ANALISIS CAMPUR KODE PADA FILM
ASSALAMUALAIKUM BEIJING《北京 assalamualaikum》
电影语码混合分析 ( 《 Beijing assalamualaikum 》 diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī )
AKHIRIA 150710015 ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ―Analisis Campur Kode Pada Film Assalamualaikum Beijing 《Assalamualaikum 北京》电影语码混合分析 (《Assalamualaikum Beijing》diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī )‖. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam film Assalamualaikum Beijing, (2) Untuk mendeskripsikan bentuk campur kode yang paling dominan dalam film Assalamualaikum Beijing. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik dan teori campur kode oleh Suwito. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah bentuk campur kode dalam film Assalamualaikum Beijing yang berupa teks. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membahas dan memecahkan masalah penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) di mana data yang diperoleh berupa sumber data tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) peristiwa campur kode yang terdapat dalam film Assalamualaikum Beijing berjumlah 23 campur kode. Bentuk-bentuk campur kode yang muncul yaitu jenis kata sebanyak 7 kosa kata, frasa sebanyak 4 kosa kata, pengulangan kata sebanyak 4 kosa kata dan klausa sebanyak 8 kosa kata. Jenis campur kode yang tidak muncul adalah jenis baster dan idiom, (2) Persentase campur kode yang paling dominan adalah persentase dari kata dengan jumlah 30%, frasa berjumlah 17%, pengulangan kata 17% dan klausa berjumlah 34 %.
Kata Kunci: Film, Bentuk Campur Kode, Campur Kode.
The Analysis Mixed Code of Assalamualaikum Bejing Film 《北 京 assalamualaikum》电影语码混合分析
( 《 Beijing assalamualaikum 》 diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī )
AKHIRIA 150710015
ABSTRACT
The research was entitled " The Analysis Mixed Code of Assalamualaikum Bejing Film 《北京 assalamualaikum》电影语码混合分析 (《Beijing assalamualaikum》
diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī )". This study aims to (1) to describe the form of mixed code in the film Assalamualaikum Bejing Film 《北京 assalamualaikum》电影语 码混合分析 (《Beijing assalamualaikum》diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī ), (2) To describe the most dominant type of code mix in the film Assalamualaikum Bejing Film 《北京 assalamualaikum》电影语码混合分析 (《Beijing assalamualaikum》
diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī ). The theory used in this research is sociolinguistic theory and code mixed theory by Suwito. The method used in this research is descriptive qualitative method. This research data is a mixed form of the film Assalamualaikum Bejing Film 《北京 assalamualaikum》电影语码混合分析 (《Beijing assalamualaikum》diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī ) in the form of text.
Data collection techniques used in discussing and solving the problem of this research is the study of library (library research) in which the data obtained in the form of data sources written. The results of this study indicate (1) mixed code events contained in the film Just Follow Law amounted to 23 mixed code. The forms of mixed code that appears are the type of word as many as 10 vocabulary, the phrase as much as 6 vocabulary, repetition of 4 words and clauses as many as 13 vocabulary. Types of code mixes that do not show up are basics and idioms (2) The dominant percentage of mixed codes is the percentage of the phrases with the number 30%, the word amounted to 17%, the clause amounted to 34% and words reapeting 17%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasihNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul
“ANALISIS CAMPUR KODE PADA FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING 《 北 京 assalamualaikum 》 电 影 语 码 混 合 分 析 ( 《 Beijing assalamualaikum》diànyǐng yǔmǎ hùnhé fēnxī )”. Skripsi ini diajukan kepada
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang Sastra Cina.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun selama proses penyempurnaan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL., selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembanding yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun selama proses penyempurnaan penulisan skripsi ini.
4. Bapak T. Kasa Rullah Adha, S.S.,MTCSOL., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang membangun kepada penulis selama berlangsungnya proses penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Vivi Adryani Nasution, S.S., MTCSOL., selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah membimbing, memberikan saran dan motivasi selama penulis melaksanakan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan telah memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan.
7. Ayahanda Sahlan dan Ibunda Sunarmi sebagai orangtua yang sangat-sangat penulis sayangi, yang telah menjadi dukungan terbesar dan menjadi penyemangat kepada penulis selama menjalani perkuliahan dan pengerjaan skripsi di Universitas Sumatera Utara. Semoga skripsi ini menjadi salah satu hal yang bisa membanggakan ayahanda dan ibunda.
8. Abangnda Saprianto, Abangnda Hendri S.E., Abangnda Alfin, dan Abangnda Zulhamsyah, Kakanda Apriani S.pd., serta Adinda Desi Azwina dan Adinda Nurhikma Damai Yanti yang sangat penulis sayangi, yang selalu memberi semangat, dukungan, doa dan menjadi sahabat terbaik yang selalu mendengar
suka duka dan canda tawa penulis. Terima kasih untuk semua kasih sayang dan dukungan materiil maupun nonmaterial yang tidak ternilai.
9. Teman-teman Sastra Cina angkatan 2015 terkhususnya Zahara Rosidah R Ginting, Anissa, Agintha, Alya Meisyita, syad’za, Nurliani Siregar, Maria, Pisang Squad, Melisa, serta kawan KKN dedy, yang telah menjadi partner seperjuangan yang selalu menyempatkan waktu berbagi cerita mengenai skripsi kita masing-masing. Terima kasih penulis ucapkan untuk segala kebersamaan, canda tawa, dan kenangan yang tidak akan pernah terlupakan.
10. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis sajikan ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca dalam peneliti berikutnya.
Medan, 01Juli 2019
Penulis,
Akhiria
NIM. 150710015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 8
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 8
1.5.2 Manfaat Praktis ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep... 9
2.1.1 Kode ... 9
2.1.2 Komponen Tutur ... 10
2.1.3 Film ... 14
2.2 Landasan Teori ... 15
2.2.1 Sosiolinguistik ... 15
2.2.2 Campur Kode ... 16
2.3 Tinjauan Pustaka ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Metode Penelitian... 26
3.2 Data dan Sumber data ... 26
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.4 Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27
4.1 Bentuk Campur Kode yang Direalisasikan Dalam Film Assalamualaikum Beijing ... 27
4.1.1 Bentuk Campur Kode Scene (00:04:27) di Bandara Beijing ... 27
4.1.2 Bentuk Campur Kode Scene (00:05:31-00:05:53) di Taksi ... 28
4.1.3 Bentuk Campur Kode Scene (00:07:01) di Aparemant ... 31
4.1.4 Bentuk Campur Kode Scene (00:08:08) di Kantor ... 32
4.1.5 Bentuk Campur Kode Scene (00:15:39-00:16:30) di Kantor ... 34
4.1.6 Bentuk Campur Kode Scene (00:17:09) di Bus ... 35
4.1.7 Bentuk Campur Kode Scene (00:19:42) di Taman ... 37
4.1.8 Bentuk Campur Kode Scene (00:23:20)
di Pinggir jalan ... 39
4.1.9 Bentuk Campur Kode Scene (00:23:29-00:23:47) di Pusat perbelanjaan ... 40
4.1.10 Bentuk Campur Kode Scene (00:30:02-00:30:29) di Liar mesjid ... 42
4.1.11 Bentuk Campur Kode Scene (00:30:55) di Depan pintu mesjid ... 43
4.1.12 Bentuk Campur Kode Scene (00:34:35) di Taman ... 45
4.1.13 Bentuk Campur Kode Scene (01:02:06-01:02:27) di Rumah Sakit ... 46
4.1.14 Bentuk Campur Kode Scene (01:06:42) di Ruang Tamu ... 47
4.1.15 Bentuk Campur Kode Scene (01:11:57) di Ruang Tamu ... 48
4.2 Tipe Campur Kode yang Paling Dominan dalam Film Assalamualaikum Beijing ... 50
BAB V PENUTUP ... 54
5.1 Simpulan ... 54
5.2 Saran ... 55 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem lambang arbiter, sebagai bentuk pemikiran yang dapat dipahami, memiliki pembeda antara kelompok dan digunakan sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan. Hasan alwi, (2002:88), wittgemstein (1881), Ferdinand de sausere (2008: 42), Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. Dengan demikian, ―Fungsi bahasa yang paling mendasar adalah untuk berkomunikasi, yaitu sebagai alat pergaulan dan perhubungan sesama manusia, sehingga terbentuk suatu sistem sosial atau masyarakat” (Nababan, 1993:2).
Peristiwa komunikasi merupakan peristiwa yang dialami oleh setiap orang dengan menggunakan berbagai bahasa dan sangat majemuk. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Hal ini disebabkan tanpa komunikasi, interaksi manusia baik perorangan, kelompok atau organisasi tidak mungkin terjadi. Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi dari kehidupan manusia. Fungsi komunikasi dalam kehidupan menyangkut berbagai aspek dan melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya.
Komunikasi merupakan peristiwa penyampaian pesan dari komunikator (pengirim
pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Agar pesan tersebut sampai kepada komunikan, seorang komunikator harus menggunakan bahasa yang juga dipahami oleh komunikan.
Setiap manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa baik itu Bahasa nasional, Bahasa asing maupun Bahasa daerah. Setiap daerah memiliki bahasa bahkan dialek yang berbeda-beda. Masyarakat multilingual memungkinkan adanya kontak bahasa dari masing-masing bahasa tersebut.
Multilingual adalah masyarakat yang mempunyai beberapa bahasa. Pada perkembangannya, pengguna bahasa menyadari akan kemampuanya untuk berbahasa lebih dari satu, mereka mentransfer bahasa dengan proses decoding.
Tetapi kemudian muncul istilah mengalihkan kode dan ada pula istilah mencampurkan kode-kode yang ada.
Istilah kode dipakai untuk menyebut salah satu varian di dalam hierarki kebahasaan, sehingga selain kode yang mengacu kepada bahasa (seperti bahasa Inggris, Belanda, Cina, Indonesia), juga mengacu kepada variasi bahasa (seperti bahasa regional (bahasa Jawa dialek banyuwas, Jogja-Solo, Surabaya) juga varian kelas sosial disebut dialek sosial atau sosiolek (bahasa Jawa halus dan kasar).
Chaer (1995:158) menjelaskan bahwa: ―peristiwa campur kode merupakan peristiwa kebahasaan, dimana digunakannya serpihan-serpihan unsur suatu bahasa ke dalam bahasa lain yang mungkin diperlukan, sehingga tidak dianggap sebagai suatu kesalahan atau penyimpangan‖. Dengan demikian, campur kode terjadi tanpa tuntutan situasi dari bahasa itu dan dalam keadaan yang hanya mementingkan kesantaian dan kebiasaan penutur yang diikuti.Hal ini
berhubungan dengan karakteristik penutur seperti latar belakang sosial, tingkat pendidikan, dan rasa keagamaan. Campur kode juga ditandai oleh adanya pemakaian dua bahasa (ragam bahasa) atau lebih oleh seorang penutur dalam suatu peristiwa tutur. Oleh karena itu, campur kode merupakan salah satu aspek dari saling ketergantungan bahasa (language dependency) didalam masyarakat multilingual.
Permasalahan yang timbul disini adalah kemampuan seorang bilingual atau multilingual menggunakan Bahasa yang ia kuasai tersebut dalam berkomunikasi. Peristiwa tersebut bisa terjadi di pasar, di kampus, di kantor maupun pada dialog film atau lirik lagu. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu karena kemajemukan bahasa yang ada di Indonesia. Namun tidak semua penutur dan lawan tutur memiliki penguasaan bahasa yang sama.
Sering sekali terjadi penutur harus berganti bahasa ketika akan berbicara dengan lawan tuturnya yang tidak menguasai bahasa penutur. Tidak hanya pergantian bahasa saja yang terjadi dalam peristiwa komunikasi, tetapi pencampuran antara dua bahasa pun sering sekali terjadi. Pencampuran bahasa ini dilakukan karena antara penutur dan lawan tutur memiliki penguasaan yang sama pada dua bahasa.
Campur kode merupakan suatu keadaan berbahasa lain adalah bilamana orang mencampurkan dua bahasa atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak berbahasa itu yang menuntut percampuran bahasa itu ( Nababan,1993:32). Campur kode sering terjadi pada peristiwa tutur maupundalam karya sastra. Peristiwa tutur merupakan berlangsungnya interaksi linguistikdalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu
penutur danlawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasitertentu. Dalam penelitian ini akan mengkaji tentang campur kodedalam karya sastra berupa film.
Film merupakan sebuah karya seni berupa rangkaian gambar hidup yang diputar sehingga menghasilkan sebuah ilusi gambar bergerak yang disajikan sebagai bentuk hiburan. Ilusi dari rangkaian gambar tersebut menghasilkan gerakan kontiniu berupa video. Film sering disebut juga sebagai movie atau moving picture. Film merupakan bentuk seni modern dan populer yang dibuat untuk kepentingan bisnis dan hiburan. Pembuatan film kini sudah menjadi sebuah industri besar yang cukup populer di seluruh dunia, dimana film film layar lebar selalu dinantikan kehadirannya di bioskop-bioskop. Berbagai industri perfilman terbesar antara lain yaitu film Hollywood, Hong Kong atau Bollywood.
Dalam penelitian ini, penulis meneliti tentang film yang berjudul Assalamualaikum Beijing. Film yang berasal dari negara Indonesia ini disutradarai oleh Gubtur Soeharjanto. Film dirilis pada tahun 2014 dengan jumlah durasi 1 jam 35 menit. Pada film Assalamualaikum Beijing ini, peneliti hanya akan mengkaji peristiwa campur kode. Film ini ditulis oleh Asma Nadia Alasan utama penulis menjadikan film ini sebagai objek penelitian karena dalam dialog film Assalamualaikum Beijing terdapat peristiwa campur kode yang akan dikaji melalui kajian sosiolinguistik.
Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu percakapan antara tokoh Sany dan Asma yang terdapat dalam kutipan dialog film Assalamualaikum Beijing sebagai berikut :
Bentuk Percakapan:
Sunny : Ah...你好,你好我是 Sany, saya diminta pak Daniel untuk jadi tour guide kamu
Asma : Oh iya iya
Sunny :现在我们去哪里?(xian zai women qu nali?), mau kemana kita hari ini?
Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode kata yang ditandai dengan masuknya kalimat dalam bahasa mandarin ― 现 在 我 们去 哪 里 ? ‖ ke dalam tuturan bahasa indonesia yang dilakukan oleh tokoh Sany
Dalam penelitian ini, penulis tertarik meneliti film Assalamualaikum Beijing. Film ini adalah film dari Indonesia yang mengangkat ragam bahasa mulai dari Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin. Seperti diketahui, Beijing terkenal dengan Bahasa Mandarin yaitu pemakaian Bahasa Mandarin. Atas dasar beberapa perkembangan politik dan masyarakat setempat serta kedudukan negara-negara maka Beijing menetapkan dua bahasa sebagai bahasa resmi, yaitu Inggris, Mandarin.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini memberikan rimusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk campur kode dalam film ―Assalamualaikum Beijing‖
karya Asma Nadia?
2. Tipe campur kode manakah yang paling dominan dalam film
―Assalamualaikum Beijing‖ karya Asma Nadia?
1.3 Batasan Masalah
Data penelitian ini adalah film Assalamualaikum Beijing yang mengalami peristiwa campur kode. Dari data yang ditemukan akan dianalisis berdasarkan bentuk dan alasan campur kode. Campur kode yang diamati adalah campur kode yang dilakukan dari bahasa Indonesiake bahasa Mandarin atau dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam film ―Assalamualaikum Beijing‖ karya Asma Nadia.
2. Untuk mendeskripsikan bentuk campur kode yang paling dominan dalam film ―Assalamualaikum Beijing‖ karya Asma Nadia.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai campur kode, faktor yang melatar belakangi campur kode, dan penyebab seorang multilingual dan billingual melakukan campur kode dalam film―Assalamualaikum Beijing‖ karya Asma Nadia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi atau sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejenis bagi peneliti lain.
1.5.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman bagi para pembaca bahwa campur kode penting dilakukan dalam komunikasi sehari-hari melihat perkembangan zaman saaat ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penutur dengan mitra tutur, sehingga dalam berkomunikasi lebih komunikatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.Dengan kata lain konsep adalah (surat, dan sebagainya) rancangan buram atau gambaran mental suatu objek, proses, atau apapun yang berada di luar bahasa, yang dulu digunakan oleh akal budi untuk memahami masalah-masalah lainnya, pemikiran yang umum, ide atau pendapat yang diabstrakkan melalui peristiwa nyata. Maka sesuai judul penelitian ini, akan dipaparkan beberapa konsep yaitu:
2.1.1 Kode
Kode merupakan lambang atau ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan makna tertentu. Rahardi (2010:25) menyatakan bahwa,―kode dapat didefinisikan sebagai suatu sistem tutur yang penerapan unsur bahasanya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang, penutur, relasi penutur dengan lawan bicara dan situasi tutur yang ada‖. Kode merupakan alat komunikasi yang merupakan varian bahasa. Varian bahasa meliputi dialek, tingkat tutur, dan ragam.
Wardhaugh (2006:88) menyatakan bahwa kode merupakan dialek atau bahasa yang digunakan seseorang dalam peristiwa tuturan dengan sistem yang digunakan untuk komunikasi antara duapihak atau lebih. Jadi dapat diartikan bahwa kode
adalah suatu istilah yang digunakan sebagai pengganti bahasa, variasi berbicara, atau dialek dalam berkomunikasi.
2.1.2 Komponen Tutur
Penulis akan menjelaskan komponen tutur karena yang menjadi objek penelitian ini adalah percakapan di dalam film.
Setiap tuturan atau ujaran manusia dalam berkomunikasi selalu berkaitan erat dengan komponen-komponen tutur. Rahardi (2010:27) mengatakan bahwa komponen tutur (components of speech) merupakan faktor luar bahasa yang dikatakan sebagai penentu penggunaan bahasa dalam bertutur. Faktor luar bahasa merupakan faktor bahasa yang sifatnya non-linguistik yang berkaitan erat dengan faktor sosial dan kultural.
Hymes (dalam Rahardi, 2010:33) telah membagi komponen tutur menjadi delapan bagian yang dianggapnya berpengaruh terhadap pemilihan kode dalam bertutur. Delapan komponen tersebut disusun menjadi sebuah akronim dalam bahasa Inggris agar mudah diingat, yakni SPEAKING sebagai berikut :
S : Setting and scene (latar dan situasi) P : Participants (peserta percakapan) E : Ends (tujuan percakapan)
A : Act sequence (urutan tindak) K : Key (kunci)
I : Instrumentalities (sarana percakapan)
N : Norms (norma)
G : Genre (jenis percakapan) 1. Setting and scene (latar dan situasi)
Latar mengacu pada tempat dan waktu percakapan, sedangkan situasi mengacu pada keadaan tempat dan waktu percakapan berlangsung. Waktu, tempat dan situasi peristiwa tutur yang berbeda tentu menyebabkan perbedaan variasi bahasa yang akan digunakan seorang penutur.
2. Participants (peserta percakapan)
Peserta percakapan adalah pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tutur yaitu penutur dan mitra tutur. Dua orang dalam peristiwa tutur dapat berganti peran, menjadi penutur atau mitra tutur. Dalam keadaan tertentu jumlah peserta percakapan dapat lebih dari dua, misalnya hadirnya pihak ketiga. Dapat juga ditemukan situasi di mana mitra tutur tidak dapat bertukar peran menjadi penutur, misalnya dalam peristiwa khotbah. Perbedaan peserta percakapan tentu menghasilkan perbedaan dalam pemilihan kode, seperti berkaitan dengan masalah umur, status sosial, maupun hubungan penutur dan mitra tutur yang telah terbangun sebelumnya.
3. Ends (tujuan percakapan)
Dalam peristiwa percakapan tentu ada maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah tuturan dapat bertujuan untuk menyampaikan informasi, pesan, membujuk, mendapatkan kesan, mengubah perilaku seseorang, memelihara hubungan penutur dan mitra tutur dan lain sebagainya.
4. Act sequence (urutan tindak)
Urutan tindak mengacu pada bentuk dan isi ujaran. Isi ujaran adalah amanat yang akan disampaikan dalam percakapan.
Sedangkan bentuk ujaran berhubungan dengan bagaimana penggunaan kata-kata yang digunakan dan hubungan antara yang dikatakan dengan topik yang sedang dibicarakan. Bentuk ujaran ini dapat digambarkan sebagai variasi bahasa dari segi keformalan.
Martin Joos membagi bentuk formalitas dalam 5 bentuk percakapan, yaitu frozen (beku), formal (resmi), consultative (konsultatif), casual (santai), intimate (akrab).
Bentuk beku adalah variasi bahasa yang paling formal yang digunakan dalam situasi-situasi yang khidmat dan upacara-upacara resmi, misalnya upacara kenegaraan. Bentuk resmi biasanya dilakukan dalam situasi resmi, misalnya rapat dinas. Bentuk konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, perusahaan atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi. Bentuk santai adalah variasi
bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi, yang biasanya digunakan antarteman saat berbincang-bincang, rekreasi, berolahraga dan sebagainya. Bentuk akrab adalah variasi bahasa yang biasanya digunakan antaranggota yang sudah akrab dalam keluarga atau sahabat.
5. Key (kunci)
Key (kunci) menunjuk pada nada, cara, semangat dan motivasi saat peristiwa tutur dilakukan. Nada ini dapat berwujud perubahan-perubahan tuturan seperti nada santai, bahagia, serius, tegang, kasar dan sebagainya. Nada tutur dapat dipertegas dengan melibatkan gerakan tubuh seperti bahasa tubuh (body language), kial (gesture), dan jarak dalam bertutur (proxemics).
6. Instrumentalities (sarana percakapan)
Sarana percakapan menunjuk kepada saluran tuturan dan bentuk tutur. Sarana tersebut dapat berupa saluran lisan, tulisan, telepon, sandi-sandi atau kode tertentu. Bentuk tutur dapat berupa bahasa, seperti perbedaan dialek dan variasi-variasi bahasa yang lainnya. Perbedaan saluran tutur yang digunakan oleh penutur tentu akan mempengaruhi bentuk tuturnya. Bentuk tutur orang yang berbicara langsung tentu akan berbeda dengan bentuk tutur orang yang berbicara melalui telepon.
7. Norms (norma)
Norma disini menunjuk kepada aturan dalam berinteraksi, yaitu dapat atau tidaknya sesuatu dilakukan oleh seseorang ketika peristiwa tutur terjadi, seperti berinterupsi atau bertanya. Norma ini juga berhubungan dengan penafsiran terhadap ujaran penutur.
8. Genre (jenis percakapan)
Jenis percakapan menunjuk kepada jenis bentuk penyampaian penutur seperti percakapan, narasi, puisi, pidato, dan lain sebagainya. Berbeda jenis tuturnya tentu akan berbeda pula kode yang dipakai dalam bertutur.
2.1.3 Film
Film merupakan salah satu sarana hiburan yang banyak beredar di tengah masyarakat. Film juga menjadi media yang sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat saat ini, dengan sifatnya yang audio dan visual membuat penonton tidak bosan dan lebih mudah mengingat karena formatnya yang menarik.
Secara harfiah, film (sinema) juga dikenal dengan istilah cinematographie yang berasal dari kata cinema yaitu gerak, tho atau phytos yaitu cahaya, graphie atau grhap yaitu tulisan, gambar, atau citra. Berdasarkan asal katanya film adalah melukis gerak dengan cahaya.
Dengan sifatnya yang audio visual yaitu gambar dan suara yang hidup, film mampu bercerita banyak dalam waktu yang singkat. Tidak sedikit film yang menceritakan tentang potret kehidupan masyarakat. Film dapat mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Effendy (1986:134) yang menyatakan bahwa film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.
Sumarno (1996:85) menjelaskan bahwa, ―Film sebagai seni yang sangat kuat pengaruhnya, dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang dan bisa menutupi segi-segi kehidupan lebih dalam. Film bisa dianggap sebagai pendidik yang baik. Selain itu, film selalui diwaspadai karena kemungkinan dampaknya yang buruk‖.
Pada dasarnya film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian dasar, yaitu kategori film fiksi dan non fiksi. Berdasarkan genrenya film dibagi menjadi drama, action, komedi, tragedi, dan horor. Film yang menjadi objek pada penelitian ini adalah film fiksi yang bergenre drama yang berjudul Assalamualaikum beijing.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sosiolinguistik
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat erat.
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kegiatan sosial ataupun gejala sosial dalam suatu masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil objek bahasa sebagai objek kajiannya. Putu Wijaya, dan Rohmadi (2013:7) mengatakan bahwa, ‖Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik memandang atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa di dalam masarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan tetapi sebagai masyarakat sosial. Sosiolinguistik dalam bahasa tidak ada stratanya. Bahasa digunakan untuk power. Sehingga setiap kajian tentang bahasa berkaitan atau berhubungan dengan lingkungan karena pranata sosial dikaji di dalam sosiolinguistik.
2.2.2 Campur Kode
Campur kode merupakan bercampurnya suatu unsur kode ke kode yang sedang digunakan oleh penutur. Nababan (1993:32) menyatakan bahwa campur kode adalah suatu keadaan berbahasa lain yaitu bilamana orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam dalam suatu tindak berbahasa (speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu menuntut percampuran bahasa itu. Campur kode merupakan pencampuran kata atau klausa yang digunakan dalam sebuah kalimat yang dituturkan oleh seorang yang bilingual atau
multilingual. Suwito (1985:67) menyatakan pada peristiwa campur kode perubahan kode yang terjadi hanya sebatas pada kata, frasa, klausa, idiom, dan lain-lain yang bukan pada tataran kalimat.
Campur kode terjadi bila seseorang menyisipkan unsur bahasa asing ke dalam tuturannya, di mana unsur bahasa asing tersebut tidak lagi memiliki fungsi sendiri melainkan secara keseluruhan mendukung satu fungsi. Ketika seseorang menggunakan kata atau frasa dari bahasa lain maka orang tersebut telah melakukan campur kode. Suwito (1983:67) menyatakan pada peristiwa campur kode perubahan kode yang terjadi hanya sebatas pada kata, frasa, klausa, idiom, dan lain-lain yang bukan pada tataran kalimat.
Suwito (1997:78) mengklasifikasikan campur kode menjadi beberapa, yaitu:
1. Kata
Kata merupakan unsur terkecil dalam pembentukan kalimat.
Menurut Chaer (2007:162) mengatakan bahwa kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua spasi dan mempunyai satu arti. Campur kode berbentuk kata merupakan penyisipan serpihan kata berupa bahasa asing yang dilakukan penutur.
Contoh campur kode berwujud kata adalah:
Mangka sering kali sok ada kata-kata seolah-olah bahasa daerah itu kurang penting.
2. Frasa
Frase adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif dan pembentuknya harus berupa morfem bebas.Menurut Chaer (2007:222) frasa lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif (tidak memiliki unsur predikat), atau lazim juga disebut sebagai gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Campur kode berbentuk frasa merupakan penyisipan serpihan bahasa berupa frasa bahasa asing.
Contoh campur kode berwujud sisipan frase:
Nah, karena saya sudah kadhung apik sama dia, ya tak teken.
3. Baster
Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda membentuk satu makna (Kridalaksana, 2008: 92).Campur kode berbentuk baster merupakan penyisipan gabungan bahasa asli penutur dengan bahasa penutur.
Contoh campur kode berwujud sisipan bentuk baster:
Banyak klub malam yang harus ditutup.
4. Idiom
Idiom adalah konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain.Idiom adalah konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota mempunyai makna yang
ada hanya karena bersama yang lain. Idiom merupakan unit-unit bahasa mampu berupa frase, bakal berupa kata, ataupun kalimat yg maknanya tak akan di ramalkan dari mana leksial unsur - unsurnya ataupun makna gramatikal unit-unit tersebut (Chaer, 2009:74).
Contoh campur kode berwujud sisipan idiom:
Pada waktu ini hendaknya kita hindari cara bekerja alon-alon asal kelakon.
5. Pengulangan Kata
Perulangan kata merupakan pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi vonem maupun tidak.
Contoh campur kode berwujud perulangan kata:
Saya sih bolah-boleh saja, asal dia tidak tonya-tanya lagi.
6. Klausa
Kridalaksana (2008: 110) mendefinisikan klausa sebagai satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat serta mempunyai potensi untuk menjadi kalimat. Campur kode berbentuk klausa merupakan penyisipan unsur-unsur dari bahasa asing atau berupa penyisipan satuan gramatikal yang membentuk berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat, dan berpotensi menjadi kalimat ke dalam struktur bahasa penutur.
Contoh campur kode berwujud sisipan klausa:
Pemimpin yang bijaksana akan selalu bertindak ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
2.3 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis melakukan tinjaun pustaka dari beberapa jenis referensi yang berhubungan dengan objek penelitian. Tinjauan pustaka ini membantu penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini, sehingga data yang akan diteliti tidak sama dengan data pada penelitian terdahulu. Berikut beberapa tinjauan pustaka yang relevan dengan penelitian ini :
Puspita (2018) dalam skripsi yang berjudul Campur Kode Dalam Film My Stupid Boss dan Implikasinya Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.
Penelitian ini menganalisis campur kode dan implikasinya. Penelitian tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penulis dalam memahami bentuk campur kode dan implikasinya. Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis.Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah pembahasan dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk campur kodenya saja serta tipe campur kode yang dominan.
Hardianti (2017) dalam skripsi yang berjudul Campur Kode Pada Tuturan Sehari-hari Masyarakat Di Desa Kedai Durian Deli Tua. Penelitian ini menganalisis bentuk campur kode dan penyebabnya. Penelitian tersebut
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penulis dalam memahami bentuk campur kode dan penyebabnya. Selain itu, konsep dan teori penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis.Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah teknik analisis data dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk campur kode dan penyebabnya saja.
Tampubolon (2016) dalam skripsi yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode pada Film Chinese Zodiac: Sebuah Kajian Sosiolinguistik. Penelitian ini menganalisis alih kode dan campur kode, jenis-jenis alih kode dan campur kode serta pemicunya dalam percakapan. Penelitian tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penulis dalam memahami bentuk campur kode. Selain itu, pembahasan dan metode analisis data pada penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis. Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah pembahasan dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk campur kode dan penyebabnya saja.
Zodittia (2016) dalam skripsi yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode dalam Film Jepang Rupan San Sei. Penelitian ini menganalisis jenis alih kode dan campur kode beserta faktor penyebabnya yang terdapat dalam film Jepang Rupan San Sei. Penelitian tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penulis dalam memahami bentuk campur kode dan penyebabnya. Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis.Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan
dengan penelitian ini adalah pembahasan dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk campur kode dan penyebabnya saja pada objek yang akan diteliti.
Tarigan (2015) dalam skripsi yang berjudul Campur Kode dalam Dialog Sinetron Ganteng-ganteng Serigala. Penelitian ini menganalisis bentuk campur kode dan penyebabnya. Penelitian tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penulis dalam memahami bentuk campur kode dan penyebabnya.
Selain itu, konsep dan teori penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis.Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah pembahasan dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk campur kode dan penyebabnya saja.
Jeprianti Br Tambunan (2018) dalam skripsi yang berjudul campur kode bahasa mandarin dan bahasa inggris pada film just follow law. Penelitian ini mrnganalisis bentik campur kode dan tipe campur kode yang paling dominan.
Penelitian tersebut menberikan kontribusi yang sangat besar bagi penilis dalam memahami bentuk campur kode dan tipe campur kode yang paling dominan.
Selain itu, konsep dan teori penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis. Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan pelelitian ini adalah pembahasan dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk campur kode dan tipe yang paling dominan saja.
Panjaitan (2018) dalam skripsi yang terjudul Alih Kode dan campur kode dalam film 小孩不笨(xiao hai bu ben; I NOT STUPID). Peneliti ini menganalisis bentuk alih kode dan bentuk campur kode dalam film 小孩不笨(xiao hai bu ben; I NOT STUPID) .peneliti tersebut memberikan konstribusi yang sangat besar bagi penulis dalammemahami bentuk campur kode. Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan penulis. Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah pembahasan dan objek penelitian yang berbeda yakni penelitian ini memfokuskan pada bentuk alih kode dan bentuk campur kode saja pada objek yang diteliti.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sesuai dengan penjelasan mengenai penelitian kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis campur kode yang terdapat dalam filmAssalamualaikum Beijing. Penggunaan metode deskriptif pada penelitian bertujuan ini untuk mendeskripsikan atau menggambarkan penyebab seorang billingual dan multilingual melakukan campur kode dalam film dalam filmAssalamualaikum Beijing. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak. Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik simak karena cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Mahsun, 2005 : 92).
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Assalamualaikum Beijing. Data yang digunakan merupakan bentuk campur kode yang tampak dalam film berupa teks. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari film Assalamualaikum Beijing yang diperoleh dari situs internet di facebook.com dengan cara mengunduhnya. Film Assalamualaikum Beijing yang berasal dari negara Indonesia disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film ini dirilis pada tahun 2014 dengan jumlah durasi 1 jam 36 menit. Film ini ditulis oleh Asma Nadia.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara penulis memperoleh dan mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membahas dan memecahkan masalah penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) di mana data yang diperoleh berupa sumber data tertulis. Data dikumpulkan dengan identifikasi data, yaitu campur kode yang terdapat dalam percakapan antar tokoh, kemudian percakapan antar tokoh tersebut diklasifikasikan ke dalam jenis campur kode.
Dalam pengumpulan data penulis melakukan beberapa tahapan, yaitu :
1. Mengunduh film Assalamualaikum Beijing.
2. Menonton film Assalamualaikum Beijing.
3. Mencatat semua percakapan antartokoh yang mengandung campur kode yang terjadi yang diperoleh dari sumber data, yaitu film Assalamualaikum Beijing.
4. Mengklasifikasikan dan mengkategorikan percakapan antar tokoh tersebut ke dalam jenis campur kode.
3.4 Teknik Analisis Data
Adapun tahapan analisis yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menampilkan data percakapan yang mengandung campur kode per-adegan film.
2. Menganalisis bentuk campur kode yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam film menurut Suwito
3. Menarik kesimpulan bentuk-bentuk campur kode yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam film Assalamualaikum Beijing.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas campur kode yang dilakukan oleh para tokoh dalam film Assalamualaikum Beijing. Campur kode yang dianalisis adalah campur kode yang dilakukan dari bahasa Mandarin ke bahasa indonesia atau dari bahasa indonesia ke bahasa Mandarin.
4.1 Bentuk Campur Kode yang Direalisasikan dalam Film Assalamualaikum Beijing.
4.1.1 Bentuk Campur Kode Scene Klausa (00:04:27) di Bandara Beijing
Gambar 1
Sekar : 欢迎来到北京 ( huanying lao de beijing ) welcome to beijing aku senang kamu bisa datang kesini. (1)
Asma : Aku juga senang
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Sekar . Topik yang dibicarakan adalah tentang kedatangan asma ke beijing. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud Klausa.
Penyisipan unsur berwujud klausa terdapat pada data (1). Pada data 欢迎来到北 京 ( huanying lao de beijing ) (1) kata yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―selamat datang di beijing‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk kata kerja.
4.1.2 Bentuk Campur Kode Klausa, Kata, Pengulangan Kata, Kata, Scene (00:05:31)-(00:05:53) Di dalam taksi
Gambar 2 & 3
Gambar 4, 5 & 6 Percakapan 2, 3, 4, 5 & 6
Mas Ridwan : 这不我们回家, kamu gak bilang kekantor, keapartemantkan. (2)
Sekar : 不是 mas aku bilang kekantor. (3)
Mas Ridwan : 不是不是 kamu bilang ke apartemant. (4)
Sekar : 这不我们中办公室
Mas Ridwan : 回家
Sekar : 不是 mas. (5)
Mas Ridwan : 回家
Sekar : 不是 mas. (6)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Mas Ridwan dan Sekar. Topik yang dibicarakan adalah tentang perdebatan antara pergi ke kantor dan apartemant.
Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud klausa, kata, pengulangan kata.
Penyisipan unsur berwujud klausa terdapat pada data (2). Pada data (2) kata 这不我们回家yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―pak, antar kami kerumah‟. Penyisipan unsur berwujud kata terdapat Pada data (3), (5) dan (6). Pada data (3), (5) dan (6) kata 不是 yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―tidak‟. Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata terdapat pada data.
Pada data (4) kata 不是不是 yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti
―tidak, tidak‟.
4.1.3 Bentuk Campur Kode Frasa Scene(00:07:01)- (00:07:26)
Di Apartemant
Gambar 7
Sekar : Mas kamu itu gak tau apa- apa soal perempuan mas, jodoh sama karir itu harus beriringan, kalau ada yang salah satu ketinggalan perempuan nanti bisa galai besar dan resah.
Mas Ridwan : iiiissss...( sambil meninggalkan sekar) Sekar : iiihhh mas 来了吧. (7)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Sekar . Topik yang dibicarakan adalah tentang mas Ridwan yang gak tau apa-apa soal perempuan. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud frasa.
Penyisipan unsur berwujud frasa terdapat pada data (7). Pada data iiihhh mas 来 了吧(lai le ba) (7) kata yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―ayo‟.
Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk frasa.
4.1.4 Bentuk Campur Kode Scene (00:08:08)-(00:08:18) Di kantor
Gambar 8
Pak Daniel : Asma Asma : Pak
Pak Daniel : 欢迎来到北京 (huanying lai dao beijing) selamat datang di beijing. (8)
Asma : Iya makasih pak
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Pak Daniel. Topik yang dibicarakan adalah tentang ucapan selamat datang untuk Asma. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud klausa.
Penyisipan unsur berwujud klausa terdapat pada data (8). Pada data 欢迎来到北 京 (huanying lai dao beijing) selamat datang di beijing. (8) kata yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―Selamat datang di Beijing‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk klausa.
4.1.5 Bentuk Campur Kode Klausa Scene (00:15:39)-(00:16:30) Di dalam kamar
Gambar 9 & 10
Asma : Semula ku bayangkan, aku jadi elien dinegeri tirai bambu ini,perempuan berkerudung di tengah masyarakat berkulit putih ternyata bayanganku salah. Islam bukanlah sesuatu yang asing disini mereka menyebut islam 伊斯兰教 artinya agama yang murni (9). Sementara mereka menyebut mekah tempat kelahiran 穆圣 alias Nabi Muhammad SAW. Gadis
berkerudung pun bukan kami aku dan sekar sahabatku, tapi banyak muslimah lainnya. (10)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Asma. Topik yang dibicarakan adalah tentang keadaan di beijing. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud pengulangan kata dan klausa.
Penyisipan unsur berwujud klausa terdapat pada data (9) dan (10). Pada data (9) kata mereka menyebut islam 伊斯兰教 artinya agama yang murni (9).
Penyisipan unsur berwujud kata terdapat pada data (10) kata mereka menyebut mekah tempat kelahiran 穆圣 alias Nabi Muhammad SAW. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk klausa.
4.1.6 Bentuk Campur Kata Kode Scene (00:17:09)
Gambar 11
Zhongwen : Hai asima Zhongwen 来 (lai) asima. (11)
Sekar : Asma itu chung-chung (zhongwen) Asma : Zhongwen ? mana
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Zhongwen. Topik yang dibicarakan adalah tentang Zhongwen memanggil-manggil asma. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud kata.
Penyisipan unsur berwujud kata kerja terdapat pada data (11). Pada data (11) Hai asima Zhongwen 来 (lai) asima. kata yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―Datang‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk kata.
4.1.7 Bentuk Campur Pengulangan Kata, frasa Kode Scene (00:19:42)
Gambar 12 & 13
Sunny : Ah...你好,你好我是 Sunny (ni hao, ni hao wo shi sunny) , saya diminta pak Daniel untuk jadi tour guide kamu. (12)
Asma : Oh iya iya
Sunny : 现在我们去哪里?(xian zai women qu nali?), mau kemana kita hari ini?.
(13)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Sunny. Topik yang dibicarakan adalah tentang kedatangan sunny untuk menjadi tour guide asma. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud pengulangan kata dan frasa.
Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata terdapat pada data (12).
Pada data (12) kata Ah...你好,你好我是 Sunny (ni hao, ni hao wo shi sunny) , saya diminta pak Daniel untuk jadi tour guide kamu. yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―Halo, halo saya Sunny‟. Penyisipan unsur berwujud frasa terdapat. Pada data (13) kata 现在我们去哪里?(xian zai women qu nali?), mau kemana kita hari ini? yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―mau kemana hari ini‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk frasa dan pengulangan kata.
4.1.8 Bentuk Campur Pengulangan Kata Kode Scene (00:23:20)
Gambar 14
Sunny : Asma kamu harus makan malam romantis tapi dengan orang yang kamu sayang
Asma : Ha...ha...eh ini aku aja yang bawa Sunny : Eh biar aku aja
Asma : Gak apa-apa aku aja Sunny : Oh iya 好... 好 (14)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Sunny. Topik yang dibicarakan adalah tentang membawa buku asma. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud pengulangan kata.
Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata terdapat pada data (14). Pada data.
(14) kata Oh iya 好... 好 yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―baik...
baik‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk pengulangan kata.
4.1.9 Bentuk Campur Kode Kata, Pengulangan Kata Scene (00:23:29) – (00:23:47)
Gambar 15, 16 & 17
Asma : Eh... sunny sunny itu yang punya toko muslim ya ?
Sunny : Sepertinya iya 为什么wei shenme?. (15)
Asma : Dia cocok jadi narasumber ku, aku bisa gak ya interview dia Sunny :好 la... 好 la aku tanya dia dulu ya. (16)
Asma : Iya
Sunny : Kamu tunggu sini 等一下 deng yi xia (17)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah sunny. Topik yang dibicarakan adalah tentang ingin meinterview seorang pemilik toko yang beragama islam.
Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud kata dan pengulangan kata.
Penyisipan unsur berwujud kata terdapat pada data (15) dan (17). Pada data (15) kata 为什么wei shenme yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti
―mengapa‟. Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata terdapat Pada data (16).
Pada data (16) kata 好 la... 好 la yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti
―baik la... baik la‟. Penyisipan unsur berwujud kata terdapat pada data (17). Pada data (17) kata 等一下 deng yi xia yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti
―tunggu sebentar‟.
4.1.10 Bentuk Campur Klausa Kode Scene (00:30:02) – (00:30:29) Di Luar Mesjid
Gambar 18
Zhongwen : Seperti itu, ini 我们上塔望 (wo men shang ta wang) menara ini digunakan para imam untuk melihat posisi bulan untuk
menentukan puasa. (18)
Asma : Oh... mana lihat, ini bisa dipakai buat azan juga ya ?
Zhongwen : Bisa, jika kuil buddha dibangun menghadap selatan maka mesjid ini langsung menghadap ke mekkah seperti mesjid – mesjid
lainnya yang arah kiblatnya langsung ke mekkah.
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Zhongwen. Topik yang dibicarakan adalah tentang menara yang di pakai untuk menentukan bulan puasa.
Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud klausa.
Penyisipan unsur berwujud klausa terdapat pada data (18). Pada data. (18) kata ini 我们上塔望 (wo men shang ta wang) yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―menara‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk klausa.
4.1.11 Bentuk Campur Klausa Kode Scene (00:30:55) Di depan pintu mesjid
Gambar 19
Asma : Masuk yuk....
Zhongwen : 对不起我们可以 dui bu qi wo men keyi maksud saya tidak boleh.
(19)
Asma : Kenapa ?
Zhongwen : Saya bukan muslim
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah zhongwen. Topik yang dibicarakan adalah tentang zhongwen memberitahu bahwa dia tidak boleh masuk kedalam mesjid. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud klausa.
Penyisipan unsur berwujud kata adverb terdapat pada data (19). Pada data (19) kata 对不起我们可以 dui bu qi wo men keyi yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―maaf kami tidak boleh‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk klausa.
4.1.12 Bentuk Campur Kata Kode Scene (00:34:35) Di Taman
Gambar 20
Zhongwen : 本有意思 (Běn yǒuyìsi) menarik. (20)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah Zhongwen. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud kata.
Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata terdapat pada data (20). Pada data.
(20) kata 本有意思 (Běn yǒuyìsi) yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti
―menarik‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk kata.
4.1.13 Bentuk Campur Frasa Kode Scene (1:02:06) – (1:02:27) Di rumah sakit
Gambar 21
Asma : Ini artinya apa sih sekar ?
Sekar : 我很想你 Wo hen xiang ni, a... emm.... ye asma. (21)
Asma : Apa artinya kar ?
Sekar : Artinya aku sangat merindukan kamu setiap hari
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah sekar. Topik yang dibicarakan adalah tentang surat yang dititipkan zhongwen pada sekar . Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud frasa.
Penyisipan unsur berwujud kata adverb terdapat pada data (21). Pada data (21) kata 我很想你 Wo hen xiang ni yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti
―aku sangat merindukan mu‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk frasa.
4.1.14 Bentuk Campur Klausa Kode Scene (1:06:42) Di ruang tamu rumah
Gambar 22
Sekar : 让我们以情便老Rang wo men yi qing bian lao, waw... berarti chung – chung. (22)
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah sekar. Topik yang dibicarakan adalah tentang email yang dikirim zhongwen kepada asma. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud frasa.
Penyisipan unsur berwujud frasa terdapat pada data (22). Pada data (22) kata 让 我 们 以 情 便 老 (Rang wo men yi qing bian lao) yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―aku sangat merindukan mu‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk frasa.
4.1.15 Bentuk Campur Frasa Kode Scene (1:11:57)
Gambar 23
Sekar : 我的丈夫 (wo de zhangfu) (suamiku)
Mas Ridwan : 我的太太 (wo de taitai ) (istriku), kok gemuk sih emm...
makan sembarangan ya disini ? (23) Sekar : iya dong aku makan enak gak ada kamu.
Penutur pada peristiwa tutur di atas adalah sekar. Topik yang dibicarakan adalah tentang email yang dikirim zhongwen kepada asma. Pada contoh di atas terdapat penyisipan unsur yang berwujud frasa.
Penyisipan unsur berwujud kata adjektiva terdapat pada data (23). Pada data (23) kata (wo de taitai ) yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti ―istriku‟. Pada data di atas, terdapat peristiwa campur kode berbentuk frasa.
4.2 Tipe Campur Kode yang Paling Dominan Dalam Film Assalamualaikum Beijing.
Sesuai dengan rumusan masalah yang kedua dalam penelitian ini, yakni ,menentukan tipe campur kode yang paling dominan maka rumus yang digunakan oleh penulis adalah rumus dari Bungin (2005:171-172), yaitu :
Keterangan :
n = Presentase Kode fx = Frekuensi Data N = Total Data
Setelah menonton dan mengamati film Assalamualaikum Beijing maka ditemukan beberapa kasus yang mengandung unsur-unsur campur kode. Peristiwa campur kode yang terdapat dalam film Assalamualaikum Beijing berjumlah 23 campur kode. Berdasarkan data yang diperoleh, persentase kode yang paling dominan dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 4.2.1 Persentase Bentuk Campur Kode Paling Dominan
No Bentuk Campur Kode Jumlah Persentase
1. Kata 不 是 mas aku bilang kekantor, 不是 mas, 不是 mas, Hai asima Zhongwen 来 (lai) asima, Sepertinya iya 为 什 么 wei shenme, Kamu tunggu sini 等一下 deng yi xia, a... emm.... ye asma, 本 有 意 思 (Běn yǒuyìsi) menarik.
7
2. Frasa iiihhh mas 来 了 吧 , keapartemantkan, 现 在 我 们 去 哪 里 ? (xian zai women qu nali?), mau kemana kita hari ini, 我很 想你 Wo hen xiang ni, 我 的 太 太 (wo de taitai ) (istriku), kok gemuk sih emm
4
3. Baster 0 0
4. Idiom 0 0 5. Pengulangan
kata
不是不是 kamu bilang ke apartemant, Ah...你好,你 好我是 Sunny (ni hao, ni hao wo shi sunny) , saya diminta pak Daniel untuk jadi tour guide kamu, oh iya好... 好, 好 la好la aku tanya dia dulu ya,
4
6. Klausa 欢迎来到北京 ( huanying lao de beijing ) welcome to beijing aku senang kamu bisa datang kesini, 这不我 们回家, kamu gak bilang kekantor, 欢 迎 来 到 北 京 ( huanying lao de beijing ) selamat datang di beijing, disini mereka menyebut islam 伊 斯 兰 教 artinya agama yang murni, Sementara mereka menyebut mekah tempat
8
kelahiran 穆圣 alias Nabi Muhammad SAW, 我们上 塔 望 (wo men shang ta wang) menara ini digunakan para imam untuk melihat posisi bulan untuk menentukan puasa, 对不起我们可以 dui bu qi wo men keyi maksud saya tidak boleh, 让我们以情便 老 Rang wo men yi qing bian lao, waw... berarti chung – chung.
Jumlah 23
Bentuk-bentuk campur kode yang muncul yaitu jenis kata sebanyak 7 kata, frasa sebanyak 4 kata, dan pengulangan kata sebanyak 4 kata, klausa sebanyak 8.
Jenis campur kode yang tidak muncul adalah jenis baster dan idiom. Sedangkan persentase campur kode yang paling dominan adalah persentase dari klausa dengan jumlah 34%, kata berjumlah 30%, frasa berjumlah 17% dan pengulangan kata berjumlah 17%.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai campur kode pada film Assalamualaikum Beijing, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peristiwa campur kode yang terdapat dalam film Assalamualaikum Beijing berjumlah 23 campur kode. Bentuk-bentuk campur kode yang muncul yaitu jenis kata sebanyak 7 kata, frasa sebanyak 4 kata, klausa sebanyak 8, dan pengulangan kata sebanyak 4 kosa kata. Jenis campur kode yang tidak muncul adalah jenis baster dan idiom.
2. Persentase campur kode yang paling dominan adalah persentase dari klausa dengan jumlah 34%, kata berjumlah 30%, frasa berjumlah 17% dan pengulangan kata 17%.
5.2. Saran
1. Penelitian ini membahas campur kode yang terdapat dalam film Assalamualaikum Beijin. Campur kode biasanya digunakan dalam keadaan yang tidak formal dan hanya bersifat untuk mempermudah atau memperlancar komunikasi, tanpa harus terikat dengan kaidah bahasa.
Namun, peristiwa campur kode bukanlah kebiasaan yang baik untuk melestarikan suatu bahasa, dikhawatirkan juga dapat menggeser fungsi dari suatu bahasa. Dalam kaidah berbahasa yang baik dan benar, campur kode tidak baik digunakan. Untuk itu diharapkan lebih berhati-hati dalam penggunaan lebih dari satu bahasa, terutama dalam situasi formal yang mengharuskan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Penelitian terhadap sosiolinguistik khususnya pada film tidak hanya dapat dianalisis dari terjadinya campur kode saja, namun masih banyak fenomena sosiolinguistik lain yang dapat dikaji lebih dalam. Oleh karena itu, diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk mengkaji film dari segi sosiolinguistik lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA
Chaer, Abdul. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa
Effendy, Onong Uchjana, 1986. Dimensi Dimensi Komunikasi. Bandung : Alumni.
Hardianti, Juli. 2017. Campur Kode Pada Tuturan Sehari-hari Masyarakat di Desa
Kedai Durian Deli Tua. Skripsi. Program StudiSastra Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Hidayah, Arini. 2013. Analisis Campur Kode Berbahasa Inggris Dalam Lirik Lagu Ussy
Kanigara. 2014. Analisis Campur Kode Pada Dialog Tokoh Dalam Punk In Love Karya Ody Ody C. Harahap. Jurnal. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Maritim Raja Ali Haji
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nababan, PWJ. 1993. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Panjaitan, Budiyanti. 2018. Alih Kode dan Campur Kode dalam Film 小孩不笨 (xiao hai bu ben; I Not Stupid). Skripsi. Program Studi Sastra Cina. Universitas Sumatera Utara
Puspita, 2018. Campur Kode Dalam Film My Stupid Boss dan Implikasinya Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sma. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Lampung
Rahardi, Kunjana. 2010. Kajian Sosiolinguistik Ihwal Kode dan Alih Kode. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sanga, Hari. 2013. ―Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Lirik Lagu Big Bang”
(Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta : Grasindo.
Suwito. 1997. Sosiolinguistik. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik Teori dan Problema. Surakarta:
Henary Offset.
Tarigan, Jesika. 2015. Campur Kode Dalam Dialog Sinetron Ganteng-ganteng
Serigala. Skripsi. Program StudiSastra Indonesia. Universitas Sumatera Utara
Tampubolon, Febrinaa. 2016. Alih Kode dan Campur Kode Pada Film Chinese Zodiac: Sebuah Kajian Sosiolinguistik. Skripsi.Program StudiSastra cina.
Universitas Sumatera Utara
Tambunan, jeprianti. 2018. Analisis Campur Kode Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris pada Film Just Law.Skripsi. Program Studi Sastra Cina. Universitas Sumatra Utara.
Wandari, Subandi. Kata Serapan dan Campur Kode Oleh Tokoh JC (Jackie Chan)Dalam Film Chinese Zodiac 《十二生肖》 Karya Jackie Chan.
Jurnal. Program Studi Pendidikan Mandarin. Universitas Negeri Surabaya :Volume_, Nomor_, 2016.
Zodittia, Ade Nidya. 2016.Alih Kode dan Campur Kode Dalam Film Jepang Rupan
San Sei. Diploma Thesis. Program StudiSastra Jepang. Universitas Andalas
Lampiran 1 Daftar Pemain Assalamualaikum Beijing
No. Nama Artis Peran
1. Revalina S Temat Asma
2. Morgan Oey Zhongwen
3. Ibnu Jamil Dewa
4. Laudya Cynthia Bella Sekar
5. Deddy Mahendra Desta Ridwan
6. Cynthia Ramlan Anita
7. Ollyne Apple Sunny
8. Jejang C Noer Daniel
Lampiran 2 No Waktu dan
Tempat Percakapan
Teks Campur Kode Bentuk Campur
Kode
1 (00:04:27) di Bandara Beijing
Sekar : 欢迎来到北京 ( huanying lao de beijing ) welcome to beijing aku senang kamu bisa datang kesini. (1)
Klausa
2 (00:05:31)- (00:05:53) Di dalam taksi
Mas Ridwan : 这不我们回家, kamu gak bilang kekantor, keapartemantkan.
(2)
Sekar : 不是 mas aku bilang kekantor. (3)
Mas Ridwan : 不是不是 kamu bilang ke apartemant. (4)
Sekar : 不是 mas. (5) Sekar : 不是 mas. (6)
Klausa (2) Kata kerja (3) Pengulangan kata (4) Kata kerja (5) Kata kerja (6)
3 (00:07:
01)- (00:
07:26)Di
Sekar : iiihhh mas 来了吧. (7) Frasa
Apartemant
4 (00:08:08)- (00:08:18) Di Kantor
Pak Daniel : 欢 迎 来 到 北 京 (huanying lai dao beijing) selamat datang di beijing. (8)
Klausa
5 (00:15:39)- (00:16:30) Di dalam kamar
Islam bukanlah sesuatu yang asing disini mereka menyebut islam 伊 斯 兰 教 artinya agama yang murni (9).
Sementara mereka menyebut mekah tempat kelahiran 穆 圣 alias Nabi Muhammad SAW. Gadis berkerudung pun bukan kami aku dan sekar sahabatku, tapi banyak muslimah lainnya. (10)
Klausa (9) Klausa (10)
6 (00:17:09) Di halte bus
Zhongwen : Hai asima Zhongwen 来 (lai) asima. (11)
Kata kerja
7 (00:19:42) Sunny : Ah...你好, 你 好我是 Sunny (ni hao, ni hao wo shi sunny) , saya diminta pak Daniel untuk jadi tour guide
Pengulangan kata (12) Frasa (13)