• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Pendorong Keberhasilan Usaha Baru Pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Di Jalan Dr.Mansyur Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Pendorong Keberhasilan Usaha Baru Pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Di Jalan Dr.Mansyur Medan"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA BARU PADA RUMAH MAKAN MIE SOP KAMPUNG

DI JALAN DR. MANSYUR MEDAN

OLEH

HENRY GERALD TOBING 070502211

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA BARU PADA RUMAH MAKAN MIE SOP KAMPUNG

DI JALAN DR. MANSYUR MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada rumah makan mie sop kampung di jalan Dr. Mansyur Medan. Hal ini penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada rumah makan mie sop kampung demi keberhasilan wirausahawan.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor-faktor yang mendorong keberhasilan wirausahawan terhadap keberhasilan usaha baru pada rumah makan mie sop kampung. populasi dalam penelitian ini adalah pemilik rumah makan mie sop kampung. teknik pengambilan sampel menggunakan metode wawancara langsung kepada pemilik rumah makan mie sop kampung. metode analisis yang digunakan adalah deskriptif (kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan. Dengan kata lain, H0 ditolak dan H1 diterima.

(3)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS THAT PROMOTE SUCCESS NEW BUSINESS AT HOME EATING NOODLES SOP KAMPUNG

ROAD DR. MANSYUR FIELD

This study aims to identify and analyze the factors that drive the success of a new venture in the village noodle soup on the street Dr. Mansyur Medan. It is important to know the factors that drive the success of businesses in the village noodle soup for the successful entrepreneur.

Results from this study is that there is a positive and significant correlation between the factors that drive the success of entrepreneurs to the success of a new venture in the village noodle soup. population in this study is a homeowner village noodle soup. sampling technique using interviews directly to homeowners village noodle soup. analytical methods used are descriptive (qualitative) ie which includes collecting data to test hypotheses or answer questions concerning the current status of the study subjects.

From the interview shows, all the answers are positive or "yes", then the factors that encourage entrepreneurs to Eating Noodle Soup Kampung Medan achieve success in the new venture is a factor of marketing, production, organization and management and finance. In other words, H0 is rejected and H1 accepted.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena telah

di limpahkan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Strategi Pemasaran Dan Persepsi

Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Perkebunan

Nusantara VI Jambi”.

Terimakasih kepada kedua orangtuaku yang selalu setia memberikan doa,

kasih sayang, motivasi, nasehat serta dukungan moril dan materil. Begitu juga

semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, terima kasih kepada:

1. Bapak alm Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku

Ketua dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakulas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs.Ami Dilham, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si selaku Dosen Pembaca yang telah

memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Terimakasih kepada teman-temanku yang telah mensuport saya dalam

(5)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak sehingga menjadikan skripsi ini lebih baik lagi.

Dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Januari 2013

Penulis,

(6)
(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1. Daftar Nama Usaha Kuliner di Jalan Dr.Mansyur ... 3

Tabel 1.2. Omzet Penjualan Rumah Makan Mie Sop Kampung Per Bulan 4

Tabel 1.3. Rencana Usaha Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan ... 6

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

(9)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA BARU PADA RUMAH MAKAN MIE SOP KAMPUNG

DI JALAN DR. MANSYUR MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada rumah makan mie sop kampung di jalan Dr. Mansyur Medan. Hal ini penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada rumah makan mie sop kampung demi keberhasilan wirausahawan.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor-faktor yang mendorong keberhasilan wirausahawan terhadap keberhasilan usaha baru pada rumah makan mie sop kampung. populasi dalam penelitian ini adalah pemilik rumah makan mie sop kampung. teknik pengambilan sampel menggunakan metode wawancara langsung kepada pemilik rumah makan mie sop kampung. metode analisis yang digunakan adalah deskriptif (kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan. Dengan kata lain, H0 ditolak dan H1 diterima.

(10)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS THAT PROMOTE SUCCESS NEW BUSINESS AT HOME EATING NOODLES SOP KAMPUNG

ROAD DR. MANSYUR FIELD

This study aims to identify and analyze the factors that drive the success of a new venture in the village noodle soup on the street Dr. Mansyur Medan. It is important to know the factors that drive the success of businesses in the village noodle soup for the successful entrepreneur.

Results from this study is that there is a positive and significant correlation between the factors that drive the success of entrepreneurs to the success of a new venture in the village noodle soup. population in this study is a homeowner village noodle soup. sampling technique using interviews directly to homeowners village noodle soup. analytical methods used are descriptive (qualitative) ie which includes collecting data to test hypotheses or answer questions concerning the current status of the study subjects.

From the interview shows, all the answers are positive or "yes", then the factors that encourage entrepreneurs to Eating Noodle Soup Kampung Medan achieve success in the new venture is a factor of marketing, production, organization and management and finance. In other words, H0 is rejected and H1 accepted.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan

bisnis menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling jelas terlihat

adalah timbulnya persaingan bisnis yang semakin meningkat. Hal ini ditandai oleh

berdirinya usaha-usaha baru di Kota Medan khususnya di bidang kuliner.

Berdirinya usaha-usaha baru menimbulkan daya saing yang semakin tajam antara

sesame bisnis kuliner. Dimana usaha kuliner pendatang baru harus memiliki nilai

lebih untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini.

Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sering dipahami

dengan sudut pandang yang berbeda. Menurut Departemen Perindustrian, Usaha

Kecil Menengah (UKM) didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh

Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total aset tidak lebih dari Rp 600 juta

(di luar area perumahan dan perkebunan). Sedangkan UKM menurut Biro Pusat

Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima)

orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima)

hingga 19 (sembilan belas) orang.

Usaha kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor

pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat

memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong

(12)

faktor rencana organisasi dan faktor manajemen, serta adanya faktor rencana

keuangan.

Sebelum mendirikan suatu usaha seorang wirausahawan harus mampu

membuat rencana usaha (Business Plan). Rencana usaha merupakan dokumen

yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang

akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau entrepreneur dan langkah-langkah

yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kesuksesan dalam suatu usaha.

Rencana usaha yang baik terlihat dalam perumusan tujuan-tujuan dan sasaran

yang spesifik, dan membantu karyawan untuk memahami apa yang diharapkan

dari mereka, waktu yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan,

menerapkan dan menilai hasil-hasil perencanaan yang akan ikut menentukan

keberhasilan suatu usaha.

Jalan Dr. Mansyur Medan merupakan wilayah yang strategis karena

berdekatan dengan salah satu Universitas Sumatera Utara (USU). Saat ini di Jl.

Dr. Mansyur Medan sudah banyak didirikan berbagai usaha baru, terutama di

bidang kuliner karena wilayah ini sangat potensial bagi para wirausahawan dan

strategis bagi para konsumen. Dari hal tersebut terlihat dampak yang signifikan

dari tahun ke tahun di mana persaingan bisnis khususnya usaha kuliner semakin

(13)

Tabel 1.1

Daftar Nama Usaha Kuliner di Jalan Dr. Mansyur

No. Nama Usaha

1. Paris Burger

2. Ayam Penyet Surabaya

3. Warung Triboy

4. Sari Raos

5. Bakso Gepeng Jakarta

6. Coffea Cangkir

7. Pondok Lesehan Lubuk Arai

8. Mie Kaki Lima

9. Warung Ijo

10. Warung Steak

11. Rumah Makan Zam – zam

12. Music Coffe

13. Texas Fried Chicken

14. Ayam Penyet Joko Solo

15. Burger Nase

16. Desa Desa Resto

17. Lontong Warintek

18. Kopi Tiam Ong

19 Rumah Burger

20 The Paddock

Sumber : Observasi Peneliti Mei 2012 (diolah)

Dapat dilihat dari Tabel 1.1 berbagai usaha kuliner yang terus berkembang

dan bertambah di sepanjang jalan Dr. Mansyur membuat semakin kuatnya

persaingan usaha. Pemilik usaha ditantang secara tidak langsung untuk terus

melakuakan inovasi demi mempertahankan dan perkembangan usahanya. Ada

beberapa cara yang biasa dipakai oleh wirausaha dalam merintis suatu usaha, di

antaranya: merintis usaha baru (starting) yaitu mendirikan usaha baru dengan

menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri,

membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang

telah didirikan atau dirintis dan diorganisasir oleh orang lain dengan nama (good

will) dan organisasi yang sudah ada, dan kerjasama manajemen (franchising) yaitu

(14)

(franchisor) untuk memberikan hak ekslusif dari jasa atau merek produk kepada

individu atau perusahaan lain (franchisee) untuk distribusi lokal, dan franchisor

akan menerima pembayaran royalti dan memberikan jaminan standar kualitas

(Hutagalung, 2008:59).

Dari semua usaha kuliner yang berada di jalan Dr.Mansyur tersebut

tampak beberapa usaha yang memiliki keunggulan bersaing salah satunya adalah

Rumah Makan Mie Sop Kampung. Rumah Makan Mie Sop Kampung sebagai

objek penelitian karena berlokasi di pusat keramaian,yaitu di jalan Dr.Mansyur

Medan dimana lokasi berada di daerah yang strategis yang merupakan pusat

jajanan. Rumah Makan ini terus berkembang terlihat dari jumlah omzet penjualan

yang terus meningkat dan jumlah pengunjung yang selalu ramai setiap harinya.

Tabel 1.2

Omzet Penjualan Rumah Makan Mie Sop Kampung Per Bulan

Keterangan

Bulan

Januari Februari Maret Omzet Per Bulan

(Dalam Rupiah)

30.150.200,- 32.500.650,- 33.450.750,-

Sumber :PemilikRumah Makan Mie Sop Kampung (2012)

Rumah Makan Mie Sop Kampung yang berada di jalan Dr.Mansyur ini

dibuka pada tahun 2011 tepatnya pada bulan Desember, yang didirikan oleh

Bapak Mariono. Bapak Mariono membuka usaha kuliner Mie Sop Kampung,

karena ingin mengembalikan cita rasa mie sop kampung yang sudah hampir

hilang. Rumah Makan Mie Sop Kampung telah banyak dikenal oleh masyarakat

Medan, dan memiliki kualitas dalam produk yang dihasilkan. Mulai dari cita rasa

(15)

ini pun halal dan aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat dan

rumah makan ini dapat terus mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan

bisnis makanan yang semakin tajam di kota Medan, bahkan Rumah Makan Mie

Sop Kampung semakin menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang

dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Rumah Makan Mie Sop Kampung

yang bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen

mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya.

Rumah makan Mie Sop Kampung adalah usaha kuliner yang menyediakan

makanan dengan menu utama dan andalannya adalah Mie Sop Kampung bakso

spesial,namun masih memiliki menu-menu lainnya.Keberhasilan usaha ini karena

memiliki cita rasa yang khas dengan bumbu kaldu yang diolah oleh pak

Mariono.Usaha ini berdiri sejak tahun 2011 tepatnya pada bulan Desember

hingga sekarang dan telah mengalami perkembangan yang dapat dilihat dari

(16)

Tabel 1.3

Rencana usaha Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan

No Rencana usaha Aplikasi

1. Pemasaran 1. Promosi dengan media-media

cetak dan elektronik 2. Pamflet dan Brosur

2. Produksi 1. Mie Sop

2. Ayam penyet

3. Ayam goreng klasik

4. Ayam kremes

5. Nasi goreng

6. Sop buntut

7. Aneka minuman jus

3. Organisasi dan Manajemen 1. Penyeleksian karyawan

2. Pelatihan karyawan

3. Penempatan karyawan berdasarkan

tugas masing-masing yang sesuai dengan keahliannya.

4. Pengelolaan usaha langsung

dipegang oleh pemilik.

4. Keuangan 1. Pemilik membuka dan

menjalankan usaha dengan menggunakan modal patungan. Sumber : Data Primer Observasi (2012).

Rumah Makan Mie Sop Kampung yang berlokasi di jalan Dr.mansyur

No.14 merupakan usaha yang dibuka oleh pak Mariono dengan menggunakan

modal patungan.Pemasaran atau promosi yang dilakukan Rumah Makan Mie sop

kampung dengan menggunakan media cetak seperti koran,dan

spanduk-spanduk.Rumah Makan Mie sop Kampung tidak hanya menjual mie sop dan

bakso,tetapi juga menjual menu-menu lainnya seperti ayam penyet,ayam goreng

klasik,ayam kremes,sop buntut,dan aneka jus sebagai menu minumannya.Pemilik

menjual menu-menu lainnya agar pelanggan tidak bosan dengan satu pilihan jenis

makanan saja.Dalam hal SDM pemilik melakukan perekrutan karyawan dengan

(17)

pelatihan selama 3 (tiga) bulan,dan untuk juru masak diberikan pelatihan selama 6

(enam) bulan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di

atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keberhasilan usaha

dengan judul “Faktor- faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru

Pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur .”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut:

“Apakah faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha baru pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis

faktor-faktor wirausahawan meraih keberhasilan dalam menjalankan usaha baru pada

Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan

Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para

(18)

kepada wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan

faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru.

b. Bagi peneliti

Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala

berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang berkaitan

dengan mendirikan usaha baru.

c. Bagi pihak lain.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain

dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang sama

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Wirausaha

Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan

berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam

kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau

berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,

memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan

keuntungan (Kasmir, 2006 : 16).

Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah

pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk

mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih

menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan

memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi

tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai

permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang

yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu

yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut

(20)

kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai

kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam

menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan

proyek dengan baik (Ranto, 2007: 21).

Tabel 2.1

Ciri dan Watak Seorang Wirausaha

Ciri-ciri Watak

Percaya diri a. Kepercayaan

b. Ketidak tergantungan, Kepribadian mantap

c. Optimisme

Berorientasi tugas a. Kebutuhan atau harus akan berprestasi

b. Berorientasi pada laba atau hasil

c. Tekun dan tabah

d. Energi

e. Penuh inisiatif

Pengambil resiko a. Mampu mengambil resiko

b. Suka pada tantangan

Kepemimpinan a. Mampu memimpin

b. Dapat bergaul dengan orang lain

c. Menanggapi saran dan kritik

Keorisinilan a. Inovatif

b. Kreatif

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak

masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada benak sebagian orang adalah

sebuah toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual

es yang menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang

(21)

Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal

29 Mei 1993 perihal kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total

aset maksimum Rp. 600 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan,

badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi

nilai Rp. 600 juta.

Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud dengan

usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi

kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan

sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang dimaksud di sini

meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil

informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum

berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang

asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan

usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana

yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya

(Anoraga, 2002:45).

Definisi UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) lebih mengacu kepada

klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro

Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5

(lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5

(22)

2.1.3 Keberhasilan Usaha

Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik

dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi

kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga

menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak

berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun

kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar

yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih

keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,

keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan

anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Hutagalung (2008:50), sukses tidak terjadi secara kebetulan,

secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari

proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan

uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi

dari kesemuanya.

2.1.4 Bentuk Kepemilikan pada suatu usaha

Menurut Madura (2001:35) menyebutkan macam – macam kepemilikan

(23)

1. Franchise

Franchise (waralaba) adalah suatu pengaturan perjanjian dimana

seorang pemilik bisnis memperbolehkan pemilik bisnis lain memakai

merek dagangnya atau hak ciptanya, dalam kondisi tertentu. Setiap

waralaba menjalankan operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya

dimiliki oleh pengusaha perseorangan.

2. Milik Sendiri

Pemilik perusahaan perseorangan disebut pengusaha perseorangan.

Pengusaha perseorangan mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk

membantu operasional perusahaan, tetapi pinjaman ini tidak

menggambarkan kepemilikan. Pengusaha perseorangan wajib membayar

sendiri semua utang akibat pinjaman, tetapi tidak perlu membagi

keuntungan kepada kreditor.

3. Cabang

Bentuk kepemilikan cabang disebut juga kemitraan yaitu mitra usaha

yang tanggung jawabnya terbatas kepada modal atau properti yang

dikontribusikan kepada perusahaan kemitraan tersebut.

2.1.5 Rencana Usaha (Business Plan)

Rencana Usaha (Business Plan) merupakan dokumen yang disiapkan

secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha kecil yang akan

digeluti, sasaran dari wirausahawan (entrepreneur) dan rencana tindakan untuk

mencapai sasaran. Business plan dapat dianalogikan dengan peta jalan, ini

(24)

beberapa alternatif tindakan. Business plan dapat diibaratkan peta jalan yang tak

hanya memiliki jalan tol tetapi justru banyak tikungan, jalan samping sampai kita

mencapai tujuan akhir.

Entrepreneur tidak selalu menyiapkan business plan sebelum memulai

bisnis mereka. Namun demikian telah terbukti, manfaat business plan jauh lebih

besar daripada kerugiannya. Tanpa rencana bisnis, bisnis yang dikelola akan

mengalami krisis berkesinambungan dari krisis yang satu ke krisis yang lain.

Konsekuensinya pengusaha harus melakukan tindakan reaktif, tanpa sempat lagi

memperhitungkan rencana strategis jangka panjang.

Entrepreneur (wirausahawan) diharuskan untuk berpikir strategis melalui

pengimplementasian dari business plan,. Dengan demikian isu – isu kritis akan

muncul dan kemungkinan isu tersebut harus segera ditangani dan tidak bisa

diabaikan begitu saja. Konsekuensi logis dari business plan adalah bahwa

entrepreneur harus mengontrol implementasinya (pelaksanaannya) serta mencapai

sasaran bisnis. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi

operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi

ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan

tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana

pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang

(25)

a. Rencana Pemasaran

Merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang

mencakup volume permintaan, baik untuk permintaan (konsumen) industri

maupun untuk konsumsi akhir.

b. Rencana Produksi

Merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran mengenai

bahan baku, mesin atau alat – alat yang digunakan dalam proses

menghasilkan barang atau jasa, mengenai pemasok dan kapasitas pemasok,

pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karakteristik

proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku,

tenaga kerja yang dibutuhkan, serta persoalan peralatan yang digunakan.

c. Rencana Organisasi dan Manajemen

Merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang

mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha,

banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha dan

kualifikasi keahlian yang diperlukan, gaji / upah dan jaminan / fasilitas lain

yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Rencana Keuangan

Merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran atas

kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja dan arus kas; yang mencakup

penerimaan, dari kegiatan penjualan usaha pokok dan penerimaan dari usaha

sampingan, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan

(26)

sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak, arus kas sesudah pajak,

pembayaran pokok pinjaman dan arus kas bersih.

2.1.6 Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Baru

Berbagai buku mendefinisikan manajemen strategi dengan kata-kata yang

berbeda. Diantaranya, menurut Nawawi (2003:148), manajemen strategi

merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan

yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi

(keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi

berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu

(perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta

pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian

tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.

Pengertian manajemen strategi begitu banyak didefenisikan, namun pada

dasarnya manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan

memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi.

Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang

terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen

kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan

operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi

pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan

situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta

(27)

Melaksanakan Manajemen strategi berarti entrepreneur juga harus

membuat perencanaan dalam bentuk formulasi bisnis secara matang. Menurut

Resnik dalam Darmawan (2004), terdapat 10 formulasi strategi yang disarankan

dirancang untuk mempertinggi kesempatan hidup dan sukses sebuah usaha kecil.

Adapun kesepuluh formulasi strategi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menjadi objektif.

Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah

bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan

perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang

mendasar.

2. Membuat sederhana dan terfokus.

Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan sumber daya,

seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan keuntungan adalah hal

yang paling utama.

3. Fokus pada pasar yang menguntungkan.

Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang

dan jasa khusus yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan

kelompok pelanggan.

4. Mengembangkan rencana pemasaran.

Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan menjual

(28)

5. Memanajemen tenaga kerja secara efektif.

Kesuksesan usaha kecil tergantung pada bangunan, pengaturan dan

motivasi sebuah tim pemenang.

6. Membuat catatan keuangan yang jelas.

Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya

dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk kelangsungan hidup

dan keberhasilan.

7. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas.

Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil.

8. Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang

cepat.

Usaha kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.

9. Mengerti seluruh fase bisnis.

Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha kecil ,

tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.

10.Merencanakan ke depan.

Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis dan menantang,

pencapaian sasaran, tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas yang

(29)

2.2Penelitian Terdahulu

Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor

Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan)”. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa rencana pemasaran merupakan

faktor yang paling dominan dalam mendorong keberhasilan usaha baru. Oleh

karena itu faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah

penerapan yang diikuti pengimplementasian keempat faktor dari rencana usaha

(business plan) yaitu rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi

dan manajemen serta keuangan.

Tarigan (2009) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor –

Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik di Jalan Djamin Ginting, P. Bulan Medan”.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong wirausahawan meraih keberhasilan

usaha optik di Jalan Djamin Ginting, P. Bulan Medan. Diperoleh kesimpulan

bahwa faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik adalah faktor

pengetahuan kewirausahaan, faktor strategi pemasaran dan faktor manajemen

permodalan dan keuangan.

2.3Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum

mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan

(30)

yang akan diteliti yaitu faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan

manajemen serta faktor keuangan.

Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha

harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana

usaha (Business Plan). Business Plan adalah ringkasan tertulis mengenai usulan

pendirian perusahaan oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan

rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan

kemampuan manager. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi

wirausahawan dalam perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses.

Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi-fungsi operasional

usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi

sumber daya manusia.

Faktor-faktor keberhasilan dalam usaha adalah sebagai berikut :

1. Faktor Pemasaran

Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen

melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian

dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran.

Wirausahawan harus menguraikan target pasar dan karateristiknya.

Menentukan target pasar dan potensinya adalah salah satu bagian dari

penyusunan rencana usaha yang paling penting.

2. Faktor Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan dalam menciptakan suatu produk barang atau

(31)

Wirausahawan harus mendeskripsikan keseluruhan lini produk , pemilihan

lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karateristik proses produksi

yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku, tenaga kerja yang

dibutuhkan, serta peralatan yang digunakan.

3. Faktor Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan Manajemen merupakan dua bagian yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lainnya. Organisasi merupakan tempat untuk mencapai

tujuan. Sedangkan Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.

Faktor paling penting dari keberhasilan adalah kualitas manajemen. Faktor

Organisasi dan Manajemen ini mencakup struktur organisasi yang sesuai

dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan

operasional, gaji/upah /fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan

jadwal kerja.

4. Faktor Keuangan

Seorang wirausahawan harus mampu menyajikan laporan keuangannya secara

berkala agar terlihat aktivitas keuangan perusahaannya. Laporan keuangan

perusahaan juga memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu

perusahaan sehingga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen

perusahaan. Faktor keuangan merupakan salah satu faktor kesuksesan bagi

wirausahawan. Faktor keuangan mencakup modal, investasi, rincian

pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung

(32)

Secara sederhana kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat

digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut :

\Sumber : Anoraga (2002) dan Kasmir (2006).

Gambar 2.1.

Kerangka Konseptual Penelitian 2.4Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2005:51). Berdasarkan perumusan masalah diatas,

merumuskan hipotesis sebagai berikut : Faktor-faktor yang mendorong

wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan meraih

keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor pemasaran, produksi,

organisasi dan manajemen serta keuangan. Faktor –faktor :

1. Pemasaran

2. Produksi

3. Organisasi dan

Manajemen

4. Keuangan

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif

(kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau

menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data

deskriptif dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survei, wawancara,

ataupun observasi (Kuncoro, 2003:8).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Rumah Makan Mie Sop Kampung yang

beralamat di Jl. Dr.Mansyur No. 14 Medan. Waktu penelitian akan dilakukan dari

bulan Mei 2012 hingga Juni 2012.

3.3 Batasan Operasional

Peneliti untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan

menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang

mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha baru pada Rumah Makan Sop

Kampung Medan yang berada di Jalan Dr.Mansyur Medan. Adapun variabel

dalam penelitian ini adalah faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi

(34)

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua

variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Faktor Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang

kemudian dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan melalui suatu

pertukaran. Faktor Pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga,

lokasi, tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada

konsumen yang disampaikan dengan jelas oleh Rumah Makan Mie Sop

Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan.

b. Faktor Produksi adalah suatu kegiatan dalam menciptakan suatu produk

barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Produksi mencakup desain proses produksi dan karateristik proses produksi

yang dipakai, cara pengaturan persedian bahan baku, tenaga kerja yang

dibutuhkan serta peralatan yang digunakan Rumah Makan Mie Sop Kampung

Jalan Dr. Mansyur Medan.

c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan dua bagian yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lainnya. Organisasi merupakan tempat untuk mencapai

tujuan. Sedangkan Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.

Organisasi dan Manajemen mencakup pengambilan keputusan yang lebih

(35)

menomorduakan kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum, rekan kerja

yang kompak, penghargaan terhadap pekerjaan, tanggung jawab, kondisi

kerja, pimpinan yang adil dan bijaksana, wewenang, dan adanya keadilan

dalam usaha pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur

Medan.

d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas laporan keuangannya secara

berkala yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan

menggunakan atau mengalokasikan sehingga memudahkan untuk menilai

kinerja manajemen perusahaan. Keuangan mencakup penilaian atas

kelayakan potensi usaha, menganalisis kemampuan proyek untuk

mendapatkan laba, menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan

kegiatan usaha, memperhitungkan kebutuhan modal Rumah Makan Mie Sop

Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan.

(36)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR

Faktor Pemasaran

Usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan melalui

4. Tenaga Kerja (People)

yang terlatih barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan dan

4. Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih demokratis dan partisipatif, pembagian kerja, gaji/upah, kedisiplinan, menomorduakan kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum, rekan kerja yang kompak, penghargaan terhadap pekerjaan, tanggung jawab, kondisi kerja, pimpinan yang adil dan bijaksana, wewenang, dan adanya keadilan dalam usaha

3. Gaji/upah yang baik 4. Adanya kedisiplinan 5. Menomorduakan

kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum

6. Rekan kerja yang

kompak

7. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dijalankan

8. Tanggung jawab akhir terletak pada atasan

9. Kondisi kerja yang

(37)

menarik

10. Pimpinan yang adil dan bijaksana

11. Garis wewenang

seperti tergambar pada struktur organisasi

12. Terdapat keadilan

(equity) dalam usaha

Faktor Keuangan

Keseluruhan aktivitas laporan keuangannya secara berkala yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan

menggunakan atau

mengalokasikan sehingga

memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan.

1. Melakukan penilaian atas kelayakan potensi

Sumber : Anoraga (2002) dan Kasmir (2006), diolah penulis (2012)

3.5 Populasi dan Sampel

Penelitian ini merupakan studi kasus Pada Rumah Makan Mie Sop

Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan maka populasi yang sekaligus sebagai

sampel yang representatif dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting

dalam menjalankan usaha Rumah Makan Mie Sop Kampung adalah Pemilik dari

Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan yang terletak di Jl.Dr Mansyur No.xx

dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data penting dalam

(38)

3.6 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilh

pada lokasi penelitian. Data Primer diperoleh dengan wawancara (interview)

terstruktur dengan pemilik usaha Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr.

Mansyur Medan secara langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet

untuk mendukung penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam (in-depth interview) proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai , dengan atau

tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dalam hal ini

wawancara dilakukan dengan pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik usaha

Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan.

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

(39)

Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan untuk melengkapi catatan penelitian

yang diperlukan.

3. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai

relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk analisis data adalah analisis deskriptif

kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapang

yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan program perkuatan

serta kondisi lingkungan sosial ekonomi dan daerah sample. Hasil analisis

kualitatif berupa perbandingan kondisi riil di lapang yang diperoleh dari pendapat

dari unsur yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Usaha Mie Sop Kampung Jl

(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Rumah Makan Mie Sop Kampung yang berada di jalan Dr.Mansyur ini

dibuka pada tahun 2011 tepatnya pada bulan Desember, yang didirikan oleh

Bapak Mariono.Bapak Mariono membuka usaha kuliner Mie Sop Kampung,

karena ingin mengembalikan cita rasa mie sop kampung yang sudah hampir

hilang.

Rumah Makan Mie Sop Kampung telah banyak dikenal oleh masyarakat

Medan, dan memiliki kualitas dalam produk yang dihasilkan. Mulai dari cita rasa

produk dan penetapan harga yang terjangkau untuk setiap produknya serta makan

ini pun halal dan aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat dan

rumah makan ini dapat terus mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan

bisnis makanan yang semakin tajam di kota Medan, bahkan Rumah Makan Mie

Sop Kampung semakin menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang

dengan pesat.

Hal ini membuktikan bahwa Rumah Makan Mie Sop Kampung yang

bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu

memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya.

Rumah makan Mie Sop Kampung adalah usaha kuliner yang menyediakan

makanan dengan menu utama dan andalannya adalah Mie Sop Kampung bakso

spesial,namun masih memiliki menu-menu lainnya.Keberhasilan usaha ini karena

(41)

Usaha ini berdiri sejak tahun 2011 tepatnya pada bulan Desember hingga

sekarang dan telah mengalami perkembangan penjualannya.

4.2 Analisis dan Pembahasan 4.2.1 Wawancara

Peneliti: “Selamat siang, Pak. Sehubungan dengan penelitian Saya yang

beberapa waktu lalu Saya sudah janjikan kepada Bapak bahwa kita akan mengadakan wawancara, maka saat ini Saya meminta tolong kepada Bapak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Rumah Makan Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan. Karena usaha yang Bapak dirikan ini merupakan salah satu usaha yang baru yang dapat dikatakan berhasil. Boleh Saya wawancarai Bapak saat ini, Pak?”

Bapak Mariono: “Boleh.”

Faktor pemasaran:

2. Peneliti: “Kita mulai dari pertanyaan pertama ya, Pak. Apakah Produk

(Product) Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas?”

Bapak Mariono: “Ya. Bahan-bahan yang Saya gunakan untuk mengolah

makanan di Rumah Makan Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan bukan bahan-bahan yang sembarangan. Kami pastinya menjaga kualitas makanan Kami.”

3. Peneliti: “Pak, untuk masalah Harga (Price), apakah harga yang

dibandrol untuk setiap makanan di Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini terjangkau?”

Bapak Mariono: “Ya. Harga yang Kami bandrol kan untuk setiap

makanan yang ada di sini pastinya terjangkau lah. Tidak mungkin Kami berani membuat harga yang terlalu di atas pasar, kan saingan banyak.”

4. Peneliti: “Apakah harga yang dibandrol untuk setiap makanan di Mie Sop

Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini sesuai dengan kualitas produk yang dijual di sini, Pak?”

Bapak Mariono: “Ya pastinya harga dan kualitas harus disesuaikan,

(42)

5. Peneliti: “Pertanyaan selanjutnya tentang tenaga kerja ini, Pak.”

Bapak Mariono: “Oiya..silakan.”

Peneliti: “Kalau cerita tentang tenaga kerja yang bekerja di sini, apakah

sudah ahlinya, Pak? Khususnya bagian dapur yang membuat makanan?”

Bapak Mariono: “Kalau usaha kuliner tidak memiliki rasa yang lezat,

tidak akan bisa bertahan. Ya pastinya kalau urusan masak dan rasa, Saya sangat selektif untuk tenaga kerja di bagian tersebut.”

6. Peneliti: “Lalu pak, kalau soal pendeskripsian produk kepada konsumen,

Apakah Bapak sudah melakukannya?”

Bapak Mariono: “Ya. Kami mendeskripsikannya melalui gambar yang

Kami pajang di menu sampai dengan yang ada di sekeliling warung yang Kami pajangkan gambar dan nama makanan tersebut. Yah.. bisa dilihat di tempat kita berjualan, kan?”

Peneliti: “Iya, Pak.”

Faktor Produksi:

1. Peneliti: “Kalau soal desain proses produksi di Mie Sop Kampoeng Jalan

Dr. Mansyur Medan ini bagaimana y pak? Apakah ada desain tersendiri yang dimiliki Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini?”

Bapak Mariono: “Desain yangdigunakan untuk makanan pastinya yang

menarik, karen makanan enak tanpa desain menarik juga sulit membuat customer ingin mencobanya. Kalau ditanya punya desain tersendiri, jawabannya, ya. Yang namanya usaha makanan pasti ada desain yang ditonjolkan dalam usahanya kalau mau berkembang.”

2. Peneliti: “O.. begitu ya Pak? Kalau begitu, bagaimana dengan

karakteristik proses produksi yang dipakai di Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini?”

Bapak Mariono: “Karakteristik yang dipakai adalah karakteristik

makanan khas Kampung yang memiliki inovasi, jadi bukan makanan luar negeri pastinya. Ya, yang jelas Kita punya karakteristik tersendiri di Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini.”

3. Peneliti: “Apakah ada pengaturan persediaan bahan baku di Mie Sop

(43)

Bapak Mariono: “Ya. Untuk bahan baku pasti ada pengaturannya. Dan hal itu sudah ada karyawan yang ahli di bidang tersebut.”

4. Peneliti: “Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam memproduksi makanan

apakah sudah pas, Pak?”

Bapak Mariono: “Ya. Saya rasa saat ini sudah pas dan masih cukup untuk

usaha yang masih bisa dibilang baru ini.”

5. Peneliti: “Sejauh ini, apakah peralatan yang digunakan dalam proses

produksi di Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini sudah lengkap, Pak?”

Bapak Mariono: “Ya. Kalau tidak lengkap, bisa kacau la usaha Saya.”

Faktor Organisasi dan Manajemen:

1. Peneliti: “Apakah selalu diadakan rapat atau musyawarah dalam

pengambilan keputusan yang menyangkut Mie Sop Kampoeng Jalan Dr. Mansyur Medan ini?”

Bapak Mariono: “Ya. Karena keputusan yang diambil dari musyawarah

akan mendengarkan saran yang lebih dari satu orang, sehingga dapat menyatukan pendapat dan keputusan.”

2. Peneliti: “Apakah selalu ada job description untu setiap tenaga kerja?”

Bapak Mariono: “Ya. Untuk itu juga sudah ada manajernya yang

mengatur job desc masing-masing pekerja.”

3. Peneliti: “Apakah gaji yang diberikan sudah sesuai dengan pekerjaannya,

Pak?”

Bapak Mariono: “Ya. Saya menggaji karyawan sesuai dengan tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, dan tanggungjawab yang mereka tanggung.”

4. Peneliti: “Apakah dalam usaha yang Bapak jalankan ini ada kedisiplinan?

Jika ada, dalam bentuk apa itu?”

Bapak Mariono: “Ya ada pasti. Contohnya akan ada pemotongan gaji

apabila terjadi keterlambatan pegawai. Kalau itu internal saja.”

5. Peneliti: “Apakah Bapak selalu mendahulukan kepentingan usaha ini

(44)

Bapak Mariono: “Ya. Demi memajukan usaha ini hal tersebut memang harus saya lakukan, kalau tidak usaha ini tidak akan pernah seberhasil ini.”

6. Peneliti: “Apakah rekan kerja yang ada di Rumah Makan Mie Sop

Kampung di Jalan Dr. Mansyur Medan selalu bekerja dengan kompak?”

Bapak Mariono: “Ya. Itu merupakan salah satu kunci dalam mensukseskan

usaha ini. Kerjasama dalam tim sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha.”

7. Peneliti: “Apakah Bapak pernah memberikan penghargaan terhadap

prestasi atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan Bapak?”

Bapak Mariono: “Ya. Kalau penghargaan atas prestasi memang harus

ada. Karena penghargaan, misalnya bonus untuk hasil kerja yang lebih baik akan meningkatkan hasil pada usaha ini juga.”

8. Peneliti: “Apakah tanggung jawab akhir selalu pada atasan?”

Bapak Mariono: “Ya. Yang namanya tanggung jawab tidak bisa

didelegasikan ke siapa pun.”

9. Peneliti: “Apakah kondisi kerja di Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur

Medan sudah cukup aman?”

Bapak Mariono: “Ya.

10.Peneliti: “Apakah kondisi kerja di Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur

Medan sudah nyaman?”

Bapak Mariono: “Ya. Kenyamanan dalam bekerja merupakan faktor yang

penting. Hal ini dibuktikan turnover karyawan di Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan sangat rendah.”

11.Peneliti: “Apakah lingkungan kerja di usaha ini merupakan lingkungan

kerja yang menarik?”

Bapak Mariono: “Ya. Pastinya menarik karena hal ini pernah saya

tanyakan pada karyawan saya. Mereka menjawab sangat menarik karena tema masakan di Mie Sop Kampung Jalan Dr. Mansyur Medan berbeda.”

12.Peneliti: “Apakah Bapak selalu memilih manajer atau supervisor yang

adil dalam urusan bekerja?”

(45)

13.Peneliti: “Apakah Bapak selalu memilih manajer atau supervisor yang bijaksana dalam urusan bekerja?”

Bapak Mariono: “Sudah pasti kriteria untuk menjadi pemimpin adalah

bijaksana. Jadi manajer atau supervisor yang saya pilih untuk usaha saya adalah orang yang bijaksana.”

14.Peneliti: ”Apakah di usaha Bapak garis wewenang seperti tergambar

pada struktur organisasi?”

Bapak Mariono: “Usaha ini merupakan masih usaha kecil. Jadi kalau

cerita garis wewenang masih simpel. Tapi pastinya garis wewenang selalu sama seperti yang tergambar struktur organisasi.”

15.Peneliti: “Apakah di usaha ini ada bentuk keadilan untuk karyawan

anda?”

Bapak Mariono: “Ya, ada. Untuk itulah saya memilih pimpinan untuk

karyawan-karyawan saya yang adil dan bijaksana.”

Faktor Keuangan:

1. Peneliti: “Apakah sebelum melaksanakan bisnis ini ada penilaian atas

kelayakan potensi bisnis ini yang Bapak lakukan?”

Bapak Mariono: “Ya. Saya juga melakukan analisis kelayakan bisnis

sebelum menjalankan usaha. Karena hal itu sangat dibutuhkan sebelum menjalankan usaha.”

2. Peneliti: “Apakah Bapak melakukan analisi untuk mendapatkan laba yang

direncanakan?”

Bapak Mariono. “Ya. Itu sudah ada di business plan saya.”

3. Peneliti: “Apakah Bapak menganalisis terlebih dahulu kemampuan

perkembangan usaha?”

Bapak Mariono: “Ya. Itu juga saya sudah perkirakan di business plan

saya.”

4. Peneliti: “Apakah sebelum usaha ini berdiri ada perhitungan kebutuhan

modal?”

Bapak Mariono: “Ya. Kalau tidak diperhitungkan bisa macet di tengah

(46)

4.2.2 Pengujian Hipotesis

H0: Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie

Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah tidak adanya

atau tanpa faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan.

H1: Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie

Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor

pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan.

Dari hasil wawancara, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka

faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop

Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor

pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan. Dengan kata

lain, H0 ditolak dan H1 diterima.

4.3 Pembahasan

Pada faktor pemasasaran, untuk setiap pertanyaan yang ditanyakan kepada

Bapak Mariono, semua jawabannya adalah “Ya”. Pada pertanyaan mengenai

produk yang berkualitas, Bapak Mariono menjawab bahwa produk yang dijual di

Mie Sop Kampung adalah produk yang berkualitas. Pada pertanyaan mengenai

harga, harga yang ada di Mie Sop Kampung adalah harga yang terjangkau dan

kompetitif. Pada pertanyaan tentang tenaga kerja, jawaban yang diperoleh adalah

tenaga kerja yang digunakan di Mi Sop Kampung adalah tenaga kerja yang sudah

ahli, khususnya dibidang memasak. Pada pertanyaan proses pendeskrifsian produk

pada konsumen, Mie Sop Kampung mendeskrifsikannya melalui gambar yang

(47)

pemasaran merupakan faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan

Mie Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru. Hal ini

didukung oleh teori Anoraga (2002:38), Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang

maupun jasa yang kemudian dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan

melalui suatu pertukaran. Wirausahawan harus menguraikan target pasar dan

karateristiknya. Menentukan target pasar dan potensinya adalah salah satu bagian

dari penyusunan rencana usaha yang paling penting.

Pada faktor produksi, untuk setiap pertanyaan yang ditanyakan kepada

Bapak Mariono, semua jawabannya adalah “Ya”. Pada pertanyaan desain produk,

jawaban yang didapat adalah Mie Sop Kampung memiliki desain produk

tersendiri untuk dapat diunggulkan. Pada pertanyaan karakteristik proses

produksi, jawaban yang didapat adalah Mie Sop Kampung memiliki karakteristik

proses produksi versi makanan kampung yang inovatif. Pada pertanyaan

pengaturan persediaan bahan baku, jawabanya adalah persediaan bahan baku

memang sudah ada yang mengaturnya. Pada pertanyaan mengenai tenaga kerja

yang dibutuhkan jawabanya adalah tenaga kerja yang dibutuhkan memang sudah

pas. Pada pertanyaan kelengkapan peralatan proses produksi, Beliau menjawab

bahwa peralatan yang digunakan sudah lengkap. Jawaban ini menunjukkan bahwa

faktor produksi merupakan faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah

Makan Mie Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru. Hal ini

didukung oleh teori Anoraga (2002:38), Produksi adalah suatu kegiatan dalam

(48)

keinginan konsumen. Wirausahawan harus mendeskripsikan keseluruhan lini

produk , pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karateristik

proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku, tenaga

kerja yang dibutuhkan, serta peralatan yang digunakan.

Pada faktor organisasi dan manajemen, untuk setiap pertanyaan yang

ditanyakan kepada Bapak Mariono, semua jawabannya adalah “Ya”. Pada

pertanyaan pengambilan keputusan, jawaban yang didapat adalah pengambilan

keputusan dilakukan melalui musyawarah. Pada pertanyaan mengenai job

description, diperoleh jawaban bahwa pembagian kerja sudah ada manajer yang

mengatur hal tersebut. Pada pertanyaan mengenai gaji, diperoleh jawaban bahwa

gaji yang diberikan sesuai dengan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan

tanggung jawab. Pada pertanyaan mengenai kedisiplinan, jawabanya adalah di

Mie Sop Kampung memang ada kedisiplinan dengan bentuk pemotongan gaji

pada karyawan yang terlambat. Pada pertanyaan mengenai pendahuluan

kepentingan usaha dibandingkan kepentingan pribadi jawaban yang diperoleh

adalah Mie Sop Kampung selalu mendahulukan kepentingan usaha dibandingkan

kepentingan pribadi. Pada pertanyaan mengenai kerjasama, jawabanya adalah tim

Mie Sop Kampung selalu bekerja sama karena salah satu kunci sukses adalah

kerjasama. Pada pertanyaan mengenai tanggung jawab, jawaban yang diperoleh

adalah tanggung jawab selalu berada di atasan. Pada pertanyaan kondisi kerja,

jawaban yang diperoleh adalah kondisi kerja di Mie Sop Kampung nyaman karena

hal itu sangat penting untuk meminimalisasi turnover. Pada pertanyaan

(49)

lingkungan kerja yang menarik. Pada pertanyaan pilihan manajer atau suverpisor

yang adil, jawabanya adalah ya. Pada pertanyaan pilihan manajer atau suverpisor

yang bijaksana jawabanya adalah iya. Pada pertanyaan garis wewenang, jawaban

yang diperoleh adalah di Mie Sop Kampung sudah ada garis wewenang tetapi

masih simpel, karena usaha ini juga tergolong usaha kecil menengah. Pada

pertanyaan usaha tersebut terdapat keadilan atau tidak, jawabanya usaha tersebut

terdapat keadilan, karena itulah manajer yang dipilih harus yang adil dan

bijaksana. Jawaban ini menunjukkan bahwa faktor organisasi dan manajemen

merupakan faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop

Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru. Hal ini didukung oleh

teori Anoraga (2002:38), Organisasi dan Manajemen merupakan dua bagian yang

tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Organisasi merupakan tempat untuk

mencapai tujuan. Sedangkan Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu

tujuan. Faktor paling penting dari keberhasilan adalah kualitas manajemen. Faktor

Organisasi dan Manajemen ini mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan

besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan

operasional, gaji/upah /fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan

jadwal kerja.

Pada faktor keuangan, untuk setiap pertanyaan yang ditanyakan kepada

Bapak Mariono, semua jawabannya adalah “Ya”. Pada pertanyaan studi kelayakan

bisnis, jawaban yang diperoleh adalah sebelum melaksanakan bisinis tersebut

sudah pasti Mie Sop Kampung melakukan analisis atas kelaykan bisnis tersebut

(50)

pendapatan laba, Beliau mengatakan bahwa telah dibuatnya business plan. Pada

pertanyaan perkembangan usaha, jawabanya adalah sudah dituangkan di dalam

business plan. Pada pertanyaan perhitungan modal di awal Beliau mengaku sudah

memperhitungkanya sejak awal. Jawaban ini menunjukkan bahwa faktor

keuangan merupakan faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan

Mie Sop Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru. Hal ini

didukung oleh teori Anoraga (2002:38), Faktor keuangan merupakan salah satu

faktor kesuksesan bagi wirausahawan. Faktor keuangan mencakup modal,

investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya

tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

Dari setiap hasil wawancara dari faktor-faktor di atas, maka terbukti

bahwa teori Anoraga (2002 : 38) adalah benar, dimana teori tersebut adalah untuk

menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang

yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business Plan adalah

ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan oleh wirausahawan yang

berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi

pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manager. Rencana bisnis berguna

sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju pembangunan

bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan

fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi-fungsi pemasaran atau penjualan, produksi,

keuangan dan fungsi sumber daya manusia.

Pembahasan di atas menunjukkan bahwa teori yang digunakan dalam

(51)

juga membuktikan bahwa hipotesis yang telah dibuat dalam penelitian ini, yaitu

“Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop

Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor

pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan” adalah benar

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Mie Sop

Kampung Medan meraih keberhasilan dalam usaha baru adalah adanya faktor

pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan.

2. Faktor keuangan disiapkan telebih dahulu sebelum usaha dijalankan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor keuangan merupakan faktor usaha

yang didahulukan dalam mendirikan usaha Mie Sop Kampoeng Dr. Mansyur

Medan.

3. Business plan harus selalu ada dalam pendirian usaha yang ingin berhasil.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat

diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Faktor keuangan disiapkan telebih dahulu sebelum usaha dijalankan.

Sehingga harus dipastikan kemapanan faktor keuangan untuk mendirikan

usaha.

2. Untuk para calon entrepreneur disarankan untuk membuat business plan

terlebih dahulu sebelum mendirikan usaha karena segala sesuatu yang

(53)

3. Bagi penulis lain hendaknya menggunakan penelitian kuantitatif untuk

meneliti penelitian dengan judul mirip seperti ini agar mendapatkan angka

yang pasti atas pengaruh variabel X (Faktor-faktor yang mendorong

wirausahawanmeraih keberhasilan dalam usaha baru) terhadap variabel Y

(Keberhasilan usaha baru).

4. Bagi perusahaan, agar tetap melakukan inovasi agar tetap bertahan dan terus

(54)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anoraga, Pandji dan Sudantoko, H. Djoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan,

dan Usaha Kecil. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Goeltom, Miranda S. 2004. Prospek Ekonomi 2004 – 2006 dan Tantangan

Kebijakan Makro Ekonomi Pemerintahan Baru. Makalah pada Debat Ekonomi ESEI 2004, Jakarta Convention Centre 15 – 16 september 2004.

Hutagalung, Raja Bongsu dan Syafrizal Helmi. 2008. Pengantar

Kewirausahaan. Penerbit USU Press, Medan.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit :

Erlangga, Jakarta.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis Jilid 1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

Implementasi. Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Penerbit :

Yayasan Humoniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.

Nawawi, Hadari. 2003. MSDM yang Kompetitif untuk Bisnis. Penerbit : Gajah

Mada University Press, Yogyakarta.

Ranto, Basuki. 2007. Manajemen Usaha Indonesia. Penerbit : Publikasi

Lembaga Manajamen FEUI, Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit : CV Alfabet, Bandung.

Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam

Menghadapi Pasar Regional dan Global, Jakarta.

Zimmerer, Thomas dan Norman M. Scarbrough. 2002. Pengantar

Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta.

SKRIPSI

Tarigan, 2009. Analisis Faktor – Faktor yang mendorong Keberhasilan Usaha

Pada Usaha Apotik di Jalan Djamin Ginting, P. Bulan Medan. Skripsi.

(55)

Ulina, 2008. Analisis Faktor – Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Acceorries Sun Plaza Medan). Skripsi. Universitas Sumatera Utara Medan.

INTERNET

Serambi.blogspot.com/2012/02/5-faktor-penting-penentu-keberhasilan-usaha.html?mn=1

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Nama Usaha Kuliner di Jalan Dr. Mansyur
Tabel 1.2 Omzet Penjualan Rumah Makan Mie Sop Kampung Per Bulan
Tabel 1.3 Rencana usaha Rumah Makan Mie Sop Kampung Medan
Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausaha
+3

Referensi

Dokumen terkait

mansyur medan adalah Faktor Yang Disengaja yaitu sebesar 48,9% artinya para wiraswasta memang dengan sengaja mempersiapkan dirinya untuk berwiraswasta kemudian disusul dengan

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.. USU Repository

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) Dari faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang terdiri dari faktor business plan , peran yang jelas antara

Peneliti meneliti faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha Mobil Data Internet di Jl. Di dalam wawancara telah diajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) Dari faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang terdiri dari faktor business plan, peran yang jelas antara

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) Dari faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang terdiri dari faktor business plan, peran yang jelas antara

untuk membuat penelitian yang berjudul ”Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Rumah Makan Di Kelurahan Helvetia Tengah

membuat penelitian yang berjudul ”Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Parfum Di Jalan Ginting, Padang Bulan Medan.”. 1.2