• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian experiment dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa data yang berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang keaktifan peserta didik dan menggunakan teknik kategoris. Sedangkan data kuantitatif berupa data hasil belajar peserta didik yang dianalisis dengan menggunakan teknik statistika deskriptif, yaitu statistik yang mengambarkan hasil belajar peserta didik yang meliputi nilai tertinggi dan ketuntasan belajar klasikal.

Rancangan penelitian ini menggunakan model One-group pretest-posttest design. Desain pada penelitian One-group pretest-posttest design

(Zainal, 2001:81) Ket:

O1 = Nilai pretest sebelum diterapkan metode Question Student Have

X =

O2 = Nilai postest setelah diterapkan metode Question Student Have

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Galesong Utara yang terdiri dari 10 kelas.

Preetest Treatmen Post tes

O1 X O2

Perlakuan treatment yang diberikan (Independent Variable) yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan metode QSH

(2)

2. Sampel Penelitian

Adapun sampel dari penelitian ini yaitu siswa kelas VIII.G yang berjumlah 23 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling.

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Serta apabila populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Adapun tahap dalam menetukan sampel yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan individu yang ada pada daerah itu secara sampling juga (Sugiyono,2013:124).

C. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini, konsultasi dengan pembimbing, guru, dan kepala sekolah untuk memohon agar peneliti diberi izin untuk melakukan penelitian di sekolah, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB), serta mempersiapkan lembar observasi dan angket respon siswa kemudian divalidasi.

2. Tahap pelaksanaan

Melaksanakan Metode Pembelajaran Question Student Have sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(3)

(RPP), serta melakukan observasi terhadap aktivitas siswa di setiap pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu:

a. Memberikan pretest diawal pembelajaran (pertemuan pertama)

b. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode Question Student Have

c. Mengamati aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

d. Memberikan tes dalam bentuk esay untuk melakukan evaluasi (posttest). 3. Tahap analisi data

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap terakhir ini adalah: a. Mengelola data hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian c. Menyimpulkan hasil penelitian

D. Defenisi Operasional Variabel 1. Efektivitas

Efektvitas merupakan pengukuran keefektifan dengan pencapaian tujuan pembelajaran yang menghasilkan belajar yang bermanfaat ditandai dengan keaktifan peserta didik, kecermatan penguasaan perilaku, kecepatan ujuk kerja dan kualitas akhir.

2. Keaktifan belajar

Keaktifan belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental dimana peserta didik dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin yang mengakibatkan timbulnya kreativitas belajar dan terbentuknya pengetahuan serta

(4)

keterampilan yang akan mengarah pada hasil belajarnya. Adapun indikator belajar peserta didik aktif (Sudjana, 2010: 21) dapat dilihat dari sudut guru yang tampak adanya usaha mendorong partisipasi peserta didik secara aktif, tidak mendominasi kegiatan proses belajar peserta didik, memberi kesempatan untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing peserta didik serta menggunakan berbagai jenis metode mengajar serta metode multimedia.

3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan yang menunjukkan suatu perubahan tingkah laku yang menyatakan kemampuan yang dimiliki peserta didik, seberapa jauh kemampuan berfikir, mengetahui dan mengingat apa yang telah dipelajari yang ditunjukkan melalui prestasi belajarnya.

4. Angket respon

Respon siswa terhadap pembelajaran dengan pemberian angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode Question Student Have

5. Metode Question Student Have

Metode Question Student Have meupakan metode yang dapat digunakan untuk mempelajari tentang keiginan dan harapan peserta didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki dalam bentuk pertanyaan yang dituliskan pada kartu tanya. Metode ini menggunakan sebuah tehnik untuk mendapatkan partsipasi peserta didik dan sangat baik digunakan pada peserta didik yang kurang berani untuk mengungkapkan pertanyaannya dan memberikan kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasikan keterampilannya.

(5)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

1. Instrumen Tes

Dalam penelitian ini, digunakan instrumen tes berbentuk uraian. Tes dilakukan dua kali yaitu pree-test dan post-test. Materi yang dijadikan bahan instrumen adalah materi yang telah dipilih. Butir tes yang digunakan disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan pada kurikulum berbasis kompetensi dan dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Galesong Utara.

2. Instrumen Non Tes

a. Pedoman Observasi Keaktifan Belajar Peserta Didik

Lembar observasi peserta didik digunakan untuk mengetahui tingkat perhatian belajar matematika peserta didik dan menganalisa serta merefleksikan pada setiap pembelajaran untuk memperbaiki pada pembelajaran selanjutnya.

Instrumen yang dibuat mengacu pada langkah-langkah metode pembelajaran yang disesuaikan dengan RPP. Pengamatan dilakukan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang dilakukan dan dibantu oleh seorang guru sebagai observer.

b. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan atau kesan guru dan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran pada dengan menggunakan pedoman wawancara.

(6)

c. Angket respon

Angket respon dirancang untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode Question Student Haveyang digunakan. Aspek respon siswa menyambut pelaksaan pembelajaran, susana kelas, minat mengikuti pembelajaran berikutnya, cara-cara guru mengajar dan saran-saran. Angket respon siswa diberikan ketika proses belajar mengajar selesai.

F. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi belajar matematika, wawancara dan metode tes yang dibuat dalam bentuk tes uraian. Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi (mengamati) adalah menatap kejadian gerak atau proses, metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran berlangsung efektif.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak, karena dalam wawancara tersebut responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.

3. Metode tes

Tes dipakai untuk mengukur kemampuan peserta didik yang mencakup pengetahuan dan ketrampilan sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. Metode ini

(7)

digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam belajar dan pembelajaran matematika, tes dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran.

4. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap proses pembelajaran setelah diterapkannya metode Question Student Have, penulis menggunakan teknik pemberian angket dengan menggunakan skala Gutman.

G. Teknik Analisi Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Deskriptif

a. Analisi Data Observasi Keaktifan Peserta didik

Untuk mencari frekuensi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan metode Question Student Have, ditentukan dengan cara mencari rata-rata frekuensi aktivitas siswa untuk setiap aspek yang dinilai selama empat kali pertemuan, kemudian rata-rata tersebut dibagi dengan banyaknya siswa, kemudian dikali 100%. Aktivitas siswa dikatakan berhasil jika rata-rata presentase frekuensi siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan mencapai 50% untuk beberapa kali pertemuan.

Tabel 3.1

Sistem Penskoran Data Observasi

SKALA PENYEKORAN INDIKATOR

0 1 2 3

Tidak satupun deskriptor tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak

(8)

Dengan lima indikator kemungkinan skor terbesar adalah 15 dan terkecil adalah 0, sehingga interval dengan skor rata-rata 0-15. Peneliti membagi interval ini menjadi 4 selang dengan jarak masing-masing 15/4 = 3,75 rentangnya adalah sebagai berikut;

Tabel 3.2

Kategori Aktivitas Belajar Peserta didik Skor Rata-rata Kategori aktivitas

11,25 – 15 7.5 – 11,25 3,75 – 7,5 0 – 3,75 Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif

(Sudjana, 2005:70)

Untuk menganalisis persentase hasil observasi setiap indikator keaktifan belajar digunakan teknik analisi secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut (Azwar, 2010:109)  100% s f p Keterangan :

p = Presentase keaktifan belajar

f = Frekuensi peserta didik yang melakukan indikator perhatian belajar s = Jumlah keseluruhan peserta didik yang hadir

b. A

nalisis Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dianalisi secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman materi matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran matematika melalui penerapan Metode Question

(9)

Student Have. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori-kategori skor

hasil belajar matematika adalah kategorisasi standar penilaian dan ketuntasan hasil belajar matematika yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Galesong Utara :

Tabel 3.3

Kategori Hasil Belajar Peserta didik Nilai peserta didik Kategori Penilaian

80 – 100 66 – 79 60 – 65 31 – 59 0 – 30 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang (Modifikasi Arikunto, 2010:245) Tabel 3.4

Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar

Nilai Kategori

0 ≤ x ≤ 73 Tidak tuntas

73 ˂ x ≤ 100 Tuntas

Sumber : SMP Negeri 2 galesong Utara

Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seseorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 73 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 70% siswa dikelas tersebut telah mencapai nilai KKM.

% 100 n keseluruha secara didik Peserta Jumlah 73 tuntas yang didik Peserta Jumlah Klasikal Ketuntasan   

(10)

Untuk mengetahui nilai rata-rata tiap peseta didik bisa menggunakan rumus: N x x

(Arikunto, 2001:264) Keterangan : x = Rata-rata Nilai

x = Jumlah Seluruh Nilai Peserta Didik N = Jumlah Peserta Didik

c. Respon Siswa

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data respon siswa adalah menghitung banyak siswa yang memberi respon positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan, menghitung presentase siswa yang memberi respon positif menentukan kategori untuk respon positif siswa dengan mencocokkan hasil presentase dengan kriteria yang ditetapkan. Kriteria keberhasilan respon siswa dalam peneltian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa memberikan respon positif terhadap penerapan metode Qustion Student Have

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data respon siswa adalah sebagai berikut :

1. Menghitung persentase banyak siswa yang memberikan respon positif dengan cara membagi jumlah siswa yang memberikan respon positif dengan jumlah siswa yang memberikan respon kemudian dikalikan 100%.

2. Menghitung persentase banyaknya siswa yang memberikan respon negatif dengan cara membagi jumlah siswa yang memberikan respon negatif dengan jumlah siswa yang memberikan respon kemudian dikalikan 100%.

(11)

Data mengenai respon siswa dianalisis dengan menghitung persentase tiap pilihan respon dengan menggunakan rumus:

𝑃 = 𝑓

𝑁 x 100% Keterangan :

𝑃 = Persentase respon siswa yang menjawab ya dan tidak. 𝑓 = Banyaknya siswa yang menjawab ya dan tidak. N Jumlah siswa secara keseluruhan.

Tabel 3.5

Kategori Respon Peserta Didik

Interval (%) Kategori 95 – 100 Sangat positif 75 – 94 Positif 60 – 74 Cukup positif 55 – 59 Buruk 0 – 54 Sangat buruk

2. Analisia Statistik Inferensial

Sebelum melakukan uji sttistik inferensial yaitu dengan menggunakan statistik uji-t, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis sebagai berikut:

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak (Lestari, 2015:243). Untuk pengujian tersebut digunakan uji Anderson Darly atau Kolmogorow Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05, dengan syarat:

(12)

Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal.

Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

b. Uji Gain Ternormalisasi

Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa, diuji dengan menggunakan rumus Normalized Gain

e maks e post S S S S g Pr Pr    Dengan :

Spost : Rata-rata skor tes akhir

Spre : Rata-rata skor awal

Smaks : Skor maksimum yang mungkin dicapai

Untuk klasifikasi gain ternormalitas terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Gain Ternormalitas Nilai Gain Ternormalitas Kategori

g < 0,30 Rendah

0,30 ≤ g < 0,70 Sedang

g < 0,70 Tinggi

Nabih (manehat, 2014:31)

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

1) Pengujian hipotesis berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji t satu sampel (One Sample t-test).

One Sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu

variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini,

(13)

diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah perbedaan rata-rata dari sampel tersebut. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:

H0 : 𝜇 ≤ 73 melawan H1 : 𝜇 > 73

Keterangan:

𝜇 : parameter skor rata-rata hasil belajar siswa

Kriteria pengambilan keputusan adalah H0 ditolak jika P-value > 𝛼 dan H1

diterima jika P-value ≤ 𝛼,dimana 𝛼 = 5% . jika P-value < 𝛼 berarti hasil belajar

matematika siswa bisa memcapai KKM 73.

2) Rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar dengan menggunakan metode Question Student Have dihitung dengan menggunakan uji-t one sample test yang

dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:

n s x

t 0 (Sugiyono)

Dimana :

x = Nilai rata-rata kelas

0

 = Nilai Ketuntasan Minimal 73 S = Standar deviasi

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujiannya adalah pada derajat kebebasan dk = n - 1 pada taraf nyata kepercayaan α = 5% adalah tolak H0 jika thitung ≥ ttabel dalam hal lain H0

Referensi

Dokumen terkait

Tugas sekretaris dalam mengurus surat masuk adalah memprosesnya sebelum surat-surat tersebut diberikan kepada pimpinan, kemudian menindaklanjuti surat-surat yang

Kelompok Usaha mengakui aset keuangan yang terjadi akibat adanya perjanjian konsesi jasa ketika memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima kas atau aset

Soekarno “jas merah” (Jangan sekali- kali melupakan sejarah). Bangsa Indonesia terbentuk bukannya tiba-tiba, Indonesia terbentuk dengan proses yang panjang, dimana bangsa kita

Absolutitas kedaulatan negara pada tahapan awal mendorong terbentuknya doktrin kedaulatan negara yang meletakkan prinsip bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat

Untuk mengetahui output dari proses perencanaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Achmad Mochtar Kota Bukittinggi yaitu terjaminnya persediaan obat yang memenuhi

Dilatarbelakangi kondisi tersebut, penulis mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh umur , perbedaan jenis kelamin, perbedaan jam

Untuk selanjutnya pimpinan memutuskan bahwa petugas yang berpotensi memiliki Benturan Kepentingan untuk tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait

Pengolahan data untuk penyelidikan geomagnet yaitu dengan melakukan koreksi variasi harian dan koreksi IGRF terhadap data hasil pengamatan intensitas medan magnet di lapangan