 12%. 56. 14%. 49. 12%. 25. 81. 20%. 3. RUBBER BOAT. 146. 171. 306. 171. 55,9%. 3%. 171. 3%. 171. 3%. 123. 294. 5%. 266. 486. Total. 29.

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi yang meliputi paramater kinetika dan termodinamika dibahas secara rinci dan dibandingkan dengan adsorben kitin maupun selulosa

Menurut Masyuri dan Zainudin (2009), kerjasama merupakan kepedulian satu orang atau satu pihak dengan orang atau pihak lain yang tercermin dalam suatu kegiatan yang menguntungkan

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan inventarisasi keanekaragaman spesies Pteridophyta pada ketinggian yang berbeda di kawasan air terjun Girimanik yang

Secara umum, penafsiran gramatikal adalah menafsirkan kata-kata atau istilah dalam peraturan perundang-undangan sesuai kaidah bahasa (hukum tata bahasa) yang

Satuan Jumlah 1 2 Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan 1 Cakupan penerbitan akta kelahiran Persen 40 2 Cakupan penerbitan akta kematian Persen 65 1 Koordinasi

Hal tersebut terjadi karena jika pada paduan aluminium cair terdapat titanium dengan kadar lebih besar dari 0,15 %, maka pada saat pembekuan, pembentukan inti TiAl3 akan

Capaian Indikator Kinerja Utama Prosentase Sumber Daya Manusia yang profesional di bidang komunikasi SAR adalah 104%, capaian ini berasal dari sasaran

Metode Geographically Weighted Regression (GWR) merupakan model regresi yang dikembangkan untuk memodelkan data dengan variabel dependen yang bersifat kontinu dan