• Tidak ada hasil yang ditemukan

JARINGAN KOMPUTER TCP/IP DAN IP ADDRESS OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JARINGAN KOMPUTER TCP/IP DAN IP ADDRESS OLEH:"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Dewi Pangestu Wulandari

Muhammad Fadhli Maya Andriani Muh. Nur Ilman Wahyudi

Ibnu Munzir Dwi Nur Puspita Mirwan

JARINGAN KOMPUTER

TCP/IP DAN IP ADDRESS

OLEH:

• Dewi Pangestu

• Wulandari

• Muhammad Fadhli

• Maya Andriani

• Muh. Nur Ilman

• Wahyudi

• Ibnu Munzir

• Dwi Nur Puspita

• Mirwan Ptik 05

Kelompok 5

(2)

TCP/IP DAN IP ADDRESS

A. Konsep dasar TCP/IP

 Apa itu TCP/IP

 Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting

 Bagaimana awal keberadaan TCP/IP

 Layanan apa saja yang di berikan oleh TCP/IP

 Bagaimana bentuk arsitektur dari TCP/IP

 Bagaimana TCP dan IP bekerja

 Bagaimana bentuk format header protokol UDP, TCP dan IP B. IP address versi 4

 Pengalokasian IP Address

 Mengenal aljabar boolean

 Alokasi IP address di jaringan

 Alokasi alamat IP

 Hierarki pendistribusian IP address v4

(3)

1. KONSEP DASAR TCP/IP

Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan. Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem operasi tertentu.

TCP/IP (singkatan dari “Transmission Control Protocol”)

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.

Kesimpulannya, TCP/IP inilah yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.

(4)

TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan inteface jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini.

Konsep TCP/IP

Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan. Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem operasi tertentu.

1.1 Apa itu TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar- menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.

Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.

Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di

(5)

Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.

2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan.

TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.

3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

(6)

1.2 Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting

Karena TCP/IP merupakan protokol yang telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi, maka rasanya tidak ada rangkaian protokol lain yang begitu powerfull kemampuannya untuk dapat bekerja pada semua lapisan perangkat keras dan sistem operasi seperti berikut :

1. Novell Netware 2. Mainframe IBM 3. Sistem Digital VMS 4. Microsoft Windows Server

5. Server & workstation UNIX, Linux, FreeBSD, OpenBSD 6. Macintosh

7. PC DOS

Keunggulan TCP/IP

Mengapa jaringan komputer tidak terpisahkan dengan yang namanya TCP/IP pasti dalam benak kita sering bertanya – tanya apa sih keunggulan dari Protokol TCP/IP itu . . .. ? berikut ini akan saya tuliskan berapa ke unggulan dari Protokol TCP/IP ,Diantaranya :

1. Adanya Open Protocol Standart, yaitu tersedia secara bebas dan dapat dikembangkan secara independen terhadap jenis hadware computer atau system operasi apapun yang kita gunakan. TCP/IP telah mendapat dukungan yang luas dari beberapa vendor hardware maupun software . Dengan demikian, diharapkan kita dapat dengan mudah menghubungkan berbagai macam protocol yang berbeda dari berbagai platform system operasi.

2. Terdapat High Level Protocol Standard, yang dapat digunakan untuk melayani user secara luas ,sehingga para pengguna computer dapat menggunakan fasilitas yang ada pada jaringan.

3. Metode pengalamatan yang umum, sehingga perangkat hardware yang mengunakan TCP/IP dapat menghubungkan alamat perangkat-perangkat computer yang lain berada pada seluruh jaringan computer yang saling terhubung. Bahkan dapat juga dengan hubungan eksternal Internet.

(7)

Keuntungan TCP/IP

Semua sistem operasi yang modern menawarkan dukungan TCP/IP dan kebanyakan jaringan yang besar mengandalkan pada TCP/IP untuk sebagian besar lalu lintas jaringannya.

TCP/IP juga merupakan standar protocol untuk Internet. Selain itu, banyak utiliti konektivitas standar yang tersedia untuk mengakses dan mentransfer data di antara sistem-sistem yang tidak serupa. Beberapa utiliti standar tersebut, misalnya File Transfer Protocol (FTP) dan Telnet, disertakan di dalam Windows Server 2003. Jaringan-jaringan TCP/IP dapat dipadukan secara mudah dengan Internet. Karena popularitasnya, TCP/IP dikembangkan secara sempurna dan menawarkan banyak utiliti yang mampu meningkatkan penggunaan, unjuk kerja (performance), dan keamanan. Jaringanjaringan yang didasarkan pada protocol transport lainnya, seperti ATM atau AppleTalk, dapat berinterface dengan jaringan TCP/IP melalui suatu device yang dikenal sebagai gateway. Penambahan TCP/IP ke konfigurasi Windows Server 2003 memberikan sejumlah keuntungan :

 Menawarkan suatu teknologi untuk menghubungkan sistem-sistem yang tidak serupa.

TCP/IP termasuk routable dan dapat dihubungkan ke jaringan-jaringan berbeda melalui gateway.

 Memungkinkan untuk melakukan server framework atau client yang termasuk cross- platform, scalable, dan robust. Microsoft TCP/IP menawarkan WinSock interface, yang sangat ideal untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi client/server yang dapat beroperasi pada WinSock-compliant stack dari vendor-vendor lain.

 Memberikan suatu metode untuk memperoleh akses ke Internet. Dengan berhubungan ke Internet, sebuah VPN (virtual private network) atau extranet dapat ditentukan, yang bisa menghasilkan akses jarak jauh yang tidak mahal.

Selain itu, client-client Macintosh sekarang dapat memakai protocol TCP/IP untuk mengakses bersama-sama pada sebuah server Windows Server 2003 yang sedang mengoperasikan File Services for Macintosh (AFP [AppleShare File Server] pada IP), yang mengakibatkannya lebih mudah menuju jaringan dengan komputer-komputer Macintosh.

Peningkatan Tumpukan (Stack) TCP/IP Windows 2003 menyediakan sejumlah peningkatan stack TCP/IP, yang meliputi :

 Dukungan jendela besar yang meningkatkan unjuk kerja ketika banyak paket sedang melakukan transit dalam jangka waktu yang lama.

(8)

 Pengakuan selektif yang memungkinkan suatu sistem melakukan pemulihan dari kemacetan secara cepat.

 Pengirim perlu mentransmisikan ulang hanya paket-paket yang tidak diterima.

 Kemampuan yang lebih baik untuk memperkirakan waktu perjalanan bolak-balik.

 Kemampuan untuk memprioritaskan lalu lintas yang lebih baik dalam menuntut aplikasi.

1.3 Bagaimana awal keberadaan TCP/IP

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) USA akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer – kompoter DoD ini seringkali harus menghubungkan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya.

Komputer tersebut harus tetap saling berhubungan atau berkomunikasi karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi alam besar, seperti ledakan nuklir.

Oleh karena itu pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP :

1. Terciptanya protokol-protokol umum, (DoD memerlukan suatu protokol yang dapat dipergunakan untuk semua jenis jaringan)

2. Menignkatkan efesiensi komunitas data

3. Dapat di padukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada 4. Mudah di configurasikan

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet swiching. Packet swiching inilah yang memungkinkan komunikasi antara lapisan network, di mana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yang di sebut packet. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamat masing-masing yang ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang dikembangkan ini, yang menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya.

Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal tahun 1980 dan menjadi protokol standar untuk ARPAnet/Internet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkantan popularitas di komunikasi pemakai ketika TCP/IP dapat diimplementasikan dengan sangat baik.

(9)

1.4 Layanan-Layanan dari TCP/IP

Berikut ini adalah layanan "tradisional" yang dilakukan TCP/IP :

a) Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword.

b) Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan.

Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.

c) Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.

d) Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.

e) Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yang banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam ystem komputer yang sama dan ada pula yang menggunakan "prosedure remote call system", yang memungkinkan program untuk memanggil subroutine yang akan dijalankan di system komputer yang berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah "rsh" dan "rexec")

f) Name servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet 1.5 Bagaimana bentuk arsitektur dari TCP/IP

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendefinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.

(10)

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI* (Open System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut.

Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yang mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :

Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper lever protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya.

Sebuah lapisan di pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah lapisan pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "Peer process". Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung

(11)

dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai.

Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat "interface" (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan". Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui "header". Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :

Keterangan keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut a. Network Access

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal dan arakteristik antarmuka tambahan media. Dengan demikian lapisan ini bertanggung jawab menerima dan mengirim data dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol yang ada di layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dapat dimengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis

(12)

b. Internet layer/ network layer

Protokol yang berada di layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP (Addres Resolution Protocol), dan ICMP (Internet Control Message Protocol) Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan.

Kombinasi dari data dan lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yang benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu.meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut

"routing" dan peralatan yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :

 "End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut "end system" (istilah OSI) atau

"host" (istilah TCP/IP)

 Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yang kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yang tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadangkadang disebut intermediate system" (istilah OSI) atau "gateway" (istilah TCP/IP).

Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP. IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :

1. Pengalamatan

2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan 3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

(13)

c. Transport layer /host to host

Layer ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP (User Datagram Protocol).

Disamping itu, salah satu tanggung jawab lapisan ini adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).

Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yang sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yang benar disebut

“demultiplexing”. Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :

a) Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan engan jalan memberitahuan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengiriman kembali paket yang kesalahannya terdeteksi.

b) Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yang lengkap, sedangkan reliable elivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut

“datagram delivery” dan paket-paket bebas yang dikirimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.

Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yang bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yang handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan

(14)

mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi. Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yang besar.

UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yang tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yang hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yang hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.

c. Application layer

Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program.

Lapisan inilah yang menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.

(*) Catatan:

- Token Ring merupakan teknologi LAN data link yang didefinisikan oleh IEEE 802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted- pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yang digunakan bersama-sama) yang akan dilewarkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring.

- Komputer port adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi.

Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (untuk koneksi modem).

1.6 Prinsip Kerja TCP dan IP

Seperti yang telah dikemukakan di atas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protokol (penghubung) antara satu komputer dengan yang lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yang berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yang

(15)

harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yang mengirim email, siapa yang menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan "perantara" yang memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing- masing.

TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data (dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yang membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram.

IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet di dalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan "tidak bertanggung jawab" jika data tersebut tidak sampai dengan AS/400 hal.

A 30 TSI Perbankan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yang dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data.

Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui mana data yang akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah "sumber dan tujuan"

datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya.

Kata-kata Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yang digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP.

Datagram adalah unit dari data, yang tercakup dalam protokol.

ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yang bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul.

a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.

b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.

(16)

c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.

d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.

e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut

f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.

1.7 Format header protokol UDP,TCP,IP 1. UDP

UDP memberikan alternatif transport untuk proses yang tidak membutuhkan pengiriman yang handal. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan protokol yang tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yang sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana yang berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Header UDP tidak mengandung banyak informasi, berikut bentuk headernya :

 Source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram.

 Destination port, adalah port tujuan pada host penerima.

 Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data.

 Checksum, bersifat optional yang berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak akan mengalami kerusakan (korup)

2. TCP

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yang handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan.

Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut ---

(17)

TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yang bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram yang bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yang terkecil darinya, untuk memudahkan).

---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yang terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga data dari banyaknya data yang lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yang mengirim file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber port (source port)”

number untuk masing-masing jenis transfer.Yang perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yang dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah “tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yang kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port tujuan menjadi source port.

Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yang berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yang benar dan agar tidak ada datagram yang hilang. TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram yang pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dengan “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP. Yang perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di kedua komputer yang melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet antara satu checksum dengan checksum yang lain tidak sama, maka sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi. Jadi inilah bentuk datagram tersebut:

(18)

Jika kita misalkan TCP header sebagai “T”, maka seluruh file akan berbentuk sebagai berikut :

T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T----

Ada beberapa bagian dari header yang belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat sewaktu hubungan berlangsung.

 Seperti 'acknowledenganement number' misalnya, yang bertugas untuk menunggu jawaban apakah datagram yang dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban (acknowledenganement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.

 Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yang bisa singgah dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yang terlambat, karena akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.

 Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yang mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen. Reser-ved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.

 Control bit (samping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol bit : a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.

b. ACK saat di set ruang acknowledenganement number memiliki arti.

c. PSH, memulai fungsi push.

d. RST, memaksa hubungan di reset.

(19)

e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.

f. FIN, hubungan tidak ada lagi.

3. IP

TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk mengirimkannya ke tujuan (tentu saja dengan cara mengirimkan IP alamat tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yang penting dari header ini adalah “source address” dan “Destination address”, “protocol number”

dan “checksum”. “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination address”

adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IPtujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yang dapat menggunakan IP, jadi kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut. Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang berbeda.

Berikut inilah tampilan header IP :

(20)

Jika kita misalkan IP header sebagai “I”, maka file sekarang akan berbentuk : IT---- IT---- IT---- IT--- IT--- IT--- IT--- IT----

Selanjutnya berikut ringkasan mengenai bagian header :

a. Total length, merupakan panjang keseluruhan datagram dalam oktet, termasuk header dan data IP.

b. Identification, digunakan untuk membantu proses penggabungan kembali pecahan- pecahan dari sebuah datagram.

c. Flag,berisi tiga kontrol flag.

d. bit 0, dicadangkan, harus 0.

 Bit 1, tidak boleh pecah.

 Bit 2, masih ada fragment lagi.

g. Fragment offset, menunjukan posisi fragment di dalam datagram.

h. Time to live, menunjukan batas waktu maksimal bagi sebuah datagram untuk berada pada jaringan.

i. Option

2. IP ADDRESS VERSI 4

IP Address versi 4 dan biasa disebut sebagai IPv4 merupakan jenis pengalamatan jaringan (networking) yang digunakan sebagai protokol jaringan TCP/IP. Panjang IP Address versi 4 adalah 32-bit dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 milyar host komputer atau lebih di seluruh dunia, jumlah host tersebut di peroleh dari 256 (dari 8-bit) pangkat 4 (terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari IP Address versi 4 adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol.

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnetmask jaringan kedalam dua buah bagian yaitu :

 Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan secara khusus untuk mengidentifikasi alamat jaringan dimana host berada. Jika semua Node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadi error yang disebut routing error. Semua sistem didalam

(21)

sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama pula.

Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255

 Host Identifier/HostID atau Host Address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan dimana host berada.

Alamat IPv4 dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut :

 Alamat Unicast, alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah interface jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat Unicast ini digunakan dalam komunikasi point-to-point.

 Alamat Broadcast, alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama . Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to- everyone.

 Alamat Multicast, alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Alamat IPv4 dibagi kedalam beberapa kelas, hal ini dilihat dari oktet pertamanya.

Sebenarnya pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (adalah bit-bit awal/high-order bit). untuk mudah memahami berikut saya sajikan tabel yang menggunakan representasi desimal :

Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit pertama : 0

Panjang NetID : 8 bit Panjang HostID : 24 bit Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

(22)

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A

Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit pertama : 10

Panjang NetID : 16 bit Panjang HostID : 16 bit Byte pertama : 128-191 Jumlah : 16.384 Kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B

Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh Bit pertama : 110

Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 bit Byte pertama : 192-223 Jumlah : 2.097.152 Kelas C

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx

(23)

Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C

Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm

Bit pertama : 1110 Bit multicast : 28 bit Byte inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112)

Kelas E

Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr Bit pertama : 1111

Bit cadangan : 28 bit Byte inisial : 248-255

Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

Kelas Alamat IP

Oktet pertama (desimal)

Oktet Pertama (biner)

Keterangan

Kelas A 1-126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar

Kelas B 128-191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga besar Kelas C 192-223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil

Kelas D 224-239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)

(24)

Kelas E 240-255 1111 xxxx Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen) (bukan alamat unicast)

2.1 Pengalokasian IP address

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.

Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :

 Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan „loop-back‟. („Loop-Back‟ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).

 Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

 Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.

 Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).

Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan IP Address yang dipergunakan dalam jaringan lokal adalah sebagai berikut:

(25)

IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

2.2 Mengenal Aljabar Boolean

Aljabar Boolean adalah teknik menghitung dalam bilangan binary seperti 101010111.

Proses konversi dari desimal ke binary sudah tidak perlu kita pikirkan lagi karena sudah dibantu menggunakan kalkulator yang ada di SO Windows.

Dari sekian banyak fungsi yang ada di aljabar boolean, seperti and, or, xor, not dan lain-lain, untuk keperluan teknik routing di Internet, kita hanya memerlukan fungsi “dan”

atau “and.” Contoh:

1 and 1 = 1 1 and 0 = 0

(26)

0 and 1 = 0 0 and 0 = 0

atau yang lebih kompleks:

11001010.10011111.00010111.00101101 di AND dengan

11111111.11111111.11111111.00000000 menjadi

11001010.10011111.00010111.00000000 Tidak percaya?

Coba saja masukkan angka-angka di atas ke kalkulator Windows, atau mungkin juga di SO lain, anda akan memperoleh hasil persis seperti tertera di atas.

Mari kita konversikan bilangan binary di atas menjadi bilangan desimal supaya anda tidak terlalu pusing melihat angka 10101 dan sebagainya.

Dalam notasi desimal, kalimat di atas menjadi, 202.159.23.45 di AND dengan 255.255.255.0 menjadi 202.159.23.0 Cukup familiar, khan?

Coba perhatikan nilai-nilai alamat IP yang bisa kita masukan di Start → Settings → Control Panel → Network → TCP/IP Properties (Win98), atau dengan klik kanan network neighborhood  properties  di menu Configuration pilih TCP/IP (Win98), My Network Place di Win2000 atau WinXP, trus pilih Propertis  Local Area Connection (Oh..ya icon Network ini hanya ada di desktop Window apabila komputer anda telah memiliki LAN Card atau Network Adapter).

Kalau kita perhatikan baik-baik maka panjang sebuah alamat IP adalah 32 bit, yang dibagi dalam empat segmen yang di beri tanda titik “.” antar segmennya. Artinya setiap segmen terdapat 8 bit.

(27)

2.3 Alokasi IP Address di Jaringan

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.

Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :

Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan „loop-back‟. („Loop-Back‟ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).

Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang

(28)

mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network.

Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.

Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).

Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan IP Address yang dipergunakan dalam jaringan lokal adalah sebagai berikut :

 0.0.0.0/8 ---> 0.0.0.1 s.d. 0.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

 10.0.0.0/8 ---> 10.0.0.1 s.d. 10.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

 127.0.0.0/8 ---> 127.0.0.1 s.d. 127.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

 172.16.0.0/12 ---> 172.16.0.1 s.d.172.31.255.254 Hosts/Net: 1.048.574 (Private Internet)

 192.0.2.0/24 ---> 192.0.2.1 s.d. 192.0.2.254 Hosts/Net: 254

 192.168.0.0/16 ---> 192.168.0.1 s.d.192.168.255.254 Hosts/Net: 65.534 (Private Internet)

 169.254.0.0/16 ---> 169.254.0.1 s.d.169.254.255.254 Hosts/Net: 65.534

dan semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address local area network, karena IP ini tidak digunakan (di publish) di internet.

IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

(29)

Mungkin pertanyaan seperti berikut pernah akan terlontar oleh anda:

Mengapa kita memilih IP address 192.168.1.5?

Mengapa subnet mask yang digunakan 255.255.255.0?

Mengapa bukan angka lain?

Mengapa network address 172.16.0.0?

Mengapa broadcast address-nya 202.159.32.15?

Bagaimana menentukan semua alamat-alamat tersebut? dan sebagainya.

Hal tersebut yang akan coba dijelaskan secara sederhana dalam uraian berikut, anda bisa juga mencobanya dengan komputer dirumah atau di rental. Alat bantu yang dibutuhkan cuma (calculator scientific).

Untuk memudahkan kehidupan anda, ada baiknya memanfaatkan teknologi secara maksimal (jangan sampai gaptec), contohnya menggunakan fasilitas kalkulator yang ada di Windows98 atau Win2000 juga WinXP, dapat diakses melalui Start - Programs - Accessories - Calculator.

Kalkulator yang standar memang sulit digunakan untuk membantu kalkulasi biner, oleh karena itu pilih View - Scientific untuk memperoleh tampilan kalkulator scientific yang dapat digunakan untuk perhitungan biner, seperti gambar berikut.

Gambar 4.2. Calculator Scientific

Dengan cara memindahkan mode operasi ke bin, maka nilai yang ada akan berubah menjadi binary. Pada gambar contoh diperlihatkan nilai awal 15 desimal, dipindahkan menjadi 1111 binary.

Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat IP disebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita

(30)

mempunyai alokasi IPyang terbatas misalnya hanya ada 200 IP untuk 200 komputer yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.

Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1/24 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi tersebut adalah:

255.255.255.0 - subnet mask LAN 192.168.1.0 - netwok address LAN.

192.168.1.1 s/d 192.168.1.254 – IP yang digunakan host LAN 192.168.1.255 - broadcast address LAN

192.168.1.25 - contoh IP salah satu workstation di LAN.

Perhatikan bahwa,

 Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation , tapi untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah keren- nya alamat IP 192.168.1.0 disebutnetwork address. Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena digunakanuntuk alamat broadcast . Alamat broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruhworkstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).

 Subnetmask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat diterjemahkan bahwasetiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang setiap bit “0”

menunjukkan posisi host address .

Konsep network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask.Perhatikan dari contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah:

192.168.1.0 network address 11000000.10101000.00000000.00000000 192.168.1.1 host ke 1 11000000.10101000.00000000.00000001 192.168.1.2 host ke 2 11000000.10101000.00000000.00000010 192.168.1.3 host ke 3 11000000.10101000.00000000.00000011

……

192.168.1.254 host ke 254 11000000.10101000.00000000.11111110 192.168.1.255 broacast address 11000000.10101000.00000000.11111111

(31)

Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yangkonstan tidak berubah, dan hanya 8 bit terakhir (bit hostID) yang berubah. Tidak heran kalau netmask yang digunakan adalah binary 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal = 255.255.255.0).

Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan dimasing- masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.

2.4 Alokasi Alamat IP

APJII mendapatkan pendelegasian wewenang dari APNIC untuk membagikan IP Address diIndonesia. PJI (ISP) di Indonesia akan memperoleh manfaat karena tidak perlu lagi menjadi anggotalangsung dari APNIC (dengan biaya keanggotaan berkisar 2,500 – 10,000 USD per tahun) untuk mendapatkan alokasi IP address. Hal ini dapat juga dilihat sebagai upaya penghematan devisa.Perusahaan yang membutuhkan alamat IP yang independen terhadap ISP juga dapat dilayani olehAPJII, dengan biaya alokasi yang akan ditetapkan kemudian.

2.5 Hirarki Pendistribusian IP Address v4

 Address IPv4 didistribusikan sesuai dengan struktur hirarki yang dijabarkan secara sederhana,seperti struktur berikut :

(32)

 Sejarahnya pengaturan nomor IP dan nama host diatur secara tersentral oleh IANA (InternetAssigned Numbers Authority), dimotori oleh Jon Postel (August 6, 1943 - October 16, 1998)

 Daftar tabel di-download secara berkala Keterangan :

1.ICANN : Internet Corporation For Assigned Names and Numbers 2.ASO : The Address Supporting Organization

3.IANA : Internet Assigned Numbers Authority 4.APNIC : Asia Pasific Network Information Center 5.ARIN : American Registry for Internet Numbers

6.LACNIC : Latin American and Caribbean Internet Addresses Registry NIC 7.RIPENCC : RIPE Network Coordination Centre (RIPE:Réseaux IP Européens) 8.AfriNIC : African Network Information Center

9.NIR : National Internet Registry 10.LIR : Local Internet Registry 11.ISP : Internet Sevice Provider 12.EU : End user

ICANN mendelegasikan pendistribusian resource yang terkait dengan Address Space kepada ASO, IANA, dan DNSO. IANA mengalokasikan address space pada APNIC, untuk didistribusikan kembali ke seluruh kawasanAsia Pasifik.

APNIC mengalokasikan address spaceke pada Internet Registries (IRs) dan juga mendelegasikan wewenang kepada mereka untuk melakukan pendelegasian dan pengalokasian. Dalam beberapa kasus APNICmendelegasikan address space kepada end-user /pengguna akhir. IR nasional dan lokal mengalokasikan dan mendelegasikan address space kepada anggota mereka dan para konsumen dibawah pengawasan APNIC sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

Bila ingin menggunakan IP Address Public yang dapat dikenali di internet, maka kita harus berhubungandengan ISP tempat kita berlangganan koneksi internet, ISP nantinya yang akan mengalokasikan IP yangmereka punya ke anda.

Berikutnya untuk nama domain, anda harus memeriksakan apakah domain yang anda inginkan sudah didaftarkan pihak lain atau belum (cek di http://www.domainregistry.com/), kemudian mendaftarkan ataumembeli domain name yang akan digunakan, Anda bisa minta bantuan ISP terdekat untuk hal ini, atau kontak langsung ke NSI atau reseller lain.

(33)

Gambar

Gambar 4.2. Calculator Scientific

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data yang dipergunakan dalam proposal ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu sumber dari hasil angket dan nilai siswa digunakan untuk memperoleh

Menurut saya, terdapat celah dalam kode etik IPMG ini terutama tentang dibolehkannya perusahaan farmasi untuk memberikan sponsor bagi profesi medis dalam bentuk keikutsertaan dalam

Namun dengan kebijaksanaan orang-orang Melayu sendiri untuk membebaskan mereka dari belenggu kemiskinan dan penguasaan penjajah, maka sistem pendidikan kolonial telah

[r]

TABEL DATA PENGAMATAN BURUNG DI PESISIR PANTAI.. METODE TITIK HITUNG ( POINT

kepada Allah.” Namun, lama-kelamaan setelah saya renungkan, ternyata ayat itu tidak salah.  Ternyata, melalui ayat itu Tuhan mau berkata bahwa yang penting bukan persembahan

[r]

Kay percaya bahwa para karyawannya dengan kemampuan rata-rata yang mencoba hal yang tersulit dari diri mereka untuk memenuhi harapan Anda yang tinggi atas diri mereka