SYARIAH
Collection Handling Syariah
Penerapan Syariah di Adira Finance
Perbedaan Syariah dan Konvensional
Perbedaan SYARIAH KONVENSIONAL
Sumber Hukum Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Peraturan OJK & Peraturan
Perundangan yang berlaku
Peraturan OJK & Peraturan Perundangan yang berlaku Dewan
Pengawas Syariah
Ada Dewan Pengawas Syariah yang ditunjuk langsung dari Dewan Syariah Nasional MUI
Tidak ada Dewan Pengawas Syariah
Sumber Pendanaan
Berasal dari Bank Syariah dan Sumber Dana lain yang
diperbolehkan secara Syariah
Bank Konvensional dan dana lainnya tanpa memperhatikan aspek kehalalannya
Akad / Kesepakatan
Perjanjian Murabahah (Jual Beli), Ijarah (Sewa), IMBT (Sewa Beli) dan akad lainnya yang sesuai dengan syariah
Pinjaman (Loan), Perusahaan Sebagai Kreditur (Pemberi Pinjaman) dan Nasabah sebagai Debitur (Penerima Fasilitas Pinjaman)
Transaksi Terhindar dari Riba (Bunga), Maisir (Spekulatif), Gharar (Ketidakpastian) serta obyek transaksi yang
diharamkan syariat
Tidak memperhatikan aspek halal dan haram dalam transaksi
Keuntungan Perusahaan
Diperoleh dari Margin Jual Beli, Ujroh (Fee) atas sewa dan Bagi Hasil atas kerja sama bisnis
Diperoleh dari pendapatan bunga transaksi pembiayaan dan kerja sama bisnis
Pelunasan Dipercepat &
Biaya
Rescheduling
Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty percepatan, perubahan jatuh tempo tidak dikenakan bunga berjalan
Pelunasan dipercepat dikenakan penalty percepatan, perubahan jatuh tempo dikenakan bunga berjalan
Segmen Syariah
Syariah Loyalis
Follower
Opportunis
Definisi
Pembiayaan Konsumen Murabahah
akad pembiayaan untuk pengadaan suatu barang dengan menegaskan kepada pembeli harga belinya (Harga Perolehan) dengan harga lebih sebagai marjin (BAPEPAM-LK No. PER-04/BL/2007) Sesuai fatwa DSN MUI No. 04/DSN- MUI/IV/2000
Harga Beli +Margin Harga Jual
DEALER/
TRAVEL KONSUMEN
Harga Beli + Margin = Harga Jual
Administrasi & Asuransi yang dikredit dihitung sebagai penambah harga jual kepada Konsumen
Pembiayaan Konsumen Murabahah
PRINSIP YANG DIGUNAKAN
Prinsip yang digunakan dalam produk ini adalah akad Murabahah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan Murabahah berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut:
1. Perusahaan Pembiayaan menyediakan pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli barang;
2. Jangka waktu dan cara pembayaran oleh Konsumen kepada Perusahaan Pembiayaan ditentukan berdasarkan kesepakatan Perusahaan Pembiayaan dan Konsumen;
3. Perusahaan Pembiayaan dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya;
4. Dalam hal Perusahaan Pembiayaan mewakilkan pengiriman barang oleh Dealer/Travel kepada Konsumen berdasarkan prinsip wakalah, maka Akad Murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik Perusahaan Pembiayaan;
Pembiayaan Konsumen Murabahah
1. Waad untuk membeli Kendaraan Bermotor/Paket (ditandai dengan Pengajuan dan Pemenuhan Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Kendaraan Bermotor/Paket Umrah)
2. Proses survey dan analisa kelayakan Konsumen
3. Adira Finance Syariah Membeli Kendaraan Bermotor dari Dealer secara cash (Bay’
Naqdan)
5. Adira Finance Syariah menunjuk Dealer/Travel sebagai Wakil Adira Finance Syariah untuk menyerahkan Kendaraan Bermotor/Paket umrah kepada Konsumen
6. Dealer/Travel atas nama Adira Finance Syariah menyerahkan Kendaraan Bermotor/Paket Umrah kepada Konsumen
4. Adira Finance Syariah & Konsumen melakukan Akad Pembiayaan Murabahah (Adira Finance Syariah sebagai Penjual dan Konsumen sebagai
Pembeli)
7. Konsumen melakukan pembayaran kepada Adira Finance Syariah secara Angsuran
Konsumen
Dealer
Background syariah Proses syariah Dokumentasi Hy, teman-teman collection kali ini kita
akan membahas tentang handling customer dengan menggunakan
metode syariah.
Apa aja sih yang akan dibahas dalam materi ini??
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai dalam waktu yang sudah
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya....dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa
yang akan ditulis)...(Q.S. Al Baqarah 282)
Akan diampuni semua dosanya orang yang mati Syahid, kecuali
utangnya (H.R. Muslim)
Bagi Penjual Bagi Pembeli (tidak tunai)
Boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran (jika pelunsasn
dipercepat, asal tidak diperjanjikan di awal aqad (Fatwa DSN No 23/DSN-
MUI/III/2002)
Menunda (pembayaran) bagi orang yang mampu merupakan suatu
kedholiman (H.R Bukhari) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Penundaan pelunasan utang oleh orang yang mampu merupakan kezaliman, dibolehkan menjatuhkan hukuman (penjara) kepadanya dan dibolehkan mencemarkan nama baiknya (seperti dimasukkan dalam daftar hitam perbankan).” (HR. Bukhari)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Siapa yang berutang dan dia bertekad untuk membayarnya
niscaya Allah akan memudahkannya untuk melunasi utangnya. Dan siapa yang berutang tidak bertekad untuk membayar utangnya niscaya Allah akan membinasakannya.” (HR.
Bukhari)
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu (QS. Al-
Maidah 1)
Validasi Pada Restructure Syariah
Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.
Dan menyedekahkan (sebagian atau seluruh hutang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui
(Q.S. Al Baqarah 280)
dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah mempunyai utang kepada seseorang berupa seekor unta
dengan usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka)
beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka
mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari
untanya. Nabi (pun) berkata, “Berikan kepadanya.” Dia pun menjawab,
“Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah
membalas dengan setimpal”. Maka Nabi bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang).” (Riwayat Bukhari)
Bagi Penjual Bagi Pembeli (tidak tunai)
Proses Handling Overdue
Ringan
Bucket 1-30 hari
Sedang
Bucket 31-60 hari
Berat
Bucket > 60
Handling Nasabah Overdue (Telp-1)-DeskCall
PIC PERCAKAPAN
Petugas “Assalaamu’alaikum wr wb...”
Pelanggan “Wa’alaikumusslaam wr wb...”
Petugas “Selamat pagi/siang/malam Bp/Ibu...saya...(nama), petugas dari Adira Finance. Terima kasih telah menggunakan pembiayaan Adira, kami ingin mengingatkan bahwa jatuh tempo pembayaran
angsuran unit:....(sebutkan identitas obyek pembiayaan) tgl....(sebutkan tgl JT), kami persilakan untuk melakukan
pembayaran di tempat pembayaran terdekat, atau bisa melalui aplikasi Akses Adira, yang bisa diunduh melalui internet.
Pelanggan “Terima kasih, nanti saya akan melakukan pembayaran...”
Petugas Mohon informasi, kira-kira di tanggal berapa akan melakukan pembayaran...?”
Pelanggan “Minggu depan, Insya Allah...”
Petugas ”Baik Pak/Bu...(nama), terima kasih atas informasinya, semoga Bapak/Ibu...(nama) selalu dalma limpahan rejeki dan
keberkahan...aamiin”. Kami menunggu pembayaran angsuran dari Bapak/Ibu. Wassalaam’alaikum wr wb
Pelanggan “Aamiin...terima kasih, wa’alaikumusslaam wr wb..”
PIC PERCAKAPAN Petugas “Assalaamu’alaikum wr wb...”
Pelanggan “Wa’alaikumussalaam wr wb...”
Petugas ”Selamat pagi/siang/malam Bp/Ibu...saya...(nama), petugas dari Adira Finance. Terima kasih telah menggunakan pembiayaan Adira, kami ingin mengingatkan seperti yang dijanjikan minggu lalu bahwa angsuran ke....untuk unit pembiayaan....(sebutkan no PK dan obyek pembiayaannya) yang jatuh tempo tgl...bulan...sampai saat ini masih belum terbayar. Kami persilakan bp/ibu... untuk melakukan
pembayaran di tempat terdekat, atau bisa melalui aplikasi Akses Adira, yang bisa diunduh melalui internet. Apabila Bp/Ibu mengalami kesulitan keuangan, sila hubungi petugas kami di KCUS terdekat.
Keterlambatan pembayaran angsuran bisa memunculkan biaya ta’widz. Dan Ta’zir..”
Pelanggan: “Uangnya kepakai untuk yang lain ...”
Petugas:”Kami ingin menyampaikan sebuah Hadist riwayat Imam Bukhori yang berbunyi: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Siapa yang berutang dan dia bertekad untuk membayarnya niscaya Allah akan memudahkannya untuk melunasi utangnya (HR. Bukhari).
Pelanggan:”Iya...nanti segera setelah mendapatkan kembali dana akan saya bayarkan...”
Petugas: :”Baik Pak/Bu...(nama), terima kasih atas informasinya, semoga Bapak/Ibu...(nama) selalu dalam limpahan rejeki dan keberkahan...aamiin. Kami menunggu pembayaran angsuran dari Bapak/Ibu. Wassalaam’alaikum wr wb”.
(Telp-2)-DeskCall
Handling Nasabah Overdue (31-60 hari0- Field
Konsumen Low risk (C1)
Setelah mengucapkan salam, rem off menginformasikan keterlambatan bayar angsuran nasabah
Selanjutnya rem off menjelaskan konsekuensi keterlambatan adalah muncul ta’widz & ta’zir
Jika keterlambatan disebabkan JT yang tak sesuai dengan tanggal terima pendapatan, tawarkan program rehab*
Konsumen Middle Risk (C3)
Pada saat kunjungan, rem off menanyakan alasan keterlambatan pembayaran kepada konsumen
Selanjutnya rem off menjelaskan konsekuensi keterlambatan adalah muncul ta’widz & ta’zir
Jika keterlambatan disebabkan penurunan pendapatan, tawarkan discount Pelunasan
* program rehab meliputi 2 hal: Rescheduling & restructuring
(31-60 hari0- Field
Pertanyaan Mandatory ke Nasabah:
Apakah profesi Nasabah masih dijalankan
Apakah alamat nasabah masih tetap (atau sudah pindah) Apakah alasan keterlambatan pembayaran
Apakah unit masih dipakai sendiri, atau dipakai orang lain Kapan akan membayar angsuran
Konsumen High Risk (kategori ankas B)
Pada saat kunjungan rem off menjelaskan konsekuensi keterlambatan adalah muncul ta’widz & ta’zir
Penjelasan kepada konsumen terkait konsekuensi hukum atas obyek Murabahah yang telah difidusiakan
Pelaksanaan titel eksekutorial (UU Fidusia) sesuai peraturan perundangan yang berlaku (melalui Ketua Pengadilan Negeri atau pendampingan kepolisian)
Proses Handling Nasabah Overdue
• Apabila unit sudah berpindah ke pihak ketiga, Konsumen tidak cooperative maka dilakukanlah Titel eksekutorial sesuai UU Fidusia,melalui prosedur yang telah ditetapkan (PENANGANAN 60+) Mampu
Tidak Mampu
Bayar
Janji Bayar
Sementara
Permanen
Tgl Jatuh Tempo
Pendapatan turun
Jual sendiri/
titip jual
Rescheduling
Restructure
Tanpa menutup akad lama
Dengan menutup akad lama
Handling Nasabah Overdue (Reschedule)
* Penangguhan/Perubahan tanggal JT
Aktifitas ini ditawarkan apabila:
Konsumen masih mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran
Tanggal penerimaan pendapatan (gaji) konsumen setelah tanggal jatuh tempo angsuran
Obyek Pembiayaan masih dikuasai oleh konsumen
ketentuannya adalah:
Konsumen mengajukan permohonan ubah JT sesuai tanggal penerimaan pendapatan (gaji
Konsumen membayar biaya riil yang muncul atas proses ubah JT tersebut Penangguhan ini tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa
Handling Nasabah Overdue (Restructure)
Perubahan angsuran/perpanjangan tenor
Aktifitas ini ditawarkan apabila:
Konsumen mengalami penurunan kemampuan untuk membayar angsuran Kamampuan ini bersifat permanen
Obyek Pembiayaan masih dikuasai oleh konsumen
ketentuannya adalah:
Konsumen mengajukan permohonan restruktur
Konsumen membayar biaya riil yang muncul atas proses restruktur Penangguhan ini tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa
Restruktur
Dibagi menjadi : - Restruktur Reguler - Restruktur Bencana
Jumlah AR (pokok + margin) tidak boleh bertambah
Perpanjangan tenor maksimal 6 bulan
Secara system : menutup kontrak lama, buka kontrak baru
Secara akad : tidak tutup akad → gunakan addendum
Ketentuan Restruktur
Sistem Restruktur
Ad1Clar menu Manajemen Collection – Program Rehab –Restructure.
Pengajuan oleh ARH dan konfrmasi RV Restructure oleh Service Head.
Status BPKB harus ON HAND (kecuali untuk Durable). BPKB harus dikeluarkan secara sistem dari kontrak lama dan diterima pada kontrak baru restructure dan wajib dilakukan di hari yang sama.
Dokumen Pendukung Restruktur
KTP
Bukti Penghasilan (khusus bencana, menggunakan
dokumen penghasilan yang sederhana yang mudah, atau disesuaikan pada saat awal pembiayaan
Dokumen Pendukung Restruktur
Kelompok Dokumen
Jenis Pembiayaan Konvensional (map PP kontrak baru)
Penambahan dokumen pada Map PP Syariah Kontrak lama Kelengkapan
dokumen Restructure
• Memo Restructure (dicetak di Ad1Clar)
• Surat Permohonan Restructure (khusus Bencana)
• Surat Kesepakatan Restructure (khusus Bencana)
• Memo Restructure (dicetak di Ad1Clar)
• Surat Permohonan Restructure (khusus Bencana)
• Surat Kesepakatan Restructure (khusus Bencana)
Perjanjian Pembiayaan
• Perjanjian Pembiayaan dan Dokumen penduku ngnya (surat kuasa
fidusia, surat persetujuan dan kuasa)
sesuai dengan jenis pembiayaan & ditera seperti pembiayaan baru.
Akan diajukan
pendaftaran fidusia baru atas kontrak baru.
• Menggunakan map PP pembiayaan bekas, kecuali durable
• Addendum Perjanjian Pembiayaan Kontrak Lama yang dicetak dari Ad1Clar menu Restructure , menggunakan materai tempel.
Disetujui oleh CCH/Head of Branch SSD jika dilakukan di non KCUS.
• nomor PK kontrak baru di tuliskan di samping no PK kontrak lama di halaman depan map PP kontrak lama
Bukti Unit • Foto Unit atau
• Gesekan no rangka / no mesin
• Foto Unit atau
• Gesekan no rangka / no mesin Ringkasan
Informasi Produk
Ringkasan Informasi Produk atas kontrak baru
Ringkasan Informasi Produk untuk pembiayaan Syariah atas perubahan yang dilakukan
Dokumen Perjanjian
Draft/Memo Permohonan
Restructure yang dicetak
melalui Ad1Clar
Addendum Perjanjian Pembiayaan yang dicetak
melalui Ad1Clar
Kedua dokumen ditandatang
an oleh Konsumen
Adendum diberi materai
tempel
Serahkan ke DAS untuk
disimpan
Adendum tidak difidusia
Sanksi dan Biaya Lain pada Proses Restruktur
• Masuk sebagai tunggakan sanksi keterlambatan di kontrak baru
• Jika mengajukan pemotongan, harus dilakukan sebelum restruktur
Sanksi Keterlambatan
• Lunasi dulu
• Masuk sebagai tunggakan Biaya Transaksi dan/atau
biaya lainnya
• akan menjadi pengurang perhitungan pelunasan
• Nilai titipan lebih besar dari nilai angsuran
→ overbook atas titipan tersebut ke dalam angsuran
Titipan
• Dibayar cash di muka (setelah konfirmasi restruktur)
• Ada biaya endorse
• Tidak perlu melakukan pencetakan SPPA
• Jenis asuransi mengikuti perjanjian sebelumnya
Asuransi
Perbandingan Syariah dan Konvensional
NO KONVENSIONAL SYARIAH
1 Debitur Konsumen
2 Kredit Pembiayaan
3 Bunga Margin
4 Outstanding Kredit Outstanding Pembiayaan 5 Perjanjian Kredit Perjanjian Pembiayaan Murabahah
6 Denda Sanksi Keterlambatan
Istilah Konvensional VS Syariah
Biaya Konvensional VS Syariah
NO DOKUMEN KONVENSIONAL SYARIAH
1 Denda
2 Sanksi Keterlambatan a
3 Bunga Berjalan Pelunasan a
4 Pinalty Pelunasan a
5 Bunga a X*
6 Biaya Administrasi Penagihan* a X
7 Biaya Tarik* a X*
Tidak perlu ada biaya administrasi penagihan dan biaya Tarik jika tim collection lapangan dapat bernegosiasi langsung dengan konsumen untuk penyelesaian
pembiayaan
Biaya administrasi penagihan dan biaya Tarik dapat ditagihkan kepada Konsumen sebagai ganti rugi (ta’widh)
Dokumen Konvensional VS Syariah
NO DOKUMEN KONVENSIONAL SYARIAH
1 Surat Peringatan (SP) a a
2 Surat Tugas a a
3 Surat Kuasa a X*
4 BASTK a a
5 MOU Eksternal Collection a a
6 TTA a a
Reschedule Konvensional VS Syariah
NO REHAB KONVENSIONAL SYARIAH
1 Reschedule a a
2 Biaya Bunga Berjalan Reschedule a 3 Biaya Administrasi Reschedule
Motor : 35.000 Mobil : 300.000
a
Note : biaya administrasi reschedule di syariah bersifat flat
Konsep Sanksi Keterlambatan
Konvensional
DENDA : Merupakan Uang/Biaya yang dikeluarkan Nasabah akibat nasabah telat membayar Angsuran (Overdue)
Syariah
Sanksi Keterlambatan terdiri dari 1. Ta’widh : ganti rugi
2. Ta’zir : sanksi keterlambatan → disalurkan melalui dana kebajikan
Denda/Sanksi Keterlambatan
Dasar Hukum Sanksi Keterlambatan
Hadis Nabi riwayat jama'ah (Bukhari dari Abu Hurairah, Muslim dari Abu Hurairah, Tirmizi dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Nasa'i dari Abu Hurairah, Abu Daud dari Abu Hurairah, Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Ahmad dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Malik dari Abu Hurairah, dan Darami dari Abu Hurairah):
ٌمْلُظ ِِّيِنَغْلا ُلْطَم
…
"Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman …”
Hadis Nabi riwayat Nasa'i dari Syuraid bin Suwaid, Abu Dawud dari Syuraid bin Suwaid, Ibu Majah dari Syuraid bin Suwaid, dan Ahmad dari Syuraid bin Suwaid:
ُهَتَب ْوُقُع َو ُهَض ْرِع ُّل ِحُي ِد ِجا َوْلا ُّيَل .
"Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya."
Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari 'Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu 'Abbas, dan Malik dari Yahya:
َرا َر ِض َلا َو َر َرَض َلا
"Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain."
Dasar Hukum Sanksi Keterlambatan
Berdasarkan Fatwa DSN No.17/DSN-MUI/IX/2000 tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran menjelaskan :
1. Nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dan/atau tidak mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh dikenakan sanksi
2. Sanksi didasarkan pada prinsip ta’zir yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya
3. Sanksi dapat berupa dendan sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani
4. Dana yang berasal dari denda diperuntukan sebagai dana sosial
Dasar Hukum Sanksi Keterlambatan
Dokumentasi
(Form – Form Syariah)
Surat Peringatan Konvensional
Nomor : ……. Kota cabang, tanggal/bln/thn terbit/cetak
Lampiran : ...
Perihal : Surat Peringatan I – Keterlambatan Kewajiban Pembayaran Angsuran
Dengan hormat,
Menunjuk Perjanjian Pembiayaan Bersama dengan Hak Fiducia yang telah ditandatangani antara saudara dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. pada tanggal ……..dengan nomor perjanjian ……….., maka kami mengingatkan kepada Bapak/Ibu bahwa hingga saat ini kami belum menerima penyelesaian kewajiban pembayaran angsuran dari Bapak/Ibu yang jatuh tempo setiap tanggal ……sebesar Rp. ……….
Akibat kelalaian pemenuhan kewajiban pembayaran tersebut sesuai Perjanjian Pembiayaan yang disepakati, maka jumlah kewajiban pembayaran yang harus dipenuhi segera oleh Bapak/Ibu per tanggal surat ini diterbitkan adalah:
Tunggakan : (Periode …)
Angsuran ke …. : Rp. …….
Denda s/d Angsuran ke….. : Rp. …….
Biaya Penagihan : Rp. ……. +
Total Kewajiban Jatuh Tempo : Rp. ……..
Titipan : Rp. …….. –
Total yang harus dibayar segera : : Rp. ……….
Pembayaran dapat dilakukan dengan segera secara tunai pada kantor cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
Jika pada saat surat ini diterima Bapak/Ibu sudah melakukan pembayaran dan atau ada hal yang kurang jelas, dapat datang ke kantor kami atau dapat segera menghubungi bagian penagihan (Collection) kami di nomor telepon ……….
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Nama ….
Jalan ….
Kota…..
Surat Peringatan Syariah
Surat Tugas Syariah
Lampiran Surat Tugas Syariah
Surat Kuasa (Syariah)
Lampiran Surat Kuasa (Syariah)
Pelunasan Dipercepat
No. MI-017S/OPR/OPS/XI/2017 Ketentuan Pelunasan Dipercepat
(Pre-Termination) Konsumen Konvensional dan Syariah
Pelunasan dipercepat di syariah
diperbolehkan
Boleh memberikan diskon kepada
Konsumen Nilai pelunasan yang
harus dibayar adalah sebesar angsuran x
sisa tenor
Pelunasan Dipercepat
Pelunasan Dipercepat
Bunga Berjalan
• Hanya berlaku untuk nasabah konvensional
• Bunga Berjalan didalam Syariah tidak diperbolehkan
Penalty Pelunasan
• Hanya berlaku untuk nasabah konvensional
• Tidak ada penalty pelunasan dalam syariah
Biaya administrasi
• Sejauh ada Biaya yang dikeluarkan maka dapat dibebankan kepada Nasabah
Contoh Perhitungan Pretermination
Bulan
ke Bulan Pokok
Pinjaman
Cicilan Pokok
Pinjaman Margin Angsuran per Bulan
S aldo Pokok Pinjaman 1 Jan 2000 30.000.000 2.236.788 600.000 2.836.788 27.763.212 2 Feb 2000 27.763.212 2.281.524 555.264 2.836.788 25.481.689 3 M ar 2000 25.481.689 2.327.154 509.634 2.836.788 23.154.535 4 Apr 2000 23.154.535 2.373.697 463.091 2.836.788 20.780.837 5 M ei 2000 20.780.837 2.421.171 415.617 2.836.788 18.359.666 6 Jun 2000 18.359.666 2.469.594 367.193 2.836.788 15.890.072 7 Jul 2000 15.890.072 2.518.986 317.801 2.836.788 13.371.085 8 Agust 2000 13.371.085 2.569.366 267.422 2.836.788 10.801.719 9 Sep 2000 10.801.719 2.620.753 216.034 2.836.788 8.180.966 10 Okt 2000 8.180.966 2.673.169 163.619 2.836.788 5.507.797 11 Nop 2000 5.507.797 2.726.632 110.156 2.836.788 2.781.166
12 Des 2000 2.781.166 2.781.165 55.623 2.836.788 1
8.510.364 Nasabah harus membayar sejumlah ini
Pelunasan Dipercepat (Contoh)
Flow Penanganan
Salam pembuka
Informasikan jatuh tempo,
angsuran, sanksi keterlambata
n
Handling Doakan
Konsumen
Salam Penutup
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
Data keterlambatan setelah telepon desc-call
56,00%
58,00%
60,00%
62,00%
64,00%
66,00%
68,00%
70,00%
72,00%
74,00%
50,00%
55,00%
60,00%
65,00%
70,00%
75,00%
80,00%
Ever 7
Grand Total 01. JABOTABEK 02. JABAR 03. JATIM 04. JATENG 05. KALIMANTAN 06. SULAWESI 07. BALI & NTT/B 08. SUMATERA UTARA 09. SUMATERA SELATAN
Di setiap regional yang dilakuakan telepon oleh desccall menunjukkan bahwa keterlambatan pembayaran nasabah setelah 7 hari dari jatuh tempo makin menurun
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
Jan Feb Mar Apr May Juni Juli
SR PTP TO PAYMENT DESKCOLL 1 39,57% 38,17% 38,21% 37,47% 37,68% 35,61%
SR PTP TO PAYMENT DESKCOLL 2 25,76% 25,50% 28,93% 26,39% 24,34% 30,88% 23,65%
KEEP PROMISE (Pay) DESKCOLL 1 123.350 109.651 124.472 120.621 128.797 125.284 KEEP PROMISE (Pay) DESKCOLL 2 20.337 16.087 16.386 14.422 15.587 20.083 18.127
STATUS CALL 2019
SR deskcall1 masih < 50%, sementara SR deskcall 2 masih <35%
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
Data Bayar angsuran Od to Current Field Officer
Back to current 31-160 oleh rem off baru di angka 7,58% dengan roll up plus stay masih dingaka > 50%
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
Data Penyelesaian >60 Syariah
PERIODE StatusJob BERHASIL GAGAL
30/06/2019 01. INTERNAL 22,25% 77,75%
02. EKSTERNAL 12,59% 87,41%
30/06/2019 Total 15,73% 84,27%
31/07/2019 01. INTERNAL 30,94% 69,06%
02. EKSTERNAL 16,81% 83,19%
31/07/2019 Total 22,19% 77,81%
Grand Total 19,12% 80,88%
*acct ter Create Konven
PERIODE StatusJob BERHASIL GAGAL
30/06/2019 01. INTERNAL 19,27% 80,73%
02. EKSTERNAL 10,18% 89,82%
30/06/2019 Total 12,18% 87,82%
31/07/2019 01. INTERNAL 25,81% 74,19%
02. EKSTERNAL 13,84% 86,16%
31/07/2019 Total 16,98% 83,02%
Grand Total 14,71% 85,29%
*acct ter Create
Komposisi kegagalan SK, Syariah lebih rendah dibandingkan konven
Demikian pula keberhasilan penyelesaian internal, Syariah lebih tinggi dibanding konven