• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG

KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA OPTIK DI

JALAN DJAMIN GINTING, P.BULAN MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

PUSPITA SRI REJEKI TARIGAN 040502020

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Puspita Sri Rejeki Tarigan (2009). Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P. Bulan Medan. Dosen Pembimbing ; Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi. Ketua Departemen ; Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I ; Ibu Dr. Endang S Rini, MSi. Dosen Penguji II ; Bapak Drs. Liasta Ginting, MSi; Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Optik di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan. Penulis menarik hipotesis bahwa pengetahuan kewirausahaan, strategi pemasaran dan manajemen permodalan dan keuangan merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha dan faktor strategi pemasaran merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti menggunakan

teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Peneliti menggunakan 6 orang responden sebagai sampel.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha optik adalah penerapan pengetahuan kewirausahaan, strategi pemasaran dan manajemen permodalan dan keuangan.. Faktor paling dominan yang mendorong keberhasilan usaha optik adalah faktor strategi pemasaran. Ini berarti hipotesis diterima.

(3)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Segala pujian syukur penulis panjatkan bagi Bapa di Surga yang telah

mengaruniakan anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus ke dunia untuk

memberikan berkat dan kuasa-Nya yang berlimpah bagi hidup penulis hingga saat

ini. Penulis juga mengucapkan syukur kepada Tuhan atas karunia-Nya

memberikan Albert Tarigan dan Erna Ginting sebagai orang tua penulis yang dari

waktu ke waktu terus memberikan doa dan dukungan penuh hingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor Yang

Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik di Jalan Djamin Ginting, P.

Bulan, Medan.

Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas

Ekomoni, Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terselesaikan tampa

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

atas bantuan yang diberikan baik bantuan materi maupun moral yang didapat

penulis selama menyelesaikan penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen

Manajemen.

(4)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi selaku Dosen Pembimbing

yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Endang S Rini, Msi selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Liasta Ginting, Msi selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Semua Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama

kuliah di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas

Sumatera Utara.

8. Pegawai kantor jurusan, Kak Dani, Bang Jumadi, Kak Vina dan Kak Susi

serta seluruh staff dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

9. Pengusaha Optik di Jalan Djamin Ginting, P. Bula, Medan yang bersedia

meluangkan waktu untuk diwawancara dan mengisi daftar pertanyaan

wawancara.

10. Abangku Ando, adikku Oman, nenek iting, bik uda, pak uda, semua

sepupu –sepupukuiyas, ari atas doa, bantuan dan dukungannya.

11. Titin, Zuro, Opa, Nobi, Evi, David, Manu teman-teman SMAku yang

selalu membantu dan memberi semangat.

12. Risma, Lulu, Gia, Erin, Dewi, Madong dan Ningnong yang selalu

membantu sampai saat ini. Anak – anak Manajemen 2004 khususnya

(5)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

13. Seluruh hal – hal yang mendukung, menginspirasi penulis sehingga

bersemangat kembali mengerjakan skripsi.

Akhirnya besar harapan penulis, semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi

pembaca khususnya bagi diri penulis. Penulis memohon maaf kepada semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun

tidak langsung telah memberikan andil kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua dan dengan hati terbuka penulis

meminta saran dan kritik atas kesempurnaan penelitian ini dan semoga

penelitian ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Maret 2009 Penulis

(6)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Kerangka Konseptual ...………... 9

D. Hipotesis ...………... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penenlitian 1. Tujuan Penelitian ...………... 11

2. Manfaat Penelitian ...………... 11

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Variabel Penelitian ...………... 12

2. Definisi Operasional Variabel ...…………... 12

3. Skala Pengukuran Variabel ………... 14

4. Tempat dan Waktu Penelitian .…………... 14

5. Populasi dan Sampel ..………... 14

6. Jenis dan Sumber Data ………….…... 15

7. Teknik Pengumpulan Data ………... 16

8. Metode Analisis Data .………... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ...……….. 18

B. Pengertian Wirausaha ...………. 19

(7)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Halaman

D. Usaha Optik ... 21

E. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik ... 22

F. Keberhasilan Usaha ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM ENTREPRENEUR PADA USAHA OPTIK DI JALAN DJAMIN GINTING, P. BULAN, MEDAN A. Gambaran Umum Jalan Djamin Ginting Medan ... 26

B. Gambaran Umum Usaha Optik Pada Jl. Djamin Ginting, P. Bulan Medan ... 30

1. Optik Ardin ... 30

2. Optik Aneka ... 31

3. Optik Trend ... 31

4. Optik Pelita ... 31

5. Optik Kejora ... 32

6. Optik Leo ... 32

C. Gambaran Umum Pengusaha Optik ... 34

D. Gambaran Umum Konsumen Optik di Jl. Djamin Ginting, P. Bulan Medan ... 35

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Responden …... 36

1. Analisis Data Pribadi Responden ... 36

2. Analisis Profil Aktivitas Responden ... 38

B. Analisis Faktor- Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha .. 40

1. Faktor Pengetahuan Kewirausahaan ... 40

2. Faktor Strategi Pemasaran ... 42

3. Faktor Manajemen Permodalan dan keuangan ... 44

4. Keberhasilan Usaha ... 46

(8)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Halaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel ... 13

Tabel 3.1 Data Nama Optik dan Lama Berusaha ... 33

Tabel 3.2 Data Pribadi Pengusaha Optik di Jalan Djamin Ginting, P. Bulan

Medan ... 34

Tabel 3.3 Alamat Responden dan Usaha Optik ... 35

Tabel 4.2 Analisis Data Pribadi Responden ... 36

Tabel 4.2 Profil Aktivitas Pengusaha Optik Di Jalan Djamin Ginting,

P.Bulan Medan ... 39

Tabel 4.3 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Pengetahuan

Kewirausahaan ... 41

Tabel 4.4 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Strategi Pemasaran ... 42

Tabel 4.5 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Manajemen Permodalan

dan Keuangan ... 45

(10)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Profit Optik Ardin Tahun 2000 - Tahun 2008 ... 5

Gambar 1.2 Profit Optik Trend Tahun 2001- Tahun 2008 ... 6

Gambar 1.3 Profit Optik Leo Tahun 2003 – Tahun 2008 ... 7

Gambar 1.4 Kerangka Konseptual Penelitian ... 10

Gambar 3.1 Peta Pulau Sumatera ... 27

(11)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi memberi pelajaran berharga tentang kekuatan bangunan

struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

lebih dari 70 % total asset usaha di Indonesia. Sementara usaha kecil dengan

jumlah yang sangat besar tidak mengalami imbas dari penguasaan asset dan

perkembangan yang dialami usaha besar. Hal tersebut cukup beralasan mengingat

sektor usaha kecil dan menengah di samping memiliki prospek yang cukup

dikembangkan, juga memiliki karakterisitik yang berbeda dengan usaha besar

dilihat dari skala usaha, jumlah karyawan, kapasitas dan omset penjualan sehingga

memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam usaha dan menjaga kelangsungan

usahanya (Ranto, 2007:17).

Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sering dipahami

dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut

berbagai instansi pemerintah. Menurut Departemen Perindustrian (1993), Usaha

Kecil Menengah (UKM) didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh

Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600 juta

(diluar area perumsahan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik

(BPS), definisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah

tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha

(12)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas)

orang.

Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu

jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit

bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan

memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi

pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin

banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka

mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup

berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan

salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada

lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya

(Kasmir, 2006: 172).

Seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar

prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi

mendapatkan laba. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi

pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk

bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang

pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada

saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005:9).

Modal (uang) memberikan kemungkinan bagi wirausahawan untuk

memulai usaha; membeli barang dan jasa yang diperlukan, tenaga kerja, dan

tempat usaha. Wirausahawan, seperti orang pada umumnya, tidak memiliki

(13)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Modal yang tidak memadai atau pengelolaan keuangan yang lemah dapat merusak

suatu usaha meskipun ide dasar usahanya baik dan produknya diterima oleh pasar.

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah wirausahawan

mengetahui informasi tentang menajemen permodalan dan keuangan (Machfoedz,

2005:60).

Semakin banyak orang membuka usaha dari waktu ke waktu. Beberapa di

antara mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang. Alasan perusahaan yang

bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar

pada saat mengawali usaha mereka, hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa

usaha mereka dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang mereka

kerjakan. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada

para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk

memuaskan pelanggan. Seorang wirausaha dituntut untuk mampu menilai peluang

dan kesempatan bisnis secara tepat, serta mengelola sumber daya dan dana secara

baik melalui keputusan yang tepat yang memberi pengaruh kepada perolehan laba.

Di samping itu wirausaha sebagai indivdu yang dituntut memiliki kemauan kerja

yang keras dan didorong suatu motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan

usahanya (Ranto, 2007:22).

Pendiri memiliki pengalaman wirausahawan dan pengetahuan yang

diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka menyadari kelemahan dan

kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan untuk menjamin

keberhasilan perusahaan. Misalnya, diketahui bahwa keberhasilan penjualan

secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan perencanaan promosi, dan bahwa

(14)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling mendukung antara yang satu

dengan yang lain (Machfoedz, 2005:12).

Usaha optik merupakan sebuah usaha penunjang pelayanan kesehatan

yang melakukan usaha penyediaan, penyimpanan dan penyaluran alat optik.

Usaha optik merupakan salah satu alternatif usaha yang memiliki prospek yang

cukup tinggi dan merupakan bisnis yang terus hangat. Karena dalam produk optik,

khususnya kacamata, terkandung dua hal yang amat penting untuk menunjang

kehidupan masyarakat, yaitu dari segi kesehatan (mata) dan segi mode atau

fashion yang kini merupakan salah satu kebutuhan tersier bagi beberapa kalangan

(www.wikipedia.com, 23 Agustus 2008).

Penggunaan kacamata untuk kesehatan sangat membantu mereka yang

mengalami gangguan penglihatan semacam mata minus atau rabun. Di lain pihak,

soal mode juga merupakan pertimbangan utama dalam penggunaan kacamata. Tak

heran jika beberapa pengguna yang berkantung tebal rela mengeluar kan dana

hingga jutaan rupiah untuk membeli kacamata dengan merek terkenal. Kombinasi

antara kebutuhan akan mata sehat dan tampil oke inilah yang membuat

perkembangan optik di Indonesia makin mencorong saja saat ini

(www.wikipedia.com, 23 Agustus 2008).

Penulis memilih tempat penelitian di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan (yaitu

dari Jl. Djamin Ginting simpang Iskandar Muda sampai simpang Kuala ) karena

lokasinya strategis untuk membuka usaha optik. Penyebabnya adalah jalan ini

berada pada daerah pendidikan dan perumahan mahasiswa (rumah kost). Sebagai

contoh untuk tempat pendidikan adalah USU (Universitas Sumatera Utara). Hal

(15)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dapat lebih mudah untuk menjangkau usaha optik yang berada di Jalan Djamin

Ginting. Selain itu, jalan ini merupakan lokasi yang cukup strategis bagi usaha

optik-optik tersebut karena jalan ini cukup ramai dilalui oleh berbagai kendaraan,

seperti angkutan umum dan kendaraan pribadi lainnya sehingga orang-orang tidak

merasa sulit untuk menjangkau jalan ini.

Usaha optik yang ada di Jalan Djamin Ginting menjual berbagai jenis

kacamata dan segala jenis produk yang dapat digunakan di mata. Masing-masing

usaha optik itu memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing sehingga dapat

meningkatkan keuntungan dan penjualannya. Sampai sekarang masing-masing

usaha optik ini sudah memiliki beberapa cabang dan dapat mempertahankan

usahanya hingga beberapa tahun lamanya.

Gambar 1.1. menampilkan data profit yang diperoleh dari laporan

keuangan Optik Ardin sejak Tahun 2000 hingga Tahun 2008 ditunjukkan dalam

(16)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Modal awal untuk mendirikan Optik Ardin adalah sebesar Rp

150.000.000,00. Gambar 1.1. menunjukkan bahwa Optik Ardin mulai dari tahun

2000 hingga tahun 2005 telah mampu mengalami peningkatan profit walaupun

sedikit berfluktuasi namun Optik Ardin dapat mempertahankan laba bersihnya

secara konstan hingga tahun 2006. Namun, tahun 2007 hingga tahun 2008 Optik

Ardin mengalami sedikit penurunan profit karena adanya krisis ekonomi. Usaha

yang dirintis mulai dari tahun 1989 ini dalam masa beroperasinya hingga sekarang

mampu meningkatkan profitnya secara berkesinambungan dan telah mampu

menutupi modal awal menunjukkan bahwa Optik Ardin merupakan salah satu

contoh usaha yang mengindikasikan tanda keberhasilan dalam usahanya.

Gambar 1.2. menampilkan data profit yang diperoleh dari laporan

keuangan Optik Trend sejak Tahun 2001 hingga Tahun 2008 ditunjukkan dalam

bentuk kurva.

Gambar 1.2. Kurva Jumlah Profit Optik Trend Tahun 2001-Tahun 2008

(17)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Modal awal untuk mendirikan Optik Trend adalah sebesar Rp. 250.000.000,00. Gambar 1.2. menunjukkan bahwa Optik Trend mulai dari tahun

2001 hingga tahun 2007 telah mampu mengalami peningkatan profit walaupun

sedikit berfluktuasi. Namun, tahun 2008 Optik Pelita mengalami sedikit

penurunan profit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, penurunan

profit disebabkan karena adanya krisis ekonomi. Usaha yang dirintis mulai dari

tahun 2001 ini dalam masa beroperasinya hingga sekarang mampu meningkatkan

profitnya secara berkesinambungan dan telah mampu menutupi modal awal

menunjukkan bahwa Optik Trend merupakan salah satu contoh usaha yang

mengindikasikan tanda keberhasilan dalam usahanya.

Gambar 1.3. menampilkan data profit yang diperoleh dari laporan

keuangan Optik Leo sejak Tahun 2003 hingga Tahun 2008 ditunjukkan dalam

bentuk kurva.

Gambar 1.3. Kurva Jumlah Profit Optik Leo Tahun 2003-Tahun 2008

(18)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Modal awal untuk mendirikan Optik Leo adalah sebesar Rp

250.000.000,00. Gambar 1.3. menunjukkan bahwa Optik Leo mulai dari tahun

2003 hingga tahun 2007 telah mampu mengalami peningkatan profit walaupun

sedikit berfluktuasi. Namun tahun 2008 Optik Leo mengalami sedikit penurunan

profit. Usaha yang dirintis mulai dari tahun 2003 ini dalam masa beroperasinya

hingga sekarang mampu meningkatkan profitnya secara berkesinambungan dan

telah mampu menutupi modal awal menunjukkan bahwa Optik Leo merupakan

salah satu contoh usaha yang mengindikasikan tanda keberhasilan dalam

usahanya.

Hal yang membuat beberapa usaha optik tersebut dapat meningkatkan

keuntungan dan perkembangan atau pertumbuhan usahanya secara

berkesinambungan yang menunjukkan tanda keberhasilan dalam usahanya inilah

yang sangat menarik untuk diteliti sehingga membuat peneliti tertarik dan

memilih usaha optik di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan sebagai objek studi kasus

dalam meneliti tentang faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui

faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik tersebut sehingga penulis

membuat penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong

Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan

Medan”.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini

(19)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Faktor-faktor apakah yang mendorong keberhasilan usaha optik di Jl.

Djamin Ginting, P.Bulan (yaitu dari Jl. Djamin Ginting simpang Iskandar

Muda sampai simpang Kuala) ?

2. Faktor apakah yang paling dominan digunakan usaha optik dalam

mendorong keberhasilan optik di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan (yaitu dari Jl.

Djamin Ginting simpang Iskandar Muda sampai simpang Kuala) ?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel

yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan

sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan

variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono,

2004:49).

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah

kerangka konseptual, yaitu :

1. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui

mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang

pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

(20)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Manajemen permodalan dan keuangan yaitu pengelolaan dana yang

digunakan dalam usaha untuk menghasilkan keuntungan sesuai dengan

tujuan usaha.

4. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam

bisnis.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat

secara skematis sebagai berikut :

Gambar 1.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Ranto (2007), Lisnawati (2004) dan Machfoedz (2005) diolah

D. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan sehubungan dengan permasalahan diatas

adalah :

1. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik adalah

pengetahuan kewirausahaan, strategi pemasaran dan manajemen permodalan

dan keuangan. Pengetahuan Kewirausahaan

(X1)

Strategi Pemasaran (X2)

Manajemen Permodalan dan

Keuangan (X3)

Keberhasilan usaha optik

(21)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Faktor strategi pemasaran merupakan faktor yang paling dominan

mendorong keberhasilan usaha optik.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong

wirausahawan meraih keberhasilan usaha pada usaha optik di Jl. Djamin

Ginting, P.Bulan (yaitu dari Jl. Djamin Ginting simpang Iskandar Muda

sampai simpang Kuala) ?

b. Mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih

keberhasilan usaha optik di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan (yaitu dari Jl.

Djamin Ginting simpang Iskandar Muda sampai simpang Kuala) ?

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para

wirausahawan dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha dan

sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana

pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha.

a. Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah atau

memperluas khazanah penelitian yang ada.

b. Bagi peneliti, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna

(22)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat

memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di

masa yang akan datang.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada faktor-faktor yang

mendorong keberhasilan usaha optik dan dalam hal ini usaha optik di JL. Djamin

Ginting, P.Bulan, Medan (yaitu dari Jl. Djamin Ginting simpang Iskandar Muda

sampai simpang Kuala).

Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

X1 : Pengetahuan Kewirausahaan

X2 : Strategi Pemasaran

X3 : Manajemen Permodalan dan Keuangan

Y : Keberhasilan Usaha

2. Definisi Operasional Variabel

Peneliti menggunakan vaiabel-variabel yang diopersionalkan adalah semua

variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui

(23)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b. Strategi Pemasaran (X2)

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang

pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

c. Manajemen permodalan dan Keuangan (X3)

Manajemen Permodalan dan Keuangan yaitu pengelolaan dana yang

digunakan dalam usaha untuk menghasilkan keuntungan sesuai dengan

tujuan usaha.

d. Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam

bisnis.

Tabel 1.1

Defenisi Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Skala

1. Pengetahuan Kewirausahaan

(X1)

1. Memulai usaha berdasarkan pengalaman sendiri

2. Memulai usaha berdasarkan pengalaman orang lain

2. Strategi Pemasaran

(X2)

1. Strategi Produk 2. Strategi Harga

3. Strategi Lokasi dan Layout 4. Strategi Promosi

Guttman

3. Manajemen Permodalan dan

Keuangan

(X3)

1. Melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha 2. Memperhitungkan kebutuhan modal

3. Menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja bagi usaha

4. Membuat rincian pengeluaran

(24)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

atas biaya langsung dan biaya tak langsung.

4 Keberhasilan Usaha

(Y)

1. Keuntungan usaha 2. Perkembangan usaha 3. Jumlah penjualan 4. Pertumbuhan usaha

5. Peningkatan hasil produksi

Guttman

Sumber : Ranto (2004), Lisnawati (2004) dan Machfoedz (2005) diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik diukur dengan

menggunakan skala pengukuran Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan

didapat jawaban yang tegas; yaitu “ya – tidak” , “benar – salah”, “pernah –

tidak pernah”, “positif – negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat

berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian

menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang

tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat

dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan

terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju

diberi skor 0 (Sugiyono, 2005:90).

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah optik yang beralamat di Jl. Djamin Ginting,

P.Bulan Medan (yaitu dari Jl. Djamin Ginting simpang Iskandar Muda sampai

simpang Kuala). Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2009 hingga

Maret 2009.

(25)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut (Kuncoro, 2003:103), populasi adalah sekelompok elemen yang

lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana

kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah usaha optik yang berada dalam wilayah

Jl. Djamin Ginting, P.Bulan (dari Jl. Djamin Ginting simpang Iskandar Muda

sampai simpang Kuala ) yang berjumlah enam (6) usaha.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Teknik pengambilan sampel menngunakan metode Nonprobability

Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilh

menjadi sampel (Sugiyono, 2005:78).

Metode Nonprobability Sampling yang digunakan adalah teknik

Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Dalam hal ini, populasi

dari penelitian yang akan dilakukan adalah enam (6) responden yaitu pemilik

usaha optik, maka keenam pemilik usaha optik itu akan langsung digunakan

sebagai sampel.

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

a) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

(26)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

wawancara (interview) terstruktur dengan pemilik usaha secara

langsung.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen

dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah

dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan

menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang

telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Dalam hal

ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu

pemilik usaha Optik di Jl.Djamin Ginting P.Bulan (dari Jl. Djamin

Ginting simpang Iskandar Muda sampai simpang Kuala).

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di Jl.

Djamin Ginting, P.Bulan Medan (dari Jl. Djamin Ginting simpang

Iskandar Muda sampai simpang Kuala) untuk melengkapi catatan

(27)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang

mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

8. Metode Analisis Data

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang

dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga

akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah

yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada

upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknik,

analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan

parameter statistik deskriptif. Yang termasuk dalam parameter deskriptif

antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran,

pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan

perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi,

tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat

(28)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Eneng Lisnawati (2004) melakukan penelitian dengan judul “Variabel

Yang mempengaruhi Keberhasilan Pedagang Kaki Lima (Studi kasus di Jln

Oerip Sumoharjo Jatinegara)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

variabel-variabel yang mempengaruhi keberhasilan Pedagang Kaki Lima Jalan

Oerip Sumoharjo Jatinegara. Diperoleh kesimpulan bahwa variabel-variabel yang

berpengaruh secara siqnifikan terhadap keberhasilan pedagang kaki lima (PKL)

dengan pendekatan pendapatan rata-rata per hari di Jalan Oerip Soemaharjo

Jatinegara adalah jumlah jam kerja, asal barang, pelayanan, harga barang, barang

tidak laku, asal modal usaha, dan modal usaha awal.

Georgia Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus

pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza

Medan”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor –

faktor yang mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru Crispo

(29)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha

baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.

Diperoleh kesimpulan bahwa rencana pemasaran merupakan faktor yang paling

dominan dalam mendorong keberhasilan usaha baru. Oleh karena itu faktor-faktor

yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah penerapan yang diikuti

pengimplementasian keempat faktor dari rencana usaha (business plan) yaitu

rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta

keuangan.

B. Pengertian Wirausaha

Seorang wirausaha merupakan seorang pejuang yang tangguh. Pada

Awalnya, mungkin, dia membangun sebuah usaha hanya untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya sendiri. Tetapi begitu usahanya berkembang, maka

wirausahawan tersebut akan berubah menjadi penolong bagi beberapa orang

ataupun banyak orang. Karena dengan usaha yang didirikannya banyak keluarga

yang akan tertolong kehidupan ekonominya.

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang

berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan

berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam

kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau

berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,

memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan

(30)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Mas’ud Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan

adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko

untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih

memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang

wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri

ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi

berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang

yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuki menciptakan

sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai

tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui

kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk

mencapai kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian

manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi

untuk menghasilkan proyek dengan baik ( Ranto, 2007: 21 ).

C. Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak

masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah

toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang

menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang

(31)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika memiliki sepuluh

gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai

dua atau tiga bahkan lebih cabang.

Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal

29 Mei 1993 perihal kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total

aset maksimum Rp. 600 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan,

badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi

nilai Rp. 600 juta.

Sedangkan berdasarkan UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang

dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti

kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang

dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.

Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum

tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah

tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung.

Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi

sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni

dan budaya (Panji Anoraga, 2002:45).

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), definisi UKM lebih mengacu kepada

klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro

(32)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

(lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5

(lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

D. Usaha Optik

Usaha optik merupakan sebuah penunjang pelayanan kesehatan yang

melakukan usaha penyediaan, penyimpanan dan penyaluran alat optik. Usaha

optik merupakan salah satu alternative usaha yang memiliki prospek yang cukup

tinggi dan merupakan bisnis yang terus hangat. Karena dalam produk optik,

khususnya kacamata, terkandung dua hal yang amat penting untuk menunjang

kehidupan masyarakat, yaitu dari segi kesehatan (mata) dan segi mode atau

fashion yang kini merupakan salah satu kebutuhan tersier bagi beberapa kalangan

(www.wikipedia.com, 23 Agustus 2008).

Penggunaan kacamata untuk kesehatan sangat membantu mereka yang

mengalami gangguan penglihatan semacam mata minus atau rabun. Di lain pihak,

soal mode juga merupakan pertimbangan utama dalam penggunaan kacamata.

Dalam mendirikan suatu usaha harus memenuhi berbagai syarat. Oleh

karena itu, untuk mendirikan usaha optik juga harus memenuhi syarat yang sama

seperti usaha lainnya. Syarat-syarat untuk mendirikan usaha optik adalah :

1. SIUP yaitu Surat Izin Usaha Perorangan

2. NPWP yakni Nomor Peserta Wajib Pajak

3. SKITU yakni Surat Keterangan Izin Tempat Usaha

4. TDP yaitu Tanda Daftar Perusahaan

5. Surat Izin dari Departemen Kesehatan

(33)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Faktor-faktor yang mendorong Keberhasilan Usaha Optik adalah :

1. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui

mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.

a. Pengetahuan Langsung

Merupakan pengetahuan yang diterima berdasarkan pengalaman sendiri,

yaitu berdasarkan usia atau lamanya seseorang menjalankan usaha.

b. Pengetahuan Tidak Langsung (pengalaman orang lain)

Pengalaman orang lain adalah pernah tidaknya seorang wirausaha

terlibat dalam pengelolaan usaha sejenis sebelum dia memulai usaha

sendiri dan bisa diperoleh dari pengalaman kerja pada suatu organisasi

entrepreneurial.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang

pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

a. Strategi Produk

Segala sesuatu yang berkenaan dengan produk merupakan salah satu

bagian dari strategi pemasaran, agar dapat diyakinkan bahwa produk yang

dihasilkan adalah produk yang betul-betul dapat memberikan kepuasan

kepada konsumen.

(34)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Pengertian harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang

harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa

yang ditawarkan. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku

tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.

c. Strategi Lokasi dan Layout

Lokasi merupakan tempat usaha optik itu melakukan proses

penjualan, tempat melayani konsumen, dapat juga diartikan sebagai tempat

untuk memajangkan produk atau barang yang dijual. Konsumen dapat

melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual baik jenis, jumlah

maupun harganya yaitru dengan kategori strategis atau tidak strategis.

Di samping lokasi, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat

melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout.

Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan

keselamatan kerja yang lebih baik sehingga memberikan motivasi yang

tinggi kepada para tenaga kerja. Di samping itu, pelanggan atau konsumen

pun betah berbelanja atau berurusan dengan usaha tersebut.

d. Strategi Promosi

Merupakan cara pengusaha optik untuk memasarkan atau menarik

calon pembeli untuk membeli barang atau produk optik tersebut.

3. Manajemen Permodalan dan Keuangan

Manajemen permodalan dan keuangan yaitu pengelolaan dana yang

digunakan dalam usaha untuk menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan

(35)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

investasi, modal kerja dan arus kas; yang mencakup penerimaan dari usaha

sampingan, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan

biaya tak langsung (biaya-biaya pemasaran, umum dan penyusutan), laba

sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak dan arus kas sesudah pajak.

F. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih

keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,

keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan

anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik

dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi

kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga

menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak

berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun

kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar

yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Hutagalung (2008:50), sukses tidak terjadi secara kebetulan,

secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari

proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan

uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi

(36)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

GAMBARAN UMUM USAHA OPTIK

A. Gambaran Umum Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan

Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di

Indonesia. Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara. Kota Medan

terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagai kota metropolitan, aktivitas

perekonomian di Sumatera Utara banyak berpusat di kota Medan dan sudah tentu

menimbulkan peluang-peluang untuk berwirausaha (www.pemkomedan.go.id).

Kota Medan merupakan ibu kota dari Propinsi Sumatera Utara.

Perkembangan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi historis, ekonomi dan

karakteristik Kota Medan itu sendiri, yakni sebagai kota yang mengemban fungsi

yang luas dan besar (METRO), serta sebagai salah satu dari 3 (tiga) kota

metropolitan terbesar di Indonesia. Realitasnya, Kota Medan kini berfungsi :

(1) Sebagai pusat pemerintahan daerah, baik pemerintah Propinsi Sumatera

(37)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

perwakilan/konsulat negara-negara sahabat, serta wilayah kedudukan

berbagai perwakilan perusahaan, bisnis, keuangan di Sumatera Utara.

(2) Sebagai Pusat pelayanan kebutuhan sosial, ekonomi masyarakat Sumatera

Utara seperti: rumah sakit, perguruan tinggi, stasiun TVRI, RRI, dll,

termasuk berbagai fasilitas yang dikembangkan swasta, khususnya

pusat-pusat perdagangan.

(3) Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan jasa

secara regional maupun internasional.

(4) Sebagai pintu gerbang regional/internasional/kepariwisataan untuk

kawasan Indonesia bagian barat.

(38)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Sumber : www.pemkomedan.go.id (2 Februari 2009)

Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar (265,10 Km 2 ) atau 3,6% dari

keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan

kota/kabupaten lainya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil,

tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan

terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur.

Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada

ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan suatu indikasi

bahwasanya kota Medan memang merupakan salah satu kota tujuan untuk

mencari penghidupan atau nafkah. Sejak tahun 1994 penduduk kota Medan

mengalami peningkatan yang cukup tinggi sampai dengan tahun 2003. Hal ini

dapat dilihat melalui sensus penduduk. Penduduk kota Medan yang awalnya

terdiri dari 1.867.100 jiwa pada tahun 1994 bertambah menjadi 1.993.602 jiwa

tahun 2003 dan semakin meningkat menjadi 2.006.142 jiwa pada tahun 2004

(www.pemkomedan.go.id)

Kota Medan dilihat dari struktur umur penduduk, dihuni lebih kurang

1.377.751 jiwa berusia produktif (15 – 59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat

pendidikan, rata – rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan

demikian Kota Medan secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat

bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri

manufaktur.

Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Adapun

(39)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Medan Barat, Medan Belawan, Medan Deli, Medan Denai, Medan Helvetia,

Medan Johor, Medan Kota, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan Marelan,

Medan Perjuangan, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan

Sunggal, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Tuntungan dan Medan Baru.

Kecamatan Medan Baru memiliki 6 (enam) kelurahan yaitu : Kelurahan

Padang Bulan, Kelurahan Darat, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Titi Rante,

Kelurahan Petisah Hulu dan Kelurahan Babura.

Gambar 3.2. Lokasi Jalan Djamin Ginting Medan Sumber : www.asiamaya.com (2 Februari 2009)

Jalan Djamin Ginting, P. Bulan merupakan salah satu jalan yang berada di

Kelurahan Padang Bulan. Jalan Djamin Ginting merupakan jalan dua arah yang

(40)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Beberapa warga yang bertempat tinggal di samping kanan dan kiri sepanjang

Jalan Djamin Ginting banyak yang mengubah fungsi pekarangan rumahnya

menjadi tempat usaha. Jalan Djamin Ginting, P.Bulan merupakan salah satu jalan

yang padat dilalui orang karena letaknya yang berdekatan dengan Universitas

Sumatera Utara, Pajak Sore dan merupakan jalan yang akan dilewati apabila

orang-orang ingin pergi ke Berastagi. Akses ke Jalan Djamin Ginting, P.Bulan ini

juga luas karena jalan ini merupakan jalan dua arah yang dilewati oleh kendaraan

pribadi, angkutan umum, angkutan barang dan jenis transportasi lainnya. Pada

pagi dan sore hari, Jalan Djamin Ginting akan penuh sesak dengan orang-orang

yang pergi dan pulang, baik dari tempat kerja maupun dari sekolah. Sering juga

terjadi kemacetan lalu lintas pada pagi dan sore hari.Di sepanjang Jalan Djamin

Ginting P.Bulan banyak berdiri rumah toko (ruko) berlantai satu sampai berlantai

tiga yang biasa dijadikan tempat berwirausaha.

B. Gambaran Umum Usaha Optik pada Jl. Djamin Ginting, P.Bulan

1. Optik Ardin

Optik Ardin terletak di Jl. Djamin Ginting no.139 Medan. Usaha ini adalah

usaha paling lama di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan. Optik ini sudah berdiri sejak

20 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih terus eksis di tengah ketatnya

persaingan karena konsumen sudah cukup mengenal optik ini. Usaha ini mulai

beroperasi sejak tahun 1989. Optik Ardin merupakan salah satu optik yang

mempunyai pelaggan terbanyak diantara optik lainnya yang berada di Jl.

Djamin Ginting. Hal ini dapat dilihat dari observasi yang dilakukan secara

(41)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

berhubungan dengan kacamata, Optik Ardin juga menyediakan tambahan

produk, seperti tas dan aksesoris untuk wanita.

Optik Ardin memiliki 1 orang karyawan sebagai Refraksionis Optician ( RO ).

Optik Ardin juga menerima konsumen atau pelanggan yang menggunakan

askes. Harga yang ditawarkan untuk produk-produk seperti kacamata di Optik

Ardin berkisar antara Rp 50.000,00 sampai < Rp 5.000.000,00.

2. Optik Aneka

Optik Aneka mulai beroperasi sejak tahun 2000 di Jl. Djamin Ginting.

Optik Aneka memiliki 2 orang tenaga kerja. Optik Aneka yang ada di Jalan

Djamin Ginting merupakan cabang sedangkan pusatnya berada di JL.

Bandung. Harga yang ditawarkan untuk produk-produk seperti kacamata di

Optik Aneka berkisar antara Rp 50.000,00 sampai Rp 3.500.000,00. Yang

menjadi Refraksionis Optician (RO) di Optik Aneka adalah pemilik usaha

Optik Aneka.

3. Optik Trend

Optik Trend mulai berdiri sejak tahun 2001 di Jl. Djamin Ginting, Medan.

Dari segi layout Optik Trend berbeda dengan optik lainnya. Ruangan optik ini

tertutup dan tidak terbuka seperti optik lainnya. Setiap konsumen yang ingin

membeli kacamata harus membuka pintu terlebih dahulu. Ruangan Optik

Trend tertutup karena mereka menggunakan AC. Ini merupakan keunggulan

dari optik ini karena konsumen merasa lebih aman dan nyaman berada di

dalam ruangan. Optik Trend memakai layanan jamsostek untuk para tenaga

(42)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Optisien ( RO ). Harga yang ditawarkan untuk produk kacamata di Optik

Trend berkisar antara Rp 50.000,00 sampai Rp 4.000.000,00.

4. Optik Pelita

Usaha optik ini merupakan usaha yang baru masuk dalam persaingan di Jl.

Djamin Ginting Medan. Optik Pelita terletak di Jl. Djamin Ginting no.46

Medan. Optik Pelita berdiri sejak 16 Februari 2008. Lokasi Optik Pelita

berada tepat di depan pajak sore. Optik Pelita sering menggunakan promosi

dengan membuat spanduk di depan usahanya yang berisi tentang

potongan-potongan harga untuk produk kacamatanya. Harga yang ditawarkan untuk

produk kacamata di Optik Pelita berkisar antara Rp 50.000,00 sampai > Rp

3.000.000,00.

5. Optik Kejora

Optik Kejora terletak di Jl. Djamin Ginting no. 394 A Medan.

Optik Kejora berdiri sejak tahun 2005. Optik Pelita memiliki 1 orang

karyawan. Optik Kejora ini juga menjadi tempat tinggal pemilik Optik

tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama kunjungan penelitian

ke usaha optik ini konsumen yang paling banyak adalah mahasiswa karena

lokasi optik ini berada di Jl. Djamin Ginting yaitu di sumber. Harga yang

ditawarkan untuk produk kacamata di Optik Kejora berkisar antara Rp

50.000,00 sampai > Rp 3.000.000,00.

6. Optik Leo

Optik Leo terletak di Jl. Djamin Ginting no. 68 Medan. Optik Leo mulai

beroperasi sejak tahun 2003. Lokasi Optik Leo merupakan optik yang berada

(43)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

merupakan sebagai Refraksionis Optisien ( RO ). Harga yang ditawarkan

untuk produk kacamata di Optik Leo berkisar antara Rp 50.000,00 sampai >

Rp 3.000.000,00.

Tabel 3.1

Data nama optik dan lama berusaha

(44)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa optik yang diteliti pada umumnya hanya

menjual barang-barang yang berhubungan dengan kesehatan dan keindahan

mata seperti kacamata, softlens dan obat tetes mata tapi Optik Ardin menambah

produknya seperti aksesoris untuk wanita. Jumlah pekerja yang dimilikipun

beraneka ragam, ada yang memperkerjakan 1 sampai dengan 5 orang pada

setiap optik. Usaha distro yang hanya mempunyai satu orang pekerja, biasanya

pemiliknya akan ikut menjaga usahanya tersebut pada pagi hari hingga

waktunya tutup untuk masing-masing optik. Usaha optik ini pada umumnya

sudah beroperasi lebih dari empat tahun. Hal ini menunjukkan bahwasannya Jl.

Djamin Ginting merupakan lokasi yang sesuai bagi mereka untuk berusaha.

C. Gambaran Umum Pengusaha Optik

Para pengusaha optik di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan Medan memiliki latar

belakang yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut meliputi status, usia dan pendidikan.

Secara umum gambarannya dapat dilihat pada hasil wawancara dan observasi yang

dilakukan untuk penulisan skripsi ini seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Data Pribadi Pengusaha Optik di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan Medan

No Nama Responden Umur

3 Titin Maria Perdani 25 Perempuan Belum Menikah Diploma

4 Andi Tarigan 29 Laki-Laki Menikah SMU

5 Dewi 35 Perempuan Menikah Diploma

6 G. Sinulingga 39 Laki-Laki Menikah S1

(45)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 3.2. menunjukkan bahwa pengusaha optik mempunyai rentang umur

20 – 45 tahun. Status pengusaha optik ini hampir semuanya sudah menikah dan

memiliki anak. Gender perempuan merupakan gender yang dominan dalam kepemilikan

usaha. Pendidikan terakhir mereka sebagian besar tamatan Diploma. Hal ini

menunjukkan bahwa latar belakang para pengusaha ini berbeda – beda.

Alamat Tempat Tinggal Responden

Alamat Usaha

1 Sariana br Meliala

Optik Ardin Jl. Djamin Ginting, Kel. Lau

Cieh no.3

Optik Trend Jl. Garut II, Gg. Andasari no.4 Jl. Djamin Gintingno.115

4 Andi Tarigan Optik Pelita Jl. Djamin Ginting no.46 Jl. Djamin Ginting no.46

5 Dewi Optik Kejora Jl. Djamin Ginting no.394A Jl. Djamin Ginting

no.394A

6 G. Sinulingga Optik Leo Jl. Djamin Ginting, Pancur

Batu

Jl. Djamin Ginting no. 68

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa tempat usaha yang sekaligus dijadikan

sebagai tempat tinggal merupakan hal yang lazim terjadi pada wirausahawan,

apalagi wirausahawan usaha kecil. Hal ini tidak berbeda dengan responden yang

diteliti oleh penulis. Beberapa responden ada yang menjadikan tempat

tinggalnya menjadi tempat usaha. Responden yang lain, tinggal dilokasi yang

(46)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

D. Gambaran Umum Konsumen Optik di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan,

Medan

Konsumen yang datang ke optik di Jl. Djamin Ginting, P.Bulan, Medan ini

beraneka ragam. Sebagian besar adalah para mahasiswa dan para dosen. Sebagian

besar lagi konsumennya adalah masyarakat yang tinggal di daerah Jl. Djamin

Ginting dan yang berada jauh dari Jl. Djamin Ginting.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan

analisis faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru. Data yang

dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian

yang dilakukan mulai dari bulan Januari – April 2009.

A. Analisis Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha optik di Jl. Djamin Ginting,

P.Bulan, ( yaitu dari simpang Iskandar Muda sampai simpang Kuala ). Hal – hal

yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari

usia, status dan pendidikan terakhir. Profil aktivitas responden yang terdiri dari

jumlah pekerja dan lamanya berwirausaha.

1. Analisis Data Pribadi Responden

Tabel 4.1

Komposisi Pengusaha Optik Berdasarkan Data Pribadi

No Uraian Kategori Jumlah

(47)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

(orang)

1 Usia

Di bawah 20 tahun 0 0

21 – 30 tahun 3 50

31 – 40 tahun 2 33

41 – 50 tahun 1 17

Di atas 50 tahun 0 0

No Uraian Kategori

Jumlah Nominal

(orang) %

2 Status

Menikah 4 67

Belum Menikah 2 33

3 Pendidikan

SD 0 0

SMP 0 0

SMU 2 33

D3 (Diploma) 3 50

S1 (Sarjana) 1 17

S2 (Pasca Sarjana) 0 0

S3 (Doktor) 0 0

Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari segi usia, keenam pengusaha

(entrepreneur) yang menjadi responden, yang melakukan aktivitasnya di Jl.

(48)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

seluruhnya berusia antara 24 – 45 tahun. Hal ini berarti bahwa sebagian besar

pengusaha ini masih tergolong produktif untuk bekerja. Dari keseluruhan

responden, 67% dari mereka sudah menikah dan mempunyai anak.

0% 0%

Ginting, P.Bulan, Medan sebagian besar merupakan tamatan Diploma dengan

persentase sebesar 50 %, dan diikuti oleh tamatan SMU dengan persentase sebesar 33

(49)

Puspita Sri Rejeki Tarigan : Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Analisis Profil Aktivitas Responden

Profil aktivitas responden memberikan gambaran mengenai jumlah

cabang yang telah dimiliki masing-masing optik. Di sini juga daya tahan

responden untuk tetap eksis dan berkembang serta jumlah pekerja yang

dimiliki oleh responden.

Tabel 4.2

Profil Aktivitas Pengusaha Optik di Jl. Djamin Ginting, P. Bulan, Medan

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang dimiliki oleh masing

– masing responden beraneka ragam jumlahnya. Responden yang memiliki

jumlah pekerja 2 orang berjumlah 2 responden (33%), responden yang

memiliki jumlah pekerja 1 orang berjumlah 2 responden (33%) dan

selanjutnya masing – masing 1 responden (17%) memiliki jumlah pekerja 3

Gambar

Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel ..............................................
Gambar 3.2 Peta Lokasi Jalan Djamin Ginting ........................................    29
Gambar 1.1. menampilkan data profit yang diperoleh dari laporan
Gambar 1.2. Kurva Jumlah Profit Optik Trend Tahun 2001-Tahun 2008      Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU) “

Peneliti meneliti faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha Mobil Data Internet di Jl. Di dalam wawancara telah diajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai

Faktor yang Mendorong Pertumbuhan Usaha Pada Pedagang Tekstil di Jalan Perniagaan Medan.. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Usaha Laundry Mikro-Kecil di Lingkungan Sekitar Kampus USU

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Utomo (2009) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Rumah Kue Maisyaroh dan

cafe , sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Cafe Mandiri dan Café Joulie

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Cafe Mandiri dan Café Joulie Medan

Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu pengetahuan kewirausahaan, strategi pemasaran, manajemen permodalan dan keuangan,