APLIKASI BEBERAPA JENIS COMPOST TEA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH MIKROORGANISME TANAH INCEPTISOL, PRODUKSI DAN KUALITAS SAWI
(Brassica juncea)
PENELITIAN
OLEH
WANDY FIRMANSYAH 050303034/TNH
DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
ABSTRACT
The aim of this research was study microorganism changes in inceptisol, growth and quality of mustard greens on more given of compost tea. The research was conducted in Selayang Kotamadya Medan and Laboratory of Soil Biology at Departemen of Soil Science in Agricultural Faculty at University of North Sumatera, Medan from January until June 2009.
The research amount nine factors : OFO (anorganic fertilizer), OF1 (vermicompost + water
= 2 L/3m2), OF2 (vermicompost + water + molase = 2 L3/m2 ), OF3 (vermicompost + coconut water = 2 L/3m2), OF4 (vermicompost + coconut water + molase = 2 L/3m2), OF5 ( mabar compost + water = 2 L/3m2), OF6 (mabar compost + water + molase = 2 L/3m2), OF7 (mabar compost + coconut water = 2 L/3m2), OF8 (mabar compost + coconut water + molase = 2 L/3m2) with designed by multiple random factorial with non factorial with three replications.
The result showed that application of compost tea which used vermicompost with water to molase (OF2) increased of soil pH and N content more better than anorganic fertilizer. Compost tea which used mabar compost with coconut water to molase (OF8) influeced amount of microorganism more than anorganic fertilizer. Compost tea which vermicompost with coconut to molase (OF4) to go down attack of plant disease, more lower than anorganic fertilizer.
Compost tea which vermicompost with coconut water (OF3) increased clorofil of leaf more better than anorganic fertilizer. Product and nitrogen mustard greens product more better than compost tea.
Key words : compost tea, growth mustard greens, quality mustard greens, anorganic fertilezer
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan pupuk anorganik disertai paket-paket lainnya yang dikenal dengan nama panca usaha tani menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman yang cukup tinggi dibandingkan kondisi sebelumnya, hingga Indonesia dapat mencapai swasembada pangan tahun 1986. Namun penggunaan pupuk anorganik (kimia) dalam jangka waktu yang relatip panjang menimbulkan dampak merugikan bagi lingkungan sehingga populasi mikroba menurun.
Dampak lain dari pemupukan intenif yaitu proses penyediaan unsur hara di dalam tanah terhambat, struktur tanah menjadi keras/blocky sehingga perkembangan perakaran dan aerasi (pernafasan) akar terganggu. Akibatnya akar tidak dapat berfungsi optimal dan pada gilirannya akan menurunkan kemampuan produksi tanaman.
Compost tea yang merupakan cairan yang merembes dari tumpukan kompos dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Compost tea
digunakan karena memiliki keunggulan, yaitu mengandung hara yang kompleks, bersifat anorganik (non kimiawi) disukai oleh petani organik. Namun, belakangan ini compost tea sudah diproduksi untuk di komersilkan.
Compost tea mempunyai mikroorganisme yang berguna untuk menambah unsur hara dan melindungi dari penyakit tanaman yang berasal dari daerah perakaran.
Pada umumnya, kandungan compost tea adalah hara esensial yang diperlukan tanaman, enzim, hormone tumbuh dan mikroorganisme. Kandungan dari compost tea sangat tergantung dari sumber bahan pembuat kompos yang menjadi sumber pembuat compost tea, proses pengomposan serta mikroorganisme dekomposer yang dipergunakan dalam pengomposan juga akan mempengaruhi kualitas compost tea.
Dalam pembuatan compost tea harus ada cairan yang dipergunakan. Bahan yang lazim digunakan adalah air. Pada penelitian ini cairan pembuat compost tea dimodifikasi dengan menggunakan air kelapa yang banyak tersedia.
Pada penelitian ini telah diteliti pengaruh dari compost tea dari sumber kompos yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Compost tea yang dibuat dari dua sumber kompos yang berbeda dipersiapkan dengan beberapa cara yang berbeda. Respon pertumbuhan dan kualitas sawi terhadap pemberian compost tea dibandingkan juga dengan respon tanaman pada pemupukan secara konvensional. Tanah yang dipergunakan sebagai media tumbuh adalah tanah Inceptisol.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perubahan jumlah mikroorganisme tanah Inceptisol, produksi serta kualitas tanaman sawi (Brassica juncea) akibat pemberian berbagai jenis compost tea.
Hipotesa Percobaan
Pemberian compost tea dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme tanah Inceptisol dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan kualitas tanaman sawi (Brassica juncea).
Kegunaan Percobaan
1. Untuk mendapatkan informasi mengenai penggunaan bentuk lain dari pupuk organik.
2. Sebagai bahan informasi bagi para pembaca.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Selayang Kotamadya Medan dengan ketinggian ± 30 m dpl dan Laboratorium Biologi Tanah Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 25 m dpl serta penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2009.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih sawi, kompos yang berasal mabar, vermikompos berasal dari laboratorium biologi tanah, air kelapa, molase, label serta bahan-bahan laboratorium.
Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, aerator, ember, meteran, plastik, serta peralatan laboratorium.
Metode Penelitian
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri 9 perlakuan. dengan tiga ulangan sehingga didapat 27 unit perlakuan yaitu :
- OF0 = Tanpa Vermikompos dan kompos (pupuk NPK) (urea = 15 gr/3m; SP-36 = 40 gr/ 3m; dan KCl = 22.5 gr/ 3m)
- OF1 = Vermikompos + Air (dosis 6 L/ 3m)
- OF2 = Vermikompos + Molase 5% + Air (dosis 6 L/ 3m) - OF3 = Vermikompos + Air Kelapa (dosis 6 L/ 3m)
- OF4 = Vermikompos + Molase 5% + air kelapa (dosis 6 L/ 3m) - OF5 = Kompos + air (dosis 6 L/ 3m)
- OF6= kompos + molase 5% + air (dosis 6 L/ 3m) - OF7= kompos + air kelapa (dosis 6 L/ 3m)
- OF8= kompos + molase 5% + air kelapa (dosis 6 L/ 3m) Model Linier Rancangan Acak Kelompok :
Yij = µ + αi + βj + Σij
Dimana:
Yij : Hasil pengamatan pada satuan percobaan pada perlakuan ke-i dan Blok ke-j µ : Nilai rataan umum
αi : Pengaruh Blok ke-i βj : Pengaruh Blok ke-j
Σij : Pengaruh galat pada percobaan perlakuan ke-i dan Blok ke-j
Pelaksanaan Penelitian Persiapan Bahan Organik
Sampah rumah tangga dipotong-potong menjadi kecil-kecil dengan ukuran kurang dari 5 cm, hal ini bertujuan agar memperluas permukaan perombakan oleh mikroorganisme dan cacing tanah yang diberikan sehingga dapat mempercepat proses dekomposisi.
Pengomposan
Vermikompos produk laboratorium biologi tanah Analisa Awal Tanah dan Kompos
Tanah diambil 100 gr untuk dianalisa unsur N, C-organik, C/N, dan pH tanah serta jumlah mikroorganisme tanah. Kompos dan vermikompos diambil 100 gr untuk analisa N, C- organik, C/N.
Pembuatan Compost tea
Pembuatan compost tea dilakukan dengan menggunakan bahan vermikompos atau kompos dan air dengan perbandingan 1 : 100 kemudian dimasukkan dalam ember, setelah itu molase dengan konsentrasi 5 % diberi sebanyak 10 ml, campuran ini dibiarkan selama 24 jam dengan memberikan oksigen menggunakan aerator.
Penanaman Kecambah Sawi
Penanaman dilakukan setelah bibit persemaian memiliki daun 4-5 helai (± 3 minggu). Sebelum kecambah dicabut, terlebih dahulu media persemaian disiram hingga cukup basah. Setelah 1 minggu dilakukan penjarangan dengan memisahkan bibit yang kurang baik.
Pemupukan
Pemupukan diberikan 4 kali setelah 5 HST, 10 HST, 20 HST dan 30 HST.
Pemupukkan dilakukan dengan cara menyiram tanaman dengan dan dosis pupuk yang telah ditentukan serta dengan perlakuan masing-masing. Jumlah pupuk anorganik per petak 6 L/
petak. Pemupukkan menggunakan pupuk anorganik (N (urea) = 15 gr/petak; P (SP-36) = 40 gr/
petak; dan K ( KCl) = 22.5 gr/ petak) Pemeliharaan
Tanaman dipelihara dari gangguan gulma dan hama serta hal-hal lain yang dapat mengganggu/merusak tanaman, penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau sesuai dengan keadaan cuaca.
Pemanenan
Tanaman dapat dipanen setelah berumur 30-35 hari, sebelum berbunga. Tanaman yang akan segera berbunga ditandai oleh daun-daun bagian bawah yang mulai menguning.
Parameter yang diukur
Peubah yang diukur meliputi:
1. Analisa sifat kimia
- pH H2O dengan elektrometri.
- C-organik tanah dengan menggunakan metode Walkey and Black - N-Total Tanah dengan menggunakan metode Kjedhal.
- C/N tanah
2. Analisa sifat biologi tanah
- Jumlah Mikroorganisme (dengan metode MPN) (Magesin, et all, 2001) 3. Analisa Produksi Sawi
- Berat tanaman (gr) sebelum fase generatif . 4. Analisa kualitas tanaman
- Serapan N dengan menggunakan metode Kjedhal.
- Intensitas serangan hama - Kandungan klorofil daun
5 . Penurunan berat akibat lamanya penyimpanan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengaruh Compost Tea Terhadap Sifat Kimia Tanah
pH Tanah
Dari hasil sidik ragam diperoleh (Lampiran 7) bahwa pemberian compost tea dengan berbagai perlakuan, nyata menurunkan pH tanah.
Tabel 2. Pengaruh Compost Tea terhadap pH tanah
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 4.83d
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 5.05c
Air + Molase OF2 5.30a
Air kelapa OF3 5.14abc
Air kelapa + Molase OF4 5.29ab
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 5.27ab
Air + Molase OF6 5.14abc
Air kelapa OF7 5.25ab
Air kelapa + Molase OF8 5.05c
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel 2 terlihat bahwa pH tanah paling rendah pada perlakuan pemberian pupuk anorganik (OF0) yakni 4.83, nilai pH tanah pada perlakuan (OF0) ini berbeda nyata dengan pH tanah perlakuan yang menggunakan pupuk compost tea.
C-Organik (%)
Dari hasil sidik ragam (Lampiran 9) diperoleh bahwa pemberian compost tea tidak nyata terhadap kandungan C-organik tanah.
Tabel 3. Pengaruh Compost Tea Terhadap C-Organik Tanah (%)
Perlakuan Rataan
Pupuk anorganik OF0 1.726
Compost tea Vermikompos
Air OF1 1.578
Air + Molase OF2 1.719
Air kelapa OF3 1.556
Air kelapa + Molase OF4 1.764
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 1.546
Air + Molase OF6 1.793
Air kelapa OF7 1.591
Air kelapa + Molase OF8 1.603
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel 3 terlihat bahwa kandungan C-Organik didalam tanah yang tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian compos tea berasal dari kompos mabar dengan air (OF5) yakni sebesar 1.793%, dan C-organik di dalam tanah yang terendah yakni pada perlakuan compost tea yang berasal dari kompos mabar dengan air kelapa (OF7) yakni sebesar 1.591%
N-Total (%)
Dari hasil sidik ragam (Lampiran 11) diperoleh bahwa pemberian compost tea nyata terhadap N-total tanah.
Tabel 4. Pengaruh Compost Tea Terhadap N-Total Tanah (%)
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 0.105abc
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 0.106abc
Air + Molase OF2 0.117a
Air kelapa OF3 0.113ab
Air kelapa + Molase OF4 0.095cd
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 0.098bc
Air + Molase OF6 0.106abc
Air kelapa OF7 0.111ab
Air kelapa + Molase OF8 0.114ab
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel 4 terlihat bahwa N-Total tanah tertinggi pada perlakuan compost tea yang berasal dari vermikompos dengan air serta molase (OF2) yakni sebesar 0.117%. Sumber bahan
compost tea yang berbeda tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada N-total tanah pada tanah yang diberi
C/N Tanah
Dari hasil sidik ragam (Lampiran 13) diperoleh bahwa pemberian compost tea tidak nyata terhadap C/N Tanah.
Tabel 5. Pengaruh Compost Tea Terhadap C/N Tanah
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 16.42
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 14.92
Air + Molase OF2 15.19
Air kelapa OF3 16.55
Air kelapa + Molase OF4 15.07
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 14.17
Air + Molase OF6 16.96
Air kelapa OF7 16.29
Air kelapa + Molase OF8 14.09
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel 5 terlihat C/N tanah yang tertinggi yaitu pada perlakuan pemberian compost tea yang berasal dari kompos mabar dengan air kelapa (OF6) yakni sebesar 16.29 dan C/N tanah yang terendah pada perlakuan compost tea yang berasal dari kompos mabar dengan air kelapa serta molase (OF8) yakni sebesar 14.09.
Pengaruh Compost Tea Terhadap Sifat Biologi Tanah
Jumlah Mikroorganisme Tanah ( 105 populasi)
Dari hasil uji sidik ragam pada (Lampiran 15) diperoleh bahwa pemberian berbagai compost tea nyata meningkatkan jumlah mikroorganisme tanah.
Tabel 6. Pengaruh Compost Tea Terhadap Jumlah mikroorganisme tanah( 105 populasi)
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 13.17 cd
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 9.5 f
Air + Molase OF2 15 bc
Air kelapa OF3 7.5 fg
Air kelapa + Molase OF4 16.67 ab
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 5.5 gh
Air + Molase OF6 12.5 cde
Air kelapa OF7 5.5 gh
Air kelapa + Molase OF8 18.34 a
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel 6 terlihat bahwa jumlah mikroorganisme tanah tertinggi pada perlakuan compost tea yang berasal dari kompos mabar dengan air kelapa serta molase (OF8) yakni 18.34 x 105 populasi dan berbeda nyata dengan perlakuan pupuk anorganik (OFO).
Pengaruh Compost Tea Terhadap Produksi Tanaman Sawi
Berat Tanaman (gr)
Dari hasil sidik ragam (Lampiran 17) diperoleh bahwa pemberian compost tea nyata pada berat tanaman.
Tabel 7. Pengaruh compost tea terhadap berat tanaman sawi (gr)
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 93.33 a
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 52.33 cd
Air + Molase OF2 72.83 b
Air kelapa OF3 36.47 ef
Air kelapa + Molase OF4 56.83 bcd
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 53.33 cd
Air + Molase OF6 67.17 bc
Air kelapa OF7 44.5 de
Air kelapa + Molase OF8 38.34 ef Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
dengan uji DMRT pada taraf 5%
y = 0.5064x + 2.2753 R2 = 0.9209
0 1 2 3 4 5 6 7
0 2 4 6 8
klorofil (mg/L)
intensitas serangan (%)
Dari Tabel 7 terlihat bahwa berat tanaman sawi tertinggi pada perlakuan pupuk anorganik (OFO) yakni 93.33 gr, berbeda nyata dengan perlakuan yang menggunakan compost tea. Sumber bahan compost tea yang berbeda tidak memberikan perbedaan yang signifikan nyata pada berat tanaman.
Serapan N (mg/tanaman)
Dari hasil sidik ragam pada (Lampiran 19) diperoleh bahwa pemberian compost tea sangat nyata terhadap serapan N daun.
Tabel 8. Pengaruh compost tea terhadap serapan N tanaman sawi (mg/tanaman)
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 804.6a
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 331.3e
Air + Molase OF2 570.7b
Air kelapa OF3 309.6ef
Air kelapa + Molase OF4 464.1c
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 293.2ef
Air + Molase OF6 432.3cd
Air kelapa OF7 238.1g
Air kelapa + Molase OF8 311.6e
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%
Dari Tabel 8 terlihat bahwa serapan N tertinggi pada perlakuan pupuk anorganik (OF0) yakni 804.6 mg/tanaman berbeda nyata dengan perlakuan yang menggunakan compost tea Intensitas Serangan Hama (%)
Dari hasil sidik ragam pada (Lampiran 21) diperoleh bahwa pemberian compost tea sangat nyata menurunkan serangan hama.
Tabel 9. Pengaruh compost tea terhadap intensitas serangan hama (%)
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 4.84 ab
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 3.69 cd
Air + Molase OF2 3.37 de
Air kelapa OF3 5.18 a
Air kelapa + Molase OF4 2.57 f
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 3.40 de
Air + Molase OF6 3.68 cd
Air kelapa OF7 3.54 cd
Air kelapa + Molase OF8 4.23 bc
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%
Dari Tabel 9 terlihat bahwa intensitas serangan hama pada perlakuan pemberian compost tea berasal dari vermikompos dengan air kelapa serta molase (OF4) yakni sebesar 2,57%. Intensitas serangan hama ini nyata lebih rendah dengan intensitas serangan hama pada perlakuan pupuk anorganik (OFO) serta perlakuan compost tea lainnya.
Klorofil Daun (mg/L)
Dari hasil sidik ragam pada (Lampiran 23) diperoleh bahwa perlakuan compost tea sangat nyata pada klorofil daun.
Tabel 10. Pengaruh compos tea terhadap klorofil daun sawi (mg/L)
Perlakuan Rataan
Pupuk Anorganik OF0 4.44 c
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 1.38 g
Air + Molase OF2 1.98 f
Air kelapa OF3 6.65 a
Air kelapa + Molase OF4 5.12 b
Compost Tea Kompos Mabar
Air OF5 1.28 g
Air + Molase OF6 0.89 gh
Air kelapa OF7 2.73 de
Air kelapa + Molase OF8 3.18 d
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%
Dari Tabel 10 terlihat bahwa klorofil daun tertinggi pada perlakuan pemberian compos tea yang berasal dari vermikompos dengan air kelapa serta molase (OF3) yakni 6,65 mg/L dan berbeda nyata dengan perlakuan pupuk anorganik (OF0).
Gambar 2. Hubungan intensitas serangan hama dengan klorofil daun
0 20 40 60 80 100 120 140 160
0 1 2 3 4 5 6 7
Lama Penyimpanan (hari) Kumulatif penurunan berat tanaman (gr)
O F0 O F1 O F2 O F3 O F4 O F5 O F6 O F7 O F8
Penurunan Berat Tanaman Akibat Penyimpanan (gr)
Dari hasil sidik ragam (Lampiran 25) diperoleh bahwa pada perlakuan compost tea tidak nyata dalam penurunan berat tanaman akibat lama penyimpanan.
Tabel 11. Kumulatif penurunan berat tanaman akibat lama waktu penyimpanan
Perlakuan Σ penurunan
berat (gr)
Pupuk Anorganik OF0 130
Compost Tea Vermikompos
Air OF1 146.6
Air + Molase OF2 136.7
Air kelapa OF3 139.9
Air kelapa + Molase OF4 126.7
Compost Tea Mabar
Air OF5 109.9
Air + Molase OF6 146.7
Air kelapa OF7 146.7
Air kelapa + Molase OF8 150
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda dengan uji DMRT pada taraf 5%
Dari Tabel 11 terlihat bahwa kumulatif penurunan berat tanaman teringgi adalah pada perlakuan compost tea yang berasal dari kompos mabar dengan air kelapa serta molase (OF8) yakni sebesar 150 gr dan kumulatif penurunan berat terendah pada perlakuan compost tea dengan kompos mabar dengan air (OF5).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian compost tea dengan beberapa perlakuan dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme tanah, N-Total tanah, Serapan N, serta mempertahankan pH tanah 2. Pemberian compost tea dengan beberapa perlakuan meningkatkan berat tanaman, klorofil
daun serta menurunkan intensitas serangan hama
3. Pemberian compost tea tidak dapat meningkatkan kandungan C-organik tanah dan C/N tanah.
Saran
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik pada tanah Inceptisol dapat dilakukan dengan mengkombinasikan compost tea dengan pupuk anorganik.