• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berdirinya usaha-usaha baru di Kota Medan khususnya di bidang kuliner. lebih untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berdirinya usaha-usaha baru di Kota Medan khususnya di bidang kuliner. lebih untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan bisnis menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling jelas terlihat adalah timbulnya persaingan bisnis yang semakin meningkat. Hal ini ditandai oleh berdirinya usaha-usaha baru di Kota Medan khususnya di bidang kuliner.

Berdirinya usaha-usaha baru menimbulkan daya saing yang semakin tajam antara sesame bisnis kuliner. Dimana usaha kuliner pendatang baru harus memiliki nilai lebih untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini.

Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang yang berbeda. Menurut Departemen Perindustrian, Usaha Kecil Menengah (UKM) didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total aset tidak lebih dari Rp 600 juta (di luar area perumahan dan perkebunan). Sedangkan UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

Usaha kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha tidak luput dari faktor rencana pemasaran, faktor produksi,

(2)

faktor rencana organisasi dan faktor manajemen, serta adanya faktor rencana keuangan.

Sebelum mendirikan suatu usaha seorang wirausahawan harus mampu membuat rencana usaha (Business Plan). Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau entrepreneur dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kesuksesan dalam suatu usaha.

Rencana usaha yang baik terlihat dalam perumusan tujuan-tujuan dan sasaran yang spesifik, dan membantu karyawan untuk memahami apa yang diharapkan dari mereka, waktu yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil-hasil perencanaan yang akan ikut menentukan keberhasilan suatu usaha.

Jalan Dr. Mansyur Medan merupakan wilayah yang strategis karena berdekatan dengan salah satu Universitas Sumatera Utara (USU). Saat ini di Jl.

Dr. Mansyur Medan sudah banyak didirikan berbagai usaha baru, terutama di bidang kuliner karena wilayah ini sangat potensial bagi para wirausahawan dan strategis bagi para konsumen. Dari hal tersebut terlihat dampak yang signifikan dari tahun ke tahun di mana persaingan bisnis khususnya usaha kuliner semakin berkembang di wilayah ini, seperti terlihat dalam Tabel 1.1.

(3)

Tabel 1.1

Daftar Nama Usaha Kuliner di Jalan Dr. Mansyur

No. Nama Usaha

1. Paris Burger

2. Ayam Penyet Surabaya 3. Warung Triboy

4. Sari Raos

5. Bakso Gepeng Jakarta 6. Coffea Cangkir

7. Pondok Lesehan Lubuk Arai 8. Mie Kaki Lima

9. Warung Ijo 10. Warung Steak

11. Rumah Makan Zam – zam 12. Music Coffe

13. Texas Fried Chicken 14. Ayam Penyet Joko Solo 15. Burger Nase

16. Desa Desa Resto 17. Lontong Warintek 18. Kopi Tiam Ong

19 Rumah Burger 20 The Paddock

Sumber : Observasi Peneliti Mei 2012 (diolah)

Dapat dilihat dari Tabel 1.1 berbagai usaha kuliner yang terus berkembang dan bertambah di sepanjang jalan Dr. Mansyur membuat semakin kuatnya persaingan usaha. Pemilik usaha ditantang secara tidak langsung untuk terus melakuakan inovasi demi mempertahankan dan perkembangan usahanya. Ada beberapa cara yang biasa dipakai oleh wirausaha dalam merintis suatu usaha, di antaranya: merintis usaha baru (starting) yaitu mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri, membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisasir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi yang sudah ada, dan kerjasama manajemen (franchising) yaitu

(4)

(franchisor) untuk memberikan hak ekslusif dari jasa atau merek produk kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) untuk distribusi lokal, dan franchisor akan menerima pembayaran royalti dan memberikan jaminan standar kualitas (Hutagalung, 2008:59).

Dari semua usaha kuliner yang berada di jalan Dr.Mansyur tersebut tampak beberapa usaha yang memiliki keunggulan bersaing salah satunya adalah Rumah Makan Mie Sop Kampung. Rumah Makan Mie Sop Kampung sebagai objek penelitian karena berlokasi di pusat keramaian,yaitu di jalan Dr.Mansyur Medan dimana lokasi berada di daerah yang strategis yang merupakan pusat jajanan. Rumah Makan ini terus berkembang terlihat dari jumlah omzet penjualan yang terus meningkat dan jumlah pengunjung yang selalu ramai setiap harinya.

Tabel 1.2

Omzet Penjualan Rumah Makan Mie Sop Kampung Per Bulan Keterangan

Bulan

Januari Februari Maret Omzet Per Bulan

(Dalam Rupiah)

30.150.200,- 32.500.650,- 33.450.750,-

Sumber : Pemilik Rumah Makan Mie Sop Kampung (2012)

Rumah Makan Mie Sop Kampung yang berada di jalan Dr.Mansyur ini dibuka pada tahun 2011 tepatnya pada bulan Desember, yang didirikan oleh Bapak Mariono. Bapak Mariono membuka usaha kuliner Mie Sop Kampung, karena ingin mengembalikan cita rasa mie sop kampung yang sudah hampir hilang. Rumah Makan Mie Sop Kampung telah banyak dikenal oleh masyarakat Medan, dan memiliki kualitas dalam produk yang dihasilkan. Mulai dari cita rasa produk dan penetapan harga yang terjangkau untuk setiap produknya serta makan

(5)

ini pun halal dan aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat dan rumah makan ini dapat terus mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan bisnis makanan yang semakin tajam di kota Medan, bahkan Rumah Makan Mie Sop Kampung semakin menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Rumah Makan Mie Sop Kampung yang bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya.

Rumah makan Mie Sop Kampung adalah usaha kuliner yang menyediakan makanan dengan menu utama dan andalannya adalah Mie Sop Kampung bakso spesial,namun masih memiliki menu-menu lainnya.Keberhasilan usaha ini karena memiliki cita rasa yang khas dengan bumbu kaldu yang diolah oleh pak Mariono.Usaha ini berdiri sejak tahun 2011 tepatnya pada bulan Desember hingga sekarang dan telah mengalami perkembangan yang dapat dilihat dari omzet penjualannya.

(6)

Tabel 1.3

Rencana usaha Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan

No Rencana usaha Aplikasi

1. Pemasaran 1. Promosi dengan media-media cetak dan elektronik

2. Pamflet dan Brosur

2. Produksi 1. Mie Sop

2. Ayam penyet 3. Ayam goreng klasik 4. Ayam kremes 5. Nasi goreng 6. Sop buntut

7. Aneka minuman jus 3. Organisasi dan Manajemen 1. Penyeleksian karyawan

2. Pelatihan karyawan

3. Penempatan karyawan berdasarkan tugas masing-masing yang sesuai dengan keahliannya.

4. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik.

4. Keuangan 1. Pemilik membuka dan

menjalankan usaha dengan menggunakan modal patungan.

Sumber : Data Primer Observasi (2012).

Rumah Makan Mie Sop Kampung yang berlokasi di jalan Dr.mansyur No.14 merupakan usaha yang dibuka oleh pak Mariono dengan menggunakan modal patungan.Pemasaran atau promosi yang dilakukan Rumah Makan Mie sop kampung dengan menggunakan media cetak seperti koran,dan spanduk- spanduk.Rumah Makan Mie sop Kampung tidak hanya menjual mie sop dan bakso,tetapi juga menjual menu-menu lainnya seperti ayam penyet,ayam goreng klasik,ayam kremes,sop buntut,dan aneka jus sebagai menu minumannya.Pemilik menjual menu-menu lainnya agar pelanggan tidak bosan dengan satu pilihan jenis makanan saja.Dalam hal SDM pemilik melakukan perekrutan karyawan dengan sistem terbuka dan diberikan pelatihan terlebih dahulu.Untuk pelayan diberikan

(7)

pelatihan selama 3 (tiga) bulan,dan untuk juru masak diberikan pelatihan selama 6 (enam) bulan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keberhasilan usaha dengan judul “Faktor- faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru Pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur .”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut:

“Apakah faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha baru pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor- faktor wirausahawan meraih keberhasilan dalam menjalankan usaha baru pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan

Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan usaha baru dan sebagai bahan masukan

(8)

kepada wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru.

b. Bagi peneliti

Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang berkaitan dengan mendirikan usaha baru.

c. Bagi pihak lain.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang sama dimasa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait