• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DERAJAT KEKEBALAN TERHADAP STRES (SKALA MILLER &

SMITH) PADA LANSIA DI KELURAHAN KEDUNGWUNI TIMUR KECAMATAN

KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

Skripsi

RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : 09.0450.S

RINA AGUSTINA NIM: 09.0451.S

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2013

(2)

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Derajat Kekebalan Terhadap Stres (skala Miller & Smith) pada Lansia di Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

Rika Raudhatul Jannah, Rina Agustina Mokhamad Arifin, Benny Arief Sulistyanto,

Dukungan keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah dan digunakan sebagai strategi preventif untuk mengurangi stres. Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu. Sedangkan kekebalan stres adalah suatu tingkat pertahanan tubuh atau pertahanan diri seseorang terhadap stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan derajat kekebalan terhadap stres (skala Mller & Smith) pada lansia di Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

Penelitian menggunakan desain Deskriptif Korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian yang berjumlah 112 lansia sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Cara pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji spearman rank diperoleh ρ value sebesar 0,000 < 0,05. Berarti Ho ditolak, hal ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan derajat kekebalan terhadap stres (skala Miller &

Smith) pada lansia di Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Koefisien korelasi spearman didapatkan nilai 0,430 yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan derajat kekebalan terhadap stres. Kesimpulan adanya dukungan dari keluarga dapat membantu meningkatkan derajat kekebalan terhadap stres sehingga disarankan untuk keluarga agar tetap memberikan dukungan pada lansia serta diharapkan bagi perawat komunitas untuk memberikan informasi kepada keluarga akan pentingnya makna dukungan keluarga bagi lansia.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Derajat Kekebalan Stres, Lansia

(3)

PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa masyarakat (community mental health) telah menjadi bagian masalah kesehatan masyarakat (public health) yang dihadapi semua negara. Salah satu pemicu terjadinya berbagai masalah dalam kesehatan jiwa adalah dampak modernisasi di mana tidak semua orang siap untuk menghadapi cepatnya perubahan dan kemajuan teknologi baru (Efendi dan Makhfudli 2009, hh. 251-252).

Peningkatan usia harapan hidup menurut perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun ketahun semakin jelas terlihat. Pada tahun 2005 pada laki-laki berusia 64,9 tahun dan wanita 68,8 tahun; pada tahun 2010 usia harapan hidup semakin meningkat menjadi 66,4 tahun pada laki-laki dan pada perempuan 70,4 tahun; tahun 2015 usia harapan hidup semakin meningkat menjadi 67,7 tahun pada laki-laki dan pada perempuan 71,7 tahun sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan usia harapan hidup akan semakin meningkat sampai angka 69 tahun untuk laki-laki dan pada perempuan mencapai 73 tahun, jumlah lansia semakin lama semakin banyak (Mubarak dkk 2006, h. 179).

Peningkatan jumlah lansia akan membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan, baik pada diri yang bersangkutan, keluarga dan masyarakat (Hawari 2008, hh. 6-7). Kebanyakan orang yang berusia diatas 60 tahun telah mengalami kemunduran fisik dan merasa bahwa hidup mereka sudah dekat dengan akhir hayat, pada masa-masa ini kasih sayang dari lingkungan keluarga, kerabat dan lingkungan terdekat merupakan sumber kenikmatan sendiri dan berpengaruh terhadap kesehatan lansia.

(4)

Masalah gangguan kesehatan jiwa mulai dialami oleh golongan lansia pada saat mereka mulai merasakan adanya tanda-tanda terjadinya proses penuaan pada dirinya (Maryam dkk 2008, h. 67).

Seseorang yang mengalami stres dapat dilihat dari perubahan- perubahan yang terjadi pada kondisi fisiknya. Keluhan yang sering dirasakan pada orang yang mengalami stres adalah pemarah, pemurung, cemas, gelisah, sedih, depresi, pesimis, menangis, mood atau suasana hati sering berubah-ubah, harga diri menurun atau merasa tidak aman, mudah tersinggung, mudah menyerah pada orang dan mempunyai sikap bermusuhan, mimpi buruk, serta mengalami gangguan konsentrasi dan daya ingat (Hawari 2008, hh. 27-34).

Stres merupakan situasi dimana suatu tuntutan yang sifatnya tidak spesifik dan mengharuskan seseorang memberikan respon atau mengambil tindakan (Hans Seyle 1976, dikutip dari Sunaryo 2004, h. 214). Pengaruh lingkungan terutama keluarga sangat penting dalam membina jiwa yang sehat.

METODE

Pada Penelitian ini menggunakan metode descriptive corelatif untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada satu situasi atau sekelompok subjek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Notoadmodjo 2010, hh.

37-38). Pada penelitian ini, peneliti dalam mengumpulkan datanya

(5)

menggunakan alat ukur kuesioner yang terdiri dari 24 pertanyaan tertutup untuk kuesioner dukungan keluarga dan 20 pertanyaan tertutup untuk kuesioner derajat kekebaln stres. Setelah data terkumpul peneliti melakukan pengolahan data untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan keluarga dengan derajat kekebalan terhadap stres pada lansia.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur ≥ 60 tahun di Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 562 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Pada penelitian ini pengelompokan sampel berdasarkan jumlah dukuh di Kelurahan Kedungwuni Timur sebanyak 12 dukuh. Pada teknik cluster random sampling ini, sampel yang dipakai yaitu sebesar 20%. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 3 dukuh dari 20% jumlah keseluruhan dukuh di Kelurahan Kedungwuni Timur yaitu dukuh kranji, gembong utara dan kurian dengan jumlah 129 orang. 112 orang diantaranya termasuk dalam kriteria inklusi dan 17 orang termasuk dalam kriteria eksklusi. Analisis data pada penelitian ini peneliti menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa dari 112 responden : 84 responden (75 %) dinyatakan mendapat dukungan keluarga sedang, 27 responden (24,1 %) dinyatakan mendapat dukungan keluarga kurang, 1 responden (0,9%) dinyatakan mendapat dukungan keluarga baik, 81 responden (71,3%) dinyatakan kurang kebal terhadap stres, 26 responden

(6)

(23,2%) dinyatakan kebal terhadap stres, dan 5 responden (4,5%) dinyatakan tidak kebal terhadap stress.

Dukungan keluarga bukanlah satu satunya faktor yang mempengaruhi stres pada lansia. Terdapat faktor- faktor lainnya yang berasal dari individu itu sendiri, misalnya penyakit, menopause, keadaan emosi, dan faktor yang berasal dari luar lansia yaitu perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi stres pada lansia (Azizah 2011, h. 69)

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Lieberman (1992) dalam Azizah (2011) mengemukakan bahwa secara teoritis dukungan keluarga dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat menyebabkan stres. Apabila kejadian stres terjadi, interaksi dengan adanya anggota keluarga dapat memodifikasi dan mengubah persepsi lansia untuk mengurangi potensi stres. Dukungan keluarga dapat mengubah respon lansia terhadap kejadian stres dan mempengaruhi strategi untuk mengatasi stres.

Hal ini selaras dengan pernyataan Santrock (2006) dalam Azizah (2011) mengemukan bahwa dukungan keluarga dapat membantu lansia mengatasi masalah secara efektif, meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Hal ini diperkuat oleh Potter & Perry (2005, hh. 23 & 502) yang menyatakan bahwa keluarga memainkan peran penting dalam menciptakan dan mempertahankan konsep diri anggotanya. Salah satu reaksi responden dan keluarga terhadap perubahan konsep diri bergantung pada dukungan yang tersedia. Seseorang yang memiliki sistem pendukung yang baik cenderung lebih nyaman dan tenang menjalani kehidupan.

(7)

Dukungan keluarga bagi lanjut usia sangat penting , karena dukungan keluarga yang baik telah terbukti meningkatkan derajat kekebalan terhadap stres dan bertindak sebagai suatu pelindung bagi lanjut usia yang bersangkutan dari akibat negatif stres. Derajat kekebalan stres pada penelitian ini berada pada kategori sedang/kurang kebal. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa subyek penelitian mempunyai potensi untuk mengalami stres dalam kehidupannya apabila keluarga tidak memberikan dukungan dan perhatian dengan baik.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa :

1. Sebagian besar responden mendapat dukungan keluarga sedang yaitu sebanyak 84 responden (75%), mendapat dukungan keluarga kurang sebanyak 27 responden (24,1%) dan mendapat dukungan keluarga baik sebanyak 1 responden (0,9%).

2. Sebagian besar lansia dinyatakan kurang kebal terhadap stres yaitu sebanyak 81 responden (72,3%), dinyatakan kebal terhadap stres sebanyak 26 responden (23,2%), dan dinyatakan tidak kebal terhadap stres sebanyak 5 responden (4,5%).

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan derajat kekebalan terhadap stres (skala Miller & Smith) pada lansia di Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan dimana ρ value 0,000 dengan koefisien korelasi spearman’s

(8)

rank didapatkan nilai koefisien korelasi (r) = 0,430 yang berarti tingkat

hubungannya sedang.

Peneliti mengemukakan beberapa saran dan saran- saran ini diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya.

1. Bagi lansia

Lansia hendaknya meningkatkan hubungannya dengan keluarga dan lingkungan sosial disekitarnya misalnya dengan selalu mendekatkan diri dan membina hubungan yang baik dengan keluarga dan lingkungan serta mengurangi konflik yang ada dalam keluarga dan lingkungan agar dapat meningkatkan dukungan keluarga terhadap lansia.

2. Bagi keluarga

Peneliti mengharapkan keluarga memberikan dukungan kepada lansia baik berupa dukungan emosional, penghargaan, informasional dan instrumental sehingga lansia dapat kebal terhadap stres. Keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang berusia lanjut hendaknya memberikan dukungan positif agar anggota keluarga yang berusia lanjut mempunyai motivasi tinggi dalam menjalani kehidupan dimasa-masa tua nya ini serta keluarga hendaknya dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan bagi lansia.

3. Bagi perawat komunitas

Bagi perawat komunitas diharapkan selalu melibatkan keluarga dalam kegiatan memberikan penyuluhan tentang perubahan-perubahan fisik yang dialami pada masa lansia maupun perubahan psikologis yang dialami lansia, sehingga nantinya keluarga bisa menyikapi dengan baik

(9)

serta memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan keluarga pada lansia sehingga lansia dapat terhindar dari stres.

4. Bagi peneliti lain

Penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian selanjutnya tentang lansia dengan pendekatan yang lain misalnya kualitatif untuk mengeksplor tentang pengalaman lansia yang mendapat dukungan keluarga, maupun variabel lain yang berkaitan dengan stres misalnya pengukuran stres dengan menggunakan skala holmes, maupun faktor- faktor lainnya yang dapat menyebabkan stres yang berasal dari individu itu sendiri, misalnya penyakit, menopause, keadaan emosi, dan faktor yang berasal dari luar lansia yaitu perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi stres pada lansia.

ACKNOWLEDGEMENT AND REFERENCES

Adisantosa, B, Mubarak, W, Khoirul, R, & Siti, P, 2006, Ilmu keperawatan komunitas, CV Sagung Seto, Jakarta.

Azizah, Lilik, 2011, Keperawatan lanjut usia, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Efendi & Makhfudli, 2009, Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Hawari, Dadang, 2008, Sejahtera di usia senja : dimensi psikoreligi pada lansia, FKUI, Jakarta.

Maryam, SR et al, 2008, Mengenal usia lanjut dan perawatannya, Salemba Medika, Jakarta.

Sunaryo, 2004, Psikologi untuk keperawatan, EGC, Jakarta

Notoatmodjo, 2010, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Potter, PG & Perry, AG, 2005, Buku ajar fundamental keperawatan : konsep dan praktik, EGC, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengadilan Negeri Bangil merupakan bagian lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

bahwa STAD memiliki keunggulan: (1) Pengetahuan diperoleh siswa dengan membangun sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan orang lain, (2) Sistem evaluasi

Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitang dengan judul skripsi dengan penelitian skripsi di atas yang dilakukan oleh Ahmad Ramadhan NIM

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil aktivitas antioksidan fraksi etil asetat daun wungu (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) dengan

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Hospital Miri dan PKRC di daerah Miri 2 KLUSTER NANSANG TUGONG, PAKAN Kluster Komuniti  Kluster komuniti melibatkan penduduk di sebuah rumah panjang yang terletak

All that parcel of land together with the building thereon and appurtenances thereof situate at Jalan Patingan, Kuching, containing an area of 483.2 square metres, more or less,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keaktifan siswa dalam menerapkan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). Hasil dari penelitian dapat