• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

N/A
N/A
Info

Unduh

Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas"

Copied!
9
2
0
Menampilkan lebih banyak ( Halaman)

Teks penuh

(1)

56 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto dkk (2007: 3) menyatakan penelitian tindakan kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action Research merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi.

Peneliti memilih jenis penelitian ini berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru kelas. Siswa kelas V mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas mengarang, dan hasil karya mereka masih belum memuaskan. Penelitian yang dilakuakan adalah penelitian tindakan keas kolaboratif, yaitu guru bekerja sama dengan orang lain, orang lain ini bertindak sebagai peneliti sekaligus pengamat (Wahid Murni dan Nur Ali 2008: 15). Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas, kolaborasi yang dimaksud adalah kolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan teknik evaluasi.

B. Setting Penelitian

Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah kelas V SD N 3 Bondolharjo. Lokasinya terletak di tepi jalan utama desa jalur

(2)

Petuguran-57

Tanjungtirta. Sekolah ini merupakan sekolah satu atap dengan TK Bondolhajo.

Lingkungan fisik sekolah baik, dilihat dari segi kebersihan sekolah ini tergolong cukup, sarana sekolah cukup, sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang kepala sekolah. Sekolah ini memiliki halaman yang cukup luas, cukup untuk digunakan sebagai tempat upacara bendera dan tempat bermain bagi anak-anak.Penelitian akan dilaksanakan pada akhir Mei sampai awal bulan Juni 2011.

Karakter siswa yang berjumlah 16 siswa adalah masih takut menuangkan ide dan gagasan mereka, kurang termotivasi dan kurang aktif selama proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran menulis, ditemukan beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan baik, hanya 5 dari 16 siswa atau 31,25% siswa yang memiliki nilai lebih dari 65.

Guru merasa kurang puas dengan hasil yang telah dicapai oleh siswa selama ini. Secara umum diharapkan agar siswa dapat menulis karangan dengan baik dan benar.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD 3 N Bondolharjo yang berjumlah 13 siswa, yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki.

(3)

58

Objek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan media gambar berseri.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan model spiral Kemmis & Taggart (Arikunto, 2006: 93) seperti yang tampak pada gambar berikut ini.

Gambar. 1. Model Kemmis & McTaggart

Penelitian ini dilaksanakan dala bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi.

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dimulai dari penemuan masalah kemudian merancang tindakan yang akan dilakukan. Secara lebih rinci langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Dengan melihat kondisi siswa pada waktu observasi, peneliti menentukan masalah penelitian dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Keterangan : Siklus I

1. Perencanaan (plan)

2. Tindakan dan observasi (act and observe) 3. Refleksi (reflect)

Siklus II

4. Perencanaan ulang (revised plan)

5. Tindakan dan observasi II (act and observe) 6. Refleksi II (reflect)

(4)

59

Masalah yang dipilih adalah meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V. Tindakan yang dilakukan adalah menggunakan media gambar berseri pada pembelajaran menulis katangan nararasi siswa kelas V SD N Bondolharjo.

b. Peneliti menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Penelitian dilaksanakan pada hari senin, selasa, dan kamis sesusai jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD N Bondolharjo.

c. Peneliti menyiapkan isntrumen penelitian, mulai dar Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP), media gambar berseri, lembar observasi, alat dokumentasi, dan lembar penlian karangan narasi.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Namun, dalam pelaksanaan nanti bisa jadi tidak sepenuhnya terlaksana sesuai denganperencanaan. Jadi, tindakan bersifat dinamis dan fleksibel dengan segala perubahan yang mungkin terjadi di dalam kelas.

Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi terhadap proses tindakan yang sedang dilakasanakan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang dilaksanakan berorientasi ke masa yang akan datang dan memberikan dasar bagi kegiatan refleksi yang lebih kritis.

3. Refleksi

Refleksi bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan siklus

(5)

60

berikutnya. Pada tahap ini, peneliti memperhatikan kendala-kendala yang terjadi di dalam kelas serta saran-saran atau masukan dari guru kelas dan pengamat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi, dokumentasi dan penilaian karangan.

1. Tes

Tes menulis bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa menulis karangan. Arikunto (2007: 129) menyatakan bahwa tes adalah cara yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, salah satunya adalah tes tertulis. Tes tertulis menjadi tolak ukur keberhasilan tindakan yang dilakukan peneliti.

2. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan cara peneliti mengamati setiap kegiatan yang berlangsung dan mencatat dalam lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat pelaksanaan tindakan. 3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto-foto siswa saat kegiatan tindakan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes menulis karangan narasi siswa. Soal tes digunakan untuk mengukur

(6)

61

keterampilan menulis karangan narasi. Instrumen ini dipilih karena penelitian ini berfokus pada hasil setelah pelaksanaan tindakan, yaitu peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar berseri.

Amran Halim (Burhan Nurgiyantoro, 2001: 306) mengungkapkan unsur-unsur yang dinilai dalam menulis karangan adalah content (isi gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan pola kalimat), style (gaya: pilihan struktur kosakata), dan mechanics (ejaan). Aspek-aspek penilaian dalam menulis karangan oleh Ahmad Rofi’udin dan Darmiyati Zuhdi (1998/1999: 273) adaah sebagai berikut.

Tabel 2: Kisi-kisi Penilaian Karangan Narasi

No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal

1 Isi gagasan yang dikemukakan 30

2 Organisasi Isi 25

3 Struktur tatabahasa 20

4 Gaya: pilihan struktur dan diksi 15

5 Ejaan dan tanda baca 10

Jumlah 100

Tabel 3. Kriteria Penilian Karangan Narasi

Angka Keterangan

86-100 Sangat baik

70-85 Cukup Baik

55-69 Sedang

(7)

62

Berdasarkan aspek penilaian pada tabel 2 tersebut di atas, maka rubrik penilaian karangan deskripsi pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4: Rubrik Penilaian Karangan Narasi

Aspek Kriteria Rentang Skor

Isi gagasan

Sangat baik: pada informasi, substansif, pengembangan tesis tuntas, relevan dengan permaalahan tuntas

27-30

Cukup baik: informasi cukup, substansi cukup, pengembangan tesis terbatas, relevan dengan masalah tapi tidak lengkap

22-26

Sedang: informasi terbatas, substansi kurang,

pengembangan tesis tidak

cukup,permasalahan tidak cukup

17-21

Kurang: tidak berisi, tidak ada substansi, tidak ada pengembangan tesis, tdak ada permasalahan

13-16

Organisasi Isi

Sangat baik: ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis, kohesif

18-20

Cukup baik: kurang lancar, kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat, bean pendukung terbatas,urutan logis tetapi tidak lengkap

14-17

Sedang: tidak lancar, gagasan kacau, terpotong-potong,urutan dan pengembangan tidak logis

10-13

Sangat kurang, tidak komunikatif, tidak terorganisir, tidak layak nilai

7-9

Struktur tatabahasa

Sangat Baik: pemanfaatan potensi kata baik, pilihan kata dan ungkapan tepat, mengeuasai pembentukan kata.

18-20

Cukup Baik: pemanfaatan potensi kata cukup, pilihan kata dan ungkapan kata kadan kurang tepat tapi tidak terlalu menganggu.

14-17

Sedang: pemanfaatan potensi kata terbatas, serung terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna.

10-13

Sangat kurang: pemanfaatan potensi kata asal-asalan, pengetahuan tentang kosakata rendah, dan tidak layak nilai.

7-9

Sangat baik: konstruksi kompleks dan efektif, hanya sedikit terjadi kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.

(8)

63 Gaya:

pilihan struktur dan diksi

Cukup baik: kontruksi sederhana tetapi masih efektif, kesalahan kecil pada konstruki kompleks, terjadi sejumlah kesalahan kebahasaan tetapi makna tidak kabur.

18-21

Sedang: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, makan membingungkan atau kabur.

11-17

Kurang: tidak menetahui aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan bahasa, tidak komunikatif dan tidak layak nilai.

5-10

Ejaan dan tanda baca

Sangat baik: menguasai aturan penulisan, hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan.

5 Cukup: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna.

4 Sedang: sering terjadi kesalahan ejaan, dan makna membingungkan atau kabur.

3 Kurang: tidak mengetahui aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, dan tidak layak nilai.

2

Jumlah total 35-100

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dari hasil penilaian tes menulis karangan narasi pada siklus I dan II menggunakan teknik analisis statistik deskriptif yaitu dengan mencari rerata. Surtrisno Hadi (2000: 37) menyatakan bahwa untuk mencari rerata dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

𝑀 =Σ𝑋 𝑁 Keterangan: M = nilai rata-rata ∑x = jumlah nilai siswa N = jumlah siswa

(9)

64 H. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah dengan meningkatnya kualitas proses pembelajaran menulis karangan narasi, dan meningkatnya keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD N 3 Bondolharo, Banjarnegara dengan nilai rata-rata kelas mencapai 70, sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) Bahasa Indonesia.

Gambar

Tabel 2: Kisi-kisi Penilaian Karangan Narasi
Tabel 4: Rubrik Penilaian Karangan Narasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan tersebut maka diusulkan sebuah pembangunan aplikasi pengelolaan pendaftaran izin parsial kependudukan kabupaten bandung secara online yang

Melihat dan mempelajari kembali hasil yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi. Ternyata pada siklus ini belum sesuai dengan

1) Aspek barang dan jasa. Kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa dipengaruhi secara signifikan oleh penilaian konsumen terhadap fitur barang dan jasa. Emosi atau

Proses kalibrasi pada DAS Rawatamtu Ketiga metode dapat dikatakan optimal dalam memisahkan aliran dasar (debit terhitung) terhadap aliran total (debit terukur di

Materi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang diadakan di SMA kelas X yaitu, mengenai sub bab protista mirip hewan dengan menggunakan media

1) Tes evaluasi akhir pembelajaran Instrumen ini digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar peserta didik sebagai patokan untuk mengukur keterampilan dan

Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft

KARYA CIPTA UTAMA GUGUR TEKNIS.. P6

Berdasarkan model yang terbentuk diatas dapat menjelaskan bahwa pada saat persentase tingkat partisipasi angkatan kerja kurang dari 62,53068 artinya adalah jika

Sementara itu dari kawasan eropa, setelah bergerak fluktuatif, pasar saham Ero- pa berhasil ditutup menguat diawal pekan seiring kenaikan harga minyak dalam dua hari

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti menggunakan teori semiotika dari John Fiske untuk penelitian ini karena setiap level yang dipaparkan oleh

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardanariswani dkk (2013) tentang Analisis Intensitas Kebisingan Terhadap Perubahan Nilai Ambang dengar Pekerja Sebelum

Hal inilah yang menjadikan ketertarikan untuk meneliti lebih lanjut Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kutoarjo karena dalam hal pembinaan terhadap anak didik peranan

Selain itu strategi yang dinilai cukup menarik adalah dengan memaksimalkan kegitan pemasaran untuk layanan Laparoscopy adapun bentuk kegiatan pemasaran yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan sikap ilmiah dapat dilakukan dengan mengembangkan perangkat kegiatan pemanfaatan kit Optik dalam pembelajaran, meliputi:

Dalam rangka terus meningkatkan Pemahaman Iman kepada Jemaat, maka mulai bulan Agustus 2020, di dalam Ibadah Keluarga Live streaming setiap hari Rabu, akan dilaksanakan

Hasil uji perhitungan jarak dari titik tengah bagian depan sensor kamera ke titik tengah bagian depan buah jeruk lemon pada tanamannya yang diletakkan pada posisi tertentu

Hal tersebut menjadi salah satu aspek mengapa penelitian ini kurang dapat menggambarkan pengaruh konsep diri terhadap perilaku konsumtif pembelian kosmetik pada

Tuhan Yesus menyingkapkan di ri­ Nya dan karyaNya dan para Ra sul menyaksikan karyaNya untuk re­ kon siliasi dengan Tuhan, seperti ter tulis dalam Ibrani 10:19­20, “Jadi,

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangsih pemikiran yang benar bagi pihak manajer unit usaha belecocoa Koperasi Pengusaha Muda

Saya merasa puas dengan pelayanan KB oleh bidan Saya karena bidan memberikan penyuluhan tentang metode kontrasepsi pada awal pemakaian dengan jelas dan sesuai

Bank berasaldaribahasaitalia yaitu banco yaitu bangku.Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para