• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kusumaningtyas, Astri. 2012. Penerapan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang. Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I. Drs. Moch Ichsan, M. Pd. II. Drs. Jaino, M. Pd.

Kata kunci : Hasil Belajar, Cooperative Learning,Think Pair Share

Pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang menunjukkan hasil belajar matematika masih rendah dikarenakan siswa kurang aktif, cepat bosan dan siswa cenderung individual dalam tugas. Model pembelajaran think pair share merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah dengan penerapan Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan guru kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang? 2) Apakah dengan penerapan Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang? 3) Apakah dengan menggunakan Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Semarang?Tujuan penelitianuntuk meningkatkan keterampilan guru danaktivitas siswa, serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dengan penerapan cooperative learning tipe think pair share.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan guru siklus I pertemuan 1 dan 2 dengan skor 27 dan skor 30 termasuk dalam kategori baik. Siklus II pertemuan 1 dan 2 yaituskor 31 dan skor 36termasuk dalam kategori baik. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dengan skor 25 dan skor 29 termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II pertemuan 1 dan 2 adalah skor 31dan skor 35 dan termasuk dalam kategori baik. Peningkatan hasil belajar pada siklus I pertemuan 1 sebanyak 38 % atau 16 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 62 % atau 26 siswa belum mengalami ketuntasan belajar.Pada pertemuan 2 sebanyak 50 % atau 21 siswa mengalami ketuntasan belajar dan 50 % lainnya belum mengalami ketuntasan belajar. Sedangkan pada siklus II pada pertemuan 1 sebanyak 62 % atau 26 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 38 % atau 16 siswa belum mengalami ketuntsan belajar. Pada pertemuan 2 sebanyak 80,9 % atau 34 siswa mengalami ketuntasan belajar dan 19,1 % atau 8 siswa belum mengalami ketuntasan belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan secepatnya, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SMS Marketing rata- rata 90% PASTI DIBACA OLEH PENERIMANYA, oke baiklah sekali lagi saya ulang bahwa “90% promosi kita dibaca oleh penerima” SMS tersebut, entah dia

b) file/scan identitas barang yang ditawarkan melampirkan spesifikasi teknis disebutkan dengan lengkap (jenis, tipe dan merek) disertai dengan brosur dan gambar sesuai

[r]

Karena mengetahui HIV/AIDS di kalangan sopir pete-pete kampus Unhas tidak menjamin untuk tidak berperilaku beresiko terjadinya HIV/AIDS maka upaya-upaya untuk

KAJ (16), pencuri sepeda motor Honda Vario DK 71800 UU ditangkap Unit Reskrim Polsek Banjar, Sabtu (5/11). Ia ditangkap

Oleh karena itu apabila perusahaan tersebut mengalami keterlambatan karena kekurangan mobil dalam pengiriman barang yang diinginkan, maka akan menyebabkan kerugian yang sangat