• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR REDAKSI. Januari Redaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR REDAKSI. Januari Redaktur"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 telah diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 31 artikel di bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

Januari 2019 Redaktur

(4)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

D A F T A R I S I

PROGRAM PELAYANAN DETEKSI DINI DAN STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS FASE ANAK-ANAK BAGI ORANGTUA DI KOTA DENPASAR

1-5

L.K.P.A. Susilawati, I.M.Rustika, N.K. Ekawati, dan P.N. Widiasavitri TEKNOLOGI BIOFERMENTASI BERBASIS IMO (INDOGENOUS MICROORGANISM) UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK DI UD TIMAN AGUNG KELATING TABANAN

6-10

N.W. Siti,N.M. Witariadi, N.N.Soniari dan N. K. Seminari

APLIKASI TRICHODERMA UNTUK MENCEGAH PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI ORGANIK DI DESA PERING KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR

11-15

B.R.T. Putri, N.L.G. Sumardani, I.D.P. Singarsa dan N.N. Yastini

PENGEMBANGAN bADAN uSAHA MILIK DESA (bumdES) MELALUI PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (vco) DAN TURUNANNYA DI DESA DALANG DAN GADUNG SARI*

16-21

I N. Ardika, N. N. Darmiati, dan I N. Sujana

PENGOLAHAN BERAS MERAH LOKAL PENEBEL (Oryza sativa Var. Barak Cendana) MENJADI PRODUK TEH BERAS MERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BABAHAN

22-27

N.N. Darmiati, N.M.S. Sukmawati dan N.W. Siti

PENGEMBANGAN DESA BUAHAN SEBAGAI SENTRA AGROWISATA ORGANIC FARMING DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

28-32

N.L. Kartini, dan N.G.K. Roni

PENGEMBANGAN DESA WISATA PINGE KECAMATAN MARGA KABUPATEN

TABANAN BALI 33-37

I.M. Mega, N.W. Suartini, N.L.R. Purnawan, N.N. Candraasih K

SIKAP MOTIVASI DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS

PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 38-42

(5)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

PEMBIBITAN DURIAN KUNYIT SEBAGAI USAHA

PRODUKINTELEKTUAL KAMPUS 43-47

I.A.L. Dewi, N.M. Pradnyawathi, I.K. Sardiana dan N.N. Darmiati PENGOLAHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN PELESTARIAN DANAU BATUR DI DESA BUAHAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROPINSI BALI

48-52

N.L.M. Pradnyawathi dan N.L. Kartini

PELATIHAN BASIC GUIDING BAGI PEMANDU WISATA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA AIR TERJUN GEROJOG SAMBEH TIBU NAGA DI DESA MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM

53-57

N.L.R. Purnawan, I D.P. Singarsa, I K. Sardiana

PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DI DESA

TANGGUNTITI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN

58-62

I.G.P. Ratna Adi, N.W. Siti, N.K. Kariyati

REVITALISASI SEKAA MANYI (KELOMPOK PEMANEN PADI) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN WANITA TANI DI DESA REJASA KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

63-66

N.N. Sonoari, N.W.Siti, N.K. Seminari dan N.M. Wiariadi APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN

67-70

N.M. S. Sukmawati, N. W. Suniti dan I N. Sujana

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PATUNG PADAS DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL SISA-SISA PEMBUATAN PATUNG PADAS MELALUI COR

KOMPOSIT

71-75

N.W. Suniti, W.P. Windia, I.M. Radiawan dan N.L.R. Purnawan VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK

76-81

I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI BALI MELALUI PELAYANAN

KESEHATAN DI DESA BELOK/ SIDAN KABUPATEN BADUNG 82-88 N.L.E. Setiasih, I.K. Suatha, P. Suastika, D.N.D.I. Laksmi

(6)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

PENGEMBANGAN AGROWISATA SUBAK GULINGAN DI KECAMATAN

MENGWI KABUPATEN BADUNG 89-94

I.A.L. Dewi, I D.A.S. Yudhari, dan I M. Mega

PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TERNAK SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DI DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR

95-98

A.A. G. O. Dharmayudha, Made Suma Anthara, I M. Sukada, dan I B. Komang Ardana

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK DI DUSUN

PAUSAN DESA BUAHAN KAJA KECAMATAN PAYANGAN 99-104 I N. Puja, I G.P. Ratna Adi dan I D. P. Singarsa

PENGEMBANGAN LEBAH TRIGONA DI DESA SANDA PUPUAN TABANAN 105-108

N. N. C. Kusumawati, I. W. Diara, dan N. N. Yastini

USAHA PUPUK ORGANOPLUS PADA PROGRAM KEGIATAN IPTEKS BAGI

KREATIVITAS KAMPUS 109-113

N.M. Witariadi dan I.K Sardiana

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SPP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI

KABUPATEN TABANAN

114-119

M. Dewantari dan I.G. Suranjaya

KERAJINAN KAIN ETNIK PEGRINGSINGAN DI DESA TENGANAN

KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM BALI 120-123 N.K. Seminari I.N. Puja, A.A. R. Remawa, dan N.M.I. Muliyati

IMPLEMENTASI E-CERDAS CERMAT PADA LOMBA ASAH

TERAMPIL GAPOKTAN BUDHI LUHUR 124-128

K.O. Saputra, G. Sukadarmika, M. A. Suyadnya, and N. P. Sastra PENGANEKARAGAMAN PRODUK OLAHAN DAGING BABI UNTUK

MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SEMAON KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR

129-132

Sumardani, N. L. G., T. I. Putri, K. Budaarsa, dan A. W. Puger

PENGEMBANGAN UNIT USAHA IbKIK-INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI

JASA PELATIHAN DAN PEKERJAAN INFORMASI GEOSPASIAL 133-137 T.B. Kusmiyarti, R. Suyarto, I K. Sardiana, dan P. P. K. Wiguna

(7)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER

BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN 138-142 N.M. S. Sukmawati, N. W. Sunitidan I N. Sujana

PELATIHAN PENGGUNAAN FISHFINDER BAGI NELAYAN

KEDONGANAN GUNA MENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN 143-148 Y. Suteja, I.G.N.P. Dirgayusa, Widiastuti, I.D.N.N. Putra

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA PAKET B DAN C DI PKBM MENTARI FAJAR MELALUI PELATIHAN SAINS DASAR

149-154

(8)
(9)
(10)

149

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA

PAKET B DAN C DI PKBM MENTARI FAJAR

MELALUI PELATIHAN SAINS DASAR

I.W. Sumarjaya1, M. Joni2, N. N. Rupiasih3, dan J. Sibarani4

ABSTRAK

Pendidikan Kesetaraan Belajar Masyarakat atau PKBM merupakan komunitas belajar masyarakat yang melaksanakan pendidikan nonformal untuk siswa yang putus sekolah. Komunitas belajar masyarakat ini dilaksanakan dan dibiayai secara pribadi oleh masyarakat atau yayasan. PKBM Mentari Fajar berlokasi di Kecamatan Kuta Selatan dan saat ini memiliki seratus satu siswa Paket B dan C. Wawancara yang dilakukan terhadap pihak PKBM dan dua puluh siswa Paket B dan C pada akhir bulan Januari 2018 diperoleh kesimpulan perlunya pemahaman cara berpikir ilmiah baik di sekolah maupun di tempat kerja. Kegiatan yang sesuai dengan umpan balik tersebut adalah pelatihan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan cara berpikir ilmiah siswa paket B dan C melalui pelatihan cara menerapkan sains dasar dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum pelatihan dilaksanakan, kuesioner disebarkan kepada dua puluh siswa dan umpan balik diterima. Pelatihan yang dilaksanakan memperlihatkan antusias siswa dalam memahami dan menerapkan sains dasar dalam kehidupan sehari-hari. Setelah pelatihan dilaksanakan, kuesioner disebarkan untuk memantau dan mendapatkan umpan-balik siswa terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Umpan balik tersebut menyimpulkan bahwa siswa senang dengan pelatihan dan merasa bahwa kemampuan untuk berpikir ilmiah meningkat secara signifikan.

Kata kunci : pendidikan kesetaraan belajar masyarakat, keahlian berpikir ilmiah, pelatihan sains dasar

ABSTRACT

Pendidikan Kesetaraan Belajar Masyarakat or PKBM is a community learning centre that runs non-formal education for students that dropped out of school. This community learning centre is run and privately funded by a community or a foundation. PKBM Mentari Fajar is located in the Southern Kuta district and currently has one hundred and one students. Interview with PKBM and twenty students conducted in late January 2018 suggest the need of understanding scientific thinking both in school and at work. The aim of this community service is to improve scientific thinking skills to students of Paket B and C by delivering workshop on applying basic science in daily life. Prior to the workshop questionnaires were distributed and feedback were received. The workshop clearly suggests students’ enthusiasm in understanding and applying basic science in daily life. After the workshop questionnaires were also distributed to monitor and to obtain students’ feedback. Feeback suggest that students’ enjoy the workshop and students feel that the ability to think scientifically has improved

1 Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, [email protected] 2 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, [email protected] 3 Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, [email protected] 4 Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Uniiversitas Udayana, [email protected]

(11)

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah Siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar Melalui Pelatihan Sains Dasar

150 | BULETIN UDAYANA MENGABDI significantly.

Keywords: community learning centre, scientific thinking skill, basic science workshop.

1. PENDAHULUAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 mengatur secara khusus pendidikan nonformal. Salah satu bentuk pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). PKBM menyelenggarakan pendidikan kesetaraan yang mencakup Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C. Standar pengelola PKBM diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C.

Keberadaan PKBM telah membantu siswa yang putus sekolah atau belum sempat menyelesaikan pendidikan formal. Terdapat lima faktor yang menyebabkan seseorang terhambat dalam menyelesaikan pendidikan formal yaitu ekonomi, waktu, geografi, keyakinan dan sosial/hukum (Yuaelawati et al., 2008). Lihat juga factor-faktor lain penyebab putus sekolah ini pada Sumarjaya dkk. (2016) dan Sumarjaya dkk. (2017).

PKBM Mentari Fajar merupakan salah satu PKBM yang beralamat di Jalan Goa Gong, Gang Mentari, Banjar Angga Swara, Lingkungan Batu Ngongkong, Desa Jimbaran. PKBM ini didirikan pada tahun 2010 dengan izin operasional nomor 1151 tahun 2010 dan menyelenggarakan pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C. Khusus untuk program Paket C, PKBM ini memiliki program kesetaraan untuk ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Studi awal berupa wawancara dengan pengelola PKBM dan pemberian kuesioner kepada dua puluh siswa Paket B dan C pada akhir Januari tahun 2018 mendapatkan hasil bahwa siswa-siswa tersebut mengalami kesulitan dalam berpikir secara ilmiah yang dapat dilihat dalam penerapan sains dasar dalam pembelajaran. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Reza (2017) mengatakan bahwa seiring dengan kebutuhan sumber daya manusia yang meningkat, pendidikan nonformal seperti kursus dan pelatihan memegang peranan yang sangat penting. Dengan kata lain kemampuan berpikir ilmiah (scientific thinking) memegang peranan penting. Sains dasar yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah biologi, fisika, dan kimia. Selain masalah tersebut di atas, para siswa Paket B dan C juga mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep sains ini dalam sehari-hari.

Permasalahan sulitnya memahami dan menerapkan sains dasar yang didapat oleh para siswa Paket B dan C tersebut dapat disebabkan oleh hal-hal berikut. Pertama, materi yang cukup susah dan padat sehingga memerlukan waktu baik untuk latihan maupun belajar. Selain itu, kurangnya prasarana untuk mempraktikkan sains dasar dalam suatu laboratorium atau bengkel menyebabkan siswa sulit membayangkan bagaimana konsep sains dasar baik dalam pelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Di lain pihak, para siswa tersebut sebagian besar sudah bekerja sehingga kesulitan dalam mengatur waktu untuk belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan di PKBM Mentari Fajar diputuskan bahwa para siswa Paket B dan Paket C memerlukan bagaimana teknik dan strategi dalam mempelajari sains dasar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik selama belajar di PKBM maupun saat bekerja.

Artikel ini disusun sebagai berikut. Bagian pertama membahas latar belakang pentingnya cara berpikir ilmiah bagi siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar dan bentuk kegiatan pengabdian

(12)

I.W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 151 yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan ini. Selanjutnya, bagian kedua membahas metode pelaksanaan kegiatan pengabdian mulai dari perancangan prauji, pelaksanaan pelatihan, dan pascauji. Bagian ketiga memuat hasil dan pembahasan dari pelatihan yang telah dilaksanakan serta umpan balik siswa Paket B dan C. Bagian keempat memuat kesimpulan dan saran untuk kegiatan pengabdian yang telah dilakukan.

2. METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan tujuan, manfaat, dan pemecahan masalah seperti yang diuraikan pada bagian pendahuluan serta melihat khalayak sasaran strategis untuk kegiatan pengabdian ini maka yang cocok untuk kegiatan ini adalah pelatihan (workshop) berupa presentasi, demonstrasi berpikir ilmiah, dan interaksi langsung dengan para siswa paket B dan C dalam mempraktikkan sains sederhana. Materi pelatihan berpikir ilmiah terdiri atas empat bagian penting. Bagian pertama berupa pengenalan cara berpikir ilmiah. Materi pada bagian ini meliputi mengenalkan cara berpikir induksi, deduksi, causal reasoning, formasi konsep, dan uji hipotesis (lihat Dunbar dan Klahr, 2012). Bagian kedua adalah praktik sains sederhana. Materi pada bagian kedua ini meliputi contoh praktis dan praktik sains sederhana seperti pengenalan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi sains merupakan bagian penting ketiga dalam pelatihan ini. Bagian ini meliputi aplikasi cara berpikir ilmiah misalnya bagaimana proses fotosintesis dan peranan tanaman baik dari segi fungsi maupun estetika. Bagian terakhir adalah pengayaan materi. Pengayaan ini meliputi diskusi materi yang sudah diajarkan dan mengaitkannya dengan pembelajaran di kelas dan tempat kerja.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prauji berupa kuesioner yang diberikan kepada dua puluh siswa PKBM yang terdiri dari tujuh siswa Paket B dan tiga belas siswa Paket C. Sebelas orang dari dua puluh siswa tidak melanjutkan pengisian kuesioner karena menjawab “Tidak” pada butir pertama pada kuesioner. Secara garis besar kuesioner dibagi menjadi pertanyaan tertutup (dengan menjawab “Ya” atau “Tidak”) dan pertanyaan terbuka yang mengharuskan siswa memberikan masukan (ditandai tanda*)

Tabel 3.1 Hasil kuesioner prauji.

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak 1. Apakah Anda pernah bertanya tentang fenomena-fenomena yang terjadi di

alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari? 9 11 2. Apakah Anda ingin tahu kenapa fenomena tersebut terjadi? 8 1 3. Berkaitan dengan pertanyaan nomor 2, apakah Anda pernah mencari tahu

informasi tersebut melalui buku, majalah, atau Internet? (misalnya melalui smartphone)

8 1 4. Apakah dalam pekerjaan sehari-hari Anda pernah disuruh melakukan

pekerjaan yang menuntut cara berpikir ilmiah seperti pada pertanyaan 3? 8 1 5. Apakah menurut Anda keahlian berpikir ilmiah seperti pada pertanyaan 4

diperlukan dalam pekerjaan? 8 1 6. Apakah Anda pernah mendengar kata sains? 8

7. Seberapa penting sains menurut Anda dalam kehidupan sehari-hari?* Tujuh orang menjawab penting, satu orang menjawab tidak penting

(13)

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah Siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar Melalui Pelatihan Sains Dasar

152 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

8. Pernahkah Anda melakukan sains sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh membengkokkan air menggunakan sisir atau membuat roket balon misalnya?*

Empat orang menjawab pernah dan empat orang menjawab tidak pernah

9. Apakah Anda pernah disuruh membuat sejenis laporan dalam pekerjaan

yang menuntut keahlian berpikir secara ilmiah dalam pekerjaan? 1 7 10. Menurut Anda apa manfaat yang diperoleh jika kita tahu cara berpikir

ilmiah dalam kehidupan sehari-hari?*

Oleh karena hanya sembilan orang yang mengisi kuesioner secara lengkap, melakukan uji validitas dan reliabilitas tidak bisa dilakukan. Dalam hal ini, analisis hanya dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan Tabel 4 para siswa menganggap cara berpikir ilmiah merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, meskipun secara eksplisit para siswa tersebut belum pernah membuat laporan yang menuntut kemampuan berpikir ilmiah.

Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 3.1 dan koordinasi tim pengabdi dengan pihak PKBM diputuskan bahwa kegiatan sesuai untuk kegiatan Program Udayana Mengabdi ini adalah pelatihan (workshop) sehari. Workshop ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 September 2018 dan diikuti oleh sebelas orang (delapan orang dari sebelas orang berpartisipasi pada pengisian prauji). Materi pelatihan diawali dengan presentasi cara berpikir ilmiah dan penayangan beberapa video tentang contoh-contoh nyata berpikir ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Video aplikasi cara berpikir ilmiah diambil dari YouTube. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi berupa kimia dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.1

Gambar 3.1 Pemberian materi workshop tentang kimia dalam kehidupan sehari-hari

.

Materi ketiga adalah materi tentang peranan tumbuh-tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber oksigen dan sebagai penambah estetika di dalam ruangan.

(14)

I.W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 153 Gambar 3.2 Pemberian materi workshop tentang biologi tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Selama pelatihan berlangsung peserta antusias dalam bertanya mengenai kimia dalam kehidupan sehari-hari dan dampak negatif bahan-bahan kimia obat bagi kesehatan dalam jangka panjang. Selain itu, antusiasme siswa juga terlihat dalam sesi tentang biologi tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya adalah tanaman apa yang bisa digunakan secara praktis baik bagi kesehatan dan dari segi estetika sesuai untuk ditempatkan di dalam rumah.

Seminggu setelah pelatihan, kuesioner pascauji pun diberikan. Kuesioner berisi delapan pertanyaan: tujuh mengonfirmasi pertanyaan dengan menjawab “Ya” dan “Tidak”; satu pertanyaan berupa pertanyaan terbuka yang meminta saran peserta pelatihan. Semua peserta pelatihan berpartisipasi dalam pengisian kuesioner tersebut dan hampir semua menjawab senang mengikuti workshop dan ingin workshop sejenis dilaksanakan lagi, kecuali satu jawaban yang tidak valid.

Tabel 3.2 Hasil kuesioner pascauji

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak 1. Apakah menurut Anda workshop yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu,

22 September 2018 tersebut menarik? 10 1 2. Apakah menurut Anda workshop tersebut membantu Anda dalam

memahami cara berpikir ilmiah? 9 1 3. Apakah Anda mendapatkan informasi atau pengetahuan yang baru setelah

mengikuti workshop? 10

4. Materi pertama dalam workshop adalah pengenalan cara berpikir ilmiah secara konsep melalui penayangan beberapa video. Menurut Anda apakah materi tersebut membantu dalam membuka wawasan dalam berpikir ilmiah?

10

5. Materi kedua dalam workshop adalah pengenalan dan aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Anda apakah materi tersebut membantu membuka wawasan dalam berpikir ilmiah?

10 6. Materi ketiga dalam workshop adalah pengenalan biologi berupa tanaman

dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Anda apakah materi tersebut membantu membuka wawasan dalam berpikir ilmiah?

9 1 7. Apakah workshop yang telah dilakukan dapat meningkatkan cara berpikir

ilmiah Anda? 10

8. Menurut Anda apa bisa dilakukan untuk memperbaiki workshop ini ke depannya?*

(15)

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah Siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar Melalui Pelatihan Sains Dasar

154 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Pada butir pertanyaan kedelapan berupa saran untuk memperbaiki workshop beberapa siswa minta agar pelatihan serupa dilaksanakan lagi dan waktu pelaksanaan diperpanjang. Selain itu saran juga diberikan kepada para narasumber agar narasumber dalam menyajikan materi lebih memperhatikan peserta sehingga materi lebih jelas dan mudah disimak. Umpan balik pascauji ini dapat dilihat dalam Sumarjaya dkk. (2018).

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Pelatihan (workshop) yang sudah dilakukan telah mampu memberikan gambaran tentang cara berpikir ilmiah kepada siswa Paket B dan C. Antusiasme para siswa terlihat mulai dari pemberian prauji, pelatihan, dan pemberian pascauji yang sekaligus juga berperan sebagai alat memantau dan mengevaluasi kegiatan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Rektor Universitas Udayana melalui Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana atas pendanaan kegiatan pengabdian ini yang bersumber dari DIPA PNBP Universitas Udayana Tahun Anggaran 2018 sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Udayana Mengabdi dan Hibah Udayana untuk Masyarakat dana PNBP Nomor: 384-64/UN14.4.A/PM/2018, tanggal 29 Maret 2018. Terima kasih juga disampaikan kepada pihak PKBM Mentari Fajar dan para siswa paket B dan C yang telah berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dunbar, K. N. and Klahr, D. (2012). Scientific Thinking and Reasoning. In: Holyoak, K. J. and Morrison, R. G. (eds.) The Oxford Handbook of Thinking and Reasoning. New York: Oxford University Press. Reza (2017). Mendikbud: Pendidikan Nonformal Punya Peranan Penting [Online]. Available:

http://news.liputan6.com/read/3093586/mendikbud-pendidikan-nonformal-punya-peranan-penting [Diakses tanggal 18 February 2018].

Sumarjaya, I. W., Joni, M., Rupiasih, N. N. and Sibarani, J. (2016). Laporan Akhir Hibah Udayana Mengabdi: Meningkatkan Kompetensi Siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar Melalui Pelatihan Perangkat Lunak Perkantoran. Universitas Udayana.

Sumarjaya, I. W., Joni, M., Rupiasih, N. N. and Sibarani, J. (2017). Laporan Akhir Hibah Udayana Mengabdi: Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar. Universitas Udayana.

Sumarjaya, I. W., Joni, M., Rupiasih, N. N., dan Sibarani, J. (2018). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah Siswa Paket B dan C di PKBM Mentari Fajar Melalui Pelatihan Sains Dasar, Laporan Akhir Hibah Udayana Mengabdi (Tidak diterbitkan), Kampus Bukit Jimbaran, Universitas Udayana.

Yuaelawati, E., Syihab, U., Kamil, M., Priatna, N. and Nugroho, S. P. (2008). Acuan Proses Pelaksanaan dan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C, Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1 Pemberian materi workshop tentang kimia dalam kehidupan sehari-hari .
Tabel 3.2 Hasil kuesioner pascauji

Referensi

Dokumen terkait

Judul Laporan Akhir : Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit Untuk Mencegah Kredit Bermasalah di Produk Kredit Usaha Mikro (KUM) Pada PT Bank Perkreditan Rakyat Sumatera

Diagram Aliran Informasi Usulan Prosedur Penerimaan Barang dari Toko untuk Pekerjaan

Bagaimana hasil dari penerapan authentic material dalam meningkatkan prestasi siswa dalam menulis prosedur teks pada siswa kelas tujuh MTsN Tunggangri.. Hasilnya

Berdasarkan survey awal di lokasi penelitian di SLB Kota Gorontalo pada tanggal 26 maret 2015 terdapat beberapa masalah pada anak tunarungu pertama masuk sekolah

Kesimpulannya dari laporan ini adalah masih terdapat sistem operasi yang lain yang memiliki kemampuan yang setara dengan Windows, bahkan mungkin

Dengan digunakannya berbagai metode dan prosedur pengendalian biaya melalui penyusunan budget (anggaran), biaya standar, budget dan biaya standar tersebut akan

Hukuman-hukuman yang bisa menimpa orang-orang yang berbuat maksiat antara lain: terhalang dari ilmu dan rezeki; merasakan kesepian; kesulitan dan kegelapan; lemah hati dan

Banyak kejadian yang dilaporkan dalam bentuk gambar (misalnya kartun) yang lebih efektif dari pada kalau diterangkan dengan kata-kata, karena kartun mempunyai