• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI. IPA 1 SMA NEGERI 1 BANGKALA BARAT KAB. JENEPONTO PROPOSAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI. IPA 1 SMA NEGERI 1 BANGKALA BARAT KAB. JENEPONTO PROPOSAL"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI. IPA1 SMA NEGERI 1

BANGKALA BARAT KAB. JENEPONTO

PROPOSAL

SKRIPSI

ANDI SRI PUTRI RUSTAM 10539 0536 09

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA MEI 2014

(2)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

SMP YAPIP MAKASSAR SUNGGUMINASA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NOVI SASMITA 10539 0571 09

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA NOVEMBER 2013

(3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama Andi Sri Putri Rustam, NIM. 10539 0536 09 diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar No. 118 Tahun 1433 H / 2011 M, tanggal 27 November 2011, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Sabtu, tanggal 06 Desember 2013.

Makassar, 10 Maret 2012

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd.

(……….)

2. Ketua : Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum.

(……….)

3. Sekretaris : Dr. H. Bahrun Amin, M.Hum.

(……….)

4. Penguji : 1. Drs. Muhammad Arsyad, M. T

(……….)

2. Drs. H. Abd.Samad, M.Si.

(……….)

3. Dra. Hj. Rahmini Hustim, M.Pd.

(……….)

4. Nurlina, S.Si., M.Pd.

(……….)

Disahkan oleh:

Dekan FKIP Unismuh Makassar

Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum. NBM. 858 625

(4)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan,

Dan semua hasrat dan keinginan adalah buta jika tidak disertai pengetahuan, Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti oleh pelajaran, Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai dengan cinta.

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain dan hanya

kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap”

(Q.S Al-amnashasrah: 8)

Aku tidak mengetahui kebenaran yang mutlak, Tetapi aku menyadari kebodohan kuu akan hal itu,

Dan disitulah letak kehormatan dan pahalaku.

“Kupersembahkan karya tulis ini sebagai tanda baktiku untuk

kedua orang tua, Bapak dan Ibu kuu tercinta yang senantiasa

mendo’akanku disetiap hela nafasnya. Serta rela meneteskan

keringatnya dalam mencari segenggam rezeki demi keberhasilanku,

(6)

ABSTRAK

Andi Sri Putri Rustam. 2014. Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat

Kab. Jeneponto. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muh. Tawil dan pembimbing II Hj. Bunga Dara Amin.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan metode pembelajaran Resitasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 sebelum dan setelah diterapkan metode pembelajaran Resitasi dan untuk mendeskripsikan adanya peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto setelah diterapkan metode pembelajaran Resitasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra-Eksperimen dengan menggunakan desain The One Grup Pretest-Posttest Design dengan melibatkan variabel bebas yaitu penerapan metode pembelajaran Resitasi dan variabel terikat yaitu hasil belajar fisika. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto sebanyak 21 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pretest yang tuntas secara individual dari 21 orang peserta didik hanya 3 orang peserta didik atau 14,28% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sangat rendah dan adapun skor rata-rata peserta didik diperoleh sebesar 15,58%. Sedangkan pada Posttest dari 21 orang peserta didik terdapat 15 peserta didik atau 71,42% telah memenuhi KKM atau berada pada kategori sedang dan skor rata-rata peserta didik 21,38%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto melalui penerapan metode pembelajaran Resitasi terdapat peningkatan.

(7)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salam dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah dijalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Skripsi ini berjudul: “Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto” yang diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sejak awal sampai selesainya skripsi ini cukup banyak hambatan, akan tetapi dengan kemauan dan ketekunan penulis serta berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh sang Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, dan bimbingan, sehingga segala hambatan dapat penulis atasi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada mereka yang telah memberikan andilnya sampai skripsi ini dapat diwujudkan.

(8)

ix

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Rustam dan ibunda Andi Hartati yang telah membesarkan serta mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan juga memberikan dorongan moral maupun material serta atas doanya yang tulus tanpa henti disetiap sujudnya. Harapan serta cita-cita luhur keduanya senantiasa memotivasi penulis untuk menuntut ilmu.

Ucapan terima kasih dan penghargaan khusus yang sebesar-besarnya kepada pembimbing I, bapak Dr. Muh. Tawil, M.Si., M.Pd, dan pembimbing II Ibu Dra. Hj. Bunga Dara Amin, M. Ed, yang tulus ikhlas meluangkan waktunya memberikan petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal hingga selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kepada:

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Bapak Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Bapak Dr. Muhammad Tawil, M.S., M.Pd., yang dengan ikhlas menyatakan kesediaannya selaku Validator Instrument.

(9)

x

6. Bapak-Bapak dan Ibu-ibu dosen Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama dibangku kuliah.

7. Ibu Dra. Janawari, M. Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto dan ibu Sohra Moddin S. Pd selaku guru bidang studi Fisika SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto serta peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto, terima kasih atas segala bantuan yang diberikan selama penulis melakukan penelitian.

8. Kepada keluarga besarku yang selalu mendo’akan kesuksesanku dengan tulus ikhlas serta membantuku baik materi maupun moral.

9. Kepada saudara (i) kuu Andi Wardhany Rustam, Andi Muh. Fitrah Rustam dan Andi Fitrah Wangsah Rustam yang selalu mendoakan keberhasilanku. 10. Sahabatku Israyhuni, Rosnia, Uun Ulfa Pratiwi, Sri Kundi, Novi Sasmita, Fri

Damayani, Apriana (Kuttu), Rahmat Hasbi, Muh. Ridwan, TJ (Titink, Dilla, Farida, Idha, Edha) yang telah memberikan semangat serta motivasi dalam susah maupun senang yang senantiasa menemani selama proses penyelesaian skripsi ini.

11. Seluruh teman-temanku yang ada di kelas A 09’ ( Dilcute, Misna, Enhy, Egha, Masyita, Indah, Icha, Arma, Emmy, Izzah, Juju, Nasir, Sabri, Dinal, Amier, Arief, Akhyar, Usman, Ali, Kube, ) tanpa kecuali yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas kekompakannya dan motivasinya

(10)

xi

selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut untuk selamanya.Terkhusus rekan yang telah banyak membantu penulis selama pengurusan sampai pada penyusunan skripsi ini (Israa, Dedhe, Kache, Bhagonk, Uun, Qundhy, Enhy, Nasir, Usman).

Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang teramat dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang memiliki kebenaran mutlak, tak ada kekuatan dan kesempurnaan, semuanya hanya milik Allah SWT. Karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini senantiasa dinantikan dengan penuh keterbukaan. Semoga Allah SWT, membalas kasih sayang, cinta, dan ketulusan yang telah dicurahkan kepada penulis. Amin.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Makassar, Mei 2014

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

SURAT PERJANJIAN... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Metode ………... 7

2. Meode Resitasi ………... 7

3. Tujuan Dan Prinsip Pemberian Tugas ……… 8

4. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Resitasi ………. 11

5. Hasil Belajar ………... 12

B. Kerangka Pikir ………... . 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 16

(12)

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

D. Defenisi Operasional Variabel ... 18

E. Prosedur Penelitian ... 18

F. Instrumen Penelitian ... 22

G. Teknik Pengumpulan Data ... 22

H. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Hasil Penelitian ... 25 B. Pembahasan ... 27 BAB V PENUTUP ... 32 A. Kesimpulan ... 32 B. Saran ... 32 DAFTAR PUSTAKA ... 34 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(13)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintaks metode Resitasi ... 10

3.1 Data Populasi Peserta Didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto Tahun Ajaran 2013/2014 ... 17

3.2 Kategori Tingkat N-Gain ... 24

4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Siswa (Pre-Test)... 25

4.2 Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Siswa (Post-Test)... 26

4.3 Frekuensi dan Persentase Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada Kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat berdasarkan Rentang Gain... 27

(15)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 51

LAMPIRAN A: Perangkat Pembelajaran... 52

LAMPIRAN B: Instrumen Penelitian... 118

LAMPIRAN C : Analisis Validitas dan Reliabilitas... 142

LAMPIRAN D : Data Skor Hasil Belajar Fisika Siswa... 151

LAMPIRAN E : Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa... 153

LAMPIRAN F : Analisis Statistik Inferensial Hasil Belajar Siswa... 158

LAMPIRAN G : Uji Hipotesis dan Uji Gain... 167

LAMPIRAN H : Lembar Observasi, Daftar Nama-nama Kelompok, Dokumentasi, Validasi Tes, dan Daftar Hadir Siswa... 171

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya proses pembelajaran di kelas guru sering menghadapi peserta didik yang kurang mampu memahami konsep materi pelajaran sehingga peserta didik memperoleh hasil belajar yang rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif serta membuat seluruh peserta didik berpartisipasi aktif. Metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Penggunaan metode mengajar yang tepat, merupakan suatu alternatif mengatasi masalah rendahnya daya serap peserta didik terhadap materi pelajaran, guna meningkatkan mutu pengajaran. Penerapan suatu metode pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefesienan dan kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan peserta didik.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah dengan metode resitasi. Metode resitasi merupakan salah satu metode yang diterapkan dalam melibatkan peserta didik secara aktif, guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar.

Metode resitasi juga dapat membantu peserta didik untuk lebih menguasai materi pelajaran, karena hasil belajar peserta didik selalu dipersentasekan didepan kelas, sehingga peserta didik akan lebih memahami materi dan jika terjadi kesalahan peserta didik bisa memperbaikinya jadi

(17)

2

peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Pemberian tugas diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik, sehingga hasil belajar peserta didik dapat pula meningkat.

Penggunaan metode tugas dan resitasi merupakan salah satu upaya untuk menanamkan konsep yang lebih dalam pada suatu materi pelajaran. Pemberian tugas dan resitasi memerlukan perencanaan yang matang dengan memperhatikan maksud dan tujuan, prinsip-prinsip suatu upaya pengefektifan dan pertanggungjawaban dari pelaksanaan tugas. Dengan menggunakan metode tugas dan resitasi diharapkan prestasi belajar peserta didik dalam bidang studi fisika dapat optimal.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 27 Mei 2013 di SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto kebanyakan guru, khususnya guru fisika hanya menyampaikan sejumlah fakta yang harus disetujui oleh peserta didik. Hal ini berdampak pada pola pikir peserta didik bahwa dengan memperoleh semakin banyak fakta maka, mereka akan dapat menguasai materi yang diberikan. Padahal kondisi tersebut justru berdampak terbalik dengan hasil yang mereka peroleh. Sebagai contoh, soal yang mampu mereka selesaikan hanya dalam bentuk soal yang sama dengan yang mereka kerjakan sebelumnya tetapi ketika dihadapkan dengan soal sedikit dimodifikasi kedalam bentuk kontekstual mereka kebingungan mengerjakannya.

Hal tersebut diatas berdampak pula pada hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto yang rendah. Data yang diperoleh dari hasil tes ulangan harian memperlihatkan bahwa skor rata-rata

(18)

3

peserta didik hanya 50 % dari skor ideal 100 %. Sedang kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah tersebut adalah 70 %. Ini berarti kompotensi belajar fisika masih berada dibawah standar KKM yang diharapkan.

Rendahnya hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto tidak terlepas dari kurang terlatihnya peserta didik menghubungkan materi dengan kondisi nyata di masyarakat. Oleh karena itu, dengan melalui metode Resitasi diharapkan peserta didik menjadi lebih berperan aktif dan meninggalkan gaya pasif mereka didalam kelas. Setiap peserta didik akan merasa bahwa belajar fisika itu menyenangkan dan tidak selamanya berputar-putar pada materi yang membosankan. Hal ini akan membantu peserta didik dalam mengubah cara berpikirnya selama ini bahwa fisika tidak hanya sebatas menghafal rumus, tetapi yang lebih penting mengasah daya nalar.

Berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan metode tesebut dari hasil lembar pengamatan/observasi langsung oleh Yusmaridi pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Padang Februari 2012 terhadap sikap peserta didik ketika mengikuti pelajaran, dapat disimpulkan bahwa minat dan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran fisika yang awalnya masih sangat rendah. Rendahnya penguasaan konsep peserta didik terlihat dari hasil presentase yang sering diadakan tiap kali proses belajar mengajar berlangsung, disebabkan oleh kurangnya perhatian, bengong dan mengobrol masih sangat tinggi, lebih dari 50%. Sebaliknya peserta didik yang aktif dan berani

(19)

4

mengungkapkan pendapat masih sangat rendah, kurang dari 30%, setelah diterapkan metode Resitasi terlihat bahwa hasil belajar fisika sesuai yang diharapkan mulai meningkat. Hal ini terlihat dari presentase peserta didik yang dulunya kurang perhatian, bengong dan mengobrol mulai berkurang, hingga kurang dari 20%. Sebaliknya peserta didik yang bersemangat, aktif dan berani mengungkapkan pendapat menjadi meningkat, hingga mencapai 69%.

Terkait dengan hal tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik sebelum diterapkan metode resitasi ?

2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan metode

resitasi ?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan metode resitasi ?

(20)

5

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui besarnya hasil belajar fisika peserta didik sebelum diterapkan metode resitasi.

2. Untuk mengetahui besarnya hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan metode resitasi.

3. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan metode resitasi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi akademis, sebagai bahan referensi untuk memperoleh gambaran tentang peranan guru sebagai pendidik pada peserta didik SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto.

b. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

c. Menambah pengalaman dan pengetahuan penulis, khususnya dalam membuat karya ilmiah sekaligus sebagai persyaratan untuk meningkatkan mutu pendidikan fisika.

(21)

6 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Diharapkan dapat membuat peserta didik telampil dalam mengerjakan soal dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b. Bagi Guru

Sebagai saran bagi guru agar memvariasikan model atau metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. c. Bagi Sekolah

Sebagai masukan untuk pengembangan kualiatas pembelajaran terbaik yang dapat digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

(22)

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode

Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu, metode juga merupakan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar (Aqib, 2013:102).

2. Metode Resitasi

Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010:85) menyatakan bahwa metode

resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan

tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Resitasi digunakan untuk mendiaknosis kemajuan belajar siswa. resitasi

menggunakan pola: guru bertanya, peserta didik merespon dan guru memberi reaksi. Gage, dkk. (dalam Mulyatiningsih, 2013:240) mencatat bahwa secara umum resitasi digunakan dalam review, pengantar materi baru, mengecek jawaban, praktek dan mengecek pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dan ide-idenya.

Metode tersebut diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu yang kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk

(23)

8

mengatasinya. Metode resitasi (penugasan) ini tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakan, dan tempat lainnya. Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu, atau salah satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi yang perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain.

Menurut Aqib (2013:117) menyatakan bahwa teknik pemberian tugas biasanya digunakan dengan tujuan agar peserta didik memiliki hasil belajar yang lebih mantap. Oleh karena itu, peserta didik melaksanakan latihan-latihan, selalu dengan melakukan tugas. Hal ini agar pengalaman peserta didik dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi.

Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010:85) menyatakan bahwa metode penugasan tersebut juga dapat merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula dengan cara berkelompok.

3. Tujuan dan Prinsip Pemberian Tugas

Agar pemberian tugas memberikan efek yang baik, maka guru dalam memberikan tugas perlu memperhatikan, mengarahkan dan membimbing peserta didik sehingga maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Adapun maksud dan tujuan pemberian tugas antara lain:

(24)

9

2. Untuk melatih keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja dikembangkan untuk memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang konsep itu.

3. Untuk mengingatkan kembali dan memelihara topik-topik yang telah dipelajari sebelumnya.

Pemberian tugas mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut. 1. Latihan dan keterampilan, serta untuk menambah kecepatan belajar dan

keakuratan belajar.

2. Membaca, meresapkan, dan meringkas apa yang dipelajari.

3. Mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap pelajaran. 4. Mengembangkan belajar mandiri.

Untuk mencapai maksud dan tujuan pemberian tugas, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Menunjang langsung kegiatan intrakurikuler dan kepentingan belajar peserta didik.

2. Tidak merupakan beban yang berlebihan bagi peserta didik.

3. Tidak menimbulkan tambahan beban pembiayaan yang berat bagi orang tua atau peserta didik

4. Memerlukan administrasi, monitoring, dan penilaian.

Pemberian tugas hendaknya disertai pengadministrasian yang dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik, mencari dan menemukan sebab-sebabnya, menghimpun bahan dan menetapkan cara-cara memperbaikinya. Sedangkan pengadministrasian oleh peserta didik

(25)

10

adalah pengadministrasian yang memungkinkan peserta didik di mengerti perkembangan prestasinya, sehingga termotivasi untuk meningkatkan atau mempertahankannya.

Ada beberapa sintaks yang harus diikuti dalam penggunaan metode

resitasi (penugasan), dapat dimuat dalam tabel sebagai berikut yaitu:

Tabel 2.1 Sintaks Metode Resitasi

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Pemberian Tugas

Guru menjelaskan tujuan – tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik sebelum mengerjakan tugas, guru menentukan tugas yang akan di berikan kepada peserta didik, guru membagikan buku paket atau LKS kepada peserta didik. Fase 2

Pelaksanaan Tugas

Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik berupa penjelasan tentang materi, guru memberi pengawasan kepada peserta didik selama mengerjakan tugas, guru meminta peserta didik mencatat hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik.

Fase 3

Pertanggungjawaban Tugas

Guru meminta peserta didik membuat laporan pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tertulis,guru memberikan tanya jawab / diskusi tentang soal-soal yang telah dikerjakan, guru memberikan penilaian dengan tes maupun non tes.

(26)

11

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi

Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode resitasi dalam proses pembelajaran yang dikemukakan oleh (Djamarah dan Aswan Zain , 2010:87) yaitu sebagai berikut.

Kelebihan Metode Resitasi:

1. Lebih merangsang peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar individual maupun kelompok.

2. Dapat mengembangkan kemandirian peserta didik diluar pengawasan guru. 3. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik.

4. Siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi pelajaran karena mereka akan ditanyai tentang materi tersebut.

5. Dapat mengembangkan kreatifitas peserta didik.

6. Memperkuat kepercayaan diri akan kemampuan bila peserta didik mampu menjawab pertanyaan dari guru.

7. Memupuk kesiapan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. 8. Mengembangkan keberanian berinisiatif.

Kekurangan Metode Resitasi:

1. Peserta didik sulit dikontrol apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.

2. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja. Sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

(27)

12

3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik.

4. Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan peserta didik.

5. Peserta didik hanya akan belajar jika ada perintah dari guru. 5. Hasil Belajar

Proses pembelajaran yang terjadi tidak lepas dari kegiatan belajar bagi peserta didik dan mengajar bagi pendidik. Peserta didik yang belajar antara satu sama lain memilki kemampuan yang berbeda-beda, oleh sebab itu kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan sekaligus memperhatikan tingkat perkembangan intelektual peserta didik. Dari proses pembelajaran peserta didik senantiasa ingin mencapai hasil yang lebih baik dari kegiatan belajarnya, demikian pula pendidik senantiasa ingin memperoleh hasil yang baik dari kegiatan mengajar, hasil belajar merupakan salah satu indikator penting dalam pendidikan dan meningkatkan hasil belajar ditentukan oleh tingkat kemampuan peserta didik untuk belajar.

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2013:5-6) bahwa hasil belajar yaitu kapabilitas mengungkapkan pengatahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.

(28)

13

Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. Sejalan dengan itu Sudjana (2012:22) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil adalah sesuatu yang dicapai berkat usaha yang dilakukan. Belajar merupakan kegiatan setiap orang, pengetahuan, keterampilan kebiasaan dan sikap seseorang terbentuk disebabkan belajar. Sedangkan hasil belajar merupakan suatu ukuran berhasil atau tidaknya seseorang peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku, walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.

B. KERANGKA PIKIR

Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan peserta didik belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar mendorong para peserta untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan aspresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan peserta didik. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan efektif tidaknya suatu pembelajaran. Selain itu guru harus mempertimbangkan metode mengajar yang sesuai untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasyarat bagi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik.

(29)

14

Salah satu metode yang digunakan adalah metode resitasi yang dapat memberi kesempatan pada peserta didik untuk melakukan latihan-latihan dan belajar mandiri, dapat merangsang peserta didik untuk belajar lebih banyak, selain itu dapat memberi tanggung jawab dan disiplin, serta memberikan kebiasaan pada peserta didik untuk mencari dan mengelola sendiri tugas yang diberikan.

Dengan metode resitasi akan mendorong peserta didik menemukan sendiri jawabannya. Pengetahuan yang mereka dapatkan akan lama tersimpan dalam pemikiran mereka untuk memperkuat dan menambah kepercayaan diri sendiri dengan proses mendapatkan sendiri. Pada metode resitasi, peserta didik dituntut lebih aktif dalam pembelajaran, karena tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus dipersentasikan didepan kelas, sehingga jika terjadi kesalahan peserta didik bisa memperbaikinya.

Penerapan metode resitasi tersebut yang berlangsung didalam kelas dapat memudahkan peserta didik belajar, saling memberi dan menerima pendapat secara terbuka juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mengembangkan potensi yang dimiliki, serta dapat menimbulkan minat peserta didik sehingga sifat pasif dari peserta didik dapat teratasi. Perubahan aktivitas peserta didikpun dapat terlihat dari peserta didik yang memperhatikan guru saat menjelaskan dan berani bertanya mengenai penjelasan guru yang kurang dimengerti. Akhirnya tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan, maka hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Dengan demikian dapat diuraikan dalam bentuk bagan berikut ini.

(30)

15

SEBELUM PERLAKUAN

PESERTA DIDIK KEGIATAN PEMBELAJARAN

HASIL BELAJAR RENDAH Pembelajaran cenderung di dominasi oleh guru 1. Kurangnya minat dalam pembelajaran. 2. Kurang aktif dalam

proses belajar. 3. Kurang antusias. 4. Tidak ada perhatian

saat guru menjelaskan. 5. Tidak memiliki

keberanian untuk bertanya.

PENERAPAN METODE RESITASI

PESERTA DIDIK KEGIATAN PEMBELAJARAN Menerapkan metode resitasi HASIL BELAJAR MENINGKAT 1. Minat terhadap pembelajaran. 2. Keaktifan dalam proses belajar. 3. Antusias dalam mengikuti pelajaran. 4. Memperhatikan penjelasan guru. 5. Mampu memaparkan

apa yang telah dipahami. 6. Memiliki keberanian untuk bertanya. 7. GURU GURU AKTIVITAS BELAJAR MENINGKAT

(31)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimen (Pre Experimental

Design).

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto.

B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian

a) Variabel bebas: Metode resitasi b) Variabel terikat:

Hasil belajar fisika 2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah “One Group Pretest-Post

test”. Dalam desain ini subjek ditempatkan pada satu kelas dengan cara diberi pre-test atau observasi pertama sebelum diberi perlakuan, kemudian subjek

diberi perlakuan dengan menggunakan metode resitasi selanjutnya subjek diberi post-test atau observasi kedua setelah diberi perlakuan dengan pola sebagai berikut.

(32)

17 Keterangan :

X = Perlakuan yaitu pembelajaran fisika menggunakan metode resitasi. O1= Pre-test, tes hasil belajar peserta didik sebelum diajar metode resitasi

atau pengukuran pada kelompok yang belajar sebelum diberi perlakuan. O2 = Post-test, tes hasil belajar peserta didik setelah diajar metode resitasi

atau pengukuran pada kelompok yang belajar sesudah diberi perlakuan. (Mulyatiningsih, 2011:96)

C. Populasi dan Sampel a) Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari tiga kelas.

Tabel 3.1 Data Populasi Peserta Didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto Tahun Ajaran 2013/2014

NO Kelas Jumlah Siswa

1. XI IPA1 21 orang 2. XI IPA2 21 orang 3. XI IPA3 21 orang Jumlah 63 orang ( Sohra Moddin, 2013) b) Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto Tahun Ajaran

(33)

2013-18

2014 berjumlah 21 dalam kelas. Teknik ini dilakukan dengan asumsi bahwa populasi dalam keadaan homogen yang disusun tidak berdasarkan rangking sehingga pengambilan sampel diambil melalui pengacakan.

D. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka definisi operasional variabel yang diselidiki pada penelitian ini adalah:

a. Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

b. Hasil belajar fisika adalah kemampuan peserta didik yang dinyatakan dengan skor, meliputi aspek kognitif pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6.

E. Prosedur Penelitian

Dalam proses pengumpulan data, ada beberapa tahap yang ditempuh oleh peneliti, antara lain:

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian lapangan yang akan dilakukan, antara laian:

a. Menentukan materi yang akan diajarkan.

b. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi. c. Menyusun instrument penelitian dalam bentuk objektif tes (pilihan ganda)

(34)

19

d. Kemudian soal yang valid akan diberikan untuk kelas yang diteliti yaitu kelas XI. IPA1 sebagai tes hasil belajar pretest (sebelum di ajar dengan menggunakan metode resitasi.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan setelah pelaksanaan proses pembelajaran yang diawali dengan pengadaan kelas uji coba pada peserta didik kelas XI. IPA2 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto dengan cara pemberian tes hasil belajar terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes hasil belajar untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan di kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto sebagai kelas penelitian dengan menggunakan metode resitasi.

Pengumpulan data mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini digunakan instrument salah satunya berupa tes hasil belajar fisika peserta didik dalam bentuk objektif tes (pilihan ganda) untuk pengujian hasil belajar pada aspek kognitif, yang akan diujicoba sebelum digunakan dalam penelitian untuk mengetahui validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) tes tersebut. Pengujian validitas setiap item dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

(35)

20 Keterangan :

= Koefesien korelasi biserial

M p = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang

dicari validitasnya

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi

P = Proporsi peserta didik yang menjawab benar

q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q=1–p)

(Arikunto, 2012:93)

Dengan kriteria, jika

pb1 0,308 maka item dinyatakan valid dan jika 1

pb

< 0,308 maka item dinyatakan drop. Nilai 0,308.

Untuk mengetahui konsistensi instrumen yang digunakan, maka harus ditentukan reliabilitasnya. Untuk menghitung reliabilitas tes hasil belajar fisika digunakan rumus Kuder-Richardson - 20 (KR-20) sebagai berikut :

( ) (

)

Keterangan:

(36)

21

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1-p ) = jumlah perkalian antara p dan q

n = banyaknya item Tahap pelaksanaan

(Arikunto, 2012:115) 2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut:

a. Melakukan observasi di lokasi penelitian terlebih dahulu untuk mendapatkan sampel.

b. Penyelenggaraan tes berupa pemberian pre-test.

c. Memberikan perlakuan yaitu melaksanakan proses pembelajaran fisika menggunakan metode Resitasi.

d. Melakukan kegiatan akhir yaitu memberikan tes akhir atau pemberian

post-test.

e. Melakukan kegiatan akhir yaitu memberikan tes akhir atau pemberian

post-test dalam bentuk objektif tes (pilihan ganda) untuk mengetahui

hasil belajar fisika peserta didik. 3. Tahap Akhir

Setelah seluruh kegiatan pengajaran dilaksanakan maka peneliti hendaknya menyelesaikan hal-hal berikut ini.

a. Mengelolah data hasil penelitian. b. Membahas data hasil penelitian. c. Menyimpulkan data hasil penelitian.

(37)

22

F. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar, yang digunakan untuk mengukur hasil belajar fisika sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode resitasi. G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data tentang hasil belajar peserta didik kelas XI. IPA1 yang diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar fisika sebelum dan setelah metode pembelajaran (metode resitasi).

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data berupa skor rata-rata, standar deviasi, skor ideal, skor terendah (minimum) dan skor tertinggi (maksimum).

Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor dikonversi dalam bentuk nilai menggunakan rumus sebagai berikut:

x 100

Keterangan:

N = nilai peserta didik

SS = skor hasil belajar peserta didik SI = skor ideal

(38)

23

a. Menghitung jumlah

1. Mentukan Rentang Skor

Rentang skor = Skor Maksimum – Skor Minimum 2. Mentukan Banyak Kelas

k = 1 + 3,3 log a

3. Menghitung Panjang Kelas Interval

Panjang kelas (p) =

b. Menghitung Rata-Rata (Rerata)

Skor rata-rata total dan standar deviasi yang diperoleh peserta didik pada tes hasil belajar fisika dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut:

1. Rata-rata skor total, dengan rumus :

i i i f x f x   

2. Standar deviasi, dengan rumus :

 

1

2 2      n n x x n S i i (Sudjana, 2005:202) 2. Analisis N-gain

Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji peningkatan hasil belajar (uji N-Gain). Peningkatan hasil

(39)

24

belajar fisika peserta didik dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (N-Gain) sebagai berikut :

g =

Keterangan:

g = Gain

Spost-test = Hasil pengukuran tes awal

Spre-test = Hasil pengukuran tes akhir

Smaksimum = Skor ideal dari tes awal dan tes akhir

Dengan Kriteria interpertasi indeks gain yang dikemukakan oleh Haake dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Kategori Tingkat N-Gain

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(40)

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis deskriptif peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto tahun ajaran 2013/2014 semester genap yang diajar dengan menerapkan metode Resitasi terhadap hasil belajar peserta didik. Adapun nilai hasil belajar peserta didik dirangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.1. Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Siswa (Pre-Test)

Keterangan: Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E.

Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa skor maksimum yang dicapai peserta didik sebelum diterapkan metode resitasi pada pembelajaran fisika, yaitu 23 dari 32 skor ideal, dan skor terendah yang dicapai peserta

Statistik Nilai statistik

Standar deviasi 4,53

Skor tertinggi 23

Skor terendah 9

Skor ideal 32

Rentang 14

Jumlah kelas interval 5

Panjang kelas interval 3

(41)

26

didik yaitu 9. Adapun skor rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 15,58 dengan standar deviasi (simpangan baku) yaitu 4,53.

Tabel 4.2. Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Siswa (Post-Test)

Statistik Nilai statistik

Standar deviasi 4,11

Skor tertinggi 26

Skor terendah 12

Skor ideal 32

Rentang 14

Jumlah kelas interval 6

Panjang kelas interval 3

Skor rata-rata 21,38

Keterangan: Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E.

Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa skor maksimum yang dicapai peserta didik setelah diajarkan menggunakan metode resitasi pada pembelajaran fisika, yaitu 26 dari 32 skor ideal yang mungkin dicapai dan skor terendah yang dicapai peserta didik adalah 12. Adapun skor rata-rata yang diperoleh peserta didikadalah 21,38 dan standar deviasi (simpangan baku) yaitu 4,11.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fisika peserta didik berada pada kategori rendah, sedang dan tinggi maka dianalisis dengan analisis N-Gain Ternormalisasi. Rangkuman hasil perhitungan uji N-Gain dari data skor hasil belajar fisika pesrta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1

(42)

27

Bangkala Barat Kab. Jeneponto tahun ajaran 2013/2014, setelah diajar dengan menggunakan metode resitasi.

Tabel 4.3 Frekuensi dan Persentase Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada Kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat berdasarkan Rentang Gain

Keterangan: Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran G

Besar peningkatan hasil belajar fisika pada peserta didik secara menyeluruh (satu kelas) pada kelas XI. IPA1SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto dapat diketahui dari hasil analisi N-gain melalui skor rata-rata pretest dan posttest pesertadidik. Nilai Gain yang diperoleh sebesar 0,35 dan berada pada kategori sedang dengan melihat tabel kriteria N-gain. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar fisika peserta didik setelah diajar dengan penerapan metode Resitasi berada pada kategori “sedang”

B. Pembahasan

Berdasarkan analisis data hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto diperoleh bahwa skor hasil belajar peserta didik, baik pretest maupun postest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik yang diajar dengan

No. Rentang Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 g > 0,7 Tinggi 3 14.3

2 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang 13 61.9

3 g < 0,3 Rendah 5 23.8

(43)

28

menggunakan penerapan metode resitasi dengan peserta didik yang di ajar tanpa menggunakan penerapan metode resitasi.

Dari analisis data deskriktif diatas memberikan indikasi bahwa penerapan metode resitasi memiliki peranan yang cukup berarti dalam meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik. Dimana pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode resitasi mampu meningkatkan hasil belajar, peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran karena secara langsung dilibatkan selama proses pembelajaran serta lebih termotivasi mempelajari fisika karena dibiasakan merumuskan masalah, membuat hipotesis sampai menarik kesimpulan dalam proses pembelajaran materi yang diajarkan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, apalagi peserta didik belajar kelompok sesering mungkin. Hal ini dilihat selama proses pembelajaran setiap kelompok peserta didik hanya terdiri dari 5-4 orang sehingga peserta didik terlibat secara aktif dalam memecahkan masalah karena setiap peserta didik mempunyai tugas masing-masing.

Dan dalam penerapan metode resitasi tersebut menempatkan peserta didik lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas karena peserta didik betul-betul diperhadapkan dengan situasi yang menuntut peserta didik untuk menyelesaikan masalah, yang akhirnya minat dan motivasi peserta meningkat dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi Fluida.

Data diatas memberikan indikasi bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik. Hal ini cenderung disebabkan karena penerapan metode resitasi memeliki tahap-tahap terstruktur yang baik dan pengelolaan kelas yang menarik dengan mengaktifkan peserta didik. Mulai dari

(44)

29

merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis sampai menarik kesimpulan dengan materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini peserta didik mempunyai kesempatan mencari jawaban dan menemukan sendiri solusi setiap permasalahan melalui tahap-tahap dan masing-masing peserta didik dalam kelompoknya mempunyai tugas sehingga semua peserta didik aktif baik selama proses pembelajaran berlangsung di kelas maupun di luar kelas. Dengan cara ini akan membuat suasana belajar menyenangkan dan tidak membosankan yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan bahwa dalam menerapkan metode resitasi memiliki peranan yang cukup berarti dalam meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik. Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah dengan menerapkan metode resitasi khususnya pada peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto.

Banyaknya peserta didik yang tuntas, ada kecenderungan disebabkan karena peserta didik belajar berdasarkan kemampuannya sendiri. Peserta didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok masing-masing terdiri 4-5 orang peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dimana dengan menerapkan metode pembelajaran resitasi, peserta didik diberikan buku bacaan yang merupakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh guru atau pendidik yang harus dibaca oleh peserta didik secara individual. Hal ini

(45)

30

dilakukan agar peserta didik mampu berusaha sendiri terlebih dahulu kemudian mereka mendiskusikan bersama dengan teman kelompoknya mengenai materi yang kurang dipahami, jika setelah berdiskusi teman kelompok semuanya belum ada yang memberikan jawaban yang bisa dipahami maka diberikan solusi bertanya kepada guru yang bersangkutan. Selama proses pembelajaran, hampir semua peserta didik terlihat aktif dalam kelas. Mereka mempelajari materi yang diberikan, menyelesaikan tugas dan diskusi dengan teman kelompoknya.

Pada penerapan metode resitasi, walaupun peserta didik belajar dalam bentuk kelompok, namun tetap menekankan pada penilaian individual. Peserta didik tetap belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing meskipun prosesnya dalam bentuk kelompok. Penerapan metode pembelajaran resitasi cenderung juga meningkatkan aktivitas sosial peserta didik, sehingga di dalam belajar tidak mengenal adanya kompetisi antar individu sebaliknya menekankan kerjasama atau gotong royong sesama peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran, maupun mengerjakan tugas kelompok.

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa hasil belajar fisika peserta didik meningkat dengan menggunakan metode resitasi, walaupun peningkatan hasil belajar fisika peserta didik masih ada yang belum mendapat nilai ideal tetapi terjadi peningkatan hasil belajar fisika peserta didik. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan/observasi langsung oleh Yusmaridi yang menyatakan bahwa pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Padang Februari 2012 terhadap sikap peserta didik ketika mengikuti pelajaran, dapat disimpulkan bahwa minat dan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran fisika yang awalnya masih sangat

(46)

31

rendah. Rendahnya penguasaan konsep peserta didik tampak dari hasil presentase yang sering diadakan tiap kali proses belajar mengajar berlangsung, disebabkan oleh kurangnya perhatian, bengong dan mengobrol masih sangat tinggi, lebih dari 50%. Akan tetapi setelah diterapkan metode resitasi terlihat bahwa hasil belajar fisika peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan mulai meningkat . Hal ini terlihat dari presentase peserta didik yang dulunya kurang perhatian, bengong dan mengobrol mulai berkurang, hingga kurang dari 20%. Sebaliknya peserta didik yang bersemangat, aktif dan berani mengungkapkan pendapat menjadi meningkat, hingga mencapai 69%.

(47)

32

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar fisika peserta didik yang diperoleh peserta didik kelas XI. IPA1 ditinjau dari aspek kognitif sebelum diajar dengan metode Resitasi berada dalam kategori rendah.

2. Hasil belajar fisika peserta didik yang diperoleh peserta didik kelas XI. IPA1 ditinjau dari aspek kognitif setelah diajar dengan metode Resitasi telah mencapai standar KKM dan berada dalam kategori sedang.

Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penerapan metode

Resitasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan

untuk mencapai hasil belajar fisika peserta didik yang optimal. B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1) Sebagai tindak lanjut metode pembelajaran resitasi dalam proses pembelajaran diharapkan kepada pendidik untuk lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat belajar lebih aktif.

2) Sebagai pendidik, agar kiranya penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi sehingga tidak membosankan bagi peserta didik.

(48)

33

3) Melihat hasil yang diperoleh melalui metode pembelajaran resitasi dalam proses belajar mengajar sangatlah bermanfaat, maka penulis menyarankan pendidik untuk dapat menerapkan metode pembelajaran

resitasi dalam proses pembelajaran di kelas.

4) Sebaiknya kepada pihak sekolah memaksimalkan sarana dan prasarana di sekolah agar kiranya para peserta didik dapat melakukan praktikum sesuai dengan materi yang diajarkan.

5) Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan dan melanjutkan penelitian dengan variabel-variabel yang relevan sehingga nantinya akan melahirkan karya tulis yang lebih baik lagi.

(49)

34

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, dan Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: AR-Ruzz Media.

Djamarah, dan Azwan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Meltzer, D.E, 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics. American Journal of Physics, 70, 7. Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsuri, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press. Yamin, Martinis. 2013. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Referensi.

Yusmaridi, dkk. 2012. Penerapan Metode Resitasi pada Pembelajaran Kooperatif

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika- No.22/Tahun ke-10/Februari 2012.

(50)
(51)

RIWAYAT HIDUP

ANDI SRI PUTRI RUSTAM, lahir di Allu, Kabupaten Jeneponto, pada tanggal 24 September 1991. Penulis adalah anakp pertama dari empat orang bersaudara, buah cinta kasih Ayahanda Rustam dan Ibunda Andi Hartati.

Penulis mengawali pendidikan di SD Negeri No.51 Birangloe Kabupaten Jeneponto pada tahun 1997 dan tamat pada tahun 2003. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Bangkala Kabupaten Jeneponto dan tamat pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto dan tamat pada tahun 2009. Selanjutnya, pada tahun yang sama tepatnya September 2009 penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar menjadi mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Fisika. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah bergabung dalam HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Fisika periode 2010/2011.

Gambar

Gambar             Halaman
Tabel 3.2 Kategori Tingkat  N-Gain
Tabel 4.2. Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Siswa (Post-Test) Statistik  Nilai statistik

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu, pengguna harus juga dikelompokkan dalam segmentasi yang lebih rinci, seperti siapa yang menggunakan jalan tol sebagai bagian utama dan bagian

• Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang (koleoptil). • Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau menjari,

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi sarana sumur gali, kualitas fisik air sumur gali (bau, rasa,warna), dan mengetahui kualitas bakteriologis

tekanan tinggi dan rendah yang menembus dinding kabin, kabel kipas evaporator yang masuk ke kabin, dan pengisolasian pada pipa tekanan tinggi dan rendah yang

Hasil analisis keragaman terhadap 20 aksesi pala berdasarkan karakter morfologi dan agronomi menunjukkan aksesi pala dari Tidore dan Patani mempunyai keragaman

Sintering adalah pemanasan yang lebih tinggi dari pada tahap kalsinasi yang bertujuan agar butiran- butiran (grains) dalam partikel – partikel yang berdekatan dapat

Pemilu pasca Orde Baru kemudian melahirkan kekuatan politik kepartaian yang berbasis aliran yang disebut partai sekuler yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Demokrat,

Penelitian yang berjudul pengaruh perbedaan jenis media tanam terhadap pertumbuhan setek Hoya coronaria berbunga kuning dari Kawasan Hutan Kerangas Air Anyir, Bangka bertujuan