invest in
invest in
remarkable indonesia indonesia
Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia
Invest in remarkable indonesia indonesia
Invest in
Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia
Invest in remarkable indonesia indonesia
Invest in Invest in
Invest in
able indonesia Invest
PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN
FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG & BAHAN,
TAX ALLOWANCE DAN TAX HOLIDAY
DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL
DIREKTORAT FASILITAS PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
remarkable INDONESIA
FASILITAS
FASILITAS
FASILITAS
FASILITAS
PEMBEBASAN BEA MASUK
PEMBEBASAN BEA MASUK
PEMBEBASAN BEA MASUK
PEMBEBASAN BEA MASUK
MESIN, BARANG
MESIN, BARANG
MESIN, BARANG
UNDANG-UNDANG:
Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 Jo. No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
PERATURAN MENTERI KEUANGAN:
I. No.176/PMK.011/2009 jo. perubahan terakhir No.188/PMK.010/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Mesin Serta Barang Dan Bahan Untuk Pembangunan Atau pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal
II. No. 66/PMK.010/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Modal Dalam Rangka Pembangunan Atau Pengembangan Industri Pembangkitan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum
III. No. 259/PMK.04/2016 tentang Pembebasan Atau Keringanan Bea Masuk Dan/ Atau Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai Atas Impor Barang Dalam Rangka Kontrak Karya Atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN:
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 106/M-IND/PER/10/2012 tentang Daftar Mesin, Barang dan Bahan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal.
PERATURAN KEPALA BKPM:
Peraturan Kepala BKPM Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
A. Perusahaan industri / perusahaan yang telah memiliki Izin
Prinsip/ Izin Investasi/ Izin usaha untuk mengolah bahan mentah,
bahan baku, bahan setengah jadi dan/ atau barang jadi, menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi
B. Industri Jasa Yang Mendapatkan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk
(Sektor Primer Dan Tersier)
1.
Pariwisata dan kebudayaan
2.
Transportasi/ Perhubungan (untuk jasa transportasi publik)
3.
Pelayanan Kesehatan publik
4.
Pertambangan
5.
Konstruksi
6.
Industri Telekomunikasi
7.
Kepelabuhanan
Wajib digunakan sendiri.
Mesin Impor Berfasilitas
Volume produksi
: 2 tahun,
Jangka waktu impor
: 2 tahun,
Perpanjangan waktu
: 1 tahun.
Mesin Impor Dibeli Di Dalam Negeri
Volume produksi
: 2 tahun,
Jangka waktu impor
: 2 tahun,
Perpanjangan waktu
: 1 tahun.
Tingkat Komponen Dalam Negeri
> 30%Volume produksi
: 4 tahun,
Jangka waktu impor
: 4 tahun,
Perpanjangan waktu
: 1 tahun (bagi
produk yang diatur tataniaganya
).
Wajib digunakan sendiri.
Fasilitas Impor Barang Modal
Jangka waktu impor
: 2 tahun,
Perpanjangan waktu
: 1 tahun
(+)(+)
sampai dengan jangka waktupenyelesaian proyek/ JWPP dalam surat persetujuan penanaman modal
KETENTUAN FASILITAS IMPOR
BARANG MODAL
KETENTUAN FASILITAS IMPOR
BARANG & BAHAN
Kriteria penggunaan mesin produksi dalam negeri / Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) ditetapkan Kementerian Perindustrian.
Perusahaan yang telah mendapat fasilitas pembebasan bea masuk berdasarkan
ketentuan lain
tidak dapat
menggunakan ketentuan fasilitas ini.* Dapat diperpanjang 1 tahun sesuai jangka waktu penyelesaian proyek dalam izin prinsip ** Diberikan bagi mesin yang diimpor dengan menggunakan fasilitas pembebasan bea masuk &
mesin impor yang dibeli dari dalam negeri
PMK 176/2009 Jo. 188/2015 IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL KMK FASILITAS BEA MASUK IMPOR MESIN (2 THN) KMK FASILITAS BEA MASUK IMPOR BARANG & BAHAN ** (2 THN )
TKDN
(komponen mesin DN > 30%) KMK FASILITAS BEA MASUK IMPOR BARANG & BAHAN (4 THN) PERUBAHAN/ PENGGANTIAN PENAMBAHAN * PERUBAHAN/ PENGGANTIAN PERUBAHAN/ PENGGANTIAN PERPANJANGAN WAKTU IMPOR (1 THN) PERPANJANGAN WAKTU IMPOR (1 THN UTK PRODUK TATANIAGA) PERPANJANGAN WAKTU IMPOR KMK FASILITAS BEA MASUK IMPOR MESIN PERUBAHAN/ PENGGANTIAN/ PENAMBAHAN/ PERPANJANGAN PENGATURAN PENGATURAN PENGATURANPENGATURAN PEMBERIAN FASILITAS IMPOR MESINPEMBERIAN FASILITAS IMPOR MESINPEMBERIAN FASILITAS IMPOR MESINPEMBERIAN FASILITAS IMPOR MESIN,,,, BARANG & BAHANBARANG & BAHANBARANG & BAHANBARANG & BAHAN
PENGATURAN ALIH ASSET PENGATURAN ALIH ASSET PENGATURAN ALIH ASSET
PENGATURAN ALIH ASSET MESINMESINMESINMESIN IMPOR BERIMPOR BERIMPOR BERIMPOR BER----FASILITASFASILITASFASILITASFASILITAS
T TT
TATA CARA PENGAJUAN FASILITAS IMPOR MESINATA CARA PENGAJUAN FASILITAS IMPOR MESINATA CARA PENGAJUAN FASILITAS IMPOR MESIN,,,, BARANG & BAHANATA CARA PENGAJUAN FASILITAS IMPOR MESIN BARANG & BAHANBARANG & BAHANBARANG & BAHAN
PERKA BKPM NO. 16 TAHUN 2015
Hak Akses Pengajuan Online Mengisi dan mengunggah seluruh dokumen yang dipersyaratkan Pemeriksaan Administratif Rapat Teknis dan/atau Kunjungan Lapangan Penerbitan Surat Keputusan Pengambilan Surat Keputusan
Apabila belum sesuai/tidak lengkap
• Rapat Teknis dilakukan saat pengajuan Fasilitas Impor Mesin Baru atau saat dibutuhkan pada pengajuan permohonan yang lain
• Kunjungan Lapangan wajib dilakukan pada pengajuan Fasilitas Impor Mesin Modernisasi/Restrukturisasi atau Barang dan Bahan Baru
INDUSTRI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
Memproduksi dan menyediakan tenaga listrik untuk umum oleh Badan Usaha,
Tidak Termasuk:
– Transmisi,
– Distribusi, dan
– Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
BARANG MODAL
Mesin, peralatan, peralatan pabrik dalam keadaan terpasang maupun terlepas.
Suku cadang untuk pemeliharaan tidak mendapatkan pembebasan bea masuk. Jangka waktu impor 2 (dua) tahun & dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun sejak berakhirnya jangka waktu realisasi impor.
IUPTL UNTUK UMUM
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik/ IUPTL:
Izin untuk melakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
Dikeluarkan oleh ESDM atau Pemerintah Provinsi
Rencana Impor Barang (disetujui & ditandasahkan oleh Dirjen Ketenagalistrikan ESDM)
PEMBEBASAN BEA MASUK BAGI
PT. PLN
Pemegang IUPTL yg memiliki wilayah usaha Pemegang IUPTL yg mempunyai :
– Perjanjian jual beli tenaga listrik dg PT. PLN (PPA)
– Perjanjian sewa guna usaha dg PT. PLN (FLA)
Pemegang IUPTL yg mempunyai Perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pemegang IUPTL yg memiliki wilayah usaha
II. II. II.
PMK No. 66/2015 IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL & IUPTL KMK FASILITAS BEA MASUK IMPOR MESIN (2 THN) PERUBAHAN/ PENGGANTIAN*) PENAMBAHAN*) PERPANJANGAN WAKTU IMPOR PENGATURAN PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG MODAL PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG MODAL PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG MODAL PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG MODAL ((((LISTRIKLISTRIKLISTRIKLISTRIK))))
BADAN USAHA :
A.PT. PLN
(PERSERO)
B.PEMEGANG
IUPTL
Rencana Impor Barang
(disetujui & ditandasahkan oleh Dirjen Ketenagalistrikan ESDM)
FASILITAS IMPOR BARANG
Terhadap impor barang dalam rangka Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) diberikan pembebasan dan/atau keringanan Bea Masuk sesuai dengan kontrak yang dimiliki.
Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang dalam rangka KK dan PKP2B hanya dapat diberikan kepada Kontraktor yang kontraknya mencantumkan pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang dalam rangka KK dan PKP2B”
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan dengan melampirkan rekomendasi Masterlist dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
JANGKA WAKTU FASILITAS
Jangka waktu pemberian fasilitas Pembebasan dan/atau Keringanan Bea Masuk dan/atau Pembebasan dan/atau Penundaan Pajak Pertambahan Nilai mengacu kepada ketentuan dalam KK dan PKP2B.
Jangka waktu pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap tahun dan berakhir pada tanggal 31 Desember atas tahun berjalan.
Jangka waktu pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperpanjang berdasarkan rekomendasi dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
III.
III.
III.
PENGATURAN PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG PEMBERIAN FASILITAS IMPOR BARANG ((((KK/PKP2BKK/PKP2BKK/PKP2BKK/PKP2B))))
PMK No. 259/2016
*Berdasarkan Rekomendasi Dirjen Minerba ESDM
KONTRAK KARYA/PKP2B KMK FASILITAS BEA MASUK IMPOR MESIN (SEJAK DITERBITKAN S.D. 31 DESEMBER TAHUN BERJALAN) PERUBAHAN/ PENGGANTIAN*) PENAMBAHAN*) PERPANJANGAN WAKTU IMPOR*) KONTRAKTOR Surat Rekomendasi Masterlist dari Ditjen
Minerba ESDM
ALUR PROSES PENGAJUAN FASILITAS PENGIMPORAN
Penanam Modal Online system http://online-spipise.bkpm.go.id Back office Penandatanganan Tata Usaha1
2
3
4
5
FASILITAS
FASILITAS
FASILITAS
FASILITAS
PAJAK PENGHASILAN UNTUK
PAJAK PENGHASILAN UNTUK
PAJAK PENGHASILAN UNTUK
PAJAK PENGHASILAN UNTUK
PENANAMAN MODAL DI BIDANG
PENANAMAN MODAL DI BIDANG
PENANAMAN MODAL DI BIDANG
PENANAMAN MODAL DI
BIDANG----BIDANG USAHA TERTENTU
BIDANG USAHA TERTENTU
BIDANG USAHA TERTENTU
BIDANG USAHA TERTENTU
DAN/ATAU DI DAERAH
DAN/ATAU DI DAERAH
DAN/ATAU DI DAERAH
DAN/ATAU DI DAERAH----DAERAH
DAERAH
DAERAH
DAERAH
TERTENTU
TERTENTU
TERTENTU
TERTENTU
(TAX ALLOWANCE)
(TAX ALLOWANCE)
(TAX ALLOWANCE)
(TAX ALLOWANCE)
FASILITAS TAX ALLOWANCE
1. Permen Perindustrian No. 48/M-IND/PER/5/2015 tanggal 5 Mei 2015 2. Permen ESDM No. 16 Tahun 2015, tanggal 13 Mei 2015
3. Permen Pariwisata No. 9 Tahun 2015 tanggal 5 Mei 2015 4. Permen KKP No. 17 Tahun 2015, tanggal 17 Juni 2015 PP No. 18
Tahun 2015 Jo. No. 9 Tahun 2016
DASAR HUKUM:
Peraturan Menteri Keuangan
No. 89/PMK.010/2015 tanggal 28 April 2015
PerKa BKPM No. 8 Tahun 2015 dan perubahannya No. 18 Tahun 2015
FASILITAS TAX ALLOWANCE BERUPA :
Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah Penanaman Modal berupa aktiva tetap berwujud termasuk tanah dihitung sejak saat mulai berproduksi secara komersial
Penyusutan yang dipercepat atas aktiva berwujud dan aktiva tak berwujud
Pengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia sebesar 10%, atau tarif yang lebih rendah menurut perjanjian penghindaran pajak berganda yang
berlaku
Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 (lima) tahun tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun
1
2
3
4
PP NO. 18/2015 jo. No. 9/2016: syarat dan ketentuan
Wajib pajak yang:
•Izin Prinsip ‘IP’ yang diterbitkan BKPM
•Izin Prinsip Perluasan ‘IP-PL’ dan perubahannya yang diterbitkan BKPM atau •Izin Investasi yang diterbitkan oleh instansi berwenang lainnya
Tiga jenis izin ini yang diterbitkan sejak 5 Mei 2015
PENGGUNA MANFAAT
1
2
Wajib Pajak yang telah memilih untuk mendapatkan fasilitas tax Allowance berdasarkan PP No. 18/2015 jo. No. 9/2016.Catatan:
Bidang usaha tertentu sesuai dengan Lampiran I dan Lampiran II PP No.
18 Tahun 2015 Jo. No. 9 Tahun 2016
Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan Badan sesuai Pasal 29 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 ditolak oleh Menteri Keuangan.
PTSP PUSAT
Trilateral Meeting
FASILITAS TAX ALLOWANCE : alur proses
1. Dep. Pelayanan BKPM 2. Kemen Teknis 3. Kemen Keuangan - SAM - Ditjen Pajak Dirjen Pajak Investor
Surat Usulan dari BKPM (3hari kerja)
Surat Keputusan/Penetapan dari Menteri Keuangan
(7hari kerja)
Proses klarifikasi PTSP PUSAT ( BKPM, LO Kementek, LO DJP) sampai dengan Rapat Trilateral (15hari kerja)
BKPM
TAX ALLOWANCE TAX ALLOWANCE
(Peraturan Pemerintah No.9/2016)
145
bidang usaha
Bisa mendapatkan tax allowance, yang merupakan perluasan dari regulasi sebelumnya yaitu 143 segmen.
30
% dari nilai investasi
Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah penanaman modal
dibebankan selama 6 tahun.
Agrikultur
• Pertenakan
• Perkebunan jagung • Perkebunan kedelai • Pertanian beras
• Perkebunan buah tropis
Pembangkit Listrik • Geothermal • Alternatif/energi terbarukan Industri Migas • Pengilangan Minyak • Liquefied Natural &
Petroleum Gas • Pelumas
Industri Manufaktur
• Besi dan Baja • Pakaian • Semi conductors • Komponen elektronik • Komputer • Alat Komunikasi • Televisi • Ban • Farmasi • Kosmetik
• Olahan Ikan dan udang • Dll.
Berdasarkan beberapa Kriteria antara lain: Nilai Investasi yang tinggi atau untuk ekspor, penyerapan tenaga kerja yang besar, kandungan lokal. Selain itu untuk dapat pula diberikan untuk sesuai dengan lokasi (Khususnya diluar Jawa)
FASILITAS PENGURANGAN PAJAK
FASILITAS PENGURANGAN PAJAK
FASILITAS PENGURANGAN PAJAK
FASILITAS PENGURANGAN PAJAK
PENGHASILAN BADAN
PENGHASILAN BADAN
PENGHASILAN BADAN
PENGHASILAN BADAN
(TAX HOLIDAY)
(TAX HOLIDAY)
(TAX HOLIDAY)
(TAX HOLIDAY)
FASILITAS TAX HOLIDAY
UU No.25 Tahun 2007
Dasar Hukum:
Permen Keuangan No. 159/PMK.010/2015 jo. Permen Keuangan No. 103/PMK.010/2016
PerKa BKPM No. 13 Tahun 2015 dan perubahannya No. 19 Tahun 2015
FASILITAS TAX HOLIDAY : Syarat dan Ketentuan
KRITERIA UMUM
• Wajib Pajak Baru;
• Industri Pionir;
• Mempunyai rencana penanaman modal baru paling sedikit Rp 1 trilliun;
• Memenuhi Debt Equity Ratio sebagaimana diatur di dalam PMK yang mengatur
mengenai penentuan besarnya perbandingan antara utang dan modal
perusahaan untuk keperluan penghitungan Pajak Penghasilan;
• Pernyataan penempatan dana di perbankan di Indonesia paling sedikit 10%; dan
• Berstatus badan hukum yang pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah
BKPM
Rapat Verifikasi Teknis
FASILITAS TAX HOLIDAY : ALUR PROSES
1.BKPM
2. Kementerian Teknis 3.Staf Ahli Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak 4. Asosiasi, dll Kementerian Keuangan via Komite Verifikasi Penanam Modal
Surat Usulan dari BKPM Persiapan Rapat
Teknis
Catatan:
Waktu Penerbitan Surat Usulan: 25 hari kerja setelah dokumen lengkap dan benarr
Minister of
Finance Rapat Teknis
Draft Surat Keputusan dari Komite Verifikasi
25 hari 20 hari
9 industri pionir:
1. Industri logam dasar;2. Industri pengilangan minyak; 3. Industri kimia dasar organik
dari minyak bumi dan gas; 4. Industri mesin;
5. Industri peralatan telekomunikasi;
6. Industri pengolahan hasil pertanian;
7. Industri maritime;
8. Industri manufaktur di KEK; 9. Proyek infrastruktur ekonomi
selain KPS
TAX HOLIDAY TAX HOLIDAY
Rp
1
triliun
Minimal rencana investasi (USD 80 juta).
(Permenkeu No.159/PMK.010/2015)
hingga
25
tahun pembebasan
pajak
Untuk kawasan ekonomi khusus
5-15
tahun pembebasan pajak
Dengan kemungkinan pemberian pembebasan hingga 20 tahun untuk proyek yang dinilai strategis untuk ekonomi IndonesiaPERKEMBANGAN PEMBERIAN FASILITAS TAX ALLOWANCE
I. Berdasarkan PP 1/2007 - PP 52/2011 :
Tahun 2007 : 52 Keputusan (PMDN : 25 , PMA : 27 ) Tahun 2008 : 5 Keputusan (PMDN : 0 , PMA : 5 ) Tahun 2009 : 10 Keputusan (PMDN : 4 , PMA : 6 ) Tahun 2010 : 6 Keputusan (PMDN : 1 , PMA : 5 ) Tahun 2011 : 5 Keputusan (PMDN : 0 , PMA : 5 ) Tahun 2012 : 1 Keputusan (PMDN : 0 , PMA : 1 ) Tahun 2013 : 2 Keputusan (PMDN : 0 , PMA : 2 ) Tahun 2014 : 7 Keputusan (PMDN : 2 , PMA : 5 ) Tahun 2015 : 8 Keputusan (PMDN : 1 , PMA : 7 ) Total : 96 Keputusan (PMDN : 33 , PMA : 63 )
II. Berdasarkan PP 18/2015 Jo. PP 9/2016 :
Tahun 2015 : 8 Persetujuan (PMDN : 0 , PMA : 8 ), 3 Penolakan (PMDN : 0 , PMA : 3 ) Tahun 2016 : 25 Persetujuan (PMDN : 6 , PMA : 19 ), 8 Penolakan (PMDN : 3 , PMA : 5 )
Total 33 Persetujuan (PMDN : 6 , PMA : 27 ), 11 Penolakan (PMDN : 3 , PMA : 8 )
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Indonesia Investment Coordinating Board
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44 Jakarta 12190 - Indonesia t . +62 21 525 2008 f . +62 21 525 4945 e . [email protected] www.bkpm.go.id
Thank You
Terima KasihREALISASI INVESTASI
REALISASI INVESTASI
REALISASI INVESTASI
REALISASI INVESTASI
DAN PEMBERIAN FASILITAS
DAN PEMBERIAN FASILITAS
DAN PEMBERIAN FASILITAS
DAN PEMBERIAN FASILITAS
PERKEMBANGAN PEMBERIAN FASILITAS BARANG MODAL & BAHAN BAKU
TAHUN 2015PERKEMBANGAN PEMBERIAN FASILITAS BARANG MODAL & BAHAN BAKU
TAHUN 2016NAIK 38% DARI TAHUN SEBELUMNYA