• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM. Rumah sakit roemani didirikan pada tanggal 20 Agustus 1975

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM. Rumah sakit roemani didirikan pada tanggal 20 Agustus 1975"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya

Rumah sakit roemani didirikan pada tanggal 20 Agustus 1975 bertepatan dengan tanggal sya’ban 1995 Hijriah. Rumah sakit ini merupakan salah satu amal usaha bidang pelayanan kesehatan milik perserikatan Muhammadiyah. Tujuan didirikan usaha ini sebagai sarana da’wah amar ma’ruf nahi mungkar untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan persyarikatan Muhammadiyah. Peresmian rumah sakit dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah pada waktu itu Bapak Soeparjo Roestam.

Bangunan gedung pertama Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, yang pada waktu itu berupa Balai Pengobatan / BKIA dengan kapasitas 67 tempat tidur, merupakan wakaf dari Bapak H. Ahmad Roemani, seorang dermawan muslim yang sangat menaruh perhatian terhadap pembinaan dan kesejahteraan anak yatim piatu di Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang.

Nama “Roemani” ditetapkan sebagai nama rumah sakit, adalah sebagai ungkapan penghargaan dan rasa terima kasih warga muhammadiyah kepada Semarang atas wakaf Bapak H. Ahmad Roemani yang mewujudkan cita-cita muhammadiyah mendirikan sebuah rumah sakit sebagai sarana dakwah muhammadiyah.

Dalam waktu relatif singkat keberadaan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah dikenal masyarakat luas dan berkat bertambahnya

(2)

kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, menyusul beberapa wakaf dan sumbangan dari para dermawan dan pemerintah.

Wakaf dan sumbangan yang pernah di terima Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah antara lain :

1. Pada tahun 1980, menerima bantuan dari Presiden RI berupa satu gedung untuk bangsal perawatan kelas ekonomi, sekarang untuk ruang IPSRS dan busana

2. Tahun 1981, menerima wakaf dari Bapak H. Ibrahim Ibnu Djamhari, SH berupa satu buah gedung lengkap dengan isinya, berkapasitas 8 tempat tidur, sekarang untuk ruang Ustman

3. Tahun 1984, menerima wakaf dari Bapak H. Hetami berupa dua gedung, satu buah gedung untuk ruang roentgen dan satu buah gedung untuk ruang operasi, ruang intensif dan ruang pertemuan

4. Menerima bantuan dari Direktur Kesehatan RI berupa mobil ambulance, alat-alat bedah, laboratorium dan alat roentgen

Disamping itu rumah sakit terus berusaha mengembangkan diri dengan meningkatkan sarana fisik dan fasilitas – fasilitas lain dengan biaya mandiri.

Adapun para pejuang yang gigih mengembangkan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah sehingga menjadi Rumah Sakit Islam yang dibanggakan umat Kota Semarang dan Jawa Tengah ini, antara lain adalah : 1. Bapak Ir. H Burhan Sa’arin (almarhum)

(3)

3. Bapak H. Warsito (almarhum) 4. Dr. H. Agustono, SpA

5. Dr. H. Hamidun Kasim, SpOG 6. Dr. H Susanto Soegito (almarhum) 7. Dr. H. Shofa Chasani, SpPD 8. Dr. Kuspraptono

9. DR. Dr. H.M Rofiq Anwar

10. Bapak H. Abdul Hamid, BA (almarhum) 11. Drs. Sugeng Pamudji, Akt

12. Dr. Sediyono Ismarun 13. Drs. Adim Dimyati, MS 14. Drg. H. Edi Sumarwanto, MM 15. Dr. HM. Kusna Hadi, SH, MBA 16. Dr. H. Hari Wiyoso, MM, SpF

17. Dr. Hj. Siti Moetmainah Prihadi, SpOG, MARS 18. Drs. Naswir, Apt

19. Dr. H. Mualif Muchya, SpTHT 20. Dr. H. Tjipta Bahtera, SpAK 21. Dr. H. Imam Soebekti, MPH 22. Dr. Sofwan Dahlan, SpF

23. Drs. Jatmiko Susilo, Apt, M.Kes 24. Drs. H. Suroso Saryadi

(4)

Berkat kerja keras pimpinan dan seluruh karyawan, Rumah Sakit Roemani berhasil mengukir beberapa prestasi di tingkat nasional. Adapun prestasi yang diraih Rumah Sakit Roemani antara lain :

1. Pada tahun 1990 menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan RI berupa “Petaka Nugraha Karya Husada” sebagai rumah sakit umum swasta kelas C berpenampilan terbaik pertama dalam segi manajemen rumah sakit dan pelayanan kesehatan

2. Pada tanggal 7 Desember 1998 memperoleh sertifikat Akreditasi penuh 5 bidang pelayanan dari Departemen Kesehatan RI

3. Pada bulan Januari 2003, memperoleh sertifikat Akreditasi penuh 12 bidang pelayanan dan Departemen Kesehatan RI

Untuk meraih prestasi tersebut memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak ringan baik pengorbanan tenaga, pikiran dan sumber dana. Untuk menambah kepercayaan masyarakat, RS. Roemani tersebut berbenah diri dengan melakukan perbaikan baik di bidang pelayanan medis maupun sarana fisik. Rencana pengembangan sarana fisik ke depan adalah dengan pembangunan gedung berlantai tiga.

Adapun jajaran Direksi yang saat ini sedang mengemban amanat Persyarikatan Muhammadiyah untuk mengembangkan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah adalah :

1. Dr. H. Shofa Chasani, SpPD, KGH 2. Drg. H. Edi Sumarwanto, MM 3. Jusmi Amid, SE, MBA, Msi, Akt

(5)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang merupakan bentuk organisasi garis yaitu wewenang dan tanggung jawab langsung kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dapat dilihat pada gambar 1 :

Tugas-tugas bagian dari susunan organisasi pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Berfungsi memimpin dan mengelola penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Roemani secara berhasil guna dan berdaya guna dengan cara mengembangkan kepemimpinan kolektif dengan berpedoman kaidah atau peraturan yang berlaku.

2. Direktur Keuangan dan Umum

Berfungsi membantu direktur utama dalam bidang administrasi dan manajemen keuangan yang meliputi pendapatan, penerimaan, dan pengeluaran dana rumah sakit agar terlaksana secara efektif dan efisien, mengamankan kebijakan keuangan organisasi Rumah Sakit Roemani dan bertanggung jawab kepada direktur utama dalam rangka penyelenggaraan Rumah Sakit Roemani, membantu direktur utama dalam bidang pelayanan administrasi umum dalam rangka penyelenggaraan rumah sakit dan bertanggung jawab kepada direktur utama.

(6)

3. Direktur Pelayanan dan Penunjang Medis

Berfungsi membantu Direktur Utama dalam bidang teknis pelayanan dan penunjang medis berdasarkan pedoman pelayanan medis Rumah Sakit Roemani bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

4. Satuan Pengawas Intern

Berfungsi membantu Direktur Utama memperoleh informasi yang obyektif dan konstruktif tentang aktifitas seluruh instansi atau unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Roemani dan penyimpanan yang terjadi serta mengevaluasi efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki Rumah Sakit Roemani.

5. Kepala Sekretariat

Berfungsi mengelola dan melaksanakan pengawasan atas kelancaran dan ketertiban administrasi perkantoran guna menunjang kelancaran kehidupan dan perkembangan organisasi Rumah Sakit Roemani.

Direktur keuangan dan umum, membawahi : 1. Manager SDM dan Umum

Berfungsi mengelola program peningkatan kualitas SDM yang professional, beriman dan bertaqwa. Menjalin hubungan kemitraan yang harmonis terhadap masyarakat dan institusi lain guna mencapai tujuan rumah sakit secara efektif dan efisien

(7)

Manager SDM dan Umum membawahi : a. Kepala Bagian Personalia

Berfungsi merencanakan, pengorganisasian, pengarah, penanggung jawab dan pengawasan kegiatan-kegiatan seleksi, pengembangan, pemberian kompensasi, pembinaan hubungan kerja, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan SDM agar tercapai berbagai tujuan individu (karyawan) organisasi Rumah Sakit Roemani

b. Kepala Bagian Rumah Tangga

Berfungsi mengelola dan melaksanakan pengawasan kerumah tanggaan rumah sakit yang meliputi ketertiban perparkiran, penggunaan dan pemeliharaan kendaraan, pemeliharaan interior dan eksterior serta pemeliharaan keamanan rumah sakit guna mendukung kelancaran pelayanan rumah sakit.

c. Kepala Pemasaran dan Humas

Berfungsi mengelola dan melaksanakan fungsi pemasaran dan kehumasan secara taktis dan teknis dengan efektif dan efisien agar berdayaguna dan berhasil guna dalam pelayanan.

d. Kepala Bagian Electronik Data Proccesing

Berfungsi merancang, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan komputerisasi sistem informasi rumah sakit dan pengelolaan atas perangkat keras maupun perangkat lunak.

(8)

2. Manager Keuangan dan Akuntansi

Berfungsi mengelola dan mengamankan pendapatan rumah sakit, asset rumah sakit dan mengendalikan anggaran rumah sakit secara efektif dan efisien. Manager keuangan dan akuntansi membawahi :

a. Kepala bagian akuntansi dan perpajakan

Berfungsi menyiapkan laporan keuangan dan laporan perpajakan yang valid dan up to date.

b. Kepala bagian keuangan

Berfungsi mengelola seluruh penerimaan dan pengeluaran dana rumah sakit serta mobilisasi dana.

c. Kepala bagian piutang dan customer service keuangan

Berfungsi mengelola seluruh administrasi piutang pasien dan pencegahannya serta menangani terjadinya complaint customer yang berhubungan dengan keuangan.

d. Kepala bagian gudang

Berfungsi mengelola administrasi logistic barang-barang sejak dari penerimaan, penyimpanan, pengawasan dan pengeluaran barang-barang Rumah Sakit Roemani.

3. Manager perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan

Berfungsi mengelola perencanaan dan pengadaan analisis dengan mempertimbangkan asas manfaat, kemampuan anggaran, kemampuan sumber daya manusianya, kemampuan lain yang diperlukan sehingga dihasilkan kegiatan pengembangan organisasi yang efektif dan efisisen sesuai dengan program yang telah disepakati.

(9)

Manager perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan membawahi : a. Kabag. perencanaan dan pemeliharaan sarana

Berfungsi merancang, menyelenggarakan kegiatan serta perbaikan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit untuk memberikan masukan kepada manager tentang kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok.

b. Kabag. busana, loundry dan strelisasi

Berfungsi memberikan pelayanan, penyediaan, pembuatan, pemprosesan bahan dan alat-alat steril serta linen bersih untuk kepentingan semua unit yang ada.

c. Kabag. pembelian

Berfungsi melakukan pembelian / pengadaan barang / jasa sesuai dengan kebutuhan dan atau permintaan bagian yang terkait dengan memperhatikan anggaran, urgensi dan kelayakan pengadaannya. d. Kabag. sanitasi dan lingkungan

Berfungsi melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian sumber pencemaran baik fisik, kimia, maupun biologi di lingkungan Rumah Sakit Roemani.

e. Kepala instalasi pendidikan dan pelatihan (Diklat)

Berfungsi bertanggung jawab mengelola dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian / ketrampilan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, bertanggung jawab mengelola pelaksanaan, magang, praktek lapangan dan survei serta mengelola dan

(10)

melaksanakan presentasi alat-alat kesehatan obat-obatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh rumah sakit.

f. Kepala instalasi kerohanian

Berfungsi bertanggung jawab terhadap pembinaan kerohanian sumber daya manusia, sentuhan rohani pasien dan pengelolaan pemulasaraan jenazah secara efektif dan efisien.

Direktur pelayanan dan penunjang medis membawah : 1) Manager keperawatan

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

Manager keperawatan membawahi : a) Kepala bagian fasilitas dan ketenagaan.

Berfungsi melaksanakan pengelolaan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Roemani sesuai standar ketenagaan sehingga terwujud tenaga yang berdaya guna dalam menunjang kelancaran proses pelayanan, mengawasi dan mengendalikan pengelolaan keperawatan secara efektif dan efisien sesuai standar yang telah ditetapkan.

b) Kepala bagian etika dan mutu ketrampilan

Berfungsi mengawasi dan mengendalikan penerapan etika keperawatan sesuai dengan kode etik profesi, mengupayakan pemberdayaan SDM dan mengkoordinasikan program-program peningkatan mutu SDM keperawatan.

(11)

c) Kepala bagian asuhan keperawatan

Berfungsi mengawasi dan mengendalikan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang prima, mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2) Manager pelayanan

Berfungsi mengelola pelayanan medis dengan cara meningkatkan partisipasi dokter mitra, mengembangkan pelayanan unggulan, meningkatkan pelayanan gawat darurat, meningkatkan mutu pelayanan medis sesuai standar pelayanan medis.

Manager pelayanan membawahi :

a. Kepala bagian kesehatan pasien dan mutu pelayanan

Berfungsi mengelola keselamatan pasien dan mutu pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat serta meningkatkan partisipasi dokter mitra dalam mengembangkan pelayanan unggulan sesuai standar pelayanan medis.

b. Kepala bagian fasilitas dan tata laksana pelayanan

Berfungsi mengelola fasilitas dan tata laksana disemua sektor pelayanan medis guna meningkatkan mutu pelayanan.

3) Kepala instalasi rawat jalan

Berfungsi mempunyai wewenang sebagai penanggung jawab diinstalasi rawat jalan dan mempunyai tugas mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan, serta

(12)

4) Kepala instalasi gawat darurat

Berfungsi mempunyai wewenang sebagai penanggung jawab diinstalasi gawat darurat dan mempunyai tugas mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan, serta pengadaan sarana diinstalasi gawat darurat.

5) Kepala instalasi rawat inap

Berfungsi mempunyai wewenang sebagai penanggung jawab diinstalasi rawat inap dan mempunyai tugas mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan, serta pengadaan sarana diinstalasi rawat inap.

6) Kepala instalasi rawat intensif

Berfungsi mempunyai wewenang sebagai penanggung jawab di instalasi rawat intensif dan mempunyai tugas mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan serta pengadaan sarana diinstalasi rawat intensif.

7) Kepala instalasi farmasi

Berfungsi mengelola instalasi farmasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan distribusi farmasi serta pengelolaan dan pelayanan askes di Rumah Sakit Roemani.

Kepala instalasi farmasi membawahi : 1 Pengelola distribusi farmasi

Berfungsi mengelola perbekalan distribusi farmasi dengan cara mendistribusikannya dari gudang farmasi kepada bagian yang

(13)

memerlukan tanpa meninggalkan kualitas dan kuantitas pelayanan farmasi.

2 Pengelola gudang farmasi

Berfungsi mengelola gudang perbekalan farmasi sejak menerima dari penyalur bahan farmasi dan menyerahkan kebagian distribusi farmasi atau bagian yang memerlukan.

3 Pengelola apotik dan farmasi askes

Berfungsi mengelola pelayanan apotik dan farmasi askes meliputi pengadaan pergudangan, distribusi dan administrasi efisien dan efektif.

8) Kepala instalasi penunjang diagnostik

Berfungsi mempunyai wewenang sebagai penanggung jawab diinstalasi penunjang diagnostik yaitu meliputi radiology dan laboratorium serta mempunyai tugas mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pengadaan sarana di instalasi penunjang diagnostik.

Kepala instalasi penunjang diagnostik membawahi : 1 Pengelola radiology

Berfungsi mengelola pelayanan radiology dengan mengkoordinir melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan, pengadaan sarana di laboratorium secara efektif dan efisien.

2 Pengelolaan laboratorium

(14)

program, pengadaan sarana di laboratorium secara efektif dan efisien.

9) Kepala instalasi gizi

Berfungsi mempunyai wewenang sebagai penanggung jawab di instalasi gizi dan mempunyai tugas mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan, serta pengadaan sarana instalasi gizi.

10) Kepala bagian rekam medik dan registrasi

Berfungsi mengelola kegiatan sistem informasi, rekam medis dan registrasi mulai dari persiapan memasukan, pengolahan dan mengeluarkan data informasi secara bertanggung jawab, efektif dan efisien untuk kelancaran manajemen rumah sakit.

11) Pengelola Ruang Perawatan

Berfungsi mengelola kegiatan pelayanan ruang perawatan secara cepat, tepat berdayaguna dan berhasil guna sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani agar tercapai pelayanan keperawatan yang prima.

(15)

Lampiran SK : B-18/166/RSR/VI/2006

Tentang : Struktur Organisasi & Tata Laksana Rumah Sakit Roemani

P im pinan D aerah M uham m adiyah S em arang

B adan P engurus H arian R um ah S akit R oem ani M uham m adiyah

D irektur U tam a S ekretariat S atuan pengawas itern Kom ite M edik S taf m edik fungsional S taf keperawatan fungsional D irektur P elayanan dan penunjang m edik M anager K eperawatan B agian A suhan K eperawatan B agian E tika dan m utu K eperawatan B agian fasilitas dan ketenagaan K epala instalasi G awat D arurat (U G D ) K epala Instansi rawat jalan K epala instansi rawat inap (IR N A ) K epala instalansi rawat intensif K epala instalansi farm asi K epala Inst. penunjang diagnostik K epala Instalasi G izi M anager pelayanan B agian fasilitas

& tata laksana pelayanan

B agian keselam atan pesan & m utu pelayanan K epala bagian R M dan registrasi D irektur keuangan dan um um M anager S D M dan U m um B agian P ersonalia B agian P em asaran & H um as B agian R . T angga M anager perencanaan pengadaan & pem eliharaan B agian perencanaan & pem elih sarana B agian B usana Loundry dan stelisasi B agian pem belian M anager keuangan dan akuntansi B agian keuangan B agian akuntansi dan pajak Instalasi kerohaniaan dan perawatan jenazah Instalasi pendidikan dan pelatihan B agian G udang B agian piutang dan custom er serv ice B agian

(16)

C. Status Tenaga Kerja

Status karyawan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang terbagi 2 jenjang karyawan yaitu :

1. Karyawan tetap

Yaitu karyawan yang mempunyai jabatan atau tanggung jawab tertentu. 2. Karyawan tidak tetap

Yaitu karyawan yang melaksanakan tugas berdasarkan instruksi dari atasan.

D. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja untuk karyawan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang terbagi menjadi 3 shift :

1. Shift pagi mulai jam 07.00 WIB sampai jam 14.00 WIB 2. Shift siang : mulai jam 14.00 WIB sampai jam 21.00 WIB 3. Shift malam : mulai jam 21.00 WIB sampai jam 07.00 WIB

E. Jumlah Karyawan

Adapun jumlah karyawan pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang yang dipakai pada saat ini dapat dilihat pada tabel berikut :

(17)

Tabel 1

Jumlah tenaga kerja

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

No Penggolongan Jumlah karyawan Meliputi 1

2 3 4

Karyawan tetap

Karyawan tidak tetap Pegawai harian lepas Dokter mitra

42

62 14 9

Direktur utama, direktur pelayanan, manager, sekretaris, dokter, administrasi, perawat, satpam

Klining service

Referensi

Dokumen terkait

Keterlibatan jalur otak dan imunitas mengarah pada produksi sitokin pro-inflamasi oleh sel mikroglia. Proses tersebut melibatkan dua aktivitas dengan waktu yang

Namun fenomena yang terjadi saat ini yang mana seorang karyawan dalam suatu perusahaan yang memiliki beban kerja tinggi cenderung menunjukkan prestasi yang bagus, hal

a) Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti babi, berhala dan bangkai.. b) Jual beli garar , yaitu jual beli yang samar sehingga ada kemungkinan terjadi

Oleh karena itu, peneliti menyarankan pada guru-guru di sekolah untuk menjadikan model pembelajaran ADDIE dengan bantuan media mind organiser sebagai alternatif

JURNAL UMUM - METODE PERPETUAL (dalam ribuan rupiah).. JU

Superego dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah dari luar (khususnya orang tua) sedemikian rupa sehingga akhirnya terpencar

Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan.. Titik cair dari alektroda wolfram sedemikian

Metode muqsam yaitu menghafal satu halaman Al-Qur’an dengan cara membagi- bagi menjadi beberapa bagian, setiap bagian itu menghafalnya secara tasalsul (mengulangi dari